SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
Fisika Umum (MA101) 
TTooppiikk hhaarrii iinnii:: 
• Kinematika Rotasi 
•• Hukum Gravitasi 
• Dinamika Rotasi
Kinematika Rotasi
Perpindahan Sudut 
• Riview gerak linear: 
– Perpindahan, kecepatan, percepatan 
v 
D = - , = D , 
r r r v f i D 
t 
a 
r 
t 
= D 
D 
• Perlu konsep yang sama untuk 
benda bergerak melingkar 
• Seperti sebelumnya: 
– Perlu sebuah sistem acuan tetap 
(garis) 
– Gunakan sistem koordinat polar
Perpindahan Sudut (lanjutan) 
• Setiap titik pada benda yang 
bergerak melingkar terhadap 
titik O 
• Secara umum sudut diukur 
dalam radian 
• Cat: 
q = s 
r 
360 
= ° = 57.3° 
2 
1 
p 
rad 
θ [derajat] 
π 
180 
θ [rad] 
° 
= 
PPaannjjaanngg bbuussuurr 
JJaarrii-jjaarrii
Perpindahan Sudut (lanjutan) 
• Perpindahan sudut didefinisikan 
sebagai sudut yang dibuat 
benda yang berotasi selama 
selang waktu tetentu 
f i Dq =q -q 
• Setiap titik dalam piringan 
mengalami perpindahan sudut 
yang sama dalam selang waktu 
tertentu
Kecepatan Sudut 
• Kecepatan sudut rata-rata 
(laju), ω, dari benda 
tegar adalah 
perbandingan dari 
perpindahan sudut 
dengan selang waktu 
- 
q f i 
q 
w 
= q = D 
D 
- 
t t t f i
Kecepatan Sudut 
• Kecepatan sudut sesaat (laju) 
didefinisikan sebagai limit dari laju 
rata-rata dengan selang waktu 
mendekati nol 
w = lim 
D 
q 
t Dt 
D ® 
0 
• Satuan dari laju sudut adalah 
radian/sec (rad/s) 
• Laju sudut akan menjadi 
– positif jika θ bertambah (berlawanan 
arah dengan jarum jam) 
– negatif jika θ berkurang (searah 
jarum jam)
Percepatan Sudut 
• Bagaimana jika benda awalnya diam dan 
kemudian mulai berotasi? 
• Percepatan sudut rata-rata, a, dari 
sebuah benda didefinisikan sebagai 
perbandingan antara perubahan laju 
sudut dengan selang waktu yang 
diperlukan benda untuk mengalami 
perubahan laju sudut tersebut: 
- 
f w i 
w 
= = D 
w D 
- 
• Satuannya adalah rad/s² 
• Hal yang sama, percepatan sudut 
sesaat: 
t t t f i 
a 
= D 
a lim 
w 
t Dt 
D ® 
0
Catatan tentang kinematika sudut 
Ketika sebuah benda tegar berotasi terhadap 
sumbu tetap tertentu, tiap bagian dari benda 
memiliki laju sudut dan percepatan sudut yang 
sama 
• Artinya q, w, dan a tidak bergantung pada r, jarak 
tiap bagian benda ke sumbu rotasi
Analogi Antara Gerak Linier dan 
Gerak Rotasi 
Gerak Rotasi Terhadap 
Sumbu Tertentu dengan 
Percepatan Sudut Konstan 
Gerak Linier dengan 
Percepatan Konstan 
w =w +a
t v = v + 
at i Dq =w t + t a 
2 
i w 2 =w 2 + 2aDq 
1 
2 
2 
1 
i x v t at i D = + 
2 
i v v a x i 2 = 2 + 2 D
Hubungan Antara Besaran 
Sudut dan Besaran Linier 
• Perpindahan 
• Laju 
Dq = Ds 
r 
= 
D 
1 
D 
s 
t 
Dq 
D 
t r 
or 
= 
w 
• Percepatan 
1 
v 
r 
a =ar
Hubungan Antara Besaran 
Sudut dan Besaran Linier 
(lanjutan) 
• Perpindahan 
• Laju 
• Setiap titik pada benda 
yang berotasi memiliki 
gerak sudut yang 
sama 
s =qr 
• Percepatan 
• Setiap titik pada benda 
yang berotasi tidak 
memiliki gerak linier 
yang sama 
v =wr 
a =ar
Tes Konsep 1 
Seorang anak perempuan duduk di sisi paling luar pada 
sebuah komedi putar, dan seorang anak laki-laki duduk 
