SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
PENGENALAN METODE-
METODEANALISIS
Dosen Pembimbing: Drs. Alex.A.Lepa.,M.si
Amelia Moniq Kampermase (2019011054001)
Pengertian Ekstraksi dan
Ekstraksi Pelarut
 Ektraksi adalah salah satu cara pemisahan campuran
dimana terdapat zat terlarut dan pelarut.
 Ekstraksi pelarut adalah metode pemisahan komponen
dalam suatu campuran yang didasarkan pada distribusi
komponen tersebut dalam 2 pelarut yang tidak saling
bercampur sehingga akan terbentuk kesetimbangan dua
fasa (Nernst).
METODE EKSTRAKSI
PELARUT
Maserasi
Maserasi merupakan proses ekstraksi
menggunakan pelarut diam atau dengan
pengocokan pada suhu ruangan. Pada
dasarnya metode ini dengan cara
merendam sampel dengan sekali-kali
dilakukan pengocokan .
Cara Kerja
 10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok
dimasukkan kedalam bejana, lalu dituangi 75 bagian
cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari
terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk
 Selama 5 hari, sari diserkai, ampas diperas
 Ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk
dan diserkai, sampai diperoleh seluruh sari sebanyak
100 bagian
 Setelah itu, sari dipekatkan dengan cara diuapkan pada
tekanan rendah dan suhu 50 °C hingga konsentrasi yang
dikehendaki
Kelebihan Kekurangan
 Alat yang dipakai
sederhana, hanya
dibutuhkan bejana
perendam
 Biaya
operasionalnya
relatif rendah
 Prosesnya relatif
hemat penyari
 Tanpa pemanasan
 Proses penyarian tidak
sempurna. Karena zat
aktifnya hanya
mampu terekstraksi
sebesar 50% saja
 Prosesnya lama, butuh
waktu beberapa hari
 Penyarianya kurang
sempurna (dapat
terjadi kejenuhan
cairan penyari
sehingga kandungan
kimia yang tersari
terbatas
Perkolasi adalah ekstraksi dengan mengguakan pelarut yang selalu
baru hingga semua pelarut tertarik dengan sempurna, umumnya
dilakukan pada suhu kamar.
Perkolasi
Alat Perkolasi
Cara Kerja
 Membasahi 10 bagian simplisia atau
campuran simplisia dengan derajat
halus yang cocok dengan 2,5 bagian
sampai 5 bagian cairan penyari
 Dimasukkan kedalam bejana tertutup
sekurang-kurangnya 3 jam
 Kemudian massa dipindahkan sedikit
demi sedikit kedalam perkolator sambil
tiap kali ditekan-tekan hati-hati
Kelebihan Kekurangan
 Tidak diperlukannya
pemanasan, sehingga
teknik ini baik untuk
substansi termolabil
(yang tidak tahan
terhadap panas).
 Diperlukan banyak
pelarut dan waktu yang
lama sedangkan
substansi yang didapat
relatif tidak banyak
Metode atau proses pemisahan suatu komponen yang
terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan
berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu,
sehingga semua komponen yang diinginkan akan
terisolasi.
Sokletasi atau
Ekstraksi Sinambung
Alat Sokletasi
Cara Kerja
 Serbuk kering yang akan diekstraksi diletakkan dalam kantong
sampel yang terletak pada alat ekstraksi (tabung sokhlet)
 Tabung sokhlet yang berisi kantong sampel diletakkan diantara labu
destilasi dan pendingin, disebelah bawah dipasang pemanas
 Pemanas dihidupkan. Pelarut dalam labu didih menguap dan
mencapai pendingin, berkondensasi dan menetes ke atas kantong
sampel sampai mencapai tinggi tertentu atau maksimal (sama tinggi
dengan pipa kapiler)
 Pelarut beserta zat yang tersari didalamnya akan turun ke labu didih
melalui pipa kapiler
 Pelaut beserta zat tersari pada labu didih akan menguap lagi dan
peristiwa ini akan terjadi berulang-ulang sampai seluruh zat yang
ada dalam sampel tersari sempurna (ditandai dengan pelarut yang
melewati pipa kapiler tidak berwarna dan dapat diperiksa dengan
pereaksi yang cocok
Kelebihan Kekurangan
 Cairan penyari yang
diperlukan lebih sedikit
dan secara langsung
diperoleh hasil yang
lebih pekat
 Serbuk simplisia disari
oleh penyari yang murni
sehingga dapat menyari
zat aktif lebih banyak
 Penyari dapat diteruskan
sesuai dengan keperluan
tanpa menambah volume
cairan penyari
 Waktu yang dibutuhkan untuk
ekstraksi cukup lama, sehingga
kebutuhan energinya tinggi, dan
bahan terekstraksi yang
terakumulasi dalam labu
mengalami beban panas dalam
waktu yang cukup lama
 Pemanasan berlebihan terhadap
kandungan kimia dalam serbuk,
sehingga tidak cocok untuk zat
kimia yang termolabil
 Jumlah bahan terbatas (30-50
gram)
 Tidak bisa dengan penyari air
(harus solvent organik). Sebab
titik didih air 100 °C harus
dengan pemanasan tinggi untuk
menguapkannya.
 Memerlukan energi listrik
Adalah peroses ekstraksi dengan pelarut yang dididihkan
dengan simplisia selama waktu tertentu dan jumlah pelarut
yang konstan, karena pelarut bersikulasi dalam refluks
(menguap, didinginkan, kondensasi, kemudian meneteskan
kembali kedalam menstrum) campuran pelarut dan simplisia
didalam alat.
Refluks
Alat Refluks
Cara Kerja Refluks
Masukkan sampel dalam wadah, pasangkan
kondensor, panaskan. Pelarut akan
mengekstraksi dengan panas, terus akan
menguap sebagai senyawa murni dan
kemudian terdinginkan dalam kondensor,
turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan
begitu terus. Proses umumnya dilakukan
selama satu jam.
