Dokumen ini membahas kerangka kurikulum matematik untuk sekolah rendah di Malaysia, termasuk tujuan, fokus, struktur, objektif, bidang pembelajaran, dan kemahiran yang ingin dikembangkan pada siswa."
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika berbasis konstruktivisme sesuai kurikulum 2013. Terdapat penjelasan mengenai model pembelajaran, contoh analisis topik, dan peta konsep matematika SMA. Buku ini membahas berbagai materi pelajaran matematika seperti program linear, matriks, sistem persamaan linear, persamaan garis lurus, dan lainnya beserta contoh soal latihan untuk mengevaluasi pemahaman s
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran matematik tahun 4azhariarif
Dokumen ini membahas kurikulum standard matematik untuk tahun empat sekolah rendah di Malaysia, yang bertujuan membangun pemahaman dan kemahiran matematik serta aplikasinya dalam kehidupan seharian. Kandungan kurikulum ini dibahagikan kepada empat bidang yaitu nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian."
Dokumen ini membahas kerangka kurikulum matematik untuk sekolah rendah di Malaysia, termasuk tujuan, fokus, struktur, objektif, bidang pembelajaran, dan kemahiran yang ingin dikembangkan pada siswa."
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika berbasis konstruktivisme sesuai kurikulum 2013. Terdapat penjelasan mengenai model pembelajaran, contoh analisis topik, dan peta konsep matematika SMA. Buku ini membahas berbagai materi pelajaran matematika seperti program linear, matriks, sistem persamaan linear, persamaan garis lurus, dan lainnya beserta contoh soal latihan untuk mengevaluasi pemahaman s
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran matematik tahun 4azhariarif
Dokumen ini membahas kurikulum standard matematik untuk tahun empat sekolah rendah di Malaysia, yang bertujuan membangun pemahaman dan kemahiran matematik serta aplikasinya dalam kehidupan seharian. Kandungan kurikulum ini dibahagikan kepada empat bidang yaitu nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian."
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan struktur pendidikan matematika sekolah rendah, objektif kurikulum, dan kerangka kurikulum yang terdiri dari empat bidang pembelajaran: nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian. Dokumen ini juga menekankan pentingnya membentuk fikiran matematika pada siswa melalui
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran matematik sk tahun 4suriyatisaim
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum matematika untuk membangun pemahaman konsep dasar dan kemampuan penyelesaian masalah pada siswa. Dokumen ini juga menjelaskan struktur kurikulum matematika sekolah rendah yang terdiri dari empat bidang pembelajaran yaitu nomor dan operasi, ukuran dan geometri, hubungan dan aljabar, serta
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum matematika untuk membangun potensi murid. Kandungan kurikulum dibahagikan kepada empat bidang pembelajaran: nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian. Kurikulum ini bertujuan membentuk pemikiran matematik murid melalui pendekatan yang men
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan empat bidang pembelajaran matematika (nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, statistik dan kebarangkalian) dan tujuan untuk membangun pemahaman konsep matematika serta kemahiran pemecahan masalah pada murid. Dokumen ini juga menyoroti pendekatan pembelajaran yang menekankan penyelesaian masalah, komunikasi
Dokumen ini membahaskan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran matematik tahun 4. Ia menjelaskan matlamat kurikulum untuk membangun pemahaman konsep dan kemahiran matematik serta mengaplikasikannya dalam kehidupan harian. Dokumen ini juga menyoroti empat bidang pembelajaran matematik dan kemahiran yang perlu dibangunkan untuk membentuk pemikiran matematik murid.
Dokumen ini membahas kurikulum matematika untuk tahun enam sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan objektif kurikulum matematika untuk membangun pemahaman konsep matematika dan kemahiran dasar serta mengaplikasikannya dalam kehidupan seharian. Dokumen ini juga menjelaskan empat bidang pembelajaran matematika dan standar kandungan serta pembelajaran untuk setiap bidang.
