SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
UJI HIPOTESIS
ADE SULEMAN YUSUF 112120134

NISA NOVIANI 112121135
Uji hipotesis rataan
Statistika industri
Pengertian hipotesis
Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang
artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan
ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa. Dalam
statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi.
Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel (x = rata-rata, s = simpangan
baku, s2 = varians, r = koefisien korelasi), dan parameter adalah ukuran-ukuran yang
dikenakan pada populasi (μ rata-rata, σ = simpangan baku, σ2 = varians, ρ = koefisien
korelasi). Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui
data-data sampel. Penelitian yang didasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau
sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis statistik dari sudut pandang statistik
disebut penelitian deskriptif. Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut
statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan
tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri
(deskripsi). Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam
statistik. Seperti telah dikemukakan, deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang
didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian
menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak
dihubungkan dan dibandingkan).
Sedangkan Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan
masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan
sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang
dilakukan.

Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal
sebagai berikut :
a) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel.

c) Hipotesis harus dapat diuji.
d) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Uji Hipotesis Rataan
Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk menetapkan faktor kausatif (x)
dengan cara menginformasikan sumber-sumber variasi. Disamping itu, digunakan
juga untuk menunjukan perbedaan yang signifikan antara data awal (baseline) dengan

data yang diambil setelah perubahan (improvement), dilakukan. Pengujian Hipotesis
rataan terdiri atas berbagai macam cara, diantaranya adalah uji hipotesis satu rataan
dengan variansi diketahui, uji hipotesis satu rataan dengan variansi tidak diketahui,
uji hipotesis dua rataan dengan variansi diketahui, dan uji hipotesis dua rataan dengan
variansi tidak diketahui.
Uji Hipotesis rataan dengan variansi
diketahui
1)

Perumusan Hipotesis
1. dua arah
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ ≠ µo
2. satu arah
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ > µo
atau
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ < µo

2)

Alfa (α)
Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan
digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01.

3)

Statistika Uji

(lihat tabel z)
4)

Kriteria Uji



Untuk 𝐻1 : µ > µo, tolak 𝐻0 jika z > zα


5)

Untuk 𝐻1 : µ ≠ µo, tolak 𝐻0 jika z > zα/2 atau z < - zα/2
Untuk 𝐻1 : µ < µo, tolak 𝐻0 jika z < zα

Kesimpulan
Uji Hipotesis satu rataan dengan
variansi tidak diketahui
1)

Perumusan Hipotesis
1. dua arah
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ ≠ µo
2. satu arah
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ > µo
atau
𝐻0 : µ = µo
𝐻1 : µ < µo

2)

Alfa (α)
Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan
digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01.

3)

Statistika Uji
𝑡 =

𝑥 −𝜇 0
𝑆
𝑛

;

v = n-1

4)

Kriteria Uji


𝛼



Untuk 𝐻1 : µ > µo, tolak 𝐻0 jika t > 𝑡

𝛼


5)

Untuk 𝐻1 : µ ≠ µo, tolak 𝐻0 jika t > 𝑡

Untuk 𝐻1 : µ < µo, tolak 𝐻0 jika t < −𝑡

Kesimpulan

2

𝛼

atau t < - 𝑡

𝛼

2
Uji Hipotesis dua rataan dengan
variansi diketahui
1)

Perumusan Hipotesis
1. dua arah
𝐻0 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 ≠ 𝑑0

2. satu arah
𝐻 𝑜 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0

Atau
𝐻0 : 𝜇1 −
𝐻1 : 𝜇1 −
2)

𝜇2 = 𝑑0
𝜇2 < 𝑑0

Alfa (α)
Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan
digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01.

