Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
MEDKON
1. Medik Konservasi dan ’Ecohealth’
sebagai pendekatan transdisiplin
dalam Kesehatan Hewan
Tri Satya Putri Naipospos
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)
Bogor, 8 Januari 2011
Peringatan Ulang Tahun CIVAS ke-5
Bogor, 5-6 Januari 2010
2. • Penyakit-penyakit menular baru muncul
(emerging infectious diseases) dikenal sebagai
salah satu ancaman nyata terhadap kesehatan
manusia dalam 30 tahun belakangan ini
• Penyakit-penyakit baru muncul tersebut baik:
– meluas secara cakupan geografis;
– berpindah dari satu spesies hospes ke yang lain;
– meningkat dalam dampak atau keganasannya;
– mengalami perubahan patogenesis; atau
– disebabkan oleh patogen yang berevolusi
Emerging Infectious Diseases
3. Emerging Infectious Diseases – definisi
Emerging infectious disease (EID) adalah
suatu penyakit menular yang muncul dalam
suatu populasi untuk pertama kali, atau sudah
ada sebelumnya tetapi insidensi atau cakupan
geografisnya meningkat secara cepat
(WHO 2008).
4. • Diasumsikan ada 50.000
vertebrata, masing-masing
dengan 20 virus endemik
• Ada kurang lebih
1.000.000 virus vertebrata
• 99,8% dari virus vertebrata
tersebut tetap punya
kesempatan ditemukan
• Sangat berpotensi untuk
memunculkan zoonosis di
masa mendatang!
The Zoonotic ‘Pool’ (Morse 1993)
5. • Kejadian EID meningkat
menurut waktu
• Puncak EID terjadi tahun
1980-an, bersamaan dengan
meningkatnya insidensi
HIV/AIDs secara global
• 61,4% kejadian EID
disebabkan oleh penularan
dari hewan (zoonosis), 75,3%
diantaranya dari satwa liar
• EID zoonosis dari satwa liar
mencapai proporsi tertinggi
dalam dekade terakhir
Sumber: Jones et al. Nature 2008
Pola temporal EIDs
6. • Suatu analisa terhadap database 335 jenis penyakit
menular baru muncul (EID) antara tahun 1940 sampai
2004 memperlihatkan bahwa pola kejadian secara global
berlangsung secara acak
• Analisa tersebut juga dijadikan dasar dalam
mengidentifikasikan wilayah-wilayah dunia dimana
penyakit-penyakit menular baru muncul (EID) bersumber
atau seringkali disebut ‘wilayah panas’ (hotspot)
• Risiko substansial dari zoonosis satwa liar (wildlife
zoonotic) dan yang ditularkan melalui vektor (vector-borne
diseases) bersumber dari wilayah-wilayah bergaris lintang
atau berlatituda rendah dimana kenyataannya upaya
pelaporan penyakit memang sangat memprihatinkan
Hotspot zoonosis satwa liar
7. Distribusi global dari risiko relatif kejadian EID
0 – hijau sampai 1 – merah
Sumber: Jones et al. Nature 2008
Patogen zoonotik satwa liar Patogen zoonotik non satwa liar
Patogen resisten obat Patogen ditularkan lewat vektor
Global distribusi kejadian EIDs
10. 1. Penyakit-penyakit tersebut mengalami proses yang
tidak pernah putus, baik dalam bentuk insidensi
yang terus meningkat, jangkauan hospes atau
geografis yang terus menyebar, atau patogenisitas,
virulensi dan faktor-faktor lainnya yang terus
berubah
2. Proses perubahan tersebut hampir selalu dipicu
oleh:
– sejumlah perubahan lingkungan antropogenik dalam
skala luas; atau
– perubahan akibat struktur populasi manusia; atau
– perubahan perilaku
Karakteristik umum EID
11. Pertumbuhan populasi, teknologi dan konsumsi
Kemunculan penyakit
Dinamika hospes-patogen
Perubahan habitat
hutan (perubahan
lingkungan
antropogenik)
Urbanisasi
(perubahan akibat
struktur populasi
manusia)
Intensifikasi
pertanian (perubahan
perilaku)
Dinamika evolusi spesies-ekologi
Perubahan lingkungan regional
Tingkat
bentangan
lahan
Tingkat
komunitas
alamiah
Tingkat
populasi
Sumber: 2006, Wilcox B. A., Ellis B., ‘Forests and Human Health’, FAO, Unasylva
No. 224, Vol. 57, 2006/2, http://www.fao.org/docrep/009/a0789e/a0789e03.htm
‘Ecohealth’ dan EID
12. • Suatu kelompok peneliti yang transdisiplin telah
berhasil mempelajari:
– Penyebab kemunculan suatu penyakit menular baru
(contohnya penyakit amphibian chytridiomycosis);
– Analisa risiko tindakan pencegahan & pengendalian
efektif (contohnya penyakit West Nile); dan
– patogen zoonotik baru akan muncul dari genus viral
yang baru ditemukan (contohnya Nipah encephalitis).
