Dokumen tersebut membahas tentang suhu, kalor, dan perubahan wujud zat. Ia menjelaskan bahwa suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda, yang diukur menggunakan termometer. Kalor dapat mengubah wujud zat dan menyebabkan pemuaian. Zat akan memuai ketika dipanaskan karena molekulnya bergerak lebih cepat. Pemuaian terjadi pada zat padat, cair, dan gas, nam
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Β
SUHU DAN KALOR
1. 1
Suhu dan Kalor
Kompetensi Dasar:
1.1 Bertambah keimanannya dengan
menyadari hubungan keteraturan
dan kompleksitas alam dan jagad
raya terhadap kebesaran Tuhan
yang menciptakannya.
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
3.4 Menganalisis pengaruh kalor dan
perpindahan kalor pada
kehidupan sehari-hari.
4.4 Merencanakan dan melaksanakan
percobaan untuk menyelidiki
karakteristik termal suatu bahan,
terutama kapasitas dan
konduktivitas kalor.
Magic com, seperti tampak pada gambar di atas,
memanfaatkan kalor untuk menjaga nasi tetap hangat. Alat
tersebut memiliki elemen pemanas yang mengubah energi
listrik menjadi kalor dan mempertahankan suhu. Bahan yang
semula berupa beras dan air, dengan kalor dapat diubah
menjadi nasi dan uap. Hal ini menunjukkan kalor dapat
mengubah wujud zat. Marilah kita pelajari lebih lanjut uraian
berikut ini.
A. Suhu dan Pemuaian
B. Kalor dan Perubahan
Wujud
C. Perpindahan Kalor
Sumber: Dokumen Penulis, 2014
Gambar 1. Magic com memiliki elemen pemanas yang mengubah
energi listrik menjadi kalor.
2. 2
A. Suhu dan Pemuaian
1. Suhu
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda. Suhu dapat diukur
dengan alat yang disebut termometer.
Alat yang dapat mengukur suhu suatubenda
disebut termometer. Termometer bekerja dengan
memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat
perubahan suhu. Termometer berupa tabung kaca yang
di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol.
Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung
memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi
pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah
raksa dalam tabung menyusut sehingga menunjuk
angka yang lebih rendah pada skala. Terdapat empat
skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit,
Reamur, dan Kelvin. Skala mutlak suhu adalah Kelvin, skala suhu dapat
Indikator yang harus dicapai:
1. Membaca alat ukur suhu dan mengkonversinya kedalam skala derajat yang
lain melalui percobaan dengan menghargai kerja individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari sehingga bertambahnya keimanan dan meyadari
kebesaran Tuhan.
2. Menentukan besar pemuaian pada berbagai zat secara kuantitatif melalui
percobaan dengan menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sehingga bertambahnya keimanan dan meyadari kebesaran Tuhan.
Gambar 2. Termometer
raksa
3. 3
dikonversikan ke bentuk Celsius dan Fahrenheit dengan skala perbandingan sebagai
berikut:
ππ: ( ππΉ β 32 ): (ππ + 273) = 5: 9: 5 (1)
1. Suhu udara di ruangan 950
F. Nyatakan suhu tersebut ke dalam skala
Kelvin!
Penyelesaian:
95β =
5
9
(95 β 32) = 35β
35β = (35 + 273)πΎ = 308 πΎ
2. Dua buah termometer C dan X seperti gambar dibawah. Tentukanlah
nilai yang ditunjukkan termometer X ketika termometer C menunjukkan
800
.
Penyelesaian:
(800β400)
(400β200)
=
(π‘π₯β800)
(800β500)
400
200
=
(π‘π₯β800)
300
2 Γ 300
= (π‘π₯ β 800)
600
= (π‘π₯ β 800)
π‘π₯ = 1400
Contoh Soal
4. 4
2. Pemuaian
Pemuaian adalah bertambah besarnya
ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Kenaikan suhu yang
terjadi menyebabkan benda itu mendapat tambahan
energi berupa kalor yang menyebabkan molekul-
molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.
Setiap zat mempunyai kemampuan memuai yang
berbedabeda. Gas, misalnya, memiliki kemampuan
memuai lebih besar daripada zat cair dan zat padat.
