TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
Bimtek Karantina Biosekuriti Dalam Mata Rantai Lalu Lintas Karkas, Daging dan Jeroan - BUTTMPK, Bekasi, 27 September 2016
1. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Biosekuriti Dalam Mata Rantai
Lalu Lintas Karkas, Daging
dan/atau Jeroan
Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhil, PhD
Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
2. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
”Karantina adalah sebuah
konsep biosekuriti”
BIOSEKURITI adalah
suatu pendekatan strategik dan terintergrasi yang
mencakup kerangka kebijakan dan regulasi (termasuk
instrumen dan kegiatan) untuk menganalisa dan
mengelola risiko yang relevan terhadap kehidupan
manusia, hewan dan tumbuhan, dan risiko yang berkaitan
dengan lingkungan (FAO Biosecurity Toolkit Part 1).
Kehidupan dan
kesehatan
manusia (termasuk
keamanan pangan)
Kehidupan dan
kesehatan hewan
Perlindungan
lingkungan
Kehidupan dan
kesehatan
tumbuhan
(termasuk hutan)
3. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Biosekuriti – suatu konsep baru?
Tidak
• Program-program nasional untuk mencegah, mengendalikan
dan mengelola risiko yang mengancam kehidupan dan
kesehatan (keamanan pangan, kesehatan hewan, kesehatan
tumbuhan, perlindungan lingkungan dlsb) di masing-masing
sektor sudah ada (termasuk di Indonesia)
tetapi
• Pendekatan yang sifatnya lintas sektoral dan stratejik yang
diperoleh dari peluang keterkaitan dan sinergitas antar
sektor adalah baru.
4. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Perubahan pendekatan BIOSEKURITI
Terfragmentasi Terintegrasi
• Perhatian terbatas terhadap isu-
isu interdisiplin dan lintas
sektoral
• Kontradiksi, duplikasi dan gap
dalam kebijakan, peraturan dsb
• Kelemahan fokus stratejik
• Penggunaan tidak efisien dari
sumberdaya yang tersedia
• Kerjasama sektor menuju
satu tujuan bersama
• Harmonisasi kebijakan,
peraturan dan regulasi
• Penetapan prioritas,
alokasi sumberdaya, dan
monitoring terpadu
• Peningkatan kemampuan
untuk memenuhi mandat
5. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Pengaruh terhadap KARANTINA
• Globalisasi
• Produksi pertanian dan teknologi pengolahan pangan baru
• Peningkatan perdagangan pangan dan produk pertanian
• Kewajiban legal penandatangan perjanjian internasional
yang relevan
• Kemajuan komunikasi dan akses global informasi biosekuriti
• Perhatian publik yang lebih besar terhadap biodiversitas,
lingkungan dan dampak pertanian terhadap keduanya
• Pergeseran dari ‘independensi negara’ ke ‘interdependensi
negara’ untuk pelaksanaan biosekuriti yang efektif
• Kesenjangan dalam sumberdaya teknis dan operasional
• Ketergantungan yang tinggi sejumlah negara terhadap
impor pangan
6. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Pendekatan
biosekuriti
terintegrasi
Otoritas kompeten
pertanian, kehutanan,
perikanan, keamanan
pangan, kesehatan
masyarakatInsitusi pemerintah
lainnya (beacukai,
pariwisata,
perdagangan,
konservasi)
Opini publik
dan
representasi
Lembaga
penelitian &
universitas
LSM,
kelompok
pemerhati
dan media
Produsen
pangan primer
& produk
pertanian
Industri
(termasuk
importir &
eksportir)
Sektor yang penting bagi Pendekatan Biosekuriti Terintegrasi
7. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Tujuan kebijakan biosekuriti dan
tindakan manajemen risiko
• mencegah atau mengendalikan masuknya,
berkembangnya atau menyebarnya hama dan
penyakit yang dapat menyebabkan ancaman
yang signifikan terhadap manusia, hewan,
tumbuhan dan lingkungan
Tujuan ini diamanatkan dalam
Pasal 3 UU No. 16/1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan dan Tumbuhan; Pasal 41 UU No. 41/2014
tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan
8. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Konsep kebijakan karantina
• Kebijakan konservatif, tetapi tidak “zero risk”
• Pendekatan “manajemen risiko biosekuriti”, konsisten
dengan WTO SPS Agreement
• Konsep ‘appropriate level of protection’ (ALOP)
sebagai tingkat perlindungan yang dapat diterima
dalam menerapkan tindakan SPS
• “Continuum of Quarantine” yaitu:
– ‘Pre-border’
– ‘Border’
– ‘Post-border’
9. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Pre-border, Border dan Post-border
• Pre-border, berpartisipasi di OIE, melakukan ‘analisa
risiko impor’, mengembangkan protokol karantina
dengan negara lain untuk mencegah penyebaran hama
dan penyakit eksotik.
