SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
2
Perlunya Pengembangan Sistem
 Adanya permasalahan-permasalahan(problem)
 Ketidakberesan (kecurangan yg disengaja, kesalahan yg tidak disengaja,
inefisiensi, dsb)
 Pertumbuhan organisasi (kebutuhan informasi meningkat, perubahan
organisasi, bertambahnya volume pekerjaan, dsb)
 Meraih kesempatan-kesempatan (oportunities)
 Kecepatan pertumbuhan teknologi informasi, menghadapi kompetisi dari
saingan, dsb
 Adanya instruksi-instruksi (directives)
 PP, UU, dsb.
3
Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
1. Libatkan Pemilik dan Pengguna
2. Gunakan pendekatan Problem-Solving
3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan
 SDLC (System Development Life Cycle)
4. Tetapkan Standard
 Dokumentasi, kualitas, tools, teknologi
5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar
 Semua alternatif yg ada harus diinvestigasi
 Investasi yang terbaik harus bernilai
6. Jangan takut membatalkan projek atau mengubah scope
7. Divide and Conquer
8. Rancang sistem untuk berkembang dan berubah
4
System Development Life Cycle (SDLC)
 Planning
 Analysis
 Design
 Implementation
5
Analysis
 Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh system analyst untuk :
 Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau
sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
 Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
 Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
 Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
 Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
 Scope Definition
 Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang
manfaatnya (memburuk). Mengevaluasi kelayakan dari suatu proyek/sistem
yang akan dikembangkan.
 Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem
serta apakah sistem layak untuk dikembangkan atau tidak
 Problem Analysis
 Tujuan : Menganalisis penyebab dan akibat permasalahan yang diidentifikasi
pada tahapan sebelumnya
 Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
6
Analysis (2)
 Requirement analysis (determination of ideal systems)
 Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan
jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke
komputerisasi).
 Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
 Logical Design
 Tujuan : Memodelkan kebutuhan-kebutuhan sistem
 Hasil : Data model (ERD) dan Process model (DFD)
 Selection of proper system
 Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan
metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan
menjualnya (sell) kepada management/System Owners.
 Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem serta sistem yang direkomendasikan
7
Design
 Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan, yaitu untuk :
 Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
 Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
 Output design
 Tujuan : Merancang bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
 Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
 Input design
 Tujuan : Merancang bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.
 Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
 Database design
 Tujuan : Merancang tabel-tabel yg dibutuhkan sesuai dengan data modelling (ER-
Diagram)
 Hasil : Skema database
 User Interface design
 Tujuan: Merancang interface/tampilan sistem dengan menggunakan prinsip-prinsip user
interface
 Hasil : Rancangan user interface berupa screen.
8
Implementation
 Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
 Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau
dikembangkannya.
 Mengimplementasikan sistem yang baru.
 Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
 Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
 Programming & testing
 Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi
coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest
semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat
berjalan secara benar.
 Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
 Training
 Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan
pelatihan (buku-buku panduan sistem).
 Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul latihan dan sebagainya.
9
Implementation (2)
 Kegiatan (lanjutan)
 System changeover
 Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi
yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team
designer ke pemakai siste (user organization).
 Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
10
Context of Systems Analysis
11
FAST Systems Analysis Phases
 Scope Definition Phase
 Is the project worth looking at?
 Problem Analysis Phase
 Is a new system worth building?
 Requirements Analysis Phase
 What do the users need and want from the new system?
 Logical Design Phase
 What must the new system do?
 Decision Analysis Phase
 What is the best solution?
12
Alat & Teknik Pengembangan Sistem
 Beberapa alat dan teknik yg dapat digunakan dalam
pengembangan sistem diantaranya:
 Entity-Relationship Diagram (ERD)  pemodelan data
 Data Flow Diagram  pemodelan proses
 State-Transition Diagram
 Program Evaluation and Review Technique (PERT)  penjadualan
proyek
 Teknik Menemukan Fakta (Fact finding technique)  observasi,
interview, kuisioner & sampling.
 Teknik Presentasi
 Teknik Analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis)
 Teknik Penulisan laporan
SCOPE DEFINITION & PROBLEM
ANALYSIS
14
Scope Definition
 Other names
 Preliminary investigation phase
 Initial study phase
 Survey phase
 Planning phase
 Stakeholder involved
 System analyst, systems owners
 Input
 Project request or assignment
 Output
 Project Charter
 Techniques
 Fact-finding and meeting with system owners
15
Permasalahan Sistem
 Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan
seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang
menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena :
 Waktu (overtime).
 Lingkungan sistem yang berubah.
 Perubahan prosedur operasional.
 Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
 Relevansi (relevancy).
 Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness),
kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
 Ketepatan waktu (timeliness).
 Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
biaya (cost).
 Efisiensi (eficiency).
 Dapat dipercaya (reliability).
 Kegunaan (usability).
16
Relevansi dan Kelengkapan
 Relevansi (relevancy)
 Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen
ditingkat operasional, taktis dan strategis. Jika tidak dapat digunakan, informasi
tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. Beberapa gejala dari informasi yang tidak
lagi relevan, antara lain :
 Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
 Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
 Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
 Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
 Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan disebarluaskan.
 Kelengkapan (completeness)
 Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila
sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari
kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala
ketidaklengkapan (incompleteness) :
 Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya
tidak lengkap.
 Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
 Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari sumber-
sumber dokumennya.
17
Kebenaran dan Keamanan
 Kebenaran (correctness)
 Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field
harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran,
antara lain :
 Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
 Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
 Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
 Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan. Sebagai contoh adalah
kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan kas,
sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.
 Keamanan (security)
 Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.
Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk
memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai
yang tidak sah.
18
Tepat Waktu & Ekonomi
 Ketepatan waktu (timeliness)
 Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
 Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan. Troughput adalah
tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan.
 Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan
data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu
(ditunda/tertunda).
 Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami
kenaikan.
 Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff
pemeliharaan program dan staff operasinya.
 Ekonomi (economy)
 Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.
Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik
Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan
hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan
sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis
akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya
karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.
19
Efisiensi
 Efisiensi (eficiency)
 Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit
sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan
mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami
kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari
sistem tersebut adalah :
100.000 / 500.000 * 100 % = 20%
 Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
 Keluaran / nilai uang (troughput/dollar).
 Keluaran / waktu untuk memasukkan data (troughput/data entry hours
worked).
 Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
 Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
 Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of
programmers).
 Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).
20
Reliability & Usability
 Dapat dipercaya (reliability)
 Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan
masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
 Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus, kemudian
komputer mengalami penurunan.
 Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan
baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
 Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.
 Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
 Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
 Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu
menguranginya.
 Kegunaan (usability)
 Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan
kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. Beberapa
gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :
 Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
 Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
 Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
 Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
21
The PIECES Problem-Solving Framework
P the need to improve performance
I the need to improve information (and
data)
E the need to improve economics, control
costs, or increase profits
C the need to improve control or security
E the need to improve efficiency of people
and processes
S the need to improve service to customers,
suppliers, partners, employees, etc.
22
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
 PERFORMANCE
 Throughput - the amount of work performed over some period of time.
 Response times - the average delay between a transaction or request,
and a response to that transaction or request.
 INFORMATION (and Data)
 Outputs
 Lack of any information
 Lack of necessary information
 Lack of relevant information
 Too much information - "information overload"
 Information that is not in a useful format
 Information that is not accurate
 Information that is difficult to produce
 Information is not timely to its subsequent use
23
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
 INFORMATION (and Data)
 Data Inputs
 Data is not captured
 Data is not captured in time to be useful
 Data is not accurately captured – contains errors
 Data is difficult to capture
 Data is captured redundantly -- same data captured more than once
 Toc much data is captured
 IlIegal data is captured
 Stored data
 Data is stored redundantly in multiple files and/or databases
 Same data items have different values in different files (poor data integration)
 Stored data is not accurate
 Data is not secure to accident or vandalism Data is not well organized
 Data is not flexible - not easy to meet new information needs from stored data
 Data is hot accessible
24
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
 ECONOMICS
 Costs
 Costs are unknown
 Costs are untraceable to source
 Costs are too high
 Profits
 New markets can be explored
 Current marketing can be improved
 Orders can be increased
 CONTROL (and Security)
 Too little security or control
 Input data is not adequately edited
 Crimes (e.g., fraud, embezzlement) are (or can be) committed against data
 Ethics are breached on data or information -- refers to data or information getting to
unauthorized people
 Redundantly stored data is inconsistent in different files or databases
 Data privacy regulations or guidelines are being (or can be) violated
 Processing errors are occurring (either by people, machines, or software)
 Decision-making errors are occurring
25
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
 CONTROL (and Security)
 Too much control or security
 Bureaucratic red tape slows the system
 Controls inconvenience customers or employees
 Excessive controls cause processing delays
 EFFICIENCY
 People, machines, or computers waste lime
 Data is redundantly input or copied
 Data is redundantly processed
 Information is redundantly generated
 People, machines, or computers waste materials and supplies
 Effort required for tasks is excessive
 Material required for tasks is excessive
26
The PIECES Problem –Solving
Framework and Checklist
 SERVICE
 The system produces inaccurate results
 The system produces inconsistent results
 The system produces unreliable results
 The system is not easy to learn
 The system is not easy to use
 The system is awkward to use
 The system is inflexible to new or exceptional situations
 The system is inflexible to change
 The system is incompatible with other systems
27
Deteksi Sumber-sumber Masalah
 Keluhan pemakai (user complaints).
 Perhatian top manajemen (top management concerns)
 Penunjuk jalan (scouting).
 Pengawas pemakai (user surveys).
 Pengawas (audits).
 Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
28
Problem Analysis Phase
 “Don’t try to fix it unless you understand it”
 Other Names
 Study phase, study of the current system, detailed investigation phase,
feasibility analysis phase
 Stakeholder involved
 System analyst, systems owners & system users
 Input
 Project charter & approval continue the project
 Output
 System Improvement Objectives
 Most Techniques Used
 Fact-finding and meeting with system owners & system users
29
Cause-and-Effect Analysis
Cause-and-effect analysis – a technique in which
problems are studied to determine their causes and
effects.
In practice, effects can be symptomatic of more deeply
rooted or basic problems which, in turn, must be
analyzed for causes and effects until such a time as the
causes and effects do not yield symptoms of other
problems.
30
System Improvement Objectives
Objective – a measure of success. It is something that you expect to
achieve, if given sufficient resources.
 Reduce the number of uncollectible customer accounts by
50 percent within the next year.
 Increase by 25 percent the number of loan applications
that can be processed during an eight-hour shift.
 Decrease by 50 percent the time required to reschedule a
production lot when a workstation malfunctions.
Poor objective: Create a delinquent account reports (poorly worded objective)
 Reduce credit losses by 20 percent through earlier identification of
