SlideShare a Scribd company logo
PENGEMBANGAN DAN PERBANYAKAN
JAMUR AGENS ANTAGONIS UNTUK
MENGENDALIKAN OPT
I MADE REDANA
LABORATORIUM PHP TEMANGGUNG
I. PENDAHULUAN
Pasar global : Produksi pertanian
berkualitas tinggi.
Penggunaan pestisida mengakibatkan
tingginya biaya produksi, meninggalkan
residu pada tanaman dan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan.
Penggunaan pestisida dapat
diminimalkan atau dihindari dengan
mengoptimalkan penggunaan agens
hayati, salah satu diantaranya adalah
jamur Trichoderma sp,Gliocladium
sp, Pseudomonas flourescens
Jamur antagonis : jamur Gliocladium sp, Trichoderma
sp dan Pseudomonas fluorescens
Untuk mengendalikan penyakit
layu Fusarium sp, Rhizoctonia sp,
Sclerotium rolfsii dan Pytium sp
pada tanaman Hortikultura
Keunggulan Jamur Trichoderma sp
 Berkembangbiak sendiri maka keberadaannya
di lingkungan dapat bertahan lama
 Aman bagi lingkungan, hewan maupun manusia
karena tidak menimbulkan residu bahan kimia
berbahaya yang persisten di dalam tanah
 Sasaran yang spesifik
 Mampu mengkolonisasi rhizosfer dengan cepat
dan melindungi akar dari serangan patogen,
 Mampu mempercepat pertumbuhan tanaman
 Meningkatkan hasil dan secara ekonomis lebih
murah dibandingkan dengan fungisida kimia
Hasil Produksi di pasaran :
 Bevaria P (bahan aktif Beauveria bassiana)
 Thuricide HP (Bacillus thuringiensis),
 Saco P (Trichoderma koningii)
 Ganodium P (Gliocaldium spp).
Agens hayati yang dikembangkan dalam
berbagai formulasi media :
 Mikroorganisme entomopatogen
( Mettarhizium anisoplae )
 Beauveria bassiana, Vertillicium sp) ,
 Virus (SL-NPV)
 Agen antagonis (Jamur Trichoderma spp dan
Gliocladium spp).
IKarakteristik Jamur Trichoderma sp
• Sebagai jamur tanah saprofit, klas
Hyphomycetes, famili Tuberculariceae dan
ordo Hyphales.
• Koloni hijau tua, kosmopolit, tumbuh cepat
bertahan pada kondisi yang kurang
menguntungkan.
• Menghasilkan enzim Kitinase dan glukanase
mampu menghidrolisis kitin dan glukan yang
merupakan penyusun dinding sel dari
banyak jamur patogen tanaman.
II. Pengembangan Jamur
Trichoderma sp
a. Eksplorasi
Mencari dan menemukan jenis-jenis agens
hayati di lapangan dengan mengumpulkan
serangga terinfeksi oleh patogen dan calon
agens antagonis yang diambil dari tanah daerah
perakaran atau rhizosfir dan bagian lain
HASIL EKSPLORASI DARI
LAPANGAN/ LAHAN
Isolasi dan Pemurnian
 Contoh tanah ditimbang sebanyak 10 gr
 Masukkan ke dalam aquades sebanyak 100 ml, digojok ±
10 menit
 Kemudian diambil 1 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi
I, berisi 9 ml aquades. (pengenceran I)
 Dari tabung reaksi I diambil lagi 1 ml, dimasukkan ke
tabung reaksi II yang berisi 9 ml air (pengenceran II ),
dan seterusnya sampai pengenceran ke-4.
 Dari pengenceran terakhir, diambil 1 ml, dituangkan ke
petridish yang isi media PDA (proses isolasi/pemisahan)
 Media disimpan selama 2-3 hari, dilakukan pengamatan
jamur yang tumbuh.
 Identifikasi dan pemurnian terhadap jamur yang diduga
sebagai agens hayati
 Melakukan pengujian
