SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Di susun oleh:
Nama : Sartika Candra Dewi Sinaga
NPM : 12150032
Evaluasi Pendidikan
“TES STANDAR dan TES BUATAN
GURU
Test Standar
Pengertian tes standar adalah tes yang
disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh
lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi
syarat sebagai tes yang baik.
Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang
relatif lama, dapat diterapkan pada beberapa
obyek mencakup wilayah yang luas. Untuk
mengukur validitas dan reliabilitasnya telah diuji-
cobakan beberapa kali sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan
Test Buatan Guru
Pengertian tes buatan guru adalah tes yang
disusun oleh guru atau tanpa bantuan guru lain
dan di berlakukan untuk kelas nya sendiri dengan
reabilitas sedang atau rendah mencakup aspek
yang sempit.
Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan
Guru
Tes Standar Tes Buatan Guru
1) Didasarkan atas bahan dan tujuan
umum dari sekolah-sekolah di
seluruh negara
2) Mencakup aspek yang luasdan
pengetahuan atau ketrampilan
dengan hanya sedikit butir tes untuk
setiap ketrampilan atau topik
3) Disusun dengan kelengkapan staf
profesor, pembahas, editor,butir tes
4) Menggunakan butir-butir tes yang
sudah diujicobakan (try out),
dianalisis dan direvisi sebelum
menjadi sebuah tes
5) Mempunyai reliabilitas yang tinggi
6) Dimungkinkan menggunakan norma
untuk seluruh negara
1) Di dasarakan atas bahan dan tujuan
khusus yang dirumus kan oleh guru
untukkelasnya sendiri.
2) Dapat terjadi hanya mencakup
pengetahuan atau ketrampilan yang
sempit
3) Biasanya disusun sendiri oleh guru
dengan
sedikitatautanpabantuanorang
lain/tenaga ahli
4) Jarang-jarang menggunakan butir-
butir tes yang sudah diujicobakan,
dianalisis, dan direvisi
5) Mempunyai reliabilitas sedang atau
rendah
6) Norma kelompok terbatas kelas
tertentu
Kegunaan
Tes Standar Tes Buatan Guru
1. Membandingkan prestasi belajar
dengan pembawaan individu
atau kelompok.
2. Membandingkan tingkat prestasi
siswa dalam keterampilan di
berbagai bidang studi untuk
individu atau kelompok.
3. Membandingkan prestasi siswa
antara berbagai sekolah atau
kelas.
4. Mempelajari perkembangan
siswa dalam suatu periode waktu
tertentu.
1. Untuk menentukan seberapa
baik siswa menguasai bahan
pelajaran yang diberikan
dalam waktu tertentu
2. Untuk menentukan apakah
sesuatu tujuan telah tercapai
3. Untuk memperoleh suatu nilai
Hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun test standar
1. Aspek yang hendak diukur
2. Pihak penyusun
3. Tujuan penyusunan tes
4. Sampel
5. Kesahihan dan Keandalan
6. Keadministrasian
7. Cara menskor
8. Kunci jawaban
9. Tabel skor mentah
10. Penafsiran
Prosedur-prosedur menyusun test
STANDAR BUATAN GURU
1. Pihak Penyusunan perlu
dicantumkan
untuk menunjukkan jaminan mutu
dan
kesahihan tes standar tersebut.
2. Uji coba untuk menguji validitas dan
realibilitas tes standar, perlu
dilakukan
percobaan-percobaan terhadap
sampel
yang cukup besar dan representatif
3. Dianalisis secara statistik dan diuji
secara
empiris oleh para pakar agar dapat
dikatakan valid untuk digunakan
secara
umum. Hal yang harus diperhatikan:
a. Taraf kesukaran
b. Daya pembeda (D)
c. Pola jawaban soal
1. Menentukan tujuan mengadakan tes.
2. Mengadakan pembatasan terhadap
bahan yang akan diteskan.
3. Merumuskan tujuan instruksional
khusus dari tiap bagian bahan
4. Menderetkan semua TIK (tujuan
instruksional khusus) dalam tabel
persiapan yang memuat pula aspek
tingkah laku terkandung dalam TIK
tersebut
5. Menyusun tabel spesifikasi yang
memuat pokok materi, aspek berpikir
yang diukur beserta imbangan antara
kedua aspek tersebut.
6. Menuliskan butir-butir soal, didasarkan
pada TIK yang sudah dituliskan pada
tabel TIK dan aspek tingkah laku yang
dicangkup
Jenis tes
test tertulis dibagi menjadi 2 yakni:
1. tes subjektif (essay)
2. tes obyektif
Tes Subjektif (essay)
Tes jenis ini biasanya berupa soal-soal yang masing-
masing mengandung permasalahan dan menuntut penguraian
sebagai jawabannya. Tes essay dibedakan menjadi dua, yaitu
1. Tes essay jawaban terbatas
Tes essay jawaban terbatas menuntut siswa memberikan
jawaban satu atau dua kalimat dengan kata-katanya sendiri
2. Tes essay jawaban bebas
Tes essay jawaban bebas menuntut siswa menjawab berupa
uraian yang panjang yang memerlukan analisa dan kreatifitas
siswa yang lebih dalam memberikan jawaban.
Petunjuk penyusunan tes essay
1) Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun soal.
2) Soal-soal harus mengandung persoalan/masalah, karena tes essay itu bukan
sekedar mengukur pengetahuan. Tetapi memerlukan proses mental yang tinggi.
3) Masalah itu dirumuskan secara ekplisit (jelas).
4) Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin lansung dari
buku atau catatan.
5) Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci/ancer-
ancer jawaban serta pedoman penilaiannya.