Kelebihan Kekurangan
 Digunakan untuk
mengekstraksi
sampel-sampel yang
mempunyai tekstur
khas
 Tahan terhadap
pemanasan secara
langsung
Membutuhkan volume
total pelarut yang besar.
Digesti adalah maserasi kinetik ( maserasi
dengan pengadukan konstan) yang dilakukan
pada suhu dan temperatur yang lebih tinggi,
umumnya 40-50 0C.
Digesti
Alat Digesti
 Kekentalan pelarut berkurang,
yang dapat mengakibatkan
berkurangnya lapisan-lapisan
batas.
 Daya melarutkan cairan penyari
akan meningkat, sehingga
pemanasan tersebut mempunyai
pengaruh yang sama dengan
pengadukan.
 Koefisien difusi berbanding lurus
dengan suhu absolute dan
berbanding terbalik dengan
kekentalan, sehingga kenaikan
suhu akan berpengaruhpada
kecepatan difusi. Umumnya
kelarutan zat aktif akan
meningkat bila suhu dinaikkan.
 Jika cairan penyari mudah
menguap pada suhu yang
digunakan, maka perlu dilengkapi
dengan pendingin balik, sehingga
cairan akan menguap kembali ke
dalam bejana.
 Pelarut yang
digunakan mudah
menguap pada suhu
kamar.
Kelebihan Kekurangan
Infus adalah ekstraksi dengan menggunakan air yang
mendidih pada suhu 96-980C , dalam waktu tertentu
sekitar 15-20 menit
Infudasi
Alat Infudasi
Cara Kerja
 Membasahi baku (simplisia) dengan air
ekstra, biasanya dengan air 2x bobot bahan.
Untuk bungan 4x bobot bahan dan untuk
karagen 10x bobot bahan
 Dipanaskan bahan dalam aquadest (10x
bobot bahan+air ekstra) selama 15 menit
pada suhu 90 °C sampai 98 °C
Kelebihan Kekurangan
 Peralatan
sederhana,
mudah dipakai
 Biaya murah
 Dapat menyari
simplisia
dengan pelarut
air dalam
waktu singkat
Sari yang
dihasilkan tidak
stabil dan mudah
tercemar oleh
bakteri dan
kapang
Memiliki prinsip ekstraksi yang sama sepertiinfusa,
hanya saja proses ekstraksi dilakikan lebih lama sekitar
30 menit dengan suhu antara 90-98 °C. metode ini biasa
digunakan untuk bahan yang keras dan tahan terhadap
pemanasan.
Dekok
Alat Dekok
Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan
uap air pada simplisia (umumnya cara ini dilakukan
pada kandungan kimia simplisia yang mudah menguap
Destilasi Uap
Alat destilasi uap
Cara Kerja
Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap
dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit
operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam
salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada
distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan
fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen-
komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus
berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi
keseimbangan larutan-larutan dengan komponen-komponen
dapat menguap
Kelebihan Kekurangan
 Volumenya bisa
langsung diketahui
 Kecepatan dehidrasi
diketahui
 Suhu konstan dapat
dipertahankan
 Waktunya cepat
 Alatnya sederhana
 Metodenya lebih
teliti
 Pelarut mudah terbakar
 Pelarutnya mungkin
beracun
 Beberapa komponen
alkohol, gliserol,
mungkin ikut
terdestilasi
 Sering kali terdapat
kesalahan dalam
membaca meniskus
PRINSIPDESTILASI UAP
Penyariangan minyak menguap dengan cara simplisia dan air
ditempatkan ke dalam labu yang berbeda. Air dipanaskan
dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu
sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat
dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah
terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu
akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak
menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan
memisah antara air dan minyak atsiri.
EKSTRAKSI ULTRASONIK
Ekstraksi ultrasonik adalah ekstraksi dengan menggunakan
bantuan gerakan ultrasonik (>20.000 Hz) memberikan efek
meningkatkan permabilitas dinding sel sehingga banyak zat
yang bisa ditarik oleh pelarut.
Syarat Pelarut Ekstraksi
Syarat pelarut yang dapat digunakan:
1.Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan
cepat dan sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan
bahan seperti: lilin, pigmen, serta pelarut harus bersifat
selektif.
2.Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar
pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi.
3.Pelarut tidak boleh larut dalam air.
• 4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan
komponen minyak atsiri dari tanaman.
• 5. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam, dan jika
diuapkan tidak akan tertinggal dalam minyak.
• 6. Harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak mudah
terbakar
• n-heksan
• etil asetat
• Etanol
• Metanol
• Air
• klorofrom (pelarut organic)
• CHCl3 (pelarut organic)
• Karbon tetraklorida (pelarut organic)
• CCL4 (pelarut organic)
FAKTOR MENGUNTUNGKAN
DARI EKSTRAKSI
a. Kekuatan basa dari gugus penyempit (pengelat).
Kesetabilan kompleks sepit yang terbentuk oleh suatu ion
logam tertentu, umumnya bertambah dengan bertambahnya
kekuatan basa zat penyempit seperti di ukur dari nilai pK-
nya.
b. Sifat dari atom donor (penyumbang) dalam zat penyempit.
Ligan-ligan yang mengandung atom-atom dari jenis basa
lunak, membentuk kompeks-kompleks mereka yang paling
