Dokumen ini membahas perubahan paradigma pembelajaran dari yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Dokumen ini menjelaskan kritik terhadap pembelajaran lama yang hanya mentransfer pengetahuan dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa pembelajaran baru harus mengaktifkan siswa secara mental dan fisik untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri.
6. Masukan Instrumental
PROSES
(KBM)
Masukan Lingkungan
Masukan
Mentah Masukan
Mentah
Keluara
n
H A S I L
BELAJAR
Pend. sebagai Suatu Sistem
RREENNDDAAHH
???
P en yeb ab
8. “ Paradigma Baru Pendidikan”
Kritikan-Kritikan terhadap Sekolah
1. Sekolah tidak mempunyai masa depan
2. Sekolah bukan satu-satunya tempat belajar
3. Pengetahuan yg diperoleh di Sekolah tdk
memadai unt menghadapi tantangan masa depan
4. Sekolah makin sulit mengantarkan ilmu ke siswanya
5. Dikalangan anak muda ada gejala penolakan
terhadap Sekolah
9. 6. Guru-guru sudah ketinggalan dari murid-muridnya.
7. Sekolah termasuk lembaga yg malas unt berubah atau
malah cenderung tidak suka berubah sehingga sulit
mereformasi diri.
Bagaimana komitmen kita untuk
memperbaikinya ???
10. Tugas Guru ???
Tugas seorang guru adalah membantu siswanya
mendapatkan informasi, ide-ide, keterampilan-keterampilan,
nilai-nilai, dan cara-cara berpikir serta
cara-cara mengemukakan pendapat.
Namun tugas yang paling utama adalah membimbing
para siswa ttg bgm belajar yg sesungguhnya serta
bgm belajar memecahkan masalah sehingga hal-hal
tersebut dapat digunakan di masa depan mereka, di
saat mereka sudah meninggalkan bangku sekolah lalu
terjun ke lapangan-lapangan kerja yang sesuai.
11. Renungan!!!
“Apakah yang sudah Anda lakukan selama proses
pembelajaran di kelas telah sesuai dengan yang
dibutuhkan mereka?”
12. Pada masa lalu, dan mungkin juga pada masa
kini, sebagian guru memulai proses pembelajaran
dengan membahas definisi/teori, lalu
mengumumkan kepada para siswa hal-hal yang
berkait dengan topik yg diajarkan, diikuti dengan
membahas contoh-contoh soal, dan diakhiri
dengan meminta para siswanya untuk
mengerjakan soal-soal latihan.
Dengan pembelajaran seperti itu, para guru akan
mengontrol secara penuh materi serta metode
penyampaiannya. Akibatnya, proses
pembelajaran di kelas saat itu menjadi proses
mengikuti langkah-langkah, aturan-aturan,
serta contoh-contoh yang diberikan para guru.
14. Dimensi MISI dan TUJUAN
1. Transfer Pengetahuan dari guru ke siswa
2. Menawarkan kursus dan program
3. Memperbaiki pengajaran:
Dimensi STRUKTUR PEMBELAJARAN
1. Sifat atomistik: bagian-bagian mendahului keseluruhan
2. Waktu belajar tetap, hasil bervariasi
3. Menyelesaikan materi pelajaran, asesmen pd akhir kursus
Dimensi TEORI BELAJAR
1.Pengetahuan sudah ada di luar sana
2.Belajar bersifat kumulatif dan linier
3.Pemb. Bersifat kompetitif & individualistis
15. 1.Guru aktif, siswa pasif
2.Pembelajaran berpusat kepada guru
3.Guru mentransfer pengetahuan kepikiran siswa
4.Pemahaman siswa cenderung bersifat instrumental
5.Pembelajaran bersifat mekanistik
6.Siswa diam (secara fisik) dan penuh konsentrasi
(mental) memperhatikan apa yg diajarkan guru.
16. Pemb. di kelas sbb:
• Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju ke keseluruhan dgn
menekankan keterampilan-keterampilan dasar.
• Keterikatan yg ketat pd kurikulum yg sudah ditetapkan dinilai tinggi.
• Aktivitas kurikulum bertitik berat pada buku teks dan lembar
kerja/buku kerja.
• Siswa dianggap sbg “kotak kosong” yg dpt diisi oleh guru dgn
informasi-informasi.
• Guru menggunakan jawaban yg benar sbg tanda siswa belajar.
• Guru pd umumnya bertindak menurut didaktik yg menseminasikan
informasi ke siswa.
• Asesmen belajar siswa dianggap terpisah dari proses pengajaran dan
dilakukan pada umumnya melalui tes.
• Pada dasarnya siswa bekerja secara sendiri-sendiri.
17. Kesan Siswa terhadap proses pemb. yg
menggunakan paradigma mengajar yg pernah
mereka alami mulai dari SD – SMA berdasarkan
hsl penelitian dalam pemb. Matematika.
• Pada umumnya siswa takut pada mata pelajaran mat.
• Mat. dianggap sulit, abstrak dan tak bermakna.
• Pemb. Mat. Membosankan & membuat siswa stress.
• Bahan yg dipelajari terlalu banyak.
• Mat. penuh dgn rumus-rumus.
• Guru mat. pada umumnya galak-galak.
• Serius dan kurang manusiawi.
18. Pembelajaran Perlu di ubah?
Faktor
Psikologis
Faktor
Masyarakat
Faktor
Siswa
Teori
Konstruktivisme
Perkembangan
IPTEKS
Berpikir Tingkat
Tinggi
20. Belajar menuntut keaktifan pebelajar unt berpikir: yaitu
kerjasama mental, fisik dan perasaan dlm menangkap,
mengolah, menyimpan, mengambil kembali,
mentransformasi informasi ke dlm suatu struktur baru
(pengetahuan) dan menggunakan pengetahuan baru itu.
Teori Kognitif: proses mental ad/ suatu proses yg
berkaitan dengan pemerolehan, pengolahan dan
penyimpangan, transformasi dan penggunaan pengetahuan.
Perubahan pertama: yg perlu dilakukan dalam
pembelajaran, adalah menciptakan kondisi belajar yg
menyenangkan paling sedikit tidak tegang. Hal ini hanyalah
merupakan syarat perlu bukan syarat cukup.
21. Teori Belajar ttg Paradigma Belajar
Teori Belajar yg baru menyatakan bahwa belajar adalah
proses mengkonstruksi pengetahuan.
Teori belajar yg dilandasi Filsafat Konstruktivisme
menyatakan bahwa pengetahuan tdk dpt ditransfer dari
yg mengetahui kpd si pebelajar.
Pengetahuan yg dimiliki seseorang adalah konstruksi
atau bentukan dari org itu sendiri.
Dalam mengkonstruksi pengetahuan itu si pebelajar
harus aktif (secara mental dan fisik).