6) Hendaknya diusahakn agar pertanyaan bervariasi antara “jelaskan”.
“Mengapa”, “mengapa”, “bagaimana”, “seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih
jauh penguasaan siswa terhadap bahan.
7) Petunjuk/perintah tes harus eksplisit/tegas.
8) Di dalam tes essay tidak diberi kesempatan untuk memilih soal, karena:
(a) Dengan memilih berarti spekulasi mulai berlaku
(b) Untuk memilih soal yang mana yang mudah, memerlukan waktu, sehingga
dapat mengurangi waktu untuk mengerjakan tes.
(c) Sukar memberi angka, karena sukar membandingkan jawaban murid yang
satu dengan yang lain.
Cara memberi angka/menilai tes
essay
1) Terapkanlah dengan tepat faktor-faktor apa yang seharusnya diukur.
2) Diperiksa nomor demi nomor dengan menggunakan kunci jawaban.
3) Untuk mengatasi pengaruh faktor subjektif
a) Sebelum diperiksa nama-nama murid pada kertas jawaban dan
diganti dengan kode.
b) Hindarkan pengaruh faktor luar seperti: tulisan, kebersihan
kertas pekerjaan dan lain-lain.
4) Nilailah dengan dua orang pemeriksa
Pemberian skoring bisa digunakan dalam berbagai bentuk, misalnya skala
1-4 atau 1-10 bahkan bisa pula skala 1-100. Namun yang paling umum
dugunakan adalah 1-4 atau 1-10. Dengan demikian guru tidak memberi angka
nol untuk jawaban yang salah. Gunakan bobot nilai dalam memberikan nilai
terhadap jawaban siswa. Bobot nilai bisa menggunakan skala 1-10. Misalnya
untuk soal kategori mudah diberi bobot dua, soal kategori cuku diberi bobot tiga,
dan soal kategori sulit diberi bobot lima hingga sepuluh.
Kelebihan dan kekurangan tes essay
Kelebihan kekurangan
1. Dapat mengukur proses mental
yang tinggi
2. Dapat mengembangkan
kemampuan berbahasa
3. Dapat mendorong siswa untuk
berani mengemukakan pendapat
4. Mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah
5. Memerlukan sedikit waktu untuk
menulis soal
6. Mudah disiapkan dan disusun
1. Kadar validitas dan realibilitas
kurang karena sukar diketahui segi-
segi mana dari pengetahuan siswa
yang betul-betul telah dikuasai
2. Cara memeriksanya banyak
dipengaruhi oleh unsur-unsur
subjektif
3. Pemeriksaannya lebih sulit sebab
membutuhkan pertimbangan
individual lebih banyak dari penilai
4. Waktu untuk mengoreksinya lama
karena tidak dapat diwakilkan
kepada orang lain
Tes Obyektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya
dapat dilakukan secara objektif.siapapun yang mengoreksi
jawaban tes objektif hasilnya akan sama. Hal ini memang
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari
tes bentuk esai. Tes objektif sering juga disebut tes
dikotomi (dichotomously scorred item) karena jawabannya
antara benar atau salah dan skornya antara satu atau nol.
Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih
jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang
telah disediakan, menberikan jawaban singkat, dan
melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum
sempurna.
Kelebihan dan kekurangan Tes
Obyektif
Kelebihan kekurangan
1. Lebih representatif dalam
mewakili isi dan luas bahan,
dapat menghindari campur
tangan unsur-unsur subjektif baik
dari segi siswa maupun guru
yang memeriksa
2. Lebih mudah dan cepat cara
memeriksanya
3. Pemeriksaanya dapat
diserahkan kepada orang lain
1. Persiapan untuk menyusunya
jauh lebih sulit dari pada tes
esai, karena soalnya banyak dan
harus teliti untuk menghindari
kelemahan yang lain
2. Soal-soalnya cenderung untuk
mengungkapkan ingatan dan
daya pengenalan kembali serta
sukar untuk mengukur proses
mental yang tinggi
3. Banyak kesempatan untuk main
untung-untungan
4. “ kerja sama” antar siswa antar
siswa dalam melaksanakan tes
lebih terbuka
BENTUK BENTUK TES OBJEKTIF
1. Bentuk Tes Benar Salah (True-False, or Yes-No)
Bentuk tes benar salah (B-S) adalah pertanyaan yang mengandung dua
kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik di minta untuk
menentukan pilhannya mengenai pertanyaan atau pernyataan dengan cara
seperti yang diminta dalam petunjuk mengerjakan soal. Bentuk soal benar salah
ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi
informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. Dalam penyusunan soal
bentuk B-S ini tidak hanya menggunakan kalimat pertanyaan atau pernyataan
tetapi juga dalam bentuk gambar, tabel, dan diagram.
Macam macam bentuk tes benar salah dari segi pola pengerjaaannya yaitu :
– Tes benar salah bentuk pertanyaan
– Tes benar salah yang menuntut alasan
– Tes benar salah dengan membetulkan
– Tes benar salah berganda
Kelebihan kekurangan
1. Dapat mencakup bahan yang luas
dan pertanyaanya lebih singkat
2. Mudah menyusunnya
3. Dapat digunakan berlaki-kali
4. Dapat dilihat secara cepat dan
objektif
5. Petunjuk cara mengerjakannya
mudah di mengerti
1. Bisa membingungkan siswa
2. Kurang dapat membedakan murud
yang pandai dan murud yang
kurang pandai
3. Banyak masalah yang tidak dapat
dinyatakan hanya dengan dua
kemungkinan benar atau salah
4. Hanya dapat mengungkap daya
