Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi. Secara singkat, dibahas mengenai revolusi industri 4.0 yang mempengaruhi dunia industri dan masyarakat, kebutuhan pengembangan sistem informasi yang semakin kompleks untuk menyederhanakan tugas manusia, serta prinsip-prinsip pengembangan sistem informasi yang meliputi pendekatan sistem, siklus hidup pengembangan sistem, dan metodologi seperti prototyping.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
SISTEM INFORMASI
1. TUGAS PERTEMUAN KE-08
Pengembangan Sistem Informasi
Dosen pengampu : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si
DISUSUN OLEH :
Siti Aisyah Maudina 43217120099
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
MERCU BUANA MENTENG
2021
2. Abstrak (Ringkasan Artikel)
Revolusi Industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
Di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat.
Dampak era revolusi industri 4.0 ini tentu sengat besar bagi dunia industri juga
perilaku di masyarakat.
Dalam bidang industri, yang sebelumnya masih mengandalkan tenaga manusia dalam
proses produksi barang. Namun saat ini barang dibuat secara masal dengan
menggunakan mesin dan berteknologi canggih. Keadaan seperti ini dikenal sebagai
revolusi industri 4.0.
Tidak dapat dipungkiri, perlahan semua sudah beralih ke arah digital. Sehingga
interaksi antara manusia dan teknologi sudah tidak terelakkan lagi. Semua pemenuhan
kebutuhan kini sudah tersedia secara digital, mulai dari jual-beli, jasa, hingga
transaksi pembayaran.
Kehadiran sebuah sistem informasi dalam suatu perusahaan dan pemerintahan di masa
sekarang sangatlah krusial. Teknologi IT ini memberi keuntungan terutama dalam
peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja, seperti percepatan birokrasi,
pengambilan keputusan yang lebih cepat, optimalisasi sumber daya, penghematan
biaya operasional, dan lain-lain.
Selaras dengan pemenuhan manfaat tersebut, kebutuhan pengembangan sistem
informasi pun turut meningkat. Sebuah sistem informasi akan semakin kompleks guna
semakin menyederhanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh tenaga manusia. Dengan
demikian, pada akhirnya nanti tenaga manusia akan lebih banyak digunakan untuk
menyelesaikan urusan yang lebih substansial.
Pendahuluan
Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.
Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan suatu sistem tentunya harus didukung oleh personal-personalyang
kompeten di bidangnya. Sebuah tim pengembangan sistem biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem.
2. Ketua Analis Sistem.
3. Analis Sistem Senior.
4. Analis Sistem Junior.
3. 5. Pemrogram Aplikasi Senior.
6. Pemrogram Aplikasi Junior.
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan
cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
2. Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan atau terjadi error pada sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
a. Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat,
perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang
baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua
kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu
sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah
disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga
teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar
dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
c. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-
instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya
peraturan pemerintah.
Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
Suatu sistem perlu untuk dilakukan pengembangan apabila terjadi beberapa indikator
seperti di bawah ini :
1. Keluhan pelanggan.
2. Pengiriman barang yang sering tertunda.
3. Pembayaran gaji yang terlambat.
4. 4. Laporan yang tidak tepat waktu.
5. Isi laporan yang sering salah.
6. Waktu kerja yang berlebihan.
7. Ketidakberesan kas.
8. Produktivitas tenaga kerja yang rendah.
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi
a. Peningkatan kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan waktu respons.
Throughput adalah jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat
tertentu. Sedangkan waktu respons adalah rata-rata waktu tertunda di antara
dua transaksi.
b. Kualitas informasi yang disajikan.
c. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya
yang digunakan.
d. Kontrol (pengendalian).
Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip pengembangan sistem informasi adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Maka setiap
investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
3. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan.
4. Investasi yang terbaik harus bernilai.
5. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
6. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem.
7. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
8. Harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
5. Literatur Teori
Pencarian asal muasal proses pemecahan masalah secara sistematis mengarah pada
John Dewey, seorang profesor ilmu filosofi di Columbia University. Dalam sebuah
buku di tahun 1910, Dewey mengidentifikasikan tiga rangkaian pertimbangan yang
terlihat dalam pemecahan sebuah kontroversi scara memadai.
