SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Teori Belajar Behavioristik,
Kognitif, Konstruktivisme
Dan penerapannya dalam pembelajaran IPS
Teori Belajar
Behavioristik &
Penerapannya dalam
Pembelajaran IPS
Prinsip Dasar Pengertian Belajar dalam
Behavioristik
Perubahan tingkahlaku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon
Bentuk perubahan yg dialami siswa dalam hal kemampuannya dg cara yang baru sebagai
hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Faktor penting dalam belajar behavioristik
• Masukan atau input, yang berupa stimulus
• Keluaran atau output, yang berupa respon
• Faktor penguatan (reinforcement) baik positive reinforcement maupun negative reinforcement
Tokoh aliran behavioristik, antara lain: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie dan
Skinner
Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran
IPS
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar, Dapat diamati secara langsung.
Mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif Konsekwensi
logisnya yang berperan aktif adalah Gurunya maka materi harus
dipersiapkan secara detail/Rinci
Guru memposisikan sebagai sumber belajar Utama
Bagaimana apakah masih relefan dengan tuntutan IPS dalam
Kurikulum 2013 ?
Lihat sumber belajar IPS di Bawah ini !
SUMBER BELAJAR IPS DALAM
KURIKULUM 2013
Macam Sumber Materi IPS antara lain seperti berikut:
1. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah,
desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan berbagai
permasalahannya.
2. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi,
transportasi.
3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat
sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
4. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah
lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
Lanjutan Aplikasi teori behavioristik dalam
pembelajaran IPS
Unsur-unsur penting dalam behavioristik, hubungan S-R, siswa pasif,
perilaku sebagai hasil belajar yg tampak, pembentukan perilaku (shaping)
dengan penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan hukuman.
Aplikasi teori tergantung, tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran,
karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran
Sesuatu yang ada didunia nyata menurut teori ini, terstruktur rapi, teratur
maka orang belajar harus dihadapkan aturan yang jelas
Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan
Evaluasi menekankan respon pasif, biasanya menggunakan paper and pencil test
Langkah-langkah pembelajaran
Menentukan tujuan pembelajaran
Menganalisis lingkungan kelas
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi menjadi bagian kecil-kecil (pokok bahasan, sub pokok
bahasan, topik, dsb)
Menyajikan materi pelajaran Secara Lengkap
Memberi stimulus
Langkah-langkah pembelajaran
Memberi stimulus
Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa.
Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman
Memberikan stimulus baru
Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa
Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman
Evaluasi hasil belajar
TEORI BELAJAR
KOGNITIF DAN
TERAPANNYA DALAM
PEMBELAJARAN
POKOK POKOK PIKIRANNYA
(Pengertian belajar menurut teori kognitif )
 1. Lebih mementingkan proses dari pada hasil belajar
• Terapannya dalam Evaluasi Pembelajaran saat berproses harus mendapat perhatian maka harus ada penilaian proses bukan hanya hasilnya saja
 2. Belajar merupakan proses internal yang mencakup
 Ingatan
 Retensi (penyimpanan/pengendapan)
 Pengolahan informasi
 Emosi & aspek-aspek kejiwaan lain
Semua aspek saling terkait dan saling mempengaruhi maka Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, saat siswa dalam kondisi
takut/kalut/sedih/banyak beban proses berfikir tidak dapat berjalan dengan baik,
 3. Belajar merupakan proses berpikir yang sangat kompleks
Beberapa karakteristik dalam teori belajar kognitif :
•Tahap perkembangan kognitif  J. Piaget
•Advance Organizer  Ausubel
•Pemahaman konsep  J. Bruner
•Tingkat kemampuan belajar  R. Gagne
Tokoh-tokoh yang mengembangkan
teori belajar kognitif
Jean Piaget
Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasari
karena perkembangan sistem syaraf
 Belajar merupakan proses identifikasi dan pengintegrasian stimulus/
informasi yang baru  Skemata melalui tahap 
1. Asimilasi
2.Akomodasi
3.Ekuilibrasi
1. Asimilasi : adalah proses penerimaan informasi baru lalu dimodifikasi
sehingga cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya.
Maka guru harus melakukan Apersepsi pada awal pembelajaran agar siswa
mudah menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan dengan materi
sebelumnya
2. Akomodasi : adalah proses perubahan / penyesuaian struktur kognitif
yang telah dimiliki dengan informasi baru yang diterima. Guru harus
memberi waktu untuk mengendapkan pemahaman materinya sehingga
dapat lekat kuat dimemorinya otaknya/Struktur kognitifnya
3. Ekuilibrasi : adalah keseimbangan antara asimilasi & akomodasi atau
pengembangan antara lingkungan luar dengan struktur kognitif yang ada
dalam dirinya. Proses ini memperkaya khasanah pengetahuannya di
momory jangka panjang (Longterm memory)
Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-
tahap perkembangan sesuai dengan umurnya.
• Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi
empat, yaitu :
1.Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun)
2. Tahap pre operasional (2 – 7/8 tahun)