ingatan dan pengenalan kembali
Contoh:
1) Bilangan bulat dioperasikan dengan bilangan bulat akan menghasilkan
bilangan bulat (B-S)
2) Kuadrat dari suatu bilangan asli lebih besar dari 20 (B-S)
3) Selisih suatu bilangan dengan 23 lebih besar dari 10 (B-S)
b. Tes Pilihan Ganda (Multiply Choice Test)
Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan
tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya
harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan. Tes pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan
bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (options).
Secara umum tes pilihan ganda dibedakan menjadi lima :
– Tes pilhan ganda dengan menemukan satu-satunya
jawaban yang benar
– Tes pilihan ganda dengan memilih jawaban yang terbaik
– Tes pilihan ganda dengan memilih lebih dari satu
jawaban benar
– Tes pilihan ganda dengan soal kalimat negatif
– Tes pilihan ganda yang menggunakan gambar, bagan,
peta dan lain-lain
Contoh soal pilihan ganda:
1) Bentuk baku dari 0,000072
(a) 72 x 10-6
(b) 7,2 x 105
(c) 7,2 x0,00001
(d) 7,2 x 10-5
c. Tes Bentuk Menjodohkan (Matching)
Soal tes bentuk menjodohkan sebenarnya masih
merupakan bentuk pilihan-ganda. Perbedaannya dengan
bentuk pilihan-ganda adalah pilihan ganda terdiri dari
stem dan option, kemudian peserta didik tinggal memilih
salah satu option yang paling tepat, sedangkan bentuk
menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan
jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom
yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunukukkan
kumpulan persoalan dan kolom sebelah kanan
menunjukkan kumpulan jawaban. Jumlah pilihan
jawaban dibuat lebih banyak dariapa jumlah persoalan
Kelebihan Kekuranga
1) Realatif mudah disusun
2) Penskorannya mudah, objektif
dan cepat
3) Dapat digunakan untuk menilai
teori dengan penemunya, sebab dan
akibatnya, istilah dan definisinya
4) Materi tes cukup luas
1) Ada kecendrungan untuk
menekankan ingatan saja
2) Kurang baik untuk menilai
pengertian guna membuat tafsiran
Contoh:
Petunujuk: jodohkanlah pernyataan pada bagian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B.
Isikanlah jawaban guru pada titik-titik yang telah disediakan.
Bagian A: Bagian B:
•Nilai tengah ………. a. Deskriptif
•Nilai rata-rata ………. b. Kuartil
•Nilai yang paling banyak muncul ………. c. Inferensial
•Menggambarkan keadaan ………. d. Median
•Menyimpulkan ………. e. Mean
Untuk meyusun soal perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
a) Buatlah petunjuk tes dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami
b) Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator
c) Kumpulan soal diletakkan disebelah kiri, sedangkan jawabannya
diletakka disebalah kanan
d) Susunlah item-item dan alternatif jawaban denga sistematika
tertentu. Misalnya, sebelum pokok persoalan didahului oleh stem
atau bisa juga lansung pada pokok persoalan
e) Seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu
halaman.
f) Gunakan kalimat yang singkat, tepat dan jelas
g) Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak dari pada
jumlah soal
d. Tes Jawaban Singkat (Short Answer) dan Melengkapi (Completion)
Tes jawaban singkat yaitu tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisikan
perkataan, ungkapan atau kalimat pendek sebagai jawaban terhadap kalimat yang
tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pertanyaan atau jawaban atas asosiasi yang
harus dilakukan.
Sesuai dengan bentuknya terdapat tiga jenis tes jawaban singkat, yaitu:
1) Bentuk pertanyaan dengan satu jawaban
Contoh:
(a) Bangun datar apakah yang memiliki simetri lipat dan simetri putar yang
tak terhingga?
(b) Jika 2x + 4 = 6 maka berapakah nilai x?
2) Bentuk kalimat tidak lengkap
Siswa tinggal mengisi satu jawaban yang dibutuhkan.
Contoh:
(a) Bangun ruang kubus memiliki … rusuk dan … sisi.
(b) 6 x (…+2)= (4 + 2) x (4+ 8)
3) Bentuk asosiasi
Persoalan diajukan dalam bentuk pertanyaan dan kemudian diikuti
(digabungkan) dengan kalimat-kalimat yang tidak lengkap dan siswa diminta
untuk mengisi atau melengkapi kalimat tersebut.
Contoh:
Tulislah integral dari:
 Sin x …………….
 Cos x …………….
 Tan x …………….
Kelebihan Kelemahan
1) Mudah dalam penyusunannya,
terutama untuk mengukur ingatan atau
pengetahuan.
2) Sedikit kesempatan untuk
menduga-duga jawaban.
3) Cocok untuk siswa kelas tingkat
rendah.
1) Sukar untuk mengukur proses
mental yang tinggi.
2) Sulit menyusun soal yang hanya
satu jawaban, lebih-lebih untuk proses
mental yang tinggi.
3) Sulit penilaiannya jika terdapat
bermacam-macam jawaban yang
benar.
4) Cenderung hanya mengukur
hafalan.
Petunjuk penyusunan soal tes jawaban singkat:
1) Untuk soal hitungan guru hendaknya lebih spesifik terutama untuk
jawaban
2) Hilangkan kata-kata yang penting (fill in blank)
3) Jangan terlalu banyak kata-kata yang dihilangkan
4) Secara umum lebih baik yang berbentuk direct question dari pada
incomplate statement

