1. JAWABAN UAS
MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen : Ade Fauji, SE.MM
DISUSUN OLEH:
NAMA : HASAN GAUS
NIM : 11011700778
KELAS : 2S-MA
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018
2. 2
JAWABAN UAS MANAJEMEN KEUANGAN
1. Bunga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh peminjam saat meminjam uang. Tingkat
suku bunga yang dikenakan akan tergantung pada jangka waktu dimana dana tersebut
dipinjam. Suku bunga jangka panjang berlaku untuk pinjaman jangka panjang sedangkan
suku bunga jangka pendek berlaku untuk pinjaman jangka pendek. Ada sejumlah
perbedaan di samping periode waktu yang mewakili suku bunga jangka pendek dan
jangka panjang.
Suku Bunga Jangka Panjang
Seperti namanya suku bunga jangka panjang adalah suku bunga yang berlaku untuk
jangka waktu yang lebih lama, biasanya di atas 10 tahun. Suku bunga jangka panjang tersebut
biasanya dikaitkan dengan instrumen hutang, sekuritas keuangan dan investasi yang
membutuhkan komitmen jangka panjang. Suku bunga jangka panjang cenderung lebih stabil
karena setiap fluktuasi utama yang terjadi selama jangka pendek akan disamakan dengan
waktu. Efek yang membawa suku bunga jangka panjang termasuk obligasi treasury dan
korporasi, sertifikat deposito dan suku bunga jangka panjang juga terkait dengan hutang bank
jangka panjang yang biasanya mencakup lebih dari beberapa tahun.
Suku Bunga Jangka Pendek
Suku bunga jangka pendek biasanya berlaku untuk periode waktu yang lebih singkat,
dan biasanya terkait dengan sekuritas dan aset keuangan yang memiliki jangka waktu kurang
dari satu tahun. Di Amerika Serikat, federasi mengendalikan kebijakan moneter dengan
menetapkan tingkat dana federal. Suku bunga dana federal adalah tingkat bunga di mana
bank meminjamkan dana (dana federal) ke bank lain. Suku bunga jangka pendek berubah
secara langsung dengan tingkat suku bunga federal funds; Jika suku bunga fed funds
meningkat, suku bunga jangka pendek juga akan meningkat dan sebaliknya.
Jadi menurut saya, suku bunga jangka panjang dan suku bunga jangka pendek memiliki
sejumlah perbedaan selain dari periode waktu yang mereka wakili. Suku bunga jangka
3. 3
pendek dikaitkan dengan aset keuangan yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun,
dan suku bunga jangka panjang dikaitkan dengan aset yang memiliki jatuh tempo lebih dari
satu tahun.
Suku bunga jangka panjang cenderung lebih tinggi daripada suku bunga jangka
pendek karena ada risiko lebih tinggi yang terkait dengan bunga jangka panjang karena dana
yang dipinjam diikat untuk jangka waktu yang lebih lama, dengan kemungkinan kegagalan
yang lebih tinggi. Suku bunga jangka pendek tunduk pada tingkat fluktuasi yang lebih tinggi
dalam jangka pendek karena kegiatan ekonomi dapat memiliki dampak langsung dan
langsung terhadap suku bunga ini. Hal ini tidak terjadi pada suku bunga jangka panjang
karena fluktuasi dapat dengan mudah disamakan dengan waktu.
2. a. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek.
Kelebihan ini disebut modal kerja bersih(net working capital).
Kelebihanini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka panjangdan
modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkankemungkinan tersedianya
aktiva lancar yang lebih besar dari pada utang jangka pendek dan menunjukkan tingkat
keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa
mendatang.
b. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal
kerja bruto (gross working capital).
Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk
maksud - maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung
pada 11 macam dan tingkat likuiditas dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat
berharga, piutang dan persediaan.
3. Pendekatan Moderat
Pembiayaan aktiva lancar permanen dengan sumber dana jangka panjang (utang jangka
panjang dan modal), dan aktiva lancar musiman dengan sumber dana jangka pendek (utang
jangka pendek).
Fluktuating Current Assets adalah Aktiva musiman yang besarnya selalu berbeda setiap
waktunya. Dan kurva paling bawah adalah fixed assets yang besarnya dapat tetap dari waktu
ke waktu. Dari gambar tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa aktiva musiman itu
4. 4
dibiayai oleh dana musiman (dapat berupa :utang jangka pendek), sedangkan aktiva lancer
dan aktiva tetap yang jumlahnya akan tetap setiap waktu dibiayai oleh dana permanen (dapat
berupa :utang jangka panjang).
Dengan kata lain mencocokan jatuh tempo, contohnya, persediaan diharapkan terjual 30 hari,
maka dibiayai kredit bank berjangka 30 hari; mesin berumur 5 tahun akan dibiayai kredit
berjangka panjang 5 tahun, inilah bukti kalau moderate approach bersifat self liquidating.
Pendekatan Konservatif
Pembiayaan aktiva lancar, aktiva tetap dan sebagian aktiva musiman oleh dana permanen
(utang jangka panjang+modal tersedia). Sedangkan sisa dari aktiva musiman dibiayai oleh
dana musiman yang jumlahnya akan lebih kecil dibandingkan dengan dana permanennya.
dalam hal ini dalam membiayai biaya musimannya perusahaan tidak perlu terlalu mengambil
resiko, karena aktiva musiman telah sebagian dibiayai oleh dana permanen. Untuk
membiayai dana musimannya, perusahaan dapat menabung likuiditas berupa sekuritas, dan
pada masa lenggang dapat menjual sekuritas tersubut. Maka, pendekatan ini dinilai paling
aman.