delinquent accounts.
31
System Improvement Objectives
Constraint – something that will limit your flexibility in defining a
solution to your objectives. Essentially, constraints cannot be
changed.
 Schedule: The new system must be operational by April 15.
 Cost: The new system cannot cost more than $350,000.
 Technology: The new system must be web-enabled.
 Policy: The new system must bill customers every 15 days.
REQUIREMENT ANALYSIS
33
Requirement Analysis Phase
 “Sure the system works, and it is technically impressive, but it just doesn’t
do what we needed it to do”
 Other Names
 Definition phase
 Stakeholder involved
 System analyst and system users
 Input
 System improvement objectives
 Output
 Business Requirement Statement
 Most Techniques Used
 Fact-finding
34
Requirement
 Terbagi menjadi dua bagian
 Functional Requirement
 Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi untuk
meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima pengguna.
 Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan informasi
identifikasi pemegang kartu, dsb
 Non-Functional requirement
 Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam batasan
yg dapat membatasi solusi yang ditawarkan.
 Time, cost, dsb.
35
Salah requirement
 Sistem mungkin telat
 Biaya yang dikeluarkan bisa membengkak
 Sistem yang dikembangkan tidak memenuhi harapan pengguna
dan menimbulkan kekecewaan pada pengguna
 Sistem tidak reliable dan kemungkinan terjadi error tinggi
 Menurunkan reputasi pengembang/developer
36
Requirement Examples
 The system must provide log-on security at the operating
system level and at the application level
 An employee record must be added, changed, or deleted only
by a member of the human resources department
 The system must support 25 users online simultaneously
 Response time must not exceed four seconds
 The system must user-friendly to every type of users
 The transaction report should be generated every day at 10
pm
37
Requirement Examples (cont)
 Manufacturing employees must swipe their ID cards into
online data collection terminals that record labor costs and
calculate production efficiency
 The department head must enter overtime hours on a
separate screen
 The Web site must report online volume statistics every four
hours, and hourly during peak periods
 The inventory system must produce a daily report showing
the part number, description, quantity on hand, quantity
allocated, quantity available, and unit cost of all parts —
sorted by part number
38
Metode Pengumpulan Data
 Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama
melakukan requirement system. Metode tersebut adalah
 interviews
 questionnaires
 observation
 Sampling Document
39
Tanya Jawab (Interview)
 Bagaimana metode itu digunakan.
 Pemilihan potential interviewees (user)
 Membuat perjanjian terhadap potential interviewees
 Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas
 Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
 Keuntungan metode.
 Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai
situasi yang terjadi.
 Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat
terjadi ?.
 Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.
 Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.
 Kerugian metode
 Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
 Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara
 Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah
 Kapan metode tersebut baik digunakan
 Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci
 Test kredibilitas dari interviewees
 Mencari interview yang unsureness atau contradictions
 Memantapkan kredibilitas team.
40
Kuesioner
 Bagaimana metode itu digunakan.
 Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner
 Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users
 Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
 Keuntungan metode.
 Murah dan cepat dari pada interviews
 Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk
mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih
 Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner
 Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user
 Kerugian metode
 Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user
 Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user
 Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk mengembalikan
kuesioner
 Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik
 Kapan metode tersebut baik digunakan
 Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua
 Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user
 Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
41
Observasi (Observation)
 Bagaimana metode itu digunakan
 Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan
 Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan
pengolahan lembar kerja
 Keuntungan metode
 Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion)
 Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan
 Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui
bahwa mereka sedang diamati)
 Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users
 Kerugian metode
 Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati)
 Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak
tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan
 Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis
 Kapan metode tersebut baik digunakan
 Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya
 Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi
(dibuat-buat).
42
Tip Praktis Observasi
 Jangan mengamati dalam waktu yang lama.
 Dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati,
 Akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.
 Buat catatan yang ringkas.
 Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat
tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan
mengurangi gangguan.
 Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.
 Jangan melakukan observasi tanpa rencana
43
Sampling
 Bagaimana metode digunakan
 Mengumpulkan contoh koleksi dokumen, form dan record yang
dapat merepresentasikan sistem
 Dokumentasi sistem yang sudah ada
 Contoh form-form yang sudah ada
 Contoh screen dan laporan
 Contoh SOP, job outline
 Strategi bisnis perusahaan
 Dsb.
44
Dokumen Kebutuhan Analisis
 Arahan (conduct) analisis
 Hubungan dengan pemakai akhir (end-users)
 Menganalisa records, forms dan laporan
 Pengamatan proses
 Menganalisa metode yang digunakan
 Permasalahan dalam pengumpulan data
 Kebutuhan pemakai
 Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya
 Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)
 Kebutuhan pelatihan
 Pengaruh sistem baru
 Kendala sistem
 Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal
 Realistik sistem
 Dokumentasi
 Functional & Non-functional requirement
 Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview)
Logical Design Phase
46
Logical Design Phase
 Other Names
 Modeling Phase
 Stakeholder involved
 System analyst and system users
 Input
 Business Requirement Statement
 Output
 Data & Process Modeling
 Most Techniques Used
 Fact-finding
 ERD & DFD building
47
Data Modeling
Data modeling – a technique for organizing and documenting a
system’s data. Sometimes called database modeling.
Entity relationship diagram (ERD) – a data model utilizing
several notations to depict data in terms of the entities and
relationships described by that data.
48
Entiti
 Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari
himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti.
 Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.
 Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus atribut. Contoh
gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama, tanggal lahir, NIP,
golongan/pangkat.
 Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus entiti (entity
set). Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota gugus (member of set).
Contoh gugus entiti adalah gugus entiti pegawai bank, gugus entiti nasabah
bank. Dari beberapa gugus tadi mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi
antara gugus bank dengan gugus nasabah bank.
 Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti dibedakan
menjadi :
 Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.
 Relasi trio (ternary), yaitu relasi antar 3 gugus entiti.
 Relasi N-ary, yaitu relasi antar n gugus entiti.
49
Relasi Biner
 Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota dari dua
gugus yang terlibat (kardinalitas relasi biner) dapat bersifat :
 Relasi 1-1 (one-to-one relationship). Adalah satu entiti
anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entiti
anggota gugus yang lain.
 Relasi 1-banyak (one-to-many relationship). Adalah satu entiti
anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti
anggota gugus yang lain. Sebaliknya satu entiti anggota
gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu
entiti anggota gugus pasangannya.
 Relasi banyak-1 (many-to-one relationship). Adalah satu entiti
anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti
anggota gugus yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
50
ERD ke Tabel
51
Normalisasi
 Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational
untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan
dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses
normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk
normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :
 Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
 Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
 Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
 Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
 Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
 Kegunaan normalisasi :
 Meminimasi pengulangan informasi.
 Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.
52
Bentuk Normal 1 (1-NF)
 Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut
dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris
atau record.
Non 1-NF table
1-NF table
53
Bentuk Normal 2 (2-NF)
 Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :
 Memenuhi 1-NF.
 Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap
semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.
 Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu atribut yang
membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.
 Rasionalisasi 2-NF :
 Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.
 Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data.
Bentuk 2-NF table (satisfying 1-NF)
54
Bentuk Normal 3
 Ketergantungan Fungsional dilakukan untuk
 StudentID => Student, BirthDate (SC1).
 CourseID => Course, Credit (SC2).
 StudentID, CourseID => Grade (SC3, SC3A).
 Grade => Weight (SC3B).
Memenuhi 2-NFMemenuhi 3-NF
55
3-NF & BCNF
 Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :
 Relasi tersebut memenuhi 2-NF.
 Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada
atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Suatu relasi yang
memenuhi 2-NF dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci selalu
memenuhi 3-NF.
 Akhirnya semua tabel SC1, SC2, SC3A, SC3B berada dalam
kondisi 3-NF, sehingga semua databases mengalami kondisi 3-
NF.
 Boyce Codd Normal Form
 Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap
determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci
kandidat (candidate keys). Determinan adalah gugus atribut
dimanaa satu atau lebih atribut lain tergantung secara
fungsional.
56
DFD
 DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan
bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber
dokumen dan sebagainya.
 DFD termasuk alat komunikasi medium yang baik antara analyst
dan pemakai karena mudah dipahami (hanya berisi 4 simbol).
 Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran (track)
aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal
yang kritis untuk dipahami.
 DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts) dan flow
program (program flowcharts) karena keduanya lebih mengarah
ke hasil (orientation).
57
Context Diagram
 Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi
memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem
 Sering disebut DFD Level 0
 Hanya Ada satu proses
 CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :
1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan
komunikasi (sebagai terminator).
2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses
dengan cara tertentu.
3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem
dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh
lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal
ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan syarat
simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem.
5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
58
Contoh Context Diagram
59
Komponen DFD
 Proses (fungsi)
 Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar dengan sudut
melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan nomor.
Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy chart. Setiap
proses dinamai dengan sepasang kata kerja yang simple, contoh : screen
customer-order, record customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau
program yang memproses seringkali dituliskan dibagian bawah simbol, tetapi
dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi dari
masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi
hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan
kata tunggal, atau kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang
dikerjakan atau tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan
kegiatan apa.
60
Komponen DFD (2)
 Aliran data (data arrow).
 Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses.
Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu
bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi
penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan
ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana
data bergerak ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau
keduanya. Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung
menggambarkan terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan dalam aliran
disebut data packet dan dituliskan diatas garis panah. Arus data menunjukkan
arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses
sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :
 Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.
 Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
 Tampilan atau output dilayar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
 Masukan untuk komputer.
 Komunikasi lisan / ucapan.
 Surat-surat atau memo.
 Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
 Suatu sistem yang dicatat pada buku agenda.
 Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
61
Komponen DFD (3)
 Penyimpanan (data stores)
 Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan
adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-ended
rectangle on the right side. Nama (database atau file) dari penyimpanan disebutkan dalam simbol
Dalam kasus notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data seperti tape magnetic, disk, dan
model DBMS lainnya, atau seringkali mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan
dalam sistem komputer. Penyimpanan kadangkala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di antara
dua proses yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.
 Terminator (external or internal entities)
 Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam dimana sistem
berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem) atau destinations (informasi,
keluaran dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan mana external dan internal entity. Pertanyaan
kunci untuk menjawabnya adalah "apakah pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari
bagian sistem? Jika jawabannnya tidak, entity tersebut adalah external. External entity jika jelas