stabil dengan ion-ion logam dari grup kelas (b) yang relatif
sedikit itu, (yaitu: asam-asam lunak), maka merupakan
reagensia yang lebih selektif.
c. Ukuran cincin. Cincin sepit –terkonjugasi yang beranggota-lima
atau enam, adalah yang paling stabil, karena zat ini mempunyai
renggangan yang minimum. Gugus fungsional dari ligan harus
terletak sedemikian sehingga mereka memungkinkan
terbentuknya sebuah cincin yang stabil.
d. Efek resonansi dan sterik. Kestabilan struktur sepit meningkat
oleh sumbangan berupa struktur-struktur resonansi pada cincin
sepit itu.
ELEKTROGRAVIMETRI
Elektrogravimetri adalah metode yang menggunakan
pemisahan dan pengukuran ion dari sampel, biasanya dari
logam. Dalam proses ini sampel larutan dilakukan melalui
elektrolisis.
ALAT ELEKTROGRAVIMETRI
PRINSIPDASAR
ELEKTROGRAVIMETRI
Analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel
elektrolisis yang dilakukan selama waktu tertentu hingga
proses reduksi atau oksidasi berlangsung sempurna. analisis
secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel
elektrolisis dimana penentuan jumlah listrik dan variabel
waktu menjadi sangatlah penting
Hukum Yang Mendasari Sistem
Analisis Elektrogravimetri
Hukum Faraday: bahwa banyaknya zat yang diendapkan
pada elektroda selama elektrolisis berlangsung sebanding
dengan jumlah arus listrik yang mengalir melalui larutan
tersebut.Dirumuskansebagai:𝐰 = 𝐞. 𝐢. 𝐭 𝐅
dimana :
w = massa zat yang diendapkan
e = massa ekivalen
i = arus (ampere)
t = waktu (detik)
F = tetapan Faraday 96487 Coulomb
Hukum Ohm: Kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar
berbanding terbalik dengan tahanan dan berbanding lurus dengan
tegangan. Dirumuskan sebagai:
𝐼 = 𝐸 𝑅
Dimana:
I = arus (Ampere)
E = tegangan (Volt)
R = tahanan (Ohm)
Beberapa unsur yang dapat
ditentukan secara
elektrogravimetri.
Ion Ditimbang Sebagai Kondisi
Cd2+ Cd Larutan sianida basa
Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak
Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4
Fe3+ Fe Larutan [NH4]2C2O4
Pb2+ PbO2 Larutan HNO3
Ni2+ Ni Larutan sulfat beramoniak
Cd2+ Cd Larutan sianida basa
Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak
Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4
Definisi Kalorimetri
Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang
berdasarkan pada perbandingan intensitas warna
larutan dengan warna larutan standarnya.
Alat kalorimeter
METODE
KALORIMETRI
METODE DERET STANDAR
METODE
PENGENCERAN
METODE
KESETIMBANGAN
METODE
PENETRALAN
METODE
FOTOLISTRIK
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KOLORIMETRI
Faktor yang mempengaruhi kolorimetri adalah pemakaian
indikator yang tidak cocok dengan pH larutan. Selain itu,
dengan adanya protein dan asam amino. Karena bersifat
amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam ataupun basa.
Hukum-Hukum yang Melandasi
Kalorimetri
•Lambert (1760)
“Bila suatu cahaya monokromatik melalui suatu media
yang transparan maka bertambah turunnya intensitas
cahaya yang dipancarkan sebanding dengan
bertambahnya tebal media”.
• Beer (1852)
“Bila suatu cahaya monokromatis melalui suatu media
yang transparan maka bertambah turunnya intensitas
cahaya yang dipancarkan sebanding dengan
bertambahnya kepekatan (C)”.
Gabungan Lambert-Beer
“Bila suatu cahaya monokromator melalui suatu media yang
transparan maka bertambah turunnya intensitas cahaya yang
ditruskan sebanding dengan ketebalan dan kepekatan media”.
KROMATOGRAFI
Kromatografi adalah suatu teknik pemisaan molekul
berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase
gerak(mobile) dan fase diam (stationary) untuk memisahkan
komponen(berupa molekul) yang berada pada larutan
GAMBARALAT KROMATROGRAFI
MACAM-MACAM
KROMATOGRAFI
ROMATOGRAF
I ABSORPSI
KROMATOGRAF
I PARTISI
KROMATOGRA
FIPERTUKARA
N ION
KROMATOGRA
FI PASANGAN
ION
Titrasi potensiometri
Reaksi – reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi
potensiometri yaitu reaksi pembentukan kompleks, reaksi
netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks
SPEKTROFOTOMETRI
Spektrofotometri adalah metode dalam kimia analisis
yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu
sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dan cahaya.
Alat Spektrofotometri
GAMBAR PROSES
SPEKTROFOTOMETRI
Gambar ProsesAbsorbsi Cahaya
pada Spektofotometri
• Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan
untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan:
• 𝑻 =
𝑰𝒕
𝑰𝟎
atau%𝑻 =
𝒍𝒕
𝒍𝒐
× 𝟏𝟎𝟎%
Untuk absorbansi dinyatakan dengan rumus:
𝑨 = − 𝐥𝐨𝐠 𝑻 = − 𝐥𝐨𝐠
𝑰𝒕
𝑰𝒐
• Keterangan :
• I0 = intensitas cahaya datang
• It atau I1 = intensitas cahaya setelah melewati sampel.
JENIS-JENIS
SPEKTROFOTOMETRI
1. SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE (SV)
2. SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET (UV)
3. SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
4. SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED (IR)
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
GBU