3)

Statistika Uji

z=
4)

𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0
2
𝜎1

𝑛1 +

2
𝜎2

𝑛2

(lihat tabel Z)

Kriteria Uji


𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍



Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍 𝛼


5)

Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −
Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z < −𝑍 𝛼

Kesimpulan

𝛼

2

atau Z < - 𝑍

𝛼

2
Uji Hipotesis dengan variansi tidak diketahui
𝜎1 = 𝜎2
1)

Perumusan Hipotesis
1. dua arah
𝐻0 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 ≠ 𝑑0

2. satu arah
𝐻0 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0

Atau
𝐻0 : 𝜇1 −
𝐻1 : 𝜇1 −
2)

𝜇2 = 𝑑0
𝜇2 < 𝑑0

Alfa (α)
Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan

digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01.
3)

Statistika Uji

𝑡 =

𝑆𝑝

𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0
1 𝑛1 + 1 𝑛1

;

v = n1+ n2 -2
𝑆2=
𝑝
4)

n 1 −1 s 2 +(n 2 −1)s 2
1
2
n 1 +n 2 −2

(lihat tabel 𝑡)

Kriteria Uji


𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak

𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡

𝛼



Untuk

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0 , tolak

𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡

𝛼


5)

Untuk

Untuk

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 < 𝑑0 , tolak

𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡

Kesimpulan

2

𝛼

atau 𝑡 < - 𝑡

𝛼

2
𝜎1 ≠ 𝜎2
1)

Perumusan Hipotesis
1. dua arah
𝐻0 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 ≠ 𝑑0

2. satu arah
𝐻0 : 𝜇1 −

𝜇2 = 𝑑0

𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0

Atau
𝐻0 : 𝜇1 −
𝐻1 : 𝜇1 −
2)

𝜇2 = 𝑑0
𝜇2 < 𝑑0

Alfa (α)
𝛼 = 100% − 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
Namun pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu
pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01.

3)

Statistika Uji
𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0

𝑡 =

2
𝑠1

𝜐 =

4)

2
𝑠1

𝑛1 +

2
𝑛 1 +𝑠2

𝑠2
𝑛1
1
𝑛 1 −1

2

+

2
𝑠2

𝑛2

𝑠2
𝑛2
2
𝑛 2 −1

𝑛2
2
2

(lihat tabel 𝑡)

Kriteria Uji


𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak

𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡

𝛼



Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡

𝛼


5)

Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −
Untuk 𝐻1 : 𝜇1 −

𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡

Kesimpulan

2

𝛼

atau 𝑡 < - 𝑡

𝛼

2
Kasus 1
Salah seorang mahasiswa yang sedang melakukan observasi terhadap lamanya jam belajar di
Universitas tertentu berpendapat bahwa rata-rata jam belajar mahasiswa di universitas A dan B sama
dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Oleh karena itu, diambil sampel dari kedua
Universitastersebut, dengan masing-masing sampel 120 dan 100 dengan rata-rata dan simpangan
baku 56 dan 11 per minggu serta 52 dan 9 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf
nyata 5%! (varians dan simpangan baku kedua populasi sama besar)
Penyelesaian:
1) Perumusan Hipotesis

H0 : μ1 = μ2

z=

H1 : μ1 > μ2

4
121 120 + 81 100

2) Alfa (α)

z=

α = 5 % = 0,05
Z0,05 = 1,64 ( pengujian sisi kanan)
3) Perhitungan

z=

n1 = 120;

𝑥1 = 56,

s1 = 11

n2 = 100;

𝑥2 = 52,

s2 = 9

4) Statistika Uji
Karena n > 30 maka simpangan baku populasi dianggap sama dengan simpangan baku
sampelnya.

z=

z=

z=

4
121 120 + 81 100
4
1,008+0,81
4
1,818

=

4
1,348

z = 2,967

𝑥 1 −𝑥 2
2
2
𝜎1 𝑛 1 + 𝜎2 𝑛 2

56−52
112

120 + 92 100

5) Kriteria Uji
 Untuk 𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍 𝛼
Kasus 2
Data berikut ini adalah sampel nilai mahasiswa mata kuliah Pengantar Teknik Industri dari kelas 01 dan 02.
Kelas 01