• Border, melakukan tindakan karantina terhadap alat
angkut, orang dan barang yang memasuki wilayah NKRI
untuk mendeteksi potensi ancaman terhadap kesehatan
manusia dan hewan.
• Post-border, melakukan tindakan koordinasi nasional
untuk respon darurat terhadap serangan hama dan
penyakit.
10. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Dua opsi untuk menetapkan importasi
yang aman
➢ Berdasarkan standar international OIE;
ATAU
➢ Analisa Risiko Impor:
- apabila tidak ada standar yang relevan; atau
- apabila suatu negara memilih untuk menetapkan
tingkat perlindungan yang lebih tinggi dari yang
standar OIE.
11. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Komite SPS WTO
OIE CAC
Terrestrial Animal
Health Code
(keamanan penyakit
hewan)
Codex Alimentarius
(keamanan pangan)
• Bebas penyakit secara geografis
• Kompartementalisasi
• Perdagangan berbasis komoditi (CBT) + HCCP
Metodologi manajemen risiko
Rancangan kelembagaan dimana standar perdagangan internasional untuk
keamanan pangan & penyakit hewan berdasarkan risiko
12. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Faktor mitigasi risiko
• Zona dan kompartementalisasi
• Perlakuan pemanasan
• Perlakuan fisik lainnya
• Pelepasan tulang dan maturasi
• Penyaluran impor ke pengguna akhir
• Vektor– periode bebas
• Waktu tunda (time delay)
• Karantina dan pengujian
13. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Pengembangan tindakan-tindakan
manajemen risiko
• Faktor yang harus dipertimbangkan: praktis (dalam
perdagangan)
– Aspek teknis apa yang dapat diterapkan secara tepat
dalam situasi seperti itu?
– Apa yang ‘layak’ untuk negara pengekspor?
• Perlu menyepakati tindakan-tindakan yang handal,
praktis, efisiensi biaya dan terverifikasi, sehingga dapat
terpenuhi oleh importir.
• PERTANYAAN INDUSTRI: Apakah bernilai untuk
membuat upaya dalam mencapai persyaratan negara
pengimpor yang lebih tinggi?
14. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Prosedur tetap importasi
1. Penilaian melalui kuesioner (Desk assessment)
2. Penilaian melalui kunjungan lapangan di negara
asal (Verification Visit atau On-site Review)
3. Berdasarkan poin 1 & 2, melakukan Analisa Risiko
Impor (Import Risk Analysis)
4. Penyusunan Persyaratan Kesehatan Hewan
(Animal Health Requirements) dan Protokol
Karantina (Quarantine Protocol)
5. Penyusunan Sertifikasi Kesehatan Hewan (Health
Certification) yang disepakati antar kedua negara
15. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Penutup
▪ Kesadaran yang lebih besar di antara pemangku
kepentingan mengenai pendekatan terintegrasi
terhadap biosekuriti (integrated approach to
biosecurity)
16. Bimbingan Teknis Penanganan dan Pemeriksaan Produk Hewan (Karkas, Daging)
Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP), Bekasi
Terima kasih