More Related Content

What's hot

tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxAnggiHerlindia
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan Praktikum Kimia Organik 2
Laporan Praktikum Kimia Organik 2Laporan Praktikum Kimia Organik 2
Laporan Praktikum Kimia Organik 2Winda Yuda
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanDokter Tekno
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanuus17F
 
Ekstrak & tingtur
Ekstrak & tingturEkstrak & tingtur
Ekstrak & tingturasyaffa
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusiIhsan Yaacob
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesMusrin Salila
 
131923261 tabel-sifat-pelarut
131923261 tabel-sifat-pelarut131923261 tabel-sifat-pelarut
131923261 tabel-sifat-pelarutRio Andreas
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasSalsabila Azzahra
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 

What's hot (20)

Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptxtugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
tugas ppt sokletasi (anggi herlindia).pptx
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Kimia Organik 2
Laporan Praktikum Kimia Organik 2Laporan Praktikum Kimia Organik 2
Laporan Praktikum Kimia Organik 2
 
Cara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbukCara pembuatan serbuk
Cara pembuatan serbuk
 
Destilasi Vakum
Destilasi VakumDestilasi Vakum
Destilasi Vakum
 
Larutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutanLarutan dan kelarutan
Larutan dan kelarutan
 
Kolom HPLC
Kolom HPLCKolom HPLC
Kolom HPLC
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Ekstrak & tingtur
Ekstrak & tingturEkstrak & tingtur
Ekstrak & tingtur
 
