SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.
1. Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personalpersonal yang kompeten
di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup
besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat
disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
2. Perlunya Pengembangan Sistem
Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa : ™
• Ketidakberesan sistem yang lama
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
• Pertumbuhan organisasI
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus
disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak
dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi
waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang
telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar,
sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan
informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan
oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah Penyusunan
sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas
pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem
1. Keluhan pelanggan
2. Pengiriman barang yang sering tertunda
3. Pembayaran gaji yang terlambat
4. Laporan yang tidak tepat waktu
5. Isi laporan yang sering salah
6. Tanggung jawab yang tidak jelas
7. Waktu kerja yang berlebihan
8. Ketidakberesan kas
9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah
10. Banyaknya pekerja yang menganggur
11. Kegiatan yang tumpang tindih
12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
14. Persediaan barang yang terlalu tinggi
15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
16. Biaya operasi yang tinggi
17. File-file yang kurang teratur
18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan
20. Investasi yang tidak efisien
21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
22. Kapasitas produksi yang menganggur
23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
24. DLL
4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput : jumlah
pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu Respon time : Rata-rata
waktu tertunda di antara dua transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan
5. Prinsip Pengembangan Sistem
Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
 Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
 Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan
sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-
permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke
proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambarkan seperti pada
Gambar di bawah ini.
a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
 Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi
baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
 Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek
dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
 Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.
Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
 faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan
berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan.
 faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung
sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang
diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem
mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.
Faktor kelayakan
(feasibility factors)
Faktor strategis
(strategic factors)
• Kelayakan teknis • Produktivitas
• Kelayakan ekonomis • Diferensiasi
• Kelayakan legal • Manajemen
• Kelayakan operasional
• Kelayakan rencana
Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut : ‹
 Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi
yang baru dibutuhkan.
 Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung
estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
 Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang
dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya
secara legal.
 Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada
cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan
penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
 Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam
waktu yang telah ditetapkan.
Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis, seperti:
 Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan
produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak
berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan
dengan jumlah unit yang dihasilkan.
 Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau
pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya.
Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus,
pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
 Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk
menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan.
Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi
produktivitas setiap hari.
b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
• Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan
timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya,
keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
• Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
• Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
• Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
• Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan
untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
• Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara
penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya
siklus hidup pengembangan sistem.
• Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak
disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua
peserta setuju.
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
 Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
 Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
 Persiapan untuk rancang bangun implementasi
 Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
 Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi
 Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
 Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
 Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat
Sasaran Perancangan Sistem
 Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
 Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
 Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen,
termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
 Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing
komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simponan data,
metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak
dan pengendalian intern
Dalam fase ini :
• dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai.
Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan
konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik
yang cocok untuk kebutuhan mereka.
• pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan
laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data
masing-masing laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa
form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa
ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.
• Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas
bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses,
kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga
menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem
memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk
magnetik atau bahkan filefile dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan
bagaimana data diproses untuk menghasilkan output.
d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai
kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara
hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif
akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah
satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif
perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan
dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan
secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara
detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan
laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form-
form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah
input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau
batch. Macam-macam model dikembangkan untuk mengubah data menjadi informasi.
Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja
dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang
dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error
ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan
untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan
jaringan telekomunikasi.
Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan. Laporan ini
mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing
rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga
dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan
menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen rancangan
sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus dilakukan kembali secara
menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan
profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan
kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau
sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai
dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua
review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan
pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara detail.
Alat-alat Perancangan
Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk struktur sistem
yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat
perancangan sistem yang digunakan adalah:
 Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi
informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.
 Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki
modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.
 Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk
dokumentasi interface antar modul.
 Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari
gambaran umum sampai detail.
 Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.
f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
• sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
• Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem
baru.
• laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu :
 rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation
Review Technique (PERT) Chart dan
 penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
 pengembangan perangkat lunak
 Persiapan lokasi peletakkan sistem
 Instalasi peralatan yang digunakan
 Pengujian Sistem
 Pelatihan untuk para pemakai sistem
 Persiapan dokumentasi
7. Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan
Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas
Ke Bawah.
• Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional
(traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach).
Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-
tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan
akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik adalah sebagai
berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam
mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat
lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya
dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data
(data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table).
diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang
memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat
dan teknik-teknik tersebut
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena
dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur.
Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan.
Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka
dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang
jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan
pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan sistem akan menjadi
