Teori belajar kognitif menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses internal yang melibatkan berpikir kompleks, mengingat, memahami, dan memproses informasi. Prinsip utamanya adalah bahwa pembelajaran merupakan perubahan sistem mental individu melalui aktivitas berpikir. Strategi pembelajaran kognitif meliputi pertanyaan, kesalahan, refleksi diri, dan berpikir tingkat tinggi untuk meningkatkan pemahaman siswa.
2. 1. Pengertian
Secara etimologi cognitive berakar dari kata cognition yakni kognisi yang berarti: penyusunan, perolehan dan
pemakaian pengetahuan. Dalam skema berikutnya, arti kognitif menjadi terkait dengan bidang psikologi
manusia yang memiliki konsep pembahasan dalam perilaku mental yang meliputi masalah perhatian,
pemahaman, keputusan, pemrosesan data, problem solving , analisis, imajinasi, berpikir dan prediksi.
Teori belajar kognitif adalah teori yang dipakai untuk menjabarkan proses mental dan bagaimana seseorang
(siswa) bisa terpengaruh oleh faktor internal dan eksternal untuk menghasilkan pembelajaran dalam dirinya
sendiri. Kemudian mengolahnya menjadi pengetahuan baru berdasarkan apa yang telah dipelajari mereka di
masa lalu.
Maksudnya adalah, teori ini menyatakan bahwa siswa pada saat pembelajaran dilaksanakan memiliki
keterampilan, pengetahuan, ingatan dan informasi mereka sendiri yang berasal/telah di pelajari di masa lalu.
Teori ini berasal dari pernyataan psikolog pendidikan Jean Piaget, beliau percaya bahwa pengetahuan
merupakan sesuatu yang secara aktif dikonstruksikan oleh siswa berdasarkan struktur kognitif mereka.
.
3. Teori kognitif memiliki dasar bahwa, belajar adalah suatu aktivitas internal yang terdiri dari
pemahaman, mengingat, pemrosesan data dan perasaan. Sehingga belajar adalah kegiatan
individu di ranah privat untuk berpikir kompleks.
Dengan metode ini siswa akan lebih aktif untuk duduk dan mendengarkan sembari memikirkan apa
yang sedang guru sampaikan, sedangkan keaktifan guru merupakan sebuah keharusan. Teori
belajar kognitf bisa membuat siswa menjadi lebih mudah dalam beradaptasi, terutama ketika
mereka akan menggunakan cara berpikir kompleks. Ini bisa menjadi bekal untuk siswa agar mudah
dalam menyelesaikan problematika hidup di masa yang akan datang.
4. 2. Proses Pembelajaran Kognitif
Pembelajaran kognitif berfokus pada proses mental di mana siswa
menerima menafsirkan, menyimpan dan memperoleh informasi. Proses
mental ini bisa terjadi dengan stimulus (input) dan respon (output).
Proses mental ini mempunyai beberapa elemen, di antaranya adalah:
•perhatian (attention)
•mengamati (observing)
•persepsi (perception)
•menafsirkan (interpreting)
•pengorganisasian
•memori (menyimpan dan mengambil)
•pengkategorian (categorizing)
•membentuk generalisasi
5. Sementara urutan prosesnya itu sendiri adalah:
- Organisasi
klasifikasi perilaku atau konsep ke dalam kelompok yang terpisah dalam sistem kognitif yang tertib dengan
menggunakan kategori-kategori.
- Skema
Kumpulan konsep/kategori yang digunakan individu ketika berinteraksi dengan lingkungan.
- Adaptasi: Asimilasi
Penyerapan pengalaman baru, di mana seseorang memadukan stimulus atau persepsi ke dalam skemata atau
perilaku yang telah ada.
- Adaptasi: Akomodasi
Proses struktur kognitif yang berlangsung sesuai pengalaman baru. Proses ini menghasilkan skemata baru dan
mengubah skemata lama.
- Keseimbangan (Equilibrium)
Proses menstabilisasikan asimilasi dan akomodasi dalam proses struktur kognitif.
Dipercaya bahwa siswa bisa bertindak berdasarkan keyakinan, perasaan, pengetahuan, pikiran, sikap dan
pemahaman mengenai diri mereka sendiri dan lingkungan ketika menafsirkan stimulus.
6. 3. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitif
Teori belajar kognitif memaparkan bahwa belajar dengan memusatkan pada aktivitas berpikir yang rumit
(detail) dengan sistem yang ada, bisa mengubah cara pandang siswa tentang kehidupan.
Teori belajar kognitif difungsikan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah kecil dan besar dalam belajar,
seperti menghafal dan menganalisis.
Dengan begitu teori belajar kognitif memiliki prinsip umum yakni:
•Aktivitas belajar merupakan perubahan pada sistem mental individu (perilaku).
•Belajar merupakan aktivitas untuk menguasai materi dari catatan.
•Lebih fokus pada proses daripada hasil.
•Sudut pandang (persepsi) adalah perangkat yang paling berperan dalam tindakan seseorang.
•Belajar merupakan aktivitas private yang meliputi pengumpulan data, menghafal, memahami data dsb.
•Kegiatan belajar adalah rangkaian berpikir kompleks.
•Dalam rangkaian belajar sebaiknya tersusun berdasarkan dari urutan yang paling simpel hingga paling rumit
(kompleks).
•Hal paling esensial dalam pembelajaran adalah pada keaktifan guru dan inisiatif siswa dalam belajar
mandiri.
•Guru harus memahami latar belakang siswa yang berbeda-beda karena akan sangat menentukan dalam
langkah selanjutnya.
7. 4. Strategi Pembelajaran Kognitif
Terdapat beberapa cara untuk menerapkan teori belajar kognitif dalam kelas dan kehidupan sehari-hari yang
bisa digunakan untuk meningkatkan prestasi siswa.
•Menanyakan sebuah pertanyaan. Saat siswa diberi sebuah pertanyaan, maka akan membuat mereka bisa
menyelami sebuah makna lebih dalam. Pertanyaan yang didasari oleh respon siswa terhadap sesuatu bisa
membantu mereka memperdalam sebuah teori sehingga mereka bisa lebih memahami proses pemikiran dan
pemahaman mereka sendiri.
•Buat siswa agar bisa membuat sebuah kesalahan. Caranya bisa dengan melaksanakan praktek atau simulasi
tentang suatu hal, kemudian siswa akan membuat kesalahan lalu siswa akan belajar dari kesalahan tersebut.
Dengan praktik seperti ini bisa membuat mereka bisa memahami proses berpikir mereka sendiri dan siswa juga
bisa mengubah jalan pikiran dari yang salah menjadi benar.
•Mempertanyakan diri sendiri. Dengan aktivitas ini bisa membuat siswa memahami proses mentalnya. Caranya
bisa dengan melakukan diskusi dan menganalisis diri sendiri dengan mempertanyakan apa saja kelebihan dan
kekurangan mereka dalam sebuah pembelajaran.
•Berpikir keras. Caranya bisa dengan memberikan siswa soal yang susah. Bisa juga dengan menyelesaikan
sebuah masalah yang dikerjakan secara kelompok lalu dipresentasikan, kemudian guru memberikan pertanyaan
atau memberi saran yang bisa membuat siswa harus berpikir dengan keras.
•Analogi, Berikan siswa lebih banyak analogi yang berhubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang telah ada dalam diri siswa.
•Bertahap dan berjenjang, ketika memberikan sebuah materi, usahakan untuk dibagi menjadi beberapa tahap,
selanjutnya pertahankan alur logis dari materi yang diajarkan tersebut.
8. 5. Contoh Kegiatan Pembelajaran Kognitif di Kelas
Meskipun teori ini seperti tes atau eksperimen psikologi yang sulit dipakai dan diterapkan. Namun
berdasarkan fakta dan penelitian manfaat yang akan bisa dicapai jika teori ini diterapkan bisa berdampak
langsung kepada siswa untuk membantu mereka dalam belajar dan mendapatkan prestasi yang maksimal.
Berikut merupakan contoh dan cara yang bisa digunakan agar strategi belajar kognitif dapat berlangsung
maksimal adalah:
• Membuat permainan untuk menghafalkan sebuah puisi, lagu atau fakta.
• Minta siswa untuk membuat jurnal tentang apa saja yang telah mereka lakukan dan pelajari dari hari ke
hari atau minggu ke minggu.
• Siswa bisa mendemonstrasikan proyeknya di depan kelas.
• Minta siswa untuk memuat permainan belajar mereka sendiri, ketika mereka sedang akan memahami
sebuah fakta atau subjek.
• Minat siswa untuk menjabarkan teori atau masalah pembelajaran kepada siswa lain dan mengajarkan
teori atau masalah tersebut kepada mereka.
• Buat daftar pertanyaan di papan tulis lalu minta siswa untuk menjawab dan mempelajari mengenai cara
berpikir mereka.
Dalam menerapkan strategi ini, guru harus bisa menekan secara halus kepada siswa agar mereka mau
mempelajari yang memang harus dilakukan.