Koefisien distribusi
Koefisien distribusiKoefisien distribusi
Koefisien distribusi
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps UnnesLaporan praktikum musrin salila pps Unnes
Laporan praktikum musrin salila pps Unnes
 
131923261 tabel-sifat-pelarut
131923261 tabel-sifat-pelarut131923261 tabel-sifat-pelarut
131923261 tabel-sifat-pelarut
 
Uji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologiUji sterilitas mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi
 
Review Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi GasReview Jurnal Kromatografi Gas
Review Jurnal Kromatografi Gas
 
Klasifikasi Kromatografi
Klasifikasi KromatografiKlasifikasi Kromatografi
Klasifikasi Kromatografi
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 

Similar to PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx

Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja
Lap. praktikum destilasi uap bunga kambojaLap. praktikum destilasi uap bunga kamboja
Lap. praktikum destilasi uap bunga kambojaCarlosEnvious
 
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaLap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaCarlosEnvious
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiArwinAr
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasSalsabila Azzahra
 
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSunaSeptianiAndini
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxchilonkduppa
 
Pemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organikPemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organikHotnida D'kanda
 
Pemisahan Zat Dalam Organik
Pemisahan Zat Dalam OrganikPemisahan Zat Dalam Organik
Pemisahan Zat Dalam Organikhusnauun
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiyulis adriana
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksimtrko
 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxNovriDoank2
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasiyulis adriana
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptyulis adriana
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKSapan Nada
 

Similar to PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx (20)

EKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.pptEKSTRAKSI.ppt
EKSTRAKSI.ppt
 
Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja
Lap. praktikum destilasi uap bunga kambojaLap. praktikum destilasi uap bunga kamboja
Lap. praktikum destilasi uap bunga kamboja
 
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kambojaLap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
Lap. praktikum destilasi pada bungan kamboja
 
PPT EKSTRAKSI PANAS.pptx
PPT EKSTRAKSI PANAS.pptxPPT EKSTRAKSI PANAS.pptx
PPT EKSTRAKSI PANAS.pptx
 
Farmasi : Soxhletasi
Farmasi : SoxhletasiFarmasi : Soxhletasi
Farmasi : Soxhletasi
 
Makalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara PanasMakalah Ekstraksi Cara Panas
Makalah Ekstraksi Cara Panas
 
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptxSOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
SOKLETASI_Farmakognosi 2_.pptx
 
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptxPERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
PERTEMUAN 4 EKSTRAKSI KONVENSIONAL 2022.pptx
 
Pemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organikPemisahan zat dalam organik
Pemisahan zat dalam organik
 
Pemisahan Zat Dalam Organik
Pemisahan Zat Dalam OrganikPemisahan Zat Dalam Organik
Pemisahan Zat Dalam Organik
 
Presentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasiPresentasi fraksinasi
Presentasi fraksinasi
 
Ekstraksi
EkstraksiEkstraksi
Ekstraksi
 
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptxPPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
PPT KIMIA LINGKUNGAN II - EKSTRAKSI - KELOMPOK 3 rmk refisi.pptx
 
Presentasi perkolasi
Presentasi perkolasiPresentasi perkolasi
Presentasi perkolasi
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Sokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatanSokletasi analis kesehatan
Sokletasi analis kesehatan
 
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.pptPRESENTASI SOXHLETASI.ppt
PRESENTASI SOXHLETASI.ppt
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Evaporator
EvaporatorEvaporator
Evaporator
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 

Recently uploaded (13)

Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 

PPT PENGENALAN METODE- METODE ANALISIS.pptx

  • 1. PENGENALAN METODE- METODEANALISIS Dosen Pembimbing: Drs. Alex.A.Lepa.,M.si Amelia Moniq Kampermase (2019011054001)
  • 2. Pengertian Ekstraksi dan Ekstraksi Pelarut  Ektraksi adalah salah satu cara pemisahan campuran dimana terdapat zat terlarut dan pelarut.  Ekstraksi pelarut adalah metode pemisahan komponen dalam suatu campuran yang didasarkan pada distribusi komponen tersebut dalam 2 pelarut yang tidak saling bercampur sehingga akan terbentuk kesetimbangan dua fasa (Nernst).
  • 3. METODE EKSTRAKSI PELARUT Maserasi Maserasi merupakan proses ekstraksi menggunakan pelarut diam atau dengan pengocokan pada suhu ruangan. Pada dasarnya metode ini dengan cara merendam sampel dengan sekali-kali dilakukan pengocokan .
  • 4. Cara Kerja  10 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan kedalam bejana, lalu dituangi 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk  Selama 5 hari, sari diserkai, ampas diperas  Ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai, sampai diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian  Setelah itu, sari dipekatkan dengan cara diuapkan pada tekanan rendah dan suhu 50 °C hingga konsentrasi yang dikehendaki
  • 5. Kelebihan Kekurangan  Alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam  Biaya operasionalnya relatif rendah  Prosesnya relatif hemat penyari  Tanpa pemanasan  Proses penyarian tidak sempurna. Karena zat aktifnya hanya mampu terekstraksi sebesar 50% saja  Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari  Penyarianya kurang sempurna (dapat terjadi kejenuhan cairan penyari sehingga kandungan kimia yang tersari terbatas
  • 6. Perkolasi adalah ekstraksi dengan mengguakan pelarut yang selalu baru hingga semua pelarut tertarik dengan sempurna, umumnya dilakukan pada suhu kamar. Perkolasi Alat Perkolasi
  • 7. Cara Kerja  Membasahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus yang cocok dengan 2,5 bagian sampai 5 bagian cairan penyari  Dimasukkan kedalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam  Kemudian massa dipindahkan sedikit demi sedikit kedalam perkolator sambil tiap kali ditekan-tekan hati-hati
  • 8. Kelebihan Kekurangan  Tidak diperlukannya pemanasan, sehingga teknik ini baik untuk substansi termolabil (yang tidak tahan terhadap panas).  Diperlukan banyak pelarut dan waktu yang lama sedangkan substansi yang didapat relatif tidak banyak
  • 9. Metode atau proses pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi. Sokletasi atau Ekstraksi Sinambung Alat Sokletasi
  • 10. Cara Kerja  Serbuk kering yang akan diekstraksi diletakkan dalam kantong sampel yang terletak pada alat ekstraksi (tabung sokhlet)  Tabung sokhlet yang berisi kantong sampel diletakkan diantara labu destilasi dan pendingin, disebelah bawah dipasang pemanas  Pemanas dihidupkan. Pelarut dalam labu didih menguap dan mencapai pendingin, berkondensasi dan menetes ke atas kantong sampel sampai mencapai tinggi tertentu atau maksimal (sama tinggi dengan pipa kapiler)  Pelarut beserta zat yang tersari didalamnya akan turun ke labu didih melalui pipa kapiler  Pelaut beserta zat tersari pada labu didih akan menguap lagi dan peristiwa ini akan terjadi berulang-ulang sampai seluruh zat yang ada dalam sampel tersari sempurna (ditandai dengan pelarut yang melewati pipa kapiler tidak berwarna dan dapat diperiksa dengan pereaksi yang cocok
  • 11. Kelebihan Kekurangan  Cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil yang lebih pekat  Serbuk simplisia disari oleh penyari yang murni sehingga dapat menyari zat aktif lebih banyak  Penyari dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa menambah volume cairan penyari  Waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cukup lama, sehingga kebutuhan energinya tinggi, dan bahan terekstraksi yang terakumulasi dalam labu mengalami beban panas dalam waktu yang cukup lama  Pemanasan berlebihan terhadap kandungan kimia dalam serbuk, sehingga tidak cocok untuk zat kimia yang termolabil  Jumlah bahan terbatas (30-50 gram)  Tidak bisa dengan penyari air (harus solvent organik). Sebab titik didih air 100 °C harus dengan pemanasan tinggi untuk menguapkannya.  Memerlukan energi listrik
  • 12. Adalah peroses ekstraksi dengan pelarut yang dididihkan dengan simplisia selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang konstan, karena pelarut bersikulasi dalam refluks (menguap, didinginkan, kondensasi, kemudian meneteskan kembali kedalam menstrum) campuran pelarut dan simplisia didalam alat. Refluks Alat Refluks