lebih besar.
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang
sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa
dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang
dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan
sistem pada akhirnya.
Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan
Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem
dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap
mengikuti ide dari system life cycle.
Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang dibutuhkan
dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan
didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa
metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik
dalam bukubuku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.
Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik
perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua
contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang
relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan
produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahanpermasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil
dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,
mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran
biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas
kesalahan).
Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi
dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani
transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan
transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke
atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis,
karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang
akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas organisasi,
yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya
analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun
ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur
operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur.
Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah
decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah
didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)
Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa
memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi
secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing
kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit
untuk dikembangkan (ciri klasik).
Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga
sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri
terstruktur)
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan
teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan
karena terlalu komplek.
Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang
memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan
dan teknologi yang ada.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
3. Standarisasi (standardization).
4. Orientasi ke masa datang (future orientation).
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
8. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep
pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang
sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti
metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep pekerjaan, aturan-aturan dan
postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan
suatu sistem informasi. Uruturutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan
istilah Algoritma.
Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedurprosedur, konsep-
konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Klasifikasi dari metodologi :
1. Functional decomposition methodologies
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-
subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang
dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
• HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
• Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
• Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies
Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses.
Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :
1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan
secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-
modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
• SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
• Composite Design
• SSAD (Structured System Analysis and Design)
2. Data Structured oriented methodologies Metodologi ini menekankan struktur
dari input dan output di sistem.
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
• JSD (Jackson’s System Development)
• W/O (Warnier/Orr)
3. Prescriptive Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan
perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari
ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS
mempunyai dua komponen, yaitu :
1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS,
yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk
machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya
dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan
sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural.
2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang
mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek
data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai
output laporan.
9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua
metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
 Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
 Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir
formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program
Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek
2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat
digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan
mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah:
• Wawancara (Interview)
Persiapan yang dilakukan :
o buat janji pertemuan
o pastikan orang yang akan diwawancarai
o pokok permasalahan
Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :
o Siapa yang akan diwawancarai
o Pokok permasalahan
o Tanggapan
o Kapan akan bertemu kembali
• Observasi (Observation)
• Daftar pertanyaan (Questionaires)
• Pengumpulan Sampel (Sampling)
3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis)
adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan
pengembangan sistem informasi seperti ;
• biaya pengadaan
• biaya persiapan
• biaya proyek
• biaya operasi
serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;
• manfaat mengurangi biaya
• manfaat mengurangi kesalahan
• manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas
• manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk:
• mendefinisikan masalah
• mengumpulkan ide-ide
• memecahkan permasalahan-permasalahan
• menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi
• menganalisis kemajuan proyek
• mengumpulkan data atau fakta
• perundingan-perundingan
Tahapan pelaksanaan kegiatan:
• merencanakan rapat
• menjalankan rapat
• menindaklanjuti hasil rapat
5. Teknik Inspeksi / Walkthrough
Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan
dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil
kerja secara formal disebut dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal
disebut Walkthrough.
10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan
pemasangan teknologi tidak sesuai
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
Tahap-tahap Pengembangan Sistem
 Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan
pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan
merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan
teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi
direncanakan secara matang, mencakup:
• Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi,
kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit
mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya
sumber daya yang diperlukan.
• Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan
menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal
demikian dapat dicegah sejak awal.
• Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus
berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem.
Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan
kebutuhan untuk efisiensi.
• Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak
awal.
 Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek
teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan.
Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi
informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak
tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite
pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
Menetapkan rencana penelitian system:
a. Mengorganisasikan tim proyek
b. Mendefinisikan kebutuhan informasi
c. Mendefinisikan kriteria kinerja system
d. Menyiapkan usulan rancangan system
e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang
harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi,
beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak
risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
 Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi
akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti
system basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan
sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim
teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen
organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu
terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis
terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik
yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian system
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja system
e. Menyiapkan usulan rancangan system
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang
harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi,
beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak
risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
 Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang
sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung
pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan
dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak
melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan
waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat
agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan
berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat
waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang
baru dikembangkan.
 Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya
sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk
implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem
biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum
tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian
pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan
diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima
sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.
 Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan.
Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu
tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah
bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain,
sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti
modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan
terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang
biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang
memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk
menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif
manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada
personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem
informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik/nilai informasi, yaitu :
• Relevansi (relevancy).
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen
ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut
layak untuk tidak diperhatikan lagi.
• kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah
sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan
informasi, maka sistem akan tidak efektif.
• kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan
secara benar
• keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan
keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif
ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
• Ketepatan waktu (timeliness)
Tumpukan pemasukan data biasa mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan
data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu
(ditunda/tertunda). Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan juga
mengalami kenaikan. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program
pun mengalami kenaikan.melakukan sebuah pekerjaan dengan tepat waktu adalah hal
yang penting untuk mencegah munculnya masalah baru.
• Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik
Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware
dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai
programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan
menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena
mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.
• Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya
dalam proses produksinya.
• Dapat dipercaya (reliability).
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan
masalah reliabilitasnya. salah satunya adalah banyaknya karyawan mengalami
pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan
karyawan baru ditraining.
• Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria.
Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
hambatan laminnya :
a. Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer
b. Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
c. peran manajemen
d. relatif mahalnya harga perangkat komputer
e. terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer
Tahapan Implementasi Sistem Informasi
Implementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu
kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau
penerapan.
Implementasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru kedalam
operasi. Dalam hal ini, menurut “Whitten, Bentley & Barlow, 1993 , Implementasi Sistem″
mempunyai 4 tahap, yaitu :
1. Membuat dan menguji basis data & jaringan.
Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan
yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan
yang baru atau dimodifikasi, maka sistem yang baru ini biasanya harus
diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer.
2. Membuat dan menguji program.
Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi
programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih rinci dalam
pengembangan dan pengujian program komputer yang baru.
3. Memasang dan menguji sistem baru.
Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan integrasi sistem baru
terpenuhi.
4. Mengirim sistem baru kedalam sistem operasi.
Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan sistem lama menjadi
sistem baru sehingga perlu dilakukan pemasangan basis data yang akan digunakan pada
sistem baru.
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan
programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informa
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila
diperlukan
Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan
pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi
lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut, yaitu :
1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan
2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan
dengan proyek sistem
3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain
pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi
4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis
program yang diperlukan
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem
yang telah dibuat
CONTOH KASUS
NAMA : Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan di McDonald’s.
TUJUAN : Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Informasi Perusahaan.
POKOK BAHASAN : Sistem Informasi Perusahaan.
STUDI KASUS : Monitoring Peforma Penjualan McDonald’s.
McDonald’s berencana membelanjakan $1 miliar dalam lima tahun untuk mengikat semua
operasinya dalam jaringan digital real-time (sistem informasi perusahaan). Pada dasarnya,
para eksekutif di kantor pusat perusahaan telah mampu melihat setiap detail peforma di
setiap toko, pada setiap waktu, melalui sistem informasi perusahaan pasif ini. Setelah dua
tahun, McDonald’s menunda program mahal tersebut.
Pada awal Mei 2013, McDonald’s mengumumkan bahwa ia akan menghapus kerugian
$170 juta untuk diskontinuasi pada bulan Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang
global dan real-time, yang mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal
merancang dalam sejarah perusahaan. Seratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian
dari total $1 miliar yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada
bulan Januari 2001. Innovate didesain untuk membuat manajemen McDonald’s mengetahui
berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi disembarang atau
disemua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu
hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-time. Proyek
miliaran dollar ini gagal, bahkan suatu bisnis sederhana ke dalam perusahaan real-time.
Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk
mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji:
konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam satu tahun
pada 10 tahun belakangan ini, membuat sistem pengumpulan datanya menjadi ketinggalan
zaman. Jaringan Berbasis-Web yang mengirim informasi dengan segera diseluruh bumi
diperlukan sedemikian sehinggan para eksekutif bisa memonitor dan dan mungkin
mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat
produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke setiap bagian kunci
dari peralatan setiap disetiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s
memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi komunikasi
dan informasi untuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng, atau
untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan yang
sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci
menyangkut keseluruhan sistem real-time. Penjualan, waktu layanan, susunan
kepegawaian, data rantai persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan
semua angka kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan
secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambilan keputusan
dalam satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui browser web. Secara teori,
dengan bekerja erat dengan para pemasok dan para manajer toko, perusahaan bisa
meningkatkan konsistensi produk.
Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan data
asuransi. Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi pelatihan, seperti
bagaimana membersihkan ayam muda untuk digoreng atau menggunakan system POS
(point-of-style), McDonald’s berharap mendongkrak sistem pelatihannya menembus
platform tersebut. Dengan segera mengumpulkan dan mengirim data ke toko-toko dari
kantor perusahaan, para eksekutif bisa memonitor peforma dan memperbaiki langsung.
Sebagai contoh, jika toko tertentu tidak mengarahkan orang-orang melalui jalur atau jalan
masuk sesuai standar, para eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah
karyawan lain atau untuk meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak
naik, para eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan in-store sudah pada tempatnya.
Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa dilacak
dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu Big Mac’s, persediaan bisa
dialihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan dengan cepat, dan menarik
keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut. pada sisi lain, memonitor dari jarak
jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari jarak jauh, membuat system tidak menjadi
tanggung jawab para manajer toko. Akhirnya, jaringan berbasis-internet akan
menghubungkan 3000 lebih restoran dan 300 vendor dalam 24 jam penuh, tujuh hari
perminggu, ke system back-office dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi
para eksekutif McDonald’s suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan
diseluruh dunia, dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika
diperlukan untuk menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi
permintaan. Sekitar $170 juta dibelanjakan untuk “riset dan pengembangan” Innovate
untuk mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya.
Perusahaan perlu mencapai peningkatan penjualan sedikitnya 1.5 persen atau sekitar $231
juta pertahun, untuk mengganti pengeluaran awal tersebut. Angka 1.5 persen adalah diluar
tiga sampai lima persen penjualan tahunan yang telah diproyeksikan McDonald’s.
Usaha pertama McDonald’s pada system data perusahaan skala-besar dan reall-time
telah gagal. mcDonald’s tidak punya pengalaman dibidang tersebut, , membelanjakan
terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukkan hal itu.
McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan
pemahaman teknologi. Petrus Abell, analis dari AMR Reserch mengatakan bahwa “jaringan
global real-time akan menelan dana besar, bahkan bagi organisasi teknologi informasi yang
paling ambisius sekalipun. Mengkonfigurasi dan mengintegrasikan perangkat lunak yang
diperlukan untuk komunikasi Oak Broak dengan 30.000 lebih lokasi yang beberapa
diantaranya berada didunia ketiga dimana konektivitas broaadband masih sekedar mimpi,
merupakan hal fantastis ketimbang kenyataan.” Abell melanjutkan, “tantangan riil adalah
menentukan apakah ada manfaat biaya yang cukup memadai yang membuat proyek itu
layak dilakukan.”
“Masalah terbesar yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat
bandwith kecepatan tinggi disetiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak
mempunyai konektivitas kecepatan tinggi yang dapat diandalkan. Dan mereka internasional.
Jadi, masalah ini bisa sangat problematic.”
Meskipun perusahaan sedikit menunjukkan semangat atau keahlian dalam
implementasi system informasi skala-besar ketika innovate diinisiasi, para eksekutifnya
menganggap mereka dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan Wal-Mart teerhadap
infrastruktur teknologi inti mereka. Apa yang mereka dapatkan adalah keahlian mereka
dalam pengembangan dan produksi-massal makanan siap saji kecil relevansinya dengan
integrasi dan implementasi perangkat lunak.
Pertanyaan kasus:
1. Mengapa informasi perusahaan McDonald’s, McSystem ditunda?
2. Apakah system hemat biaya akan bertahan hidup?
3. Masalah apa yang dihadapi system informasi perusahaan McDoanld’s?
Jawaban:
1. Perusahaan McDonald’s menunda McSystem karena McDonald’s tidak punya pengalaman
dibidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi
untuk menunjukkan hal tersebut. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau
penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologinya.
2. McDonald’s masih bisa mengandalkan sistem hemat biaya untuk beberapa tahun kedepan,
walaupun ada beberapa hal-hal yang harus di perbaiki sedikit tetapi tidak menyulitkan
perusahaan, karena perusahaan tersebut akan terus melakukan pengembangan sistem
informasi tanpa mengandalkan sistem yang sudah gagal dan dapat melakukan inovasi baru
dengan cara yang lain.
3. Masalah yang dihadapi sistem informasi perusahaan McDonald’s adalah membuat bandwith
kecepatan tinggi di setiap lokasi. Karena beberapa bagian dari AS yang masih tidak
mempunyai konektivitas kecepatan tinggi yang dapat diandalkan.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Pengembangan%20Sistem%20Informasi%20Pertemuan
%20%201%20dan%202%20(1).pdf
http://eko3db14.blogspot.com/2010/03/tahapan-implementasi-sistem-informasi.html
https://www.dictio.id/t/apa-sajakah-permasalahan-yang-ada-di-dalam-sistem-
informasi/12816/2
http://yudha45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/30/faktor-pendukung-dan-
penghambat-penerapan-sistem-informasi-di-perusahaan/