K11 bg matematika sma kelas xi_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini merupakan buku petunjuk guru mata pelajaran matematika untuk kelas XI SMA/MA/SMK sesuai kurikulum 2013. Buku ini berisi penjelasan mengenai model pembelajaran berbasis konstruktivisme dan pedoman penyusunan rencana pembelajaran, diikuti dengan pembahasan materi pelajaran seperti program linear, matriks, sistem persamaan linear, persamaan garis lurus, barisan dan deret tak hingga, trigonometri, serta contoh so
Dokumen tersebut merangkum kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran matematik tahun satu 2010. Ia menyenaraikan objektif, struktur, bidang pembelajaran dan proses pembelajaran matematik untuk membentuk pemikiran matematik murid. Dokumen ini juga menyatakan matlamat untuk membina pemahaman asas matematik dan kemahiran untuk diaplikasi dalam kehidupan.
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan khas (masalah pembelajaran) tahun empat 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menyediakan panduan mengenai matlamat, objektif, kandungan standard dan proses pengajaran dan pembelajaran untuk mata pelajaran matematik bagi murid-murid yang menghadapi masalah pembelajaran. Dokumen ini menekankan pembangunan potensi murid
Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini memberikan petunjuk penggunaan buku guru matematika untuk implementasi Kurikulum 2013. Buku ini menjelaskan model pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan pendekatan scientific learning dan pedoman penyusunan rencana pembelajaran. Buku ini memuat materi pembelajaran matematika kelas X tentang eksponen dan logaritma, persamaan dan pertidaksamaan linear, sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, matriks, serta uji kompetensi untuk mengevalu
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam mengajarkan mata pelajaran matematika kelas X sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku ini menjelaskan konsep-konsep matematika, contoh soal dan penyelesaiannya, serta saran-saran untuk pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Materi yang diajarkan meliputi eksponen dan logaritma, persamaan dan pertidaksamaan linear, sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, matriks, relasi dan
Lokakarya yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan merancang modifikasi modul projek yang sesuai dengan kondisi sekolah. [/ringkasan]
More Related Content
Similar to 3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan struktur pendidikan matematika sekolah rendah, objektif kurikulum, dan kerangka kurikulum yang terdiri dari empat bidang pembelajaran: nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian. Dokumen ini juga menekankan pentingnya membentuk fikiran matematika pada siswa melalui
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran matematik sk tahun 4suriyatisaim
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum matematika untuk membangun pemahaman konsep dasar dan kemampuan penyelesaian masalah pada siswa. Dokumen ini juga menjelaskan struktur kurikulum matematika sekolah rendah yang terdiri dari empat bidang pembelajaran yaitu nomor dan operasi, ukuran dan geometri, hubungan dan aljabar, serta
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum matematika untuk membangun potensi murid. Kandungan kurikulum dibahagikan kepada empat bidang pembelajaran: nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian. Kurikulum ini bertujuan membentuk pemikiran matematik murid melalui pendekatan yang men
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan empat bidang pembelajaran matematika (nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, statistik dan kebarangkalian) dan tujuan untuk membangun pemahaman konsep matematika serta kemahiran pemecahan masalah pada murid. Dokumen ini juga menyoroti pendekatan pembelajaran yang menekankan penyelesaian masalah, komunikasi
Dokumen ini membahaskan kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran matematik tahun 4. Ia menjelaskan matlamat kurikulum untuk membangun pemahaman konsep dan kemahiran matematik serta mengaplikasikannya dalam kehidupan harian. Dokumen ini juga menyoroti empat bidang pembelajaran matematik dan kemahiran yang perlu dibangunkan untuk membentuk pemikiran matematik murid.
Dokumen ini membahas kurikulum matematika untuk tahun enam sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan objektif kurikulum matematika untuk membangun pemahaman konsep matematika dan kemahiran dasar serta mengaplikasikannya dalam kehidupan seharian. Dokumen ini juga menjelaskan empat bidang pembelajaran matematika dan standar kandungan serta pembelajaran untuk setiap bidang.