78

68

90

75

66

76

88

Kelas 02

77

80

67

88

78

80

86

78

92

Ujilah beda rata-rata dari kedua kelas tersebut dengan alternatif kelas 02 lebih baik dibandingkan dengan kelas
01 dengan standar deviasi sama besar. Gunakan taraf nyata 1 %.
Jawab :

𝑆 2 = 5.102041
𝑝

1) Perumusan Hipotesis
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2

𝑡 =

𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2
2) Alfa (α)

− 𝑡(0.01

14)

77,28571−80,66667

2.259

𝑡 =

𝛼 = 0.01

𝑡 =

= −2.9768

3) Perhitungan

𝑆 𝑝 = 2.259

1 7 +1 9
−3.38095

2.259

16 63

−3.38095
1.1512

= -2.937

v = 7+ 9 – 2 = 14

n1 = 7;

𝑥1 = 77,28571,

s1 = 9,105205

n2 = 9;

𝑥2 = 80,66667,

s2 = 7,2972

(lihat tabel 𝑡)
5) Kriteria Uji

4) Statistika Uji

𝑆2 =
𝑝
𝑆2=
𝑝
71.42857
𝑆 2 = 14
𝑝

n 1 −1 s 2 +(n 2 −1)s 2
1
2
n 1 +n 2 −2
7−1 9,1052052 +(9−1)7,29722
7+9−2

 Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼 2 atau 𝑡 < - 𝑡 𝛼
 Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼
 Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡 𝛼

2
Thanks 
Ade Suleman Yusuf dan Nisa Noviani

More Related Content

What's hot

Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasPutri Handayani
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Aisyah Turidho
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasRatih Ramadhani
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesisHafiza .h
 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisPrima37
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benardiamarsella
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data lilieforsfitri mhey
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riratuilma
 
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rataBab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata ratalinda_rosalina
 
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rataUji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-ratasilvia kuswanti
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisEmi Suhaemi
 
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataUji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataprofkhafifa
 
Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASAprilia putri
 
uji hipotesis satu rata rata
uji hipotesis satu rata   ratauji hipotesis satu rata   rata
uji hipotesis satu rata rataRatih Ramadhani
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}nurwa ningsih
 

What's hot (20)

Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Normalitas
NormalitasNormalitas
Normalitas
 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
 
uji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitasuji normalitas dan homogenitas
uji normalitas dan homogenitas
 
10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
Uji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametrisUji hipotesis deskriptif non parametris
Uji hipotesis deskriptif non parametris
 
Ppt hipotesis benar
Ppt hipotesis benarPpt hipotesis benar
Ppt hipotesis benar
 
Uji statisitk
Uji statisitk Uji statisitk
Uji statisitk
 
8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors8. normalitas data liliefors
8. normalitas data liliefors
 
Uji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas riUji normalitas dan homogenitas ri
Uji normalitas dan homogenitas ri
 
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rataBab xi uji hipotesis dua rata rata
Bab xi uji hipotesis dua rata rata
 
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rataUji Hipotesis Dua Rata-rata
Uji Hipotesis Dua Rata-rata
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesisHipotesis statistik or statistical hypotesis
Hipotesis statistik or statistical hypotesis
 
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis KomparasiMinggu 11_Teknik Analisis Komparasi
Minggu 11_Teknik Analisis Komparasi
 
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rataUji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
Uji hipotesis 1 &amp; 2 rata rata
 
[5]kruskal wallis
[5]kruskal wallis[5]kruskal wallis
[5]kruskal wallis
 
Statistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITASStatistika UJI NORMALITAS
Statistika UJI NORMALITAS
 
uji hipotesis satu rata rata
uji hipotesis satu rata   ratauji hipotesis satu rata   rata
uji hipotesis satu rata rata
 
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
Statistika dasar uji hipotesis {ppt}
 