Pendekatan Agresif
Pembiayaan seluruh aktiva musiman dan sebagian aktiva lancar permanen dengan dana
musiman. Sebagian aktva lancar permanen dan seluruh aktiva tetap dengan dana permanen.
Dalam hal ini perusahaan mengambil resiko gali lubang tutup lubang, atau setelah melunasi
hutangnya, perusahaan berhutang lagi untuk membiayai aktiva lancar permanennya. Tetapi,
meski beresiko tinggi, kebijakan ini membuat tingkat profitabilitas perusahaan tinggi, resiko
tinggi dengan keuntungan yang tinggi pula.
Contoh:
Sebuah aktiva lancar permanen, harus dibiayai sebesar 500, perusahaan hanya memiliki 300
dari dana permanennya, maka perusahaan meminjam uang sebesar 300 berjangka pendek
pada bank, kemudian seterusnya, sehingga jika jangka waktu habis, dilunasi 300, tetapi harus
pinjam 300 lagi untuk membiayai terus menerus sampai batas waktu aktiva lancar itu
bertahan.
5. 5
4. Pengertian Payback Period
Menurut Abdul Choliq dkk (2004) payback period dapat diartikan sebagai jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu
proyek yang telah direncanakan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2004) payback
period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto (net cash flows).
Selanjutnua menurut Djarwanto Ps (2003) menyatakan bahwa payback period lamanya waktu
yang diperlukan untuk menutup kembali original cash outlay.
Berdasarkan uraian dari beberapa pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwa payback
period dari suatu investasi menggambarkan panjang waktu yang diperlukan agar dana yang
tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Analisis payback period
dalam studi kelayakan perlu juga ditampilkan untuk mengetahui seberapa lama usaha/proyek
yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi.
Metode analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode)
investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas
masuk sama dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara
menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas
keluar. Dari hasil analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah
alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya
disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat
pengembalian modal yang diinvestasikan.
Kelebihan dan Kelemahan Payback Period
Kelebihan Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk
menenentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.
Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya
maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
Dapat digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki resiko dan rate of return
yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback period)
apabila payback period-nya lebih pendek itu yang dipilih.
Kelemahan Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
6. 6
diperoleh sesudah payback periode tercapai.
Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang).
Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana, dan tidak
mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan.
5. Investment Opportunity Set (IOS) adalah tersedianya alternatif investasi di
masa datang bagi perusahaan (Hartono, 1999). IOS merupakan suatu keputusan investasi
yang merupakan bentuk kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan
investasi dimasa yang akan datang. Menurut Gaver dan Gaver (1993), IOS merupakan nilai
perusahaan yang besarnya tergantung pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan
manajemen di masa yang akan datang, yang pada saat ini merupakan pilihan-pilihan investasi
yang diharapkan akan menghasilkan return yang lebih besar.
Investment Opportunity Set (IOS) merupakan proksi kombinasi dari pertumbuhan
perusahaan (Smith dan Watts, 1986). Nilai IOS dihitung dengan kombinasi dari berbagi jenis
proksi yang menggambarkan nilai aktiva ditempat dan nilai kesempatan tumbuh perusahaan
dimasa depan (yang digambarkan berupa nilai pasar). IOS merupakan kombinasi dari nilai
aktiva ditempat dan nilai kesempatan dimasa depan.
Marginal Cost of Capital
Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai modal
baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan dengan
meningkatnya penggunaan modal.
Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk menambah
modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian diperlukan suatu titik
dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan penjualan saham biasa baru.
Pengertian Marginal Cost Of Capital (MCC)
Tambahan biaya modal rata-rata tertimbang akibat bertambahnya satu rupiah dana
jangka panjang (baik yang berasal dari utang, saham preferen, dan saham biasa)
disebut sebagai biaya modal marginal (marginal cost of capital/MCC). Titik dimana
marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.
7. 7
Pengertian Weighted Average Cost Of Capital (WACC)
Tingkat biaya menggunakan modal yang harus diperhitungkan oleh perusahaan adalah
tingkat biaya penggunaan modal perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena biaya dari
masing-masing sumber dana itu berbeda-beda maka untuk menetapkan biaya modal dari
perusahaan secara keseluruhan perlu menghitung “weighted average” dari berbagai sumber
dana tersebut.
Rata-rata tertimbang biaya modal (weighted average cost of capital) adalah laba dari investasi
baru dengan risiko rata-rata yang perusahaan harus harapkan untuk mempertahankan harga
saham. Biaya modal pada dasarnya merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya
modal individual.
Jadi Biaya modal yang digunakan dalam proses penganggaran modal ditentukan pada
perpotongan antara IOS dan MCC schedule. Biaya ini disebut biaya modal marginal
perusahaan (firm’s marginal cost of capital) yang akan digunakan sebagaidiscount rate
pada perhitungan NPV dan hurdle rate (pembanding) untuk IRR proyek.