K11 bg matematika sma kelas xi_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini merupakan buku petunjuk guru mata pelajaran matematika untuk kelas XI SMA/MA/SMK sesuai kurikulum 2013. Buku ini berisi penjelasan mengenai model pembelajaran berbasis konstruktivisme dan pedoman penyusunan rencana pembelajaran, diikuti dengan pembahasan materi pelajaran seperti program linear, matriks, sistem persamaan linear, persamaan garis lurus, barisan dan deret tak hingga, trigonometri, serta contoh so
Dokumen tersebut merangkum kurikulum standard sekolah rendah untuk mata pelajaran matematik tahun satu 2010. Ia menyenaraikan objektif, struktur, bidang pembelajaran dan proses pembelajaran matematik untuk membentuk pemikiran matematik murid. Dokumen ini juga menyatakan matlamat untuk membina pemahaman asas matematik dan kemahiran untuk diaplikasi dalam kehidupan.
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan khas (masalah pembelajaran) tahun empat 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menyediakan panduan mengenai matlamat, objektif, kandungan standard dan proses pengajaran dan pembelajaran untuk mata pelajaran matematik bagi murid-murid yang menghadapi masalah pembelajaran. Dokumen ini menekankan pembangunan potensi murid
Buku Guru matematika_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
Buku ini memberikan petunjuk penggunaan buku guru matematika untuk implementasi Kurikulum 2013. Buku ini menjelaskan model pembelajaran berbasis konstruktivisme dengan pendekatan scientific learning dan pedoman penyusunan rencana pembelajaran. Buku ini memuat materi pembelajaran matematika kelas X tentang eksponen dan logaritma, persamaan dan pertidaksamaan linear, sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, matriks, serta uji kompetensi untuk mengevalu
Buku ini memberikan panduan bagi guru dalam mengajarkan mata pelajaran matematika kelas X sesuai dengan Kurikulum 2013. Buku ini menjelaskan konsep-konsep matematika, contoh soal dan penyelesaiannya, serta saran-saran untuk pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Materi yang diajarkan meliputi eksponen dan logaritma, persamaan dan pertidaksamaan linear, sistem persamaan dan pertidaksamaan linear, matriks, relasi dan
Lokakarya yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan merancang modifikasi modul projek yang sesuai dengan kondisi sekolah. [/ringkasan]
Similar to 3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi (20)
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KERANGKA
KOMPETENSI NUMERASI
HARI WIBOWO
Disampaikan pada Workshop Guru SMAN 46 Jakarta.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Peraturan Dirjen GTK
Kerangka Kompetensi Numerasi
MARET 2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Numerasi:
kemampuan berpikir untuk menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari dalam berbagai jenis
konteks yang relevan dengan individu.
5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kompetensi Numerasi:
kemampuan Guru untuk
mendampingi peserta didik dalam
mengakses, menggunakan,
menafsirkan, dan
mengomunikasikan informasi dan
ide matematika untuk mengelola
berbagai situasi dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PERDIRJEN NO 6565/B/GT/2020
6
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
7. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tujuan Kerangka Kompetensi Numerasi:
1. melengkapi model kompetensi Guru dengan peta terperinci mengenai
Kompetensi Literasi dan Kompetensi Numerasi;
2. memberikan acuan bagi Guru agar mampu memetakan perjalanan
pembelajaran (learning journey) diri terkait Literasi dan Numerasi secara
komprehensif dan terstruktur; dan
3. memberikan acuan bagi lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan
dalam merancang dan melaksanakan program pelatihan dan pendampingan
Guru terkait Kompetensi Literasi dan Kompetensi Numerasi.
8. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tujuan Kerangka Kompetensi Numerasi:
1. Ada 3 Aspek seperti halnya pada Model Kompetensi Guru:
Pengetahuan Profesional (2 Aspek, 6 Cakupan)
Praktik Pembelajaran Profesional (4 Aspek, 5 Cakupan)
Pengembangan Profesi (2 Aspek, 3 Cakupan)
1. Ada Gradasi: Berkembang, Layak, Cakap, Mahir
9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengetahuan Profesional
Numerasi
Dicky Susanto, Ed.D.
Calvin Institute of Technology
10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengetahuan Profesional Numerasi
10
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Numerasi
Sifat dan pengetahuan
numerasi, kesamaan dan
perbedaan dengan
matematika, dan kaitan
dengan mata pelajaran lain
Peserta Didik &
Kebutuhan
Numerasi
Profil kemampuan
matematika dan numerasi
peserta didik
Pembelajaran Numerasi
Bagaimana mendukung pembelajaran numerasi
peserta didik
11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gradasi Perjalanan Pembelajaran (Learning Journey) Pengetahuan
Profesional
Awareness
Kesadaran mencakup
kemampuan untuk
mengetahui informasi
yang tersedia secara
langsung untuk
membawa ke arah
berbagai tindakan
perilaku.