1. Mengenali kontroversi.
2. Mempertimbangkan klaim - klaim alternatif
3. Membentuk suatu pertimbangan.
Dewey tidak mempergunakan istilah pendekatan sistem, namun ia menyadari adanya
sifat berurutan dari pemecahan masalah hingga mengidentifikasi suatu masalah,
mempertimbangkan berbagai cara untuk memecahkannya, dan terakhir memilih solusi
yang terlihat paling baik.
Kemudian Dewey juga mngidentifikasi bahwa sisfat proses yang berurutan ini dapat
dipergunakan untuk mengidentiikasi permasalahan yang lain hingga membentuk
sebuah metode perulangan tahapan yang serupa yang kemudian dinamakan dengan
siklus hidup pengembangan sistem (SDLC).
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
Pendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metodologi adalah satu cara yang
direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi
dasar dalam segala memecahkan jenis masalah. Siklus hidup pengembangan system
(Systems development life cycle - SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi
pengembangan suatu sistem informasi.
SDLC TRADISIONAL
Tidak dibutuhkan waktu lama bagi seorang pengembang sistem yang pertama untuk
mengetahui bahwa terdapat beberapa tahapan pekerjaan pengembangan yang perlu
dilakukan dalam urut - urutan tertentu jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan
berhasil yang paling besar.
Tahapan - tahapan tersebut adalah:
Perencanaan
6. Analisis
Implementasi
Penggunaan
Proyek direncanakan dari sumber - sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan kemudian disatukan. Sistem yang ada juga dianalisis untuk memahami
masalah dan menentukan persyaratan fungsonal dari sistem yang baru. Sistem baru ini
kemudian dirancang dan diimplementasikan. Gambar di bawah ini mengilustrasikan
sifat melingkar dari siklus hidup. ketika sebuah sistem telah melampaui masa
manfaatnya dan harus di ganti, satu siklus hidup baru akan di mulai, dengan diawali
oleh tahap perencanaan.
PROTOTYPING
Meskipun sulit untuk membantah SLDC tradisional dengan diungkpkan tahapan-
tahapan di atas secara logis, metode ini masih memiliki kelemahan. Seiring dengan
brtambahnya ukuran dan kompleksitas suatu sistm, melewati tahapan-tahapan dengan
sekali jalan menjadi suatu hal yang semakin tidak mungkin dilakukan.
Prototipe (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem potemsial yang
memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna. proses pembuatan
prototipe ini disebut prototyping.
Jenis - jenis Prototipe
Satu pertanyaan umum yang sering kali di tanyakan masyarakat ketika pertama kali
mendengar tentang prototipe komputer adalah, "Apakah prototype akan menjadi
sistem aktual nantinya?" Jawabannya adalah "tergantung".
Terdapat dua jenis prototipe: evolusioner dan persyaratan. Prototipe evolusioner
(evolutionery prototype) terus-menerus disempurnakan sampai memiliki seluruh
fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru. Prototipe ini
kemudian dilanjutkan produksi. Ketika persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan
telah mencapai tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem
baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu menjadi sistem aktual.
7. Pengembangan Prototipe Evolusioner
1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna. Pengembang mewawancarai pengguna
untuk mendapatkan ide mengenai apa yang diminta dari sistem.
2. Membuat satu prototipe. Pengembang mempergunakan satu alat prototyping
atau lebih untuk membuat prototipe. Contoh dari alat-alat prototyping adalah
generator aplikasi terintegrasi dan toolkit protoryping. Generator aplikasi
terintregasi (integrated application generator) adalah sistem peranti lunak siap
pakai yang mampu membuat seluruh fitur yang diinginkan dari sistem baru -
menu, laporan, tampilan, basis data dan seterusnya.
3. Menentukan apakah prototipe dapat diterima. Pengembang
mendemonstrasikan prototipe kepada para pengguna untuk mengetahui apakah
telah memberikan hasil yang memuaskan.
4. Menggunakan prototipe. Prototipe menjadi sistem produksi
Pengembangan Prototipe Persyaratan
Langkah-Langkah Yang Terlibat Dalam Pembuatan Sebuah Tipe Prototipe
Persyaratan
Membuat kode sistem yang baru
Pengembangan menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean sistem
baru.
Menguji sistem baru
Pengembang menguji system
Menentukan apakah sistem yang baru dapat diterima
Penggunaan memberitahukan kepada pengembang apakah sistem dapat diterima.