3.Tahap operasional konkret (7/8 – 11/12 tahun)
4. Tahap operasional formal (11/12 tahun ke atas)
Terapannya
Dalam PBM guru harus memilih strategi dan metode
pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat
perkembangan psikologis siswa
1. Contoh saat Operasional Kongkrit maka guru harus
memberi contoh-contoh yang riil dan dekat dengan
kehidupan anak
2. Saat Operasional formal siswa sudah dapat diajak
berfikir abstrak
Ausubel
 Guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui
proses belajar yang bermakna
Belajar bermakna adalah menyajikan materi pelajaran yang baru
dengan menghubungkan pada konsep yang relevan yang sudah ada
dalam struktur kognisi siswa
 Siswa pada pendidikan dasar harus dilibatkan pada kegiatan
langsung, sedangkan untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih
tinggi (SMA) akan lebih efektif bila guru menggunakan penjelasan,
demonstrasi, diagram atau ilustrasi.
 Langkah-langkah dalam menerapkan belajar bermakna :
a. Advance organizer, Penyampaian awal tentang kerangka isi
materi yang akan dipelajari siswa, contoh : hand out pelajaran
dapat juga disusun peta konsep
b. Progressive differensial, materi pelajaran disampaikan bertahap,
di awali konsep umum kemudian dilanjutkan ke hal yang khusus .
c. Integrative reconciliation, Penjelasan tentang kesamaan dan
perbedaan antara konsep-konsep yang telah dimiliki dengan
konsep yang baru dipelajari.
d. Consolidation, pemantapan materi dengan menghadirkan banyak
contoh
Jerome Bruner
Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap
perkembangan kognitif
 Dalam proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh
kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang
 Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep,
teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang
dijumpai dalam kehidupannya  Free Discovery Learning
 Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi
melalui tiga tahap, yaitu :
1.Tahap enaktif : dalam memahami dunia anak
mengunakan pengetahuan motorik : sentuhan,
pegangan dll.
2.Tahap ikonik : Seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi
verbal.
3.Tahap simbolik : seseorang memahami dunia melalui
simbol-simbol bahasa, logika, matematika dll.
Seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia
mengetahui semua unsur dari konsep itu meliputi :
a.Nama
b.Contoh-contoh baik yang positif maupun negatif
c.Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak
d.Rentangan karakteristik
e.kaidah
Robert Gagne
 Proses belajar adalah suatu proses dimana siswa terlibat
dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki
kemampuan yang tidak dimiliki sebelumnya
 Ada delapan tingkat kemampuan belajar menurut Gagne,
dimana kemampuan belajar pada tingkat tertentu ditentukan
oleh kemampuan belajar ditingkat sebelumnya.
• Delapan tingkat kemampuan belajar tersebut adalah sbb :
1. Signal Learning : dari signal yang dilihat, anak akan memberi respon tertentu
2. Stimulus – response learning : seorang anak akan memberi respon fisik atau vokal setelah
mendapat stimulus tertentu.
3. Chaining : kemampuan anak untuk menggabungkan dua atau lebih hasil belajar S – R yang
sederhana
4. Verbal assosiation : bentuk penggabungan hasil belajar yang melibatkan unit bahasa seperti
memberi nama sebuah obyek atau benda
5. Multiple discrimination : kemampuan untuk menghubungkan beberapa kemampuan chaining
sebelumnya
6. Concept learning : anak mampu memberi respon terhadap stimulus yang hadir melalui
karakteristik abstraknya
7. Principle learning : kemampuan siswa untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya
8. Problem solving : siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari untuk mencapai
satu sasaran (merupakan tipe belajar yang paling tinggi)
KONSTRUKTIVISME
DALAM PEMBELAJARAN
Piaget
1896-1980
Vygotsky
1896-1934
Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan (epistemologi)
yang mempertanyakan:
1. Apa itu pengetahuan
2. Bagaimana orang membangun pengetahuan.
•Pengetahuan (menurut konstruktivisme)
merupakan konstruksi (bentukan)
kognitif oleh seseorang terhadap obyek,
pengalaman dan lingkungannya.
•Pengetahuan bukan sekedar kumpulan
fakta, atau “barang jadi” yang tinggal
diambil, atau ditransfer dari seorang
kepada orang lain.
Bagaimana orang membangun pengetahuan ?
Akan dibahas 2 macam konstruktivisme psikologis yaitu :
1) Konstruktivisme psikologis personal (Jean Piaget)
2) Konstruktivisme psikologis sosiokultural
(Vygotsky)
Kontruktivisme Psikologis Personal
Dikemukakan oleh Piaget, dalam Teori Adaptasi Intelektual. Dalam teori itu
dikemukan beberapa konsep sbb.
1. Skema, setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut skema. Dengan
skema orang beradaptasi dan mengkoordinasi obyek, pengalaman dan
lingkungannya.
Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget
• Sensorimotor (0 – 2 tahun)
• Praoperasi (2 – 7 tahun)
• Operasi Konkrit (8 – 11 tahun)
• Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :
 hipotetis
 abstrak
deduktif dan induktif
 logis dan probabilitas
2. Asimilasi, ketika orang berinteraksi dengan obyek, pengalaman dan
lingkungan yang baru, secara kognitif orang dapat mengintegrasikan
persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah
dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi (ada proses
pembauran/penyesuaian). Dengan asimilasi skema seseorang dapat terus
berkembang.