• Kelompok transdisiplin yang terdiri dari dokter, dokter
hewan, pekerja kesehatan, peneliti kesehatan
masyarakat, ahli ekologi, ahli biologi konservasi dan
lain sebagainya
Pendekatan baru
13. • Medik Konservasi (Conservation medicine) adalah
disiplin ilmu baru muncul yang menghubungkan
kesehatan manusia dan hewan dengan kesehatan
ekosistem dan perubahan lingkungan global
• Lingkungan global terancam oleh sejumlah fenomena
yang mudah menyebar dan sinergis sebagai hasil
dari meningkatnya tekanan terhadap planit:
perubahan iklim, pemiskinan biologik, emerging
infectious diseases (EID), dan global toksifikasi
Apa itu “medik konservasi”?
14. Kesehatan hubungkan semua spesies
(Health connects all species)
Sumber: Aguirre A. and Wilcox
B.A. - EcoHealth: Envisioning
and Creating a Truly Global
Transdiscipline
15. • Dengan memadukan ilmu kesehatan, ekologi dan
konservasi biologik secara bersamaan, medik
konservasi meneliti realita permasalahan dunia ini
dengan cara-cara inklusif mengingat dampak
kesehatan terhadap populasi dan ekosistem
• Kaitan antara perubahan struktur habitat dan
pemanfaatan lahan, kemunculan dan munculnya
kembali patogen tertentu dan dampak kontaminan
lingkungan, ketahanan fungsi biodiversitas dan
ekosistem, serta dampak penyakit terhadap spesies
langka (endangered species)
•
Agenda Baru
16. • ‘Ecohealth’ adalah disiplin ilmu baru muncul yang
mempelajari bagaimana perubahan dalam
ekosistem bumi mempengaruhi kesehatan
manusia
• ‘Ecohealth’ mengkaji perubahan-perubahan
lingkungan biologik, fisik, sosial dan ekonomi dan
menghubungkan perubahan-perubahan ini
dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia
Ecohealth = ecosystem health = ecosystem medicine
Apa itu “ecohealth”?
17. • ‘Ecohealth’ mempelajari bagaimana perubahan
dalam ekosistim bumi mempengaruhi kesehatan
manusia
• ‘Ecohealth’ mengkaji perubahan-perubahan
lingkungan biologik, fisik, sosial dan ekonomi dan
menghubungkan perubahan-perubahan ini dengan
dampaknya terhadap kesehatan manusia
• ‘Ecohealth’ mempersatukan berbagai kalangan mulai
dari dokter, dokter hewan, ahli konservasi, ahli
ekologi, ahli ekonomi, ahli sosial, ahli perencana dan
lain sebagainya
Pendekatan ‘ecohealth’
18. Apakah arti “kesehatan” itu?
KESEHATAN
EKONOMIEKONOMI
LINGKUNGAN MASYARAKAT
Suatu “status dimana fisik, mental dan sosial sehat dan tidak
semata-mata tidak berpenyakit atau lemah” (WHO, 1948)
Pendekatan klasik
Pendekatan ekosistem
19. Menuju titik pengungkit
• Disiplin
– Multidisiplin
– Interdisiplin
• ‘Ecohealth’ adalah
– TRANSDISIPLIN
Sumber: Aguirre A. and Wilcox B.A. - EcoHealth: Envisioning and
Creating a Truly Global Transdiscipline
20. TRANSDISIPLIN
• Transdisiplin – aplikasi pendekatan ilmiah
terhadap suatu permasalahan yang keluar dari
batasan disiplin akademis konvensional
• Transdisiplin dimaksudkan sebagai
pengetahuan antar disiplin, lintas disiplin yang
berbeda, dan di luar disiplin individual yang
menghasilkan suatu kerangka terpadu baru.
21. Medik konservasi dan ecohealth
ke dalam metoda penelitian dan
kurikulum pendidikan
• Dengan memasukkan medik konservasi dan
ecohealth ke dalam metoda penelitan dan
kurikulum pendidikan kedokteran hewan di
seluruh dunia termasuk juga di Indonesia, akan
dapat mendidik para dokter hewan muda untuk
merubah paradigmanya dan mampu bekerja
dalan wujud kerja kelompok yang transdisiplin
22. • Pergeseran pola fikir dari penekanan kepada
‘pengobatan’ (treatment) ke ‘pencegahan’ (prevention)
• Profesi dokter hewan dalam perspektif ke depan
menyadari tentang konsep dasar kesehatan
ekosistem, perubahan lingkungan dan konservasi
biologik
• Pendekatan lama dengan pemikiran linier sudah
dianggap tidak memadai untuk menjawab
permasalahan yang kompleks
• Kesehatan manusia dan hewan sudah tertanam ke
dalam dinamika sistem sosio-ekologik yang sangat
kompleks
Perspektif ke depan
23. • Tidak ada solusi mudah dalam mengantisipasi
kemunculan penyakit-penyakit menular baru dan
diperlukan strategi jangka panjang
• Medik konservasi dan ‘ecohealth’ akan mendorong
para dokter hewan untuk mencari solusi kritis
terhadap permasalahan EIDs dengan perubahan
paradigma menuju pemahaman tentang sistem yang
kompleks (complex system) dan pembentukan
kelompok transdisiplin
• Pendekatan transdisiplin akan membantu pencapaian
keluaran tersebut melalui proses yang mempelajari
keseimbangan antara kesehatan, lingkungan dan
ekosistem
Kesimpulan