bahwa entity tersebut diluar sistem organisasi, seperti customers, vendors, pemerintah, orang,
kelompok orang, perusahaan, departemen. Contoh dalam order entry system adalah customer, order
inventory system adalah suppliers. Internal entity jika mewakili unit-unit fungsi suatu organisasi, yang
meliputi pemakai. External dan internal entity juga dapat didefinisikan sebagai batasan sistem. Untuk
mengidentifikasi terminator tidak sulit. Kadangkala terminator berupa pemakai sistem itu sendiri. Hal
itu bisa terjadi jika pemakai punya sikap sikap seperti berikut : "Saya menyediakan data x, y, z bagi
sistem, dan saya mengharapkan sistem dapat memberikan informasi/data a, b, dan c" Pada kasus lain
pemakai berpikir bahwa dia merupakan bagian dari sistem sehingga mempermudah pemodelan untuk
mengidentifikasi terminator yang relevan. Hal itu bisa terjadi jika pemakai bersikap : "Kami menerima
transaksi penerimaan dari Departemen Akuntasi, dan kami harus menyerahkan laporan mingguan
biaya ke Komisi Keuangan". Simbol untuk entity external adalah sebuah bujur sangkar (square).
Untuk mengidentifikasinya adalah dengan memberikan tanda alfabet huruf kecil yang dituliskan pada
sudut kiri atas dari bujur sangkar, selanjutnya diberi sebuah nama tunggal.
62
Petunjuk Membuat DFD
 Pilih nama yang jelas maksudnya (bagi proses, aliran,
penyimpanan, dan terminator)
 Untuk proses sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada fungsi,
yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan obyek, misalnya
memproses laporan inventori, validasi nomer telepon dan lain-lain. Untuk
terminator lebih mengacu pada orang atau kelompok orang, sedangkan
untuk aliran dan penyimpanan mengacu pada paket data atau informasi
yang terkandung didalamnya.
 Jangan menggunakan nama yang terlalu umum, misalnya proses data,
tangani masukan dan lain-lain.
 Gunakan nama yang familiar bagi pemakai.
 Menomori proses untuk memperjelas sistematika.
 Tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan.
 Nomor tidak menunjukkan urutan.
 Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan memudahkan
penurunan ke level yang lebih rendah atau ke proses berikutnya.
63
Petunjuk Membuat DFD (2)
 Menggambar kembali DFD hingga beberapa kali, sehingga cukup estetik.
Penggambaran kembali yang kadang-kadang bahkan lebih dari sepuluh kali
digunakan untuk menjaga secara teknis gambar tersebut sudah benar, dapat diterima
oleh pemakai, misalnya tingkat operasional yang akan mengoperasikan dan dapat
diterima oleh pimpinan yang dalam hal ini menentukan strategi organisasi. Ketika
penggambaran dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
 Ukuran dan bentuk lingkaran sebaiknya tetap sama, karena jika tidak dapat menimbulkan
kesan lingkaran yang lebih besar memproses sesuatu yang juga lebih besar.
 Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah tetapi sebaiknya tidak menggunakan
kedua cara tersebut pada gambar yang sama.
 Menggambar dengan tangan atau menggambar dengan perangkat tertentu, tidak
merupakan masalah. Menggambar dengan tangan seringkali memberikan sesuatu yang lain
katakanlah sentuhan seni, tetapi menggambar dengan mesin, seringkali lebih memudahkan
modifikasi.
 Mencegah DFD yang terlalu kompleks dan tidak perlu.
 Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan fungsi dan interaksinya dalam sistem secara
akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti oleh bukan hanya penganalisa sistem, tetapi
juga pemakai yang berpengalaman dalam sistem yang dimodelkan. Hal ini berarti : jangan
membuat DFD dengan terlalu banyak proses, aliran, penyimpanan dan terminator.
 Menjamin konsistensi DFD tersebut secara intern ataupun yang berkaitan dengan
DFD. Konsistensi dalam hal ini juga menyangkut konsistensi dengan model lain
(misalnya : entity relationship diagram, state transition diagram, dan process
specification).
64
Perhatikan !
 Mencegah proses yang mempunyai
masukan tetapi tidak mempunyai
keluaran yang dikenal dengan lubang
hitam (black-hole)
 Mencegah proses yang mempunyai
keluaran tetapi tidak punya masukan,
misalnya penghasil bilangan acak.
 Hati-hati dengan aliran dan proses yang
tidak dinamakan karena dapat
mengakibatkan elemen data yang saling
tidak berhubungan menjadi satu.
 Hati-hati dengan penyimpanan yang
punya status hanya dapat dibaca atau
hanya dapat ditulis dan berkaitan
dengan proses yang hanya memproses
masukan atau hanya memproses
keluaran.
65
Penurunan Level DFD
 Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu
mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas,
sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke
level yang lebih rendah.
 Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
 Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang
sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana
mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam
level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
 Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
 Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level harus
berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1.
Dimana level x+1 tersebut mendefinisikan sub proses pada level x tersebut.
 Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk
mengindentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon.
External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan
pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan
respon.
66
Penurunan Level DFD
DECISION ANALYSIS PHASE
68
Decision Analysis Phase
 Stakeholder involved
 System analyst, system users, system owners, system designer
 Input
 Business Requirement Statement
 Output
 System Proposal
 Most Techniques Used
 Fact-finding, interpersonal & communication skill
69
Feasibility
 Technical feasibility – Is the solution technically practical?
Does our staff have the technical expertise to design and build
this solution?
 Operational feasibility – Will the solution fulfill the users’
requirements? To what degree? How will the solution change the
users’ work environment? How do users feel about such a
solution?
 Economic feasibility – Is the solution cost-effective?
 Schedule feasibility – Can the solution be designed and
implemented within an acceptable time period?
70
Candidate Systems Matrix
(Continued)
71
Candidate Systems Matrix (concluded)
72
Feasibility Matrix
73
Pilihan Strategi
 Distributed versus centralized processing
 Saat ini, ada kecenderungan terjadi perubahan keputusan informasi dari centralized
data processing ke decentralized end-user responsibility centers. Dalam lingkungan
proses terdistribusi, end-user memutuskan peralatan, implementasi dan prioritas
pengembangan. Di bagian lain terdapat pertumbuhan jumlah end-user yang masuk
ke dunia komputer. Mereka mencoba teknologi terbaru tanpa memperhatikan biaya
dan resiko. Tanpa keahlian, perancang sistem akan berada dalam lingkungan
konservatif (kolot).
 Integrated versus dispersed databases (sistem database tersebar)
 Ketika organisasi menggunakan sistem database tersebar, perancang sistem
mempunyai pilihan pertimbangan tentang file apa saja yang termasuk dalam
database dan data apa saja yang masuk dalam file. Integrated database ditangani
oleh administrator database yang memelihara semua kontrol data storage, access
dan modification. Manajemen tingkat atas memutuskan sesuai dengan pilihan
perancang sistem dengan memperhatikan sisi kemudahan kontrolnya.
 Surround strategy of system development
 Lingkungan sekitar strategi sangat penting dalam masalah pengambilalihan
perusahaan, dimana satu perusahaan mendapatkan perusahaan lain dan mungkin
sistem informasinya tidak kompatibel dengannya (berbeda).
74
Pilihan taktik
 Sekarang atau nanti
 Teknologi  Sebuah terobosan teknologi adalah memerlukan
pertimbangan untuk beberapa tahun mendatang.
 Aliran kas  Kondisi aliran kas perusahaan perlu untuk dipertimbangkan
didalam pengembangan atau penggantian sistem.
 Sumber daya keahlian Dalam melakukan pengembangan sistem perlu
untuk memperhatikan tenaga- tenaga ahli yang terlibat baik dalam
perancangannya maupun dalam pemakaiannya nanti.
 Politik  Banyak sistem informasi saat ini diusulkan oleh seseorang
dalam perusahaan. Untuk satu atau lebih alasan, departemen sistem
informasi boleh memilih memperlambat pengembangan atau penggantian
sistem.
 Pembelian produk jadi lawan modifikasi
 Analisa untung/rugi jika harus membeli produk jadi ataupun modifikasi
 Kecepatan lawan biaya
 Alternatif sistem informasi pertama kali akan dibandingkan secara
kuantitatif penggunaan biaya. Karenanya perancang punya kesulitan
menyesuaikan kenaikan kecepatan dalam bentuk penghematan biaya
75
Pilihan Operasional
 Input
 On-line versus off-line data entry.
 Off-line data entry tidak memiliki kemampuan yang baik untuk validasi
transaksi dengan segera. Oleh karena itu, on-line data entry disarankan tetap
digunakan dalam konfigurasi sistem informasi.
 Keyed versus machine-readable data entry.
 Machine-readable data entry dapat meningkatkan kecepatan, mengurangi
kesalahan pemasukan data, dan menghemat biaya untuk pekerja (save
human costs). Bagaimanapun juga membutuhkan investasi yang besar dalam
hal peralatan dan pemeliharaannya.
 Centralized versus decentralized data entry.
 Decentralized entry adalah lebih cepat tetapi tingkat kesalahannya tinggi
karena banyak pemakai yang memasukkan data. Machine-readable entry
membutuhkan pemasukan desentralisasi yang memberikan keuntungan
kecepatan proses dalam menangkap sumber data (point of sale).
 Processing
 Batch versus real-time record update.
 Batch processing menyebabkan update record lama, cocok untuk centralized
data entry. Real time processing membutuhkan biaya peralatan dan
menaikkan kecepatan proses.
76
Pilihan Operasional (2)
 Processing (lanjutan)
 Sequential versus direct access to records.
 Sequential access adalah berhubungan dengan batch processing. Direct
access berhubungan dengan real-time processing.
 Single versus multiple-user update of records.
 Sebuah desain sistem untuk multiple-user lebih komplek (rumit) dalam
keamanan akses dan mengupdate record secara simultan. Kekomplekkan
(kerumitan) terjadi saat kecepatan proses adalah penting dan aplikasinya
dengan proses -real time.
 Ouput
 Traditional versus turnaround documents.
 Traditional document adalah dokumen yang cara pendataannya ke sistem dilakukan
melalui keyboard (key input). Turnaround documents adalah pendataan ke sistem
dilakukan melalui mesin pembaca dokumen
 Structured versus inquiry-based reports.
 Structured report dibuat dalam format yang baku dan disediakan secara rutin,
sedangkan inquiry-based reports dibuat berdasarkan permintaan dengan format sesuai
permintaan pemakai. Seringkalli inquiry-base report ditemukan dalam lingkungan real-
time dimana data harus diakses secara cepat.
77
Pemilihan Sistem
 Taktik membandingkan (comparison tactics)
 Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan
secara relatif.
 Biaya adalah kebutuhan pembayaran untuk perancang dan
pengoperasi sistem informasi.
 Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil
implementasi sistem informasi.
 Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding
sistem lainnya (B).
 Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem
mempunyai keuntungan sama.
 Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai
keuntungan yang lebih banyak dibanding B.
 A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai
keuntungan yang lebih banyak.
78
Metode Analisis Biaya/Manfaat
 Periode Pengembalian (Payback Period)
 Menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi
tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk.
 Pengembalian Investasi (return on Investment)
 Mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oelh proyek
dibandingkan dengan biaya yg dikeluarkan
 ROI = (total manfaat – total biaya) / total biaya * 100%
 Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)
 Memperhatikan nilai waktu dari uang.
 Tingkat bunga ditetapkan
 Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)
 Memperhatikan nilai uang
 Tingkat bunga dihitung
79
Faktor-faktor yang berpengaruh
 Faktor sistem informasi
 Beberapa faktor kualitatif yang mengarah pada kinerja sistem informasi yang baik
 Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).
 Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan
 Mengurangi waktu tanggap (response time) dari workstation interaktif
 Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi)
 Meningkatkan keamanan sistem
 Memperbanyak update sumber record aktif
 Meningkatkan kepuasaan pemakai. Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang
 Faktor strategi perusahaan
 Kepuasan konsumen (customer satisfaction). Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian
menyampaikan produk dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak
diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun juga sulit untuk diprediksi
dan secara kuantitatif.
 Meningkatkan penjualan (increased sales). Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan
tugas-tugas rekord. Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan ini
meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan memprediksi dalam uang.
 Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments). Perusahaan mendesain masukan
sistem secara online dan memperbolehkan konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen
sekarang terkunci (tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada
perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi.
 Information product marketing. Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya.
Seperti American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun 1970, perusahaan
mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian sistem pemasaran ini juga digunakan oleh
jasa penerbangan lainnya, sehingga menjadi produk yang menguntungkan.
Formal Presentation
81
Formal Presentation
 Merupakan sarana untuk menyampaikan hasil analisa sistem yang telah
dilakukan kepada system owners
 Sebisa mungkin meyakinkan system owner tentang benefit yang akan
mereka dapatkan dengan adanya sistem yang akan dikembangkan
 Adalah pertemuan khusus yang digunakan untuk “menjual” ide-ide baru
(sell new ideas) dan mendapatkan persetujuan dari sistem yang baru
(approval for new system)
 Kesuksesan dan efektifitas presentasi tergantung dari persiapan.
 Keuntungan: umpan balik langsung dan respon spontan
 Kerugian: materi yang dipresentasikan mudah dilupakan. Sehingga biasanya
diikuti dengan laporan tertulis
82
Menyusun Bahan Presentasi
 Pertimbangkan beberapa hal sbb:
 Siapa audience (pendengar/penonton/peserta) ?
 Dari golongan dan lingkup kerja manakah sebagian besar
audience ?
 Mengapa Anda presentasi ?
 Berapa lama waktu yang diberikan untuk presentasi ?
83
Teknik Penyampaian
 Pengulangan
 Kesimpulan  singkat dan mudah diingat
 Cerita singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas
 Uraikan materi secara perlahan
 Perhatikan waktu
 Buat catatan kecil (take notes)
 Highlight point yang dianggap penting
 Jaga frekuensi kontak mata dengan audience
 Berpakaian yg sopan
84
Tipe Pembicara
 Informatif
 Audience mempelajari sesuatu yang baru
 Persuasif
 Bertujuan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan audience
(ajakan kepada sesuatu)
 Menghibur
 Lebih banyak unsur hiburannya daripada materinya
85
Penggunaan Alat bantu
 OHP (Overhead Proyektor)
 Slide
 Video Kaset
 Power Point
Animasi/Grafik/Suara dapat menarik minat dan perhatian
audience
86
Menarik Perhatian Audience
 Berhenti berbicara (stop talking) / diam
 Ajukan pertanyaan ke audience
 Gunakan sedikit humor
 Gunakan board untuk membuat lebih jelas
 Ubah intonasi suara
 Lakukan sesuatu yang tidak terduga (jatuhkan buku, matikan
slide, dsb)
87
Menjawab Pertanyaan
 Serius dalam menanggapi, walaupun ada pertanyaan konyol
atau keluar konteks
 Berikan jawaban untuk si penanya dan audience
 Buat ringkasan (summary)
 Berikan batasan waktu dalam menjawab pertanyaan
 Jujur