More Related Content

What's hot

(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4ANastiti Rahajeng
 
Model pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktifModel pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktifAhmad H
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomRiyani Widyaningsih
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilanSurya Eka
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiMuhamad Yogi
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDdodikdomek
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)universitas negeri padang
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Hafiza .h
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxZURISPINK
 

What's hot (20)

(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
 
Model pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktifModel pembelajaran interaktif
Model pembelajaran interaktif
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
Lembar Penilaian Sikap Kurikulum 2013 (Matematika)
 
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIKPANDUAN TEST DIAGNOSTIK
PANDUAN TEST DIAGNOSTIK
 
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUDApkg 1 & 2 PKP PAUD
Apkg 1 & 2 PKP PAUD
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloomKata kerja operasional revisi taksonomi bloom
Kata kerja operasional revisi taksonomi bloom
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilaninstrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
instrumen penilaian sikap pengetahuan dan ketrampilan
 
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan PresentasiFormat Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
Format Penilaian Keterampilan Peserta Didik Diskusi dan Presentasi
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP)
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
 

Viewers also liked

Tes dan evaluasi
Tes dan evaluasiTes dan evaluasi
Tes dan evaluasiarifa25
 
Foerqon klasifikasika jenis jenis evaluasi belajar
Foerqon klasifikasika jenis   jenis evaluasi belajarFoerqon klasifikasika jenis   jenis evaluasi belajar
Foerqon klasifikasika jenis jenis evaluasi belajarTia Septiani
 
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikanprinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikanfachrizal budianto
 