3. Akomodasi, dapat terjadi pengalaman baru tidak dapat diintegrasikan ke
dalam skema dengan proses asimilasi, karena tidak cocok dengan skema
yang ada. Orang lalu secara kognitif membentuk skema baru, atau
memodifikasi skema yang sudah ada, agar cocok dengan pengalaman baru
itu. Proses kognitif itu disebut akomodasi.
4. Ekuilibrasi, proses asimilasi dan akomodasi berlangsung terus menerus.
Proses pengaturan diri secara mekanis agar terjadi keseimbangan antara
asimilasi dan akomodasi, disebut ekuilibrasi.
Konstruktivisme Psikologis Sosiokultural
Dikemukakan oleh Vygotsky.
Vygotsky mengemukakan hukum dan beberapa konsep sbb.
1. Konsep Spontan, adalah hasil generalisasi dan internalisasi pengalaman pribadi
sehari-hari. Konsep spontan tidak diperoleh melalui pembelajaran secara
sistematis, sehingga bisa keliru (miskonsep)
2. Konsep Ilmiah, adalah generalisasi atas pengalaman manusia yang dibakukan
dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan melalui pembelajaran yang sistematis,
sehingga lebih terjamin kebenarannya
3. Hukum Genetik dari Perkembangan (Genetic Law of Development), Menurut
Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan berkembang melewati dua
tataran.
• Pertama tataran social, pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui
interaksi sosial di antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial
pembelajar/siswa. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada
tataran ini disebut sebagai kategori interpsikologis atau intermental.
• Kedua tataran psikologis di dalam diri pembelajar, pada tataran ini terjadi
proses internalisasi, sehingga terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya
kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori
intrapsikologis atau intramental.
4. Zone of Proximal Development (ZPD), ZPD dapat dipandang sebagai
sejenis wilayah penyangga di mana dalam wilayah ini pembelajar dapat
mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi-
fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum matang namun sedang
dalam proses menjadi matang, akan menjadi matang lewat interaksi dan
bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi dengan teman sebaya yang
lebih kompeten.
5. Scaffolding, pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari orang
dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat mencapai taraf perkembangan
yang lebih tinggi. Proses membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau
topangan.
6. Mediasi, Interaksi sosial dapat berlangsung jika dimediasikan dengan alat-alat psikologis
(psychological tools) berupa bahasa, tanda dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat
menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
Piaget atau Vygotsky ?
• Cukup lama konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosiokultural
Vygotsky dipertentangkan.
• Sekarang para ahli berpendapat kedua jenis konstruktivisme itu saling melengkapi.
• Persamaan yang ada dalam kedua jenis konstruktivisme itu antara lain :
a) Keduanya mengakui adanya pengetahuan atau konsep awal. Piaget menyebutnya
skema, Vygotsky menyebutnya konsep spontan.
b) Keduanya sepakat bahwa pengetahuan itu dibangun oleh pembelajar. Dalam
proses konstruksi pengetahuan, Piaget lebih menekankan peran personal, sedang
Vygotsky lebih menekankan peran sosiokultural.
Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses
Belajar Siswa
1. Belajar adalah kegiatan aktif dari siswa mengkonstruksi (membangun)
pengetahuan, tidak sekedar mengumpulkan fakta.
2. Siswa memasuki kelas tidak dengan kepala kosong. Siswa sudah membawa
konsep awal yang bermacam-macam. Juga membawa perbedaan, bahkan
kesalahan.
3. Siswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk membangun pengetahuan. Siswa
perlu mengenali kekhasan dirinya dan mencoba bermacam-macam cara belajar.
4. Pengetahuan dibangun secara individual dan sosial. Siswa perlu belajar bersama.
5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang yang lebih tahu. Belajar juga
merupakan proses dimana seseorang masuk dalam kultur orang terdidik.
Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses
Mengajar yang harus diterapkan
1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas agar proses
mengkonstruksi pengetahuan bisa terjadi. Mengajar bukan proses
memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa.
2. Guru menjadi mediator dan fasilitator dengan fungsi :
a. menyediakan pengalaman belajar
b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang
c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan selama poses siswa belajar.
d. memberi umpan balik
3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapannya.
a. Hendaknya tidak melihat siswa sebagai tidak tahu apa-apa.
b. Perlu mengerti cara berpikir siswa.
c. Perlu mengerti sifat kesalahan siswa.
d. Perlu membiarkan siswa menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan
masalah.
e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks pengalaman siswa
f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi pembelajaran.
Beberapa Strategi Pembelajaran yang
Konstruktivistik
Secara singkat strategi pembelajaran
yang konstruktivistik adalah strategi
pembelajaran yang mengaktifkan
siswa.
Contoh :
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning)
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching & Learning = CTL)
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

