SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
>Nesha Mutiara
>Septia Nur Rahma
XI MIPA 2
Momen Inersia
Pengertian
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah
ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi
terhadap porosnya.
secara matematis dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut ini :
I = ∑m.R2
Dengan :
I = momen inersia (kg m2)
R = jarak ke titik poros (m)
m = massa (kg)
Untuk benda benda tertentu rumus momen inersia
adalah
Energi Kinetik
Rotasi
Ketika sebuah benda berotasi maka besar
energi kinetik rotasi yang dimilikinya adalah
sebanding dengan hasil kali momen inersia
dan kuadrat kecepatan sudutnya.
Secara matematis, besar energi kinetik rotasi
dapat dihitung dengan rumus berikut :
Ekr = ½ I.ω2
Dengan : Ekr = energi kinetik rotasi (Joule)
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Momentum Sudut
Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan
kecepatan (v) pada gerak lurus adalah kecepatan sudut.
• Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan
massa (m) pada gerak lurus adalah momen inersia.
• p = m . v
• Ket : p = momentum ( kg m/s )
m =massa ( kg )
v = kecepatan ( m/s )
( http://gurumuda.net)
• Benda yang bergerak rotasi memiliki momentum :
• L = I . ω
• Ket : L = momentum sudut ( kg m2/s )
• I = momen inersia ( kg m2 )
• ω = kecepatan sudut ( rad/s )
( http://gurumuda.net )
• L = P . R
• = m . v . R
• = m . ω . R . R
• = m . R2 . ω
Ket : A berotasi dengan sumbu putar O
• R = jarak antara O dan A
• A memiliki momentum selama berotasi ( P)
• L = momentum sudut
• ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• Arah Momentum Sudut
• Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r
dan arah v. Arah momentum sudut sesuai dengan
arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan
gambar berikut :
• ( http://fisikazone.com )
• Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang
bekerja pada sistem adalah nol. Pada gerak rotasi kita
akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum
sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog
dengan momentum linier adalah momentum sudut.
• Hukum Kekekalan Momentum Sudut
• Resultan momen gaya pada sebuah benda tegar
yang bergerak rotasi bernilai nol maka momentum
sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu konstan.
• ( http://fisikazone.com )
• Contoh soal :
• 1. Sebuah roda memiliki massa 40 kg dan diameter
120 cm. Roda tersebut berputar dengan kecepatan
sudut 5 rad/s. Hitunglah besar momentum
sudutnya!
• JWB :
• L = m . R2 . ω = 40 . ( 0,6 )2 . 5 = 72 kg m2/s
• 2. Sebuah benda dengan momen inersia 3 kg.m2
mula-mula berotasi dengan kecepatan sudut 4
rad/s. Jika benda mengalami percepatan sudut
sebesar 2 rad/s2, maka tentukanlah momentum
sudut benda pada detik ke-5!
• JWB :
• ωt = ωo + α.t ⇒ ωt = 4 + 2(5) ⇒ ωt = 14 rad/s Jadi
besar momentum sudutnya adalah : L = I.ω ⇒ L = 3
(14) ⇒ L = 42 kg.m2/s.
• 3. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg berjari-jari 0,1
m berotasi dengan kecepatan sudut 200 rad/s
terhadap salah satu diameternya. Hitunglah
momentum sudut bola tersebut.
• JWB :
• I = 2⁄5 m.r2 ⇒ I = 2⁄5 (0,5).(0,1)2 ⇒ I = 2 x 10-3
kg.m2 Momentum sudut bola : L = I.ω ⇒ L = 2 x 10-
3 (200) ⇒ L = 0,4 kg.m2/s.
Gerak Menggelinding
• Benda yang menggelinding di atas bidang akan
mengalami dua gerakan sekaligus : rotasi terhadap
sumbu bola dan translasi bidang yang dilalui –
sehingga benda memiliki persamaan rotasi dan
persamaan translasi.
• Besar energi kinetik benda menggelinding adalah
jumlah energi kinetik rotasi dan energi kinetik
translasi.
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• 1. Pada Bidang Datar
• Jika benda bergulir tanpa selip, maka benda bergerak
secara translasi dan rotasi.
• Gerak translasi  F – f = m . a
• N – m . g = 0
• Gerak rotasi  τ= I x α
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• Karena benda bergulir tanpa selip, maka terdapat
gaya gesek :
• I x α = f . R  I x α / R
• Jika α = a / R , maka f = I / R ( I / R ) = I ( a / R2 )
• ( http://fisika79.wordpress.com )
• 2. Pada Bidang Miring
• Menurut Hukum Newton :
•  Persamaan gerak dalam arah normal :
• N – mg cos Θ = 0
•  Persamaan gerak sepanjang bidang miring :
• N – mg cos Θ = 0
•  Gerak rotasi terhadap pusat massanya :
• τ= I x α
• N dan mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik O karena garis
kerja gaya melalui titik O, sehinga lengan momennya = 0.
• ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• Kecepatan benda di dasar bidang miring setelah