Membuat sistem baru menjadi sistem produksi
Daya Tarik Prototyping
Pengguna maupun pengembang menyukai prototyping karena alasan - alasan di
bawah ini:
- Membaiknya komunikasi antara pengembang dan pengguna.
- Pengembang dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pengguna.
- Pengguna memainkan peranan yang lebih aktif dalam pengembangan sistem.
8. - Implementasi menjadi jauh lebih mudah karena pengguna tahu apa yang di
harapkannya.
Keuntungan - kuntungan di atas memungkinkan prototyping memangkas biaya
pengembangan dan meningkatkan kepuasan pengguna atas sistem yang diserahkan.
Potensi Kesulitan dari Prototyping
Prototyping bukannya tidak memiliki potensi kesulitan. kesulitam - kesulitan tersebut
antara lain:
- Terburu-buru dalam menyerahkan prototipe dapat menyebabkan diambilnya
jalan pintas dalam definisi masalah, evaluasi alternatif, dan dokumentasi.
- Pengguna dapat terlalu gembira dengan prototipe yang diberikan, yang
mengarah pada ekspetasi yang tidak realistis sehubungan dengan sistem
produksi nantinya.
- Prototipe evolusioner bisa jadi tidak terlalu efisien.
Baik pengguna maupun pengembang hendaknya mewaspadai potensi kesulitan -
kesulitan di atas ketika mereka memilih untuk melaksanakan pendekatan prototyping.
Namun jika seimbang, prototyping telah terbukti menjadi salah satu metodologi
SDLC.
DESAIN ULANG PROSES BISNIS
Teknologi Informasi mengalami kemajuan dengan sangat cepat, dan organisasi perlu
mengambil keuntungan dari kemajuan - kemajuan ini. Sistem meliputi sistem - sistem
yang memproses data perusahaan maupun sistem - sistem yang melakukan fungsi -
fungsi dasar, seperti mengebor untuk mencari minyak dan memproduksi saru bagian
manufaktur. Proses pengerjaan ulang sistem disebut dengan istilah rekayasa ulang
(reengineering) atau disebut juga dengan istilah desain ulang proses bisnis (business
process redesign - BPR)
INPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas - aktivitas
proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Contoh WBS adalah grafik Gantt dan
9. diagram jaringan. Kebutuhan sumber daya (resource requirement) mencantumkan
sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa jumlahnya.
OUTPUT PENGESTIMASIAN BIAYA
Estimasi biaya dibuat untuk seluruh sumber daya yang dibebankan ke proyek dan
biasanya dinyatakan dalam unit - unit keuangan yang berlaku, seperti Dolar atau Euro.
Estimasi seperti ini dapat disempurnakan kembali selama proyek berlangsung untuk
mencerminkan tambahan informasi seiring dengan semakin jelasnya proyek tersebut.
PENGEMBANGAN APLIKASI CEPAT
Satu metedologi yang memiliki tujuan yang sama dengan prototyping, yaitu
memberikan respons yang cepat atas kebutuhan pengguna, namun dengan lingkup
yang lebih luas adalah R.A.D. Istilah RAD dari rapid application development atau
pengembangan aplikasi cepat diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis
James Martin.
RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat di
dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi. Rekayasa informasi
(information engineering-IE) adalah nama yang diberikan Martin kepada keseluruhan
pendekata pengembangan sistemnya, yang ia perlakukan sebagai suatu aktivitas
perusahaan secara menyeluruh.
Unsur-Unsur Penting RAD
1. Mananjemen : Khususnya manajemen puncak. Hendaknya menjadi penguji
coba (experimenter) yang suka melakukan hal-hal dengan cara
baru atau pengadaptasi awal (early adapter).
2. Orang : Dari pada hanya memanfaatkan satu tim untuk malakukan
seluruh aktivitas SDLC, RAD menyadari adanya efisiensi
yang dapat dicapai melalui penggunaan tim-tim khusus.
3. Metodologi : Metodologi dasar RAD adalah siklus hidup RAD.
4. Alat-alat : Alat-alat RAD terutama terdiri atas bahasa-bahasa generasi
keempat dan alat-alat rekayasa peranti lunak dengan bantuan
komputer (computer-aided software engineering-CASE) yang
memfasilitas prototyping dan penciptaan kode.