More Related Content

What's hot

Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiAser Sihotang
 
Pengembangan sistem informasi manajemen
Pengembangan sistem informasi manajemenPengembangan sistem informasi manajemen
Pengembangan sistem informasi manajemenSri Mulyani
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganFery Wage
 
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenPengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenRahmi Septhianingrum
 
BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem audi15Ar
 
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemMetodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemLia Rusdyana Dewi
 
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiDiktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiJacob Dwi Cristian Umboh
 
3. konsep pengembangan_sistem
3. konsep pengembangan_sistem3. konsep pengembangan_sistem
3. konsep pengembangan_sistemfatwaamrani
 
Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemSistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemWibiadila Ikbar
 
Evaluasi i sistem informasi
Evaluasi i sistem informasiEvaluasi i sistem informasi
Evaluasi i sistem informasiFahmy D'blues
 
Chapter 6 pengembangan sistem
Chapter 6   pengembangan sistemChapter 6   pengembangan sistem
Chapter 6 pengembangan sistemAndi Iswoyo
 
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)Hanny Hikmayanti
 
Bab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siRif'at Hm
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistemAndi Iswoyo
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiAlbertz Ace-Red
 

What's hot (20)

Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 
Pengembangan sistem informasi manajemen
Pengembangan sistem informasi manajemenPengembangan sistem informasi manajemen
Pengembangan sistem informasi manajemen
 
Tahap pengembangan sistem
Tahap pengembangan sistemTahap pengembangan sistem
Tahap pengembangan sistem
 
Sia 2
Sia 2Sia 2
Sia 2
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembangan
 
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi ManajemenPengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
 
BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem
 
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemMetodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan Sistem
 
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiDiktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
 
3. konsep pengembangan_sistem
3. konsep pengembangan_sistem3. konsep pengembangan_sistem
3. konsep pengembangan_sistem
 
Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemSistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
 
Evaluasi i sistem informasi
Evaluasi i sistem informasiEvaluasi i sistem informasi
Evaluasi i sistem informasi
 
Chapter 6 pengembangan sistem
Chapter 6   pengembangan sistemChapter 6   pengembangan sistem
Chapter 6 pengembangan sistem
 
4. pengembangan sim
4. pengembangan sim4. pengembangan sim
4. pengembangan sim
 
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
 
Bab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan si
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
 
TEORI BAB 7
TEORI BAB 7TEORI BAB 7
TEORI BAB 7
 
7 pengembangan sistem
7 pengembangan sistem7 pengembangan sistem
7 pengembangan sistem
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 

Similar to SISTEM INFORMASI

Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiRhara Apriliant
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxummi1206
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...DhitaAyuAnggreany
 