menggelinding :
Kesetimbangan Partikel
• Syarat kesetimbangan partikel adalah jika partikel
terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja
diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y.
Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga
sering digambarkan sebagai titik. Akibatnya, jika ada
gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat
mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu,
partikel hanya mengalami gerak translasi
(menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang
memenuhi hukum II Newton. Sehingga syarat
kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy =
0.
Kesetimbangan Benda Tegar
• Benda tegar  benda yang tidak akan berubah
bentuknya setelah diberikan gaya.
• Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak
partikel di mana jarak antara setiap partikel sama.
• Kesetimbangan benda tegar  kondisi di mana suatu
benda berada dalam keseimbangan rotasi / tidak
mengalami pergerakan.
• ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
• Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila
gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu
titik yang yang disebut titik berat.
• Misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar
sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara
aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita
gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari
gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus
ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini
memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik
beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak
dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan
lintasan dari posisi titik berat benda tersebut.
• ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
• Dibagi menjadi 2 : kesetimbangan statis ( ∑F = 0 ; a
= o ) dan kesetimbangan dinamik ( a = o ; v =
konstan )
• Benda tegar pada keseimbangan statis, jika tidak
mendapatkan gangguan tidak akan mengalami
percepatan translasi maupun rotasi karna resultan
semua gaya dan semua torsi yang bekerja padanya
adalah nol.
• ( http://brainly.com )
• Pusat massa  sebuah titik pada benda di mana
massa semua partikel penyusun benda dianggap
terpusat pada titik tersebut.
•
• Jenis kesetimbangan statis benda tegar :
• 1. Kesetimbangan Stabil
•  Benda kembali ke posisi semula setelah gangguan dihilangkan
karena gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi
potensialnya).
• Contoh :
• Sebuah kelereng mempunyai titik berat pada pusat bola. Jika
kelereng diletakkan pada sebuah wadah yang berbentuk setengah
bola ( cekung , kelereng akan diam ( setimbang) pada bagian
bawah wadah. Apabila kelereng itu diberi gangguan dengan
mendorongnya, titik berat kelereng akan naik. Hal itu ditandai
dengan naiknya kedudukan kelereng. Apabila gangguan itu
dihilangkan, kelereng akan kembali setimbang pada kedudukan
semula ; kursi malas.
( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
• 2. Kesetimbangan Labil
•  benda tetap berada di posisi setelah diberikan
gangguan dan tidak kembali ke posisi semula karena
gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya
(energi potensialnya).
• Contoh : sebuah batang kayu yang berdiri tegak.
• (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo
t.co.id )
• 3. Kesetimbangan Indiferen ( Netral )
•  Posisi benda tidak berubah setelah gangguan
diberikan karena gangguan yang dialaminya tidak
menyebabkan perubahan titik beratnya (energi
potensialnya).
• Contoh : lampu gantung ; sebuah silinder yang
diletakkan di lantai datar.
• (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo
t.co.id )
• Syarat kesetimbangan statis :
• 1. Resultan Gaya terhadap Titik Sembarang = 0
• Sesuai dengan Hukum II Newton, jika terdapat gaya
total yang bekerja pada sebuah benda (benda
dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda
akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda =
arah gaya total. Bisa disimpulkan bahwa untuk
membuat sebuah benda diam, maka gaya total
harus = 0.
• ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )
• 2. Momen Gaya terhadap Titik Sembarang = 0
• Dalam dinamika rotasi, jika terdapat torsi total yang
bekerja pada sebuah benda (benda dianggap
sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan
gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak
berotasi (baca : tidak bergerak), maka torsi total
harus = 0.
• ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )

More Related Content

What's hot

POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
-
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 

What's hot (20)

Ppt gerak lurus
Ppt gerak lurusPpt gerak lurus
Ppt gerak lurus
 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum NewtonFisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
Fisika Kelas X: Gaya dan Hukum Newton
 
Laporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwoodLaporan fisdas pesawat atwood
Laporan fisdas pesawat atwood
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROLBAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
 
Gaya Dan Penerapannya
Gaya Dan PenerapannyaGaya Dan Penerapannya
Gaya Dan Penerapannya
 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIALENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
 
LKS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI
LKS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASILKS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI
LKS KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DAN DINAMIKA ROTASI
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Rancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascalRancangan praktikum hukum pascal
Rancangan praktikum hukum pascal
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb smaModul pembelajaran materi glb glbb sma
Modul pembelajaran materi glb glbb sma
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Ppt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanikPpt hk kekekakan energi mekanik
Ppt hk kekekakan energi mekanik
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 

Similar to KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

energi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudutenergi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudut
Fikri Irfandi
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
-
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
Vini Dewi
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
wiwinfit
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
Edih Suryadi
 

Similar to KESETIMBANGAN BENDA TEGAR (20)

Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
Dinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya iDinamika gerak dan gaya i
Dinamika gerak dan gaya i
 
Dinamika gerak
Dinamika gerakDinamika gerak
Dinamika gerak
 
energi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudutenergi kinetik dan momentum sudut
energi kinetik dan momentum sudut
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar09. rotasi benda tegar
09. rotasi benda tegar
 
hukum-newton.pptx
hukum-newton.pptxhukum-newton.pptx
hukum-newton.pptx
 
Dinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptxDinamika Rotasi.pptx
Dinamika Rotasi.pptx
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptxBAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
BAB 4-Gerak dan Gaya.pptx
 
Dinamaika rotasi
Dinamaika rotasiDinamaika rotasi
Dinamaika rotasi
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Indra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipaIndra samsudin fis xi mipa
Indra samsudin fis xi mipa
 

More from Nesha Mutiara

More from Nesha Mutiara (20)

Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 

KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

  • 1. KESETIMBANGAN BENDA TEGAR >Nesha Mutiara >Septia Nur Rahma XI MIPA 2
  • 3. Pengertian Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya.
  • 4. secara matematis dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : I = ∑m.R2 Dengan : I = momen inersia (kg m2) R = jarak ke titik poros (m) m = massa (kg)
  • 5. Untuk benda benda tertentu rumus momen inersia adalah
  • 7. Ketika sebuah benda berotasi maka besar energi kinetik rotasi yang dimilikinya adalah sebanding dengan hasil kali momen inersia dan kuadrat kecepatan sudutnya.
  • 8.
  • 9. Secara matematis, besar energi kinetik rotasi dapat dihitung dengan rumus berikut : Ekr = ½ I.ω2 Dengan : Ekr = energi kinetik rotasi (Joule) I = momen inersia (kg.m2) ω = kecepatan sudut (rad/s)
  • 10. Momentum Sudut Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan kecepatan (v) pada gerak lurus adalah kecepatan sudut. • Besaran fisika pada gerak rotasi yang identik dengan massa (m) pada gerak lurus adalah momen inersia. • p = m . v • Ket : p = momentum ( kg m/s ) m =massa ( kg ) v = kecepatan ( m/s ) ( http://gurumuda.net)
  • 11. • Benda yang bergerak rotasi memiliki momentum : • L = I . ω • Ket : L = momentum sudut ( kg m2/s ) • I = momen inersia ( kg m2 ) • ω = kecepatan sudut ( rad/s ) ( http://gurumuda.net )
  • 12. • L = P . R • = m . v . R • = m . ω . R . R • = m . R2 . ω Ket : A berotasi dengan sumbu putar O • R = jarak antara O dan A • A memiliki momentum selama berotasi ( P) • L = momentum sudut • ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 13. • Arah Momentum Sudut • Arah momentum sudut L tegak lurus dengan arah r dan arah v. Arah momentum sudut sesuai dengan arah putaran sekrup tangan kanan yang ditunjukan gambar berikut : • ( http://fisikazone.com )
  • 14. • Momentum sudut linear akan kekal bila total gaya yang bekerja pada sistem adalah nol. Pada gerak rotasi kita akan menemukan apa yang disebut sebagai mometum sudut. Dalam gerak rotasi, besaran yang analog dengan momentum linier adalah momentum sudut. • Hukum Kekekalan Momentum Sudut • Resultan momen gaya pada sebuah benda tegar yang bergerak rotasi bernilai nol maka momentum sudut benda tegar yang bergerak rotasi selalu konstan. • ( http://fisikazone.com )
  • 15. • Contoh soal : • 1. Sebuah roda memiliki massa 40 kg dan diameter 120 cm. Roda tersebut berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s. Hitunglah besar momentum sudutnya! • JWB : • L = m . R2 . ω = 40 . ( 0,6 )2 . 5 = 72 kg m2/s
  • 16. • 2. Sebuah benda dengan momen inersia 3 kg.m2 mula-mula berotasi dengan kecepatan sudut 4 rad/s. Jika benda mengalami percepatan sudut sebesar 2 rad/s2, maka tentukanlah momentum sudut benda pada detik ke-5! • JWB : • ωt = ωo + α.t ⇒ ωt = 4 + 2(5) ⇒ ωt = 14 rad/s Jadi besar momentum sudutnya adalah : L = I.ω ⇒ L = 3 (14) ⇒ L = 42 kg.m2/s.
  • 17. • 3. Sebuah bola pejal bermassa 0,5 kg berjari-jari 0,1 m berotasi dengan kecepatan sudut 200 rad/s terhadap salah satu diameternya. Hitunglah momentum sudut bola tersebut. • JWB : • I = 2⁄5 m.r2 ⇒ I = 2⁄5 (0,5).(0,1)2 ⇒ I = 2 x 10-3 kg.m2 Momentum sudut bola : L = I.ω ⇒ L = 2 x 10- 3 (200) ⇒ L = 0,4 kg.m2/s.
  • 18. Gerak Menggelinding • Benda yang menggelinding di atas bidang akan mengalami dua gerakan sekaligus : rotasi terhadap sumbu bola dan translasi bidang yang dilalui – sehingga benda memiliki persamaan rotasi dan persamaan translasi. • Besar energi kinetik benda menggelinding adalah jumlah energi kinetik rotasi dan energi kinetik translasi. • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 19. • 1. Pada Bidang Datar • Jika benda bergulir tanpa selip, maka benda bergerak secara translasi dan rotasi. • Gerak translasi  F – f = m . a • N – m . g = 0 • Gerak rotasi  τ= I x α • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 20. • Karena benda bergulir tanpa selip, maka terdapat gaya gesek : • I x α = f . R  I x α / R • Jika α = a / R , maka f = I / R ( I / R ) = I ( a / R2 ) • ( http://fisika79.wordpress.com )