More Related Content

What's hot

Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemSistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemWibiadila Ikbar
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganFery Wage
 
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)Tugas3 kelompok 5 rpl(b)
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)Pande Narendra
 
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemMetodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemLia Rusdyana Dewi
 
BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem audi15Ar
 
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)Hanny Hikmayanti
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...WidyaAyundaPutri
 
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
 
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...Annidafatra
 
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...Achmad Lukman Harun
 
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...SyirllaMaulidina
 

What's hot (20)

TEORI BAB 7
TEORI BAB 7TEORI BAB 7
TEORI BAB 7
 
Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan SistemSistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
Sistem informasi manajemen Pengembangan Sistem
 
Makalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembanganMakalah sistem-informasi-pengembangan
Makalah sistem-informasi-pengembangan
 
Meeting 2 pengembangan sistem
Meeting 2   pengembangan sistemMeeting 2   pengembangan sistem
Meeting 2 pengembangan sistem
 
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)Tugas3 kelompok 5 rpl(b)
Tugas3 kelompok 5 rpl(b)
 
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan SistemMetodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan Sistem
 
Bab16
Bab16Bab16
Bab16
 
4. pengembangan sim
4. pengembangan sim4. pengembangan sim
4. pengembangan sim
 
Sia 2
Sia 2Sia 2
Sia 2
 
BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem BAB 7. Pengembangan Sistem
BAB 7. Pengembangan Sistem
 
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
(4) Pengembangan Sistem Informasi (SDLC)
 
Bab 7 - Pengembangan Sistem
Bab 7  - Pengembangan SistemBab 7  - Pengembangan Sistem
Bab 7 - Pengembangan Sistem
 
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra,  pengembangan sistem inf...
Tugas sim, widya ayunda putri, yananto mihadi putra, pengembangan sistem inf...
 
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018
 
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
Tugas sim, an'nida fatra, yananto mihadi putra, pengembangan sistem informasi...
 
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...
 
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...
Sim, 9, syirlla maulidina, hapzi ali, information in implementation, universi...
 
Kebutuhan analisis
Kebutuhan analisisKebutuhan analisis
Kebutuhan analisis
 
Design Software
Design SoftwareDesign Software
Design Software
 
Apsi (modul 2)
Apsi  (modul 2)Apsi  (modul 2)
Apsi (modul 2)
 

Viewers also liked (14)

Php GTK Indonesia
Php GTK IndonesiaPhp GTK Indonesia
Php GTK Indonesia
 
Php Mysql
Php MysqlPhp Mysql
Php Mysql
 
Lalah & leleh
Lalah & lelehLalah & leleh
Lalah & leleh
 
Atlanta homes 101
Atlanta homes 101Atlanta homes 101
Atlanta homes 101
 
Cms dgn php
Cms dgn phpCms dgn php
Cms dgn php
 
Checking out a book
Checking out a bookChecking out a book
Checking out a book
 
Tutorial dan Pengenalan php
Tutorial dan Pengenalan phpTutorial dan Pengenalan php
Tutorial dan Pengenalan php
 
Vinicius
ViniciusVinicius
Vinicius
 
536 puzzles & curious problems
536 puzzles & curious problems536 puzzles & curious problems
536 puzzles & curious problems
 
Ecomerence php
Ecomerence phpEcomerence php
Ecomerence php
 
Arthur & kiq
Arthur & kiqArthur & kiq
Arthur & kiq
 
Geovanna
GeovannaGeovanna
Geovanna
 
Python tutorial
Python tutorialPython tutorial
Python tutorial
 
Kauane e beatriz
Kauane e beatrizKauane e beatriz
Kauane e beatriz
 

Similar to Pengembangan sistem informasi

Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem
Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistemAnalisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem
Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistemjannatunaliyah1
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...SarahFarhani
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxummi1206
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...DhitaAyuAnggreany
 
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiDiktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiJacob Dwi Cristian Umboh
 
Information System Development
Information System DevelopmentInformation System Development
Information System DevelopmentMeliFrdl
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018ynsinaga
 
Analisis Perancangan Sistem.pptx
Analisis  Perancangan Sistem.pptxAnalisis  Perancangan Sistem.pptx
Analisis Perancangan Sistem.pptxAronSilaban1
 
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemTugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemRahayu Kikan
 
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...santoso watty
 
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...Ade Yayang
 
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...Afifahkhoiriyah
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...sevrindaanggia
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...nurul iqbal
 
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...Rohmad MT
 
1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
1204505073 a. a. gde jordi rahaditya1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
1204505073 a. a. gde jordi rahadityaA.a. Gde Rahaditya
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...ridhosetiadi69
 
Membangun Sistem Informasi Manajemen
Membangun Sistem Informasi ManajemenMembangun Sistem Informasi Manajemen
Membangun Sistem Informasi ManajemenJhonEdyMufid
 
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017fathiamunaf
 

Similar to Pengembangan sistem informasi (20)

Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem
Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistemAnalisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem
Analisis Kebutuhan (PR5) dalam pembahasan perancangan sistem
 
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...
Tugas sim, sarah farhani, yananto mihadi putra se, msi, pengembangan sistem i...
 
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptxpert-11  Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
pert-11 Mengembangkan solusi bisnis dan teknologi informasi.pptx
 
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
Tugas sim, dhita ayu anggreany, yananto mihadi putra, se, m.si, pengembangan ...
 
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem InformasiDiktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
Diktat Metedologi dan Pengembangan Sistem Informasi
 
Information System Development
Information System DevelopmentInformation System Development
Information System Development
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
Tugas sim, yenni nalam, yananto mihadi, pengembangan sistem informasi,, 2018
 
Analisis Perancangan Sistem.pptx
Analisis  Perancangan Sistem.pptxAnalisis  Perancangan Sistem.pptx
Analisis Perancangan Sistem.pptx
 
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistemTugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang sistem
 
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
Sim, watini, hapzi ali, pengembangan sistem informasi dan pemberdayaan data s...
 