More Related Content

What's hot

Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Wulan Yulian
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSDwi Anita
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxPemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxAgusDedi6
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTAndhika Pratama
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamlizelwati
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitifNhia Item
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XPutri Alfisyahrini
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Istna Zakia Iriana
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaDine Rizky Pratiwi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individufara dillah
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Agnas Setiawan
 

What's hot (20)

Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
Konsep dan Perkembangan Anak dengan hambatan emosi dan sosial (Tunalaras)
 
PETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPSPETA MATERI KELAS XII IPS
PETA MATERI KELAS XII IPS
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptxPemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.pptx
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
Konsep pendidikan seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidupKonsep pendidikan seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidup
 
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPTPengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
Pengantar Perkembangan Peserta Didik PPT
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
 
07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif07. teori belajar kognitif
07. teori belajar kognitif
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas XGeografi "Penginderaan jauh" kelas X
Geografi "Penginderaan jauh" kelas X
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
 
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesiaPowerpoint persebaran flora fauna di indonesia
Powerpoint persebaran flora fauna di indonesia
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individuFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan individu
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Hots ppt.pptx
Hots ppt.pptxHots ppt.pptx
Hots ppt.pptx
 
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaanBab 2 pengetahuan dasar pemetaan
Bab 2 pengetahuan dasar pemetaan
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi Download PPT Langkah Penelitian Geografi
Download PPT Langkah Penelitian Geografi
 

