Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan model pembelajaran berdiferensiasi berbasis AKIK untuk meningkatkan minat belajar dan antusiasme siswa di SMP Negeri 2 Wonosalam.
2. Model pembelajaran ini diterapkan pada materi bangun ruang dan mampu meningkatkan aktifitas, kreatifitas, inovasi, dan kolaborasi siswa.
3. Pembelajaran ini juga meningkatkan minat
2. DISUSUN OLEH
NAMA : ARI FIANTO, S.Pd
NIP : -
UNIT KERJA : SMP NEGERI 2 WONOSALAM
3. BAB I
A. Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 2 Wonosalam adalah Sekolah yang berda di pedesaan yang secara geografis
terletak di dataran tinggi. Mata pencaharian masyarakat sekitar ialah petani, pekebun,
dan peternak. Sehingga hampir 70% dari jumlah seluruh perserta didik sebelum
berangkat sekolah ataupun sesudah pulang sekolah aktivitasnya merumput untuk
membantu orang tuanya. Aktivitas yang terlalu berat dan padat membuat peserta didik
di SMP Negeri 2 Wonosalam lelah saat jam sekolah. Peserta didik ada beberapa yang
tidur saat pembelajaran, kurangnya antusiasme atau minat belajar peserta didik saat
pembelajaran, bahkan kegiatan Ekstrakurikuler yang peserta didik ikuti juga sekedar
ikut – ikutan saja. Ketika masuk ruang kelas yang berjumlah 20 – 32 peserta didik di
kelas VII SMP Negeri 2 Wonosalam maka yang ada dalam pemikiran saya bahwa peserta
didik mempunyai kekurangan dalam mengatur waktu dalam beraktivitas atau dalam
belajar tetapi disamping itu peserta didik memiliki kemampuan kognitif yang bagus,
kecerdasan yang baik sehingga akan berdampak pada proses belajar mengajar, dan
suasana belajar antara guru dan peserta didik terjalin sangat harmonis sangat baik jika
saya mampu menuntun mereka. Dengan menuntun peserta didik dalam pembelajaran
yang menyenangkan membuat mereka akan semkain penasaran dan rasa ingin tahunya
sangat tinggi. Di sisi lain peserta didik yang ada di SMP Negeri 2 Wonosalam
mempunyai catatan baik dalam mengikuti OSN Tingkat kabupaten terutama mata
pelajaran Matematika
4. Dalam pembelajaran di kelas VII selama ini memiliki kecenderungan masih banyak peserta
didik yang minat belajar dan antusiasmenya sangat kurang. Banyak keluhan hampir semua
guru mengatakan bahwa peserta didik setiap kali Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada
yang tidur, kurang memperhatikan, clometan, ramai. Dari permasalahan dalam
pembelajaran yang seperti ini menjadi faktor gagalnya dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran. Tidak hanya itu, peran guru juga sangat berpengaruh terhadap kondisi
mental peserta didik mengikuti pelajaran matematika. Guru dianggap penentu kemajuan
pembelajaran dikelas. Permasalahan akan muncul apabila, guru masih kurang mampu
menyampaikan tujuan-tujuan pembelajaran yang berkesan bagi peserta didik, kurang
bervariasi dalam proses KBM sehingga apabila disimpulkan bahwa permasalahan
pembelajaran matematika peserta didik di SMP Negeri 2 Wonosalam terjadi pada peserta
didik maupun guru. Tidak sedikit peserta didik dan orang tua peserta didik menganggap
bahwa matematika adalah musuh terbesar belajar mereka, mereka menganggap
matematika adalah momok dalam penentuan hasil belajar dan bisa gagal melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dikarenakan nilai matematikanya anjlok dan di
bawah nilai standar. Untuk itu, dalam upaya memperbaiki pembelajaran matematika
peserta didik dan memperbaiki KBM dikelas lebih berkualitas dan bermakna, maka saya
pribadi ingin merubah mindset peserta didik yang menganggap matematika adalah mata
pelajaran yang menakutkan agar bisa berubah menjadi mata pelajaran yang termudah
didunia dan menyenangkan yang harus didukung dengan minat dan antusiasme peserta
didik. Sehingga dalam penulisan karya Best Practice ini berjudul “Pembelajaran
Berdiferensiasi Berbasis AKIK untuk meningkatkan Minta Belajar dan Antusiasme Murid
di Kelas VII SMP Negeri 2 Wonosalam”.
5. BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini
adalah untuk mendeskripsikan best
practice “Pembelajaran Berdiferensiasi
Berbasis AKIK untuk meningkatkan Minta
Belajar dan Antusiasme Murid”
Sasaran pelaksanaan best practice ini
adalah siswa kelas VII Semester 2 Tahun
Pelajaran 2022/2023 di SMPN 2
Wonosalam
6. Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas
VII Semester 2 Tahun Pelajaran 2022/2023 pada Materi Bangun Ruang sebagai
berikut :
Mengenali dan membedakan macam-macam bangun ruang
Mengidentifikasi titik sudut, sisi, rusuk pada bangun ruang
Bahan/Materi
Kegiatan
7. BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
1. Proses pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis AKIK. Peserta didik menjadi lebih aktif ,
kreatif, inovatif, dan kolaboratif dalam merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya
2. Pembelajaran matematika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis AKIK mampu meningkatkan minat
belajar, antusiasme, kemampuan murid
3. Saat mereka menerima kertas tempel tersebut siswa terlihat antusias, aktif dan
kreatif untuk bangun apa yang mau dibuat. Setelah selesai, peserta didik juga
terlati untuk presentasi dari hasil diskusi kelompoknya serta kelompok yang lain
menanggapi dengan aktif.
8. 4. Penerapan model pembelajaran Discovery learning meningkatkan kemampuan
peserta untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta
didik untuk bertanya dan menanggapi masalah yang dibahas dalam pembelajaran
khususnya saat presentasi. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan
penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Peserta
didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas
yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana peserta didik dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak
hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola
deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik penemuan yaitu pembelajaran matematika
berorientasi HOTS dengan menerapkan Discovery learning ini. Dalam
pembelajaran ini peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri pemahaman
dalam menentukan irisan dua himpunan melalui sarana LKPD dan diskusi.
9. 5. Penerapan model pembelajaran Discovery Learing juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam menemukan jawaban ataupun memecahkan masalah
(problem solving). Yaitu dengan menyajikan permasalahan atau contoh
kontekstual lalu mendorong peserta didik untuk menemukan jawaban ataupuan
merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan Discovery Learning,
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa.
Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis
contoh yang digunakan juga hanya contoh dari buku teks. Dengan menerapkan
Discovery Learning peserta didik tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
media lainnya untuk mencari data, materi dari sumber lainnya
10. B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa belajar
dengan model Discovery Learning. Hai ini dikarenakan kegiatan pembelajaran
dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan
metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat media pembelajaran. Padahal dengan menggunakan media
pembelajaran guru lebih terbantu dalam menjalankan proses pembelajaran
11. C. Cara Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi masalah dalam menjalankan proses pembelajaran dengan
metode Discovery Learning, adalah memotpvasi peserta didik bahwa
pembelajaran matematika dengan Discovery Learning dapat membantu mereka
lebih menguasai materi pembelajaran, misalkan dengan memberi alasan bahwa
belajar dengan metode discovery Learning menga rah pada belajar konsep bukan
hapalan. Selain itu guru juga dapat memberi penjelasan sekilas tentang apa,
bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan
HOTS
12. BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Discovery Learning
layak dijadikan best practice pada pembelajaran berorientasi HOTS karena
dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan,
berpikir kritis, dan pemecahan masalah
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Discovery Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21
13. B. SARAN
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematiK dengan
model pembelajaran Discovery learning berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan
1. Sebaiknya Guru tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan
buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang peserta didik dan
situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna dan menyenangkan
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa)
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah,
seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi
penulis utuk mengaplilasikan best practice ini akan menambah wawasan guru
lain tentang pembelajaran HOTS.