SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
CARA DISTRIBUSI
ALAT KESEHATAN YANG BAIK
(CDAKB)
Oleh : Ismiyati, M.Si, Apt
Kasie Sertifikasi
Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Disampaikan pada Pertemuan Pembekalan CDAKB di Prov Sulawesi Selatan
Makassar 1 – 3 Agustus 2019
TAHAPAN PENGENDALIAN ALAT KESEHATAN INDONESIA
Penelitian
dan
pengembang
an produk
Produksi Pemusnahan
Pengguna
Iklan
Pengemasan
dan
pelabelan
Distribusi/
Penjualan
PRE MARKET POST MARKET
Produsen Surveilance & Vigilance
Sertifikat produksi
CPAKB
Sampling Produk Alkes yg
Beredar
Ijin Edar
Konsumen berhak atas
pilihan ALKES yang
bermutu, aman dan
bermanfaat
Produsen dan Distributor Alkes
bertanggungjawab atas Alkes yang bermutu,
aman dan bermanfaat
ALKES bermutu, aman
dan bermanfaat
Inspeksi Sarana Produksi dan
Distribusi
Pengawasan Iklan
FSCA ( e watch, E report)
Distributor
Sertifikat Distribusi
CDAKB
Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik – CDAKB
Permenkes No 4 Tahun 2014
Pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan
pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat
kesehatan yang didistribusikan senantiasa memenuhi persyaratan yang
ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya
QMS Regulasi
Menerapkan SMM dalam
kegiatan distribusi
Sistem Manajemen Mutu
Memenuhi ketentuan
regulasi di Indonesia
Kepatuhan Regulasi Produk yg Aman,
Bermutu & Bermanfaat
Pasal 2 Ayat 1 - Setiap Penyalur Alat Kesehatan dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan distribusi wajib menerapkan CDAKB
Aspek dalam CDAKB (Permenkes No 4 Tahun 2014)
1. Sistem Manajemen Mutu
2. Pengelolaan Sumber Daya
3. Bangunan dan Fasilitas
4. Penyimpanan dan Penanganan
Persediaan
5. Mampu Telusur Produk
(Traceability)
6. Penanganan Keluhan
7. Tindakan perbaikan keamanan
di lapangan (Field Safety
Corrective Action/FSCA)
8. Pengembalian/Retur Alkes
9. Pemusnahan Alkes
10. Alkes Ilegal dan Tidak
Memenuhi Syarat
11. Audit Internal
12. Kajian Manajemen
13. Aktifitas Pihak Ketiga
(Outsourcing Activity)
• Memiliki struktur organisasi
(lengkap dng uraian tugas setiap
karyawan), serta menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan
dan memelihara sistem dokumen
mutu dan mempertahankan
efektifitas terkait CDAKB
• Setiap personil harus memiliki
tanggung jawab dan wewenang yg
jelas serta mendapat pelatihan
untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan wewenangnya
a. Persyaratan Umum
1 - SISTEM MANAJEMEN MUTU
• PJT yg kompeten, memiliki
wewenang & tanggung jawab
• Memiliki teknisi utk yg
menyalurkan alkes EL &
instrument IVD
• Harus memiliki prosedur
keamanan dlm kegiatan distribusi,
termasuk keamanan personil,
produk dan peralatan
b. Persyaratan Dokumentasi
• Harus memiliki SOP utk
pengembangan, kontrol, distribusi dan
pemeriksaan semua dokumen yg
berkaitan dgn proses distribusi
• Judul, sifat dan tujuan dari masing-
masing dokumen harus dinyatakan
dengan jelas dan tidak bermakna
ganda
• Terdiri dari dokumen aktif dan dokumen
pasif
• Dokumen pasif harus dibuat, disetujui
dan diberi tanggal serta tidak boleh
diubah tanpa persetujuan oleh personil
yang berwenang.
• Dokumen aktif harus mencantumkan
personil pelaksana dan personil
pemeriksa
• Dokumen pasif harus diperiksa
secara teratur dan terus diperbaharui.
Apabila suatu dokumen telah direvisi,
maka harus ada suatu sistem untuk
mencegah pemakaian secara tidak
sengaja dari versi dokumen yang
sudah digantikan
• Harus memiliki dokumen peraturan
terkini
b. Persyaratan Dokumentasi
• Rekaman harus disimpan untuk
jangka waktu tertentu yg ditetapkan
berdasarkan persyaratan/ketentuan
perUUan atau sesuai dgn umur guna
(lifetime) alkes yg bersangkutan
sebagaimana ditetapkan oleh pabrik,
tetapi tidak kurang dari 2 (dua) tahun
terhitung tanggal alkes tersebut
dikirim dari perusahaan
• Pelaporan distribusi dilakukan minimal
1 thn sekali sesuai ketentuan berlaku
• Data dapat direkam dgn sistem
pengolah data elektronik tetapi SOP
terkait sistem yg digunakan harus
tersedia, dan akurasi rekaman harus
diperiksa.
• Dokumen yg terkomputerisasi harus
sesuai dgn peraturan mengenai
dokumentasi elektronik
• Rekaman harus mudah diperoleh
kembali, disimpan dan dipelihara
lanjutan
Personil
Pelatihan
2.1
2.2
2. PENGELOLAAN SUMBER DAYA
2.1 Personil
• PJT harus bekerja penuh waktu,
• PJT harus memiliki pendidikan,
pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yg sesuai dgn
tanggung jawabnya
• Harus ada seorang wakil
manajemen  ada SK
pengangkatan atau penetapan
sebagai wakil manajemen
• Personil harus mengenakan
atribut pengaman yg sesuai dgn
sifat produk
• Personil harus melaksanakan
prosedur terkait hygiene
• Rekaman data personil harus
disimpan & dipelihara
• harus ada pelatihan khusus
utk personil yg berhubungan
dgn alkes beresiko tinggi
• Evaluasi pelaksanaan
pelatihan
• Rekaman pelatihan harus
dipelihara
2.2 Pelatihan
• Harus ada program pelatihan
utk pegawai
• Semua personil harus
mendapat pelatihan terkait
CDAKB, perUUan, SOP dan
keselamatan kerja
Peraturan Terkait Alat
Kesehatan
 Permenkes No.60 Tahun 2017 tentang Pengawasan
Tata Niaga Impor Alkes, Alkes IVD dan PKRT
 Permenkes No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat
Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro Dan
PKRT
 Permenkes No 63 tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik
Alat Kesehatan yang Baik
 Permenkes No.26 Th 2018 tentang Pelayananan
Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik bidang
Kesehatan
 Kepmenkes No. HK.01.07/ MENKES/022/2018 ttg
Daftar Alkes, Alkes Diagnostik In Vitro dan PKRT yg
Pengawasannya dilakukan di Kawasan Pabean
(Border) dan di luar Kawasan Pabean (Post Border)
 UU Kesehatan No 36 tentang Kesehatan
 PP No 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
 INPRES NO. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
 Permenkes No. 1189/MENKES/PERVIII/2010 tentang
Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan dan PKRT
 Permenkes No 1191/MENKES/PER/VIII/2010 tentang
Penyaluran Alat Kesehatan
 Permenkes No. 76 Tahun 2013 tentang Iklan Alat Kesehatan
dan PKRT
 Permenkes No 4 Tahun 2014 tentang CDAKB
 Permenkes No 6 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
 Permenkes No. 20 Tahun 2017 tentang CPAKB/CPPKRTB
Pelaku usaha harus memahami dan mematuhi regulasi selama
menjalankan usaha
Ketentuan Umum
a
Kebersihan
b
Kontrol Hama
c
3. BANGUNANDANFASILITAS
3.a Ketentuan Umum
• Alamat harus tetap, sesuai yg tercantum
pada izin PAK/Sertifikat Distribusi)
• Bangunan harus dapat menyimpan dan
melindungi produk alkes dari
kontaminasi, kerusakan, termasuk
perlindungan dari panas berlebih atau
langsung terpapar sinar matahari, serta
binatang yg merup. vektor penyakit
seperti tikus, burung atau serangga dan
tumbuhan pengganggu seperti jamur
• Ruang penyimpanan harus
memadai, mampu menjaga mutu
produk, memiliki penerangan &
ventilasi yg cukup
• Bangunan harus memiliki
pengamanan yg memadai utk
mencegah akses yang ilegal dan
terjadinya bahaya akibat
penempatan barang yang tidak
tepat
lanjutan
• Harus memiliki ruang penerimaan dan
pengiriman, didesain sedemikian rupa
agar tidak campur baur
• Ruang penyimpanan harus dilengkapi
dgn fasilitas rak dan palet untuk
mempermudah pengaturan dan
meningkatkan efisiensi ruang
• Tersedia fasilitas bengkel/workshop
utk yg menyalurkan alkes EL atau
instrumen IVD
• Bangunan harus dilengkapi alat
pemadam kebakaran dan alarm
kebakaran/asap
• Penempatan alat pemadam
kebakaran harus terlihat jelas, tidak
terhalang, sedekat mungkin dgn
pintu keluar
• Troli tidak memiliki ujung yang
tajam
• Forklift & peralatan gudang yg
menggunakan BBM/BBG boleh
beroperasi di dalam gudang, hanya
boleh di luar. Yg boleh dioperasikan
didalam Gudang yg menggunakan
penggerak baterai/listrik

