Sim,shandy dwi juniardi,hapzi ali,sumber daya komputasi dan komunikasi,universitas mercubuana,2017
1. Nama : Shandy Dwi Juniardi Dosen Pengampu : Hapzi Ali, Prof. Dr. MM
NIM : 43215010214 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Judul : Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi
Fase Analisis
Dalam menganalisis sistem ada beberapa fase analisis sistem, yaitu:
Untuk menganalisis system dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi
komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem;
definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah
identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk
mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara
penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus
hidup pengembangan sistem.
2. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui,
tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
( Hapzi Ali, SIM-Bab-4, Sistem Komputer SIM)
Pengembangan sistem metode alternatif dapat berupa pengembangan sistem metode,
yaitu :
1. Paket (package)
Ketersediaan paket harus diperiksa, apakah paket harus dibeli atau mengembangkan
STI sendiri.
Kelebihan paket (package), yaitu :
Kualitas paket yang baik;
Dapat digunakan seketika;
Harga paket relative murah;
Dapat digunakan untuk rekayasa ulang proses bisnis
Kompatibel dengan sesama pengguna paket.
Kelemahan paket (package), yaitu :
Tidak sesuai untuk aplikasi yang unik;
Perbaikan, modifikasi dan pengembangan paket sulit dikerjakan sendiri;
Basis data tidak terintegrasi dengan aplikasi lainnya;
Ketergantungan dari pemasok;
Tidak memberikan keuntungan kompetisi.
2. Metodeprototip (prototyping)
Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja
(prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa
digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.
3. Kelebihan prototyping, yaitu :
Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan prototyping, yaitu :
Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan kualitas
perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan pemeliharaan dalam
jangka waktu yang lama.
Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.
Hubungan pelanggan dengan komputer mungkin tidak menggambarkan teknik
perancangan yang baik.
3. Metode pengembangan oleh pemakai (end user computing atau end user
devolopment) Jika dampaknya sempit, yaitu hanya pada individu pemakai sistem yang
sekaligus pengembang sistem itu saja, maka EUC (end user computing) dapat
dilakukan. Sebaliknya jika dampaknya luas sampai ke organisasi, pengembangan
sistem EUC akan berbahaya, karena jika terjadi kesalahan, dampaknya akan
berpengaruh pada pemakai sistem lainnya atau pada organisasi secara luas.
Kelebihan pengembangan oleh pemakai, yaitu :
Menghindari masalah kemacetan di departmen sistem informasi jika harus
dikembangkan di departmen tsb.
Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi.
Meningkatkan keterlibatan pemakai didalam pengembangan sistem
Kelemahan pengembangan oleh pemakai, yaitu :
Tidak semua pemakai sistem mempunyai pemahaman tentang teknologi system
informasi.
4. Memiliki risiko mengganggu bahkan merusak sistem informasi lain.
Kelemahan teknis.
4. Metode outsercing.
Outsourcing adalah metode penggunaan sumber daya manusia yang berasal dari
pihak eksternal (pihak ketiga) untuk menangani atau membangun sistem perusahaan
dengan cara membeli aplikasi dengan vendor.
Perbedaan metode konvensional dengan metode alternatif. Dengan metode
pengembangan secara konvensional, yaitu metode siklus hidup pengembangan sistem,
yang dikembangkan oleh analisis sistem. Alasan menggunakan metode ini digunakan
untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang kompleks. Selanjutnya
pengembangan sistem teknologi informasi alternatif model paket dilakukan dengan
membeli paket perangkat lunak yang ada. Paket sekarang banyak tersedia di pasaran
karena banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti tersedia di pasaran karena
banyak aplikasi bisnis yang bersifat umum seperti misalnya aplikasi akuntansi,
Keuangan dan aplikasi-aplikasi lainnya. Jika paket tersedia perusahaan tidak perlu
merancang dan menulis program sendiri aplikasinya. Di dalam memilih paket, terdapat
beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu : 1) Spesifikasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan, 2) Ketersediaan paket, 3) Mengevaluasi kemampuan paket.
Apabila paket tidak tersedia, prioritas kedua biasanya jatuh pada outsourcing.
Berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah metode prototyping. Metode prototyping
banyak digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang harus
segera dioperasikan. (Noviarosiana3)
1. Pengolahan data secara elektronik merupakan serangkaian kegiatan yang
dimaksudkan untuk penyediaan informasi dengan menggunakan computer yang
mencakup pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, dan pengawasan hasil olahan
tersebut. Pengertian diatas menunjukan dengan jelas bahwa langkah pertama dalam
proses pengolahan data ialah pengumpulan data. Para pengambil keputusan
memerlukan informasi yang bermutu tinggi. Oleh karena itu para tenaga professional
yang berkecimpung dalam kegiatan pengolahan data harus berupaya agar dalam
menjalanka fungsinya, terdapat jaminan bahwa mutu data yang dikumpulkan tinggi,
relevan dengan kepentingan pemakai, digali dari sumber yang dapat dipercaya baik
internal maupun eksternal.
Langkah kedua ialah pengolah data, yaitu proses mengubah bentuk dan makna
data menjadi infomasi dan dapat digunakan dalam mendukung berbagai kegiatan
5. pengambilan keputusan. Perubahan bentuk dan makna tersebut bersifat kritikal karena
pada dirinya data tidak mempunyai nilai instrinsik bagi pengambilan keputusan.
Langkah ketiga ialah penyimpanan. Keluaran pengolahan data berupaya informasi
harus disimpan sedemikian rupa sehingga keamanannya terjamin, hemat biaya dan
mudah ditelusuri dan diambil apabila diperlukan. Pentingnya pengamanan informasi
dapat dilihat dari paling sedikit tiga sudut pandang, yaitu agar tidak jatuh ketangan
orang atau pihak yang tidak berhak, aman terhadap kerusakan karena tempat dan cara
penyimpanan yang tidak tepat, aman terhadap kerusakan karena tempat dan cara
penyimpanan yang tidak tepat, aman dari bahaya kebakaran.