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...
Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas...
 
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
SIM, 6, Afifah Khoiriyah, Hapzi Ali, Tahap dan Metode Pengembangan Sistem Inf...
 
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...
 
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...
Sim, nurul iqbal, hapzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universita...
 
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
SIM - Rohmad, Prof. Dr. Ir. H. Hapsi Ali, MM, ( Sumber daya komputasi dan kom...
 
1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
1204505073 a. a. gde jordi rahaditya1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
1204505073 a. a. gde jordi rahaditya
 
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
Sim,ridho setiadi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas ...
 
Membangun Sistem Informasi Manajemen
Membangun Sistem Informasi ManajemenMembangun Sistem Informasi Manajemen
Membangun Sistem Informasi Manajemen
 
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
Sim,fathia suwaninda ,hapzi ali , akuntansi,universitas mercu buana 2017
 

Pengembangan sistem informasi

  • 2. 2 Perlunya Pengembangan Sistem  Adanya permasalahan-permasalahan(problem)  Ketidakberesan (kecurangan yg disengaja, kesalahan yg tidak disengaja, inefisiensi, dsb)  Pertumbuhan organisasi (kebutuhan informasi meningkat, perubahan organisasi, bertambahnya volume pekerjaan, dsb)  Meraih kesempatan-kesempatan (oportunities)  Kecepatan pertumbuhan teknologi informasi, menghadapi kompetisi dari saingan, dsb  Adanya instruksi-instruksi (directives)  PP, UU, dsb.
  • 3. 3 Prinsip Pengembangan Sistem Informasi 1. Libatkan Pemilik dan Pengguna 2. Gunakan pendekatan Problem-Solving 3. Tetapkan tahapan dan aktivitas setiap tahapan  SDLC (System Development Life Cycle) 4. Tetapkan Standard  Dokumentasi, kualitas, tools, teknologi 5. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar  Semua alternatif yg ada harus diinvestigasi  Investasi yang terbaik harus bernilai 6. Jangan takut membatalkan projek atau mengubah scope 7. Divide and Conquer 8. Rancang sistem untuk berkembang dan berubah
  • 4. 4 System Development Life Cycle (SDLC)  Planning  Analysis  Design  Implementation
  • 5. 5 Analysis  Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh system analyst untuk :  Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem  Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.  Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini  Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :  Scope Definition  Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk). Mengevaluasi kelayakan dari suatu proyek/sistem yang akan dikembangkan.  Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem serta apakah sistem layak untuk dikembangkan atau tidak  Problem Analysis  Tujuan : Menganalisis penyebab dan akibat permasalahan yang diidentifikasi pada tahapan sebelumnya  Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
  • 6. 6 Analysis (2)  Requirement analysis (determination of ideal systems)  Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).  Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.  Logical Design  Tujuan : Memodelkan kebutuhan-kebutuhan sistem  Hasil : Data model (ERD) dan Process model (DFD)  Selection of proper system  Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management/System Owners.  Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem serta sistem yang direkomendasikan
  • 7. 7 Design  Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan, yaitu untuk :  Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :  Output design  Tujuan : Merancang bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.  Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).  Input design  Tujuan : Merancang bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem informasi.  Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).  Database design  Tujuan : Merancang tabel-tabel yg dibutuhkan sesuai dengan data modelling (ER- Diagram)  Hasil : Skema database  User Interface design  Tujuan: Merancang interface/tampilan sistem dengan menggunakan prinsip-prinsip user interface  Hasil : Rancangan user interface berupa screen.
  • 8. 8 Implementation  Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :  Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.  Mengimplementasikan sistem yang baru.  Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :  Programming & testing  Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.  Hasil : Coding program dan spesifikasi program.  Training  Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem).  Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul latihan dan sebagainya.
  • 9. 9 Implementation (2)  Kegiatan (lanjutan)  System changeover  Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).  Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
  • 11. 11 FAST Systems Analysis Phases  Scope Definition Phase  Is the project worth looking at?  Problem Analysis Phase  Is a new system worth building?  Requirements Analysis Phase  What do the users need and want from the new system?  Logical Design Phase  What must the new system do?  Decision Analysis Phase  What is the best solution?
  • 12. 12 Alat & Teknik Pengembangan Sistem  Beberapa alat dan teknik yg dapat digunakan dalam pengembangan sistem diantaranya:  Entity-Relationship Diagram (ERD)  pemodelan data  Data Flow Diagram  pemodelan proses  State-Transition Diagram  Program Evaluation and Review Technique (PERT)  penjadualan proyek  Teknik Menemukan Fakta (Fact finding technique)  observasi, interview, kuisioner & sampling.  Teknik Presentasi  Teknik Analisis biaya/manfaat (cost-effectiveness analysis)  Teknik Penulisan laporan
  • 13. SCOPE DEFINITION & PROBLEM ANALYSIS
  • 14. 14 Scope Definition  Other names  Preliminary investigation phase  Initial study phase  Survey phase  Planning phase  Stakeholder involved  System analyst, systems owners  Input  Project request or assignment  Output  Project Charter  Techniques  Fact-finding and meeting with system owners
  • 15. 15 Permasalahan Sistem  Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah, antara lain karena :  Waktu (overtime).  Lingkungan sistem yang berubah.  Perubahan prosedur operasional.  Masalah sistem informasi berhungan dengan karakteristik informasi, yaitu :  Relevansi (relevancy).  Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor : kelengkapan (completeness), kebenaran (correctness), dan keamanan (security).  Ketepatan waktu (timeliness).  Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan biaya (cost).  Efisiensi (eficiency).  Dapat dipercaya (reliability).  Kegunaan (usability).
  • 16. 16 Relevansi dan Kelengkapan  Relevansi (relevancy)  Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen ditingkat operasional, taktis dan strategis. Jika tidak dapat digunakan, informasi tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi. Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :  Banyak laporan yang isinya terlalu panjang  Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.  Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.  Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.  Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan disebarluaskan.  Kelengkapan (completeness)  Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif. Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness) :  Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian formulirnya tidak lengkap.  Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena kesengajaan atau ketidaksengajaan.  Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data dari sumber- sumber dokumennya.
  • 17. 17 Kebenaran dan Keamanan  Kebenaran (correctness)  Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :  Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.  Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.  Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.  Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan. Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.  Keamanan (security)  Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya. Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
  • 18. 18 Tepat Waktu & Ekonomi  Ketepatan waktu (timeliness)  Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :  Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan. Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas kesalahan.  Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan. Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).  Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.  Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami kenaikan.  Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff pemeliharaan program dan staff operasinya.  Ekonomi (economy)  Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja, tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan keuntungan sistem informasi yang didapat.
  • 19. 19 Efisiensi  Efisiensi (eficiency)  Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya. Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory. Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut. Efisiensi dari sistem tersebut adalah : 100.000 / 500.000 * 100 % = 20%  Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :  Keluaran / nilai uang (troughput/dollar).  Keluaran / waktu untuk memasukkan data (troughput/data entry hours worked).  Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).  Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).  Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of programmers).  Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).
  • 20. 20 Reliability & Usability  Dapat dipercaya (reliability)  Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :  Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.  Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.  Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.  Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.  Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.  Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi, sehingga perlu menguranginya.  Kegunaan (usability)  Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem. Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara lain :  Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.  Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.  Naiknya keluhan-keluhan pemakai.  Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
  • 21. 21 The PIECES Problem-Solving Framework P the need to improve performance I the need to improve information (and data) E the need to improve economics, control costs, or increase profits C the need to improve control or security E the need to improve efficiency of people and processes S the need to improve service to customers, suppliers, partners, employees, etc.
  • 22. 22 The PIECES Problem –Solving Framework and Checklist  PERFORMANCE  Throughput - the amount of work performed over some period of time.  Response times - the average delay between a transaction or request, and a response to that transaction or request.  INFORMATION (and Data)  Outputs  Lack of any information  Lack of necessary information  Lack of relevant information  Too much information - "information overload"  Information that is not in a useful format  Information that is not accurate  Information that is difficult to produce  Information is not timely to its subsequent use