  • 13. Cara Kerja Refluks Masukkan sampel dalam wadah, pasangkan kondensor, panaskan. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus. Proses umumnya dilakukan selama satu jam.
  • 14. Kelebihan Kekurangan  Digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur khas  Tahan terhadap pemanasan secara langsung Membutuhkan volume total pelarut yang besar.
  • 15. Digesti adalah maserasi kinetik ( maserasi dengan pengadukan konstan) yang dilakukan pada suhu dan temperatur yang lebih tinggi, umumnya 40-50 0C. Digesti Alat Digesti
  • 16.  Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan-lapisan batas.  Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan.  Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan berbanding terbalik dengan kekentalan, sehingga kenaikan suhu akan berpengaruhpada kecepatan difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.  Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga cairan akan menguap kembali ke dalam bejana.  Pelarut yang digunakan mudah menguap pada suhu kamar. Kelebihan Kekurangan
  • 17. Infus adalah ekstraksi dengan menggunakan air yang mendidih pada suhu 96-980C , dalam waktu tertentu sekitar 15-20 menit Infudasi Alat Infudasi
  • 18. Cara Kerja  Membasahi baku (simplisia) dengan air ekstra, biasanya dengan air 2x bobot bahan. Untuk bungan 4x bobot bahan dan untuk karagen 10x bobot bahan  Dipanaskan bahan dalam aquadest (10x bobot bahan+air ekstra) selama 15 menit pada suhu 90 °C sampai 98 °C
  • 19. Kelebihan Kekurangan  Peralatan sederhana, mudah dipakai  Biaya murah  Dapat menyari simplisia dengan pelarut air dalam waktu singkat Sari yang dihasilkan tidak stabil dan mudah tercemar oleh bakteri dan kapang
  • 20. Memiliki prinsip ekstraksi yang sama sepertiinfusa, hanya saja proses ekstraksi dilakikan lebih lama sekitar 30 menit dengan suhu antara 90-98 °C. metode ini biasa digunakan untuk bahan yang keras dan tahan terhadap pemanasan. Dekok Alat Dekok
  • 21. Destilasi uap adalah ekstraksi dengan cara mengalirkan uap air pada simplisia (umumnya cara ini dilakukan pada kandungan kimia simplisia yang mudah menguap Destilasi Uap Alat destilasi uap
  • 22. Cara Kerja Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Unit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam salah satu larutan atau campuran dan bergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa air. Syarat utama dalam operasi pemisahan komponen- komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan dengan komponen-komponen dapat menguap
  • 23. Kelebihan Kekurangan  Volumenya bisa langsung diketahui  Kecepatan dehidrasi diketahui  Suhu konstan dapat dipertahankan  Waktunya cepat  Alatnya sederhana  Metodenya lebih teliti  Pelarut mudah terbakar  Pelarutnya mungkin beracun  Beberapa komponen alkohol, gliserol, mungkin ikut terdestilasi  Sering kali terdapat kesalahan dalam membaca meniskus
  • 24. PRINSIPDESTILASI UAP Penyariangan minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan ke dalam labu yang berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.
  • 25. EKSTRAKSI ULTRASONIK Ekstraksi ultrasonik adalah ekstraksi dengan menggunakan bantuan gerakan ultrasonik (>20.000 Hz) memberikan efek meningkatkan permabilitas dinding sel sehingga banyak zat yang bisa ditarik oleh pelarut.
  • 26. Syarat Pelarut Ekstraksi Syarat pelarut yang dapat digunakan: 1.Harus dapat melarutkan semua zat wangi bunga dengan cepat dan sempurna, dan sedikit mungkin melarutkan bahan seperti: lilin, pigmen, serta pelarut harus bersifat selektif. 2.Harus mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah diuapkan tanpa menggunakan suhu tinggi. 3.Pelarut tidak boleh larut dalam air.
  • 27. • 4. Pelarut harus bersifat inert, sehingga tidak bereaksi dengan komponen minyak atsiri dari tanaman. • 5. Pelarut harus mempunyai titik didih yang seragam, dan jika diuapkan tidak akan tertinggal dalam minyak. • 6. Harga pelarut harus serendah mungkin dan tidak mudah terbakar
  • 28. • n-heksan • etil asetat • Etanol • Metanol • Air • klorofrom (pelarut organic) • CHCl3 (pelarut organic) • Karbon tetraklorida (pelarut organic) • CCL4 (pelarut organic)