ditengah-tengah antara anak perempuan dengan sumbu 
rotasi komedi putar. Komedi putar membuat satu putaran 
penuh tiap detiknya. Laju sudut anak laki-laki adalah 
a. Setengah dari laju sudut aannaakk ppeerreemmppuuaann.. 
b. Sama dengan laju sudut anak perempuan. 
c. Dua kali dari laju sudut anak perempuan. 
d. Tidak mungkin ditentukan. 
Jawab b
Percepatan Sentripetal 
• Sebuah benda yang 
bergerak melingkar, 
meskipun bergerak 
dengan laju konstan, 
akan memiliki percepatan 
karena kecepatannya 
(arah) berubah 
• Percepatan ini disebut 
percepatan sentripetal 
• Percepatan ini berarah ke 
pusat gerak
Percepatan Sentripetal dan 
Kecepatan Sudut 
• Hubungan antara kecepatan 
sudut dan kecepatan linier 
v = ωr 
• Percepatan sentripetal dapat 
juga dihubungkan dengan 
kecepatan sudut 
D D v 
= ⇒ D = D , 
s 
t 
v 
⇒ = D 
r 
a 
s 
v 
t 
v 
a 
s dan 
r 
v 
r 
v 
D 
= D 
D 
a C C 
Segitiga 
yang sama! 
a r 
v 
r 
2 
2 
Sehingga: = or =w
Percepatan Total 
• Apa yang terjadi apabila 
kecepatan linier berubah? 
• Dua komponen percepatan: 
– komponen sentripetal dari 
percepatan bergantung pada 
perubahan arah 
– komponen tangensial dari 
percepatan bergantung pada 
perubahan kecepatan (laju) 
• Percepatan total dapat 
dirumuskan dari komponen 
tsb: 
slowing-down car 
2 2 
t C a = a + a
Sifat Vektor dari Besaran Sudut 
• Seperti pada kasus linier, 
perpindahan, kecepatan 
dan percepatan adalah 
vektor: 
• Menentukan arah positif 
atau negatif 
• Cara yang mudah dengan 
menggunakan aturan 
tangan kanan 
– Genggam sumbu rotasi 
dengan tangan kanan anda 
– Kepalkan jari-jari anda 
searah dengan arah rotasi 
– Ibu jari (jempol) anda 
menunjukkan arah ω
Gaya yang Menyebabkan 
Percepatan Sentripetal 
• Hukum II Newton mengatakan bahwa 
percepatan sentripetal diakibatkan oleh gaya 
v 
r 
F ma m C 
2 
Σ = = 
– F menyatakan gaya-gaya yang bekerja pada benda 
yang membuat benda mengikuti lintasan melingkar 
• Gaya gesek (belokan miring dan rata) 
• Tegangan pada tali 
• Gravitasi
Tes Konsep 2 
Dalam gesekan statis atau kinetis kah apabila sebuah mobil 
tidak selip atau tergelincir? 
a. Statis 
bb.. KKiinneettiiss 
Jawab a
Lingkaran Horizontal 
• Komponen horizontal dari 
tegangan tali 
menyebabkan 
percepatan sentripetal 
a g tanq C =
Gaya dalam Kerangka Acuan 
yang Dipercepat 
• Bedakan gaya riel dan gaya fiksi 
• Gaya Sentrifugal adalah gaya fiksi 
• Gaya yang riel selalu 
merepresentasikan interaksi antara 
benda
Hukum Gravitasi
Hukum Newton tentang 
Gravitasi Umum 
• Setiap partikel dalam alam semesta 
menarik partikel lain dengan gaya yang 
berbanding lurus dengan perkalian massa 
dan berbanding terbalik dengan kuadrat 
jarak antar mereka 
m m 
1 2 
r 
2 
F = G 
 GG aaddaallaahh kkoonnssttaannttaa ggrraavviittaassii 
 GG == 66..667733 xx 1100-1111 NN mm² //kkgg²
Konstanta Gravitasi 
• Ditentukan secara eksperimen 
• Henry Cavendish 
– 1798 
• Berkas cahaya dan cermin membuat 
jelas gerak
Contoh: 
Pertanyaan: Hitung gaya tarik gravitasi antara dua 
mahasiswa yang berjarak 1 meter 
N 
2 
70 90 
m m 
N m 
kg kg 
 