Identification
Identifikasi mencakup
kemampuan untuk
secara aktif
mendeskripsikan,
memilih, dan
mengklasifikasikan
informasi.
Implementation
Implementasi mencakup
kemampuan untuk
menggunakan atau
menerapkan dalam
situasi tertentu.
Synthesis
Sintesis mencakup
kemampuan untuk
menggabungkan bagian
menjadi satu yang utuh.
12. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengetahuan & Pengalaman Numerasi Peserta Didik
Pengalaman Numerasi
Peserta didik mendapatkan berbagai
pengalaman numerasi ketika berinteraksi
dengan keluarga di rumah dan dengan
komunitas di lingkungannya.
Pembelajaran Numerasi
Sekolah
Guru membangun pembelajaran numerasi
di sekolah berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan informal peserta didik.
Pengetahuan Informal
Dari pengalaman tersebut, terbentuk
pengetahuan numerai secara informal
yang bisa tepat atau tidak.
03
01 02
13. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengetahuan dan Pengalaman Numerasi Peserta Didik
13
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Berkembang
Guru menyadari
(awareness) adanya
pengalaman aktivitas
numerasi yang dibawa
peserta didik dari luar
sekolah.
Layak
Guru mendeskripsikan
adanya pengalaman
aktivitas numerasi yang
dibawa peserta didik dari
luar sekolah dan mulai
digunakan untuk
membelajarkan
numerasi.
Cakap
Guru menggunakan
pengalaman aktivitas
numerasi yang dibawa
peserta didik dari luar
sekolah dan diterapkan
untuk membelajarkan
numerasi.
Mahir
Guru menyintesis
pengalaman aktivitas
numerasi yang dibawa
peserta didik dari luar
sekolah dan diterapkan
untuk membelajarkan
numerasi.
Contoh: Guru merancang unit pembelajaran berdasarkan permainan tradisional congklak yang sering
dimainkan oleh siswa.
14. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penalaran Matematis dan Proses Pemodelan (Pemecahan Masalah)
MENGINTERPRETASI
Menerjemahkan hasil
penyelesaian ke masalah
MEMFORMULASIKAN
Menyatakan permasalahan
ke dalam bentuk matematis
MENGGUNAKAN
Menyelesaikan permasalahan dengan
menggunakan konsep, fakta, prosedur dan
penalaran matematika
Penalaran
Matematis
Penalaran matematis melibatkan
mengevaluasi situasi, memilih strategi,
mengambil kesimpulan logis,
mengembangkan dan
mendeskripsikan solusi, dan
mengenali bagaimana solusi dapat
diterapkan.
15. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sifat Numerasi dan Perbedaan dengan Matematika
Berkembang
Guru menyadari
(awareness) numerasi
sebagai kemampuan
dasar matematika untuk
menyelesaikan
permasalahan sehari-
hari.
Layak
Guru mendeskripsikan
numerasi sebagai
kemampuan untuk
menerapkan matematika
dalam menyelesaikan
permasalahan sehari-
hari.
Cakap
Guru mendeskripsikan
numerasi sebagai
kemampuan untuk
memformulasikan,
menggunakan, dan
menginterpretasikan
matematika untuk
menyelesaikan masalah
di berbagai konteks
dunia nyata.
Mahir
Guru mendeskripsikan
numerasi sebagai
kemampuan bernalar
matematis dan proses
dalam
memformulasikan,
menggunakan, dan
menginterpretasikan
masalah di berbagai
konteks dunia nyata.
16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Proses, Konten, dan Konteks Numerasi
Konteks Numerasi:
● Personal
● Sosial-Budaya
● Saintifik
Konten Numerasi:
● Bilangan
● Aljabar
● Geometri
● Pengukuran
● Analisis Data
Proses Numerasi:
● Memformulasikan
● Menggunakan
● Menginterpretasikan
Numerasi
Proses
Konteks Konten
17. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengetahuan Numerasi – Proses, Konten dan Konteks
Berkembang
Guru menyadari
(awareness) konten dan
konteks numerasi serta
proses penyelesaian
masalah numerasi yang
meliputi tahap
memformulasikan,
menggunakan, dan
menginterpretasikan.
Layak
Guru memilih konten dan
konteks yang diperlukan
dalam menyelesaikan
suatu permasalahan
numerasi yang meliputi
tahap memformulasikan,
menggunakan, dan
menginterpretasikan.
Cakap
Guru menggunakan
konten dan konteks yang
diperlukan dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan numerasi
yang meliputi tahap
memformulasikan,
menggunakan, dan
menginterpretasikan.
Mahir
Guru merancang
permasalahan numerasi,
dan mempraktikkan
sesuai dengan konten,
konteks dan proses
numerasi.
18. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Koneksi Matematika (Mathematical Connections)
Sumber: https://bhi61nm2cr3mkdgk1dtaov18-wpengine.netdna-ssl.com/wp-content/uploads/2017/08/What-Is-Mathematical-Beauty-1.pdf
19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hubungan Antar Topik Matematika dan Antara Mata Pelajaran
Berkembang
Guru menyadari
(awareness) hubungan
antar topik matematika
dan matematika dengan
mata pelajaran lainnya
sebagai konteks dan
konten numerasi.
Layak
Guru mengklasifikasikan
hubungan antar topik
matematika dan
matematika dengan
mata pelajaran lainnya
sebagai konteks dan
konten numerasi.
Cakap
Guru menggunakan
hubungan antar topik
matematika dan
matematika dengan
mata pelajaran lainnya
sebagai konteks dan
konten numerasi.
Mahir
Guru menyintesis
hubungan antar topik
matematika dan
matematika dengan
mata pelajaran lainnya
untuk membuat konteks
dan konten numerasi.
20. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tuntutan dan Kesempatan Numerasi (Numeracy Demands & Opportunities)
Tuntutan
Numerasi
Terdapatnya aspek
numerasi dalam mata
pelajaran lain secara
eksplisit yang dapat
diidentifikasi dari
kurikulum tertulisnya.
Kesempatan
Numerasi
Terdapatnya aspek
numerasi dalam
mata pelajaran yang
perlu ditemukan.
22. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kesempatan dan Tuntutan Numerasi
Berkembang
Guru menyadari
(awareness) kesempatan
dan tuntutan untuk
membelajarkan numerasi
dikaitkan dengan mata
pelajaran lain sebagai
konteks.
Layak
Guru mengidentifikasi
mata pelajaran lain
sebagai konteks yang
dapat digunakan untuk
membelajarkan
numerasi.
Cakap
Guru menggunakan
beberapa mata pelajaran
lain sebagai konteks
atau konten untuk
membelajarkan
numerasi.
Mahir
Guru menyintesis mata
pelajaran lain yang
relevan sebagai konteks
dan konten untuk
membelajarkan
numerasi.
23. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Praktik
Pembelajaran
Profesional
Nurina Ayuningtyas
STKIP PGRI SIDOARJO
24. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Aspek Praktik Pembelajaran Profesional
Lingkungan
Pembelajaran
1
Perencanaan
2
Pembelajaran
3
Asesmen
4
25. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25
Lingkungan Pembelajaran
Lingkungan belajar yang mendorong peserta
didik untuk terampil berpikir mandiri,
mengambil risiko, dan penyelidikan kritis
untuk membelajarkan numerasi.
Cakupan
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
26. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 26
Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Berpikir Mandiri
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memikirkan dan berdiskusi suatu topik/materi dengan diri
siswa sendiri (self talk).
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menjelaskan hasil pemikirannya.
27. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 27
Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Thomaes, dkk (2019) memberikan alternatif agar
siswa dapat berpikir mandiri (self talk) sebagai
berikut:
Guru meminta siswa untuk memberi jarak antar
meja dan kursi antara satu siswa dengan yang
lainnya.
Guru membagikan amplop tertutup yang berisi
masalah matematika dasar dan petunjuk siswa
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Bagaimana cara guru
membuat siswa dapat
berpikir secara mandiri?