Similar to TEORI BELAJAR IPS

Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Charis Muhammad
 
KB 2 Teori Belajar Kognitivisme
KB 2 Teori Belajar KognitivismeKB 2 Teori Belajar Kognitivisme
KB 2 Teori Belajar KognitivismeIstna Zakia Iriana
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Sriwijaya University
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxWAKURSMKUMMA
 
Ppt pembelajaran modul .ppt
Ppt pembelajaran modul .pptPpt pembelajaran modul .ppt
Ppt pembelajaran modul .pptcahyaeka2
 
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxRozaqFathur
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
ppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxNurfaizi12
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxernaarlita1
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptxMiftahulJanah55
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitifJeny Hardiah
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori BelajarT. Astari
 

Similar to TEORI BELAJAR IPS (20)

Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2Teori Belajar Kognitivisme 2
Teori Belajar Kognitivisme 2
 
KB 2 Teori Belajar Kognitivisme
KB 2 Teori Belajar KognitivismeKB 2 Teori Belajar Kognitivisme
KB 2 Teori Belajar Kognitivisme
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docxLK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
LK 0.1 PEDAGOGIK MODUL 1_okey.docx
 
Ppt pembelajaran modul .ppt
Ppt pembelajaran modul .pptPpt pembelajaran modul .ppt
Ppt pembelajaran modul .ppt
 
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
 
Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
Prinsip
PrinsipPrinsip
Prinsip
 
ppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptxppt klp1 teaching and learning.pptx
ppt klp1 teaching and learning.pptx
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 
Teori belajar
Teori belajarTeori belajar
Teori belajar
 
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptxSTRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 1.pptx
 
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptxTopik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
Topik 1 Ruang Kolaborasi.pptx
 
Learning theory kognitif
Learning theory kognitifLearning theory kognitif
Learning theory kognitif
 
Teori Belajar
Teori BelajarTeori Belajar
Teori Belajar
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