Adapun kemampuan memuai zat cair lebih besar
daripada zat padat.
a. Pemuaian Zat Padat
Suatu benda padat yang dipanaskan, benda tersebut akan memuai kesegala
arah. Dengan kata lain, ukuran panjang, luas, dan volume benda bertambah.
Setiap zat padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai panjang.
Koefisien muai panjang suatu zat adalah angka yang menunjukkan pertambahan
panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1Β° C. Makin besar koefisien muai panjang
suatu zat apabila dipanaskan, maka makin besar pertambahan panjangnya. Demikian
pula sebaliknya, makin kecil koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka
makin kecil pula pertambahan panjangnya. Koefisien muai panjang beberapa zat
dapat dilihat pada Tabel 1. berikut. Sedangkan koefisien muai luas dan volume zat
padat, masing-masing adalah π½ = 2πΌ dan πΎ = 3πΌ.
Tabel 1. Koefisien Muai Panjang
No Jenis Bahan Koefisien Muai Panjang/0
C
1.
2.
3.
4.
Aluminium
Baja
Besi
Emas
0,000026
0,000011
0,000012
0,000014
Sumber: Encydopedia, 2010
Gambar 3. Rel kereta api dibuat
renggang untuk tempat pemuaian
kerana kenaikan suhu disiang
hari.
5. 5
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kaca
Kuningan
Tembaga
Platina
Timah
Seng
Pyrex
Perak
0,000009
0,000018
0,000017
0,000009
0,00003
0,000029
0,000003
0,00002
(1) Pemuaian Panjang
Pada zat padat yang berukuran panjang
dengan luas penampang kecil, seperti pada
kabel dan rel kereta api, Anda bisa
mengabaikan pemuaian pada luas
penampangnya. Pemuaian yang Anda
perhatikan hanya pemuaian pada pertambahan
panjangnya. Pertambahan panjang pada zat
padat yang dipanaskan relatif kecil sehingga butuh ketelitian untuk mengetahuinya.
Secara sistematis sebagai berikut:
βπ = πΌπ0βπ (2)
dengan
βπ = ππ‘ β π0
βπ = ππ‘ β π0
(πΌ) koefisien muai panjang (/β), (ππ‘) panjang akhir benda (π), (π0) panjang awal
benda (π), (ππ‘) suhu akhir benda (β), (π0) suhu awal benda (β).
Gambar 4. Pemuaian logam
Berita Fisika
Salah satu alat yang dapat
digunakan untuk
menyelidiki muai panjang
zat padat berbentuk batang
adalah Musshenbroek.
6. 6
(2) Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan
terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut
mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas. Serupa dengan pertambahan
panjang pada kawat, pertambahan luas pada benda dapat dirumuskan sebagai berikut.
βπ΄ = π½π΄0βπ (3)
dengan
βπ΄ = π΄ β π΄0
(π½) koefisien muai luas, (π΄) luas akhir benda, (π΄0) luas awal benda.
Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 500
C!
Penyelesaian:
Diketahui:
π0 = 1000 ππ
βπ = 500
πΆ
πΌ = 12 Γ 10β6
Β°πΆβ1
Ditanyakan: βπ = β― ?
Jawab:
βπ = π0πΌ Γ βπ
= 1000 Γ 12 Γ 10β6
Γ 50
= 60 ππ
Jadi, pertambahan panjang baja tersebut sebesar 60 cm.
Contoh Soal
7. 7
(3) Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti
bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya
panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut. Karena muai volume merupakan
penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga tergantung dari jenis zat.
βπ = πΎπ0βπ (4)
dengan
βπ = π β π0
(πΎ) koefisien muai volume, (π) volume akhir benda, (π0) volume awal benda.
Pada suhu 300
C sebuah pelat besi luasnya 10 m2
.
Apabila suhunya dinaikkan menjadi 900
C dan
koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/0
C,
maka tentukan luas pelat besi tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
π΄0 = 10 π2
βπ = 90 β 30 = 600
πΆ
β= 0,000012/β
π½ = 2πΌ = 2 Γ 0,000012/β = 0,000024/β
Ditanyakan: π΄π‘ = β― ?
