SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
StatistikaMatematika II Suyono Sesion #06 JurusanMatematika FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
Outline  KriteriaMenilai Estimator Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar 05/01/2011 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      | 2
KriteriaMenilai Estimator ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      | 3 05/01/2011
4. KriteriaMenilai Estimator  Berikut ini beberapa kriteria yang sering digunakan untuk menilai estimator. 	Definisi 4.1 	Sebuah estimator T dikatakan estimator tak bias untuk ( ) jika E(T)=( ) untuk semua . Jika tidak demikian T dikatakan estimator bias untuk ( ). 05/01/2011 4 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Contoh 4.1 	Jika X1, X2, …, Xn, merupakan sampel acak dari sebarang distribusi dengan mean =E(Xi) dan variansi 2=Var(Xi) maka menurut Teorema  	2.2           dan S2 masing-masing adalah  	estimator tak bias untuk   dan 2, karena   					dan    05/01/2011 5 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Tetapi estimator   	pada Contoh 3.2 merupakan estimator bias untuk 2 karena  05/01/2011 6 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 4.2 	Jika T adalah estimator untuk ( ), maka bias dari T didefinisikan sebagai 				b(T)=E(T)-( ) 	dan mean squared error (MSE) dari T didefinisikan sebagai  				MSE(T)=E[T-( )]2. 05/01/2011 7 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Teorema 4.3 	Jika T adalah estimator untuk ( ), maka  			MSE(T)=Var(T)+[b(T)]2. 05/01/2011 8 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 4.4 	Sebuah estimator T* dikatakan estimator tak bias dengan variansi minimum secara uniform (uniformly minimum variance unbiased estimator / UMVUE) untuk ( ) jika  	a. T* estimator tak bias untuk ( ), dan 	b. Untuk sebarang estimator tak bias T untuk ( ), Var(T*) Var(T) untuk semua . 05/01/2011 9 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Dalam kasus tertentu UMVUE untuk () dapat ditemukan dengan menggunakan batas bawah Cramer-Rao (Cramer-Rao lower bound / CRLB). 05/01/2011 10 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Teorema 4.5 (CRLB ) 	Jika T  adalah estimator tak bias untuk ( ), maka  05/01/2011 11 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Contoh 4.2 	Misalkan X1, X2, …, Xn, merupakan sampel acak dari sebarang distribusi eksponensial, X~EXP() dan () = . 	Karena  05/01/2011 12 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	maka dapat ditunjukkan bahwa  	sehingga CRLB untuk ( ) sama dengan 2/n.  05/01/2011 13 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
Jelasbahwamerupakan estimator tak bias untuk( ) = .Selanjutnyadapatditunjukkanbahwa Kesimpulannyamerupakan UMVUE untuk( ).  05/01/2011 14 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 4.6 	Misalkan T dan T* merupakan estimator tak bias untuk ( ). Efisisensi relatif dari T terhadap T* didefinisikan sebagai 05/01/2011 15 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
T* dikatakan efisien jika re(T,T*)  1 untuk semua estimator tak bias T untuk ( ) dan semua . Jika T* adalah estimator efisien untuk ( ) maka efisiensi dari estimator tak bias T untuk untuk ( ) didefinisikan sebagai 				e(T)= re(T,T*). 05/01/2011 16 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar 05/01/2011 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      | 17
	5. Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar Definisi 5.1 Barisan estimator {Tn} untuk( ) dikatakankonsisten (simpelkonsisten) jikauntuksetiap > 0 untuksetiap.  05/01/2011 18 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 5.2 	Barisan estimator {Tn} untuk ( ) dikatakan MSE konsisten  jika  	untuk setiap .  05/01/2011 19 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 5.3 	Barisan estimator {Tn} untuk ( ) dikatakan tak bias asimtotik jika  	untuk setiap .  05/01/2011 20 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Teorema 5.4 	Barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah MSE konsisten jika dan hanya jika barisan estimator tersebut tak bias asimtotik dan  05/01/2011 21 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Teorema 5.5 	Jika barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah MSE konsisten maka barisan estimator tersebut juga simpel konsisten. 05/01/2011 22 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Teorema 5.6 	Jika barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah simpel konsisten dan jika g(t) adalah fungsi yang kontinu pada setiap nilai dari ( ) maka g(Tn) simpel konsisten untuk g(()). 05/01/2011 23 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Definisi 5.7 	Misalkan {Tn} dan {Tn*} merupakan estimator tak bias asimtotik untuk ( ). Efisisensi relatif asimtotik dari Tn terhadap Tn*  didefinisikan sebagai 05/01/2011 24 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
Barisan {Tn*} dikatakan efisien secara asimtotik jika are(Tn,Tn*)  1 untuk semua barisan estimator tak bias asimtotik {Tn} untuk ( ) dan semua . Jika {Tn*}  adalah barisan estimator efisien secara asimtotik untuk ( ) maka efisiensi asimtotik dari barisan estimator tak bias asimtotik {Tn} untuk untuk ( ) didefinisikan sebagai 				ae(Tn)= are(Tn,Tn*). 05/01/2011 25 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |
	Di bawahkondisitertentu, yang dinamakankondisireguler, estimator maksimum likelihood  mempunyaisifat: 	a.         adadantunggal. 	b.         estimator konsistenuntuk .  	c.         mempunyai limit distribusi normal 	dengan mean danvariansi 	d.         efisiensecaraasimtotik.  05/01/2011 26 ©  2010 Universitas Negeri Jakarta   |  www.unj.ac.id                      |