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)Nicholas Zakas
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
Teknik evaluasi pembelajaran
Teknik evaluasi pembelajaranTeknik evaluasi pembelajaran
Teknik evaluasi pembelajaranTia Septiani
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soalselvyimelia
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasiTia Septiani
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarEndah Anggraeni
 
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010EKO SUPRIYADI
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifNurul Hidayah
 
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1Soal UAS Kls 3 SD Semester 1
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1latif_muslim
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranhfzarfah
 
Latihan soal ujian nasional matematika sd
Latihan soal ujian nasional matematika sdLatihan soal ujian nasional matematika sd
Latihan soal ujian nasional matematika sdmardiyanto83
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016Diana Amelia Bagti
 

Viewers also liked (20)

Profil Pesantren Darunnajah Cipining Bogor 2012
Profil Pesantren Darunnajah Cipining Bogor 2012Profil Pesantren Darunnajah Cipining Bogor 2012
Profil Pesantren Darunnajah Cipining Bogor 2012
 
Tes dan evaluasi
Tes dan evaluasiTes dan evaluasi
Tes dan evaluasi
 
Foerqon klasifikasika jenis jenis evaluasi belajar
Foerqon klasifikasika jenis   jenis evaluasi belajarFoerqon klasifikasika jenis   jenis evaluasi belajar
Foerqon klasifikasika jenis jenis evaluasi belajar
 
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikanprinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
prinsip dan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan
 
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)
Test Driven Development With YUI Test (Ajax Experience 2008)
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
Teknik evaluasi pembelajaran
Teknik evaluasi pembelajaranTeknik evaluasi pembelajaran
Teknik evaluasi pembelajaran
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Makalah analisis soal
Makalah analisis soalMakalah analisis soal
Makalah analisis soal
 
Power point evaluasi
Power point evaluasiPower point evaluasi
Power point evaluasi
 
Teknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajarTeknik penilaian-hasil-belajar
Teknik penilaian-hasil-belajar
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
Soal kumpulan semester ganjil kls x 2009 2010
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1Soal UAS Kls 3 SD Semester 1
Soal UAS Kls 3 SD Semester 1
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaranMakalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
Makalahpengembangan instrumen penilaian pembelajaran
 
Latihan soal ujian nasional matematika sd
Latihan soal ujian nasional matematika sdLatihan soal ujian nasional matematika sd
Latihan soal ujian nasional matematika sd
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
PENULISAN KARYA ILMIAH - Contoh Jurnal Bambang 2016
 

Similar to Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan

Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)widyani siregar
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifmafia_konoha
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxKavitaTarigan
 
Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar ahmad akhyar
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranIbnu Fajar
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarErzhua Habib
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptx
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptxKelompok 1 Perakitan Tes.pptx
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptxSetiyaAndriyani
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxAnnisaIskha
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasizahraaini3
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalImron ali
 
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxMACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxAsmaraSyahTambusai
 

Similar to Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan (20)

Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
 
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptxMateri Pengembangan Instrumen Tes.pptx
Materi Pengembangan Instrumen Tes.pptx
 
Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar Ciri tes hasil belajar
Ciri tes hasil belajar
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajar
 
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil BelajarModul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Modul 2. Pengembangan Tes Hasil Belajar
 
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptx
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptxKelompok 1 Perakitan Tes.pptx
Kelompok 1 Perakitan Tes.pptx
 
Penilaian melalaui_tes
Penilaian  melalaui_tesPenilaian  melalaui_tes
Penilaian melalaui_tes
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasi
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Teknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soalTeknik penulisan & analisis soal
Teknik penulisan & analisis soal
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
 
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptxMACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
MACAM-MACAM BENTUK TES Hasil belajar.pptx
 

Recently uploaded

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 

Recently uploaded (20)

modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 

Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan

  • 1. Di susun oleh: Nama : Sartika Candra Dewi Sinaga NPM : 12150032 Evaluasi Pendidikan “TES STANDAR dan TES BUATAN GURU
  • 2. Test Standar Pengertian tes standar adalah tes yang disusun oleh satu tim ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik. Tes ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan pada beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Untuk mengukur validitas dan reliabilitasnya telah diuji- cobakan beberapa kali sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
  • 3. Test Buatan Guru Pengertian tes buatan guru adalah tes yang disusun oleh guru atau tanpa bantuan guru lain dan di berlakukan untuk kelas nya sendiri dengan reabilitas sedang atau rendah mencakup aspek yang sempit.
  • 4. Perbandingan Tes Standar dan Tes Buatan Guru Tes Standar Tes Buatan Guru 1) Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara 2) Mencakup aspek yang luasdan pengetahuan atau ketrampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap ketrampilan atau topik 3) Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor,butir tes 4) Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan (try out), dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes 5) Mempunyai reliabilitas yang tinggi 6) Dimungkinkan menggunakan norma untuk seluruh negara 1) Di dasarakan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumus kan oleh guru untukkelasnya sendiri. 2) Dapat terjadi hanya mencakup pengetahuan atau ketrampilan yang sempit 3) Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikitatautanpabantuanorang lain/tenaga ahli 4) Jarang-jarang menggunakan butir- butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi 5) Mempunyai reliabilitas sedang atau rendah 6) Norma kelompok terbatas kelas tertentu
  • 5. Kegunaan Tes Standar Tes Buatan Guru 1. Membandingkan prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok. 2. Membandingkan tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok. 3. Membandingkan prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas. 4. Mempelajari perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu. 1. Untuk menentukan seberapa baik siswa menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu 2. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai 3. Untuk memperoleh suatu nilai
  • 6. Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun test standar 1. Aspek yang hendak diukur 2. Pihak penyusun 3. Tujuan penyusunan tes 4. Sampel 5. Kesahihan dan Keandalan 6. Keadministrasian 7. Cara menskor 8. Kunci jawaban 9. Tabel skor mentah 10. Penafsiran
  • 7. Prosedur-prosedur menyusun test STANDAR BUATAN GURU 1. Pihak Penyusunan perlu dicantumkan untuk menunjukkan jaminan mutu dan kesahihan tes standar tersebut. 2. Uji coba untuk menguji validitas dan realibilitas tes standar, perlu dilakukan percobaan-percobaan terhadap sampel yang cukup besar dan representatif 3. Dianalisis secara statistik dan diuji secara empiris oleh para pakar agar dapat dikatakan valid untuk digunakan secara umum. Hal yang harus diperhatikan: a. Taraf kesukaran b. Daya pembeda (D) c. Pola jawaban soal 1. Menentukan tujuan mengadakan tes. 2. Mengadakan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. 3. Merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan 4. Menderetkan semua TIK (tujuan instruksional khusus) dalam tabel persiapan yang memuat pula aspek tingkah laku terkandung dalam TIK tersebut 5. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, aspek berpikir yang diukur beserta imbangan antara kedua aspek tersebut. 6. Menuliskan butir-butir soal, didasarkan pada TIK yang sudah dituliskan pada tabel TIK dan aspek tingkah laku yang dicangkup
  • 8. Jenis tes test tertulis dibagi menjadi 2 yakni: 1. tes subjektif (essay) 2. tes obyektif
  • 9. Tes Subjektif (essay) Tes jenis ini biasanya berupa soal-soal yang masing- masing mengandung permasalahan dan menuntut penguraian sebagai jawabannya. Tes essay dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Tes essay jawaban terbatas Tes essay jawaban terbatas menuntut siswa memberikan jawaban satu atau dua kalimat dengan kata-katanya sendiri 2. Tes essay jawaban bebas Tes essay jawaban bebas menuntut siswa menjawab berupa uraian yang panjang yang memerlukan analisa dan kreatifitas siswa yang lebih dalam memberikan jawaban.