Jawab:
π΄π‘ = π΄0(1 + π½ Γ βπ) = 10(1 +
0,000024 Γ 60) = 10,0144 π2
Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah
10,0144 m2
.
Contoh Soal
Berita Fisika
Kebanyakan
zat memuai
saat
dipanaskan,
molekul-
molekulnya
bergerak lebih
cepatdan lebih
berjauhan.
Bsarnya
pemuaian
tergantung
gaya antar
molekul.
8. 8
b. Pemuaian Zat Cair
Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk
wadahnya. Jadi, wadah berarti volume. Oleh karena
itu, zat cair hanya memiliki muai volume.
Persamaannya persis sama dengan persamaan untuk
menghitung pemuaian volume zat padat, tetapi
pemuaian volume zat cair lebih besar daripada
pemuaian volume zat padat untuk kenaikan suhu yang
sama. Karena itu, jika suatu wadah berisi zat cair
hampir penuh dipanaskan, pada suhu tertentu zat cair dalam wadah akan tumpah.
c. Pemuaian Gas
Seperti halnya zat padat dan zat cair, gas juga mengalami pemuaian. Selama
gas dipanaskan, gas akan memuai. Pemuaian gas bisa terjadi pada gas bertekanan
Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 250
C. jika koefisien muai
panjang bejana 2 x 10-5
/0
C, maka tentukan volume bejana pada suhu 750
C!
Penyelesaian:
Diketahui:
πΎ = 3πΌ = 6 Γ 10β5
/β
βπ = 75 β 25 = 500
πΆ
π0 = 1π
Ditanyakan: ππ‘ = β― ?
Jawab:
ππ‘ = π0(1 + πΎ Γ βπ) = 1(1 + 6 Γ 10β5
Γ 50) = 1,003 πππ‘ππ
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.
Contoh Soal
Gambar 5. Air yang direbus
9. 9
tetap (proses isobarik), dan bisa terjadi pada gas bervolume tetap (proses isokhorik).
Sehingga persamaan kuantitatif untuk pemuaian gas yaitu:
π1π1
π1
=
π2π2
π2
(5)
Gas dalam ruang tertutup dengan volume 5 liter bersuhu 370
C pada
tekanan 3 atm. Jika gas tersebut dipanaskan sampai 520
C, volumenya
menjadi 6,5 liter. Tentukanlah perubahan tekanannya!
Penyelesaian:
Diketahui:
π1 = 5 πππ‘ππ π2 = 6,5 πππ‘ππ
π1 = 37β π2 = 52β
π1 = 3 ππ‘π
Ditanyakan: π2 = β― ?
Jawab:
π1π1
π1
=
π2π2
π2
3Γ5
310
=
π2(6,5)
325
π2 =
325Γ15
310Γ6,5
= 2,4 ππ‘π
βπ = 3 β 2,4
= 0,6 ππ‘π
Jadi perubahan tekanannya yaitu 0,6 atm.
Contoh Soal
10. 10
B. Kalor dan Perubahan Wujud
1. Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Persamaan kalor
yaitu:
π = ππβπ (6)
dengan (π) Kalor benda (π½), (π) massa benda (ππ), (π) kalor jenis zat (π½/ππβ),
(βπ) perubahan suhu (β).
Kalor jenis benda (zat) menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1
kg zat untuk menaikkan suhunya sebesar satu satuan suhu (Β° C). Hal ini berarti tiap
benda (zat) memerlukan kalor yang berbeda-beda meskipun untuk menaikkan suhu
yang sama dan massa yang sama. Kalor jenis beberapa zat dapat Anda lihat pada
tabel berikut.
Tabel 2. Kalor jenis beberapa zat
No Nama Zat
Kalor Jenis
J/kg0
C Kkal/kg0
C
1.
2.
3.
4.
5.
Alcohol
Es
Air
Uap air
Aluminium
2.400
2.100
4.200
2.010
900
500
500
1000
480
210
Indikator yang harus dicapai:
1. Menganalisis pengaruh kalor dan perubahan wujud benda melalui percobaan
dengan menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sehingga bertambahnya keimanan dan meyadari kebesaran Tuhan
12. 12
Untuk suatu zat tertentu, misalnya
zatnya berupa bejana kalorimeter ternyata akan
lebih memudahkan jika faktor massa (m) dan
kalor jenis (c) dinyatakan sebagai satu
kesatuan. Faktor m dan c ini biasanya disebut
kapasitas kalor, yaitu banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
sebesar 10
C.