Penyimpanan pada suhu dingin
 


 

3.b Kebersihan
Harus mampu mencegah
masuknya serangga, binatang
pengerat dan pengganggu
lainnya serta jamur
Program pengendalian hama
harus tersedia
Melakukanaktivitas kontrol
hama
• SOP kebersihan harus
tersedia
• Ruang penyimpanan harus
kering, bersih, bebas
limbah/sampah dan debu
• Program sanitasi tertulis
harus mencantumkan periode
dan metode yang digunakan
untuk membersihkan ruangan
• Tidak boleh makan, minum,
meludah dan merokok di
ruang penyimpanan
3.c Kontrol Hama
a
Ketentuan
Umum
b
Penerimaan
Barang
c
Kalibrasi
d Penyimpanan
e
Pengiriman dan
penyerahan
kepada
konsumen
f Instalasi dan
Pelayanan
4. Penyimpanan dan Penanganan Persediaan
4.a Ketentuan Umum
• Hanya boleh menyalurkan alkes berizin
edar dan sesuai dgn kelompok produk
yg diizinkan utk disalurkan (yg tertera
pada izin PAK/Sertifikat Distribusi)
• Sumber produk harus dapat
dipertanggungjawabkan (dari pabrik
atau PAK/Distributor Alkes lain)
• Rekaman kegiatan penyimpanan dan
penanganan persediaan harus
dipelihara
Kelompok Alat Kesehatan :
• Elektromedik Radiasi
• Elektromedik Non Radiasi
• Non Elektromedik Steril
• Non Elektromedik Non Steril
• Produk Diagnostik in Vitro
4.b Penerimaan Barang
• Harus ada SOPnya
• Penerimaan barang harus diperiksa kesesuaiannya dgn
surat pesanan/PO
• Ada area penerimaan barang
• Pemisahan produk yang rusak atau cacat di area karantina,
dengan tanda reject atau rusak, sambil menunggu tindakan
pemusnahan atau pengembalian kepada pemasok
• Wadah/kemasan yang bermasalah harus diperiksa dengan
cermat untuk mengetahui adanya kerusakan atau
kontaminasi. Jika ditemukan rusak atau terkontaminasi,
produk dikarantina atau dipisahkan untuk pemeriksaan lebih
lanjut
• Rekaman penerimaan harus dipelihara. Rekaman tsb
mencakup keterangan produk, mutu, pemasok, nomor bets
dan tanda terima antara pengirim dan penerima produk
4.c Kalibrasi
• Harus ada SOPnya
• Peralatan atau fasilitas
penyimpanan dan distribusi
yg digunakan utk
pengukuran harus
terkalibrasi
• Contoh : thermometer,
pHmeter, hygrometer,
timbangan, dsb
• Rekaman kegiatan kalibrasi
harus dipelihara
4.d Penyimpanan
• Fasilitas penyimpanan memadai
• Produk tidak boleh ditumpuk langsung di
atas lantai
• Tumpukan maksimum harus dipatuhi
• Palet/rak harus dirawat dgn baik dan bersih
• Tidak boleh campur antara produk layak jual
dan tidak layak jual
• Produk yg membutuhkan kondisi ruang
khusus (misal : suhu atau kelembaban
tertentu) harus diletakkan di ruang yg
dilengkapi peralatan utk menciptakan kondisi
yg dipersyaratkan.
• SOP utk mencegah terjadinya tumpahan
atau kerusakan, kontaminasi
mikroorganisme, dan kontaminasi silang.
• Ruang penyimpanan yg sesuai harus
tersedia untuk bahan berbahaya dan
sensitif seperti cairan dan bahan padat yg
mudah terbakar, gas bertekanan, bahan
beracun dan produk yg mengandung
radiasi
• Produk yang membutuhkan kondisi
khusus (seperti temperatur dan/atau
kelembaban untuk: produk steril) harus
ditempatkan di ruang yg dilengkapi dgn
peralatan utk menciptakan kondisi yg
diinginkan.
Kondisi Penyimpanan
Lanjutan
• Ruangan dgn kondisi penyimpanan
khusus harus dimonitor dan ada
catatan rutin. Pencatatan minimal 2x
sehari. Apabila kondisi terkontrol
tidak tercipta, maka perlu dilakukan
tindakan yg tepat terhadap ruangan,
peralatan, dan/atau produk tersebut.
Jika diperlukan, pengukuran
kelembaban juga dilakukan
• Sensor dan monitor temperatur
direkomendasikan untuk
ditempatkan di ruang yang bersuhu
paling fluktuatif, misalnya di depan
pintu untuk jalur keluar masuk
• Peralatan yang digunakan untuk
mengukur dan memonitor temperatur
dan kelembaban harus dirawat dgn
baik dan dikalibrasi. Hasil kalibrasi
tersebut harus dicatat dan disimpan.
• Harus ada ruang/area yg dirancang
untuk:
 produk yang layak jual;
 produk karantina (rusak/reject);
 produk yang ditarik/recall dan
produk kembalian/retur;
 produk yang kadaluwarsa
• Rekaman kegiatan penyimpanan
harus dipelihara
Arti Petunjuk Penyimpanan
Freezer Temperatur terkontrol secara thermostatis antara -20
C dan -10 C
Refrigerator Temperatur terkontrol secara thermostatis antara 2 C
dan 8 C
Cold Place Temperatur tidak melebihi 8 C
Cool Place Temperatur antara 8 C dan 15 C
Room Temperature Temperatur antara 15 C dan 30 C
Warm Temperatur antara 30 C dan 40 C
Excessive heat Temperatur di atas 40 C
Do not store over 30 C Temperatur antara 2 C dan 30 C
Do not store over 25 C Temperatur antara 2 C dan 25 C
Do not store over 15 C Temperatur antara 2 C dan 15 C
Do not store over 8 C Temperatur antara 2 C dan 8 C
Do not store below 8 C Temperatur antara 8 C dan 25 C
Protect from moisture RH tidak boleh >60%
Protect from light Terlindung dari cahaya
Rotasi Persediaan
• Harus tersedia standar prosedur
operasional untuk kegiatan rotasi
persediaan
• Sistem FEFO (First Expire First Out) atau
FIFO (First In First Out)
• Produk yg kadaluarsa harus dipisahkan dan
diberi tanda yang jelas “produk tidak untuk
dijual” atau istilah lain yang serupa
• Stock opname/stock take/cycle count
dilakukan secara periodik
• Rekaman kegiatan rotasi persediaan harus
dipelihara
Contoh Penataan Barang dalam Gudang
Temuan Kondisi di Lapangan
4.e Pengiriman dan Penyerahan kepada
Konsumen
• Harus ada SOPnya
• Transportasi dlm proses pengiriman
harus menjamin produk tetap aman,
bermutu dan bermanfaat
• Harus memastikan produk yang
dikirimkan memiliki penandaan yang jelas
dan mudah dibaca, meliputi nama
produk, nomor izin edar, tipe, nomor bets
atau nomor seri, nama dan alamat pabrik,
serta nama dan alamat distributor.
• Pemilihan transportasi yg tepat sesuai
dengan ukuran dan kondisi produk yang
diangkut, serta dalam kondisi terawat,dan
tidak boleh digunakan sebagai tempat
• Ketentuan mengenai keamanan, kondisi
penyimpanan dan perlindungan mutu
produk selama pengiriman harus
dicantumkan dan diinformasikan kepada
konsumen.
lanjutan
• Produk yang memerlukan temperatur
penyimpanan terkontrol harus
ditangani dengan cara khusus. Untuk
produk yang memerlukan es kering
(dry ice) pada waktu pengiriman,
maka produk tidak boleh kontak
dengan es kering
• Gunakan alat untuk memonitor
temperatur selama pengiriman.
Rekaman hasil monitor temperatur
tersebut harus ditinjau dan dipelihara
• Alat transportasi yang digunakan
harus disesuaikan dengan ukuran dan
kondisi produk yang diangkut, serta
dalam kondisi terawat,dan tidak boleh
digunakan sebagai tempat
penyimpanan produk.
• Alat transportasi harus diperiksa
sebelum mengangkut produk,
untuk memastikan tidak ada
kerusakan, kotoran atau bocor.
• Rekaman kegiatan pengiriman
harus dipelihara.
4.6 Instalasi dan Pelayanan/Servis
Diperlukan untuk yang menyalurkan Alkes Elektromedik atau instrument In Vitro Diagnostik,
harus menyediakan layanan purna jual (after sale service)
Harus memastikan
pemasangan dan pengujian
yang diperlukan sesuai
dengan petunjuk dan
prosedur pemasangan dari
pabrik
Bila ada produk yg
memerlukan instalasi, maka
harus ada prosedur instalasi
dan pemeliharaannya.
Termasuk prosedur
pengujian setelah instalasi
Harus memelihara rekaman
pemasangan dan pengadaan,
termasuk hasil pengujian
untuk menunjukkan
pemasangan yg tepat dan
memuaskan
5. MAMPU TELUSUR (TRACEABILITY)
• Harus memelihara rekaman utk memudahkan
penelusuran produk yang disalurkan
• Meliputi nama pemasok, nama pabrik, nama
konsumen, bets atau no seri, tipe, jumlah, dan
no izin edar
• Rekaman harus dipelihara  selama umur
guna/masa kadaluarsa alat, tapi tdk boleh
kurang dari 2 tahun
• Untuk alat kesehatan khusus harus ditetapkan
sistem penelusuran hingga ke tingkat pasien,
misalnya katup jantung mekanik, pacu jantung
implan, defibrilator implan, stent jantung, sistem
penunjang ventrikular implan, sistem infus obat
implan, dsb
• Jika penelusuran tidak memungkinkan
hingga ke tingkat pasien, diterapkan
sistem penelusuran hingga ke fasilitas
pengguna.
• Rekaman penelusuran sekurang-
kurangnya meliputi tanggal alkes
diimplankan pada pasien dan tanggal
alkes tersebut tidak lagi digunakan
atau dikeluarkan/dilepaskan dari tubuh
pasien.
• Hasil penelusuran harus dilaporkan
kepada instansi yang berwenang.
6. PENANGANAN KELUHAN
• Harus ada prosedur penanganan keluhan
atas produk yg memastikan keluhan yg
diterima akan ditindaklanjuti
• Harus memiliki mekanisme pengumpulan
komentar dan keluhan dari pengguna dan
masyarakat
• Harus ada personil yg ditunjuk utk
menangani keluhan dan melaksanakan
investigasi
• Tindakan korektif harus segera diambil
untuk mencegah terulangnya keluhan
tersebut.
• Harus ditunjuk personil yang mempunyai
otoritas untuk menangani keluhan dan
melaksanakan investigasi. Semua
investigasi harus didokumentasikan
secara tertulis.
• Jika ditemukan produk yang rusak pada
suatu bets maka harus dipertimbangkan
kemungkinan adanya kerusakan pada
bets lain.
7. FIELD SAFETY CORRECTIVE ACTION
(Tindakan Perbaikan di Lapangan)
Suatu tindakan yg diambil utk mengurangi risiko
kematian atau penurunan serius keadaan kesehatan
seseorang, dikaitkan dgn pemakaian alkes,
termasuk :
• pengembalian alkes yg dimaksud kepada
pemasok
• penggantian atau pemusnahan alkes
• tindakan yg menyangkut penggunaan alkes yg
dilakukan sesuai petunjuk dari pemasok
• Perubahan sementara atau permanen pada
penandaan atau petunjuk pemakaian alkes
• Pengembangan atau peningkatan kemampuan (up
grade) software yg digunakan dlm alkes
• harus memiliki standar prosedur
operasional dalam tindakan
perbaikan
• menetapkan tanggung jawab
terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan
tindakan perbaikan
• menetapkan prosedur penarikan
produk (recall) setelah
berkoordinasi dgn produsen.
Apabila dibuat suatu keputusan
untuk menarik kembali produk
tersebut, maka harus dibuat
pemberitahuan penarikan kembali
lanjutan
• Harus melaporkan rencana kegiatan
tindakan perbaikan kepada instansi
yang berwenang
• Harus menginformasikan tindakan
perbaikan kepada konsumen yang
telah menerima produk, sesuai
dengan tingkat kepentingannya
• Rekaman kegiatan perbaikan harus
dipelihara
8. PENGEMBALIAN/RETUR ALAT KESEHATAN
• Harus ada SOPnya
• Produk kembalian meliputi : produk yg ditarik
(recall), produk cacat, produk keluhan, produk
kadaluarsa, dan produk dikembalikan karena
kesalahan administrasi
• Produk kembalian harus disimpan di tempat
terpisah dari produk lain hingga ada keputusan
lebih lanjut
• Produk kembalian akibat salah administrasi dapat
dialihkan menjadi produk layak jual dengan
mengikuti prosedur. Penempatan kembali di ruang
penyimpanan sesuai sistem FEFO/FIFO,
pengalihan status harus dicatat
• Rekaman terkait dari produk kembalian harus
dipelihara
This is a
sample text.
Insert your
desired text
here.
This is a
sample text.
Insert your
desired text
here.
This is a
sample text.
Insert your
desired text
here.
9. PEMUSNAHAN ALAT KESEHATAN
• Harus ada SOPnya
• Produk yg akan dimusnahkan harus
ditempatkan terpisah dan diberi tanda
• Harus ada BAP dan dilaporkan ke instansi
berwenang (Dinkes & Kemenkes)
• Rekaman kegiatan pemusnahan harus
dipelihara Pemusnahan dilakukan terhadap produk yang :
• Diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yg
berlaku
• Telah kadaluarsa
• Tidak memenuhi syarat utk digunakan dlm
peyanan kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan/atau
• Dicabut izin edarnya
9. PEMUSNAHAN ALAT KESEHATAN (lanjutan)
Kegiatan pemusnahan harus
memperhatikan hal berikut:
1) keselamatan personil yang
melaksanakan pemusnahan;
2) kemungkinan penyalah-gunaan
produk/kemasan;
3) meminimalkan dampak
terhadap lingkungan; dan
4) peraturan perundang-undangan
mengenai pembuangan limbah.
Berita Acara Pemusnahan Alat Kesehatan
harus ditandatangani oleh pimpinan
perusahaan, PJT, dan saksi, dan sekurang-
kurangnya mencantumkan:
1) waktu dan tempat pelaksanaan
pemusnahan alat kesehatan;
2) jumlah dan jenis alat kesehatan;
3) PJT pelaksana pemusnahan alat
kesehatan;
4) saksi dalam pelaksanaan pemusnahan
alat kesehatan
10. ALAT KESEHATAN ILEGAL
DAN TIDAK MEMENUHI SYARAT
• Alkes ilegal dan TMS yg ditemukan
dalam jaringan distribusi harus
dipisahkan dari alkes lain, diberi
label jelas
• Penemuan produk ilegal dan TMS
harus dilaporkan kepada instansi
berwenang dan menginformasikan
kepada pemilik izin edar
11. AUDIT INTERNAL
• Harus ada SOP Audit internal yang
meliputi tanggung jawab, persyaratan,
perencanaan, dan pelaporan serta
pemeliharaan hasil audit.
• Dilakukan secara berkala, untuk
memantau pelaksanaan CDAKB
• Tidak boleh meng-audit pekerjaan sendiri
• Hasil audit internal harus ditindaklanjuti
untuk menghilangkan ketidaksesuaian
serta penyebabnya tanpa penundaan
• Rekaman kegiatan audit internal harus
dipelihara
12. KAJIAN MANAJEMEN
• Hasil-hasil audit
• Umpan balik dari konsumen
• Kinerja proses dan kesesuaian alkes
• Status CAPA
• Tindak lanjut dari kajian manajemen sebelumnya
• Perubahan yg dapat mempengaruhi SMM
• Rekomendasi untuk perbaikan
• Persyaratan peraturan perundang-undangan
INPUT UNTUK KAJIAN
• Keputusan dan tindakan yang dikaitkan dgn
perbaikan efektivitas dari sistem manajemen mutu
dan prosesnya
• Pengembangan alkes terkait persyaratan
konsumen
• Kebutuhan sumber daya
OUTPUT KAJIAN
Harus melakukan kajian terhadap SMM secara periodik sesuai rencana, untuk
menjamin kecocokan, kecukupan, dan efektifitasnya secara berkesinambungan
13. AKTIVITAS PIHAK KETIGA(OUTSOURCHING ACTIVITY)
D
dapat menentukan
kegiatan yang akan
diserahkan kepada
pihak ketiga sesuai
kebutuhan, kecuali
kegiatan
penyimpanan
C
harus memastikan
bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh
pihak ketiga menjadi
bagian dari sistem
audit sarana
distribusi
B
harus
memastikan jenis
kontrol yang
dilakukan kepada
pihak ketiga
A
harus dapat
mengontrol kegiatan
yang dilakukan oleh
pihak ketiga sesuai
peraturan yang
berlaku. Kegiatan
tersebut harus
disepakati dalam
kontrak tertulis
NIB - Perusahaan
harus mendaftarkan
diri di website
Http://oss.go.id
untuk mendapatkan
NIB
01
SERTIFIKAT
DISTRIBUSI –
Perusahaan harus
memiliki sertifikat
distribusi yang
masih berlaku
02
SERTIFIKASI CDAKB
–Surat
permohonan
sertifikasi CDAKB
dapat diajukan
melalui website
http://sertifikasialk
es.kemkes.go.id
03
OSS
TAHAPAN SERTIFIKASI CDAKB
01
Permohonan
Sertifikasi
CDAKB
Melalui website
Seralkes
02
Pelaksanaan
Audit CDAKB
03
Pemenuhan
CAPA dengan
batas waktu
sesuai
kesepakatan
saat closing
meeting
04
Penerbitan
Sertifikat
CDAKB
BISNIS PROSES Sertifikasi CDAKB
Audit Dokumen
Site Visit PNBP Rp 5 juta
Diajukan oleh
Distributor Alkes
atau Cabang
Distributor Alkes
Sertifikat distribusi atau Izin Cabang
Data izin edar
Pedoman Mutu
Kajian Manajemen
Audit Internal
Sertifikat CDAKB
Diberikan kepada Distributor atau Cabang
Distributor yang memenuhi syarat
Prosedur dan Rekaman Mutu
Persyaratan Sertifikasi CDAKB
Permenkes No 26/2018 pasal 28
Perusahaan saya ingin mendaftar
sertifikasi CDAKB.Apa yg perlu
dipersiapkan?
PERSIAPAN SARANA DISTRIBUSI
SIAP
DI AUDIT
CDAKB?
AUDIT
INTERNAL
Tinjauan
manajemen
DOKUMEN
SDM
Gedung
dan
fasilitas
AKTIVITAS
-SK tim audit internal
-minimal 1 kali sudah
melakukan audit internal
-SK wakil manajemen
-Minimal 1 kali sudah
dilakukan tinjauan manajemen
-Pembuatan pedoman mutu, SOP,
intruksai kerja, formulir, cek list
-Struktur organisasi & Urjab
-PJT bekerja full time
-Kompetensi
-Data semua karyawan
-Pelatihan
-Hanya utk menyalurkan alkes
-Jaga kebersihan & kontrol hama
-Gudang terpisah utk produk NE
steril , NE non steril, IVD dan EL
- ada ruang karantina untuk
produk retur/reject
-Area penerimaan & pengiriman
Sesuai SOP
Pencatatan semua aktivitas
Penyimpanan dokumen.
KEPATUHAN
REGULASI
TERIMA KASIH
Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT
Ditjen FARMALKES
Kementerian Kesehatan RI
021-5201890
pemdansert@gmail.com
Http://sertifikasialkes.kemkes.go.id
KEMENKES RI
Gedung Adhyatma Lt. 8 R. 801
Jl HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4 – 9 Jakarta
Selatan

More Related Content

What's hot

Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000modern bakries group
 
Modul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoModul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoDevi Triyadi
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consentCut Fathani
 
Prosedur pengendalian dokumen iso
Prosedur pengendalian dokumen iso Prosedur pengendalian dokumen iso
Prosedur pengendalian dokumen iso NiNa INdria
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sidik Darmanto
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxnovyantihidayat
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxTyanBagoes
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.docwillyharis1
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptxMelisaEkawati
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxKentutGede
 
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)saninuraeni
 
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptx
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptxPETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptx
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptxMasDianSaputra
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)Primadona Listrik
 
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptx
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptxPengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptx
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptxGalih Endradita M
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docxPkmtndMovie
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docxSANTOSA15
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
 

What's hot (20)

Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000Manual traceability   mampu telusur iso 9001 & iso 22000
Manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
 
Modul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen isoModul pengendali dokumen iso
Modul pengendali dokumen iso
 
Formulir general consent
Formulir general consentFormulir general consent
Formulir general consent
 
Prosedur pengendalian dokumen iso
Prosedur pengendalian dokumen iso Prosedur pengendalian dokumen iso
Prosedur pengendalian dokumen iso
 
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanPermenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
 
Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3Sop pengelolaan limbah B3
Sop pengelolaan limbah B3
 
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docxPANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
PANDUAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN (BELLA) (1).docx
 
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docxSPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
SPO Komunikasi Efektif SBAR.docx
 
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
437986103-Sop-Pengelolaan-Linen.doc
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
SK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docxSK PELAYANAN FARMASI.docx
SK PELAYANAN FARMASI.docx
 