= = 6.67´10- » ´ - 
F G 7 
1 2 11 
4.2 10 
( ) 2 2 
2 
m 
kg 
r 
1 
Sangat kecil 
Bandingkan: 
F = mg = 686 N
Aplikasi dari Gravitsi Umum 1: 
Massa Bumi 
• Sebagai contoh tinjau 
sebuah benda yang 
berada dekat dengan 
permukaan bumi 
– r ~ RE 
gR 
M E 
G 
E 
2 
=
Aplikasi dari Gravitsi Umum 2: 
Percepatan Gravitasi 
• g akan bervariasi 
bergantung ketinggian 
mg 
mM 
F G E M 
E  
 =   = = 
 2 m G 
2 
 
M 
g = G E 
r 2 
r 
r 
 

Energi Potensial Gravitasi 
• EP = mgy berlaku hanya 
yang dekat dengan 
permukaan bumi 
• Untuk benda yang letaknya 
jauh dari permukaan bumi, 
dibutuhkan perumusan yang 
lain, yaitu: 
M m 
EP = -G E 
r 
– Energi potensial nol dipilih di 
jauh tak berhingga dari bumi
Laju Lepas 
• Laju lepas adalah laju yang dibutuhkan 
sebuah benda untuk mencapai ruang 
angkasa dan tidak kembali 
2 = 
GM 
v 
esc R 
E 
E 
• Untuk bumi, vesc adalah sekitar 11.2 km/s 
• Cat, v tidak bergantung massa benda
Hukum Kepler 
• Semua planet bergerak dalam orbit elips 
dengan matahari sebagai pusatnya. 
• Garis yang menghubungkan tiap planet ke 
matahari menyapu luasan yang sama dalam 
waktu yang sama. 
• Kuadrat perioda dari setiap planet berbanding 
lurus dengan pangkat tiga dari jarak planet 
tersebut ke matahari.
Hukum Kepler (lanjutan) 
• Berdasarkan observasi yang dilakukan 
oleh Brahe 
• Newton kemudian mendemonstrasikan 
bahwa hukum ini adalah konsekuensi dari 
gaya gravitasi antara dua benda 
bersamaan dengan hukum gerak Newton
Hukum I Kepler 
• Semua planet 
bergerak dalam orbit 
elips dengan matahari 
sebagai pusatnya. 
– Benda yang terikat 
benda lain oleh gaya 
berbentuk 
“inverse square law” 
akan bergerak dalam 
lintasan elips 
m m 
1 2 
r 
2 
F = G
Hukum II Kepler 
• Garis yang 
menghubungkan tiap 
planet ke matahari 
menyapu luasan yang 
sama dalam waktu 
yang sama 
– Luas A-S-B dan C-S-D 
adalah sama
Hukum III Kepler 
• Kuadrat perioda dari setiap planet berbanding lurus 
dengan pangkat tiga dari jarak planet tersebut ke 
matahari 
4 
p
2 
GM 
2 = 3 = T Kr dengan K 
– Untuk orbit yang mengelilingi matahari, 
KM = 2.97x10-19 s2/m3 
– K tidak bergantung massa planet
Aplikasi Hukum III Kepler 
• Menentukan massa 
matahari atau benda 
lain yang mempunyai 
satelit yang 
mengelilinginya 
• Asumsinya adalah 
orbit berupa lingkaran
Kesetimbangan 
dan 
Dinamika Rotasi
Torsi 
• Tinjau gaya yang dibutuhkan 
untuk membuka pintu. Apakah 
lebih mudah membuka pintu 
dengan mendorong/menarik 
jauh dari engsel atau dekat ke 
engsel? 
DDeekkaatt kkee 
eennggsseell 
JJaauuhh ddaarrii 
eennggsseell 
JJaauuhh ddaarrii 
eennggsseell,, eeffeekk 
rroottaassii lleebbiihh 
bbeessaarr!! 
KKoonnsseepp FFiissiikkaa:: ttoorrssii
Torsi 
• Torsi, , adalah kecenderungan dari 
t 
sebuah gaya untuk merotasikan 
sebuah benda terhadap sumbu 
tertentu 
Contoh pada pintu: 
t = Fd 
t 
– adalah torsi 
– d adalah lengan gaya 
– F adalah gaya
Lengan Gaya 
• Lengan gaya, d, 
adalah jarak terdekat 
(tegak lurus) dari 
sumbu rotasi ke garis 
searah perpanjangan 
gaya 
– d = L sin Φ
Arah Torsi 
• Torsi adalah besaran vektor 
– Arahnya adalah tegaklurus 
terhadap bidang yang 
memuat lengan dan gaya 
– Arah dan tanda: 
Arah Torsi: 
keluar bidang kertas 
Jika gaya cenderung memutar 
berlawanan jarum jam, torsi 
bertanda positif 
Jika gaya cenderung memutar 
searah jarum jam, torsi 
bertanda negatif Satuan 
SI Newton meter (Nm) 
USA  UK Foot pound (ft lb)
Tes Konsep 3 
Anda mencoba untuk membuka pintu yang macet dengan 
menarik gagang pintu berarah tegak lurus pintu. Tetapi gagal. 
Kemudian anda mengaitkan sebuah tali pada gagang pintu 
dan menarik gagang pintu lewat tali berarah tegak lurus pintu 
dengan gaya yang sama, apakah torsi yang anda berikan 
dengan menggunakan tali lebih besar? Akan lleebbiihh mmuuddaahhkkaahh 
untuk membuka pintu? 
a. Tidak 
b. Ya 
Jawab a
Bagaiman jika dua atau lebih gaya yang 