Kapasitas kalor dapat dirumuskan
sebagai berikut:
πΆ = π. π atau πΆ =
π
βπ
(7)
dengan (πΆ) kapasitas kalor (π½/β), (π) Kalor benda (π½), (π) massa benda (ππ), (π)
kalor jenis zat π½/ππβ, (βπ) perubahan suhu (β).
Air sebanyak 3 kg bersuhu 100
C dipanaskan hingga bersuhu 350
C. jika
kalor jenis air 4.186 J/kg0
C, tentukan kalor yang diserap air tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
π = 3 ππ
π = 4.186π½/ππβ
βπ = (35 β 10)β = 25β
Ditanyakan: π = β― ?
Jawab:
π = ππβπ(3 ππ)(4.186π½/ππβ)(25β) = 313.950 π½
Jadi, kalor yang diserap air tersebut adalah 313.950 J.
Contoh Soal
Berita Fisika
James Joule (1818-1889)
melakukan percobaan yang
membuktikan bahwa
apabila suatu bentuk energi
diubah menjadi bentuk
energi lain tidak ada energi
yang musnah.
13. 13
2. Hukum Kekekalan Energi Kalor (Asas Black)
Kekekalan energi pada pencampuran
dua zat yaitu dengan menggunakan Asas
Black. Apabila dua zat atau lebih berbeda
suhu dan terisolasi dalam suatu sistem, maka
kalor akan mengalir dari zat yang suhunya
lebih tinggi ke zat yang suhunya lebih
rendah. Dalam hal ini, kekekalan energi
memainkan peranan penting. Sejumlah kalor
yang hilang dari zat yang bersuhu tinggi
sama dengan kalor yang didapat oleh zat
yang suhunya lebih rendah.
Kalor yang diserap = Kalor yang diterima, secara sistematis dituliskan
sebagai berikut:
ππππππ = ππ ππππ (8)
Berita Fisika
Joseph Black mengira bahwa
kapasitas panas yang
merupakan jumlah panas yang
dapat ditampung oleh suatu
benda. Hal ini sebenarnya
ukuran jumlah tenaga yang
diperlukan untuk menaikkan
suhu benda dalam jumlah
tertentu.
Fisikawan Kita
Joseph Black
(1728 - 1799)
Joseph Black adalah seorang ilmuwan dari Skotlandia. Dia menyatakan bahwa
es dapat mencair tanpa berubah suhunya. Hal ini berarti bahwa es dapat
menyerap panas dan menggunakan energi panas tersebut untuk mengubah
bentuknya menjadi cair. Ia juga menemukan bahwa kejadian yang sama akan
terjadi saat air berubah menjadi uap air. Energi yang diserap oleh suatu bahan
untuk berubah dari padat menjadi cair disebut kalor laten peleburan,
sedangkan saat benda cair berubah menjadi gas disebut kalor laten
penguapan. Black juga menyatakan bahwa sejumlah substansi yang berbeda
akan membutuhkan sejumlah energi panas yang berbeda pula untuk
menentukan suhunya dengan kenaikan yang sama.
14. 14
Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 1000
C di tuangkan ke dalam bejana dari
aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. jika suhu awal bejana sebesar
250
C, kalor jenis aluminium 900 J/kg0
C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg0
C,
maka tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor
yang mengalir ke lingkungan)
Penyelesaian:
Diketahui:
ππππ = 0,5 ππ
ππππ = 100β
ππππ = 0,5 ππ
ππππ = 25β
πΆπππ = 4.200 π½/ππβ
πΆπππ = 900 π½/ππβ
Ditanyakan: ππ‘πππππ = β― ?