More Related Content

What's hot

5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrittsucil
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanAnzilina Nisa
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Dila Nurlaila
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodririn12
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASZUKI SUDIANA
 

What's hot (20)

5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan PengintegralanKonvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
Konvergen Seragam dan Kekontinuan, Konvergen Seragam dan Pengintegralan
 
Contoh ruang metrik
Contoh ruang metrikContoh ruang metrik
Contoh ruang metrik
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
Probstat ekpektasi matematika (kelompok2)
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Metode maximum likelihood
Metode maximum likelihoodMetode maximum likelihood
Metode maximum likelihood
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Akt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidupAkt 4-anuitas-hidup
Akt 4-anuitas-hidup
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITAS
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 

Viewers also liked

Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)jayamartha
 
Stat matematika II (4)
Stat matematika II (4)Stat matematika II (4)
Stat matematika II (4)jayamartha
 
Stat matematika II (1)
Stat matematika II (1)Stat matematika II (1)
Stat matematika II (1)jayamartha
 
Stat matematika II (3)
Stat matematika II (3)Stat matematika II (3)
Stat matematika II (3)jayamartha
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzDadang Hamzah
 
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistik
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistikMetodologi Penelitian (1).konsep dasar statistik
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistikjayamartha
 
Kalkulus (21 - 26)
Kalkulus (21 - 26)Kalkulus (21 - 26)
Kalkulus (21 - 26)jayamartha
 

Viewers also liked (7)

Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)
 
Stat matematika II (4)
Stat matematika II (4)Stat matematika II (4)
Stat matematika II (4)
 
Stat matematika II (1)
Stat matematika II (1)Stat matematika II (1)
Stat matematika II (1)
 
Stat matematika II (3)
Stat matematika II (3)Stat matematika II (3)
Stat matematika II (3)
 
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan GompertzSoal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
Soal Jawab Kalkulus Model Pertumbuhan Gompertz
 
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistik
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistikMetodologi Penelitian (1).konsep dasar statistik
Metodologi Penelitian (1).konsep dasar statistik
 
Kalkulus (21 - 26)
Kalkulus (21 - 26)Kalkulus (21 - 26)
Kalkulus (21 - 26)
 

Similar to STATISTIKA-SAMPELBESAR

Stat matematika II (9)
Stat matematika II (9)Stat matematika II (9)
Stat matematika II (9)jayamartha
 
Stat matematika II (15)
Stat matematika II (15)Stat matematika II (15)
Stat matematika II (15)jayamartha
 
Stat matematika II (5)
Stat matematika II (5)Stat matematika II (5)
Stat matematika II (5)jayamartha
 
Stat matematika II (13)
Stat matematika II (13)Stat matematika II (13)
Stat matematika II (13)jayamartha
 
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensial
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensialFisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensial
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensialjayamartha
 
Stat matematika II (14)
Stat matematika II (14)Stat matematika II (14)
Stat matematika II (14)jayamartha
 
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinat
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinatFisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinat
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinatjayamartha
 
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesis
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesisMetodologi Penelitian (2). uji hipotesis
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesisjayamartha
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)rizka_safa
 
Stat matematika II (10)
Stat matematika II (10)Stat matematika II (10)
Stat matematika II (10)jayamartha
 

Similar to STATISTIKA-SAMPELBESAR (11)

Stat matematika II (9)
Stat matematika II (9)Stat matematika II (9)
Stat matematika II (9)
 