berbeda bekerja pada lengan-lengan gaya?
Torsi Neto 
• Torsi neto adalah jumlah semua torsi yang 
dihasilkan oleh semua gaya 
– Ingat untuk menghitung arah kecenderungan 
rotasi 
• Berlawanan arah dengan arah jarum jam torsi positif 
• Searah dengan jarum jam torsi negatif
Torsi dan Kesetimbangan 
• Kondisi pertama dari kesetimbangan 
• Gaya netto eksternal harus nol 
r 
Σ = 
F 0 
r r 
Σ x = Σ y = 
F 0 dan F 0 
– Ini adalah perlu, tetapi tidak cukup, untuk 
menjamin bahwa benda dalam kesetimbangan 
mekanik lengkap 
– Pernyataan tsb adalah kesetimbangan 
translasi 
• Kondisi kedua dari kesetimbangan 
• Torka netto eksternal harus nol 
St = 0 
• Pernyataan tsb adalah kesetimbangan 
rotasi
Kesetimbangan (lanjutan) 
• Torsi neto sama dengan nol tidak berarti 
tidak ada gerak rotasi 
– Sebuah benda yang berotasi dengan 
kecepatan sudut uniform (tetap) dapat sedang 
berada dalam pengaruh torsi neto nol 
• Ini analogi dengan keadaan translasi dimana gaya 
neto nol tidak berarti benda tidak bergerak
Sejauh ini: torsi neto sama 
ddeennggaann nnooll.. 
Bagaimana jika tidak?
Torsi dan Percepatan Sudut 
• Ketika benda tegar 
mengalami torsi neto 
tidak nol (≠0), maka akan 
mengalami percepatan 
sudut 
• Percepatan sudut 
berbanding lurus dengan 
torsi neto 
– Hubungannya analogi 
dengan ΣF = ma 
• Hukum II Newton
Torsi dan Percepatan sudut (lanjutan) 
= 
F ma kalikan dengan r 
t t 
( ) 
= 
F r ma r 
t t 
percepatan tangensial 
a r , 
so 
: 
, 
= a 
at F r mr2a t = 
torsi t Bergantung pada benda dan 
sumbu rotasi. Dinamakan 
momen inersia I. 
Satuan: kkgg mm2 
2 
i i I º Sm r 
t = Ia 
PPeerrcceeppaattaann ssuudduutt bbeerrbbaannddiinngg tteerrbbaalliikk ddeennggaann 
aannaallooggii mmaassssaa ddaallaamm ssiisstteemm yyaanngg bbeerroottaassii
Momen Inersia yang Lain
Hukum II Newton untuk Benda Berotasi 
• Percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi neto 
• Percepatan sudut berbanding terbalik dengan momen 
inersia benda 
St = Ia 
• Terdapat perbedaan yang penting antara momen 
inersia dan massa: momen inersia bergantung pada 
kuantitas materi dan distribusinya 
• Momen inersia juga bergantung pada posisi sumbu 
rotasi
Momentum Sudut 
• Serupa dengan hubungan antara gaya dan 
momentum dalam sistem linier, kita dapat tunjukan 
hubungan antara torsi dan momentum sudut 
• Momentum sudut didefinisikan sebagai L = I ω 
L 
D 
t 
t = D 
(bandingkan dengan D p 
= 
) 
t 
F 
D 
• Jika torsi neto nol, momentum sudut konstan 
• Pernyataan Kekekalan momentum sudut : 
Momentum sudut dari sebuah sistem adalah kekal 
ketika torsi neto eksternal yang bekerja pada sisitem 
adalah nol 
– Ini terjadi ketika: 
St = 0, Li = Lf atau Iiwi = Ifwf
Energi Total Sistem yang 
Berotasi 
• Sebuah benda yang berotasi terhadap sumbu 
tertentu dengan laju sudut, ω, mempunyai 
energi kinetik rotasi ½Iω2 
• Konsep energi dapat digunakan untuk 
penyederhanaan analisis gerak rotasi 
• Kekekalan energi mekanik 
(EKt + EKr + EPg )i = (EKt + EKr + EPg )f 
– Ingat, ini untuk gaya konservatif, tidak ada gaya 
disipasi seperti gaya gesek
Tes Konsep 4 
Seorang penari ski es berputar dengan kedua lengannya terlentang 
(anggap tidak ada gaya gesekan). Ketika dia menarik kedua 
lengannya dan merapatkan pada tubuhnya momen inersia tubuhnya 
terhadap sumbu vertikal menjadi berkurang dan laju sudutnya 
menjadi bertambah (kekekalan momentum sudut). Dibandingkan 
dengan energi kinetik rotasi awal, energi kinetik rotasi setelah 
penari tersebut menarik lengannya haruslah bernilai … 
a. sama 
b. lebih besar karena laju sudutnya bertambah 
c. lebih kecil karena momen inersianya berkurang
JJaawwaabb 
Diketahui: 
Momen inersia: 
I dan I 
Energi kinetik rotasi adalah 
1 
Lω 
2 
1 
EK 2 
rot = = 
Iω 
2 
Kita tahu bahwa (a) momentum sudut L kekal 
I1 I2 dan (b) kecepatan sudut bertambah 
Dicari: 
K2 =? 
Jadi, energi kinetik rotasi harus bertambah!