  • 29. FAKTOR MENGUNTUNGKAN DARI EKSTRAKSI a. Kekuatan basa dari gugus penyempit (pengelat). Kesetabilan kompleks sepit yang terbentuk oleh suatu ion logam tertentu, umumnya bertambah dengan bertambahnya kekuatan basa zat penyempit seperti di ukur dari nilai pK- nya. b. Sifat dari atom donor (penyumbang) dalam zat penyempit. Ligan-ligan yang mengandung atom-atom dari jenis basa lunak, membentuk kompeks-kompleks mereka yang paling stabil dengan ion-ion logam dari grup kelas (b) yang relatif sedikit itu, (yaitu: asam-asam lunak), maka merupakan reagensia yang lebih selektif.
  • 30. c. Ukuran cincin. Cincin sepit –terkonjugasi yang beranggota-lima atau enam, adalah yang paling stabil, karena zat ini mempunyai renggangan yang minimum. Gugus fungsional dari ligan harus terletak sedemikian sehingga mereka memungkinkan terbentuknya sebuah cincin yang stabil. d. Efek resonansi dan sterik. Kestabilan struktur sepit meningkat oleh sumbangan berupa struktur-struktur resonansi pada cincin sepit itu.
  • 31. ELEKTROGRAVIMETRI Elektrogravimetri adalah metode yang menggunakan pemisahan dan pengukuran ion dari sampel, biasanya dari logam. Dalam proses ini sampel larutan dilakukan melalui elektrolisis.
  • 33. PRINSIPDASAR ELEKTROGRAVIMETRI Analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel elektrolisis yang dilakukan selama waktu tertentu hingga proses reduksi atau oksidasi berlangsung sempurna. analisis secara elektrogravimetri didasarkan pada prinsip sel elektrolisis dimana penentuan jumlah listrik dan variabel waktu menjadi sangatlah penting
  • 34. Hukum Yang Mendasari Sistem Analisis Elektrogravimetri Hukum Faraday: bahwa banyaknya zat yang diendapkan pada elektroda selama elektrolisis berlangsung sebanding dengan jumlah arus listrik yang mengalir melalui larutan tersebut.Dirumuskansebagai:𝐰 = 𝐞. 𝐢. 𝐭 𝐅 dimana : w = massa zat yang diendapkan e = massa ekivalen i = arus (ampere) t = waktu (detik) F = tetapan Faraday 96487 Coulomb
  • 35. Hukum Ohm: Kuat arus yang mengalir melalui suatu penghantar berbanding terbalik dengan tahanan dan berbanding lurus dengan tegangan. Dirumuskan sebagai: 𝐼 = 𝐸 𝑅 Dimana: I = arus (Ampere) E = tegangan (Volt) R = tahanan (Ohm)
  • 36. Beberapa unsur yang dapat ditentukan secara elektrogravimetri. Ion Ditimbang Sebagai Kondisi Cd2+ Cd Larutan sianida basa Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4 Fe3+ Fe Larutan [NH4]2C2O4 Pb2+ PbO2 Larutan HNO3 Ni2+ Ni Larutan sulfat beramoniak Cd2+ Cd Larutan sianida basa Co2+ Co Larutan sulfat beramoniak Cu2+ Cu Larutan dengan HNO3/H2SO4
  • 37. Definisi Kalorimetri Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas warna larutan dengan warna larutan standarnya. Alat kalorimeter
  • 39. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLORIMETRI Faktor yang mempengaruhi kolorimetri adalah pemakaian indikator yang tidak cocok dengan pH larutan. Selain itu, dengan adanya protein dan asam amino. Karena bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam ataupun basa.
  • 40. Hukum-Hukum yang Melandasi Kalorimetri •Lambert (1760) “Bila suatu cahaya monokromatik melalui suatu media yang transparan maka bertambah turunnya intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan bertambahnya tebal media”. • Beer (1852) “Bila suatu cahaya monokromatis melalui suatu media yang transparan maka bertambah turunnya intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan bertambahnya kepekatan (C)”.
  • 41. Gabungan Lambert-Beer “Bila suatu cahaya monokromator melalui suatu media yang transparan maka bertambah turunnya intensitas cahaya yang ditruskan sebanding dengan ketebalan dan kepekatan media”.
  • 42. KROMATOGRAFI Kromatografi adalah suatu teknik pemisaan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak(mobile) dan fase diam (stationary) untuk memisahkan komponen(berupa molekul) yang berada pada larutan
  • 45.
  • 46. Titrasi potensiometri Reaksi – reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri yaitu reaksi pembentukan kompleks, reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks
  • 47. SPEKTROFOTOMETRI Spektrofotometri adalah metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dan cahaya. Alat Spektrofotometri
  • 50. • Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang hamburkan: • 𝑻 = 𝑰𝒕 𝑰𝟎 atau%𝑻 = 𝒍𝒕 𝒍𝒐 × 𝟏𝟎𝟎% Untuk absorbansi dinyatakan dengan rumus: 𝑨 = − 𝐥𝐨𝐠 𝑻 = − 𝐥𝐨𝐠 𝑰𝒕 𝑰𝒐 • Keterangan : • I0 = intensitas cahaya datang • It atau I1 = intensitas cahaya setelah melewati sampel.
  • 51. JENIS-JENIS SPEKTROFOTOMETRI 1. SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE (SV) 2. SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET (UV) 3. SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS 4. SPEKTROFOTOMETRI INFRA RED (IR)