Berpikir Mandiri
28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 28
Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Mengambil Resiko
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Lake (2019) mendefinisikan pengambilan risiko sebagai
tingkat kesediaan untuk terlibat dalam suatu aktivitas ketika
hasilnya tidak pasti. Pengambilan risiko dalam mengajar,
guru mencoba, kemungkinan besar secara spontan, sesuatu
yang baru atau asing, berpotensi keluar dari zona nyaman
dan setidaknya berbeda.
Dweck (2000) menjelaskan keuntungan ketika guru
mengambil resiko yaitu mendorong siswa untuk menikmati
tantangan yang sering melibatkan risiko, dapat
meningkatkan ketekunan siswa dan kemampuan belajar.
29. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 29
Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Penyelidikan Kritis
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Penyelidikan kritis membuka cara baru dan bermakna untuk
melibatkan siswa dalam pemikiran produktif tentang
matematika dan membantu membangun dasar yang
mendalam untuk numerasi. (Ontario Teachers’ Federation)
Guru mengajukan pertanyaan, mengidentifikasi,
mengklarifikasi informasi ide siswa. Guru menggunakan
pertanyaan untuk menyelidiki dan menganalisis ide dan
masalah, memahami dan menilai informasi beserta ide,
mengumpulkan, membandingkan dan mengevaluasi
jawaban-jawaban siswa. (Australian Curiculum)
30. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30
Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Contoh Pertanyaan
Penyelidikan Kritis
• Apakah solusi yang kamu berikan
efektif?
• Yang mana yang lebih efektif antara
solusi si A atau si B?
• Bagaimana jika solusi yang kamu
berikan diganti dengan solusi yang
lain?
• Bagaimana caranya kamu mengetahui
solusi yang kamu berikan itu benar?
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
31. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 31
Gradasi Indikator Kompetensi Guru Pada Lingkungan Pembelajaran
Berkembang Layak Cakap
Mahir
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik
mengembangkan
salah satu dari
keterampilan berpikir
mandiri, mengambil
risiko, atau
penyelidikan dalam
membelajarkan
numerasi.
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengembangkan
ketiga keterampilan
berpikir mandiri,
mengambil risiko, dan
penyelidikan kritis
dalam
membelajarkan
numerasi.
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik
mengembangkan
keterampilan berpikir
mandiri, mengambil
risiko, dan
penyelidikan kritis
dalam setiap
membelajarkan
numerasi.
Guru memberikan
kesempatan kepada
peserta didik
mengembangkan
lebih dari satu
keterampilan berpikir
mandiri, mengambil
risiko, atau
penyelidikan kritis
dalam
membelajarkan
numerasi.
32. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 32
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Contoh Cakupan Lingkungan Pembelajaran
Pecahan
Berpikir Mandiri
Mengambil Resiko
Penyelidikan Kritis
33. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 33
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Perencanaan
Cakupan
Hubungan antar topik matematika
dan antara matematika dan mata
pelajaran lainnya.
34. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 34
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Gradasi Indikator Kompetensi Guru Pada Perencanaan
Berkembang Layak Cakap
Mahir
Guru menyusun
rencana
pembelajaran
matematika dengan
mengaitkan topik-
topik matematika
yang dikaji.
Guru menyusun
rencana
pembelajaran
matematika dengan
sistematis yang
mengaitkan topik-
topik matematika
dan mata pelajaran
lainnya.
Guru menyusun
rencana
pembelajaran
matematika yang
sistematis dan
efektif dengan
mengaitkan topik-
topik matematika
dan mata pelajaran
lainnya.
Guru menyusun
rencana
pembelajaran
matematika dengan
sistematis yang
mengaitkan topik-
topik matematika
atau mata pelajaran
lainnya.
35. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 35
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Hubungan Antar Topik Matematika
Geometri dan Pengukuran
Bilangan
36. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 36
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Hubungan Antara Matematika dengan Mata Pelajaran Lain
IPA MATEMATIKA-PENGUKURAN
37. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 37
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Hubungan Antara Matematika dengan Mata Pelajaran Lain
Olahraga MATEMATIKA-PENGUKURAN
38. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pembelajaran
38
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Cakupan
Pemanfaatan
berbagai
representasi ide
matematis untuk
membelajarkan
numerasi.
Diskusi numerasi
(Konten,Kontek,
Proses, dan Alat
matematika)
39. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 39
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Gradasi Indikator Kompetensi Guru Pada Pembelajaran
Cakupan
Pemanfaatan berbagai Representasi Ide Matematis untuk Membelajarkan Numerasi
Berkembang Layak Cakap
Mahir
Guru menjelaskan
representasi ide
matematis dan
berbagai alat
matematika yang
termuat dalam
bahan ajar
numerasi
Guru
membandingkan
berbagai
representasi ide
atau konsep
matematis dan alat
matematika dari
beberapa perangkat
pembelajaran untuk
membelajarkan
numerasi.
Guru
mengembangkan
ide matematis
dengan
mengaitkan
berbagai
representasi
konsep matematis
pada perangkat
pembelajaran untuk
membelajarkan
numerasi.
Guru
memanfaatkan
berbagai
representasi ide
matematis dan alat
matematika dalam
perangkat
pembelajaran untuk
membelajarkan
numerasi.
40. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 40
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Representasi Ide Matematis
41. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 41
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Representasi Ide Matematis untuk Membelajarkan Numerasi
Bandingkan pecahan
berikut 4/5, 6/8,
8/10, and 1/2!
Pecahan berapakah
yang paling besar ?
42. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 42
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Alat-alat Matematika
43. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 43
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Gradasi Indikator Kompetensi Guru Pada Pembelajaran
Cakupan
Diskusi numerasi (Konten,Kontek, Proses, dan Alat matematika)
Berkembang Layak
Cakap Mahir
Guru
melaksanakan
diskusi numerasi
mengenai konten,
konteks, proses,
atau alat
matematika.
Guru mendorong
diskusi dengan
mengajukan
pertanyaan yang
memancing
melibatkan, dan
menantang
penalaran peserta
didik dan
menghubungkan
konten, konteks,
proses, dan alat
matematika.
Guru mendorong
diskusi dengan
mengajukan
pertanyaan yang
membangun
penalaran peserta
didik dan
menghubungkan
konten, konteks,
proses, dan alat
matematika.
Guru memfasilitasi
diskusi numerasi
yang mengaitkan
konten, konteks,
proses dan alat
matematika.
44. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 44
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Membangun Penalaran Siswa dan Menghubungkan Konten, Konteks, Proses,
dan Alat matematika.
Starting points membangun penalaran siswa oleh Dan Finkel:
1. Memulai pembelajaran dengan pertanyaan
2. Berilah siswa kesempatan untuk berpikir dan berjuang
3. Guru bukanlah “kunci jawaban”
4. Katakan “ya” untuk ide-ide orisinil siswa
(tetapi bukan untuk Langkah-Langkah dalam penyelesaian)
45. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Asesmen
45
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Perbedaaan strategi menjawab dan jawaban peserta didik.
Cakupan
46. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 46
Gradasi Indikator Kompetensi Guru Pada Asesmen
Berkembang Layak Cakap
Mahir
Guru menentukan
satu strategi
penyelesaian dan
jawaban peserta
didik yang sesuai
dengan
permasalahan
numerasi.
Guru menentukan
beberapa strategi
penyelesaian dan
jawaban peserta
didik yang berbeda
dari cara yang
diajarkan.
Guru membandingkan
beberapa strategi
penyelesaian dan
jawaban peserta didik
yang berbeda dan
menilai yang paling
efektif dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan
numerasi.
Guru
mendeskripsikan
strategi
penyelesaian yang
berbeda dengan
cara yang diajarkan
dan kemungkinan
jawaban peserta
didik yang berbeda.
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
48. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengembangan Profesi
48
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
● Atribut Pribadi
● Peningkatan profesi
49. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ATRIBUT PRIBADI
49
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Menunjukkan disposisi produktif terhadap
numerasi dan aktivitas numerasi.
confidence and willingness to use mathematical approaches to
engage with life-related tasks; preparedness to make flexible and
adaptive use of mathematical knowledge
Kepercayaan diri dan keinginan untuk menggunakan pendekatan
matematika untuk terlibat (digunakan) di permasalahan hidup;
kesiapan untuk fleksibel dan adaptif dalam menggunakan
pengetahuan matematika
Goos, Merrilyn; Geiger, Vince; Forgasz, Helen; Bennison, Anne; Dole, Shelley. Numeracy Across the Curriculum (p. 59).