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...ika kartika
 
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.SitiAisyahMaudina
 
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan SistemSystem Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan SistemDudy Ali
 
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptxDickyDarmawan44
 
Analisis Perancangan Sistem.pptx
Analisis  Perancangan Sistem.pptxAnalisis  Perancangan Sistem.pptx
Analisis Perancangan Sistem.pptxAronSilaban1
 
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018dechavns
 
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
 
Perencanaan Sistem.ppt
Perencanaan Sistem.pptPerencanaan Sistem.ppt
Perencanaan Sistem.pptNida982231
 
Perancangan sistem informasi m
Perancangan sistem informasi mPerancangan sistem informasi m
Perancangan sistem informasi mFathoni Yunior
 
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...Aviani safitri
 
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018ynsinaga
 
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...SeptiHendarwati
 
METODOLOGI SISTEM.......................
METODOLOGI SISTEM.......................METODOLOGI SISTEM.......................
METODOLOGI SISTEM.......................rendisalay
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...YolandaSibuea
 
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...RinaApriyani97
 
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...AGUS SAIFUL
 

Similar to SISTEM INFORMASI (20)

Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
 
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
SIM, IKA KARTIKA, HAPZI ALI, ANALISIS DAN SISTEM PERANCANGAN SISTEM INFORMASI...
 
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
Pengembangan Sistem Informasi Pada PT. Bayu Buana Travel Services Tbk.
 
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan SistemSystem Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
System Analysis and Design - Tinjauan Umum Pengembangan Sistem
 
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx
8. PEMBANGUAN SISTEM.pptx
 
Analisis Perancangan Sistem.pptx
Analisis  Perancangan Sistem.pptxAnalisis  Perancangan Sistem.pptx
Analisis Perancangan Sistem.pptx
 
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
Tugas sim, decha vinesha, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi, 2018
 
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
 
Perencanaan Sistem.ppt
Perencanaan Sistem.pptPerencanaan Sistem.ppt
Perencanaan Sistem.ppt
 
Perancangan sistem informasi m
Perancangan sistem informasi mPerancangan sistem informasi m
Perancangan sistem informasi m
 
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...
Sim, aviani safitri, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, univers...
 
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
 
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...
04, tugas sistem informasi manajemen, pengguna dan pengembangan sistem inform...
 
METODOLOGI SISTEM.......................
METODOLOGI SISTEM.......................METODOLOGI SISTEM.......................
METODOLOGI SISTEM.......................
 
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...
Tugas sim, yolanda sibuea (43218110037), yananto mihadi putra se,. m.si, pema...
 
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
Sim, rina apriyani, prof. dr. hapzi ali, mm, cma, pengembangan sistem informa...
 
Bab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan si
 
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
SIM,Agus Saiful,Prof.Dr.Ir Hapzi Ali, MM ,CMA,Sumber Daya Komputasi Dan Komun...
 

More from WalillahGiasWiridian

Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...
Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...
Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...WalillahGiasWiridian
 
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...WalillahGiasWiridian
 

More from WalillahGiasWiridian (13)

Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...
Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...
Tugas sim 15, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep b...
 
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...
Tugas sim 14, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,konsep e...
 
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...
Tugas sim 13, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,peran da...
 
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 12, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
 
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
Tugas sim 11, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,perilaku...
 
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...
Tugas sim 10, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,manajeme...
 
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
Tugas sim 9, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,proses im...
 
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...
Tugas sim 6, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sistem ma...
 
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...
Tugas sim 5, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,sumber da...
 
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
Tugas sim4, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi,pemanfaata...
 
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
Tugas sim3, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar...
 
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
 
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
Tugas sim, walillah gias wiridianti, yananto mihadi putra se, msi, pengantar ...
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