1). Tanah
2). Perakaran tanaman / bagian tanaman
 Perakaran dipotong (± 1 cm), ditimbang sebanyak 10 gr.
 Masukkan ke dalam larutan aquadest (volume 100 ml),
digojog selama ± 10 menit
 Dari larutan tersebut diambil 1 ml, lalu masukkan ke dalam
tabung reaksi I, berisi 9 ml aquades dengan menggunakan
pipet (pengenceran I)
 Langkah selanjutnya sama dengan pengenceran contoh
tanah
 Jamur tumbuh pada media PDA diamati dan diidentifikasi
ditemukan agens hayati, selanjutnya pemurnian yaitu
dipindahkan/ditumbuhkan pada media agar (PDA) petridish
yang lain
 Hasil pemurnian dalam petridish, dipindahkan ke beberapa
tabung reaksi yang berisi agar miring (Isolat), simpan
selama 1-2 minggu akan keluar spora jamur yang murni
tanpa kontaminasi
b. Isolasi.
Memisahkan mikroorganisme dari
inangnya dan selanjutnya akan
diperoleh isolat murni
( sebagai stater ).
HASIL ISOLASI DARI SERANGGA DAN TANAH
Serangga
Tanah
Stater/ Bibit
c. Identifikasi
Dilakukan melalui 2 aspek
yaitu identifikasi status dan
identifikasi taksonomi
PETUGAS SEDANG MELAKUKAN
IDENTIFIKASI AGENS HAYATI
III. PERBANYAKAN Jamur
Trichoderma sp.
1. Sterilisasi Rungan, Alat dan Bahan
 Sterilisasi rungan
Bahan kimia (alkohol 70 %, Formalin 4 % dll)
Sinar ultraviolet (lampu UV).
 Sterilisasi Alat
Dengan udara panas (Oven); untuk test tube, petridish,
erlemeyer dll
Dengan api (Bunsen); untuk jarum ose, pinset
 Sterilisasi Bahan
Dengan bahan kimia seperti klorok; alkohol 70% untuk
isolat dll.
Dengan upa panas (Autoclave) untuk media biakan.
2. Pembuatan Media Agar (PDA)
 Bahan :
- Kentang = 250 gram
- Gula pasir/Dextrose = 20 gram
- Agar-agar = 15 - 20 gram (3 bungkus)
- Kapas / Alumunium foil
- Aquades/ air = 1100 ml.
 Alat :
Incase (ruang steril)
Jarum ose
Lampu bunsen
Rak tabung reaksi
Sprayer
Cara pembuatan :
 Kupas kentang ,dipotong (1 x 1 x 1 cm),
 Kentang direbus dalam 1100 ml aquades ±15 menit
setelah mendidih
 Saring , akan didapat ekstrak kentang
 Masukkan gula pasir/dextrose dan agar ,diaduk dan
api tetap menyala
 Volume dipertahankan sampai 1000 ml.
 Dimasukkan kedalam tabung reaksi (5 ml) atau
petridish (10 ml)
 Tutup tabung dengan kapas, petridish dengan kertas
minyak dan disterilkan dengan autoclave pada suhu
121 derajat celsius, dengan tekan 1,5 Atm selama
30 menit.
 Media pada test tube dimiringkan (bagian atas diberi
sandar), dibiarkan sampai beku.
 Media siap digunakan.
3. Proses Inokulasi
- Bahan dan Alat
Tabung inokulasi (isolat),Tabung reaksi yang berisi gara
miring,Alkohol 70 %,Lampu bunsen,Incase (box inokulasi),Jarum
Ose
- Persiapan ruangan inokulasi
Ruang bersih, tertutup, rungan inokulasi dan inkubasi dibuat
terpisah .
- Penyeterilan alat dan ruangan inokulasi
Incase dan peralatan inokulasi disterilkan dengan alkohol 70 %,10
menit sebelum proses lampu bunsen dinyalakan
- Proses inokulasi pada media agar.
Siapkan inokulan,agar miring
 Panaskan jarum ose, sterilkan dengan alkohol 70 %
Buka kedua tutup tabung dan mulut tabung diatas api.
Ambil spora dari tabung yang berisi inokulan dengan menggunakan
