Ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.”
2. Ekstrak adalah sediaan
kering, kental, atau cair
dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani
menurut cara yang cocok,
diluar pengaruh cahaya
matahari langsung. Ekstrak
kering harus mudah digerus
menjadi serbuk.”
(Farmakope Indonesia Edisi
III)
“Ekstrak adalah suatu
produk hasil pengambilan
zat aktif melalui proses
ekstraksi menggunakan
pelarut, dimana pelarut
yang digunakan diuapkan
kembali sehingga zat aktif
ekstrak menjadi pekat. “
(Buku Dasar-Dasar Fitokimia;
Mhd.Riza Marjoni, S.Si,
M.Farm, Apt)
EKSTRAK
3. JENIS-JENIS EKSTRAK
Ekstrak Cair : adalah ekstrak hasil penyarian bahan alam dan
masih mengandung pelarut.
Contoh : chinae liquidum, ekstrak hepatis liquidum.
Ekstrak Kental : adalah ekstrak yang telah mengalami proses
penguapan dan sudah tidak mengandung cairan pelarut lagi, tetapi konsistensinya
tetap cair pada suhu kamar.
Contoh : ekstrak belladonae, ekstrak visci albi, ekstrak gentianae, dll
Ekstrak Kering : adalah ekstrak yang telah mengalami proses
penguapan dan tidak lagi mengandung pelarut dan berbentuk padat (kering).
Contohnya ekstrak chinae liquidum, ekstrak hepatis liquidum.
4. CARA PEMBUATAN
EKSTRAK
1. Pembuatan serbuk simplisia
2. Pemilihan pelarut atau cairan penyari
3. Proses ekstraksi atau pemilihan cara
ekstraksi
4. Separasi dan pemurnian
5. Penguapan atau pemekatan
6. Pengeringan ekstrak
7. Penentuan rendamen ekstrak
5. PELARUT UNTUK EKSTRAK
POLAR
SEMI
POLAR
NON
POLAR
Pelarut polar adalah senyawa yang memiliki rumus umum ROH dan adanya atom hidrogen yang
menyerang oksigen. Pelarut POLAR mempunyai tingkat kepolaran yang tinggi dan mampu
melarutkan zat aktif .
Contoh :
AIR, METANOL, ETANOL, ASAM ASETAT
Pelarut semipolar adalah pelarut yang memiliki molekul yang tidak mengandung ikatan OH.
Pelarut SEMIPOLAR memiliki tingkat kepolaran yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
polar.
Contoh :
ASETON, ETIL ASETAT DLL
Pelarut nonpolar adalah senyawa yang memiliki konstanta dielektrik yang rendah dan tidak larut
dalam air.
Contoh :
HEKSANA, KLOROFORM DAN ETER
6. Like disslove like adalah
sebuah prinsip kelarutan
dimana suatu zat hanya akan
larut pada pelarut yang
sejenis. Dengan kata lain, zat
yang bersifat polar akan larut
pada pelarut polar. Begitu
juga Zat non polar akan larut
pada pelarut non polar.
Like disslove
like
7. PEMILIHAN CARA EKSTRAKSI
Pemilihan metode ekstraksi tergantung bahan yang
digunakan yaitu :
1. Untuk bahan yang mengandung mucilago dan
bersifat mengembang kuat hanya boleh dengan
cara maserasi.
2. Untuk bahan kulit dan akar sebaiknya di perkolasi.
3. untuk bahan yang tahan panas sebaiknya
diekstrasi dengan cara refluks
4. Untuk bahan yang mudah rusak karna
pemanasan dapat diekstrasi dengan metode
soxhlet.
8. SEPARASI DAN PEMURNIAN
Separasi dan pemurnian merupakan salah satu
proses yang diperlukan terhadap ekstrak dalam
rangka meningkatkan kadar senyawa aktifnya.
Separasi dapat dilakukan dengan cara-cara tertentu
seperti dekantasi, penyaringan, sentrifugasi,
destilasi dan lain-lain. Pemurnian ekstrak dapat
juga dilakukan dengan cara mengekstraksi zat-zat
yang tidak diinginkan dalam ekstrak akan terpisah
dari zat-zat yang diinginkan
BERTUJUAN UNTUK
adalah menghilangkan (memisahkan)
senyawa yang tidak dikehendaki
semaksimal mungkin tanpa berpengaruh
pada senyawa kandungan yang
dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak
yang lebih murni.
9. PENGUAPAN ATAU PEMEKATAN
Penguapan atau pemekatan merupakan proses
meningkatkan jumlah zat terlarut dalam ekstrak
dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya
dengan cara penguapan, tetapi tidak sampai
kering.
Penguapan dimaksudkan
untuk mendapatkan
konsistensi ekstrak yang
lebih pekat.
10. PENGERINGAN EKSTRAK
Pengeringan berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga
menghasilkan serbuk, masa kering-rapuh, tergantung dari proses dan
alat yang digunakan.
Pengeringan ekstrak umumnya dilakukan untuk membuat sediaan
padat seperti tablet, kapsul, pil dan sediaan padat lainnya. Pengeringan
ekstrak dapat dilakukan dengan penambahan bahan tambahan (non-
native herbal drug preparation) atau tanpa penambahan bahan
tambahan (native herbal drug preparation).