SISTEM INFORMASI

  • 1. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. 1. Tim Pengembangan Sistem Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personalpersonal yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari : 1. Manajer Analis Sistem 2. Ketua Analis Sistem 3. Analis Sistem Senior 4. Analis Sistem Junior 5. Pemrogram Aplikasi Senior 6. Pemrogram Aplikasi Junior Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan. 2. Perlunya Pengembangan Sistem Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal : 1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : ™ • Ketidakberesan sistem yang lama Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
  • 2. • Pertumbuhan organisasI Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. 3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah. 3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem 1. Keluhan pelanggan 2. Pengiriman barang yang sering tertunda 3. Pembayaran gaji yang terlambat 4. Laporan yang tidak tepat waktu 5. Isi laporan yang sering salah 6. Tanggung jawab yang tidak jelas 7. Waktu kerja yang berlebihan 8. Ketidakberesan kas
  • 3. 9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah 10. Banyaknya pekerja yang menganggur 11. Kegiatan yang tumpang tindih 12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan 13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar 14. Persediaan barang yang terlalu tinggi 15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien 16. Biaya operasi yang tinggi 17. File-file yang kurang teratur 18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran 19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan 20. Investasi yang tidak efisien 21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat 22. Kapasitas produksi yang menganggur 23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis 24. DLL 4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal : 1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time. Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi. 2. Kualitas informasi yang disajikan
  • 4. 3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah sumber daya yang digunakan 4. Kontrol (pengendalian) 5. Efisiensi 6. Pelayanan 5. Prinsip Pengembangan Sistem Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah : 1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen 2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :  Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan  Investasi yang terbaik harus bernilai 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik 4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem 5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 6. Jangan takut membatalkan proyek 7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
  • 5. 6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan- permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem. Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu : a. Perencanaan sistem b. Analisis sistem c. Perancangan sistem secara umum / konseptual d. Evaluasi dan seleksi sistem e. Perancangan sistem secara detail f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambarkan seperti pada Gambar di bawah ini.
  • 6. a. Fase Perencanaan Sistem Dalam fase perencanaan sistem :  Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.  Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.  Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem. Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :  faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan.  faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.
  • 7. Faktor kelayakan (feasibility factors) Faktor strategis (strategic factors) • Kelayakan teknis • Produktivitas • Kelayakan ekonomis • Diferensiasi • Kelayakan legal • Manajemen • Kelayakan operasional • Kelayakan rencana Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : ‹  Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.  Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.  Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.  Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.  Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan. Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis, seperti:  Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak
  • 8. berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.  Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.  Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari. b. Fase Analisis Sistem Dalam fase ini : • Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi. • Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem. • Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem. • Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru. • Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
  • 9. • Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem. • Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju. c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual Arti Perancangan Sistem  Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem  Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional  Persiapan untuk rancang bangun implementasi  Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk  Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi  Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan Tujuan Perancangan Sistem  Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem  Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat Sasaran Perancangan Sistem  Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
  • 10.  Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan  Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer  Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern Dalam fase ini : • dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka. • pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer. • Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang. Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan, dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan filefile dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana data diproses untuk menghasilkan output. d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
  • 11. Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya. e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan form- form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan. Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan.
  • 12. Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi. Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya. Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat dalam kegiatan ini. Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem menandatangani laporan perancangan secara detail. Alat-alat Perancangan Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah:
  • 13.  Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel keputusan.  Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar modul.  Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program termasuk dokumentasi interface antar modul.  Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program dari gambaran umum sampai detail.  Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program. f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem Pada fase ini : • sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi. • Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru. • laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu :  rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan  penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :  pengembangan perangkat lunak  Persiapan lokasi peletakkan sistem  Instalasi peralatan yang digunakan  Pengujian Sistem
  • 14.  Pelatihan untuk para pemakai sistem  Persiapan dokumentasi 7. Pendekatan Pengembangan Sistem Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah. • Pendekatan Klasik Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan- tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle. Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut
  • 15. 2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan. 3. Kemungkinan kesalahan sistem besar Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan sistem akan menjadi lebih besar. 4. Keberhasilan sistem kurang terjamin Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.
  • 16. Pendekatan terstruktur (Structured Approach) Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem. Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan). Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach) Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
  • 17. Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan. Pendekatan Sepotong (piecemeal approach) Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja). Pendekatan Sistem (systems approach) Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global. Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach) Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