jarum ose, masukkan dan goreskan ke tabung yang berisi agar.
Inkubasi selama 1 minggu, dan jamur akan mulai muncul setalah 3
hari.
1. Media Cair (EKG)
Alat :
- Aerator (pompa aquarium) - Tabung/botol kaca
- Selang plastik - Pipet tetes
-Dandang - Kompor
- Autoclave - Pisau dll.
Bahan :
- Kentang = 150 gram - Gula pasir = 10 gram
- Kmno4 = 2 gram - Saringan udara (glass wool)
- Stater jamur B. bassiana, M. anisopliae, Verticillium sp,
Trichoderma sp, Gliocladium spp dll.
- Aquades/air matang = 1000 ml.
Cara kerja :
• Kentang, iris tipis ukuran 1 x 1 x 1 Cm dan dicuci.
• Masukkan ke dalam panci, + 1100 ml aquades atau air.
• Saring ekstrak kentang dalam gelas piala.
• Tambahkan gula pasir dan aduk.
• Saring gula dan ekstrak kentang, tampung ke erlemeyer.
• Masukkan ke autoclave pada suhu 121 oC ± 15 menit.
• Setelah dingin masukkan biakan murni agens hayati @ 3
jarum ose. Media siap untuk diinkubasi dengan alat
fermentor selama 1 minggu.
• Perhatikan gelembung udara yang keluar. jika ada yang
tidak keluar gelembung berarti ada kebocoran.
• Media cair berubah warna menjadi putih keruh dan tidak
berbau, tetapi jika terjadi kontaminasi berbau busuk.
• Selama proses berlangsung listrik tidak boleh mati, dan
jika mati harus diulang dari awal.
2. Media Padat (Jagung pecah dan Beras)
Bahan :
- Jagung pecah dan beras masing-masing = 1 Kg.
- Plastik tahan panas ukuran 12 x 20 x 0,05 cm
- Air bersih
- Stater jamur B. bassiana, M. anisopliae, Verticillium sp,
Trichoderma sp, Gliocladium spp dll.
- Spritus dan alkohol.
Alat :
- Kompor/Autoclave - Dandang - Jarum ose
- Timbangan - Panci - Lemari pendingin
- Erlemeyer - Pengaduk - Lampu bunsen
- Baki plastik - Tabung reaksi - Sendok
- Incase - Dandang - Rak kayu
Cara kerja :
 Cuci beras /jagung pecah, kemudian tiriskan
 Panaskan air dalam panci sampai mendidih
 Masukkan beras ± selama 3 - 4 mnt, dan jagung 7 – 10 mnt.
 Tiriskan beras sampai dingin, sedangkan untuk jagung
tambahkan air panas secukupnya.
 Masukkan kedalam kantong plastik sebanyak 100
gram/kantong.
 Sterilisasi dengan dandang, bahan ditanak selama 2-3 jam,
setiap satu jam dibalik posisinya, sterilasi dengan
Autoclave cukup 15 menit .
 Media dinginkan dan disimpan pada tempat yang bersih
dan teduh.
 Setelah dingin media siap diinokulasi dengan agens hayati
dengan menggunakan jarum ose dilakukan didalam incase.
 Inkubasi dalam ruang bersih.
 Media padat yang telah ditutupi miselia yang berumur 7-
14 hari dapat digunakan untuk aplikasi.
3. Media padat dari kaolin.
 Bahan :
- Agens hayati yang meliputi : B. bassiana, M.anisopliae,
Verticillium sp, Trichoderma spp dan Gliocladium spp
dari media padat Jagung / Beras yang sudah jadi
(ditumbuhi agens hayati).
- Air Steril
- Tepung Kaolin.
 Alat :
- Gelas Ukur 1000 ml - Corong dan saringan
- Sentrifuse
- Tabung reaksi 10 cc - Oven - Haemocytometer
- Saringan/ayakkan
CARA KERJA :
 Agens hayati pada media padat dicampur dengan air
steril secukupnya, diaduk agar spora terlepas dari media.
 Larutan spora agens hayati di pisahkan antara spora
