SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
APA ITU GALENIKA?
Ilmu galenika adalah ilmu yang
mempelajari tentang
pembuatan sediaan (preparat)
obat dengan cara sederhana
dan dibuat dari alam
(tumbuhan atau hewan).
TUJUAN PEMBUATAN SEDIAAN GALENIKA
Untuk memisahkan zat zat berkhasiat
yang terkandung dalam simplisia dari
bagian yang bermanfaat
Untuk membuat suatu sediaan
farmasi yang sederhana dan mudah
dipakai
Supaya zat berkhasiat yang
terkandung dalam sediaan tersebut
stabil dalam penyimpanan lama
ADD A FOOTER 2
Derajat Kehalusan
• Derajat kehalusan ini harus disesuaikan dengan mudah
atau tidaknya obat yangterkandung tersebut di sari.
Semakin sukar di sari, simplisia harus dibuat semakin
halus, dan sebaliknya
Konsentrasi / kepekatan
• Beberapa obat yang terkandung atau aktif dalam sediaan tersebut
harus jelaskonsentrasinya agar kita tidak mengalami kesulitan dalam
pembuatan
ADD A FOOTER 3
ADD A FOOTER 4
Suhu dan lamanya waktu
• Harus disesuaikan dengan sifat obat, mudah menguap atau tidak, mudah
tersari atau tidak
Bahan penyari dan cara penyari
• Cara ini harus disesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap
bahan penyari kedalam simplisia
ADD A FOOTER 5
PENGGOLONGAN SEDIAAN GALENIKA
HASIL PENARIKAN : ekstrak,tincture,deocta,infusa
HASIL PENYULINGAN
SIRUP
ADD A FOOTER 6
EKSTRAKSI
proses melarutkan komponen
dalam simplisia dengan
pelarut yang sesuai.
Pelarut yang sesuai
Melarutkan solute
Selektif
Melarutkan solute namun tidak melarutkan zat
lain yang tidak dibutuhkan.
Volatile
Mudah menguap sehingga mudah saat proses
pemekatan.
Tidak toxic
Tidak korosif
Murah
ISTILAH Ekstraktan
Raffinat : meterial atau liquid yang diekstrak.
Solute : senyawa aktif dalam rafinat.
Simplisia : bahan alam yang belum mengalami pengolahan
apapun kecuali dinyatakan lain, yaitu pengeringan.
ADD A FOOTER 7
CAIRAN PENARIK (EKSTRAKTAN)
Paling banyak melarutkan zat namun merupakan media yang sangat baik untuk
pertumbuhan mikroba.
Etanol
Metanol
N-heksan
Baik untuk melarutkan lemak-lemak dan minyak atsiri sehingga banyak
digunakan untuk memisahkan lemak-lemak yang tidak diperlukan.
Aseton
Tidak digunakan untuk sediaan galenik obat-dalam.
Baik untuk melarutkan lemak, minyak atsiri, dan dama
ADD A FOOTER 8
Eter
Kebanyakan zat tidak larut dalam pelarut ini, tapi beberapa zat memiliki kelarutan
yang baik, misal alkaloid basa, lemak-lemak, damar, dan minyak atsiri.
Kloroform
Merupakan pelarut yang baik untuk alkaloid basa, damar, minyak lemak, minyak atsiri.
Tidak digunakan pada sediaan galenik untuk obat-dalam.
Gliserin
Digunakan sebagai cairan tambahan pada campuran air-alkohol untuk penarikan
simplisia yang mengandung zat samak, seperti tanin. Tidak mudah menguap sehingga
tidak digunakan dalam pembuatan ekstrak kering.
ADD A FOOTER 9
MACAM-MACAM EKSTRAKSI
Berdasarkan bentuknya :
Ekstraksi padat-cair
Ekstraksi dimana ruffinat berbentuk padat, pelarutnya cair.
Contoh : meserasi, perkolasi, refluks, Soxhlet.
Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi dimana ruffinat dan pelarut berbentuk cair.
Contoh : ekstraksi dengan corong pisah, cara Craig.
ADD A FOOTER 10
Berdasarkan energi/suhu
Ekstraksi dingin
Untuk senyawa yang tidak tahan panas, senyawa-senyawa dalam
simplisia belum diketahui, atau untuk simplisia dari jaringan yang
lunak.
Contoh : maserasi, percolasi
Ekstraksi panas
Untuk senyawa yang tahan panas, simplisia dari jaringan yang keras.
Contoh : digestion, Soxhlet, reflux
ADD A FOOTER 11
Berdasarkan waktu kontak dengan simplisia
Gradually extraction
Simplisia langsung kontak dengan pelarut selama proses ekstraksi. Terjadi
pergantian pelarut.
Contoh : maserasi, refluks, ekstraksi dengan corong pisah.
Continuous extraction
Simplisia tidak kontak langsung dengan pelarut. Tidak dilakukan
pergantian pelarut.
Contoh : Soxhlet.
ADD A FOOTER 12
MASERASI Ekstraksi dingin, tanpa
pemanasan (suhu 15-250 C)
Merupakan pendahuluan untuk pembutan secara perkolasi.
Deskripsi :
Simplisia direndam dalam pelarut/cairan penyari selama waktu tertentu
tergantung pada ketentuan pada masing-masing sediaan galenik, jika tidak
dinyatakan, biasanya selama ½ - 2 jam, menurut farmakope Belanda selama 5
hari.
Setelah direndam, cairan penyari berisi dikeluarkan dari alat meserasi.
Ekstrak kemudian dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak dengan kekentalan
yang diinginkan
ADD A FOOTER 13
PERKOLASI Ekstraksi dingin, tanpa
pemanasan, suhu 15-250 C.
Simplisia direndam terlebih dahulu
dengan
cairan penyari seperti pada maserasi,
zat-zat akan terlarut dan larutan
tersebut akan menetes secara
beraturan ke dalam wadah
penampung. Pelarut-baru diteteskan
melalui bagian atas alat sebagai
pengganti pelarut yang telah menetes
ke penampung.
ADD A FOOTER 14
REFLUKS
Simplisia direndam dengan cairan
penarik, kemudian dipanaskan.
Uap cairan penyari akan menuju
kondensor dan mencair kembali.
Kelemahan : dapat terjadi
penjenuhan pelarut, pelarut
harus diganti, sehingga pelarut
yang dibituhkan banyak.
Kelebihan : waktu ekstraksi
singkat.
ADD A FOOTER 15
SOXHLET
Simplisia terpisah dari cairan
penyari. Cairan penyari yang
dipanaskan akan menguap menuju
kondensor. Cairan penyari yang
kembali berwujud cair akan jatuh
menuju ruang simplisia, membasahi
dan menarik zat yang ada pada
simplisia. Ekstrak akan dialirkan
menuju wadah tempat cairan
penyari.
Kelebihan : waktu ekstraksi singkat.
ADD A FOOTER 16
GALENIKA.pptx