10. Pengembangan Berfase
Satu metodologi pengembangan 10ystem yang dewasa ini digunakan oleh banyak
perusahaan adalah kombinasi dari SDLC tradisional, prototyping, dan RAD dengan
mengambil fitur-fitur yang terbaik dari masing-masing metodologi.
Tahap-Tahap Pengembangan Berfase
a. Investigasi Awal
Menganalisis dengan tujuan untuk mempelajari tentang organisasi dengan
masalah sistemnya: mendefinisikan tujuan, hambatan, risiko, dan ruang lingkup
sistem baru.
b. Pemodelan Proses
Pemodelan proses pertama kali dilakukan dengan menggunakan digram alur
(flowchart). Diagram ini mengilustrasikan aliran data melalui sistem dan program.
International Organization for Standardization (ISO) menciptakan standar untuk
bentuk-bentuk symbol flowchat, memastikan penggunaannya di seluruh dunia.
Ketika diagram arus data dengan empat simbolnya muncul pada akhir tahun 1980-
an, minat akan penerapannya pun muncul dengan seketika.
Istilah terminator sering kali di pergunakan untuk menyatakan unsur-unsur
lingkungan, karena menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir.
Suatu terminator dapat berupa:
· Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari sistem
· Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain.
· Sistem lain yang memiliki antar muka dengan sistem.
Proses
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat
digambarkan dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau
sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar. Masing-masing symbol proses
diidentifikasikan dengan sebuah label.
Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Prosesa dapat
digambarkan dengan sebuah lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau
11. sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar. Masing-masing symbol proses
diidentifikasikan dengan sebuah label.
Arus Data
Arus data terdiri atas sekumpulan unsure-unsur data yang berhubungan secara logis
(mulai dari satu unsure data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari
satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain. Simbol panah digunakan untuk
menggambarkan arus ini dan dapat digambar dengan menggunakan garis lurus
maupun melingkar.
Penyimpanan Data
Ketika kita perlu meyimpan data karena suatu alas an tertentu, maka kita akan
menggunakan penyimpanan data. Dalam terminologi DFD, Penyimpanan Data adalah
suatu gudang data.
DFD pada figur 7.12 mengilustrasikan sebuah sistem yang dapat dipergunakan oleh
perusahaan untuk menghitung komisi bagi para agen penjualnya. Di sini, terminator
digambarkan dengan kotak, proses dengan kotak tegak bersudut tumpul, arus data
dengan garis lurus, dan peyimpangan data dengan kotak berujung terbuka.
12. Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan
Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap
investigasi awal dan analisis dari metodologi pengembangan berfase. DFD
mengilustrasikan suatu tinjauan atas pembrosesan, dan kasus penggunaan
memberikan detailnya. Biasanya dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk
mendukung satu diagram angka 0.
Steering committee SIM menjalankan tiga fungsi utama:
• Menciptakan Kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai
sasaran strategis perusahaan.
• Melakukan Pengendalian Fiskal dengan bertindak sebagai yang berwenang dalam
memberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang
berhubungan dengan computer.
• Menyelesaikan Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaan
computer.
Kepemimpinan Proyek
Steering committee SIM jarang ikut terlibat langsung dengan detail pekerjaan.
Tanggung jawab jatuh ke tangan tim proyek. Tim proyek meliputi semua orang yang
ikut berpartisipasi dalam pengembangan sistem informasi. Satu tim dapat memiliki
anggota hingga selusin, yang terdiri atas gabungan beberapa orang pengguna,
spesialis informasi, dan mungkin auditor internal. Auditor akan memastikan bahwa
13. desain sistem telah memenuhi beberapa persyaratan tertentu dilihat dari segi
keakuratan, pengendalian, keamanan, dan auditabiitas.
Input Pengestimasian Biaya
Sebuah work breakdown structure (WBS) mengidentifikasikan aktivitas-aktifitas
proyek yang akan membutuhkan sumber daya. Kebutuhan sumber daya (resource
requirement) mencatumkan sumber daya tertentu yang akan dibutuhkan dan berapa
jumlahnya.
• Tarif sumber daya (resource rates) adalah biaya per-unit untuk setiap jenis sumber
daya.
• Estimasi durasi aktivitas (activity duration estimates) menyebutkan periode
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas.