  • 18. Pendekatan Moduler (modular approach) Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur) Lompatan jauh (great loop approach) Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach) Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada. Keuntungan pendekatan terstruktur : 1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity). 2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal). 3. Standarisasi (standardization). 4. Orientasi ke masa datang (future orientation). 5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry). 8. Metodologi Pengembangan Sistem
  • 19. Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Uruturutan prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma. Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedurprosedur, konsep- konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Klasifikasi dari metodologi : 1. Functional decomposition methodologies Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem- subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah : • HIPO (Hierarchy plus Input Process Output) • Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR) • Information Hiding 2. Data Oriented Methodologies Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu : 1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul- modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : • SADT (Structured Analysis and Design Techniques) • Composite Design
  • 20. • SSAD (Structured System Analysis and Design) 2. Data Structured oriented methodologies Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : • JSD (Jackson’s System Development) • W/O (Warnier/Orr) 3. Prescriptive Methodologies Yang termasuk dalam metodologi ini adalah : ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu : 1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa pemrograman prosedural. 2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan. 9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
  • 21. Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya adalah : 1. HIPO diagram 2. Data flow diagram 3. Structured chart 4. SADT diagram 5. Warnier / Orr diagram 6. Jackson’s diagram Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya : 1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) : a. Bagan alir sistem (System Flowchart) b. Bagan alir program (Program Flowchart)  Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)  Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart) c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir formulir d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart) e. Bagan alir proses (Process Flowchart) f. Gant chart 2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting) 3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship charting) :
  • 22. a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart) b. Bagan organisasi (Organization chart) Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya : 1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadwalan proyek 2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya adalah: • Wawancara (Interview) Persiapan yang dilakukan : o buat janji pertemuan o pastikan orang yang akan diwawancarai o pokok permasalahan Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan : o Siapa yang akan diwawancarai o Pokok permasalahan o Tanggapan o Kapan akan bertemu kembali • Observasi (Observation) • Daftar pertanyaan (Questionaires) • Pengumpulan Sampel (Sampling)
  • 23. 3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi seperti ; • biaya pengadaan • biaya persiapan • biaya proyek • biaya operasi serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ; • manfaat mengurangi biaya • manfaat mengurangi kesalahan • manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas • manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen 4. Teknik untuk menjalankan rapat Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk: • mendefinisikan masalah • mengumpulkan ide-ide • memecahkan permasalahan-permasalahan • menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi • menganalisis kemajuan proyek • mengumpulkan data atau fakta
  • 24. • perundingan-perundingan Tahapan pelaksanaan kegiatan: • merencanakan rapat • menjalankan rapat • menindaklanjuti hasil rapat 5. Teknik Inspeksi / Walkthrough Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut Walkthrough. 10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem : 1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem 2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai 3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya 4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan 5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai 6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara 7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
  • 25. Tahap-tahap Pengembangan Sistem  Tahap Perencanaan Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15 tingkat. Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup: • Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan. • Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal. • Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi. • Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.  Tahap Analisis Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi
  • 26. manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut: Menetapkan rencana penelitian system: a. Mengorganisasikan tim proyek b. Mendefinisikan kebutuhan informasi c. Mendefinisikan kriteria kinerja system d. Menyiapkan usulan rancangan system e. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalahmasalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.  Tahap Perancangan/Desain Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi. Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Menetapkan rencana penelitian system b. Mengorganisasikan tim proyek c. Mendefinisikan kebutuhan informasi d. Mendefinisikan kriteria kinerja system e. Menyiapkan usulan rancangan system f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan system
  • 27. Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.  Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau pengembangan sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala yang lebih detail. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru dikembangkan.  Tahap Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi. Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi b. Mengumumkan rencana implementasi c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak d. Menyiapkan database e. Menyiapkan fasilitas fisik f. Memberikan pelatihan dan workshop g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan sistem)
  • 28. h. Penggunaan sistem baru Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya dengan baik di masa-masa mendatang.  Tahap Pasca Implementasi Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan dikelola. Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem. Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis. Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik/nilai informasi, yaitu : • Relevansi (relevancy). Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. • kelengkapan (completeness)
  • 29. Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. • kebenaran (correctness) Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara benar • keamanan (security) Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah. • Ketepatan waktu (timeliness) Tumpukan pemasukan data biasa mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda). Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan juga mengalami kenaikan. Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program pun mengalami kenaikan.melakukan sebuah pekerjaan dengan tepat waktu adalah hal yang penting untuk mencegah munculnya masalah baru. • Ekonomi (economy) Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.
  • 30. • Efisiensi (eficiency) Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. • Dapat dipercaya (reliability). Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah reliabilitasnya. salah satunya adalah banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining. • Kegunaan (usability) Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. hambatan laminnya : a. Kekurang pahaman para pemakai tentang komputer b. Kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis c. peran manajemen d. relatif mahalnya harga perangkat komputer e. terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer Tahapan Implementasi Sistem Informasi Implementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau penerapan. Implementasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru kedalam operasi. Dalam hal ini, menurut “Whitten, Bentley & Barlow, 1993 , Implementasi Sistem″ mempunyai 4 tahap, yaitu :