Langkah ke empat ialah pengawasan. Maksudnya ialah agar system pengolahan
data yang sudah ditetapkan diikuti sepenuhnya oleh para penanggung jawabnya.
Artinya urutan langkah yang perlu diambil benar-benar diikuti karena dengan demikian
mampu menghasilkan informasi yang memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang
memerlukan. (wulanlutfiyanti) (2015/12/13)
2. Software Jadi
Software ini sudah dibuat di awal berdasarkan riset ke lapangan sehingga secara
pasti penyedia sudah membuat paket-paket edisi yang cocok untuk berbagai bidang
usaha yang ada di lapangan baik skala mikro, kecil, menengah, maupun besar.
Perusahaan melalui pebisnis atau pegawai yang bersinggungan langsung dengan
akuntansi dapat langsung memilih edisi apa yang cocok atau paling tidak nyaris
mendekati dengan alur bisnisnya. Tentunya sebelum memilih edisi yang sudah jadi ini,
perusahaan berhak konsultasi kepada tim konsultan produk penyedia secara perinci
sehingga memperoleh rekomendasi yang tepat. Karena jenis software ini sudah dibuat
diawal tanpa dimungkinkannya pengubahsuaian program (tidak dapat dimodifikasi)
namun hanya dimungkinkan upgrade fasilitas, layanan purnajual pun terjamin,
katakanlah pelatihan (training) dan layanan bantuan baik gratis maupun berbayar.
Penyedia menyajikan layanan training agar pengguna bisa belajar, memahami, dan
menyesuaikan diri dengan prosedur input di software jadinya.
Sasaran perusahaan akan software jadi ini tidak harus selalu perusahaan besar,
tetapi juga institusi pendidikan, jasa, nirlaba, perusahaan skala kecil bahkan dapat juga
diimplementasikan untuk pembukuan rumah tangga. Inilah mengapa software ERP
dengan model yang sudah jadi ini banyak menjadi incaran perusahaan dengan
pertimbangan ke-simpel-annya, implementasi cepat, dan jaminan layanan purnajualnya.
Software jadi ini bisa juga disebut sebagai software semi-ERP.
Software Pesanan
Menurut namanya, software ini memang dibuat berdasarkan pesanan perusahaan
alias belum ada wujud barunya jika belum ada yang memesan. Penyedia akan
membuat software ERP model pesanan ini jika ada perusahaan yang menjadi prospek
proyeknya. Karena modelnya berupa pesanan, banyak tahapan yang harus dilalui oleh
perusahaan agar pertimbangan memilih software ini tidak salah langkah. Adapun
tahapan yang harus dilalui sebagai berikut:
6. 1. Persiapkan data secara perinci alur kegiatan bisnis yang terdiri dari setidaknya 3
alur utama yakni kegiatan operasional, kegiatan keuangan dan akuntansi, dan kegiatan
departemen sumber daya manusia (HRD).
2. Pertimbangkan apakah langkah menggunakan software ERP modifikasi/ pesanan
ini dapat mengembangkan kinerja
3. Pertimbangkan apakah para pelaku usaha/ tenaga kerja sanggup
mengimplementasikan software ERP model ini.
4. Pertimbangkan anggaran beban yang harus dikeluarkan untuk investasi di
software ERP pesanan ini.Pemilihan penyedia/ vendor yang bonafide.
5. Konsultasikan secara lengkap semua poin 1 hingga 5 kepada penyedia.
Ini adalah 6 poin utama yang harus dilalui meskipun ada poin lainnya yang mungkin
bisa ditambahkan. Dari uraian di atas, yang akan terlintas di pikiran Anda pasti
pemilihan software model ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala
besar. Ya, pemikiran Anda tepat. Pasalnya dana yang wajib diinvestasikan untuk satu
sistem ERP pesanan ini biasanya tidak kurang dari ratusan juta rupiah dan tentunya
memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan agar bisa memulai
implementasinya (ini pun baru tahap awal).
Adapun kendala yang ditemui untuk memulai penerapan software ERP pesanan adalah
sebagai berikut:
1. Investasi sangat mahal sebab ERP model modifikasi ini merupakan software yang
bisa diubahsuai (modified) berdasarkan kebutuhan perusahaan.
2. Tidak ada jaminan keberhasilan implementasi di suatu perusahaan meskipun ada
juga perusahaan yang telah membuktikan keberhasilannya.
3. Karena ia dibuat berdasarkan pesanan alur operasional perusahaan, proses
pembuatannya tidak jarang memerlukan waktu berbulan-bulan bahkan tahunan.
4. Hal ini dapat terjadi karena pihak penyelenggara harus menguji coba software
buatannya dan memastikan sedikit bug yang kemungkinan muncul.
5. Lamanya pengembangan software dan implementasi inilah yang menjadi salah
satu sebab harganya sangat menjulang tinggi.
6. Pelatihan yang berterusan kepada para pegawai yang menjalankan sistem ini.
7. Biaya layanan purnajual seperti pemeliharaan dan bantuan yang cukup besar dan
biasanya dibayar di muka untuk jangka waktu tertentu.
Oleh sebab itu, investasi di bidang software ERP harus dimulai dengan pembelajaran
pengalaman dari suksesor terdahulu diiringi dengan metode perencanaan yang tepat.
Sebaiknya kenali skala bisnis Anda dan kenali kebutuhan yang tepat.
(simkikihapzialisumberdayakomputasi)