dengan air melalu proses pengendapan dengan alat
sentrifuse.
 Spora dicampur dengan bahan pembawa ( kaolin ) sampai
merata. Agar tercampur secara merata / Homogen
antara spora dengan kaolin sedikit dengan air steril (
untuk 100 gr biakan agens hayati media padat dicampur
100 gr kaolin ).
 Kemudian dikering anginkan / diopen ( 25ºC ) selanjutnya
di gerus untuk menghancurkan gumpalan yang masih ada
setelah itu disaring.
 Dihitung kerapatan spora dengan Haemocytometer lalu
dikemas sesuai kebutuhan selanjutnya disimpan /
digunakan.
IV. CARA APLIKASI AGENS HAYATI
Aplikasi agens hayati di lapangan sebaiknya
dilakukan pada pagi hari sebelum jam 08.00
WIB dan sore hari (Jam 15.30 WIB).
Efektifitas agens hayati di lapang sangat
dipengaruhi tingkat virulensi, viabilitas dan
konsentrasi spora.
Cara aplikasi agens hayati dengan
berbagai formulasi media
1. Media Cair
 Campurkan 100 ml inokulum media cair dengan 15 liter
air bersih
 Tambahkan 2 sendok teh gula pasir sebagai makanan
cadangan selama agens hayati belum mendapat inang
aslinya.
 Tambahkan 1 sendok the detergen kedalam larutan
sebagai bahan perata
 Masukkan larutan tersebut kedalam tangki, semprot
secara perlahan-lahan
 Untuk memperoleh hasil pengendalian yang baik, ulangi
penyemprotan setiap 1 minggu sekali.
 Jika setelah penyemprotan terjadi hujan maka aplikasi
diulang keesokan harinya.
2. Media Padat (Beras,Jagung pecah dan Kaolin)
 100 Gram biakan kemudian dilarutkan kedalam 1 liter
air, lalu diremas-remas sampai agens hayati terpisah
dari media, kemudian disaring, Tetapi yang berupa
tepung dapat langsung dicampur dengan air.
 Tambahkan sedikit detergen dan gula pasir pada
larutan, kemudian diaduk sampai homogen.
 Tambahkan air sehingga menjadi 10 liter larutan
semprot.
 Penyemprotan diarahkan pada organisme sasaran.
SKEMA PENGEMBANGAN MEDIA CAIR (EKG)
DENGAN FERMENTOR SANGAT SEDERHANA
SKEMA PENGEMBANGAN FORMULASI
MEDIA PADAT DENGAN TEPUNG KAOLIN
CAMPUR
DGN AIR
SECUKUP
NYA
BIAKAN YG
SUDAH JADI
SARING KE
DALAM GELAS
PIALA
MASUKKAN
KEDALAM
TABUNG
REAKSI
CENTRIFUSE
3500 rpm , 15
Menit
DIKEMAS DISARING DIGERUS DIKERING
ANGINKAN / DI
OVEN 25º - 30º C.
HASIL CENTRIFUSE +
AQUADES DGN
PERBANDINGAN 1 : 10 +
KAOLIN.
PERBANDINGAN 100 gr
MEDIA PADAT DICAMPUR
DGN 100 gr KAOLIN
KUKUS
DENGAN
DANDANG
± 30 MENIT (
¾ MASAK )
BERAS /
JAGUNG
GILING
MASUKKAN
MEDIA DALAM
KANTONG
PLASTIK ± 100 gr
STERILKAN
DENGAN
DANDANG 1
– 2 JAM
AUTOCLAV
E (120 C ;1,5
ATM 20
MENIT)
MEDIA
SIAP DI
INOKU
LASI
ISOLAT
CUCI BERSIH
SIRAM DGN
AIR PANAS
DINGINKAN
DINGINKAN
NASI BERAS /
JAGUNG FERMENTOR
INOKULUM
( F1 )
INOKULUM
( F2 )
SIAP DIPAKAI
INKUBASIKAN
SKEMA PENGEMBANGAN FORMULASI
MEDIA PADAT
( BERAS / JAGUNG PECAH )
Pencucian jagung
Jagung ditiriskan
Pengukusan Jagung
Pendinginan Jagung
Insert workgroup
logo on slide master
Insert workgroup name on slide master
Projects
Documents
Team
Links
What’s New
Home
Pengemasan Jagung
Pada Kantong Plastik
Sterilisasi Jagung
Inokulasi Jamur / Starter ke Media
Jagung
Inkubasi Inokulum