Informasi historis (historical information) terdiri atas file-file dari data proyek masa
lalu, basis data pengestimasian biaya komersial, dan pengetahuan tim proyek.
14. Pembahasan
Profile
Didirikan sejak tahun 1972.
Memperkerjakan lebih dari 550 pegawai yang tersebar di 22 cabang di
Indonesia.
Selama 25 tahun ini berhasil menyandang gelar "Top Agent" dari perusahaan
penerbangan seperti : Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Cathay Pacific,
Qantas Airways, KLM Royal Dutch Airlines, British Airways, Lufthansa, Thai
Airways, Air France, Malaysian Airlines System, Eva Air.
Menerima penghargaan untuk "Best Perfomance: from ABACUS,
Computerized Reservation System (CRS)"
Merupakan mitra global dari BCD Travel Management Company, sebuah
perusahaan perjalanan internasional terkemuka yang memberikan kemudahan
kepada para pelanggan Bayu Buana menjangkau cabang-cabang BCD di
seluruh dunia.
Travel Agent Pertama yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1989.
Travel Agent Pertama dengan Customer Relationship Management (CRM).
Travel Agent Pertama yang menerima sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk Sistem
Kualitas Manajemen dan OHSAS 18001 : 2007 untuk Kesehatan dan
Keselamatan Kerja.
Layanan Kami
Sistem Online Perusahaan-Perusahaan Penerbangan
Pada saat ini, kami menerapkan dua sistem utama dalam sistem komputer online kami,
seperti : SABRE (ABACUS). Dalam hal penyediaan tiket, kami selalu menyediakan
tiket dalam kondisi yang baik dan baru baik di Kantor Pusat maupun di cabang-
cabang, hal ini berkat kerjasama yang sudah lama terjalin baik dengan maskapai –
maskapai bersangkutan, dan penyediaan tiket dapat sepenuhnya dikendalikan dan
selalu melakukan penambahan terhadap persediaan tiket secara berkala.
Sebagai pemimpin industri, Bayu Buana mampu menyediakan tiket yang paling
efektif dan kompetitif yang dapat dipakai para pelanggan. Secara konsisten mendapat
gelar Top Agent oleh maskapai Domestik dan Internasional utama dalam 25 tahun
terakhir, seperti Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Cathay Pacific Airways,
15. British Airways, Qantas, Lufthansa, Air France, KLM Royal Dutch Airlines,
Northwest, China Airlines, Eva Air, Malaysian Airlines, Thai Airways, Lion Air, dll.
Bayu Buana juga menerima Abacus Award (Computerized Reservations System)
untuk Best Performance Agent.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia kami merupakan aset yang solid untuk perusahaan,
menyediakan staff yang terlatih dan profesional dalam setiap melayani klien, mulai
dari tiket, reservasi hotel, incentive, paket tour, dan lain-lain. Dibalik kesiapan yang
mereka suguhkan selalu ada keterampilan dan keinginan untuk melayani,
menawarkan yang terbaik serta menempatkan kenyamanan dan kepuasan klien dalam
perjalanan mereka.
Lingkup Pelayanan Meliputi Dalam Negeri Maupun Luar Negeri
Cabang Bayu Buana
Bayu Buana memiliki 12 cabang di Jakarta dan 7 cabang di luar Jakarta. Kami juga
memiliki 3 mitra usaha dan ratusan agen lokal diluar cabang-cabang yang kami miliki.
Aliansi Dengan Travel Dunia (BCD Travel)
Bayu Buana adalah mitra dari BCD Travel di Indonesia, sebuah penyedia layanan
terkemuka di dunia yang menyediakan perjalanan global, mempercepat proses dan
strategi manajemen bisnis yang memungkinkan pelanggan bisa mendapatkan program
perjalanan yang hemat namun menyenangkan. BCD Travel beroperasi di 96 negara
(termasuk Australia*) dari 5 benua dengan total penjualan USD 12 milyar.
Pengaturan Hotel
Bayu Buana telah mendirikin divisi yang khusus menangani semua pemesanan hotel.
“Platform” pemesanan hotel online kami membantu pelanggan untuk mendapatkan
konfirmasi secara cepat dengan harga yang sangat bersaing. Berdasarkan hasil yang
sudah terbukti, kami dapat memberikan pilihan hotel di seluruh dunia kepada
pelanggan kami dengan harga khusus dalam berbagai kelas dan kategori.