  • 10. Petunjuk penyusunan tes essay 1) Sediakan waktu yang cukup untuk menyusun soal. 2) Soal-soal harus mengandung persoalan/masalah, karena tes essay itu bukan sekedar mengukur pengetahuan. Tetapi memerlukan proses mental yang tinggi. 3) Masalah itu dirumuskan secara ekplisit (jelas). 4) Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin lansung dari buku atau catatan. 5) Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci/ancer- ancer jawaban serta pedoman penilaiannya. 6) Hendaknya diusahakn agar pertanyaan bervariasi antara “jelaskan”. “Mengapa”, “mengapa”, “bagaimana”, “seberapa jauh”, agar dapat diketahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan. 7) Petunjuk/perintah tes harus eksplisit/tegas. 8) Di dalam tes essay tidak diberi kesempatan untuk memilih soal, karena: (a) Dengan memilih berarti spekulasi mulai berlaku (b) Untuk memilih soal yang mana yang mudah, memerlukan waktu, sehingga dapat mengurangi waktu untuk mengerjakan tes. (c) Sukar memberi angka, karena sukar membandingkan jawaban murid yang satu dengan yang lain.
  • 11. Cara memberi angka/menilai tes essay 1) Terapkanlah dengan tepat faktor-faktor apa yang seharusnya diukur. 2) Diperiksa nomor demi nomor dengan menggunakan kunci jawaban. 3) Untuk mengatasi pengaruh faktor subjektif a) Sebelum diperiksa nama-nama murid pada kertas jawaban dan diganti dengan kode. b) Hindarkan pengaruh faktor luar seperti: tulisan, kebersihan kertas pekerjaan dan lain-lain. 4) Nilailah dengan dua orang pemeriksa Pemberian skoring bisa digunakan dalam berbagai bentuk, misalnya skala 1-4 atau 1-10 bahkan bisa pula skala 1-100. Namun yang paling umum dugunakan adalah 1-4 atau 1-10. Dengan demikian guru tidak memberi angka nol untuk jawaban yang salah. Gunakan bobot nilai dalam memberikan nilai terhadap jawaban siswa. Bobot nilai bisa menggunakan skala 1-10. Misalnya untuk soal kategori mudah diberi bobot dua, soal kategori cuku diberi bobot tiga, dan soal kategori sulit diberi bobot lima hingga sepuluh.
  • 12. Kelebihan dan kekurangan tes essay Kelebihan kekurangan 1. Dapat mengukur proses mental yang tinggi 2. Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa 3. Dapat mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat 4. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah 5. Memerlukan sedikit waktu untuk menulis soal 6. Mudah disiapkan dan disusun 1. Kadar validitas dan realibilitas kurang karena sukar diketahui segi- segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai 2. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif 3. Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih banyak dari penilai 4. Waktu untuk mengoreksinya lama karena tidak dapat diwakilkan kepada orang lain
  • 13. Tes Obyektif Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai. Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi (dichotomously scorred item) karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara satu atau nol. Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, menberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
  • 14. Kelebihan dan kekurangan Tes Obyektif Kelebihan kekurangan 1. Lebih representatif dalam mewakili isi dan luas bahan, dapat menghindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun guru yang memeriksa 2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya 3. Pemeriksaanya dapat diserahkan kepada orang lain 1. Persiapan untuk menyusunya jauh lebih sulit dari pada tes esai, karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan yang lain 2. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali serta sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi 3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan 4. “ kerja sama” antar siswa antar siswa dalam melaksanakan tes lebih terbuka
  • 15. BENTUK BENTUK TES OBJEKTIF 1. Bentuk Tes Benar Salah (True-False, or Yes-No) Bentuk tes benar salah (B-S) adalah pertanyaan yang mengandung dua kemungkinan jawaban, yaitu benar atau salah. Peserta didik di minta untuk menentukan pilhannya mengenai pertanyaan atau pernyataan dengan cara seperti yang diminta dalam petunjuk mengerjakan soal. Bentuk soal benar salah ini lebih banyak digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana. Dalam penyusunan soal bentuk B-S ini tidak hanya menggunakan kalimat pertanyaan atau pernyataan tetapi juga dalam bentuk gambar, tabel, dan diagram. Macam macam bentuk tes benar salah dari segi pola pengerjaaannya yaitu : – Tes benar salah bentuk pertanyaan – Tes benar salah yang menuntut alasan – Tes benar salah dengan membetulkan – Tes benar salah berganda
  • 16. Kelebihan kekurangan 1. Dapat mencakup bahan yang luas dan pertanyaanya lebih singkat 2. Mudah menyusunnya 3. Dapat digunakan berlaki-kali 4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif 5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah di mengerti 1. Bisa membingungkan siswa 2. Kurang dapat membedakan murud yang pandai dan murud yang kurang pandai 3. Banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan hanya dengan dua kemungkinan benar atau salah 4. Hanya dapat mengungkap daya ingatan dan pengenalan kembali Contoh: 1) Bilangan bulat dioperasikan dengan bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat (B-S) 2) Kuadrat dari suatu bilangan asli lebih besar dari 20 (B-S) 3) Selisih suatu bilangan dengan 23 lebih besar dari 10 (B-S)