  • 21. • 2. Pada Bidang Miring • Menurut Hukum Newton : •  Persamaan gerak dalam arah normal : • N – mg cos Θ = 0 •  Persamaan gerak sepanjang bidang miring : • N – mg cos Θ = 0 •  Gerak rotasi terhadap pusat massanya : • τ= I x α • N dan mg tidak dapat menimbulkan rotasi terhadap titik O karena garis kerja gaya melalui titik O, sehinga lengan momennya = 0. • ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 22.
  • 23. • Kecepatan benda di dasar bidang miring setelah menggelinding :
  • 24. Kesetimbangan Partikel • Syarat kesetimbangan partikel adalah jika partikel terletak pada bidang XY dan gaya-gaya yang bekerja diuraikan dalam komponen sumbu X dan sumbu Y. Partikel merupakan ukuran benda terkecil, sehingga sering digambarkan sebagai titik. Akibatnya, jika ada gaya yang bekerja pada partikel, maka gaya tepat mengenai pada pusat massa benda. Oleh karena itu, partikel hanya mengalami gerak translasi (menggeser). Gerak translasi merupakan gerak yang memenuhi hukum II Newton. Sehingga syarat kesetimbangan partikel dapat ditulis ΣFx = 0 dan ΣFy = 0.
  • 25. Kesetimbangan Benda Tegar • Benda tegar  benda yang tidak akan berubah bentuknya setelah diberikan gaya. • Setiap benda tegar dianggap tersusun dari banyak partikel di mana jarak antara setiap partikel sama. • Kesetimbangan benda tegar  kondisi di mana suatu benda berada dalam keseimbangan rotasi / tidak mengalami pergerakan. • ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
  • 26. • Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat. • Misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara aeksama, gerakan tongkat pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola. Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan dari posisi titik berat benda tersebut. • ( http://retnopalufisika09.blogspot.co.id )
  • 27. • Dibagi menjadi 2 : kesetimbangan statis ( ∑F = 0 ; a = o ) dan kesetimbangan dinamik ( a = o ; v = konstan ) • Benda tegar pada keseimbangan statis, jika tidak mendapatkan gangguan tidak akan mengalami percepatan translasi maupun rotasi karna resultan semua gaya dan semua torsi yang bekerja padanya adalah nol. • ( http://brainly.com )
  • 28. • Pusat massa  sebuah titik pada benda di mana massa semua partikel penyusun benda dianggap terpusat pada titik tersebut. •
  • 29. • Jenis kesetimbangan statis benda tegar : • 1. Kesetimbangan Stabil •  Benda kembali ke posisi semula setelah gangguan dihilangkan karena gangguan yang dialaminya menaikkan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : • Sebuah kelereng mempunyai titik berat pada pusat bola. Jika kelereng diletakkan pada sebuah wadah yang berbentuk setengah bola ( cekung , kelereng akan diam ( setimbang) pada bagian bawah wadah. Apabila kelereng itu diberi gangguan dengan mendorongnya, titik berat kelereng akan naik. Hal itu ditandai dengan naiknya kedudukan kelereng. Apabila gangguan itu dihilangkan, kelereng akan kembali setimbang pada kedudukan semula ; kursi malas. ( Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 )
  • 30. • 2. Kesetimbangan Labil •  benda tetap berada di posisi setelah diberikan gangguan dan tidak kembali ke posisi semula karena gangguan yang dialaminya menurunkan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : sebuah batang kayu yang berdiri tegak. • (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo t.co.id )
  • 31. • 3. Kesetimbangan Indiferen ( Netral ) •  Posisi benda tidak berubah setelah gangguan diberikan karena gangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titik beratnya (energi potensialnya). • Contoh : lampu gantung ; sebuah silinder yang diletakkan di lantai datar. • (http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspo t.co.id )
  • 32. • Syarat kesetimbangan statis : • 1. Resultan Gaya terhadap Titik Sembarang = 0 • Sesuai dengan Hukum II Newton, jika terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda = arah gaya total. Bisa disimpulkan bahwa untuk membuat sebuah benda diam, maka gaya total harus = 0. • ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )
  • 33. • 2. Momen Gaya terhadap Titik Sembarang = 0 • Dalam dinamika rotasi, jika terdapat torsi total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi (baca : tidak bergerak), maka torsi total harus = 0. • ( http://teori-fisika.blogspot.co.id )