Similar to Ade caca

Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBayu Bayu
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsRani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataRani Nooraeni
 
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptDesain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptfirmansyah231676
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutSuci Agustina
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptxWan Na
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataRani Nooraeni
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...Rani Nooraeni
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfCandraPrasetyoWibowo1
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasAisyah Turidho
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfStatistikInferensial
 
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdfssusere6d456
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)Rani Nooraeni
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxStatistikInferensial
 

Similar to Ade caca (20)

Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
 
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two PopulationsAPG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
APG Pertemuan 6 : Mean Vectors From Two Populations
 
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rataAPG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
APG Pertemuan 5 : Inferensia Vektor Rata-rata
 
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.pptDesain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
Desain-Eksperimen-Pertemuan-14.ppt
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
Anova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjutAnova 1way &amp; uji lanjut
Anova 1way &amp; uji lanjut
 
UJI HIPOTESIS.pptx
UJI   HIPOTESIS.pptxUJI   HIPOTESIS.pptx
UJI HIPOTESIS.pptx
 
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataAPG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rata
 
Statistika dasar Pertemuan 8
 Statistika dasar Pertemuan 8 Statistika dasar Pertemuan 8
Statistika dasar Pertemuan 8
 
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
APG Pertemuan 5 : Inferences about a Mean Vector and Comparison of Several Mu...
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
 
Makalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitasMakalah uji normalitas dan homogenitas
Makalah uji normalitas dan homogenitas
 
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOKRANCANGAN ACAK KELOMPOK
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
 
Uji Beda Mean
Uji Beda MeanUji Beda Mean
Uji Beda Mean
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdfUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pdf
 
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
14-10_ Pengujian Hipotesis - Sampel Kecil.pdf
 
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)APG Pertemuan 7 : Manova (2)
APG Pertemuan 7 : Manova (2)
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptxUji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
Uji Korelasi Parametrik dan Non Parametrik_Pertemuan 13.pptx
 

Recently uploaded

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 

Recently uploaded (20)