Jawab:
ππππππ = ππ ππππ
ππππ Γ πΆπππ Γ βππππ = ππππ Γ πΆπππ Γ βππππ
0,5 Γ 4.200 Γ (100 β ππ‘πππππ) = 0,5 Γ 900 Γ (ππ‘πππππ β 25)
210.000 β 2.100ππ‘πππππ = 450ππ‘πππππ β 11.250
2.550ππ‘πππππ = 222.250
ππ‘πππππ = 87,156β
Jadi, suhu keseimbangannya adalah 87,1560
C.
Contoh Soal
15. 15
3. Perubahan Wujud Zat
Perubahan wujud zat ada enam
macam, yaitu: (1) melebur, perubahan
wujud dari padat menjadi cair, (2)
membeku, perubahan wujud dari cair
menjdai padat, (3) menguap, perubahan
wujud dari cair menjadi gas, (4)
mengembun, perubahan wujud dari gas
menjadi cair, (5) menyublim, perubahan
wujud dari padat langsung menjadi gas
(tanpa melalui wujud cair), (6) mengkristal,
perubahan wujud dari gas menjadi padat.
Kalor lebur dan kalor penguapan suatu zat juga mengacu pada jumlah kalor
yang dilepaskan oleh zat tersebut ketika berubah dari cair ke padat, atau dari gas ke
uap air. Dengan demikian, air mengeluarkan 333 kJ/kg ketika menjadi es, dan
mengeluarkan 2.260 kJ/kg ketika berubah menjadi air. Tentu saja, kalor yang terlibat
dalam perubahan wujud tidak hanya bergantung pada kalor laten, tetapi juga pada
massa total zat tersebut, dirumuskan:
π = π. πΏ (9)
π (kalor yang diperlukan atau dilepaskan selama perubahan wujud) (π½), π
(massa zat) (ππ), πΏ (kalor laten) (π½/ππ).
Tabel 3. Kalor Laten (pada 1 atm)
Zat
Titik Lebur
(0
C)
Kalor Lebur Titik
Didih (0
C)
Kalor Penguapan
Kkal/kg J/kg Kkal/kg J/kg
Oksigen
Nitrogen
Etil alcohol
-218,8
-210,0
-114
3,3
6,1
25
0,14 x 10-5
0,26 x 10-5
1,04 x 10-5
-183
-195,8
78
51
48
204
2,1 x 105
2,0 x 105
8,5 x 105
Gambar 6. Perubahan wujud zat
16. 16
Amonia
Air
Timah hitam
Perak
Besi
Tungsten
-77,8
0
327
961
1.808
3.410
8,0
79,7
5,9
21
69,1
44
0,33 x 10-5
3,33 x 10-5
0,25 x 10-5
0,88 x 10-5
2,89 x 10-5
1,84 x 10-5
-33,4
100
1.750
2.193
3.023
5.900
33
539
208
558
1520
1150
1,37 x 105
22,6 x 105
8,7 x 105
23 x 105
63,4 x 105
48 x 105
Catatan: nilai numeric 1 kkal/kg = 1 kal/g
C. Perpindahan Kalor
Indikator yang harus dicapai:
1. Memahami perpindahan kalor dan menyelidiki konduktivitas kalor melalui
percobaan dengan menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sehingga bertambahnya keimanan dan meyadari kebesaran Tuhan.
Es sebanyak 3 kg pada suhu 0 0
C dibiarkan pada suhu ruang hingga
seluruhnya mencair. Berapakah kalor yang diperlukan untuk mencairkan es
tersebut? (kalor lebur air = 3,33 x 10-5
J/kg)
Penyelesaian:
Diketahui:
π = 3 ππ
πΏ = 3,33 Γ 10β5
π½/ππ
Ditanyakan: π = β― ?
Jawab:
π = ππΏ = (3 ππ) (3,33 Γ 10β5
π½/ππ) = 10β4
π½
Contoh Soal
17. 17
Kalor dapat berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu:
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi
Konduksi merupakan proses
perpindahan kalor tanpa disertai
perpindahan partikel. Konduksi atau
hantaran kalor pada banyak materi dapat
digambarkan sebagai hasil tumbukan
molekul-molekul. Sementara satu ujung
benda dipanaskan, molekul-molekul di
tempat itu bergerak lebih cepat.