Asuransi Perjalanan
Bayu Buana menyediakan asuransi perjalanan baik untuk perseorangan maupun
perusahaan. Kami memiliki hubungan baik dengan beberapa perusahaan asuransi
seperti : Chubb, Assist, Allianz, ABDA.
Pengurusan Dokumen Perjalanan
Bayu Buana memiliki departemen khusus yang melayani pelanggan untuk pembuatan
paspor dan visa ke berbagai negara.
16. Penyewaan Mobil
Kami juga menyediakan penyewaan mobil di Jakarta, luar Jakarta, dan juga di luar
negeri.
Sistem Laporan
Kami mampu untuk memberikan laporan informasi manajemen untuk anggaran biaya
ataupun pengaturannya serta mampu menyediakan cara pembayaran sesuai dengan
yang diinginkan. Dalam laporan tersebut, biasanya terdiri dari: Nama wisatawan,
tanggal, jadwal, kelas, penerbangan, tarif. Bayu Buana memiliki standar laporan
tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Bantuan Layanan Di Bandara
Bayu Buana memiliki tim khusus yang memberikan layanan penjemputan di bandara.
Sebagai layanan penjemputan, sejauh ini kami selalu menyediakannya dengan cara
yang terbaik demi kenyamanan para pelanggan serta penanganan yang cepat di
bandara oleh para staff kami yang berpengalaman.
Layanan Darurat 24 Jam
Jam operasional kantor Bayu Buana umumnya mulai pukul 08.30 – 17.00 setiap
harinya. Namun kami mengerti bahwa apabila ada keadaan tertentu yang terjadi
secara tidak terduga, contact center kami siap dihubungi selama 24 jam dalam
keadaan darurat.
Berpengalaman
Berpengalaman dalam menyediakan layanan perjalanan yang unggul sejak pertama
kali dibentuk, Bayu Buana berhasil membangun dirinya hingga termasuk dalam
ranking “Lima Perusahaan Travel Terbesar ” di Indonesia. Bayu Buana kaya akan
pengalamannya karena sejak dahulu telah melayani banyak perusahaan besar (Bank,
Minyak dan Gas, Kedutaan, barang – barang konsumen)
MICE
Sebuah divisi MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exhibition) di Bayu Buana
telah dibentuk untuk menangani keperluan rapat, incentive, konferensi dan pameran
setiap perusahaan dan organisasi industri.
Paket Perjalanan Wisata
Paket perjalanan wisata ke berbagai destinasi wisata terkenal di dunia ditawarkan
dalam program outbond tour Bayu Buana melintasi semua benua mulai dari Asia
hingga Africa, Eropa, Amerika / Canada, Australia dan New Zealand. Paket wisata
domestik dengan destinasi-destinasi terkenal seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan
lain-lain juga tersedia di Bayu Buana.
17. Implan Perusahaan
Bayu Buana telah ditunjuk oleh banyak perusahaan besar di Indonesia untuk
membentuk kantor travel implan di dalam perusahaannya untuk mengatur semua
kebutuhan perjalanan mereka. Semua kantor implan Bayu Buana memiliki pelayanan
yang lengkap termasuk sistem online “Computerized Reservations System”.
Layanan Terkait Lainnya
Newsletter
Bayu Buana menyediakan berita yang lengkap dalam bentuk E-newsletter yang
dikirimkan secara berkala mengenai perkembangan airlines baik dari segi layanan dan
jadwal pernebangan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan travel, hotel,
destinasi para wisatawan, dan sebagainya.
Website / Bayu Buana Online
Bayu Buana memiliki website sendiri www.bayubuanatravel.com dan sistem reservasi
secara online.
Bayu Buana Travel Club
Memberikan hak istimewa dan penghargaan kepada para pelanggan yang loyal. Bayu
Buana membentuk keanggotaan sendiri yang dinamakan Bayu Buana Travel Club.
Keanggotaan ini memberikan newsletter secara berkala dan prioritas untuk promo-
promo dari Bayu Buana kepada para anggotanya.
ISO & OHSAS
PT Bayu Buana adalah travel agent pertama di Indonesia yang menerima ISO 9001 :
2008 (sertifikat untuk Sistem Kualitas Manajemen& OHSAS 18001 : 2007 untuk
Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
1. Proses pengembangan sistem informasi yang berkembang saat
ini di era revolusi industri 4.0.