11. PENENTUAN RANDEMEN
RANDEMEN adalah perbandingan jumlah
(kuantitas) minyak yang dihasilkan dari
ekstraksi tanaman aromatik dan memakai
satuan %.
RUMUS MENGHITUNG RENDAMEN
Rendamen (%) = Jumlah ekstrak yang dihasilkan x 100%
Jumlah bahan sebelum diolah
12. Dekantasi adalah suatu cara pemisahan antara larutan
dan padatan yang paling sederhana, yaitu dengan
menuangkan cairan perlahan-lahan sehingga endapan
tertinggal di bagian dasar bejana.
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu
fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode
pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan.
Sentrifugasi adalah proses yang memanfaatkan gaya
sentrifugal untuk sedimentasi campuran dengan
menggunakan mesin sentrifuga atau pemusing.
13. EKSTRAKSI
Buku Dasar-Dasar Fitokimia; Mhd.Riza Marjoni, S.Si,
M.Farm, Apt)
Merupakan suatu proses penyarian
zat aktif dari bagian tanaman obat
yang bertujuan untuk menarik
komponen kimia yang terdapat
dalam bagian tanaman obat .
ATAU
suatu proses penarikan senyawa
dari tumbuh-tumbuhan , hewan dan
lain-lain menggunakan pelarut
tertentu
14. TUJUAN
EKSTRAKSI
Dalam menentukan tujuan dari suatu suatu proses ekstraksi, perlu
diperhatikan beberpa kondisi sebagai berikut :
1. Senyawa kimia yang telah memiliki identitas.
2. Mengandung kelompok senyawa kimia tertentu .
3. Organisme ( tanaman / hewan )
4. Penemuan senyawa baru A
15. SIFAT SENYAWA YANG AKAN DIEKSTRAKSI
1.Kepolaran
2.Efek vaiasi Ph
3.Termostabilitas
16. JENIS – JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan fase
Berdasarkan bentuk energi
17. a) ekstraksi cair
ekstraksi ini dilakukan apabila subtansi yang akan diekstraksi
berbentuk cairan di dalam campurannya . Contonhya :
Maserasi,perkolasi, Soxhlet,refluks, destilasi uap
b) Ekstraksi padat – cair
proses ekstraksi yg paling banyak ditemukan
dalam mengisolasi suatu subtansi yang terkandung
dalam bhn alam. CONTOH Corong pisah, destilasi cair-
cair
maserasi Destilasi uapReflukssoxhlet
Corong pisah
18. Ekstraksi secara dingin u/ mengekstrak senyawa yang
terdapat dalam simplisia yg tidak tahan panas atau
bersifat termolabil . CONTOH maserasi dan perkolasi.
Ektraksi secara panas digunakan apabila senyawa-
senyawa yang terkandung dalam simplisia sudah dipastikan
tahan panas . Contoh Refluks dan soxhletasi
19. PERLAKUAN AWAL SEBELUM EKSTRAKSI
Pengumpulan
bahan
Dilembabkan Pengeringan
PemotonganPencucian
21. Syarat pelarut untuk ekstraksi
1. Selektif artinya pelarut dapat melarutkan semua zat dengan
cepat, sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan lain yg
tidak dibutuhkan.
2. Tidak toksik dan ramah lingkungan. (etanol)
3. Mampu mengekstrak semua senyawa dalam simplisia.
(semipolar)
4. Stabil secara fisik dan kimia.
5. Bersifat iner dan tidak mudah terbakar.
6. Mempunyai titik didih yang rendah dan seragam.
7. Tidak bereaksi dengan senyawa dalam simplisia yg di ekstrak.
8. Ekonomis.
23. CARA MENGHILANGKAN SENYAWA YANG TIDAK DIINGINKAN
KLOROFIL
•Pengendapan dengan pb-
subasetat untuk ekstrak
alkohol
•Partisi pelarut untuk
ekstrak beralkohol
•Penggunaan gel ekslusi
•Kromatografi kolom fase
terbalik – untuk ekstrak
alkohol
PROTEIN
1. Untuk ekstrak berair dengan
penambahan amonium sulfat
dalam.
2. Beberapa jenis protein dapat
dikeluarkan dengan pengendapan
melalui pengubahan pH larutan
atau penambahan garam.
3. Protein yang tersimpan dalam biji-
bijian dapat dikeluarkan dari
ekstrak yang dibuat dengan air,
dengan menurunkan pH larutan
menjadi pH 5 dengan
penambahan asam asetat.
4. Molekul protein yang lebih besar
dapat dikeluarkan dengan dialisis
LEMAK DAN MINYAK
A. Ekstraksi pelarut
dengan pelarut non
polar
B. Pemisahan menjadi
lemak yang berupa
padatan
24. ISTILAH DALAM EKSTRAKSI
Ekstrak : Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
Rafinat (residu ekstraksi) : Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya
Ekstraktan : Sebuah cairan bercampur digunakan untuk mengekstrak
substansi dari cairan lain
Menstrum : cairan penarik
Ekstraktor : Alat ekstraksi