Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Evaluasi Pembelajaran: Bagaimana Merancang Tes Kelas
1. EVALUASI
PEMBELAJARAN
Patrisius Istiarto Djiwandono
Faculty of Language and Arts – Universitas Ma Chung
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
2. Definisi
• Tes: instrumen yang dibuat secara
sistematis utk mengukur kemampuan
mahasiswa. Terdiri dari tasks.
• Tes kelas: tes yang dibuat khusus untuk
mengukur kemampuan mahasiswa
memahami materi kuliah (achievement
test).
• Evaluasi: pengumpulan data dari berbagai
sumber yang kredibel (termasuk tes)
untuk menghasilkan suatu keputusan.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
3. EVALUASI
• Tes kelas
• Pengamatan
• Rekaman karakter /kemampuan
interpersonal
• Rekaman prestasi
Keputusan: Lulus? Tidak lulus?
Namun, paparan ini akan memusatkan pada
TES
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
4. Kriteria Tes Kelas
• Memiliki kesahihan isi (content validity), yaitu seberapa
baik tes tersebut mengukur isi mata kuliah, silabus, dan
kecakapan yang diajarkan.
• Disusun berdasarkan hirarki kecakapan kognitif.
Taksonomi Bloom telah menyediakan struktur ini.
• Dapat dipercaya (reliable)
• Practical: tidak memerlukan tenaga yang ekstra keras
dan waktu yang lama untuk merancang dan
menskornya.
• Otentik (mirip dengan pekerjaan di dunia nyata)
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
5. Disusun dengan alokasi waktu yang tepat
• 1 menit untuk satu soal pilihan ganda.
• 2 menit untuk soal yang memerlukan jawaban pendek.
• 5 – 10 menit untuk jawaban yg lebih panjang.
• 10 menit untuk soal yang memerlukan 2 menit bagi
sang dosen untuk mengerjakannya sendiri.
• 15 menit untuk sebuah esai pendek.
• 30 menit untuk sebuah esai sepanjang lebih dari dua
halaman.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
6. Dampak tes
• Washback effect: dampak yang
ditimbulkan oleh suatu tes terhadap
perilaku belajar mahasiswa. Tes harus
memicu positive washback effect.
Caranya? Harus mempunyai content
validity yang baik.
• Content validity: kesesuaian antara soal-soal
tes dengan isi mata kuliah.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
7. Tes untuk mendukung
peningkatan kemampuan
• Tes yang baik harus memampukan
mahasiswa belajar dari kesalahannya dan
memperbaiki prestasinya dari satu tes ke
tes berikutnya. Caranya? Membahas soal
tes, menunjukkan kesalahan-kesalahan
mahasiswa, dan memberikan tes secara
berkala.Formative Test.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
8. Format Tes
• Tes pilihan berganda: cocok untuk tingkat Remembering
dan Understanding; mampu mengukur rentang konsep
yang luas; sulit dibuat tapi mudah diskor.
• Tes open ended: cocok untuk tingkat Analysing,
Evaluating, Creating; mengukur scope yg lebih sempit;
mudah dibuat tapi memerlukan waktu lama untuk diskor.
• Take home exam: cocok untuk tingkat Creating, atau
pemecahan masalah yang rumit sehingga memerlukan
penggalian informasi dari beberapa sumber dan
referensi lain.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
9. Menilai dengan obyektif
• Khusus untuk tes open ended/take home
exam/tugas kelompok, diperlukan
RATING SCHEME, yakni suatu panduan
penilaian yang memberikan skor-skor
tertentu untuk kualitas-kualitas jawaban
tertentu.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
10. CONTOH RATING SCHEME
• Contoh: Untuk tes dengan skor maksimum 40,
rentangan skor adalah seperti ini:
• 0 : tidak ada jawaban sama sekali
• 5 : jawaban hanya satu dua kata yang secara samar
terkait dengan jawaban benar.
• 20 – 25 : jawaban panjang berbelit-belit sampai akhirnya
memunculkan jawaban yang benar; sebagian jawaban
benar.
• 35 – 40 : sebagian besar jawaban benar.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
11. Patokan Tes: Acuan Kriteria
• Penilaian Acuan Kriteria (PAK): menilai
berdasarkan suatu kriteria /standar
tertentu. Contoh: “mahasiswa dalam mata
kuliah Writing harus mencapai skor 30
dalam tes Writing versi Internet-based
TOEFL” kalau nilai si A hanya 28, dia
tetap dianggap tidak lulus.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
12. Patokan Tes: Acuan Norma
• Penilaian Acuan Norma (PAN): bertujuan
membandingkan posisi skor seorang
murid dengan skor/prestasi murid lainnya
pada kurva normal. Kata “norma”
mengacu pada rata-rata skor pada suatu
kelompok mahasiswa. Misalnya, si B
mencapai skor 77, yang ternyata lebih
tinggi daripada rata-rata teman
sekelasnya, yakni 72.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
13. Penentuan PAN atau PAK
• PAK bertujuan menggambarkan kemampuan
seorang mahasiswa untuk mencapai standar
tertentu.
• PAN bertujuan membandingkan prestasi
seorang mahasiswa dengan pencapaian
kelompoknya.
• Apakah PAN dan PAK bisa dicampur? Bisa, tapi
hasilnya akan memusingkan, karena masing-masing
punya asumsi dasar dan teknik
tersendiri dalam pemilihan isi tes dan
penilaiannya.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
14. Frekuensi Tes
• Student Guide (2012): KK minimal 8 kali, KB minimal 3
kali, dan UAS.
• Kuis Kecil mengukur kemampuan pada tingkat
Mengingat dan Pemahaman pada Taksonomi Bloom
terbaru.
• Kuis Besar mengukur penguasaan mahasiswa atas
beberapa bab yang telah dipelajari dan mengukur
kemampuan pada tingkat Penerapan sampai
Perancangan pada Taksonomi Bloom terbaru.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
15. Pembobotan
• Pembobotan: semakin tinggi tingkat
kesulitannya (semakin tinggi dalam hirarki
Bloom), semakin besar bobotnya.
• Bobot KK < Bobot KB < = Bobot UAS
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>
16. Masalah
• Nilai evaluasi yang rendah dari tahun ke tahun.
Penyebab: tes tidak cukup sering, tes tidak dibahas,
hasil tes tidak dibagikan, tes terlalu sulit, waktu tes
terlalu singkat.
• Nilai yang terlalu murah. Kalau semua tes telah disusun
dengan baik, proporsi bobotnya proporsional, tapi
hasilnya ternyata mengejutkan, maka harus dilihat juga
proses penghitungan nilai akhirnya. Teknologi canggih
harus dikembalikan pada fitrahnya semula, yaitu
memproses nilai, tidak memanipulasi rumus atau
proporsi.
>> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >>