1. DISUSUN OLEH
Kelompok 3 :
Luthfia Septiyani
Nova Rosbiyanti
Nur Nazmi Laila
PRODI D3 KEPERAWATAN
STIKes Medika Cikarang
2014
Jl. Raya Industri Pasirgombong, Jababeka Cikarang – Bekasi
Telp. (021) 89111110, Fax. (021)8905196
E-mail : stikesmedika_cikarang@yahoo.com
TYPUS ABDOMINALIS
Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen: Demak Agustina P, S.Kep, Ns
2. Definisi
Tipes atau typhus adalah penyakit infeksi bakteri pada
usus halus, dan terkadang pada aliran darah, yang
disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Dalam
masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama tipes atau
typhus. Sementara, dalam dunia kedokteran, penyakit ini
disebut demam typhoid atau typhoid fever.
3. Etiologi
Kuman penyebab penyakit ini adalah kuman salmonella thyposa, yang
dapat menular dengan mudah melalui 5 F yaitu : food (makanan),
fingers (jari tangan/kuku), fomitus (muntah), fly (lalat), dan melalui
feses.
Selain itu penyakit typus abdominalis juga bisa didukung oleh faktor-
faktor lain, yaitu pengetahuan kesehatan diri dan lingkungan rendah
dan penyediaan air bersih yang tidak memadai.
8. Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
1. Pengkajian
– Riwayat Kesehatan Sekarang
– Riwayat Kesehatan Sebelumnya
– Riwayat Tumbuh Kembang
2. Pemeriksaan Fisik
– Konjungtiva anemis
– Perut kembung (meteorismus), hepatomegali, splenomegali, dan
nyeri tekan
– Sirkulasi bradikardi dan gangguan kesadaran.
– Terdapat bintik-bintik kemerahan pada kulit punggung dan
ekstremitas.
11. INTERVENSI
Tujuan : Menurrunkan suhu tubuh menjadi normal
KH : Setelah dilakukan tindakan 1x24 jam, diharapkan
suhu menurun.
1. Kaji dan catat suhu tubuh setiap dua atau empat jam.
2. Berikan minuman 2 atau 2,5 liter sehari selami 24 jam
3. Berikan kompres hangat pada dahi, ketiak, dan lipat paha.
4. Anjurkan pasien untuk baring atau bedress sebagi upaya
pembatasan aktivitas selama fase akut
5. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian tipis dan
menyerap keringat.
12. IMPLEMENTASI
1. Mengkaji dan mencatat suhu tubuh setiap dua atau empat jam.
2. Memberikan minuman 2 atau 2,5 liter sehari selami 24 jam.
3. Memberikan kompres hangat pada dahi, ketiak, dan lipat paha.
4. Menganjurkan pasien untuk baring atau bedress sebagi upaya
pembatasan aktivitas selama fase akut.
5. Menganjurkan pasien untuk menggunakan pakaian tipis dan
menyerap keringat.
13. EVALUASI
S : Tidak ada
O : Suhu tubuh menurun
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1, dan 5