Stat matematika II (15)
Stat matematika II (15)Stat matematika II (15)
Stat matematika II (15)
 
Stat matematika II (5)
Stat matematika II (5)Stat matematika II (5)
Stat matematika II (5)
 
Stat matematika II (13)
Stat matematika II (13)Stat matematika II (13)
Stat matematika II (13)
 
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensial
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensialFisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensial
Fisika Matematika I (11 - 13) Persamaan diferensial
 
Stat matematika II (14)
Stat matematika II (14)Stat matematika II (14)
Stat matematika II (14)
 
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinat
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinatFisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinat
Fisika Matematika II (3 - 4) transformasi-koordinat
 
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesis
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesisMetodologi Penelitian (2). uji hipotesis
Metodologi Penelitian (2). uji hipotesis
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Stat matematika II (10)
Stat matematika II (10)Stat matematika II (10)
Stat matematika II (10)
 
Noeryanti 15454
Noeryanti 15454Noeryanti 15454
Noeryanti 15454
 

More from jayamartha

Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2jayamartha
 
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1jayamartha
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitifjayamartha
 
15-superconductivity
15-superconductivity15-superconductivity
15-superconductivityjayamartha
 
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interactionjayamartha
 
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductorjayamartha
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetismjayamartha
 
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetismjayamartha
 
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanicsjayamartha
 
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifWeek4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifjayamartha
 
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bandsjayamartha
 
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductorjayamartha
 
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranWeek-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranjayamartha
 
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductorjayamartha
 
Week-15 kognitif
Week-15 kognitifWeek-15 kognitif
Week-15 kognitifjayamartha
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitifjayamartha
 

More from jayamartha (20)

Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4Kalkulus 1 - Kuis 4
Kalkulus 1 - Kuis 4
 
Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3Kalkulus 1 - Kuis 3
Kalkulus 1 - Kuis 3
 
Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2Kalkulus 1 - Kuis 2
Kalkulus 1 - Kuis 2
 
Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1Kalkulus 1 - Kuis 1
Kalkulus 1 - Kuis 1
 
P6
P6P6
P6
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
 
15-superconductivity
15-superconductivity15-superconductivity
15-superconductivity
 
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
12-14 d-effect_of_electron_-_electron_interaction
 
7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor7-metal_vs_semiconductor
7-metal_vs_semiconductor
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
 
12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism12 -14 b-diamagnetism
12 -14 b-diamagnetism
 
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
12-14 a-magnetic_effects_in_quantum _mechanics
 
Week4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitifWeek4-5 tb-kognitif
Week4-5 tb-kognitif
 
10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands10-11 a-energy_bands
10-11 a-energy_bands
 
7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor7 -metal_vs_semiconductor
7 -metal_vs_semiconductor
 
Week-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaranWeek-13 model pembelajaran
Week-13 model pembelajaran
 
5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor5-6-definition_of_semiconductor
5-6-definition_of_semiconductor
 
Week-15 kognitif
Week-15 kognitifWeek-15 kognitif
Week-15 kognitif
 
Week 15 kognitif
Week 15 kognitifWeek 15 kognitif
Week 15 kognitif
 
Pert 1-4
Pert 1-4Pert 1-4
Pert 1-4
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