  • 23. 23 The PIECES Problem –Solving Framework and Checklist  INFORMATION (and Data)  Data Inputs  Data is not captured  Data is not captured in time to be useful  Data is not accurately captured – contains errors  Data is difficult to capture  Data is captured redundantly -- same data captured more than once  Toc much data is captured  IlIegal data is captured  Stored data  Data is stored redundantly in multiple files and/or databases  Same data items have different values in different files (poor data integration)  Stored data is not accurate  Data is not secure to accident or vandalism Data is not well organized  Data is not flexible - not easy to meet new information needs from stored data  Data is hot accessible
  • 24. 24 The PIECES Problem –Solving Framework and Checklist  ECONOMICS  Costs  Costs are unknown  Costs are untraceable to source  Costs are too high  Profits  New markets can be explored  Current marketing can be improved  Orders can be increased  CONTROL (and Security)  Too little security or control  Input data is not adequately edited  Crimes (e.g., fraud, embezzlement) are (or can be) committed against data  Ethics are breached on data or information -- refers to data or information getting to unauthorized people  Redundantly stored data is inconsistent in different files or databases  Data privacy regulations or guidelines are being (or can be) violated  Processing errors are occurring (either by people, machines, or software)  Decision-making errors are occurring
  • 25. 25 The PIECES Problem –Solving Framework and Checklist  CONTROL (and Security)  Too much control or security  Bureaucratic red tape slows the system  Controls inconvenience customers or employees  Excessive controls cause processing delays  EFFICIENCY  People, machines, or computers waste lime  Data is redundantly input or copied  Data is redundantly processed  Information is redundantly generated  People, machines, or computers waste materials and supplies  Effort required for tasks is excessive  Material required for tasks is excessive
  • 26. 26 The PIECES Problem –Solving Framework and Checklist  SERVICE  The system produces inaccurate results  The system produces inconsistent results  The system produces unreliable results  The system is not easy to learn  The system is not easy to use  The system is awkward to use  The system is inflexible to new or exceptional situations  The system is inflexible to change  The system is incompatible with other systems
  • 27. 27 Deteksi Sumber-sumber Masalah  Keluhan pemakai (user complaints).  Perhatian top manajemen (top management concerns)  Penunjuk jalan (scouting).  Pengawas pemakai (user surveys).  Pengawas (audits).  Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
  • 28. 28 Problem Analysis Phase  “Don’t try to fix it unless you understand it”  Other Names  Study phase, study of the current system, detailed investigation phase, feasibility analysis phase  Stakeholder involved  System analyst, systems owners & system users  Input  Project charter & approval continue the project  Output  System Improvement Objectives  Most Techniques Used  Fact-finding and meeting with system owners & system users
  • 29. 29 Cause-and-Effect Analysis Cause-and-effect analysis – a technique in which problems are studied to determine their causes and effects. In practice, effects can be symptomatic of more deeply rooted or basic problems which, in turn, must be analyzed for causes and effects until such a time as the causes and effects do not yield symptoms of other problems.
  • 30. 30 System Improvement Objectives Objective – a measure of success. It is something that you expect to achieve, if given sufficient resources.  Reduce the number of uncollectible customer accounts by 50 percent within the next year.  Increase by 25 percent the number of loan applications that can be processed during an eight-hour shift.  Decrease by 50 percent the time required to reschedule a production lot when a workstation malfunctions. Poor objective: Create a delinquent account reports (poorly worded objective)  Reduce credit losses by 20 percent through earlier identification of delinquent accounts.
  • 31. 31 System Improvement Objectives Constraint – something that will limit your flexibility in defining a solution to your objectives. Essentially, constraints cannot be changed.  Schedule: The new system must be operational by April 15.  Cost: The new system cannot cost more than $350,000.  Technology: The new system must be web-enabled.  Policy: The new system must bill customers every 15 days.
  • 33. 33 Requirement Analysis Phase  “Sure the system works, and it is technically impressive, but it just doesn’t do what we needed it to do”  Other Names  Definition phase  Stakeholder involved  System analyst and system users  Input  System improvement objectives  Output  Business Requirement Statement  Most Techniques Used  Fact-finding
  • 34. 34 Requirement  Terbagi menjadi dua bagian  Functional Requirement  Fungsi atau fitur yang harus termasuk dalam sistem informasi untuk meyakinkan kebutuhan bisnis dan dapat diterima pengguna.  Proses periksa deposit, kalkulasi nilai siswa, menampilkan informasi identifikasi pemegang kartu, dsb  Non-Functional requirement  Deskripsi dari fitur, karakteristik, dan atribut sistem semacam batasan yg dapat membatasi solusi yang ditawarkan.  Time, cost, dsb.
  • 35. 35 Salah requirement  Sistem mungkin telat  Biaya yang dikeluarkan bisa membengkak  Sistem yang dikembangkan tidak memenuhi harapan pengguna dan menimbulkan kekecewaan pada pengguna  Sistem tidak reliable dan kemungkinan terjadi error tinggi  Menurunkan reputasi pengembang/developer
  • 36. 36 Requirement Examples  The system must provide log-on security at the operating system level and at the application level  An employee record must be added, changed, or deleted only by a member of the human resources department  The system must support 25 users online simultaneously  Response time must not exceed four seconds  The system must user-friendly to every type of users  The transaction report should be generated every day at 10 pm
  • 37. 37 Requirement Examples (cont)  Manufacturing employees must swipe their ID cards into online data collection terminals that record labor costs and calculate production efficiency  The department head must enter overtime hours on a separate screen  The Web site must report online volume statistics every four hours, and hourly during peak periods  The inventory system must produce a daily report showing the part number, description, quantity on hand, quantity allocated, quantity available, and unit cost of all parts — sorted by part number
  • 38. 38 Metode Pengumpulan Data  Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement system. Metode tersebut adalah  interviews  questionnaires  observation  Sampling Document
  • 39. 39 Tanya Jawab (Interview)  Bagaimana metode itu digunakan.  Pemilihan potential interviewees (user)  Membuat perjanjian terhadap potential interviewees  Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas  Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.  Keuntungan metode.  Pewawancara dapat mengukur respon melalui pertanyaan dan menyesuaikannya sesuai situasi yang terjadi.  Baik untuk permasalahan yang tidak terstruktur, seperti mengapa anda berpikir hal ini dapat terjadi ?.  Menunjukkan kesan interviewer secara pribadi.  Memunculkan respons yang tinggi sejak penyusunan pertemuan.  Kerugian metode  Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit  Membutuhkan pelatihan dan pengalaman khusus dari pewawancara  Sulit membandingkan laporan wawancara karena subyektivitas alamiah  Kapan metode tersebut baik digunakan  Mendapatkan penjelasan atau pandangan dari personel kunci  Test kredibilitas dari interviewees  Mencari interview yang unsureness atau contradictions  Memantapkan kredibilitas team.
  • 40. 40 Kuesioner  Bagaimana metode itu digunakan.  Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner  Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users  Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.  Keuntungan metode.  Murah dan cepat dari pada interviews  Tidak membutuhkan investigator yang terlatih (hanya satu ahli yang dibutuhkan untuk mendesain kuesioner untuk end-user yang terpilih  Mudah untuk mensintesis hasil sejak pembuatan kuesioner  Dengan mudah dapat meminimalkan biaya untuk semua end-user  Kerugian metode  Tidak dapat membuat pertanyaan yang spesifik bagi end-user  Analis melibatkan kesan sehingga tidak dapat menampakkan pribadi end-user  Tanggapan yang rendah karena tidak adanya dorongan yang kuat untuk mengembalikan kuesioner  Tidak dapat menyesuaikan pertanyaan ke end-user secara spesifik  Kapan metode tersebut baik digunakan  Pertanyaannya sederhana, dan tidak memiliki arti mendua  Membutuhkan wawasan yang luas dari end-user  Bila memiliki sedikit waktu dan biaya.
  • 41. 41 Observasi (Observation)  Bagaimana metode itu digunakan  Secara pribadi seorang analis mengunjungi lokasi pengamatan  Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan pengolahan lembar kerja  Keuntungan metode  Mendapatkan fakta records daripada pendapat (opinion)  Tidak membutuhkan konstruksi pertanyaan  Tidak menganggu atau menyembunyikan sesuatu (end-users tidak mengetahui bahwa mereka sedang diamati)  Analis tidak bergantung pada penjelasan lisan dari end-users  Kerugian metode  Jika terlihat, analis mungkin mengubah operasi (end-user merasa diamati)  Dalam jangka panjang, fakta yang diperoleh dalam satu observasi mungkin tidak tepat (representative) dalam kondisi harian atau mingguan  Membutuhkan pengalaman dan kehlian khusus dari analis  Kapan metode tersebut baik digunakan  Membutuhkan gambaran kuantitatif seperti waktu, volume dan sebagainya  Kecurigaan bahwa end-user mengatakan suatu kejadian yang sebenarnya tidak terjadi (dibuat-buat).
  • 42. 42 Tip Praktis Observasi  Jangan mengamati dalam waktu yang lama.  Dengan waktu yang lama akan mengacau operasi yang sedang diamati,  Akan membiaskan permasalahan yang sebenarnya.  Buat catatan yang ringkas.  Sebelum observasi, beritahukan kepada supervisor dan pemakai yang terlibat tentang apa yang akan dikerjakan dan mengapa dikerjakan, sehingga akan mengurangi gangguan.  Gunakan checklist yang singkat tentang informasi yang dibutuhkan bersama.  Jangan melakukan observasi tanpa rencana
  • 43. 43 Sampling  Bagaimana metode digunakan  Mengumpulkan contoh koleksi dokumen, form dan record yang dapat merepresentasikan sistem  Dokumentasi sistem yang sudah ada  Contoh form-form yang sudah ada  Contoh screen dan laporan  Contoh SOP, job outline  Strategi bisnis perusahaan  Dsb.
  • 44. 44 Dokumen Kebutuhan Analisis  Arahan (conduct) analisis  Hubungan dengan pemakai akhir (end-users)  Menganalisa records, forms dan laporan  Pengamatan proses  Menganalisa metode yang digunakan  Permasalahan dalam pengumpulan data  Kebutuhan pemakai  Apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya  Kebutuhan laporan (jenis dan frekuensinya)  Kebutuhan pelatihan  Pengaruh sistem baru  Kendala sistem  Menjelaskan kendala waktu, biaya, keahlian, teknologi dan faktor ekternal  Realistik sistem  Dokumentasi  Functional & Non-functional requirement  Instrumen pengumpulan data (kebutuhan kuesioner, interview)
  • 46. 46 Logical Design Phase  Other Names  Modeling Phase  Stakeholder involved  System analyst and system users  Input  Business Requirement Statement  Output  Data & Process Modeling  Most Techniques Used  Fact-finding  ERD & DFD building
  • 47. 47 Data Modeling Data modeling – a technique for organizing and documenting a system’s data. Sometimes called database modeling. Entity relationship diagram (ERD) – a data model utilizing several notations to depict data in terms of the entities and relationships described by that data.