More Related Content

Similar to PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
mikro ppt.pptx
mikro ppt.pptxmikro ppt.pptx
mikro ppt.pptx
CintaAlya1
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoLutfia Nur Izzati
 
budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptx
FaisalSetiawan9
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahsujononasa
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
nisha althaf
 
Pertanian Organik Selada
Pertanian Organik SeladaPertanian Organik Selada
Pertanian Organik Selada
Koko Tampubolon, SP
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
L. Novia Wisudyaningrum
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
Agung Nugraha
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
HeruSigitSetiawan
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
 
Intern Sertum
Intern SertumIntern Sertum
Intern Sertum
rindaaulutamii
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
Warta Wirausaha
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Ikha Linzaykarisma
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
wulannsftri
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5progsus6
 

Similar to PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt (20)

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
mikro ppt.pptx
mikro ppt.pptxmikro ppt.pptx
mikro ppt.pptx
 
Proses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de cocoProses pembuatan nata de coco
Proses pembuatan nata de coco
 
budidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptxbudidaya jamur tiram.pptx
budidaya jamur tiram.pptx
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
mikrobiologi (sterilisasi)
 mikrobiologi (sterilisasi) mikrobiologi (sterilisasi)
mikrobiologi (sterilisasi)
 
Pertanian Organik Selada
Pertanian Organik SeladaPertanian Organik Selada
Pertanian Organik Selada
 
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
Mikrobiologi dan Akuatik (PEMBUATAN MEDIA)
 
Paper agung
Paper agungPaper agung
Paper agung
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
 
Mikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasiMikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasi
 
Blast daun
Blast daunBlast daun
Blast daun
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Intern Sertum
Intern SertumIntern Sertum
Intern Sertum
 
Pedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikanPedoman informasi pakan ikan
Pedoman informasi pakan ikan
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosaTeknologi formulasi iii infus dekstrosa
Teknologi formulasi iii infus dekstrosa
 
Mikologi kel 5
Mikologi kel 5Mikologi kel 5
Mikologi kel 5
 

Recently uploaded

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
FazaKhilwan1
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
NathanielIbram
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 

Recently uploaded (10)

481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdfFinal_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
Final_Alur registrasi Plataran Sehat_webinar series HTBS 2024.pdf
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdfTahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
Tahapan Sinkron kurikulum merdeka pmm.pdf
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 

PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt

  • 1. PENGEMBANGAN DAN PERBANYAKAN JAMUR AGENS ANTAGONIS UNTUK MENGENDALIKAN OPT I MADE REDANA LABORATORIUM PHP TEMANGGUNG
  • 2. I. PENDAHULUAN Pasar global : Produksi pertanian berkualitas tinggi. Penggunaan pestisida mengakibatkan tingginya biaya produksi, meninggalkan residu pada tanaman dan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
  • 3. Penggunaan pestisida dapat diminimalkan atau dihindari dengan mengoptimalkan penggunaan agens hayati, salah satu diantaranya adalah jamur Trichoderma sp,Gliocladium sp, Pseudomonas flourescens
  • 4. Jamur antagonis : jamur Gliocladium sp, Trichoderma sp dan Pseudomonas fluorescens Untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium sp, Rhizoctonia sp, Sclerotium rolfsii dan Pytium sp pada tanaman Hortikultura
  • 5. Keunggulan Jamur Trichoderma sp  Berkembangbiak sendiri maka keberadaannya di lingkungan dapat bertahan lama  Aman bagi lingkungan, hewan maupun manusia karena tidak menimbulkan residu bahan kimia berbahaya yang persisten di dalam tanah  Sasaran yang spesifik  Mampu mengkolonisasi rhizosfer dengan cepat dan melindungi akar dari serangan patogen,  Mampu mempercepat pertumbuhan tanaman  Meningkatkan hasil dan secara ekonomis lebih murah dibandingkan dengan fungisida kimia
  • 6. Hasil Produksi di pasaran :  Bevaria P (bahan aktif Beauveria bassiana)  Thuricide HP (Bacillus thuringiensis),  Saco P (Trichoderma koningii)  Ganodium P (Gliocaldium spp). Agens hayati yang dikembangkan dalam berbagai formulasi media :  Mikroorganisme entomopatogen ( Mettarhizium anisoplae )  Beauveria bassiana, Vertillicium sp) ,  Virus (SL-NPV)  Agen antagonis (Jamur Trichoderma spp dan Gliocladium spp).
  • 7. IKarakteristik Jamur Trichoderma sp • Sebagai jamur tanah saprofit, klas Hyphomycetes, famili Tuberculariceae dan ordo Hyphales. • Koloni hijau tua, kosmopolit, tumbuh cepat bertahan pada kondisi yang kurang menguntungkan. • Menghasilkan enzim Kitinase dan glukanase mampu menghidrolisis kitin dan glukan yang merupakan penyusun dinding sel dari banyak jamur patogen tanaman.
  • 8. II. Pengembangan Jamur Trichoderma sp a. Eksplorasi Mencari dan menemukan jenis-jenis agens hayati di lapangan dengan mengumpulkan serangga terinfeksi oleh patogen dan calon agens antagonis yang diambil dari tanah daerah perakaran atau rhizosfir dan bagian lain
  • 10. Isolasi dan Pemurnian  Contoh tanah ditimbang sebanyak 10 gr  Masukkan ke dalam aquades sebanyak 100 ml, digojok ± 10 menit  Kemudian diambil 1 ml, masukkan ke dalam tabung reaksi I, berisi 9 ml aquades. (pengenceran I)  Dari tabung reaksi I diambil lagi 1 ml, dimasukkan ke tabung reaksi II yang berisi 9 ml air (pengenceran II ), dan seterusnya sampai pengenceran ke-4.  Dari pengenceran terakhir, diambil 1 ml, dituangkan ke petridish yang isi media PDA (proses isolasi/pemisahan)  Media disimpan selama 2-3 hari, dilakukan pengamatan jamur yang tumbuh.  Identifikasi dan pemurnian terhadap jamur yang diduga sebagai agens hayati  Melakukan pengujian 1). Tanah
  • 11. 2). Perakaran tanaman / bagian tanaman  Perakaran dipotong (± 1 cm), ditimbang sebanyak 10 gr.  Masukkan ke dalam larutan aquadest (volume 100 ml), digojog selama ± 10 menit  Dari larutan tersebut diambil 1 ml, lalu masukkan ke dalam tabung reaksi I, berisi 9 ml aquades dengan menggunakan pipet (pengenceran I)  Langkah selanjutnya sama dengan pengenceran contoh tanah  Jamur tumbuh pada media PDA diamati dan diidentifikasi ditemukan agens hayati, selanjutnya pemurnian yaitu dipindahkan/ditumbuhkan pada media agar (PDA) petridish yang lain  Hasil pemurnian dalam petridish, dipindahkan ke beberapa tabung reaksi yang berisi agar miring (Isolat), simpan selama 1-2 minggu akan keluar spora jamur yang murni tanpa kontaminasi
  • 12. b. Isolasi. Memisahkan mikroorganisme dari inangnya dan selanjutnya akan diperoleh isolat murni ( sebagai stater ).
  • 13. HASIL ISOLASI DARI SERANGGA DAN TANAH Serangga Tanah Stater/ Bibit