More Related Content

What's hot

Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarAzmy Chubbiezzt
 
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarEmanuel Manek
 
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Paarief Udin
 
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasiBahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasieli priyatna laidan
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaayikputri1
 
Dinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.NasDinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.Nas555
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMAIrhuel_Abal2
 
Rotasi Benda Tegar
Rotasi Benda TegarRotasi Benda Tegar
Rotasi Benda Tegarmahardika4
 
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaMateri 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaDanang Darmawan
 
Momentum sudut dan titik berat
Momentum sudut dan titik beratMomentum sudut dan titik berat
Momentum sudut dan titik beratnur alamsyah
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANMOSES HADUN
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Chusnan Aprianto
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarSuta Pinatih
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Rumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarRumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarAde Hidayat
 
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda TegarDinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda TegarRizka A. Hutami
 

What's hot (20)

Gerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegarGerak rotasi benda tegar
Gerak rotasi benda tegar
 
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
 
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
Gerak lurus putri elysa xii ipa 2
 
PPT M5 KB1
PPT M5 KB1PPT M5 KB1
PPT M5 KB1
 
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasiBahan ajar fisika dinamika rotasi
Bahan ajar fisika dinamika rotasi
 
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisikaBab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
 
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika DasarRotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
Rotasi Benda Tegar - Fisika Dasar
 
Dinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.NasDinamika Teknik T.Nas
Dinamika Teknik T.Nas
 
Momentum sudut SMA
Momentum sudut SMAMomentum sudut SMA
Momentum sudut SMA
 
Rotasi Benda Tegar
Rotasi Benda TegarRotasi Benda Tegar
Rotasi Benda Tegar
 
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statikaMateri 7. kesetimbangan benda tegar statika
Materi 7. kesetimbangan benda tegar statika
 
Momentum sudut dan titik berat
Momentum sudut dan titik beratMomentum sudut dan titik berat
Momentum sudut dan titik berat
 
Momentum Sudut
Momentum SudutMomentum Sudut
Momentum Sudut
 
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURANFISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
FISIKA- Gerak melingkar BERATURAN
 
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
Kinematika dan Dinamika (Bag 1)
 
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Rumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkarRumus gerak melingkar
Rumus gerak melingkar
 
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda TegarDinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamika Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar
 

Similar to 4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]

Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 radar radius
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkarauliarika
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkarauliarika
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptxrosa yani
 
Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Edric Zalukhu
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxMyco Hersandi
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxMyco Hersandi
 
Modul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmbModul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmbEko Supriyadi
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARNesha Mutiara
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Annisa Wakhidathus
 
Fisika - Gerak melingkar sederhana
Fisika - Gerak melingkar sederhanaFisika - Gerak melingkar sederhana
Fisika - Gerak melingkar sederhanaFirdha Afsari
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptxoylyn
 
Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3Arif Wicaksono
 
power point gerak melingkar fisika sekolah
power point gerak melingkar fisika sekolahpower point gerak melingkar fisika sekolah
power point gerak melingkar fisika sekolahDeaRahmadani9
 

Similar to 4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode] (20)

Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkar
 
Gerak Melingkar
Gerak MelingkarGerak Melingkar
Gerak Melingkar
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkar
 
GLB SMA PPT
GLB SMA PPTGLB SMA PPT
GLB SMA PPT
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan Gerak melingkar beraturan
Gerak melingkar beraturan
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
 
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptxIPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
IPA_Kelas_8_BAB_2.pptx
 
Modul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmbModul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmb
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx2 Gaya dan Gerak.pptx
2 Gaya dan Gerak.pptx
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
Fisika - Gerak melingkar sederhana
Fisika - Gerak melingkar sederhanaFisika - Gerak melingkar sederhana
Fisika - Gerak melingkar sederhana
 
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.pptPpt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3
 
power point gerak melingkar fisika sekolah
power point gerak melingkar fisika sekolahpower point gerak melingkar fisika sekolah
power point gerak melingkar fisika sekolah
 
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMAGERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
GERAK MELINGKAR BERATURAN SMA
 

4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]

