Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori dan pendekatan pembelajaran IPA SD. Terdapat beberapa teori pembelajaran menurut para ahli seperti Bruner, Piaget, dan Gagne. Juga dibahas berbagai pendekatan pembelajaran IPA SD seperti pendekatan konsep, lingkungan, inkuiri, dan konstruktivisme. Diberikan pula implikasi dari teori-teori tersebut dalam pembelajaran.
1. Teori-Teori Dan Pendekatan Pembelajaran IPA SD
Dosen Pengampu :
Resyi A.Ghani, M.Pd.
Nama Anggota :
1. Nurhasanah (037115236)
2. Verial Cantika (037115283)
3. Mutiara Nurul Azkia (037115294)
Kelas : V-J
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Pakuan
Bogor
2017
2. A. Pengertian Teori dan Pendekatan
Teori menurut para ahli :
1. Menurut Jerome Seymour Bruner atau yang biasa disebut Bruner, pengetahuan yang
diperoleh melalui belajar penemuan bertahan lama, dan mempunyai efek transfer yang
lebih baik. Belajar penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berfikir secara
bebas dan melatih keterampilan-keterampilan kognitif untuk menemukan dan
memecahkan masalah.
2. Menurut Piaget, pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian
besar bergantung kepada seberapa jauh anak anak aktif memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator
dan buku sebagai pemberi informasi. Kecenderungan anak anak SD beranjak dari hal-
hal yang konkrit, memandang sesuatu kebutuhan secara terpadu. Berdasarkan
keceenderungan diatas maka, belajar adalah suatu proses yang aktif, konstruktif,
berorientasi pada tujuan, semuannya bergantung pada aktifitas mental peserta didik.
3. Menurut Robet M.Gagne menyusun sistematika bentuk atau jenis belajar yang diberi
nama “Lima Jenis Belajar” dasar pemikirannya dipusatkan pada hasil belajar yang
diperoleh, tetapi hasil itu dipandang sebagaimana kemampuan internal (Capability)
yang menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu untuk melakukan
sesuatu. Selain hasil belajar, Gagne juga meninjau proses belajar yang dilalui orang
untuk sampai pada hasil itu.
Pendekatan pembelajaran IPA SD ada beberapa macam :
1. Pendekatan Konsep : Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan siswa
menguasai konsep dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep. Melalui
pendekatan konsep, guru membimbing dan mengarahkan siswa untuk memahami
suatu topik dengan cara memahami konsep-konsep yang terkandung didalam topik
tersebut. Penggunaan pendekatan konsep berarti bahwa semua kegiatan yang
dilakukan selama pembelajaran, diarahkan agar siswa memahami konsep-konsep
tersebut.
2. Pendekatan Lingkungan : Pendekatan lingkungan tidak berarti siswa harus berada
diluar kelas. Pembelajaran dengan menggunkan pendekatan lingkungan mengandung
arti bahwa kegiatan pembelajaran senantiasa dikaitkan dengan lingkungan dan
menggunakan sumber-sumber yang ada di lingkungan sekitar siswa.
3. Pendekatan Inquiry : Pendekatan inkuiri (inquiry) biasanya dikaitkan dengan
pendekatan penemuan (discovery) karena keduanya memang berhubungan erat satu
sama lain. Dalam pendekatan penemuan, kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian
rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep, prinsip, hukum ataupun teori melalui
proses mentalnya sendiri. Artinya siswa tidak diberi konsep, prinsip, hukum maupun
teori yang jadi tetapi mereka diarahkan untuk “menemukan” sendiri konsep, prinsip,
3. hukum maupun teori yang dikaji. Agak berbeda dari pendekatan penemuan,
pendekatan inkuiri lebih menekankan pada proses pencariannya. Artinya siswa diajak
melakukan penyelidikan, eksperimen dan kegiatan-kegiatan lain untuk mencari
jawaban pertanyaan-pertanyaannya. Dalam pelaksanaan di kelas, peran guru adalah
untuk menciptakan situasi yang kondusif agar siswa dapat menggunakan prosedur
penelitian yang juga digunakan para ilmuwan dalam mencari jawaban pertanyaan
mereka, yaitu mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan langkah-
langkah penelitian, dan menyampaiakan hasil penelitian mereka.
4. Pendekatan Konstruktivisme : Konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang
relatif baru. Secara garis besar ada lima prinsip tentang belajar dan mengajar yang
merupakan dasar bagi pendekatan-pendekatan berbasis konstruktivisme Widodo
(2004).
a) Pertama, pembelajar telah memiliki pengetahuan awal. Tidak ada pembelajar
yang otaknya benar-benar kosong. Pengatahuan awal yang dimiliki pembelajar
memainkan peran penting pada saat dia belajar tentang sesuatu hal yang ada
kaitannya dengan apa yang telah diketahui.
b) Kedua, belajar merupakan proses pengkonstruksian suatu pengatahuan
berdasarkan pengatahuan yang telah dimiliki. Pengetahuan tidak dapat
ditransfer dari suatu sumber ke penerima, namun pembelajar sendirilah yang
mengkonstruk pengetahuan.