TEORI BELAJAR IPS

  • 1. Teori Belajar Behavioristik, Kognitif, Konstruktivisme Dan penerapannya dalam pembelajaran IPS
  • 3. Prinsip Dasar Pengertian Belajar dalam Behavioristik Perubahan tingkahlaku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon Bentuk perubahan yg dialami siswa dalam hal kemampuannya dg cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Faktor penting dalam belajar behavioristik • Masukan atau input, yang berupa stimulus • Keluaran atau output, yang berupa respon • Faktor penguatan (reinforcement) baik positive reinforcement maupun negative reinforcement Tokoh aliran behavioristik, antara lain: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie dan Skinner
  • 4. Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran IPS Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar, Dapat diamati secara langsung. Mendudukkan siswa sebagai individu yang pasif Konsekwensi logisnya yang berperan aktif adalah Gurunya maka materi harus dipersiapkan secara detail/Rinci Guru memposisikan sebagai sumber belajar Utama Bagaimana apakah masih relefan dengan tuntutan IPS dalam Kurikulum 2013 ? Lihat sumber belajar IPS di Bawah ini !
  • 5. SUMBER BELAJAR IPS DALAM KURIKULUM 2013 Macam Sumber Materi IPS antara lain seperti berikut: 1. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas, yaitu negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. 2. Kegiatan manusia, misalnya mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. 3. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. 4. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokohtokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
  • 6. Lanjutan Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran IPS Unsur-unsur penting dalam behavioristik, hubungan S-R, siswa pasif, perilaku sebagai hasil belajar yg tampak, pembentukan perilaku (shaping) dengan penataan kondisi yang ketat, reinforcement dan hukuman. Aplikasi teori tergantung, tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media dan fasilitas pembelajaran Sesuatu yang ada didunia nyata menurut teori ini, terstruktur rapi, teratur maka orang belajar harus dihadapkan aturan yang jelas Tujuan pembelajaran ditekankan pada penambahan pengetahuan Evaluasi menekankan respon pasif, biasanya menggunakan paper and pencil test
  • 7. Langkah-langkah pembelajaran Menentukan tujuan pembelajaran Menganalisis lingkungan kelas Menentukan materi pelajaran Memecah materi menjadi bagian kecil-kecil (pokok bahasan, sub pokok bahasan, topik, dsb) Menyajikan materi pelajaran Secara Lengkap Memberi stimulus
  • 8. Langkah-langkah pembelajaran Memberi stimulus Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa. Memberikan penguatan/reinforcement ataupun hukuman Memberikan stimulus baru Mengamati dan mengkaji respon yang diberikan siswa Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman Evaluasi hasil belajar
  • 10. POKOK POKOK PIKIRANNYA (Pengertian belajar menurut teori kognitif )  1. Lebih mementingkan proses dari pada hasil belajar • Terapannya dalam Evaluasi Pembelajaran saat berproses harus mendapat perhatian maka harus ada penilaian proses bukan hanya hasilnya saja  2. Belajar merupakan proses internal yang mencakup  Ingatan  Retensi (penyimpanan/pengendapan)  Pengolahan informasi  Emosi & aspek-aspek kejiwaan lain Semua aspek saling terkait dan saling mempengaruhi maka Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, saat siswa dalam kondisi takut/kalut/sedih/banyak beban proses berfikir tidak dapat berjalan dengan baik,  3. Belajar merupakan proses berpikir yang sangat kompleks
  • 11. Beberapa karakteristik dalam teori belajar kognitif : •Tahap perkembangan kognitif  J. Piaget •Advance Organizer  Ausubel •Pemahaman konsep  J. Bruner •Tingkat kemampuan belajar  R. Gagne
  • 12. Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori belajar kognitif Jean Piaget Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasari karena perkembangan sistem syaraf  Belajar merupakan proses identifikasi dan pengintegrasian stimulus/ informasi yang baru  Skemata melalui tahap  1. Asimilasi 2.Akomodasi 3.Ekuilibrasi
  • 13. 1. Asimilasi : adalah proses penerimaan informasi baru lalu dimodifikasi sehingga cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya. Maka guru harus melakukan Apersepsi pada awal pembelajaran agar siswa mudah menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan dengan materi sebelumnya 2. Akomodasi : adalah proses perubahan / penyesuaian struktur kognitif yang telah dimiliki dengan informasi baru yang diterima. Guru harus memberi waktu untuk mengendapkan pemahaman materinya sehingga dapat lekat kuat dimemorinya otaknya/Struktur kognitifnya 3. Ekuilibrasi : adalah keseimbangan antara asimilasi & akomodasi atau pengembangan antara lingkungan luar dengan struktur kognitif yang ada dalam dirinya. Proses ini memperkaya khasanah pengetahuannya di momory jangka panjang (Longterm memory)
  • 14. Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap- tahap perkembangan sesuai dengan umurnya. • Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu : 1.Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun) 2. Tahap pre operasional (2 – 7/8 tahun) 3.Tahap operasional konkret (7/8 – 11/12 tahun) 4. Tahap operasional formal (11/12 tahun ke atas)