STATISTIKA-SAMPELBESAR

  • 1. StatistikaMatematika II Suyono Sesion #06 JurusanMatematika FakultasMatematikadanIlmuPengetahuanAlam
  • 2. Outline KriteriaMenilai Estimator Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar 05/01/2011 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 2
  • 3. KriteriaMenilai Estimator © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 3 05/01/2011
  • 4. 4. KriteriaMenilai Estimator  Berikut ini beberapa kriteria yang sering digunakan untuk menilai estimator. Definisi 4.1 Sebuah estimator T dikatakan estimator tak bias untuk ( ) jika E(T)=( ) untuk semua . Jika tidak demikian T dikatakan estimator bias untuk ( ). 05/01/2011 4 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 5. Contoh 4.1 Jika X1, X2, …, Xn, merupakan sampel acak dari sebarang distribusi dengan mean =E(Xi) dan variansi 2=Var(Xi) maka menurut Teorema 2.2 dan S2 masing-masing adalah estimator tak bias untuk  dan 2, karena dan 05/01/2011 5 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 6. Tetapi estimator pada Contoh 3.2 merupakan estimator bias untuk 2 karena 05/01/2011 6 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 7. Definisi 4.2 Jika T adalah estimator untuk ( ), maka bias dari T didefinisikan sebagai b(T)=E(T)-( ) dan mean squared error (MSE) dari T didefinisikan sebagai MSE(T)=E[T-( )]2. 05/01/2011 7 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 8. Teorema 4.3 Jika T adalah estimator untuk ( ), maka MSE(T)=Var(T)+[b(T)]2. 05/01/2011 8 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 9. Definisi 4.4 Sebuah estimator T* dikatakan estimator tak bias dengan variansi minimum secara uniform (uniformly minimum variance unbiased estimator / UMVUE) untuk ( ) jika a. T* estimator tak bias untuk ( ), dan b. Untuk sebarang estimator tak bias T untuk ( ), Var(T*) Var(T) untuk semua . 05/01/2011 9 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 10. Dalam kasus tertentu UMVUE untuk () dapat ditemukan dengan menggunakan batas bawah Cramer-Rao (Cramer-Rao lower bound / CRLB). 05/01/2011 10 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 11. Teorema 4.5 (CRLB ) Jika T adalah estimator tak bias untuk ( ), maka 05/01/2011 11 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 12. Contoh 4.2 Misalkan X1, X2, …, Xn, merupakan sampel acak dari sebarang distribusi eksponensial, X~EXP() dan () = . Karena 05/01/2011 12 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 13. maka dapat ditunjukkan bahwa sehingga CRLB untuk ( ) sama dengan 2/n. 05/01/2011 13 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 14. Jelasbahwamerupakan estimator tak bias untuk( ) = .Selanjutnyadapatditunjukkanbahwa Kesimpulannyamerupakan UMVUE untuk( ). 05/01/2011 14 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 15. Definisi 4.6 Misalkan T dan T* merupakan estimator tak bias untuk ( ). Efisisensi relatif dari T terhadap T* didefinisikan sebagai 05/01/2011 15 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 16. T* dikatakan efisien jika re(T,T*)  1 untuk semua estimator tak bias T untuk ( ) dan semua . Jika T* adalah estimator efisien untuk ( ) maka efisiensi dari estimator tak bias T untuk untuk ( ) didefinisikan sebagai e(T)= re(T,T*). 05/01/2011 16 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 17. Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar 05/01/2011 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id | 17
  • 18. 5. Sifat-sifatuntukUkuranSampelBesar Definisi 5.1 Barisan estimator {Tn} untuk( ) dikatakankonsisten (simpelkonsisten) jikauntuksetiap > 0 untuksetiap. 05/01/2011 18 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 19. Definisi 5.2 Barisan estimator {Tn} untuk ( ) dikatakan MSE konsisten jika untuk setiap . 05/01/2011 19 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 20. Definisi 5.3 Barisan estimator {Tn} untuk ( ) dikatakan tak bias asimtotik jika untuk setiap . 05/01/2011 20 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 21. Teorema 5.4 Barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah MSE konsisten jika dan hanya jika barisan estimator tersebut tak bias asimtotik dan 05/01/2011 21 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 22. Teorema 5.5 Jika barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah MSE konsisten maka barisan estimator tersebut juga simpel konsisten. 05/01/2011 22 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 23. Teorema 5.6 Jika barisan estimator {Tn} untuk ( ) adalah simpel konsisten dan jika g(t) adalah fungsi yang kontinu pada setiap nilai dari ( ) maka g(Tn) simpel konsisten untuk g(()). 05/01/2011 23 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 24. Definisi 5.7 Misalkan {Tn} dan {Tn*} merupakan estimator tak bias asimtotik untuk ( ). Efisisensi relatif asimtotik dari Tn terhadap Tn* didefinisikan sebagai 05/01/2011 24 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 25. Barisan {Tn*} dikatakan efisien secara asimtotik jika are(Tn,Tn*)  1 untuk semua barisan estimator tak bias asimtotik {Tn} untuk ( ) dan semua . Jika {Tn*} adalah barisan estimator efisien secara asimtotik untuk ( ) maka efisiensi asimtotik dari barisan estimator tak bias asimtotik {Tn} untuk untuk ( ) didefinisikan sebagai ae(Tn)= are(Tn,Tn*). 05/01/2011 25 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |
  • 26. Di bawahkondisitertentu, yang dinamakankondisireguler, estimator maksimum likelihood mempunyaisifat: a. adadantunggal. b. estimator konsistenuntuk . c. mempunyai limit distribusi normal dengan mean danvariansi d. efisiensecaraasimtotik. 05/01/2011 26 © 2010 Universitas Negeri Jakarta | www.unj.ac.id |