SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH
Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All
M o d u l 3
Pengembangan Tes
Objektif
Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa:
1. Menjelaskan keunggulan tes objektif;
2. Menjelaskan kelemahan tes objektif;
3. Memperbaiki kelemahan tes objektif;
4. Menggunakan ragam tes objektif untuk mengukur hasil belajar;
5. Menulis tes objektif yang baik;
6. Menjelaskan fungsi perencanaan tes;
7. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan kisi-kisi;
8. Merencanakan tes objektif dengan baik;
9. Menulis butir soal berdasarkan perencanaan tes.
Kegiata n B e laj ar 1
Mengapa Menggunakan Tes Objek tif ?
Tes objektif bukan tes yang jelek. Jika
tes objektif dikonstruksi dengan baik
maka tes objektif dapat digunakan untuk
mengukur semua jenjang proses berpikir
mulai dari ingatan sampai dengan
evaluasi.
Jika dibandingkan dengan tes uraian maka tes objektif
mempunyai beberapa keunggulan antara lain:
1.Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan mempunyai
ketetapan hasil pemeriksaan yang tinggi.
2.Dalam satu kali ujian dapat menanyakan banyak materi
yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian validitas isi tes dapat dipertanggungjawabkan.
3.Jika dikonstruksi dengan baik tes objektif dapat mengukur
semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan)
sampai dengan yang kompleks (evaluasi).
Di samping keunggulan tersebut tes objektif juga
mempunyai beberapa kelemahan antara lain:
• tes yang dibuat cenderung mengukur proses berpikir
rendah, dan
• jika siswa tidak mengerti akan jawaban dari suatu
butir soal mereka dapat menjawab dengan cara
menebak.
• Kelemahan tes objektif dapat diminimalkan dengan cara terus
berlatih untuk menulis tes objektif yang baik sehingga penulis
benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk menulis
tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih
tinggi dari hanya sekadar ingatan.
• Untuk meminimalkan upaya siswa menebak jawaban maka
dalam pelaksanaan ujiannya dapat dicantumkan
pemberitahuan bahwa dalam ujian ini akan diberlakukan
formula tebakan.
• Jika siswa menjawab salah atau asal menebak maka akan
berakibat pada penurunan skor yang diperoleh.
Kegiata n B e laj ar 2
Bagaimana Menulis Tes Objektif?
• Tes Objektif adalah tes yang jawabannya sudah dipasok oleh
penulis.
• Peserta tes hanya tinggal memilih jawaban mana yang
dianggap paling benar.
• Dengan demikian penskorannya dapat dilakukan secara
objektif.
• Karena sifatnya yang objektif itulah maka penskorannya
tidak harus dilakukan oleh manusia tetapi dapat dilakukan
dengan menggunakan mesin.
Secara umum ada tiga macam tes objektif
sebagai berikut:
1. Benar – Salah.
2. Menjodohkan.
3. Pilihan Ganda.
Tetapi dari ketiga macam tes tersebut maka tes pilihan gandalah yang
paling banyak digunakan di sekolah terutama digunakan pada saat ujian
akhir tahun atau akhir semester.
• Apabila dilihat konstruksinya maka tes pilihan ganda terdiri dari
dua hal pokok yaitu stem atau pokok soal dengan 4 atau 5 alternatif
jawaban.
• Satu di antara alternatif jawaban tersebut adalah kunci
jawaban. Alternatif jawaban selain kunci disebut dengan pengecoh
(distractor).
• Semakin banyak alternatif jawaban yang ada (misalnya 5) maka
probabilitas menebaknya akan semakin kecil.
• Ada lima ragam tes pilihan ganda yang sering digunakan yaitu:
• Melengkapi pilihan (ragam A),
• Hubungan antarhal (ragam B),
• Analisis kasus (ragam C),
• Ganda kompleks (ragam D), dan
• Membaca diagram, table, atau grafik (ragam E).
Beberapa hal harus diperhatikan dalam menulis tes pilihan
ganda agar diperoleh kualitas tes yang baik, yaitu:
1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok
soal.
2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal.
3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal.
4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen, dan pengecoh menarik untuk dipilih.
5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar.
6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar.
7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal.
8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban
salah.
9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil.
10.Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis pada pokok soal.
11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain.
Kegiata n B e laj ar 3
Bag aimana Merencanakan Tes Obje ktif yang Baik?
Agar tes objektif yang akan ditulis tidak melenceng dari materi
yang telah diajarkan selama proses pembelajaran maka tes
tersebut harus ditulis berdasarkan kisi-kisi.
Kisi-kisi inilah yang harus menjadi pedoman bagi penulis
dalam menulis setiap butir soal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi antara lain sebagai
berikut:
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus
diupayakan serepresentatif mungkin.
2. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan
apakah akan menggunakan tes pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara
keduanya harus diperhitungkan terutama terkait dengan materi, jumlah butir soal, dan
waktu tes yang disediakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang akan diujikan. Jenjang kemampuan berpikir
yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir yang dilatihkan selama
proses pembelajaran.
4. Sebaran tingkat kesukaran. Penentuan sebaran tingkat kesukaran butir soal sebenarnya
tergantung pada interpretasi skor yang akan digunakan.
5. Jika akan digunakan pendekatan penilaian acuan kriteria maka sebaran tingkat kesukaran
butir soal tidak perlu dipikirkan tetapi jika akan digunakan pendekatan penilaian acuan
norma maka sebaran tingkat butir soal harus diperhatikan,
6. Waktu ujian yang disediakan. Waktu ini akan membatasi jumlah butir soal yang akan
ditanyakan.
7. Jumlah butir soal. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung pada
waktu ujian yang disediakan.
Contoh Kisi-Kisi:

More Related Content

Similar to Sesi 3.ppt

Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifmafia_konoha
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranIbnu Fajar
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaMulyadi Bahri
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
 
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2guest226e1dd12
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2guest226e1dd12
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifAnhr Donk
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasizahraaini3
 
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Afrina Astuti
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxAnnisaIskha
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifNurul Hidayah
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilihDian Bayujaga
 

Similar to Sesi 3.ppt (20)

Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
 
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
D:\File Khusus Eko\Admin Soal\Rambu Rambu Pembuatan Alat Ukur Kemajuan Belajar 2
 
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
Rambu rambu pembuatan alat ukur kemajuan belajar 2
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektif
 
Pertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasiPertemuan 7 evaluasi
Pertemuan 7 evaluasi
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)Evaluasi(belajar&pembelajaran)
Evaluasi(belajar&pembelajaran)
 
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptxModul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
Modul 2 Evaluasi Pembelajaran di SD Kelompok 2.pptx
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
 
Pengembangan tes
Pengembangan tesPengembangan tes
Pengembangan tes
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilih
 

Recently uploaded

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (20)

KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Sesi 3.ppt

  • 1. PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua Making Higher Education Open to All M o d u l 3 Pengembangan Tes Objektif
  • 2. Setelah menyelesaikan modul ini diharapkan mahasiswa: 1. Menjelaskan keunggulan tes objektif; 2. Menjelaskan kelemahan tes objektif; 3. Memperbaiki kelemahan tes objektif; 4. Menggunakan ragam tes objektif untuk mengukur hasil belajar; 5. Menulis tes objektif yang baik; 6. Menjelaskan fungsi perencanaan tes; 7. Menjelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan kisi-kisi; 8. Merencanakan tes objektif dengan baik; 9. Menulis butir soal berdasarkan perencanaan tes.
  • 3. Kegiata n B e laj ar 1 Mengapa Menggunakan Tes Objek tif ? Tes objektif bukan tes yang jelek. Jika tes objektif dikonstruksi dengan baik maka tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang proses berpikir mulai dari ingatan sampai dengan evaluasi.
  • 4. Jika dibandingkan dengan tes uraian maka tes objektif mempunyai beberapa keunggulan antara lain: 1.Hasil tes dapat diolah dengan cepat dan mempunyai ketetapan hasil pemeriksaan yang tinggi. 2.Dalam satu kali ujian dapat menanyakan banyak materi yang telah diajarkan dalam proses pembelajaran. Dengan demikian validitas isi tes dapat dipertanggungjawabkan. 3.Jika dikonstruksi dengan baik tes objektif dapat mengukur semua jenjang proses berpikir dari yang sederhana (ingatan) sampai dengan yang kompleks (evaluasi).
  • 5. Di samping keunggulan tersebut tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain: • tes yang dibuat cenderung mengukur proses berpikir rendah, dan • jika siswa tidak mengerti akan jawaban dari suatu butir soal mereka dapat menjawab dengan cara menebak.
  • 6. • Kelemahan tes objektif dapat diminimalkan dengan cara terus berlatih untuk menulis tes objektif yang baik sehingga penulis benar-benar terampil dalam menulis terutama untuk menulis tes objektif yang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari hanya sekadar ingatan. • Untuk meminimalkan upaya siswa menebak jawaban maka dalam pelaksanaan ujiannya dapat dicantumkan pemberitahuan bahwa dalam ujian ini akan diberlakukan formula tebakan. • Jika siswa menjawab salah atau asal menebak maka akan berakibat pada penurunan skor yang diperoleh.
  • 7. Kegiata n B e laj ar 2 Bagaimana Menulis Tes Objektif? • Tes Objektif adalah tes yang jawabannya sudah dipasok oleh penulis. • Peserta tes hanya tinggal memilih jawaban mana yang dianggap paling benar. • Dengan demikian penskorannya dapat dilakukan secara objektif. • Karena sifatnya yang objektif itulah maka penskorannya tidak harus dilakukan oleh manusia tetapi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin.
  • 8. Secara umum ada tiga macam tes objektif sebagai berikut: 1. Benar – Salah. 2. Menjodohkan. 3. Pilihan Ganda. Tetapi dari ketiga macam tes tersebut maka tes pilihan gandalah yang paling banyak digunakan di sekolah terutama digunakan pada saat ujian akhir tahun atau akhir semester.
  • 9. • Apabila dilihat konstruksinya maka tes pilihan ganda terdiri dari dua hal pokok yaitu stem atau pokok soal dengan 4 atau 5 alternatif jawaban. • Satu di antara alternatif jawaban tersebut adalah kunci jawaban. Alternatif jawaban selain kunci disebut dengan pengecoh (distractor). • Semakin banyak alternatif jawaban yang ada (misalnya 5) maka probabilitas menebaknya akan semakin kecil. • Ada lima ragam tes pilihan ganda yang sering digunakan yaitu: • Melengkapi pilihan (ragam A), • Hubungan antarhal (ragam B), • Analisis kasus (ragam C), • Ganda kompleks (ragam D), dan • Membaca diagram, table, atau grafik (ragam E).
  • 10. Beberapa hal harus diperhatikan dalam menulis tes pilihan ganda agar diperoleh kualitas tes yang baik, yaitu: 1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal. 2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal. 3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal. 4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen, dan pengecoh menarik untuk dipilih. 5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar. 6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar. 7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal. 8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah. 9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil. 10.Hindari penggunaan istilah yang terlalu teknis pada pokok soal. 11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain.
  • 11. Kegiata n B e laj ar 3 Bag aimana Merencanakan Tes Obje ktif yang Baik? Agar tes objektif yang akan ditulis tidak melenceng dari materi yang telah diajarkan selama proses pembelajaran maka tes tersebut harus ditulis berdasarkan kisi-kisi. Kisi-kisi inilah yang harus menjadi pedoman bagi penulis dalam menulis setiap butir soal.
  • 12. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kisi-kisi antara lain sebagai berikut: 1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus diupayakan serepresentatif mungkin. 2. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan apakah akan menggunakan tes pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara keduanya harus diperhitungkan terutama terkait dengan materi, jumlah butir soal, dan waktu tes yang disediakan. 3. Jenjang kemampuan berpikir yang akan diujikan. Jenjang kemampuan berpikir yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang kemampuan berpikir yang dilatihkan selama proses pembelajaran. 4. Sebaran tingkat kesukaran. Penentuan sebaran tingkat kesukaran butir soal sebenarnya tergantung pada interpretasi skor yang akan digunakan. 5. Jika akan digunakan pendekatan penilaian acuan kriteria maka sebaran tingkat kesukaran butir soal tidak perlu dipikirkan tetapi jika akan digunakan pendekatan penilaian acuan norma maka sebaran tingkat butir soal harus diperhatikan, 6. Waktu ujian yang disediakan. Waktu ini akan membatasi jumlah butir soal yang akan ditanyakan. 7. Jumlah butir soal. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung pada waktu ujian yang disediakan.