Revolusi Industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan teknologi dan informasi
terjadi begitu cepat. Dampak era revolusi industri 4.0 ini tentu sengat
besar bagi dunia industri juga perilaku di masyarakat.
Dalam bidang industri, yang sebelumnya masih mengandalkan tenaga
manusia dalam proses produksi barang. Namun saat ini barang dibuat
secara masal dengan menggunakan mesin dan berteknologi canggih.
Keadaan seperti ini dikenal sebagai revolusi industri 4.0.
18. Tidak dapat dipungkiri, perlahan semua sudah beralih ke arah digital.
Sehingga interaksi antara manusia dan teknologi sudah tidak terelakkan
lagi. Semua pemenuhan kebutuhan kini sudah tersedia secara digital,
mulai dari jual-beli, jasa, hingga transaksi pembayaran.
Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi
siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah
“cyber physical system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi.
Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya, keterlibatan tenaga
manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan
efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam dunia
industri, hal ini berdampak signifikan pada kualitas kerja dan biaya produksi.
2. Proses adaptasi pengembangan sistem informasi yang terjadi
diperusahaan Anda?
System Application and Product in Data Processing (SAP) adalah
software yang berbasis ERP (Enterprise Resources Planning) yang
digunakan sebagai alat untuk membantu manajemen perusahaan,
perencanaan, hingga melakukan operasionalnya secara lebih efektif dan
efisien. SAP mendukung Multi-tugas tingkat tinggi untuk mendukung
kegiatan operasional perusahaan. Kemampuan tersebut dikarenakan SAP
sendiri tersusun dari banyak modul untuk menjalankan semua fungsinya
secara otomatis dan terintegrasi. Adaptasi pengembangan sistem
informasi yang terakhir kali saya rasakan diperusahaan saya bekerja
sebelumnya yakni peralihan sistem back office menggunakan SAP.
SAP atau dikenal dengan System Application and Product in Data
Processing adalah sebuah perangkat lunak berbasis ERP (Enterprise Resources
Planning) yang digunakan untuk menjalankan manajemen aktivitas harian dari
sebuah organisasi atau perusahaan secara otomatis sehingga efisiensi dan
produktivitas bisa meningkat secara efisien.
Pengembangan sistem SAP bertujuan untuk membuat semua aktivitas manajemen,
pemantauan, dan pengolahan informasi, termasuk pengelolaan arsip keuangan,
menjadi jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya.
19. 3. Sistem dalam pengembangan sistem informasi tersebut,
dilakukan sosialisasi serta bentuk sosialisasi yang dilakukan.s
Sosialisasi yang dilakukan yakni diadakannya pelatihan kepada semua
karyawan mulai dari front office hingga back office. Dimana divisi baru
khusus dibuat untuk fokus pada pelatihan ini, menjadi perantara pemberi
informasi yang dibutuhkan dalam sistem baru ini kepada pihak
pengembang. Bertugas membuat modul pula untuk para karyawan lainnya
yang akan menggunakan sistem ini.
Percobaan dimulai dari salah satu cabang & pusat pada bulan Oktober
2019, sembari mempelajari kekurangan atau apa yang harus ditambahkan
dari sistem ini guna kebutuhan perusahaan dan melakukan back up data-
data penting dari tahun sebelumnya yang masih dibutuhkan. Hingga
pengesahannya serentak digunakan dai kantor pusat hingga seluruh
cabang pada awal tahun 2020.
4. Manfaat yang diperoleh perusahaan dari pengembangan sistem
informasi yang dilakukan.
Sistem SAP mampu meningkatkan kecepatan bisnis perusahaan.
Perusahaan dengan cepat akan mendapatkan informasi dan data
yang dibutuhkan sehingga dapat merespon atau mengambil
keputusan penting terhadap perubahan pasar dengan cepat pula.
Sistem SAP dapat meningkatkan konsistensi dari setiap aktivitas
bisnis yang berjalan. Sistem SAP dapat memantau apakah
Standar Opersional Prosedur (SOP) sudah dijalankan dengan baik
atau belum.
Sistem SAP dapat mengurangi kesalahan produksi dikarenakan
Human Error.