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 

Ade caca

  • 1. UJI HIPOTESIS ADE SULEMAN YUSUF 112120134 NISA NOVIANI 112121135
  • 3. Pengertian hipotesis Hipotesa berasal dari penggalan kata ”hypo” yang artinya ”di bawah” dan thesa” yang artinya ”kebenaran”, jadi hipotesa yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dan berkembangan menjadi Hipotesa. Dalam statistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Statistik adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada sampel (x = rata-rata, s = simpangan baku, s2 = varians, r = koefisien korelasi), dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (μ rata-rata, σ = simpangan baku, σ2 = varians, ρ = koefisien korelasi). Dengan kata lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel. Penelitian yang didasarkan pada data populasi, atau sampling total, atau sensus dengan tidak melakukan pengujian hipotesis statistik dari sudut pandang statistik disebut penelitian deskriptif. Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Disini terdapat perbedaan lagi pengertian deskriptif dalam penelitian dan dalam statistik. Seperti telah dikemukakan, deskriptif dalam statistik adalah penelitian yang didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam penelitian menunjukkan tingkat eksplanasi yaitu menanyakan tentang variabel mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan). Sedangkan Pengertian Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan. Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui penelitian yang dilakukan.
  • 4.
  • 5. Karakteristik Hipotesis yang Baik Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal sebagai berikut : a) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas b) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel. c) Hipotesis harus dapat diuji. d) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. e) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
  • 6. Uji Hipotesis Rataan Umumnya uji hipotesis rata-rata digunakan untuk menetapkan faktor kausatif (x) dengan cara menginformasikan sumber-sumber variasi. Disamping itu, digunakan juga untuk menunjukan perbedaan yang signifikan antara data awal (baseline) dengan data yang diambil setelah perubahan (improvement), dilakukan. Pengujian Hipotesis rataan terdiri atas berbagai macam cara, diantaranya adalah uji hipotesis satu rataan dengan variansi diketahui, uji hipotesis satu rataan dengan variansi tidak diketahui, uji hipotesis dua rataan dengan variansi diketahui, dan uji hipotesis dua rataan dengan variansi tidak diketahui.
  • 7. Uji Hipotesis rataan dengan variansi diketahui 1) Perumusan Hipotesis 1. dua arah 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ ≠ µo 2. satu arah 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ > µo atau 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ < µo 2) Alfa (α) Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. 3) Statistika Uji (lihat tabel z) 4) Kriteria Uji   Untuk 𝐻1 : µ > µo, tolak 𝐻0 jika z > zα  5) Untuk 𝐻1 : µ ≠ µo, tolak 𝐻0 jika z > zα/2 atau z < - zα/2 Untuk 𝐻1 : µ < µo, tolak 𝐻0 jika z < zα Kesimpulan
  • 8. Uji Hipotesis satu rataan dengan variansi tidak diketahui 1) Perumusan Hipotesis 1. dua arah 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ ≠ µo 2. satu arah 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ > µo atau 𝐻0 : µ = µo 𝐻1 : µ < µo 2) Alfa (α) Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. 3) Statistika Uji 𝑡 = 𝑥 −𝜇 0 𝑆 𝑛 ; v = n-1 4) Kriteria Uji  𝛼  Untuk 𝐻1 : µ > µo, tolak 𝐻0 jika t > 𝑡 𝛼  5) Untuk 𝐻1 : µ ≠ µo, tolak 𝐻0 jika t > 𝑡 Untuk 𝐻1 : µ < µo, tolak 𝐻0 jika t < −𝑡 Kesimpulan 2 𝛼 atau t < - 𝑡 𝛼 2
  • 9. Uji Hipotesis dua rataan dengan variansi diketahui 1) Perumusan Hipotesis 1. dua arah 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 2. satu arah 𝐻 𝑜 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 Atau 𝐻0 : 𝜇1 − 𝐻1 : 𝜇1 − 2) 𝜇2 = 𝑑0 𝜇2 < 𝑑0 Alfa (α) Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. 3) Statistika Uji z= 4) 𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0 2 𝜎1 𝑛1 + 2 𝜎2 𝑛2 (lihat tabel Z) Kriteria Uji  𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍 𝛼  5) Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika Z < −𝑍 𝛼 Kesimpulan 𝛼 2 atau Z < - 𝑍 𝛼 2