c) Ketiga, belajar adalah perubahan konsepsi pembelajar. Karena pembelajar
telah memiliki pengetahuan awal, maka belajar adalah proses mengubah
pengetahuan awal siswa sehingga sesuai dengan konsep yang diyakini “benar”
atau agar pengetahuan awal siswa bisa berkembang menjadi suatu konstruk
pengetahuan yang lebih besar.
d) Keempat, proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam suatu
konteks sosial tertentu. Sekalipun proses pengkonstruksian pengetahuan
berlangsung dalam otak masing-masing individu, namun sosial memainkan
peran penting dalam proses tersebut sebab individu tidak terpisah dari individu
lainnya.
e) Kelima, pembelajar bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Guru atau
siapapun tidak dapat memaksa siswa untuk belajar sebab tidak ada seorangpun
yang bisa “mengatur” proses berpikir orang lain. Guru hanyalah menyiapkan
kondisi yang memungkinkan siswa belajar, namun apakah siswa benar-benar
belajar tergantung sepenuhnya pada diri pembelajar itu sendiri.
B. Tujuan dari Teori dan Pendekatan
4. Tujuan teori-teori pembelajaran IPA SD :
1. Mendeskripsikan pengertian belajar menurut pandangan teoritis
2. Untuk mengetahui ciri-ciri belajar
3. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan anak
Tujuan pendekatan pembelajaran IPA SD :
1. Untuk mengarahkan siswa supaya memahami suatu topik pembelajaran IPA
2. Untuk menciptakan situasi kelas yang kondusif
3. Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses
C. Tahap Perkembangan Anak Menurut Piaget
D. Tahap Perkembangan Kognitif Anak Menurut Piaget
Menurut Piaget terbagi menjadi 7 yaitu :
A. Intelegensi
B. Organisasi
C. Skema
D. Asimilasi
E. Akomodasi
F. Ekuilibrasi
G. Adaptasi
E. Sistematika “Lima Jenis Belajar”
1. Informasi verbal (Verbal information)
5. 2. Kemahiran intelektual (Intellectual skill)
3. Pengaturan kegiatan kognitif (Cognitive strategi)
4. Keterampilan motorik (Motorik skill)
5. Sikap (Attitude)
F. Sistematika “Delapan Tipe Belajar”
1. Tipe belajar tanda (Signal learning)
2. Tipe belajar rangsang-reaksi (Stimulus-response learning)
3. Tipe belajar berangkai (Chaining learning)
4. Tipe belajar asosiasi verbal (Verbal association learning)
5. Tipe belajar membedakan (Discrimination learning)
6. Tipe belajar konsep (Concept learning)
7. Tipe belajar kaidah (Rule learning)
8. Tipe belajar pemecahan masalah (Problem solving)
G. Ciri-ciri teori belajar ilmu pengetahuan alam menurut para ahli
1. Menurut Bruner :
a) Empat tema tentang pendidikan
b) Model dan Kategori
c) Belajar sebagai Proses Kognitif
d) Ciri khas Teori Bruner dan perbedaannya dengan teori yang lain
2. Menurut Gagne :
a) Belajar itu merupakan suatu proses yang dapat dilakukan manusia
b) Belajar menyangkut interaksi antara pembelajar dan lingkungannya
c) Belajar telah berlangsung bila terjadi perubahan tingkah laku yang bertahap cukup
lama selama kehidupan orang itu
H. Ciri-ciri pendekatan pembelajaran IPA
1. Ciri-ciri pendekatan konsep :
a) Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
b) Konsep diperoleh melalui pengamatan langsung
c) Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
d) Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalaman
e) Konsep yang benar membentuk pengertian
f) Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
2. Ciri-ciri pendekatan inkuiri :
6. a) Strategi inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya peserta didik dijadikan subjek belajar.
b) Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari
suatu yang dipertanyakan. strategi inkuiri ini menempatkan guru sebagai fasilitator dan
motivator.
c) Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir
secara sistematis, logis dan kritis.
3. Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme :
a) Siswa dapat melakukan sendiri pengembangan pengetahuannya melalui kegiatan
penelitian atau pengamatan langsung sehingga menyalurkan ide-ide baru
b) Antara pengetahuan-pengetahun yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman
yang ada dalam diri siswa
c) Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari
I. Implikasi Teori Gagne
a) Mengontrol perhatian siswa
b) Memberikan informasi kepada siswa mengenai hasil belajar yang diharapkan guru
c) Merangsang dan mengingatkan kembali kemampuan-kemampuan siswa
d) Penyajian stimulus yang tidak bisa dipisah-pisahkan dari tugas belajar
e) Memberikan bimbingan belajar
f) Memberikan umpan balik
g) Memberikan kesempatan pada siswa untuk memeriksa hasil belajar yang telah
dicapainya
h) Memberikan kesempatan untuk berlangsungnya transfer of learning
DAFTAR PUSTAKA
7. 1. Widodo, Ari. Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI Press
2. Rostikawati, Teti. Strategi Pembelajaran SD. Bogor.
3. File.upi.edu>bbm4_pendekatan_pembelajaran_IPA_di_SD
4. digilib.unila.ac.id
5. https://widya57physicsedu.files.wordpress.com
6. http://ridwanmustofa2403.blogspot.co.id/2013/04/pendekatan-inkuiri-dalam-
pembelajaran.html?m=1
7. http://nurmarifa8.blogspot.co.id/2014/12/metode-pembelajaran-inkuiri.html?m=1