  • 17. b. Tes Pilihan Ganda (Multiply Choice Test) Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Tes pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif (options). Secara umum tes pilihan ganda dibedakan menjadi lima : – Tes pilhan ganda dengan menemukan satu-satunya jawaban yang benar – Tes pilihan ganda dengan memilih jawaban yang terbaik – Tes pilihan ganda dengan memilih lebih dari satu jawaban benar – Tes pilihan ganda dengan soal kalimat negatif – Tes pilihan ganda yang menggunakan gambar, bagan, peta dan lain-lain
  • 18. Contoh soal pilihan ganda: 1) Bentuk baku dari 0,000072 (a) 72 x 10-6 (b) 7,2 x 105 (c) 7,2 x0,00001 (d) 7,2 x 10-5
  • 19. c. Tes Bentuk Menjodohkan (Matching) Soal tes bentuk menjodohkan sebenarnya masih merupakan bentuk pilihan-ganda. Perbedaannya dengan bentuk pilihan-ganda adalah pilihan ganda terdiri dari stem dan option, kemudian peserta didik tinggal memilih salah satu option yang paling tepat, sedangkan bentuk menjodohkan terdiri atas kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang keduanya dikumpulkan pada dua kolom yang berbeda, yaitu kolom sebelah kiri menunukukkan kumpulan persoalan dan kolom sebelah kanan menunjukkan kumpulan jawaban. Jumlah pilihan jawaban dibuat lebih banyak dariapa jumlah persoalan
  • 20. Kelebihan Kekuranga 1) Realatif mudah disusun 2) Penskorannya mudah, objektif dan cepat 3) Dapat digunakan untuk menilai teori dengan penemunya, sebab dan akibatnya, istilah dan definisinya 4) Materi tes cukup luas 1) Ada kecendrungan untuk menekankan ingatan saja 2) Kurang baik untuk menilai pengertian guna membuat tafsiran Contoh: Petunujuk: jodohkanlah pernyataan pada bagian A dengan jawaban yang tepat pada bagian B. Isikanlah jawaban guru pada titik-titik yang telah disediakan. Bagian A: Bagian B: •Nilai tengah ………. a. Deskriptif •Nilai rata-rata ………. b. Kuartil •Nilai yang paling banyak muncul ………. c. Inferensial •Menggambarkan keadaan ………. d. Median •Menyimpulkan ………. e. Mean
  • 21. Untuk meyusun soal perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: a) Buatlah petunjuk tes dengan jelas, singkat, dan mudah dipahami b) Sesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator c) Kumpulan soal diletakkan disebelah kiri, sedangkan jawabannya diletakka disebalah kanan d) Susunlah item-item dan alternatif jawaban denga sistematika tertentu. Misalnya, sebelum pokok persoalan didahului oleh stem atau bisa juga lansung pada pokok persoalan e) Seluruh kelompok soal dan jawaban hanya terdapat dalam satu halaman. f) Gunakan kalimat yang singkat, tepat dan jelas g) Jumlah alternatif jawaban hendaknya lebih banyak dari pada jumlah soal
  • 22. d. Tes Jawaban Singkat (Short Answer) dan Melengkapi (Completion) Tes jawaban singkat yaitu tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisikan perkataan, ungkapan atau kalimat pendek sebagai jawaban terhadap kalimat yang tidak lengkap, atau jawaban atas suatu pertanyaan atau jawaban atas asosiasi yang harus dilakukan. Sesuai dengan bentuknya terdapat tiga jenis tes jawaban singkat, yaitu: 1) Bentuk pertanyaan dengan satu jawaban Contoh: (a) Bangun datar apakah yang memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga? (b) Jika 2x + 4 = 6 maka berapakah nilai x? 2) Bentuk kalimat tidak lengkap Siswa tinggal mengisi satu jawaban yang dibutuhkan. Contoh: (a) Bangun ruang kubus memiliki … rusuk dan … sisi. (b) 6 x (…+2)= (4 + 2) x (4+ 8) 3) Bentuk asosiasi Persoalan diajukan dalam bentuk pertanyaan dan kemudian diikuti (digabungkan) dengan kalimat-kalimat yang tidak lengkap dan siswa diminta untuk mengisi atau melengkapi kalimat tersebut. Contoh: Tulislah integral dari:  Sin x …………….  Cos x …………….  Tan x …………….
  • 23. Kelebihan Kelemahan 1) Mudah dalam penyusunannya, terutama untuk mengukur ingatan atau pengetahuan. 2) Sedikit kesempatan untuk menduga-duga jawaban. 3) Cocok untuk siswa kelas tingkat rendah. 1) Sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 2) Sulit menyusun soal yang hanya satu jawaban, lebih-lebih untuk proses mental yang tinggi. 3) Sulit penilaiannya jika terdapat bermacam-macam jawaban yang benar. 4) Cenderung hanya mengukur hafalan. Petunjuk penyusunan soal tes jawaban singkat: 1) Untuk soal hitungan guru hendaknya lebih spesifik terutama untuk jawaban 2) Hilangkan kata-kata yang penting (fill in blank) 3) Jangan terlalu banyak kata-kata yang dihilangkan 4) Secara umum lebih baik yang berbentuk direct question dari pada incomplate statement