  • 15. Terapannya Dalam PBM guru harus memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa 1. Contoh saat Operasional Kongkrit maka guru harus memberi contoh-contoh yang riil dan dekat dengan kehidupan anak 2. Saat Operasional formal siswa sudah dapat diajak berfikir abstrak
  • 16. Ausubel  Guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang bermakna Belajar bermakna adalah menyajikan materi pelajaran yang baru dengan menghubungkan pada konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognisi siswa  Siswa pada pendidikan dasar harus dilibatkan pada kegiatan langsung, sedangkan untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi (SMA) akan lebih efektif bila guru menggunakan penjelasan, demonstrasi, diagram atau ilustrasi.
  • 17.  Langkah-langkah dalam menerapkan belajar bermakna : a. Advance organizer, Penyampaian awal tentang kerangka isi materi yang akan dipelajari siswa, contoh : hand out pelajaran dapat juga disusun peta konsep b. Progressive differensial, materi pelajaran disampaikan bertahap, di awali konsep umum kemudian dilanjutkan ke hal yang khusus . c. Integrative reconciliation, Penjelasan tentang kesamaan dan perbedaan antara konsep-konsep yang telah dimiliki dengan konsep yang baru dipelajari. d. Consolidation, pemantapan materi dengan menghadirkan banyak contoh
  • 18. Jerome Bruner Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif  Dalam proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang  Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya  Free Discovery Learning  Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu :
  • 19. 1.Tahap enaktif : dalam memahami dunia anak mengunakan pengetahuan motorik : sentuhan, pegangan dll. 2.Tahap ikonik : Seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. 3.Tahap simbolik : seseorang memahami dunia melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika dll.
  • 20. Seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep itu meliputi : a.Nama b.Contoh-contoh baik yang positif maupun negatif c.Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak d.Rentangan karakteristik e.kaidah
  • 21. Robert Gagne  Proses belajar adalah suatu proses dimana siswa terlibat dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan yang tidak dimiliki sebelumnya  Ada delapan tingkat kemampuan belajar menurut Gagne, dimana kemampuan belajar pada tingkat tertentu ditentukan oleh kemampuan belajar ditingkat sebelumnya.
  • 22. • Delapan tingkat kemampuan belajar tersebut adalah sbb : 1. Signal Learning : dari signal yang dilihat, anak akan memberi respon tertentu 2. Stimulus – response learning : seorang anak akan memberi respon fisik atau vokal setelah mendapat stimulus tertentu. 3. Chaining : kemampuan anak untuk menggabungkan dua atau lebih hasil belajar S – R yang sederhana 4. Verbal assosiation : bentuk penggabungan hasil belajar yang melibatkan unit bahasa seperti memberi nama sebuah obyek atau benda 5. Multiple discrimination : kemampuan untuk menghubungkan beberapa kemampuan chaining sebelumnya 6. Concept learning : anak mampu memberi respon terhadap stimulus yang hadir melalui karakteristik abstraknya 7. Principle learning : kemampuan siswa untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya 8. Problem solving : siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari untuk mencapai satu sasaran (merupakan tipe belajar yang paling tinggi)
  • 24. Konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan (epistemologi) yang mempertanyakan: 1. Apa itu pengetahuan 2. Bagaimana orang membangun pengetahuan.
  • 25. •Pengetahuan (menurut konstruktivisme) merupakan konstruksi (bentukan) kognitif oleh seseorang terhadap obyek, pengalaman dan lingkungannya. •Pengetahuan bukan sekedar kumpulan fakta, atau “barang jadi” yang tinggal diambil, atau ditransfer dari seorang kepada orang lain.
  • 26. Bagaimana orang membangun pengetahuan ? Akan dibahas 2 macam konstruktivisme psikologis yaitu : 1) Konstruktivisme psikologis personal (Jean Piaget) 2) Konstruktivisme psikologis sosiokultural (Vygotsky)
  • 27. Kontruktivisme Psikologis Personal Dikemukakan oleh Piaget, dalam Teori Adaptasi Intelektual. Dalam teori itu dikemukan beberapa konsep sbb. 1. Skema, setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut skema. Dengan skema orang beradaptasi dan mengkoordinasi obyek, pengalaman dan lingkungannya.
  • 28. Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget • Sensorimotor (0 – 2 tahun) • Praoperasi (2 – 7 tahun) • Operasi Konkrit (8 – 11 tahun) • Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :  hipotetis  abstrak deduktif dan induktif  logis dan probabilitas
  • 29. 2. Asimilasi, ketika orang berinteraksi dengan obyek, pengalaman dan lingkungan yang baru, secara kognitif orang dapat mengintegrasikan persepsi, konsep, atau pengalaman baru ke dalam skema yang sudah dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi (ada proses pembauran/penyesuaian). Dengan asimilasi skema seseorang dapat terus berkembang. 3. Akomodasi, dapat terjadi pengalaman baru tidak dapat diintegrasikan ke dalam skema dengan proses asimilasi, karena tidak cocok dengan skema yang ada. Orang lalu secara kognitif membentuk skema baru, atau memodifikasi skema yang sudah ada, agar cocok dengan pengalaman baru itu. Proses kognitif itu disebut akomodasi. 4. Ekuilibrasi, proses asimilasi dan akomodasi berlangsung terus menerus. Proses pengaturan diri secara mekanis agar terjadi keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi, disebut ekuilibrasi.