  • 1. Fisika Umum (MA101) TTooppiikk hhaarrii iinnii:: • Kinematika Rotasi •• Hukum Gravitasi • Dinamika Rotasi
  • 3. Perpindahan Sudut • Riview gerak linear: – Perpindahan, kecepatan, percepatan v D = - , = D , r r r v f i D t a r t = D D • Perlu konsep yang sama untuk benda bergerak melingkar • Seperti sebelumnya: – Perlu sebuah sistem acuan tetap (garis) – Gunakan sistem koordinat polar
  • 4. Perpindahan Sudut (lanjutan) • Setiap titik pada benda yang bergerak melingkar terhadap titik O • Secara umum sudut diukur dalam radian • Cat: q = s r 360 = ° = 57.3° 2 1 p rad θ [derajat] π 180 θ [rad] ° = PPaannjjaanngg bbuussuurr JJaarrii-jjaarrii
  • 5. Perpindahan Sudut (lanjutan) • Perpindahan sudut didefinisikan sebagai sudut yang dibuat benda yang berotasi selama selang waktu tetentu f i Dq =q -q • Setiap titik dalam piringan mengalami perpindahan sudut yang sama dalam selang waktu tertentu
  • 6. Kecepatan Sudut • Kecepatan sudut rata-rata (laju), ω, dari benda tegar adalah perbandingan dari perpindahan sudut dengan selang waktu - q f i q w = q = D D - t t t f i
  • 7. Kecepatan Sudut • Kecepatan sudut sesaat (laju) didefinisikan sebagai limit dari laju rata-rata dengan selang waktu mendekati nol w = lim D q t Dt D ® 0 • Satuan dari laju sudut adalah radian/sec (rad/s) • Laju sudut akan menjadi – positif jika θ bertambah (berlawanan arah dengan jarum jam) – negatif jika θ berkurang (searah jarum jam)
  • 8. Percepatan Sudut • Bagaimana jika benda awalnya diam dan kemudian mulai berotasi? • Percepatan sudut rata-rata, a, dari sebuah benda didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan laju sudut dengan selang waktu yang diperlukan benda untuk mengalami perubahan laju sudut tersebut: - f w i w = = D w D - • Satuannya adalah rad/s² • Hal yang sama, percepatan sudut sesaat: t t t f i a = D a lim w t Dt D ® 0
  • 9. Catatan tentang kinematika sudut Ketika sebuah benda tegar berotasi terhadap sumbu tetap tertentu, tiap bagian dari benda memiliki laju sudut dan percepatan sudut yang sama • Artinya q, w, dan a tidak bergantung pada r, jarak tiap bagian benda ke sumbu rotasi
  • 10. Analogi Antara Gerak Linier dan Gerak Rotasi Gerak Rotasi Terhadap Sumbu Tertentu dengan Percepatan Sudut Konstan Gerak Linier dengan Percepatan Konstan w =w +a t v = v + at i Dq =w t + t a 2 i w 2 =w 2 + 2aDq 1 2 2 1 i x v t at i D = + 2 i v v a x i 2 = 2 + 2 D
  • 11. Hubungan Antara Besaran Sudut dan Besaran Linier • Perpindahan • Laju Dq = Ds r = D 1 D s t Dq D t r or = w • Percepatan 1 v r a =ar
  • 12. Hubungan Antara Besaran Sudut dan Besaran Linier (lanjutan) • Perpindahan • Laju • Setiap titik pada benda yang berotasi memiliki gerak sudut yang sama s =qr • Percepatan • Setiap titik pada benda yang berotasi tidak memiliki gerak linier yang sama v =wr a =ar
  • 13. Tes Konsep 1 Seorang anak perempuan duduk di sisi paling luar pada sebuah komedi putar, dan seorang anak laki-laki duduk ditengah-tengah antara anak perempuan dengan sumbu rotasi komedi putar. Komedi putar membuat satu putaran penuh tiap detiknya. Laju sudut anak laki-laki adalah a. Setengah dari laju sudut aannaakk ppeerreemmppuuaann.. b. Sama dengan laju sudut anak perempuan. c. Dua kali dari laju sudut anak perempuan. d. Tidak mungkin ditentukan. Jawab b
  • 14. Percepatan Sentripetal • Sebuah benda yang bergerak melingkar, meskipun bergerak dengan laju konstan, akan memiliki percepatan karena kecepatannya (arah) berubah • Percepatan ini disebut percepatan sentripetal • Percepatan ini berarah ke pusat gerak
  • 15. Percepatan Sentripetal dan Kecepatan Sudut • Hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan linier v = ωr • Percepatan sentripetal dapat juga dihubungkan dengan kecepatan sudut D D v = ⇒ D = D , s t v ⇒ = D r a s v t v a s dan r v r v D = D D a C C Segitiga yang sama! a r v r 2 2 Sehingga: = or =w
  • 16. Percepatan Total • Apa yang terjadi apabila kecepatan linier berubah? • Dua komponen percepatan: – komponen sentripetal dari percepatan bergantung pada perubahan arah – komponen tangensial dari percepatan bergantung pada perubahan kecepatan (laju) • Percepatan total dapat dirumuskan dari komponen tsb: slowing-down car 2 2 t C a = a + a
  • 17. Sifat Vektor dari Besaran Sudut • Seperti pada kasus linier, perpindahan, kecepatan dan percepatan adalah vektor: • Menentukan arah positif atau negatif • Cara yang mudah dengan menggunakan aturan tangan kanan – Genggam sumbu rotasi dengan tangan kanan anda – Kepalkan jari-jari anda searah dengan arah rotasi – Ibu jari (jempol) anda menunjukkan arah ω
