Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tes, termasuk 6 hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tes seperti pengambilan sampel soal, tipe tes, aspek yang diuji, format soal, jumlah soal, dan tingkat kesukaran soal. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah untuk mengisi format perencanaan tes.
2. 1. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal,
Tes hasil belajar harus disusun atas butir butir soal yang refresentatif dari ilmu atau bidang studi yang
diujikan
2. Tipe tes yang akan digunakan,
Tipe soal essai, obyektif dan problematik
3. Aspek yang akan diuji,
Level kemampuan apa yang diuji, apakah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesisi dan evaluasi
atau aspek afektif dan spikomotorik
4. Format butir soal,
Format A ( Ganda),
Format B ( Ganda Analisis Hubungan Antar Hal),
Format C ( Ganda analisis kasus), atau
Format D ( Ganda Kompleks)
5. Jumlah butir soal
Dalam menentukan jumlah soal harus mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya yang ada,
kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan waktu ujian diadakan
6. Distribusi tingkat kesukaran butir soal
Tes yang mempunyai tingkat kesukaran yang rendah sebaiknya diletakkan di awal tes dan yang 3 tinggi
pada akhir perangkat tes
Berapa pertimbangan lain dalam merencanakan tes adalah:
Apakah akan menggunakan "open book" atau "closed book"
Apakah frekuensi pelaksanaan tes sering atau jarang
Apakah pelaksanaan tes diumumkan sebelumnya atau mendadak Bagaimana model penyajian tes. 4 2
ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PERENCANAAN TES
3. Apakah akan menggunakan "open book" atau
"closed book"
Apakah frekuensi pelaksanaan tes sering atau
jarang
Apakah pelaksanaan tes diumumkan sebelumnya
atau mendadak Bagaimana model penyajian tes.
bAgaimana model penyajian tes
BEBEERAPA PERTIMBANGAN DALAM
MERENCANAKAN TES ADALAH
4. 1. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal,
Tes hasil belajar harus disusun atas butir butir soal yang refresentatif dari ilmu atau bidang studi yang
diujikan
2. Tipe tes yang akan digunakan,
Tipe soal essai, obyektif dan problematik
3. Aspek yang akan diuji,
Level kemampuan apa yang diuji, apakah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesisi dan evaluasi
atau aspek afektif dan spikomotorik
4. Format butir soal,
Format A ( Ganda),
Format B ( Ganda Analisis Hubungan Antar Hal),
Format C ( Ganda analisis kasus), atau
Format D ( Ganda Kompleks)
5. Jumlah butir soal
Dalam menentukan jumlah soal harus mempertimbangkan waktu yang tersedia, biaya yang ada,
kompleksitas tugas yang dituntut oleh tes, dan waktu ujian diadakan
6. Distribusi tingkat kesukaran butir soal
Tes yang mempunyai tingkat kesukaran yang rendah sebaiknya diletakkan di awal tes dan yang 3 tinggi
pada akhir perangkat tes
Berapa pertimbangan lain dalam merencanakan tes adalah:
Apakah akan menggunakan "open book" atau "closed book"
Apakah frekuensi pelaksanaan tes sering atau jarang
Apakah pelaksanaan tes diumumkan sebelumnya atau mendadak Bagaimana model penyajian tes. 4 2
ENAM HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN
DALAM PERENCANAAN TES
5. tentukan lama waktu pelaksanaan ujian
Hitung banyak butir soal pilihan ganda yang dapat
diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
diatas
tentukan pokok n bahasan dan sub pokok bahasan yang
harus diinput dalam tes
Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok
bahasan
tentukan prosentase atau proporsi jenjang kemampuan ,
berfikir dalam perangkat tes tersebut. Prosentase
dicantumkan dalam baris paling bawah
Dengan menggunakan data pada butir 2,4, dan 5
penyebran butir soal pada setiap kolom dapat
dilaksanakan1.
LANGKAH YANG DITEMPUH UNTUK MENGISI FORMAT
TERSEBUT ADALAH
6. tentukan lama waktu pelaksanaan ujian
Hitung banyak butir soal pilihan ganda yang dapat
diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
diatas
tentukan pokok n bahasan dan sub pokok bahasan yang
harus diinput dalam tes
Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok
bahasan
tentukan prosentase atau proporsi jenjang kemampuan ,
berfikir dalam perangkat tes tersebut. Prosentase
dicantumkan dalam baris paling bawah
Dengan menggunakan data pada butir 2,4, dan 5
penyebran butir soal pada setiap kolom dapat
dilaksanakan1.