Mampu meningkatkan kualitas bisnis karena sistem SAP
dilengkapi dengan alat analisis yang bisa digunakan untuk
membaca informasi dan data yang didapatkan.
Meningkatkan transparansi data.
Memungkinkan terjadinya peningkatan pelayanan pelanggan
sehingga semua aspek kinerja perusahaan semakin meningkat
untuk mencapai target kepuasan pelanggan.
Secara umum, program SAP merupakan integrasi dari program yang
butuhkan oleh semua perusahaan:
20. Pembelian dan Pengelolaan Stok
Memberikan akses wawasan yang akurat tentang pengiriman yang masuk dan
keluar, tingkat persediaan barang, dan lokasi item. Dapatkan informasi secara
real-time, penilaian, ketersediaan, dan laporan dampak harga
Keuangan
Mengotomasi tugas akuntansi dan melakukan aktivitas keuangan / perbankan
dengan satu solusi ERP. Untuk selanjutnya menyatukan operasi keuangan
dengan proses bisnis lain untuk mempercepat transaksi dan memperbaiki arus
kas.
Penjualan dan pelayanan pelanggan
Mengelola / mengatur keseluruhan proses penjualan dan status pelanggan
secara efisien. Sehingga bisa di dapatkan pandangan terpadu tentang prospek
dan pelanggan Anda agar Anda dapat lebih memahami, mengerti dan
memenuhi kebutuhan mereka.
Produksi
Mengelola formula barang jadi, menghitung kebutuhan bahan baku,
menghitung biaya produksi secara mendetail untuk setiap barang, sehingga
anda dapat mengetahui harga pokok suatu barang jadi dengan lebih akurat,
termasuk jika di dalamnya ada sumber daya yang dibutuhkan
Kesimpulan
Sistem pengembangan informasi merupakan menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh adanya permasalahan-
permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul
ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi, untuk meraih kesempatan dan peluang
pasar, dan adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari
pemerintah. Cara pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan cara
insourcing dan outsourcing. Pengembangan sistem informasi dengan cara insourcing
merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang ada dalam
perusahaan tersebut sedangkan dengan cara outsourcing yaitu pelimpahan suatu
proses bisnis kepada pihak diluar organisasi yang dianggap mahir dibidang tersebut.
Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus meningkatkan performa
“core competency” perusahaan. Masing-masing cara memiliki kekuatan dan
kelemahan.
Di era revolusi industri 4.0 (era anak milenial) dan perkembangan teknologi seperti
sekarang telah mengubah bisnis, menjadikan tidak banyaknya sumber daya manusia
yang dibutuhkan dalam bisnis termasuk staf akuntansi. Hal ini mengakibatkan Profesi
akuntan underestimate terkait dampak teknologi terhadap pekerjaan akuntan.
Perkembangan teknologi dan inovasi seolah berkejaran dengan waktu. Inovasi-inovasi
baru mendorong terciptanya pasar baru dan menggeser keberadaan pasar lama.
21. Daftar Pustaka (Minimal 5, sumber bisa modul, ebook, artikel
baik online maupun offline)
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization,
Management Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information
System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The
Quality of MSME ’ s Financial Reports. (3). https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of
Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks
(Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks). The 1st Annual Conference
Economics, Business, and Social Sciences, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-
2019.2290775
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of Supply
Chain Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International Journal of
Supply Chain Management, 7(5), 418-427.
Surjandari, D.A., Anggraeni, D., Arlita, D.P., Purba, R.M. (2019). Analysis of Non-
Financial Determinants of Company Value In Manufacturing Companies in Indonesia.
Jurnal Akuntansi, 23(2), 230-252
Anggraini, D., Tanjung, P.R.S. (2020).Company Value: Disclosure Implications of
Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal of
Supply Chain Management, 9(2), 648-655
Dewi, M Hadri, M. Financial distress prediction in Indonesia companies: finding an
alternative model, Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences. 61(1)
Putra, Y. M. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi).
EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.
https://profio.co.id/6-cara-jitu-dalam-pengembangan-sistem-informasi/
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengembangan-sistem-informasi/
https://bayubuanatravel.com/id/Our-Company
https://www.pengadaan.web.id/2021/02/apa-itu-sap.html
https://www.sterling-team.com/news/apa-itu-sap-dan-manfaatnya-bagi-perusahaan-di-
indonesia/