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)
Pmk no. 74_ttg_standar_pelayanan_kefarmasian_di_puskesmas_ (1)
 
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptx
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptxPETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptx
PETUNJUK-VALIDASI DATA ASPAK_Hendrik.pptx
 
Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)
Standar Operasional Prosedur (SOP) Minimarket (Toko Retail Modern)
 
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptx
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptxPengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptx
Pengelolaan Dokumen dalam Akreditasi RS 2022.pptx
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
7.2.1.3 SOP PELAYANAN MEDIS.docx
 
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
2 SK INDIKATOR MUTU PPI.docx
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
 

Similar to Pedoman CDAKB.pptx

Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessAli Fuad R
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptsuci827264
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptxsitiquraniati1
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...miftahwaode
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriMeilanyAstining
 
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfBab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfSinta Lestari
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanEly John Karimela
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfSinta Lestari
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptxRetnoAdriyani
 
2. Perizinan Alkes Full(1).pptx
2. Perizinan Alkes Full(1).pptx2. Perizinan Alkes Full(1).pptx
2. Perizinan Alkes Full(1).pptxroliesekaputra
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdfAngger20
 
2. pedoman manajerial ppi adw 2014
2. pedoman manajerial ppi adw 20142. pedoman manajerial ppi adw 2014
2. pedoman manajerial ppi adw 2014MarceMargharetaTakum
 
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptx
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptxPENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptx
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptxIbrahimAssawala2
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptxPujoyuwonoMartosuyon
 

Similar to Pedoman CDAKB.pptx (20)

CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
 
Pemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing ProcessPemahaman Good Manufacturing Process
Pemahaman Good Manufacturing Process
 
TUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptxTUGAS OT PPT.pptx
TUGAS OT PPT.pptx
 
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.pptPesentasi SOP HACCP '15.ppt
Pesentasi SOP HACCP '15.ppt
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
Kebijakan Mutu di Laboratorium-dr Kalsum Komaryani, MPPM-Direktur Mutu dan Ak...
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
 
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdfBab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
Bab 6 Cara Penyimpanan Pengiriman Produk yang baik (CPOB).pdf
 
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahanStandar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
Standar pelayanan-sertifikat-kelayakan-pengolahan
 
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdfBab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
Bab 5 Produksi CPOB Industri Farmasi PerBPOM 34 2018.pdf
 
1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx1718 gasal_CPMB.pptx
1718 gasal_CPMB.pptx
 
2. Perizinan Alkes Full(1).pptx
2. Perizinan Alkes Full(1).pptx2. Perizinan Alkes Full(1).pptx
2. Perizinan Alkes Full(1).pptx
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
1. Kebijakan Kemenkes utk peningkatan mutu fasyankes .pdf
 
4 QC.pptx
4 QC.pptx4 QC.pptx
4 QC.pptx
 
2. pedoman manajerial ppi adw 2014
2. pedoman manajerial ppi adw 20142. pedoman manajerial ppi adw 2014
2. pedoman manajerial ppi adw 2014
 
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptx
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptxPENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptx
PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK.pptx
 
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
2_Sistem_Pengendalian_Mutu_Terpadu_menuju_Kemandirian_UKM_Ir_Kuncoro.pptx
 

Recently uploaded

Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 

Recently uploaded (12)

Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 

Pedoman CDAKB.pptx

  • 1. CARA DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN YANG BAIK (CDAKB) Oleh : Ismiyati, M.Si, Apt Kasie Sertifikasi Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Disampaikan pada Pertemuan Pembekalan CDAKB di Prov Sulawesi Selatan Makassar 1 – 3 Agustus 2019
  • 2. TAHAPAN PENGENDALIAN ALAT KESEHATAN INDONESIA Penelitian dan pengembang an produk Produksi Pemusnahan Pengguna Iklan Pengemasan dan pelabelan Distribusi/ Penjualan PRE MARKET POST MARKET Produsen Surveilance & Vigilance Sertifikat produksi CPAKB Sampling Produk Alkes yg Beredar Ijin Edar Konsumen berhak atas pilihan ALKES yang bermutu, aman dan bermanfaat Produsen dan Distributor Alkes bertanggungjawab atas Alkes yang bermutu, aman dan bermanfaat ALKES bermutu, aman dan bermanfaat Inspeksi Sarana Produksi dan Distribusi Pengawasan Iklan FSCA ( e watch, E report) Distributor Sertifikat Distribusi CDAKB
  • 3. Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik – CDAKB Permenkes No 4 Tahun 2014 Pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang didistribusikan senantiasa memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya QMS Regulasi Menerapkan SMM dalam kegiatan distribusi Sistem Manajemen Mutu Memenuhi ketentuan regulasi di Indonesia Kepatuhan Regulasi Produk yg Aman, Bermutu & Bermanfaat Pasal 2 Ayat 1 - Setiap Penyalur Alat Kesehatan dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan dalam melaksanakan kegiatan distribusi wajib menerapkan CDAKB
  • 4. Aspek dalam CDAKB (Permenkes No 4 Tahun 2014) 1. Sistem Manajemen Mutu 2. Pengelolaan Sumber Daya 3. Bangunan dan Fasilitas 4. Penyimpanan dan Penanganan Persediaan 5. Mampu Telusur Produk (Traceability) 6. Penanganan Keluhan 7. Tindakan perbaikan keamanan di lapangan (Field Safety Corrective Action/FSCA) 8. Pengembalian/Retur Alkes 9. Pemusnahan Alkes 10. Alkes Ilegal dan Tidak Memenuhi Syarat 11. Audit Internal 12. Kajian Manajemen 13. Aktifitas Pihak Ketiga (Outsourcing Activity)
  • 5. • Memiliki struktur organisasi (lengkap dng uraian tugas setiap karyawan), serta menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara sistem dokumen mutu dan mempertahankan efektifitas terkait CDAKB • Setiap personil harus memiliki tanggung jawab dan wewenang yg jelas serta mendapat pelatihan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan wewenangnya a. Persyaratan Umum 1 - SISTEM MANAJEMEN MUTU • PJT yg kompeten, memiliki wewenang & tanggung jawab • Memiliki teknisi utk yg menyalurkan alkes EL & instrument IVD • Harus memiliki prosedur keamanan dlm kegiatan distribusi, termasuk keamanan personil, produk dan peralatan
  • 6. b. Persyaratan Dokumentasi • Harus memiliki SOP utk pengembangan, kontrol, distribusi dan pemeriksaan semua dokumen yg berkaitan dgn proses distribusi • Judul, sifat dan tujuan dari masing- masing dokumen harus dinyatakan dengan jelas dan tidak bermakna ganda • Terdiri dari dokumen aktif dan dokumen pasif • Dokumen pasif harus dibuat, disetujui dan diberi tanggal serta tidak boleh diubah tanpa persetujuan oleh personil yang berwenang. • Dokumen aktif harus mencantumkan personil pelaksana dan personil pemeriksa • Dokumen pasif harus diperiksa secara teratur dan terus diperbaharui. Apabila suatu dokumen telah direvisi, maka harus ada suatu sistem untuk mencegah pemakaian secara tidak sengaja dari versi dokumen yang sudah digantikan • Harus memiliki dokumen peraturan terkini
  • 7. b. Persyaratan Dokumentasi • Rekaman harus disimpan untuk jangka waktu tertentu yg ditetapkan berdasarkan persyaratan/ketentuan perUUan atau sesuai dgn umur guna (lifetime) alkes yg bersangkutan sebagaimana ditetapkan oleh pabrik, tetapi tidak kurang dari 2 (dua) tahun terhitung tanggal alkes tersebut dikirim dari perusahaan • Pelaporan distribusi dilakukan minimal 1 thn sekali sesuai ketentuan berlaku • Data dapat direkam dgn sistem pengolah data elektronik tetapi SOP terkait sistem yg digunakan harus tersedia, dan akurasi rekaman harus diperiksa. • Dokumen yg terkomputerisasi harus sesuai dgn peraturan mengenai dokumentasi elektronik • Rekaman harus mudah diperoleh kembali, disimpan dan dipelihara lanjutan
  • 9. 2.1 Personil • PJT harus bekerja penuh waktu, • PJT harus memiliki pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yg sesuai dgn tanggung jawabnya • Harus ada seorang wakil manajemen  ada SK pengangkatan atau penetapan sebagai wakil manajemen • Personil harus mengenakan atribut pengaman yg sesuai dgn sifat produk • Personil harus melaksanakan prosedur terkait hygiene • Rekaman data personil harus disimpan & dipelihara
  • 10. • harus ada pelatihan khusus utk personil yg berhubungan dgn alkes beresiko tinggi • Evaluasi pelaksanaan pelatihan • Rekaman pelatihan harus dipelihara 2.2 Pelatihan • Harus ada program pelatihan utk pegawai • Semua personil harus mendapat pelatihan terkait CDAKB, perUUan, SOP dan keselamatan kerja
  • 11. Peraturan Terkait Alat Kesehatan  Permenkes No.60 Tahun 2017 tentang Pengawasan Tata Niaga Impor Alkes, Alkes IVD dan PKRT  Permenkes No. 62 Tahun 2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro Dan PKRT  Permenkes No 63 tahun 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat Kesehatan yang Baik  Permenkes No.26 Th 2018 tentang Pelayananan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik bidang Kesehatan  Kepmenkes No. HK.01.07/ MENKES/022/2018 ttg Daftar Alkes, Alkes Diagnostik In Vitro dan PKRT yg Pengawasannya dilakukan di Kawasan Pabean (Border) dan di luar Kawasan Pabean (Post Border)  UU Kesehatan No 36 tentang Kesehatan  PP No 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan  INPRES NO. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan  Permenkes No. 1189/MENKES/PERVIII/2010 tentang Sertifikasi Produksi Alat Kesehatan dan PKRT  Permenkes No 1191/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat Kesehatan  Permenkes No. 76 Tahun 2013 tentang Iklan Alat Kesehatan dan PKRT  Permenkes No 4 Tahun 2014 tentang CDAKB  Permenkes No 6 Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan  Permenkes No. 20 Tahun 2017 tentang CPAKB/CPPKRTB Pelaku usaha harus memahami dan mematuhi regulasi selama menjalankan usaha
  • 13. 3.a Ketentuan Umum • Alamat harus tetap, sesuai yg tercantum pada izin PAK/Sertifikat Distribusi) • Bangunan harus dapat menyimpan dan melindungi produk alkes dari kontaminasi, kerusakan, termasuk perlindungan dari panas berlebih atau langsung terpapar sinar matahari, serta binatang yg merup. vektor penyakit seperti tikus, burung atau serangga dan tumbuhan pengganggu seperti jamur • Ruang penyimpanan harus memadai, mampu menjaga mutu produk, memiliki penerangan & ventilasi yg cukup • Bangunan harus memiliki pengamanan yg memadai utk mencegah akses yang ilegal dan terjadinya bahaya akibat penempatan barang yang tidak tepat
  • 14. lanjutan • Harus memiliki ruang penerimaan dan pengiriman, didesain sedemikian rupa agar tidak campur baur • Ruang penyimpanan harus dilengkapi dgn fasilitas rak dan palet untuk mempermudah pengaturan dan meningkatkan efisiensi ruang • Tersedia fasilitas bengkel/workshop utk yg menyalurkan alkes EL atau instrumen IVD • Bangunan harus dilengkapi alat pemadam kebakaran dan alarm kebakaran/asap • Penempatan alat pemadam kebakaran harus terlihat jelas, tidak terhalang, sedekat mungkin dgn pintu keluar • Troli tidak memiliki ujung yang tajam • Forklift & peralatan gudang yg menggunakan BBM/BBG boleh beroperasi di dalam gudang, hanya boleh di luar. Yg boleh dioperasikan didalam Gudang yg menggunakan penggerak baterai/listrik
  • 15.  Penyimpanan pada suhu dingin       
  • 16. 3.b Kebersihan Harus mampu mencegah masuknya serangga, binatang pengerat dan pengganggu lainnya serta jamur Program pengendalian hama harus tersedia Melakukanaktivitas kontrol hama • SOP kebersihan harus tersedia • Ruang penyimpanan harus kering, bersih, bebas limbah/sampah dan debu • Program sanitasi tertulis harus mencantumkan periode dan metode yang digunakan untuk membersihkan ruangan • Tidak boleh makan, minum, meludah dan merokok di ruang penyimpanan 3.c Kontrol Hama
  • 18. 4.a Ketentuan Umum • Hanya boleh menyalurkan alkes berizin edar dan sesuai dgn kelompok produk yg diizinkan utk disalurkan (yg tertera pada izin PAK/Sertifikat Distribusi) • Sumber produk harus dapat dipertanggungjawabkan (dari pabrik atau PAK/Distributor Alkes lain) • Rekaman kegiatan penyimpanan dan penanganan persediaan harus dipelihara Kelompok Alat Kesehatan : • Elektromedik Radiasi • Elektromedik Non Radiasi • Non Elektromedik Steril • Non Elektromedik Non Steril • Produk Diagnostik in Vitro
  • 19. 4.b Penerimaan Barang • Harus ada SOPnya • Penerimaan barang harus diperiksa kesesuaiannya dgn surat pesanan/PO • Ada area penerimaan barang • Pemisahan produk yang rusak atau cacat di area karantina, dengan tanda reject atau rusak, sambil menunggu tindakan pemusnahan atau pengembalian kepada pemasok • Wadah/kemasan yang bermasalah harus diperiksa dengan cermat untuk mengetahui adanya kerusakan atau kontaminasi. Jika ditemukan rusak atau terkontaminasi, produk dikarantina atau dipisahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut • Rekaman penerimaan harus dipelihara. Rekaman tsb mencakup keterangan produk, mutu, pemasok, nomor bets dan tanda terima antara pengirim dan penerima produk
  • 20. 4.c Kalibrasi • Harus ada SOPnya • Peralatan atau fasilitas penyimpanan dan distribusi yg digunakan utk pengukuran harus terkalibrasi • Contoh : thermometer, pHmeter, hygrometer, timbangan, dsb • Rekaman kegiatan kalibrasi harus dipelihara
  • 21. 4.d Penyimpanan • Fasilitas penyimpanan memadai • Produk tidak boleh ditumpuk langsung di atas lantai • Tumpukan maksimum harus dipatuhi • Palet/rak harus dirawat dgn baik dan bersih • Tidak boleh campur antara produk layak jual dan tidak layak jual • Produk yg membutuhkan kondisi ruang khusus (misal : suhu atau kelembaban tertentu) harus diletakkan di ruang yg dilengkapi peralatan utk menciptakan kondisi yg dipersyaratkan. • SOP utk mencegah terjadinya tumpahan atau kerusakan, kontaminasi mikroorganisme, dan kontaminasi silang. • Ruang penyimpanan yg sesuai harus tersedia untuk bahan berbahaya dan sensitif seperti cairan dan bahan padat yg mudah terbakar, gas bertekanan, bahan beracun dan produk yg mengandung radiasi • Produk yang membutuhkan kondisi khusus (seperti temperatur dan/atau kelembaban untuk: produk steril) harus ditempatkan di ruang yg dilengkapi dgn peralatan utk menciptakan kondisi yg diinginkan. Kondisi Penyimpanan
  • 22. Lanjutan • Ruangan dgn kondisi penyimpanan khusus harus dimonitor dan ada catatan rutin. Pencatatan minimal 2x sehari. Apabila kondisi terkontrol tidak tercipta, maka perlu dilakukan tindakan yg tepat terhadap ruangan, peralatan, dan/atau produk tersebut. Jika diperlukan, pengukuran kelembaban juga dilakukan • Sensor dan monitor temperatur direkomendasikan untuk ditempatkan di ruang yang bersuhu paling fluktuatif, misalnya di depan pintu untuk jalur keluar masuk • Peralatan yang digunakan untuk mengukur dan memonitor temperatur dan kelembaban harus dirawat dgn baik dan dikalibrasi. Hasil kalibrasi tersebut harus dicatat dan disimpan. • Harus ada ruang/area yg dirancang untuk:  produk yang layak jual;  produk karantina (rusak/reject);  produk yang ditarik/recall dan produk kembalian/retur;  produk yang kadaluwarsa • Rekaman kegiatan penyimpanan harus dipelihara
  • 23. Arti Petunjuk Penyimpanan Freezer Temperatur terkontrol secara thermostatis antara -20 C dan -10 C Refrigerator Temperatur terkontrol secara thermostatis antara 2 C dan 8 C Cold Place Temperatur tidak melebihi 8 C Cool Place Temperatur antara 8 C dan 15 C Room Temperature Temperatur antara 15 C dan 30 C Warm Temperatur antara 30 C dan 40 C Excessive heat Temperatur di atas 40 C Do not store over 30 C Temperatur antara 2 C dan 30 C Do not store over 25 C Temperatur antara 2 C dan 25 C Do not store over 15 C Temperatur antara 2 C dan 15 C Do not store over 8 C Temperatur antara 2 C dan 8 C Do not store below 8 C Temperatur antara 8 C dan 25 C Protect from moisture RH tidak boleh >60% Protect from light Terlindung dari cahaya
  • 24. Rotasi Persediaan • Harus tersedia standar prosedur operasional untuk kegiatan rotasi persediaan • Sistem FEFO (First Expire First Out) atau FIFO (First In First Out) • Produk yg kadaluarsa harus dipisahkan dan diberi tanda yang jelas “produk tidak untuk dijual” atau istilah lain yang serupa • Stock opname/stock take/cycle count dilakukan secara periodik • Rekaman kegiatan rotasi persediaan harus dipelihara
  • 25. Contoh Penataan Barang dalam Gudang
  • 26. Temuan Kondisi di Lapangan
  • 27. 4.e Pengiriman dan Penyerahan kepada Konsumen • Harus ada SOPnya • Transportasi dlm proses pengiriman harus menjamin produk tetap aman, bermutu dan bermanfaat • Harus memastikan produk yang dikirimkan memiliki penandaan yang jelas dan mudah dibaca, meliputi nama produk, nomor izin edar, tipe, nomor bets atau nomor seri, nama dan alamat pabrik, serta nama dan alamat distributor. • Pemilihan transportasi yg tepat sesuai dengan ukuran dan kondisi produk yang diangkut, serta dalam kondisi terawat,dan tidak boleh digunakan sebagai tempat • Ketentuan mengenai keamanan, kondisi penyimpanan dan perlindungan mutu produk selama pengiriman harus dicantumkan dan diinformasikan kepada konsumen.
  • 28. lanjutan • Produk yang memerlukan temperatur penyimpanan terkontrol harus ditangani dengan cara khusus. Untuk produk yang memerlukan es kering (dry ice) pada waktu pengiriman, maka produk tidak boleh kontak dengan es kering • Gunakan alat untuk memonitor temperatur selama pengiriman. Rekaman hasil monitor temperatur tersebut harus ditinjau dan dipelihara • Alat transportasi yang digunakan harus disesuaikan dengan ukuran dan kondisi produk yang diangkut, serta dalam kondisi terawat,dan tidak boleh digunakan sebagai tempat penyimpanan produk. • Alat transportasi harus diperiksa sebelum mengangkut produk, untuk memastikan tidak ada kerusakan, kotoran atau bocor. • Rekaman kegiatan pengiriman harus dipelihara.
  • 29. 4.6 Instalasi dan Pelayanan/Servis Diperlukan untuk yang menyalurkan Alkes Elektromedik atau instrument In Vitro Diagnostik, harus menyediakan layanan purna jual (after sale service) Harus memastikan pemasangan dan pengujian yang diperlukan sesuai dengan petunjuk dan prosedur pemasangan dari pabrik Bila ada produk yg memerlukan instalasi, maka harus ada prosedur instalasi dan pemeliharaannya. Termasuk prosedur pengujian setelah instalasi Harus memelihara rekaman pemasangan dan pengadaan, termasuk hasil pengujian untuk menunjukkan pemasangan yg tepat dan memuaskan
  • 30. 5. MAMPU TELUSUR (TRACEABILITY) • Harus memelihara rekaman utk memudahkan penelusuran produk yang disalurkan • Meliputi nama pemasok, nama pabrik, nama konsumen, bets atau no seri, tipe, jumlah, dan no izin edar • Rekaman harus dipelihara  selama umur guna/masa kadaluarsa alat, tapi tdk boleh kurang dari 2 tahun • Untuk alat kesehatan khusus harus ditetapkan sistem penelusuran hingga ke tingkat pasien, misalnya katup jantung mekanik, pacu jantung implan, defibrilator implan, stent jantung, sistem penunjang ventrikular implan, sistem infus obat implan, dsb • Jika penelusuran tidak memungkinkan hingga ke tingkat pasien, diterapkan sistem penelusuran hingga ke fasilitas pengguna. • Rekaman penelusuran sekurang- kurangnya meliputi tanggal alkes diimplankan pada pasien dan tanggal alkes tersebut tidak lagi digunakan atau dikeluarkan/dilepaskan dari tubuh pasien. • Hasil penelusuran harus dilaporkan kepada instansi yang berwenang.