  • 14. c. Identifikasi Dilakukan melalui 2 aspek yaitu identifikasi status dan identifikasi taksonomi
  • 16. III. PERBANYAKAN Jamur Trichoderma sp. 1. Sterilisasi Rungan, Alat dan Bahan  Sterilisasi rungan Bahan kimia (alkohol 70 %, Formalin 4 % dll) Sinar ultraviolet (lampu UV).  Sterilisasi Alat Dengan udara panas (Oven); untuk test tube, petridish, erlemeyer dll Dengan api (Bunsen); untuk jarum ose, pinset  Sterilisasi Bahan Dengan bahan kimia seperti klorok; alkohol 70% untuk isolat dll. Dengan upa panas (Autoclave) untuk media biakan.
  • 17. 2. Pembuatan Media Agar (PDA)  Bahan : - Kentang = 250 gram - Gula pasir/Dextrose = 20 gram - Agar-agar = 15 - 20 gram (3 bungkus) - Kapas / Alumunium foil - Aquades/ air = 1100 ml.  Alat : Incase (ruang steril) Jarum ose Lampu bunsen Rak tabung reaksi Sprayer
  • 18. Cara pembuatan :  Kupas kentang ,dipotong (1 x 1 x 1 cm),  Kentang direbus dalam 1100 ml aquades ±15 menit setelah mendidih  Saring , akan didapat ekstrak kentang  Masukkan gula pasir/dextrose dan agar ,diaduk dan api tetap menyala  Volume dipertahankan sampai 1000 ml.  Dimasukkan kedalam tabung reaksi (5 ml) atau petridish (10 ml)  Tutup tabung dengan kapas, petridish dengan kertas minyak dan disterilkan dengan autoclave pada suhu 121 derajat celsius, dengan tekan 1,5 Atm selama 30 menit.  Media pada test tube dimiringkan (bagian atas diberi sandar), dibiarkan sampai beku.  Media siap digunakan.
  • 19. 3. Proses Inokulasi - Bahan dan Alat Tabung inokulasi (isolat),Tabung reaksi yang berisi gara miring,Alkohol 70 %,Lampu bunsen,Incase (box inokulasi),Jarum Ose - Persiapan ruangan inokulasi Ruang bersih, tertutup, rungan inokulasi dan inkubasi dibuat terpisah . - Penyeterilan alat dan ruangan inokulasi Incase dan peralatan inokulasi disterilkan dengan alkohol 70 %,10 menit sebelum proses lampu bunsen dinyalakan - Proses inokulasi pada media agar. Siapkan inokulan,agar miring  Panaskan jarum ose, sterilkan dengan alkohol 70 % Buka kedua tutup tabung dan mulut tabung diatas api. Ambil spora dari tabung yang berisi inokulan dengan menggunakan jarum ose, masukkan dan goreskan ke tabung yang berisi agar. Inkubasi selama 1 minggu, dan jamur akan mulai muncul setalah 3 hari.
  • 20. 1. Media Cair (EKG) Alat : - Aerator (pompa aquarium) - Tabung/botol kaca - Selang plastik - Pipet tetes -Dandang - Kompor - Autoclave - Pisau dll. Bahan : - Kentang = 150 gram - Gula pasir = 10 gram - Kmno4 = 2 gram - Saringan udara (glass wool) - Stater jamur B. bassiana, M. anisopliae, Verticillium sp, Trichoderma sp, Gliocladium spp dll. - Aquades/air matang = 1000 ml.
  • 21. Cara kerja : • Kentang, iris tipis ukuran 1 x 1 x 1 Cm dan dicuci. • Masukkan ke dalam panci, + 1100 ml aquades atau air. • Saring ekstrak kentang dalam gelas piala. • Tambahkan gula pasir dan aduk. • Saring gula dan ekstrak kentang, tampung ke erlemeyer. • Masukkan ke autoclave pada suhu 121 oC ± 15 menit. • Setelah dingin masukkan biakan murni agens hayati @ 3 jarum ose. Media siap untuk diinkubasi dengan alat fermentor selama 1 minggu. • Perhatikan gelembung udara yang keluar. jika ada yang tidak keluar gelembung berarti ada kebocoran. • Media cair berubah warna menjadi putih keruh dan tidak berbau, tetapi jika terjadi kontaminasi berbau busuk. • Selama proses berlangsung listrik tidak boleh mati, dan jika mati harus diulang dari awal.
  • 22. 2. Media Padat (Jagung pecah dan Beras) Bahan : - Jagung pecah dan beras masing-masing = 1 Kg. - Plastik tahan panas ukuran 12 x 20 x 0,05 cm - Air bersih - Stater jamur B. bassiana, M. anisopliae, Verticillium sp, Trichoderma sp, Gliocladium spp dll. - Spritus dan alkohol. Alat : - Kompor/Autoclave - Dandang - Jarum ose - Timbangan - Panci - Lemari pendingin - Erlemeyer - Pengaduk - Lampu bunsen - Baki plastik - Tabung reaksi - Sendok - Incase - Dandang - Rak kayu