More Related Content

Similar to GALENIKA.pptx

Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Alljabar Rahmat
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxGanjarTaufik
 
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatErsa Yuliza
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxRiyanUge
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Pp enzim dan protein lain
Pp enzim dan protein lainPp enzim dan protein lain
Pp enzim dan protein lainIsmail Ibrahim
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxchilonkduppa
 

Similar to GALENIKA.pptx (20)

Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
 
Bentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptxBentuk Sediaan.pptx
Bentuk Sediaan.pptx
 
sediaan galenika.pptx
sediaan galenika.pptxsediaan galenika.pptx
sediaan galenika.pptx
 
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obatkasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
kasus 2 : R n D industri farmasi merancang sediaan obat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
 
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptxPPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
PPT-UEU-Formulasi-Sediaan-Cair-Semi-Solid-13.pptx
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Pp enzim dan protein lain
Pp enzim dan protein lainPp enzim dan protein lain
Pp enzim dan protein lain
 
LIPID.pptx
LIPID.pptxLIPID.pptx
LIPID.pptx
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
 

Recently uploaded

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (20)

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 

GALENIKA.pptx

  • 1.
  • 2. APA ITU GALENIKA? Ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat) obat dengan cara sederhana dan dibuat dari alam (tumbuhan atau hewan). TUJUAN PEMBUATAN SEDIAAN GALENIKA Untuk memisahkan zat zat berkhasiat yang terkandung dalam simplisia dari bagian yang bermanfaat Untuk membuat suatu sediaan farmasi yang sederhana dan mudah dipakai Supaya zat berkhasiat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam penyimpanan lama ADD A FOOTER 2
  • 3. Derajat Kehalusan • Derajat kehalusan ini harus disesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yangterkandung tersebut di sari. Semakin sukar di sari, simplisia harus dibuat semakin halus, dan sebaliknya Konsentrasi / kepekatan • Beberapa obat yang terkandung atau aktif dalam sediaan tersebut harus jelaskonsentrasinya agar kita tidak mengalami kesulitan dalam pembuatan ADD A FOOTER 3
  • 4. ADD A FOOTER 4 Suhu dan lamanya waktu • Harus disesuaikan dengan sifat obat, mudah menguap atau tidak, mudah tersari atau tidak Bahan penyari dan cara penyari • Cara ini harus disesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap bahan penyari kedalam simplisia
  • 5. ADD A FOOTER 5 PENGGOLONGAN SEDIAAN GALENIKA HASIL PENARIKAN : ekstrak,tincture,deocta,infusa HASIL PENYULINGAN SIRUP
  • 6. ADD A FOOTER 6 EKSTRAKSI proses melarutkan komponen dalam simplisia dengan pelarut yang sesuai. Pelarut yang sesuai Melarutkan solute Selektif Melarutkan solute namun tidak melarutkan zat lain yang tidak dibutuhkan. Volatile Mudah menguap sehingga mudah saat proses pemekatan. Tidak toxic Tidak korosif Murah
  • 7. ISTILAH Ekstraktan Raffinat : meterial atau liquid yang diekstrak. Solute : senyawa aktif dalam rafinat. Simplisia : bahan alam yang belum mengalami pengolahan apapun kecuali dinyatakan lain, yaitu pengeringan. ADD A FOOTER 7