  • 31. 6. PENANGANAN KELUHAN • Harus ada prosedur penanganan keluhan atas produk yg memastikan keluhan yg diterima akan ditindaklanjuti • Harus memiliki mekanisme pengumpulan komentar dan keluhan dari pengguna dan masyarakat • Harus ada personil yg ditunjuk utk menangani keluhan dan melaksanakan investigasi • Tindakan korektif harus segera diambil untuk mencegah terulangnya keluhan tersebut. • Harus ditunjuk personil yang mempunyai otoritas untuk menangani keluhan dan melaksanakan investigasi. Semua investigasi harus didokumentasikan secara tertulis. • Jika ditemukan produk yang rusak pada suatu bets maka harus dipertimbangkan kemungkinan adanya kerusakan pada bets lain.
  • 32.
  • 33. 7. FIELD SAFETY CORRECTIVE ACTION (Tindakan Perbaikan di Lapangan) Suatu tindakan yg diambil utk mengurangi risiko kematian atau penurunan serius keadaan kesehatan seseorang, dikaitkan dgn pemakaian alkes, termasuk : • pengembalian alkes yg dimaksud kepada pemasok • penggantian atau pemusnahan alkes • tindakan yg menyangkut penggunaan alkes yg dilakukan sesuai petunjuk dari pemasok • Perubahan sementara atau permanen pada penandaan atau petunjuk pemakaian alkes • Pengembangan atau peningkatan kemampuan (up grade) software yg digunakan dlm alkes • harus memiliki standar prosedur operasional dalam tindakan perbaikan • menetapkan tanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan tindakan perbaikan • menetapkan prosedur penarikan produk (recall) setelah berkoordinasi dgn produsen. Apabila dibuat suatu keputusan untuk menarik kembali produk tersebut, maka harus dibuat pemberitahuan penarikan kembali
  • 34. lanjutan • Harus melaporkan rencana kegiatan tindakan perbaikan kepada instansi yang berwenang • Harus menginformasikan tindakan perbaikan kepada konsumen yang telah menerima produk, sesuai dengan tingkat kepentingannya • Rekaman kegiatan perbaikan harus dipelihara
  • 35. 8. PENGEMBALIAN/RETUR ALAT KESEHATAN • Harus ada SOPnya • Produk kembalian meliputi : produk yg ditarik (recall), produk cacat, produk keluhan, produk kadaluarsa, dan produk dikembalikan karena kesalahan administrasi • Produk kembalian harus disimpan di tempat terpisah dari produk lain hingga ada keputusan lebih lanjut • Produk kembalian akibat salah administrasi dapat dialihkan menjadi produk layak jual dengan mengikuti prosedur. Penempatan kembali di ruang penyimpanan sesuai sistem FEFO/FIFO, pengalihan status harus dicatat • Rekaman terkait dari produk kembalian harus dipelihara
  • 36. This is a sample text. Insert your desired text here. This is a sample text. Insert your desired text here. This is a sample text. Insert your desired text here. 9. PEMUSNAHAN ALAT KESEHATAN • Harus ada SOPnya • Produk yg akan dimusnahkan harus ditempatkan terpisah dan diberi tanda • Harus ada BAP dan dilaporkan ke instansi berwenang (Dinkes & Kemenkes) • Rekaman kegiatan pemusnahan harus dipelihara Pemusnahan dilakukan terhadap produk yang : • Diproduksi tanpa memenuhi persyaratan yg berlaku • Telah kadaluarsa • Tidak memenuhi syarat utk digunakan dlm peyanan kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau • Dicabut izin edarnya
  • 37. 9. PEMUSNAHAN ALAT KESEHATAN (lanjutan) Kegiatan pemusnahan harus memperhatikan hal berikut: 1) keselamatan personil yang melaksanakan pemusnahan; 2) kemungkinan penyalah-gunaan produk/kemasan; 3) meminimalkan dampak terhadap lingkungan; dan 4) peraturan perundang-undangan mengenai pembuangan limbah. Berita Acara Pemusnahan Alat Kesehatan harus ditandatangani oleh pimpinan perusahaan, PJT, dan saksi, dan sekurang- kurangnya mencantumkan: 1) waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan alat kesehatan; 2) jumlah dan jenis alat kesehatan; 3) PJT pelaksana pemusnahan alat kesehatan; 4) saksi dalam pelaksanaan pemusnahan alat kesehatan
  • 38. 10. ALAT KESEHATAN ILEGAL DAN TIDAK MEMENUHI SYARAT • Alkes ilegal dan TMS yg ditemukan dalam jaringan distribusi harus dipisahkan dari alkes lain, diberi label jelas • Penemuan produk ilegal dan TMS harus dilaporkan kepada instansi berwenang dan menginformasikan kepada pemilik izin edar
  • 39. 11. AUDIT INTERNAL • Harus ada SOP Audit internal yang meliputi tanggung jawab, persyaratan, perencanaan, dan pelaporan serta pemeliharaan hasil audit. • Dilakukan secara berkala, untuk memantau pelaksanaan CDAKB • Tidak boleh meng-audit pekerjaan sendiri • Hasil audit internal harus ditindaklanjuti untuk menghilangkan ketidaksesuaian serta penyebabnya tanpa penundaan • Rekaman kegiatan audit internal harus dipelihara
  • 40. 12. KAJIAN MANAJEMEN • Hasil-hasil audit • Umpan balik dari konsumen • Kinerja proses dan kesesuaian alkes • Status CAPA • Tindak lanjut dari kajian manajemen sebelumnya • Perubahan yg dapat mempengaruhi SMM • Rekomendasi untuk perbaikan • Persyaratan peraturan perundang-undangan INPUT UNTUK KAJIAN • Keputusan dan tindakan yang dikaitkan dgn perbaikan efektivitas dari sistem manajemen mutu dan prosesnya • Pengembangan alkes terkait persyaratan konsumen • Kebutuhan sumber daya OUTPUT KAJIAN Harus melakukan kajian terhadap SMM secara periodik sesuai rencana, untuk menjamin kecocokan, kecukupan, dan efektifitasnya secara berkesinambungan
  • 41. 13. AKTIVITAS PIHAK KETIGA(OUTSOURCHING ACTIVITY) D dapat menentukan kegiatan yang akan diserahkan kepada pihak ketiga sesuai kebutuhan, kecuali kegiatan penyimpanan C harus memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga menjadi bagian dari sistem audit sarana distribusi B harus memastikan jenis kontrol yang dilakukan kepada pihak ketiga A harus dapat mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh pihak ketiga sesuai peraturan yang berlaku. Kegiatan tersebut harus disepakati dalam kontrak tertulis
  • 42. NIB - Perusahaan harus mendaftarkan diri di website Http://oss.go.id untuk mendapatkan NIB 01 SERTIFIKAT DISTRIBUSI – Perusahaan harus memiliki sertifikat distribusi yang masih berlaku 02 SERTIFIKASI CDAKB –Surat permohonan sertifikasi CDAKB dapat diajukan melalui website http://sertifikasialk es.kemkes.go.id 03 OSS TAHAPAN SERTIFIKASI CDAKB
  • 43. 01 Permohonan Sertifikasi CDAKB Melalui website Seralkes 02 Pelaksanaan Audit CDAKB 03 Pemenuhan CAPA dengan batas waktu sesuai kesepakatan saat closing meeting 04 Penerbitan Sertifikat CDAKB BISNIS PROSES Sertifikasi CDAKB Audit Dokumen Site Visit PNBP Rp 5 juta
  • 44. Diajukan oleh Distributor Alkes atau Cabang Distributor Alkes Sertifikat distribusi atau Izin Cabang Data izin edar Pedoman Mutu Kajian Manajemen Audit Internal Sertifikat CDAKB Diberikan kepada Distributor atau Cabang Distributor yang memenuhi syarat Prosedur dan Rekaman Mutu Persyaratan Sertifikasi CDAKB Permenkes No 26/2018 pasal 28
  • 45. Perusahaan saya ingin mendaftar sertifikasi CDAKB.Apa yg perlu dipersiapkan?
  • 46. PERSIAPAN SARANA DISTRIBUSI SIAP DI AUDIT CDAKB? AUDIT INTERNAL Tinjauan manajemen DOKUMEN SDM Gedung dan fasilitas AKTIVITAS -SK tim audit internal -minimal 1 kali sudah melakukan audit internal -SK wakil manajemen -Minimal 1 kali sudah dilakukan tinjauan manajemen -Pembuatan pedoman mutu, SOP, intruksai kerja, formulir, cek list -Struktur organisasi & Urjab -PJT bekerja full time -Kompetensi -Data semua karyawan -Pelatihan -Hanya utk menyalurkan alkes -Jaga kebersihan & kontrol hama -Gudang terpisah utk produk NE steril , NE non steril, IVD dan EL - ada ruang karantina untuk produk retur/reject -Area penerimaan & pengiriman Sesuai SOP Pencatatan semua aktivitas Penyimpanan dokumen. KEPATUHAN REGULASI
  • 47. TERIMA KASIH Direktorat Pengawasan Alkes dan PKRT Ditjen FARMALKES Kementerian Kesehatan RI 021-5201890 pemdansert@gmail.com Http://sertifikasialkes.kemkes.go.id KEMENKES RI Gedung Adhyatma Lt. 8 R. 801 Jl HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4 – 9 Jakarta Selatan

Editor's Notes

  1. Image source: https://www.pexels.com/photo/person-using-macbook-374720/