Sementara itu, tumbukan dengan molekul-
molekul yang langsung berdekatan lebih
lambat, mereka mentransfer sebagian
energi ke molekulmolekul lain, yang lajunya kemudian bertambah. Molekulmolekul
ini kemudian juga mentransfer sebagian energi mereka dengan molekul-molekul lain
sepanjang benda tersebut. Dengan demikian, energi gerak termal ditransfer oleh
tumbukan molekul sepanjang benda. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya
konduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor konduksi yaitu koefisien
konduksi (π), luas permukaan benda (π΄), dan beda temperatur (βπ), ketebalan benda
(π), secara matematis dituliskan:
π
π‘
=
ππ΄βπ
π
(10)
Gambar 7. Sendok logam didalam
secangkir kopi panas akan ikut panas.
18. 18
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
Konveksi merupakan proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke
bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri. Zat cair dan gas umumnya
bukan penghantar kalor yang sangat baik. Meskipun demikian keduanya dapat
mentransfer kalor cukup cepat dengan konveksi. Konveksi atau aliran kalor adalah
proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul dari satu tempat ke
tempat yang lain. Bila pada konduksi melibatkan molekul (atau elektron) yang hanya
bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan, konveksi melibatkan pergerakan
molekul dalam jarak yang besar.
Konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada peristiwa
terjadinya angin darat dan angin laut. Pada siang hari, daratan lebih cepat panas
daripada laut, sehingga udara di atas daratan naik dan udara sejuk di atas laut
Diketahui suhu permukaan bagian dalam dan luar sebuah kaca jendela
yang memiliki panjang 2 m dan lebar 1,5 m berturut-turut 270
C dan 260
C.
jika tebal kaca tersebut 3,2 mm dan konduktivitas termal kaca sebesar 0,8
W/m0
C, maka tentukan laju aliran kalor yang lewat jendela tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
π = 3,2 ππ = 3,2 Γ 10β3
π2
π΄ = 2 Γ 1,5 = 3π2
βπ‘ = 27 β 26 = 10
πΆ
π = 0,8 π/π0
πΆ
Ditanyakan: π» = β― ?
Jawab:
π» = π Γ π΄ Γ
βπ‘
π
= 0,8 Γ 3 Γ
1
3,2Γ10β3 = 750 π½ π
β
Contoh Soal
19. 19
bergerak ke daratan. Hal ini karena
tekanan udara di atas permukaan
laut lebih besar, sehingga angin
laut bertiup dari permukaan laut ke
daratan. Sebaliknya, pada malam
hari daratan lebih cepat dingin
daripada laut, sehingga udara
bergerak dari daratan ke laut, disebut angin darat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor konveksi yaitu koefisien
konveksi (β), luas permukaan benda (π΄), dan beda temperatur (βπ), secara matematis
dituliskan:
π
π‘
= βπ΄βπ (11)
Udara dalam sebuah kamar menunjukkan skala 259
C, sedangkan suhu
permukaan jendela kaca kamar tersebut 159
C. jika koefisien konveksi 7,5 x
10-5
Wm-2
(0
C)-4
, maka tentukan laju kalor yang diterima oleh jendela kaca
seluas 0,6 m2
!
Penyelesaian:
Diketahui:
βπ‘ = 25 β 15 = 100
πΆ
π΄ = 0,6 π2
β = 7,5 Γ 10β5
ππβ2(Β°πΆ)β4
Ditanyakan: π» = β― ?
Jawab:
π» = β Γ π΄ Γ βπ4
= 7,5 Γ 10β5
Γ 0,6 Γ 104
= 0,45 π
Contoh Soal
Gambar 8. Terjadi Angin darat dan angina laut
20. 20
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
Radiasi merupakan proses
perpindahan energi kalor dalam
bentuk gelombang elektromagnetik.