  • 8. CAIRAN PENARIK (EKSTRAKTAN) Paling banyak melarutkan zat namun merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan mikroba. Etanol Metanol N-heksan Baik untuk melarutkan lemak-lemak dan minyak atsiri sehingga banyak digunakan untuk memisahkan lemak-lemak yang tidak diperlukan. Aseton Tidak digunakan untuk sediaan galenik obat-dalam. Baik untuk melarutkan lemak, minyak atsiri, dan dama ADD A FOOTER 8
  • 9. Eter Kebanyakan zat tidak larut dalam pelarut ini, tapi beberapa zat memiliki kelarutan yang baik, misal alkaloid basa, lemak-lemak, damar, dan minyak atsiri. Kloroform Merupakan pelarut yang baik untuk alkaloid basa, damar, minyak lemak, minyak atsiri. Tidak digunakan pada sediaan galenik untuk obat-dalam. Gliserin Digunakan sebagai cairan tambahan pada campuran air-alkohol untuk penarikan simplisia yang mengandung zat samak, seperti tanin. Tidak mudah menguap sehingga tidak digunakan dalam pembuatan ekstrak kering. ADD A FOOTER 9
  • 10. MACAM-MACAM EKSTRAKSI Berdasarkan bentuknya : Ekstraksi padat-cair Ekstraksi dimana ruffinat berbentuk padat, pelarutnya cair. Contoh : meserasi, perkolasi, refluks, Soxhlet. Ekstraksi cair-cair Ekstraksi dimana ruffinat dan pelarut berbentuk cair. Contoh : ekstraksi dengan corong pisah, cara Craig. ADD A FOOTER 10
  • 11. Berdasarkan energi/suhu Ekstraksi dingin Untuk senyawa yang tidak tahan panas, senyawa-senyawa dalam simplisia belum diketahui, atau untuk simplisia dari jaringan yang lunak. Contoh : maserasi, percolasi Ekstraksi panas Untuk senyawa yang tahan panas, simplisia dari jaringan yang keras. Contoh : digestion, Soxhlet, reflux ADD A FOOTER 11
  • 12. Berdasarkan waktu kontak dengan simplisia Gradually extraction Simplisia langsung kontak dengan pelarut selama proses ekstraksi. Terjadi pergantian pelarut. Contoh : maserasi, refluks, ekstraksi dengan corong pisah. Continuous extraction Simplisia tidak kontak langsung dengan pelarut. Tidak dilakukan pergantian pelarut. Contoh : Soxhlet. ADD A FOOTER 12
  • 13. MASERASI Ekstraksi dingin, tanpa pemanasan (suhu 15-250 C) Merupakan pendahuluan untuk pembutan secara perkolasi. Deskripsi : Simplisia direndam dalam pelarut/cairan penyari selama waktu tertentu tergantung pada ketentuan pada masing-masing sediaan galenik, jika tidak dinyatakan, biasanya selama ½ - 2 jam, menurut farmakope Belanda selama 5 hari. Setelah direndam, cairan penyari berisi dikeluarkan dari alat meserasi. Ekstrak kemudian dipekatkan sehingga diperoleh ekstrak dengan kekentalan yang diinginkan ADD A FOOTER 13
  • 14. PERKOLASI Ekstraksi dingin, tanpa pemanasan, suhu 15-250 C. Simplisia direndam terlebih dahulu dengan cairan penyari seperti pada maserasi, zat-zat akan terlarut dan larutan tersebut akan menetes secara beraturan ke dalam wadah penampung. Pelarut-baru diteteskan melalui bagian atas alat sebagai pengganti pelarut yang telah menetes ke penampung. ADD A FOOTER 14
  • 15. REFLUKS Simplisia direndam dengan cairan penarik, kemudian dipanaskan. Uap cairan penyari akan menuju kondensor dan mencair kembali. Kelemahan : dapat terjadi penjenuhan pelarut, pelarut harus diganti, sehingga pelarut yang dibituhkan banyak. Kelebihan : waktu ekstraksi singkat. ADD A FOOTER 15
  • 16. SOXHLET Simplisia terpisah dari cairan penyari. Cairan penyari yang dipanaskan akan menguap menuju kondensor. Cairan penyari yang kembali berwujud cair akan jatuh menuju ruang simplisia, membasahi dan menarik zat yang ada pada simplisia. Ekstrak akan dialirkan menuju wadah tempat cairan penyari. Kelebihan : waktu ekstraksi singkat. ADD A FOOTER 16