Taylor and Francis. Kindle Edition.
Apakah Anda menyukai Matematika?
Apakah Anda menghindari
Matematika?
50. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Berapa persen siswa Anda yang akan tertarik untuk melakukannya?
50
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Berat tumpukan batu bata
untuk membangun sebuah
bangunan adalah 2,5 Ton.
Berapa berat batu bata
jika dalam satuan gram?
A B
Berapa gram sayur yang ditimbang?
52. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GRADASI KOMPETENSI ATRIBUT PRIBADI
52
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
BERKEMBANG
Guru menunjukkan
sikap positif
terhadap pentingnya
numerasi dan
aktivitas numerasi. .
LAYAK
Guru
memanfaatkan
keyakinannya
(belief) terhadap
prinsip-prinsip
numerasi dalam
aktivitas numerasi.
CAKAP
Guru menggunakan
prinsip-prinsip
numerasi dalam
aktivitas numerasi
untuk setiap materi
di kelasnya.
MAHIR
Guru mentransfer
keyakinan dan
menggunakan
secara fleksibel
numerasi dalam
aktivitas numerasi
untuk setiap materi
di kelas
53. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ATRIBUT PRIBADI
53
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Meyakini semua peserta
didik dapat belajar
numerasi dan memiliki
kepekaan numerasi.
54. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GRADASI KOMPETENSI ATRIBUT PRIBADI
54
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
BERKEMBANG
Guru mengakui
bahwa semua
peserta didik dapat
belajar numerasi
dan akan memiliki
kepekaan numerasi
LAYAK
Guru memberikan
kesempatan
kepada semua
peserta didik dalam
pembelajaran
matematika untuk
belajar dan memiliki
kepekaan numerasi.
CAKAP
Guru mendorong
peserta didik terlibat
dalam pembelajaran
matematika untuk
belajar dan memiliki
kepekaan numerasi.
MAHIR
Guru melibatkan
semua peserta didik
dalam pembelajaran
matematika untuk
belajar dan memiliki
kepekaan numerasi.
55. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kepekaan Numerasi
55
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Luas Kolam?
Keliling Kolam?
56. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
GRADASI KOMPETENSI TANGGUNG JAWAB KOMUNITAS
56
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
BERKEMBANG
Guru merencanakan
peningkatan profesi
pengetahuan numerasi
pribadi dan
keterampilan mengajar
matematika dengan
mengikuti pendidikan,
pelatihan, atau
kolaborasi dengan guru
mata pelajaran lain.
LAYAK
Guru mengikuti
berbagai upaya
peningkatan profesi
pengetahuan numerasi
pribadi dan
keterampilan mengajar
matematika secara aktif
melalui pendidikan,
pelatihan, atau
kolaborasi dengan guru
mata pelajaran lain.
CAKAP
Guru menginisiasi
kegiatan pelatihan atau
pendidikan untuk
meningkatkan
pengetahuan numerasi
dan keterampilan
mengajar matematika,
serta usaha kolaboratif
antar guru.
MAHIR
Guru mengembangkan
kegiatan pelatihan
berkesinambungan untuk
meningkatkan
pengetahuan numerasi
dan keterampilan
mengajar matematika,
serta usaha kolaboratif
antar guru.
57. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sekolah bisa menjalin kerjasama dengan instansi Luar Sekolah yang dapat
membantu peningkatan kompetensi Numerasi
57
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Misalnya: dengan Kantor Pos
Bagaimana numerasi digunakan di kantor pos?
Pakar dari kantor Pos bisa berbagi pengalaman
58. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komunitas atau Perkumpulan Guru (MGMP, KKG, dan lain-lain)
58
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
59. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Instansi yang berpotensi kaya Numerasi
59
Sosialisasi Perdirjen GTK Kerangka Kompetensi Numerasi
Bagaimana mengganti
sarung bantal dan sprei
dengan baik dalam
waktu singkat!