  • 18. Gaya yang Menyebabkan Percepatan Sentripetal • Hukum II Newton mengatakan bahwa percepatan sentripetal diakibatkan oleh gaya v r F ma m C 2 Σ = = – F menyatakan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang membuat benda mengikuti lintasan melingkar • Gaya gesek (belokan miring dan rata) • Tegangan pada tali • Gravitasi
  • 19. Tes Konsep 2 Dalam gesekan statis atau kinetis kah apabila sebuah mobil tidak selip atau tergelincir? a. Statis bb.. KKiinneettiiss Jawab a
  • 20. Lingkaran Horizontal • Komponen horizontal dari tegangan tali menyebabkan percepatan sentripetal a g tanq C =
  • 21. Gaya dalam Kerangka Acuan yang Dipercepat • Bedakan gaya riel dan gaya fiksi • Gaya Sentrifugal adalah gaya fiksi • Gaya yang riel selalu merepresentasikan interaksi antara benda
  • 23. Hukum Newton tentang Gravitasi Umum • Setiap partikel dalam alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus dengan perkalian massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar mereka m m 1 2 r 2 F = G GG aaddaallaahh kkoonnssttaannttaa ggrraavviittaassii GG == 66..667733 xx 1100-1111 NN mm² //kkgg²
  • 24. Konstanta Gravitasi • Ditentukan secara eksperimen • Henry Cavendish – 1798 • Berkas cahaya dan cermin membuat jelas gerak
  • 25. Contoh: Pertanyaan: Hitung gaya tarik gravitasi antara dua mahasiswa yang berjarak 1 meter N 2 70 90 m m N m kg kg = = 6.67´10- » ´ - F G 7 1 2 11 4.2 10 ( ) 2 2 2 m kg r 1 Sangat kecil Bandingkan: F = mg = 686 N
  • 26. Aplikasi dari Gravitsi Umum 1: Massa Bumi • Sebagai contoh tinjau sebuah benda yang berada dekat dengan permukaan bumi – r ~ RE gR M E G E 2 =
  • 27. Aplikasi dari Gravitsi Umum 2: Percepatan Gravitasi • g akan bervariasi bergantung ketinggian mg mM F G E M E   =   = =  2 m G 2  M g = G E r 2 r r  
  • 28. Energi Potensial Gravitasi • EP = mgy berlaku hanya yang dekat dengan permukaan bumi • Untuk benda yang letaknya jauh dari permukaan bumi, dibutuhkan perumusan yang lain, yaitu: M m EP = -G E r – Energi potensial nol dipilih di jauh tak berhingga dari bumi
  • 29. Laju Lepas • Laju lepas adalah laju yang dibutuhkan sebuah benda untuk mencapai ruang angkasa dan tidak kembali 2 = GM v esc R E E • Untuk bumi, vesc adalah sekitar 11.2 km/s • Cat, v tidak bergantung massa benda
  • 30. Hukum Kepler • Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari sebagai pusatnya. • Garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama. • Kuadrat perioda dari setiap planet berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jarak planet tersebut ke matahari.
  • 31. Hukum Kepler (lanjutan) • Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Brahe • Newton kemudian mendemonstrasikan bahwa hukum ini adalah konsekuensi dari gaya gravitasi antara dua benda bersamaan dengan hukum gerak Newton
  • 32. Hukum I Kepler • Semua planet bergerak dalam orbit elips dengan matahari sebagai pusatnya. – Benda yang terikat benda lain oleh gaya berbentuk “inverse square law” akan bergerak dalam lintasan elips m m 1 2 r 2 F = G
  • 33. Hukum II Kepler • Garis yang menghubungkan tiap planet ke matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama – Luas A-S-B dan C-S-D adalah sama
  • 34. Hukum III Kepler • Kuadrat perioda dari setiap planet berbanding lurus dengan pangkat tiga dari jarak planet tersebut ke matahari 4 p 2 GM 2 = 3 = T Kr dengan K – Untuk orbit yang mengelilingi matahari, KM = 2.97x10-19 s2/m3 – K tidak bergantung massa planet
  • 35. Aplikasi Hukum III Kepler • Menentukan massa matahari atau benda lain yang mempunyai satelit yang mengelilinginya • Asumsinya adalah orbit berupa lingkaran
  • 37. Torsi • Tinjau gaya yang dibutuhkan untuk membuka pintu. Apakah lebih mudah membuka pintu dengan mendorong/menarik jauh dari engsel atau dekat ke engsel? DDeekkaatt kkee eennggsseell JJaauuhh ddaarrii eennggsseell JJaauuhh ddaarrii eennggsseell,, eeffeekk rroottaassii lleebbiihh bbeessaarr!! KKoonnsseepp FFiissiikkaa:: ttoorrssii
  • 38. Torsi • Torsi, , adalah kecenderungan dari t sebuah gaya untuk merotasikan sebuah benda terhadap sumbu tertentu Contoh pada pintu: t = Fd t – adalah torsi – d adalah lengan gaya – F adalah gaya
  • 39. Lengan Gaya • Lengan gaya, d, adalah jarak terdekat (tegak lurus) dari sumbu rotasi ke garis searah perpanjangan gaya – d = L sin Φ