  • 31. 1. Membuat dan menguji basis data & jaringan. Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi, maka sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer. 2. Membuat dan menguji program. Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih rinci dalam pengembangan dan pengujian program komputer yang baru. 3. Memasang dan menguji sistem baru. Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan integrasi sistem baru terpenuhi. 4. Mengirim sistem baru kedalam sistem operasi. Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan sistem lama menjadi sistem baru sehingga perlu dilakukan pemasangan basis data yang akan digunakan pada sistem baru. SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi : 1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informa 2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan 3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi 4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik 5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) 6. Merancang sistem informasi baru
  • 32. 7. Membangun sistem informasi baru 8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru 9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut, yaitu : 1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan 2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem 3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi 4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan 5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat 6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
  • 33. CONTOH KASUS NAMA : Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan di McDonald’s. TUJUAN : Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Informasi Perusahaan. POKOK BAHASAN : Sistem Informasi Perusahaan. STUDI KASUS : Monitoring Peforma Penjualan McDonald’s. McDonald’s berencana membelanjakan $1 miliar dalam lima tahun untuk mengikat semua operasinya dalam jaringan digital real-time (sistem informasi perusahaan). Pada dasarnya, para eksekutif di kantor pusat perusahaan telah mampu melihat setiap detail peforma di setiap toko, pada setiap waktu, melalui sistem informasi perusahaan pasif ini. Setelah dua tahun, McDonald’s menunda program mahal tersebut. Pada awal Mei 2013, McDonald’s mengumumkan bahwa ia akan menghapus kerugian $170 juta untuk diskontinuasi pada bulan Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real-time, yang mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal merancang dalam sejarah perusahaan. Seratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian dari total $1 miliar yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada bulan Januari 2001. Innovate didesain untuk membuat manajemen McDonald’s mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam dikonsumsi disembarang atau disemua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-time. Proyek miliaran dollar ini gagal, bahkan suatu bisnis sederhana ke dalam perusahaan real-time. Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji: konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam satu tahun
  • 34. pada 10 tahun belakangan ini, membuat sistem pengumpulan datanya menjadi ketinggalan zaman. Jaringan Berbasis-Web yang mengirim informasi dengan segera diseluruh bumi diperlukan sedemikian sehinggan para eksekutif bisa memonitor dan dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika dihubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan setiap disetiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng, atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan yang sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan sistem real-time. Penjualan, waktu layanan, susunan kepegawaian, data rantai persediaan, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan, dan semua angka kenyataan lain yang dilacak McDonald’s dengan sistem yang dikembangkan secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk pengambilan keputusan dalam satu minggu atau lebih, bisa dicapai dalam detik melalui browser web. Secara teori, dengan bekerja erat dengan para pemasok dan para manajer toko, perusahaan bisa meningkatkan konsistensi produk. Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan data asuransi. Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi pelatihan, seperti bagaimana membersihkan ayam muda untuk digoreng atau menggunakan system POS (point-of-style), McDonald’s berharap mendongkrak sistem pelatihannya menembus platform tersebut. Dengan segera mengumpulkan dan mengirim data ke toko-toko dari kantor perusahaan, para eksekutif bisa memonitor peforma dan memperbaiki langsung. Sebagai contoh, jika toko tertentu tidak mengarahkan orang-orang melalui jalur atau jalan masuk sesuai standar, para eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah karyawan lain atau untuk meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak naik, para eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan in-store sudah pada tempatnya. Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa dilacak dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu Big Mac’s, persediaan bisa dialihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan dengan cepat, dan menarik keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut. pada sisi lain, memonitor dari jarak jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari jarak jauh, membuat system tidak menjadi
  • 35. tanggung jawab para manajer toko. Akhirnya, jaringan berbasis-internet akan menghubungkan 3000 lebih restoran dan 300 vendor dalam 24 jam penuh, tujuh hari perminggu, ke system back-office dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan diseluruh dunia, dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika diperlukan untuk menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi permintaan. Sekitar $170 juta dibelanjakan untuk “riset dan pengembangan” Innovate untuk mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya. Perusahaan perlu mencapai peningkatan penjualan sedikitnya 1.5 persen atau sekitar $231 juta pertahun, untuk mengganti pengeluaran awal tersebut. Angka 1.5 persen adalah diluar tiga sampai lima persen penjualan tahunan yang telah diproyeksikan McDonald’s. Usaha pertama McDonald’s pada system data perusahaan skala-besar dan reall-time telah gagal. mcDonald’s tidak punya pengalaman dibidang tersebut, , membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukkan hal itu. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologi. Petrus Abell, analis dari AMR Reserch mengatakan bahwa “jaringan global real-time akan menelan dana besar, bahkan bagi organisasi teknologi informasi yang paling ambisius sekalipun. Mengkonfigurasi dan mengintegrasikan perangkat lunak yang diperlukan untuk komunikasi Oak Broak dengan 30.000 lebih lokasi yang beberapa diantaranya berada didunia ketiga dimana konektivitas broaadband masih sekedar mimpi, merupakan hal fantastis ketimbang kenyataan.” Abell melanjutkan, “tantangan riil adalah menentukan apakah ada manfaat biaya yang cukup memadai yang membuat proyek itu layak dilakukan.” “Masalah terbesar yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi disetiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak mempunyai konektivitas kecepatan tinggi yang dapat diandalkan. Dan mereka internasional. Jadi, masalah ini bisa sangat problematic.” Meskipun perusahaan sedikit menunjukkan semangat atau keahlian dalam implementasi system informasi skala-besar ketika innovate diinisiasi, para eksekutifnya menganggap mereka dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan Wal-Mart teerhadap infrastruktur teknologi inti mereka. Apa yang mereka dapatkan adalah keahlian mereka
  • 36. dalam pengembangan dan produksi-massal makanan siap saji kecil relevansinya dengan integrasi dan implementasi perangkat lunak. Pertanyaan kasus: 1. Mengapa informasi perusahaan McDonald’s, McSystem ditunda? 2. Apakah system hemat biaya akan bertahan hidup? 3. Masalah apa yang dihadapi system informasi perusahaan McDoanld’s? Jawaban: 1. Perusahaan McDonald’s menunda McSystem karena McDonald’s tidak punya pengalaman dibidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukkan hal tersebut. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologinya. 2. McDonald’s masih bisa mengandalkan sistem hemat biaya untuk beberapa tahun kedepan, walaupun ada beberapa hal-hal yang harus di perbaiki sedikit tetapi tidak menyulitkan perusahaan, karena perusahaan tersebut akan terus melakukan pengembangan sistem informasi tanpa mengandalkan sistem yang sudah gagal dan dapat melakukan inovasi baru dengan cara yang lain. 3. Masalah yang dihadapi sistem informasi perusahaan McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi di setiap lokasi. Karena beberapa bagian dari AS yang masih tidak mempunyai konektivitas kecepatan tinggi yang dapat diandalkan.
  • 37. DAFTAR PUSTAKA Putra, Yananto Mihadi. (2018). Pengembangan Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Pengembangan%20Sistem%20Informasi%20Pertemuan %20%201%20dan%202%20(1).pdf http://eko3db14.blogspot.com/2010/03/tahapan-implementasi-sistem-informasi.html https://www.dictio.id/t/apa-sajakah-permasalahan-yang-ada-di-dalam-sistem- informasi/12816/2 http://yudha45e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/01/30/faktor-pendukung-dan- penghambat-penerapan-sistem-informasi-di-perusahaan/