1. IN HOUSE TRAINING
IHT
“ PENYEGARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SMK PUSAT
KEUNGGULAN (SMK-PK)”
2. A. Pembelajaran dan Asesmen
Lima prinsip pembelajaran yaitu :
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar
peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat,
mendorong pengembangan kapasitas belajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik
secara berkelanjutan dan holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks
kehidupan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra.Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
5. Lima prinsip asesmen yaitu
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru,
peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik
dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan
mutu pembelajaran.
6. B. Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. Asesmen diagnostik terbagi
menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik dapat diihat pada tabel
berikut:
7. Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
Contoh : kegiatan persiapan adalah
a. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
b. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi
dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
c. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa
mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
https://drive.google.com/file/d/1BeMdM8nkvBLHH_p4MEgbFLfFBSl-
qZjG/view?usp=sharing
8.
9. 2. Pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah
maupun yang belajar di rumah
3. Tindak Lanjut
• Lakukan pengolahan hasil asesmen
a. Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan
“Tidak paham”
b. Hitung rata-rata kelas
• Bagi siswa menjadi tiga kelompok:
a. Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai
fasenya
b. Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan
pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
c. Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan
10. • Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum
memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran
sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa
• Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan
bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat
kompetensi yang diharapkan
C. Asesmen Diagnostik Berkala
Panduan asesmen diagnostik berkala dapat dilihat buku saku asesmen diagnostik
berkala dari Kemdikbudristek berikut :
https://drive.google.com/file/d/1Bn4yOL_dMyTcCljdgZH3EIodxLFvnuYn/view
11. D. Asesmen Formatif dan Sumatif
1. Konsep Asesmen Formatif
Asesmen Formatif adalah metode evaluasi yang dilakukan untuk
evaluasi proses pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan
kemajuan akademik selama pembelajaran. Asesmen formatif
memantau pembelajaran murid dan memberikan umpan balik yang
berkala, dan berkelanjutan. Bagi murid, asesmen formatif berfungsi
membantu murid mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan. Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang dihadapi
murid dalam proses pembelajaran projek sehingga dukungan yang
memadai dapat diberikan. Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru,
teman, atau diri sendiri.
12. Konsef Asesmen Sumatif
Asesmen sumatif adalah metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pembelajaran. Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena
berpengaruh terhadap nilai akhir murid sehingga sering diprioritaskan murid
daripada asesmen formatif. Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif)
dapat digunakan untuk mengukur perkembangan murid untuk memandu guru
dan sekolah merancang aktivitas mereka untuk projek berikutnya. Gambaran
mengenai hubungan antara asesmen formatif dan sumatif adalah sebagai
berikut :
14. Pada kurikulum ini guru diharapkan memberikan proporsi lebih banyak pada
pelaksanaan asesmen formatif daripada menitikberatkan orientasi pada asesmen
sumatif. Harapannya, ini akan mendukung proses penanaman kesadaran bahwa
proses lebih penting daripada sebatas hasil akhir.Pada kurikulum Merdeka ini
diharapkan adanya perubahan paradigma belajar yang awalnya menitikberatkan
pada nilai menjadi belajar yang menitikberatkan pada proses.
2. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Tidak Tertulis
Contoh bentuk tes tidak tertulis yaitu
1. Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan
mengemukakan pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima
pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.
15. 2. Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda
sehingga dapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.
3. Produk
• Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa
4. Presentasi
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
• Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam
5. Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara lisan
• Mengonfirmasi pemahaman murid
• Menerapkan umpan balik
16. Tertulis
1. Refleksi
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka
sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses
pembelajaran murid
2. Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan
murid kebebasan berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara
berkesinambungan.
17. 3. Esai
• Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti
mengembangkan argumen, menyajikan bukti, mencari sumber
terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan referensi
dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
4. Poster
• Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan
mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan cara semenarik
mungkin
5. Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
18. 3. Umpan Balik
Umpan balik merupakan kumpulan informasi mengenai bagaimana seseorang
melakukan suatu kegiatan. Umpan balik biasanya berisi hal baik yang sudah
dilakukan, hal yang butuh perbaikan dan hal yang bisa dikembangkan untuk
aktivitas selanjutnya. Bagi guru umpan balik digunakan untuk memberi
informasi perkembangan murid untuk memodifikasi pengajaran dan
pembelajaran di masa depan. Sedangkan bagi siswa, umpan balik digunakan
untuk membantu siswa untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka
sehingga murid dapat mengatur dan merasa berperan dalam proses
pembelajaran mereka. Memberikan umpan balik kepada sesama teman juga
memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dari satu sama lain.
19. Untuk membuat umpan balik yang efektif, tujuan dan sasaran dari
umpan balik harus jelas dan dapat dimengerti baik oleh guru maupun
siswa. Umpan balik yang dibuat hendaknya mampu membuat siswa
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka pahami
dan di mana mereka membuat kesalahan, dimanan mereka memiliki
kesalahpahaman, dan kapan mereka terlibat/ tidak terlibat dalam
pembelajaran.
Ada 5 jenis umpan balik yang dapat diberikan ke siswa, yaitu
20. 2. Penilaian
Contoh umpan balik penilaian adalah
• Bagian ini efektif karena ...
• Ini menarik karena ...
• Ini ide yang bagus untuk ...
1. Klarifikasi.
Contoh umpan balik klarifikasi adalah
• Apa yang kamu maksud dengan ...
• Bisa tolong jelaskan lagi tentang ...
• Bagaimana itu bisa terjadi?
21. 4. Saran
Contoh umpan balik saran adalah
• Pernahkah kamu berpikir tentang ...
• Bagaimana kalau menambahkan ...
• Bisakah kamu menghapus bagian ...
5. Apresiasi
Contoh umpan balik apresiasi adalah
• Idemu mengingatkan saya pada ...
• Saya bisa melihat pekerjaan ...ini bisa saya gunakan juga
• Saya belajar ... dari jawabanmu
3. Perhatian
Contoh umpan balik perhatian adalah
• Saya Membayangkan bagaimana jika
...
• Apakah mungkin jika ...
• Saya belum paham bagaimana ...
• Bagaimana kamu bisa...
22. 4. Saran
Contoh umpan balik saran adalah
• Pernahkah kamu berpikir tentang ...
• Bagaimana kalau menambahkan ...
• Bisakah kamu menghapus bagian ...
5. Apresiasi
Contoh umpan balik apresiasi adalah
• Idemu mengingatkan saya pada ...
• Saya bisa melihat pekerjaan ...ini bisa saya gunakan juga
• Saya belajar ... dari jawabanmu
23. RANGKUMAN
1. Asesmen diagnostik ada dua yaitu asesmen diagnostik nonkognitif dan
asesmen diagnostik kognitif
2. Asesmen Formatif adalah metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi
proses pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan
akademik selama pembelajaran
3. Asesmen sumatif adalah metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pembelajaran. Bentuk asesmen formatif dan sumatif ada 2, yaitu tertulis dan
tidak tertulis
4. Umpan balik yang diberikan sebaiknya berjenjang mulai dari klarifikasi,
penilaian, perhatian, saran, dan apresiasi.