  • 23. Cara kerja :  Cuci beras /jagung pecah, kemudian tiriskan  Panaskan air dalam panci sampai mendidih  Masukkan beras ± selama 3 - 4 mnt, dan jagung 7 – 10 mnt.  Tiriskan beras sampai dingin, sedangkan untuk jagung tambahkan air panas secukupnya.  Masukkan kedalam kantong plastik sebanyak 100 gram/kantong.  Sterilisasi dengan dandang, bahan ditanak selama 2-3 jam, setiap satu jam dibalik posisinya, sterilasi dengan Autoclave cukup 15 menit .  Media dinginkan dan disimpan pada tempat yang bersih dan teduh.  Setelah dingin media siap diinokulasi dengan agens hayati dengan menggunakan jarum ose dilakukan didalam incase.  Inkubasi dalam ruang bersih.  Media padat yang telah ditutupi miselia yang berumur 7- 14 hari dapat digunakan untuk aplikasi.
  • 24. 3. Media padat dari kaolin.  Bahan : - Agens hayati yang meliputi : B. bassiana, M.anisopliae, Verticillium sp, Trichoderma spp dan Gliocladium spp dari media padat Jagung / Beras yang sudah jadi (ditumbuhi agens hayati). - Air Steril - Tepung Kaolin.  Alat : - Gelas Ukur 1000 ml - Corong dan saringan - Sentrifuse - Tabung reaksi 10 cc - Oven - Haemocytometer - Saringan/ayakkan
  • 25. CARA KERJA :  Agens hayati pada media padat dicampur dengan air steril secukupnya, diaduk agar spora terlepas dari media.  Larutan spora agens hayati di pisahkan antara spora dengan air melalu proses pengendapan dengan alat sentrifuse.  Spora dicampur dengan bahan pembawa ( kaolin ) sampai merata. Agar tercampur secara merata / Homogen antara spora dengan kaolin sedikit dengan air steril ( untuk 100 gr biakan agens hayati media padat dicampur 100 gr kaolin ).  Kemudian dikering anginkan / diopen ( 25ºC ) selanjutnya di gerus untuk menghancurkan gumpalan yang masih ada setelah itu disaring.  Dihitung kerapatan spora dengan Haemocytometer lalu dikemas sesuai kebutuhan selanjutnya disimpan / digunakan.
  • 26. IV. CARA APLIKASI AGENS HAYATI Aplikasi agens hayati di lapangan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 08.00 WIB dan sore hari (Jam 15.30 WIB). Efektifitas agens hayati di lapang sangat dipengaruhi tingkat virulensi, viabilitas dan konsentrasi spora.
  • 27. Cara aplikasi agens hayati dengan berbagai formulasi media 1. Media Cair  Campurkan 100 ml inokulum media cair dengan 15 liter air bersih  Tambahkan 2 sendok teh gula pasir sebagai makanan cadangan selama agens hayati belum mendapat inang aslinya.  Tambahkan 1 sendok the detergen kedalam larutan sebagai bahan perata  Masukkan larutan tersebut kedalam tangki, semprot secara perlahan-lahan  Untuk memperoleh hasil pengendalian yang baik, ulangi penyemprotan setiap 1 minggu sekali.  Jika setelah penyemprotan terjadi hujan maka aplikasi diulang keesokan harinya.
  • 28. 2. Media Padat (Beras,Jagung pecah dan Kaolin)  100 Gram biakan kemudian dilarutkan kedalam 1 liter air, lalu diremas-remas sampai agens hayati terpisah dari media, kemudian disaring, Tetapi yang berupa tepung dapat langsung dicampur dengan air.  Tambahkan sedikit detergen dan gula pasir pada larutan, kemudian diaduk sampai homogen.  Tambahkan air sehingga menjadi 10 liter larutan semprot.  Penyemprotan diarahkan pada organisme sasaran.
  • 29.
  • 30. SKEMA PENGEMBANGAN MEDIA CAIR (EKG) DENGAN FERMENTOR SANGAT SEDERHANA
  • 31. SKEMA PENGEMBANGAN FORMULASI MEDIA PADAT DENGAN TEPUNG KAOLIN CAMPUR DGN AIR SECUKUP NYA BIAKAN YG SUDAH JADI SARING KE DALAM GELAS PIALA MASUKKAN KEDALAM TABUNG REAKSI CENTRIFUSE 3500 rpm , 15 Menit DIKEMAS DISARING DIGERUS DIKERING ANGINKAN / DI OVEN 25º - 30º C. HASIL CENTRIFUSE + AQUADES DGN PERBANDINGAN 1 : 10 + KAOLIN. PERBANDINGAN 100 gr MEDIA PADAT DICAMPUR DGN 100 gr KAOLIN
  • 32. KUKUS DENGAN DANDANG ± 30 MENIT ( ¾ MASAK ) BERAS / JAGUNG GILING MASUKKAN MEDIA DALAM KANTONG PLASTIK ± 100 gr STERILKAN DENGAN DANDANG 1 – 2 JAM AUTOCLAV E (120 C ;1,5 ATM 20 MENIT) MEDIA SIAP DI INOKU LASI ISOLAT CUCI BERSIH SIRAM DGN AIR PANAS DINGINKAN DINGINKAN NASI BERAS / JAGUNG FERMENTOR INOKULUM ( F1 ) INOKULUM ( F2 ) SIAP DIPAKAI INKUBASIKAN SKEMA PENGEMBANGAN FORMULASI MEDIA PADAT ( BERAS / JAGUNG PECAH )
  • 35. Insert workgroup logo on slide master Insert workgroup name on slide master Projects Documents Team Links What’s New Home Pengemasan Jagung Pada Kantong Plastik Sterilisasi Jagung
  • 36. Inokulasi Jamur / Starter ke Media Jagung