  • 10. Uji Hipotesis dengan variansi tidak diketahui 𝜎1 = 𝜎2 1) Perumusan Hipotesis 1. dua arah 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 2. satu arah 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 Atau 𝐻0 : 𝜇1 − 𝐻1 : 𝜇1 − 2) 𝜇2 = 𝑑0 𝜇2 < 𝑑0 Alfa (α) Pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. 3) Statistika Uji 𝑡 = 𝑆𝑝 𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0 1 𝑛1 + 1 𝑛1 ; v = n1+ n2 -2 𝑆2= 𝑝 4) n 1 −1 s 2 +(n 2 −1)s 2 1 2 n 1 +n 2 −2 (lihat tabel 𝑡) Kriteria Uji  𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼  5) Untuk Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡 Kesimpulan 2 𝛼 atau 𝑡 < - 𝑡 𝛼 2
  • 11. 𝜎1 ≠ 𝜎2 1) Perumusan Hipotesis 1. dua arah 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 2. satu arah 𝐻0 : 𝜇1 − 𝜇2 = 𝑑0 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 Atau 𝐻0 : 𝜇1 − 𝐻1 : 𝜇1 − 2) 𝜇2 = 𝑑0 𝜇2 < 𝑑0 Alfa (α) 𝛼 = 100% − 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛 Namun pada umumnya untuk penelitian – penelitian di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01. 3) Statistika Uji 𝑥 1 −𝑥 2 − 𝑑 0 𝑡 = 2 𝑠1 𝜐 = 4) 2 𝑠1 𝑛1 + 2 𝑛 1 +𝑠2 𝑠2 𝑛1 1 𝑛 1 −1 2 + 2 𝑠2 𝑛2 𝑠2 𝑛2 2 𝑛 2 −1 𝑛2 2 2 (lihat tabel 𝑡) Kriteria Uji  𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼  5) Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡 Kesimpulan 2 𝛼 atau 𝑡 < - 𝑡 𝛼 2
  • 12. Kasus 1 Salah seorang mahasiswa yang sedang melakukan observasi terhadap lamanya jam belajar di Universitas tertentu berpendapat bahwa rata-rata jam belajar mahasiswa di universitas A dan B sama dengan alternatif A lebih besar dari pada B. Oleh karena itu, diambil sampel dari kedua Universitastersebut, dengan masing-masing sampel 120 dan 100 dengan rata-rata dan simpangan baku 56 dan 11 per minggu serta 52 dan 9 jam per minggu. Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata 5%! (varians dan simpangan baku kedua populasi sama besar) Penyelesaian: 1) Perumusan Hipotesis H0 : μ1 = μ2 z= H1 : μ1 > μ2 4 121 120 + 81 100 2) Alfa (α) z= α = 5 % = 0,05 Z0,05 = 1,64 ( pengujian sisi kanan) 3) Perhitungan z= n1 = 120; 𝑥1 = 56, s1 = 11 n2 = 100; 𝑥2 = 52, s2 = 9 4) Statistika Uji Karena n > 30 maka simpangan baku populasi dianggap sama dengan simpangan baku sampelnya. z= z= z= 4 121 120 + 81 100 4 1,008+0,81 4 1,818 = 4 1,348 z = 2,967 𝑥 1 −𝑥 2 2 2 𝜎1 𝑛 1 + 𝜎2 𝑛 2 56−52 112 120 + 92 100 5) Kriteria Uji  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2 , tolak 𝐻0 jika Z > 𝑍 𝛼
  • 13. Kasus 2 Data berikut ini adalah sampel nilai mahasiswa mata kuliah Pengantar Teknik Industri dari kelas 01 dan 02. Kelas 01 78 68 90 75 66 76 88 Kelas 02 77 80 67 88 78 80 86 78 92 Ujilah beda rata-rata dari kedua kelas tersebut dengan alternatif kelas 02 lebih baik dibandingkan dengan kelas 01 dengan standar deviasi sama besar. Gunakan taraf nyata 1 %. Jawab : 𝑆 2 = 5.102041 𝑝 1) Perumusan Hipotesis 𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2 𝑡 = 𝐻1 : 𝜇1 < 𝜇2 2) Alfa (α) − 𝑡(0.01 14) 77,28571−80,66667 2.259 𝑡 = 𝛼 = 0.01 𝑡 = = −2.9768 3) Perhitungan 𝑆 𝑝 = 2.259 1 7 +1 9 −3.38095 2.259 16 63 −3.38095 1.1512 = -2.937 v = 7+ 9 – 2 = 14 n1 = 7; 𝑥1 = 77,28571, s1 = 9,105205 n2 = 9; 𝑥2 = 80,66667, s2 = 7,2972 (lihat tabel 𝑡) 5) Kriteria Uji 4) Statistika Uji 𝑆2 = 𝑝 𝑆2= 𝑝 71.42857 𝑆 2 = 14 𝑝 n 1 −1 s 2 +(n 2 −1)s 2 1 2 n 1 +n 2 −2 7−1 9,1052052 +(9−1)7,29722 7+9−2  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 ≠ 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼 2 atau 𝑡 < - 𝑡 𝛼  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 > 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 > 𝑡 𝛼  Untuk 𝐻1 : 𝜇1 − 𝜇2 < 𝑑0 , tolak 𝐻0 jika 𝑡 < −𝑡 𝛼 2
  • 14. Thanks  Ade Suleman Yusuf dan Nisa Noviani