Semua kehidupan di dunia ini
bergantung pada transfer energi dari
Matahari, dan energi ini ditransfer ke
Bumi melalui ruang hampa (hampa
udara). Bentuk transfer energi ini
dalam bentuk kalor yang dinamakan
radiasi, karena suhu Matahari jauh lebih besar (6.000 K) daripada suhu permukaan
bumi. Radiasi pada dasarnya terdiri dari gelombang elektromagnetik. Radiasi dari
Matahari terdiri dari cahaya tampak ditambah panjang gelombang lainnya yang tidak
bisa dilihat oleh mata, termasuk radiasi inframerah (IR) yang berperan dalam
menghangatkan Bumi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor
radiasi yaitu emisivitas (π), tetapan Stefan-Boltzmann
(π), luas permukaan benda (π΄), dan pangkat empat
temperatur (π4
), secara matematis dituliskan:
π
π‘
= πππ΄π4
(12)
Gambar 9. Sinar Matahari
Berita Fisika
Pada malam hari
pantulan cahaya
matahari
mengakibatkan bulan
dan planet bersinar di
langit, peristiwa ini
menyadarkan kita
akan kebesaran Tuhan
yang mengatur alam
semesta.
21. 21
Sebuah plat tipis memiliki total luas permukaan 0,02 m2
. Plat tersebut
kemudian dipanaskan dengan sebuah tungku hingga suhunya mencapai
1.000 K. jika entitas plat 0,6, maka tentukan laju radiasi yang dipancarkan
plat tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
π΄ = 0,02π2
π = 1.000πΎ
π = 0,6
π = 5,6705119 Γ 10β8
π/ππΎ4
Ditanyakan: π» = β― ?
Jawab:
π» = π΄πππ4
= 0,02 Γ 0,6 Γ (5,6705119 Γ 10β8 ) Γ (1.000)4
= 6.804 π
Contoh Soal
22. 22
1. Suhu adalah ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau
benda.
2. Untuk mengukur suhu suatu benda digunakan termometer.
3. Berdasarkan penetapan skala termometer dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu termometer Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
4. Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena
kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut.
5. Pemuaian terjadi pada zat padat, zat cair, dan gas.
6. Contoh penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari, antara lain,
bimetal, pemasangan ban baja pada roda kereta api, dan pemasangan
kaca pada jendela.
7. Kalor adalah salah satu bentuk energi panas yang dapat berpindah dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
8. Pengaruh kalor terhadap suatu zat adalah mengubah suhu dan wujud zat
tersebut.
9. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan 1 kg zat untuk
menaikkan suhu 1Β° C.
10. Hukum Kekekalan Energi berbunyi βkalor yang dilepas sama dengan
kalor yang diterimaβ, yang dikenal sebagai Asas Black.
11. Kalor berpindah dari satu benda ke benda yang lain dengan tiga cara
yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Ringkasan
23. 23
Asas Black Kekekalan energi pada pertukaran kalor, kalor yang dilepaskan
sama dengan kalor yang diterima.
Isolator Zat yang sukar menghantarkan kalor.
Kalor Proses perpindahan energi dari satu benda atau sistem ke benda atau
sistem lain akibat selisih temperatur.
Kalorimeter Salah satu jenis piranti yang digunakan untuk mengukur sifat
termal, seperti kapasitas kalor dan kalor jenis.
Kalor Jenis Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat
sebesar 1 K atau 10
C.
Kapasitas Kalor Kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu
zat itu sebesar satu kelvin.
Konduksi Perpindahan kalor melalui suatu bahan dari satu daerah
bertemperatur tinggi ke daerah yang lain yang bertemperatur rendah.
Konduktivitas Termal Ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor.
Konduktor Bahan yang memiliki konduktivitas yang tinggi, yakni mudah
menghantarkan kalor.
Konveksi Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian lain
akibat pergerakan fluida itu sendiri. Pada konveksi alamiah,
perpindahan terjadi akibat gravitasi.
Melebur Perubahan wujud dari padat menjadi cair.
Membeku Perubahan wujud dari air menjadi padat.
Menguap Perubahan wujud dari air menjadi gas.
Menyublim Perubahan wujud dari padat langsung menjadi gas.
Radiasi Perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Suhu Derajat panas dinginnya suatu benda.
Termometer Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu bahan.
Titik Lebur Temperature yang menunjukkan keadaan perubahan zat padat
menjadi zat cair.
Glosarium
24. 24
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika untuk SMA kelas X Semester 2. Jakarta: Eralngga.
Kanginan, Marthen. 2006. Seribu Pena Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Eralngga.
Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA kelas X Semester 2. Jakarta: Eralngga.
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasioanl.
Daftar Pustaka