  • 30. Konstruktivisme Psikologis Sosiokultural Dikemukakan oleh Vygotsky. Vygotsky mengemukakan hukum dan beberapa konsep sbb. 1. Konsep Spontan, adalah hasil generalisasi dan internalisasi pengalaman pribadi sehari-hari. Konsep spontan tidak diperoleh melalui pembelajaran secara sistematis, sehingga bisa keliru (miskonsep) 2. Konsep Ilmiah, adalah generalisasi atas pengalaman manusia yang dibakukan dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan melalui pembelajaran yang sistematis, sehingga lebih terjamin kebenarannya 3. Hukum Genetik dari Perkembangan (Genetic Law of Development), Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan berkembang melewati dua tataran.
  • 31. • Pertama tataran social, pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial di antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial pembelajar/siswa. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori interpsikologis atau intermental. • Kedua tataran psikologis di dalam diri pembelajar, pada tataran ini terjadi proses internalisasi, sehingga terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori intrapsikologis atau intramental.
  • 32. 4. Zone of Proximal Development (ZPD), ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah penyangga di mana dalam wilayah ini pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi- fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum matang namun sedang dalam proses menjadi matang, akan menjadi matang lewat interaksi dan bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih kompeten. 5. Scaffolding, pada ZPD seorang pembelajar membutuhkan bimbingan, bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten agar dapat mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi. Proses membimbing dan membantu ini disebut scaffolding atau topangan. 6. Mediasi, Interaksi sosial dapat berlangsung jika dimediasikan dengan alat-alat psikologis (psychological tools) berupa bahasa, tanda dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
  • 33. Piaget atau Vygotsky ? • Cukup lama konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosiokultural Vygotsky dipertentangkan. • Sekarang para ahli berpendapat kedua jenis konstruktivisme itu saling melengkapi. • Persamaan yang ada dalam kedua jenis konstruktivisme itu antara lain : a) Keduanya mengakui adanya pengetahuan atau konsep awal. Piaget menyebutnya skema, Vygotsky menyebutnya konsep spontan. b) Keduanya sepakat bahwa pengetahuan itu dibangun oleh pembelajar. Dalam proses konstruksi pengetahuan, Piaget lebih menekankan peran personal, sedang Vygotsky lebih menekankan peran sosiokultural.
  • 34. Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses Belajar Siswa 1. Belajar adalah kegiatan aktif dari siswa mengkonstruksi (membangun) pengetahuan, tidak sekedar mengumpulkan fakta. 2. Siswa memasuki kelas tidak dengan kepala kosong. Siswa sudah membawa konsep awal yang bermacam-macam. Juga membawa perbedaan, bahkan kesalahan. 3. Siswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk membangun pengetahuan. Siswa perlu mengenali kekhasan dirinya dan mencoba bermacam-macam cara belajar. 4. Pengetahuan dibangun secara individual dan sosial. Siswa perlu belajar bersama. 5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang yang lebih tahu. Belajar juga merupakan proses dimana seseorang masuk dalam kultur orang terdidik.
  • 35. Implikasi Konstruktivisme terhadap Proses Mengajar yang harus diterapkan 1. Mengajar berarti memberi peluang dan fasilitas agar proses mengkonstruksi pengetahuan bisa terjadi. Mengajar bukan proses memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa. 2. Guru menjadi mediator dan fasilitator dengan fungsi : a. menyediakan pengalaman belajar b. menyediakan kegiatan-kegiatan yang merangsang c. Memonitor, mengevaluasi memberi topangan selama poses siswa belajar. d. memberi umpan balik
  • 36. 3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam penerapannya. a. Hendaknya tidak melihat siswa sebagai tidak tahu apa-apa. b. Perlu mengerti cara berpikir siswa. c. Perlu mengerti sifat kesalahan siswa. d. Perlu membiarkan siswa menemukan caranya sendiri dalam menyelesaikan masalah. e. Perlu mengerti konteks materi dan konteks pengalaman siswa f. Tidak terpaku pada satu-satunya strategi pembelajaran.
  • 37. Beberapa Strategi Pembelajaran yang Konstruktivistik Secara singkat strategi pembelajaran yang konstruktivistik adalah strategi pembelajaran yang mengaktifkan siswa.
  • 38. Contoh : 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based Learning) 2. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 3. Strategi Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching & Learning = CTL) 4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)