LANGKAH YANG DITEMPUH UNTUK MENGISI FORMAT
TERSEBUT ADALAH
7. tentukan lama waktu pelaksanaan ujian
Hitung banyak butir soal pilihan ganda yang dapat
diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
diatas
tentukan pokok n bahasan dan sub pokok bahasan yang
harus diinput dalam tes
Tentukan proporsi banyaknya butir soal setiap pokok
bahasan
tentukan prosentase atau proporsi jenjang kemampuan ,
berfikir dalam perangkat tes tersebut. Prosentase
dicantumkan dalam baris paling bawah
Dengan menggunakan data pada butir 2,4, dan 5
penyebran butir soal pada setiap kolom dapat
dilaksanakan1.
LANGKAH YANG DITEMPUH UNTUK MENGISI FORMAT
TERSEBUT ADALAH
8. KONSTRUKSI BUTIR TES
tes
uraian obyektif
terbuka terbatas
Benar
salah
Pilihan
jamak
menjodohkan
Pilihan
jamak hub
antar hal
Pilihan jamak
analisis
kasus
Pilihan
jamak
kompleks
Pilihan jamak
biasa
Pilihan jamak
membaca/
diagram/grafik/
gambar
9. Kelebihan Tes Uraian:
1. Kelebihan-kelebihannya
a. Mudah disiapkan dan disusun
b. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi dan untung-untungan
c. Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun dalam bentuk kalimat yang
bagus
d. Memeberi kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya bahasa dan caranya
sendiri
e. Dapat diketahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah yang diteskan
Kelemahan-kelemahan tes uraian :
a kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa
yang betul-betul telah dikuasai
b. kurang representatif dalam hal mewakili seluruh skor bahan pelajaran yang akan diteskan karena soalnya
hanya beberapa saja (terbatas)
c. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur subyektif
d. pemeriksaanya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan invidual lebih bayak dari penilai
e. waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain
Kelebihan dan kelemahan tes
uraian
10. 1. Gunakanlah tipe tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang cocok.
2. Beritahulah sebelumnya bahwa dalam tes yang akan datang akan digunakan tipe tes uraian.
3. Batasilah ruang lingkup tes secara pasti, dengan demikian peserta tes tahu dengan pasti bahan yang
harus dipelajarinya.
4. Pertanyaan hendaknya terutama untuk mengukur tujuan hasil belajar yang penting saja.
5. Jangan terlalu banyak menggunakan butir soal tipe uraian untuk mengukur kemampuan mengingat.
6. Kemampuan dan keterampilan menulis peserta tes haruslah menjadi pertimbangan utama dalam
konstruksi butir soal uraian.
7. Jangan memberikan butir soal yang dapat dipilih atau daspat tidak dikerjakan.
8. Setiap soal harus jelas apakah jenis terbatas atau jenis bebas. Dengan demikian peserta tes dapat
membatasi diri dalam memberikan responsnya.
9. Makin banyak jumlah butir soal untuk setiap perangkat soal makin baik.
10.Tulislah petunjuk awal yang jelas, dan juga petunjuk untuk setiap butir soal harus rinci dan dapat
dipahami oleh peserta tes dengan jela
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR
TES ESAI/URAIAN
You Can Delete This Slide When You’re Done Editing The Presentation.
11. Kelebihan
a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan,
lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun guru
yang memeriksa.
b. Lebih mudah dan cepat dalam memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil
kemajuan teknologi
c. Pemeriksaanya dapat diserahkan kepada orang lain
d. Dalam pemeriksaan, tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi
Kelemahan-kelemahannya:
a. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti
untuk menghindari kelemahankelemahan yang lain.
b. Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan igatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk
mengukur proses mental yang tinggi.
c. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan
d. kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka
PRINSIP KONSTRUKSI BUTIR
TES OBYEKTIF
12. 02 03
Inti permasalahan
ditempatkan pada
pokok soal
Susunan alternatif jawaban
dibuat teratur dan
sistematis
Hindari pengulangan
kata yang sama dalam
option
Prinsip konstruksi pilihan ganda
Tipe butir soal ini adalah yang paling populer dalam kelompok butir
soal objektif. Sebutir soal pilihan ganda terdiri dari 2 bagian, yaitu (1)
pernyataan atau disebut juga stem, dan (2) alternatif jawaban atau
disebut juga option.
01
13. 05 03
Hindari istilah kata kata
yang aneh
Hindari jawaban yg enar
selalu ditulis panjang dari
jawaban yang salah
Semua jawaban harus
homogen
Prinsip konstruksi pilihan ganda
04
14. 08 09
Hindari ada indikator pada
jawaban benar
Gunakan 3 atau lebih
alternatif pilihan
Hindari pilihan
semua jawaban benar
Prinsip konstruksi pilihan ganda
07
15. 11
Pokok soal sedapat mungkin
dalam bentuk pernyataan
Hindari rumusan kata yang
berlebihan
Prinsip konstruksi pilihan ganda
10