2. “sumber dari pada penyakit adalah perut,
perut adalah gudang penyakit dan berpuasa
itu adalah obat” (HR. Muslim)
“Penyebab segala penyakit bukan bakteri
melainkan toksin/racun yang berawal dari
keracunan makanan, toksin/racun ini
menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga
terjangkit bakteri “(dr. Henry B. Baley, USA)
3. Pengertian
• Gastritis adalah peradangan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus
atau lokal (Soepaman, 1998)
• Gastritis merupakan suatu keadaan
peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal
422)
4.
5. Etiologi Gastritis
Gastritis Akut
• Penyebabnya adalah obat analgetik, anti
inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis
rendah sudah dapat menyebabkan erosi
mukosa lambung).
• Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok,
kafein lada, steroid dan digitalis.
6. Gastritis Kronik
• Penyebab dan patogenesis pada umumnya
belum diketahui.
• Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada
orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol,
dan merokok.
7.
8. Manifestasi Klinik Gastritis
Gastritis Akut
• yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri
epigastrium, perdarahan saluran cerna pada
hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu
anemia.
9. Gastritis Kronik
• Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan,
hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
10. Patofisiologi Gastritis
Gastritis Akut
Zat iritan
Iritasi lambung
meningkat sekresi mukosa
meningkatkan asam lambung mukosa inflamasi
mual muntah erosi pada mukosa lambung
gangguan nutrisi cairan & elektrolit erosi lapisan pembuluh darah
perdarahan
nyeri hypovolemik
11. Gastritis Kronik
gastritis akut yang berulang
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang
penyembuhan yang tidak sempurna
atrhopi kelenjar epitel hilangnya sel pariental dan sel chief
penurunan produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya
dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata
Perdarahan formasi ulser
12. Pengkajian
• Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia,
merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti
inflamasi, cuka atau lada.
• Faktor presipitasinya adalah kebiasaan
mengkonsumsi alcohol dan rokok,penggunaan
obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak
teratur, serta gaya hidup seperti kurang
istirahat.
13. Test dignostik
• Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya
berdarah dan letaknya tersebar.
• Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena
erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.
• Pemeriksaan radiology.
• Pemeriksaan laboratorium.
• Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL
menurun pada klien dengan gastritis kronik.
• Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar
vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
• Kadar hemglobin, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
• Gastroscopy.
14. Diagnosa Keperawatan pada Askep Gastritis
• Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan
elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
• Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat, anorexia.
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
inflamasi mukosa lambung.
• Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik.
• Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan
dengan kurangnya informasi.
15. • Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan
elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
intervensi
- Kaji tanda dan gejala dehidrasi,
- observasi TTV,
- ukur intake dan out
- anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml,
- observasi kulit dan membran mukosa,
- kolaborasi pemberian cairan infus.
16. • Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
Intervensi
- Kaji intake makanan,
- timbang BB secara teratur,
- berikan perawatan oral secara teratur,
- anjurkan klien makan sedikit tapi sering,
- berikan makanan dalam keadaan hangat,
- auskultasi bising usus,
- kaji makanan yang disukai,
- awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin
17. • Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan inflamasi mukosa lambung.
intervensi
- Tingkatkan tirah baring atau duduk,
- berikan lingkungan yg tenang dan nyaman,
- batasi pengunjung,
- dorong penggunaan tekhnik relaksasi,
- kaji nyeri tekan pada gaster,
- berikan obat sesuai dengan indikasi.
18. • Kurang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi
- Kaji tingkat pengetahuan klien,
- penkes ttg penyakit,
- beri kesempatan klien/klg untuk bertanya,
- beritahu ttg pentingnya obat utk
kesembuhan klien.
19. Daftar Pustaka
• Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan:
Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.
• Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8
Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica
Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
• Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta:
EGC, 2007