  • 48. 48 Entiti  Model relasi entiti didasarkan pada persepsi dunia nyata yang terdiri dari himpunan obyek dasar yang disebut entiti dan relasi antar entiti.  Entiti adalah obyek yang dapat diidentifikasi secara unik.  Entiti dikarakterisasi dan dipresentasikan dengan suatu gugus atribut. Contoh gugus atribut dari entiti PEKERJA adalah nama, tanggal lahir, NIP, golongan/pangkat.  Sekelompok entiti yang memiliki karakterisasi entiti disebut gugus entiti (entity set). Setiap entiti dari gugus tersebut disebut anggota gugus (member of set). Contoh gugus entiti adalah gugus entiti pegawai bank, gugus entiti nasabah bank. Dari beberapa gugus tadi mungkin terjadi suatu relasi, misalnya relasi antara gugus bank dengan gugus nasabah bank.  Berdasarkan jumlah gugus yang terlibat maka relasi antar entiti dibedakan menjadi :  Relasi biner (binary), yaitu relasi antar 2 gugus entiti.  Relasi trio (ternary), yaitu relasi antar 3 gugus entiti.  Relasi N-ary, yaitu relasi antar n gugus entiti.
  • 49. 49 Relasi Biner  Khusus untuk relasi biner maka relasi antar anggota dari dua gugus yang terlibat (kardinalitas relasi biner) dapat bersifat :  Relasi 1-1 (one-to-one relationship). Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan tepat satu entiti anggota gugus yang lain.  Relasi 1-banyak (one-to-many relationship). Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus yang lain. Sebaliknya satu entiti anggota gugus yang lain tersebut diasosiasikan dengan tepat satu entiti anggota gugus pasangannya.  Relasi banyak-1 (many-to-one relationship). Adalah satu entiti anggota gugus diasosiasikan dengan satu atau lebih entiti anggota gugus yang lain dan berlaku pula sebaliknya.
  • 51. 51 Normalisasi  Adalah proses yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunan-himpunan data dalam bentuk normal (normal form). Ada beberapa bentuk normal, yaitu :  Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).  Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).  Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).  Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).  Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).  Kegunaan normalisasi :  Meminimasi pengulangan informasi.  Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.
  • 52. 52 Bentuk Normal 1 (1-NF)  Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record. Non 1-NF table 1-NF table
  • 53. 53 Bentuk Normal 2 (2-NF)  Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika :  Memenuhi 1-NF.  Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut.  Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki tepat satu atribut yang membentuk kunci utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF.  Rasionalisasi 2-NF :  Memiliki semantik yang lebih eksplisit dari 1-NF.  Mencegah beberapa kondisi anomali dalam update data. Bentuk 2-NF table (satisfying 1-NF)
  • 54. 54 Bentuk Normal 3  Ketergantungan Fungsional dilakukan untuk  StudentID => Student, BirthDate (SC1).  CourseID => Course, Credit (SC2).  StudentID, CourseID => Grade (SC3, SC3A).  Grade => Weight (SC3B). Memenuhi 2-NFMemenuhi 3-NF
  • 55. 55 3-NF & BCNF  Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika :  Relasi tersebut memenuhi 2-NF.  Setiap atribut bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Suatu relasi yang memenuhi 2-NF dan hanya memiliki satu atribut bukan kunci selalu memenuhi 3-NF.  Akhirnya semua tabel SC1, SC2, SC3A, SC3B berada dalam kondisi 3-NF, sehingga semua databases mengalami kondisi 3- NF.  Boyce Codd Normal Form  Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys). Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau lebih atribut lain tergantung secara fungsional.
  • 56. 56 DFD  DFD pada dasarnya sebuah diagram yang menjelaskan bagaimana hubungan bersama dari bagian file, laporan, sumber dokumen dan sebagainya.  DFD termasuk alat komunikasi medium yang baik antara analyst dan pemakai karena mudah dipahami (hanya berisi 4 simbol).  Tujuan dari DFD adalah membuat/mengetahui aliran (track) aliran data seluruhnya dari sistem. Data dan proses adalah hal yang kritis untuk dipahami.  DFD berbeda dengan flow sistem (systems flowcharts) dan flow program (program flowcharts) karena keduanya lebih mengarah ke hasil (orientation).
  • 57. 57 Context Diagram  Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DF) yang berfungsi memetakan model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem  Sering disebut DFD Level 0  Hanya Ada satu proses  CD menyoroti sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu : 1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator). 2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu. 3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar. 4. Penyimpanan data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data storage dalam CD dibenarkan, dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari dunia diluar sistem. 5. Batasan, antara sistem dan lingkungan.
  • 59. 59 Komponen DFD  Proses (fungsi)  Dipresentasikan dalam bentuk lingkaran (circle) atau bujursangkar dengan sudut melengkung (a rounded rectangle). Setiap proses ditandai dengan nomor. Nomor berfungsi menjelaskan tingkatan proses dari hierarchy chart. Setiap proses dinamai dengan sepasang kata kerja yang simple, contoh : screen customer-order, record customer-order. Dalam physical DFD, lokasi atau program yang memproses seringkali dituliskan dibagian bawah simbol, tetapi dalam logical DFD tidak perlu disebutkan. Untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun sebaliknya. Proses umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, atau kalimat sederhana. Fokus simbol ini adalah apa yang dikerjakan atau tindakan yang dilakukan (proses), bukan orang atau melakukan kegiatan apa.
  • 60. 60 Komponen DFD (2)  Aliran data (data arrow).  Dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses. Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi penyimpanan data. Nama berfungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis untuk mengidentifikasi aliran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data bergerak ke atau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya. Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog. Nama data yang digambarkan dalam aliran disebut data packet dan dituliskan diatas garis panah. Arus data menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :  Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.  Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.  Tampilan atau output dilayar komputer yang dihasilkan oleh sistem.  Masukan untuk komputer.  Komunikasi lisan / ucapan.  Surat-surat atau memo.  Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.  Suatu sistem yang dicatat pada buku agenda.  Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
  • 61. 61 Komponen DFD (3)  Penyimpanan (data stores)  Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat dengan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Nama (database atau file) dari penyimpanan disebutkan dalam simbol Dalam kasus notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data seperti tape magnetic, disk, dan model DBMS lainnya, atau seringkali mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem komputer. Penyimpanan kadangkala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di antara dua proses yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.  Terminator (external or internal entities)  Dipresentasikan dengan simbol persegi panjang yang mewakili entiti luar atau dalam dimana sistem berkomunikasi dan disebut dengan sources (data, masukan ke sistem) atau destinations (informasi, keluaran dari sistem). Seringkali sulit untuk menentukan mana external dan internal entity. Pertanyaan kunci untuk menjawabnya adalah "apakah pelaku (person) atau group ini melakukan proses dari bagian sistem? Jika jawabannnya tidak, entity tersebut adalah external. External entity jika jelas bahwa entity tersebut diluar sistem organisasi, seperti customers, vendors, pemerintah, orang, kelompok orang, perusahaan, departemen. Contoh dalam order entry system adalah customer, order inventory system adalah suppliers. Internal entity jika mewakili unit-unit fungsi suatu organisasi, yang meliputi pemakai. External dan internal entity juga dapat didefinisikan sebagai batasan sistem. Untuk mengidentifikasi terminator tidak sulit. Kadangkala terminator berupa pemakai sistem itu sendiri. Hal itu bisa terjadi jika pemakai punya sikap sikap seperti berikut : "Saya menyediakan data x, y, z bagi sistem, dan saya mengharapkan sistem dapat memberikan informasi/data a, b, dan c" Pada kasus lain pemakai berpikir bahwa dia merupakan bagian dari sistem sehingga mempermudah pemodelan untuk mengidentifikasi terminator yang relevan. Hal itu bisa terjadi jika pemakai bersikap : "Kami menerima transaksi penerimaan dari Departemen Akuntasi, dan kami harus menyerahkan laporan mingguan biaya ke Komisi Keuangan". Simbol untuk entity external adalah sebuah bujur sangkar (square). Untuk mengidentifikasinya adalah dengan memberikan tanda alfabet huruf kecil yang dituliskan pada sudut kiri atas dari bujur sangkar, selanjutnya diberi sebuah nama tunggal.
  • 62. 62 Petunjuk Membuat DFD  Pilih nama yang jelas maksudnya (bagi proses, aliran, penyimpanan, dan terminator)  Untuk proses sebaiknya menggunakan nama yang mengacu pada fungsi, yaitu gabungan antara kata kerja yang spesifik dan obyek, misalnya memproses laporan inventori, validasi nomer telepon dan lain-lain. Untuk terminator lebih mengacu pada orang atau kelompok orang, sedangkan untuk aliran dan penyimpanan mengacu pada paket data atau informasi yang terkandung didalamnya.  Jangan menggunakan nama yang terlalu umum, misalnya proses data, tangani masukan dan lain-lain.  Gunakan nama yang familiar bagi pemakai.  Menomori proses untuk memperjelas sistematika.  Tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan.  Nomor tidak menunjukkan urutan.  Penomoran dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan memudahkan penurunan ke level yang lebih rendah atau ke proses berikutnya.
  • 63. 63 Petunjuk Membuat DFD (2)  Menggambar kembali DFD hingga beberapa kali, sehingga cukup estetik. Penggambaran kembali yang kadang-kadang bahkan lebih dari sepuluh kali digunakan untuk menjaga secara teknis gambar tersebut sudah benar, dapat diterima oleh pemakai, misalnya tingkat operasional yang akan mengoperasikan dan dapat diterima oleh pimpinan yang dalam hal ini menentukan strategi organisasi. Ketika penggambaran dilakukan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :  Ukuran dan bentuk lingkaran sebaiknya tetap sama, karena jika tidak dapat menimbulkan kesan lingkaran yang lebih besar memproses sesuatu yang juga lebih besar.  Panah yang melengkung dan lurus tidak jadi masalah tetapi sebaiknya tidak menggunakan kedua cara tersebut pada gambar yang sama.  Menggambar dengan tangan atau menggambar dengan perangkat tertentu, tidak merupakan masalah. Menggambar dengan tangan seringkali memberikan sesuatu yang lain katakanlah sentuhan seni, tetapi menggambar dengan mesin, seringkali lebih memudahkan modifikasi.  Mencegah DFD yang terlalu kompleks dan tidak perlu.  Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan fungsi dan interaksinya dalam sistem secara akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti oleh bukan hanya penganalisa sistem, tetapi juga pemakai yang berpengalaman dalam sistem yang dimodelkan. Hal ini berarti : jangan membuat DFD dengan terlalu banyak proses, aliran, penyimpanan dan terminator.  Menjamin konsistensi DFD tersebut secara intern ataupun yang berkaitan dengan DFD. Konsistensi dalam hal ini juga menyangkut konsistensi dengan model lain (misalnya : entity relationship diagram, state transition diagram, dan process specification).