  • 40. Arah Torsi • Torsi adalah besaran vektor – Arahnya adalah tegaklurus terhadap bidang yang memuat lengan dan gaya – Arah dan tanda: Arah Torsi: keluar bidang kertas Jika gaya cenderung memutar berlawanan jarum jam, torsi bertanda positif Jika gaya cenderung memutar searah jarum jam, torsi bertanda negatif Satuan SI Newton meter (Nm) USA UK Foot pound (ft lb)
  • 41. Tes Konsep 3 Anda mencoba untuk membuka pintu yang macet dengan menarik gagang pintu berarah tegak lurus pintu. Tetapi gagal. Kemudian anda mengaitkan sebuah tali pada gagang pintu dan menarik gagang pintu lewat tali berarah tegak lurus pintu dengan gaya yang sama, apakah torsi yang anda berikan dengan menggunakan tali lebih besar? Akan lleebbiihh mmuuddaahhkkaahh untuk membuka pintu? a. Tidak b. Ya Jawab a
  • 42. Bagaiman jika dua atau lebih gaya yang berbeda bekerja pada lengan-lengan gaya?
  • 43. Torsi Neto • Torsi neto adalah jumlah semua torsi yang dihasilkan oleh semua gaya – Ingat untuk menghitung arah kecenderungan rotasi • Berlawanan arah dengan arah jarum jam torsi positif • Searah dengan jarum jam torsi negatif
  • 44. Torsi dan Kesetimbangan • Kondisi pertama dari kesetimbangan • Gaya netto eksternal harus nol r Σ = F 0 r r Σ x = Σ y = F 0 dan F 0 – Ini adalah perlu, tetapi tidak cukup, untuk menjamin bahwa benda dalam kesetimbangan mekanik lengkap – Pernyataan tsb adalah kesetimbangan translasi • Kondisi kedua dari kesetimbangan • Torka netto eksternal harus nol St = 0 • Pernyataan tsb adalah kesetimbangan rotasi
  • 45. Kesetimbangan (lanjutan) • Torsi neto sama dengan nol tidak berarti tidak ada gerak rotasi – Sebuah benda yang berotasi dengan kecepatan sudut uniform (tetap) dapat sedang berada dalam pengaruh torsi neto nol • Ini analogi dengan keadaan translasi dimana gaya neto nol tidak berarti benda tidak bergerak
  • 46. Sejauh ini: torsi neto sama ddeennggaann nnooll.. Bagaimana jika tidak?
  • 47. Torsi dan Percepatan Sudut • Ketika benda tegar mengalami torsi neto tidak nol (≠0), maka akan mengalami percepatan sudut • Percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi neto – Hubungannya analogi dengan ΣF = ma • Hukum II Newton
  • 48. Torsi dan Percepatan sudut (lanjutan) = F ma kalikan dengan r t t ( ) = F r ma r t t percepatan tangensial a r , so : , = a at F r mr2a t = torsi t Bergantung pada benda dan sumbu rotasi. Dinamakan momen inersia I. Satuan: kkgg mm2 2 i i I º Sm r t = Ia PPeerrcceeppaattaann ssuudduutt bbeerrbbaannddiinngg tteerrbbaalliikk ddeennggaann aannaallooggii mmaassssaa ddaallaamm ssiisstteemm yyaanngg bbeerroottaassii
  • 50. Hukum II Newton untuk Benda Berotasi • Percepatan sudut berbanding lurus dengan torsi neto • Percepatan sudut berbanding terbalik dengan momen inersia benda St = Ia • Terdapat perbedaan yang penting antara momen inersia dan massa: momen inersia bergantung pada kuantitas materi dan distribusinya • Momen inersia juga bergantung pada posisi sumbu rotasi
  • 51. Momentum Sudut • Serupa dengan hubungan antara gaya dan momentum dalam sistem linier, kita dapat tunjukan hubungan antara torsi dan momentum sudut • Momentum sudut didefinisikan sebagai L = I ω L D t t = D (bandingkan dengan D p = ) t F D • Jika torsi neto nol, momentum sudut konstan • Pernyataan Kekekalan momentum sudut : Momentum sudut dari sebuah sistem adalah kekal ketika torsi neto eksternal yang bekerja pada sisitem adalah nol – Ini terjadi ketika: St = 0, Li = Lf atau Iiwi = Ifwf
  • 52. Energi Total Sistem yang Berotasi • Sebuah benda yang berotasi terhadap sumbu tertentu dengan laju sudut, ω, mempunyai energi kinetik rotasi ½Iω2 • Konsep energi dapat digunakan untuk penyederhanaan analisis gerak rotasi • Kekekalan energi mekanik (EKt + EKr + EPg )i = (EKt + EKr + EPg )f – Ingat, ini untuk gaya konservatif, tidak ada gaya disipasi seperti gaya gesek
  • 53. Tes Konsep 4 Seorang penari ski es berputar dengan kedua lengannya terlentang (anggap tidak ada gaya gesekan). Ketika dia menarik kedua lengannya dan merapatkan pada tubuhnya momen inersia tubuhnya terhadap sumbu vertikal menjadi berkurang dan laju sudutnya menjadi bertambah (kekekalan momentum sudut). Dibandingkan dengan energi kinetik rotasi awal, energi kinetik rotasi setelah penari tersebut menarik lengannya haruslah bernilai … a. sama b. lebih besar karena laju sudutnya bertambah c. lebih kecil karena momen inersianya berkurang
  • 54. JJaawwaabb Diketahui: Momen inersia: I dan I Energi kinetik rotasi adalah 1 Lω 2 1 EK 2 rot = = Iω 2 Kita tahu bahwa (a) momentum sudut L kekal I1 I2 dan (b) kecepatan sudut bertambah Dicari: K2 =? Jadi, energi kinetik rotasi harus bertambah!