  • 64. 64 Perhatikan !  Mencegah proses yang mempunyai masukan tetapi tidak mempunyai keluaran yang dikenal dengan lubang hitam (black-hole)  Mencegah proses yang mempunyai keluaran tetapi tidak punya masukan, misalnya penghasil bilangan acak.  Hati-hati dengan aliran dan proses yang tidak dinamakan karena dapat mengakibatkan elemen data yang saling tidak berhubungan menjadi satu.  Hati-hati dengan penyimpanan yang punya status hanya dapat dibaca atau hanya dapat ditulis dan berkaitan dengan proses yang hanya memproses masukan atau hanya memproses keluaran.
  • 65. 65 Penurunan Level DFD  Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas, sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.  Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.  Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.  Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.  Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1. Dimana level x+1 tersebut mendefinisikan sub proses pada level x tersebut.  Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengindentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan respon.
  • 68. 68 Decision Analysis Phase  Stakeholder involved  System analyst, system users, system owners, system designer  Input  Business Requirement Statement  Output  System Proposal  Most Techniques Used  Fact-finding, interpersonal & communication skill
  • 69. 69 Feasibility  Technical feasibility – Is the solution technically practical? Does our staff have the technical expertise to design and build this solution?  Operational feasibility – Will the solution fulfill the users’ requirements? To what degree? How will the solution change the users’ work environment? How do users feel about such a solution?  Economic feasibility – Is the solution cost-effective?  Schedule feasibility – Can the solution be designed and implemented within an acceptable time period?
  • 73. 73 Pilihan Strategi  Distributed versus centralized processing  Saat ini, ada kecenderungan terjadi perubahan keputusan informasi dari centralized data processing ke decentralized end-user responsibility centers. Dalam lingkungan proses terdistribusi, end-user memutuskan peralatan, implementasi dan prioritas pengembangan. Di bagian lain terdapat pertumbuhan jumlah end-user yang masuk ke dunia komputer. Mereka mencoba teknologi terbaru tanpa memperhatikan biaya dan resiko. Tanpa keahlian, perancang sistem akan berada dalam lingkungan konservatif (kolot).  Integrated versus dispersed databases (sistem database tersebar)  Ketika organisasi menggunakan sistem database tersebar, perancang sistem mempunyai pilihan pertimbangan tentang file apa saja yang termasuk dalam database dan data apa saja yang masuk dalam file. Integrated database ditangani oleh administrator database yang memelihara semua kontrol data storage, access dan modification. Manajemen tingkat atas memutuskan sesuai dengan pilihan perancang sistem dengan memperhatikan sisi kemudahan kontrolnya.  Surround strategy of system development  Lingkungan sekitar strategi sangat penting dalam masalah pengambilalihan perusahaan, dimana satu perusahaan mendapatkan perusahaan lain dan mungkin sistem informasinya tidak kompatibel dengannya (berbeda).
  • 74. 74 Pilihan taktik  Sekarang atau nanti  Teknologi  Sebuah terobosan teknologi adalah memerlukan pertimbangan untuk beberapa tahun mendatang.  Aliran kas  Kondisi aliran kas perusahaan perlu untuk dipertimbangkan didalam pengembangan atau penggantian sistem.  Sumber daya keahlian Dalam melakukan pengembangan sistem perlu untuk memperhatikan tenaga- tenaga ahli yang terlibat baik dalam perancangannya maupun dalam pemakaiannya nanti.  Politik  Banyak sistem informasi saat ini diusulkan oleh seseorang dalam perusahaan. Untuk satu atau lebih alasan, departemen sistem informasi boleh memilih memperlambat pengembangan atau penggantian sistem.  Pembelian produk jadi lawan modifikasi  Analisa untung/rugi jika harus membeli produk jadi ataupun modifikasi  Kecepatan lawan biaya  Alternatif sistem informasi pertama kali akan dibandingkan secara kuantitatif penggunaan biaya. Karenanya perancang punya kesulitan menyesuaikan kenaikan kecepatan dalam bentuk penghematan biaya
  • 75. 75 Pilihan Operasional  Input  On-line versus off-line data entry.  Off-line data entry tidak memiliki kemampuan yang baik untuk validasi transaksi dengan segera. Oleh karena itu, on-line data entry disarankan tetap digunakan dalam konfigurasi sistem informasi.  Keyed versus machine-readable data entry.  Machine-readable data entry dapat meningkatkan kecepatan, mengurangi kesalahan pemasukan data, dan menghemat biaya untuk pekerja (save human costs). Bagaimanapun juga membutuhkan investasi yang besar dalam hal peralatan dan pemeliharaannya.  Centralized versus decentralized data entry.  Decentralized entry adalah lebih cepat tetapi tingkat kesalahannya tinggi karena banyak pemakai yang memasukkan data. Machine-readable entry membutuhkan pemasukan desentralisasi yang memberikan keuntungan kecepatan proses dalam menangkap sumber data (point of sale).  Processing  Batch versus real-time record update.  Batch processing menyebabkan update record lama, cocok untuk centralized data entry. Real time processing membutuhkan biaya peralatan dan menaikkan kecepatan proses.
  • 76. 76 Pilihan Operasional (2)  Processing (lanjutan)  Sequential versus direct access to records.  Sequential access adalah berhubungan dengan batch processing. Direct access berhubungan dengan real-time processing.  Single versus multiple-user update of records.  Sebuah desain sistem untuk multiple-user lebih komplek (rumit) dalam keamanan akses dan mengupdate record secara simultan. Kekomplekkan (kerumitan) terjadi saat kecepatan proses adalah penting dan aplikasinya dengan proses -real time.  Ouput  Traditional versus turnaround documents.  Traditional document adalah dokumen yang cara pendataannya ke sistem dilakukan melalui keyboard (key input). Turnaround documents adalah pendataan ke sistem dilakukan melalui mesin pembaca dokumen  Structured versus inquiry-based reports.  Structured report dibuat dalam format yang baku dan disediakan secara rutin, sedangkan inquiry-based reports dibuat berdasarkan permintaan dengan format sesuai permintaan pemakai. Seringkalli inquiry-base report ditemukan dalam lingkungan real- time dimana data harus diakses secara cepat.
  • 77. 77 Pemilihan Sistem  Taktik membandingkan (comparison tactics)  Sistem dibandingkan berdasarkan biaya dan keuntungan secara relatif.  Biaya adalah kebutuhan pembayaran untuk perancang dan pengoperasi sistem informasi.  Keuntungan adalah nilai atau kondisi tambahan sebagai hasil implementasi sistem informasi.  Ada tiga cara satu sistem (A) dapat lebih unggul dibanding sistem lainnya (B).  Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan kedua sistem mempunyai keuntungan sama.  Mempunyai biaya yang rendah dibanding B, dan A juga mempunyai keuntungan yang lebih banyak dibanding B.  A dan B mempunyai biaya yang sama, tetapi A mempunyai keuntungan yang lebih banyak.
  • 78. 78 Metode Analisis Biaya/Manfaat  Periode Pengembalian (Payback Period)  Menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk.  Pengembalian Investasi (return on Investment)  Mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oelh proyek dibandingkan dengan biaya yg dikeluarkan  ROI = (total manfaat – total biaya) / total biaya * 100%  Nilai Bersih Sekarang (Net Present Value)  Memperhatikan nilai waktu dari uang.  Tingkat bunga ditetapkan  Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)  Memperhatikan nilai uang  Tingkat bunga dihitung
  • 79. 79 Faktor-faktor yang berpengaruh  Faktor sistem informasi  Beberapa faktor kualitatif yang mengarah pada kinerja sistem informasi yang baik  Mengurangi tingkat kesalahan (increased accuracy).  Mengurangi waktu untuk memperbaiki kesalahan  Mengurangi waktu tanggap (response time) dari workstation interaktif  Mempercepat waktu penyediaan laporan (informasi)  Meningkatkan keamanan sistem  Memperbanyak update sumber record aktif  Meningkatkan kepuasaan pemakai. Beberapa faktor tersebut dapat diukur, tetapi tidak dalam uang  Faktor strategi perusahaan  Kepuasan konsumen (customer satisfaction). Sebuah sistem informasi dapat menyebabkan kehati-hatian menyampaikan produk dan keinginan efisien konsumen. Meningkatkan kepuasan konsumen akan tidak diragukan meningkatkan penjualan. Seperti peningkatan penjualan, bagaimanapun juga sulit untuk diprediksi dan secara kuantitatif.  Meningkatkan penjualan (increased sales). Sistem point of sales (POS) membebaskan dari penyimpanan tugas-tugas rekord. Manajemen mengharap penjualan staff setia terhadap waktu usaha pemasaran dan ini meningkatkan penjualan. Hanya saja penjualan akan meningkatkan kesulitan memprediksi dalam uang.  Komitmen konsumen dan vendor (customer and vendor commitments). Perusahaan mendesain masukan sistem secara online dan memperbolehkan konsumen langsung mengakses ke sistemnya. Konsumen sekarang terkunci (tergantung) pada sistem ini sehingga memiliki komitmen untuk setia (senang) pada perusahaan tersebut. Komitmen konsumen dan vendor sulit untuk diprediksi.  Information product marketing. Seringkali, sistem informasi baru dapat dipakai oleh perusahaan lainnya. Seperti American Airline menyediakan sistem informasi pemasaran produk selama tahun 1970, perusahaan mengembangkan sebuah sistem pemesanan tiket dan kemudian sistem pemasaran ini juga digunakan oleh jasa penerbangan lainnya, sehingga menjadi produk yang menguntungkan.
  • 81. 81 Formal Presentation  Merupakan sarana untuk menyampaikan hasil analisa sistem yang telah dilakukan kepada system owners  Sebisa mungkin meyakinkan system owner tentang benefit yang akan mereka dapatkan dengan adanya sistem yang akan dikembangkan  Adalah pertemuan khusus yang digunakan untuk “menjual” ide-ide baru (sell new ideas) dan mendapatkan persetujuan dari sistem yang baru (approval for new system)  Kesuksesan dan efektifitas presentasi tergantung dari persiapan.  Keuntungan: umpan balik langsung dan respon spontan  Kerugian: materi yang dipresentasikan mudah dilupakan. Sehingga biasanya diikuti dengan laporan tertulis
  • 82. 82 Menyusun Bahan Presentasi  Pertimbangkan beberapa hal sbb:  Siapa audience (pendengar/penonton/peserta) ?  Dari golongan dan lingkup kerja manakah sebagian besar audience ?  Mengapa Anda presentasi ?  Berapa lama waktu yang diberikan untuk presentasi ?
  • 83. 83 Teknik Penyampaian  Pengulangan  Kesimpulan  singkat dan mudah diingat  Cerita singkat dengan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas  Uraikan materi secara perlahan  Perhatikan waktu  Buat catatan kecil (take notes)  Highlight point yang dianggap penting  Jaga frekuensi kontak mata dengan audience  Berpakaian yg sopan
  • 84. 84 Tipe Pembicara  Informatif  Audience mempelajari sesuatu yang baru  Persuasif  Bertujuan untuk mengubah perilaku dan kebiasaan audience (ajakan kepada sesuatu)  Menghibur  Lebih banyak unsur hiburannya daripada materinya
  • 85. 85 Penggunaan Alat bantu  OHP (Overhead Proyektor)  Slide  Video Kaset  Power Point Animasi/Grafik/Suara dapat menarik minat dan perhatian audience
  • 86. 86 Menarik Perhatian Audience  Berhenti berbicara (stop talking) / diam  Ajukan pertanyaan ke audience  Gunakan sedikit humor  Gunakan board untuk membuat lebih jelas  Ubah intonasi suara  Lakukan sesuatu yang tidak terduga (jatuhkan buku, matikan slide, dsb)
  • 87. 87 Menjawab Pertanyaan  Serius dalam menanggapi, walaupun ada pertanyaan konyol atau keluar konteks  Berikan jawaban untuk si penanya dan audience  Buat ringkasan (summary)  Berikan batasan waktu dalam menjawab pertanyaan  Jujur