Pasar uang adalah tempat pertemuan antara pemilik dana jangka pendek dengan peminjam dana jangka pendek, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pelakunya termasuk bank sentral, perusahaan, lembaga, dan individu. Tujuannya memenuhi kebutuhan dana jangka pendek dan menghasilkan pendapatan melalui bunga. Instrumen pasar uang meliputi SBI, SBPU, deposito, commercial paper, dan repurchase agreement.
3. Pasar Uang adalah suatu tempat pertemuan
abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon
pemakai yang membutuhkannya, baik secara
langsung maupun melalui perantara.
4. Ciri – ciri Pasar Uang
Menekankan pada pemenuhan dana jangka
pendek.
Mekanisme pasar uang ditekankan untuk
mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan
dana.
Tidak terikat pada tempat tertentu seperti
halnya pasar modal
Pada umumnya supply dan demand bertemu
secara langsung
5. Pelaku Pasar Uang
Bank Sentral (BI)
Yayasan
Dana Pensiun
Perusahaan Asuransi
Perusahaan-perusahaan besar
Lembaga Pemerintah
Lembaga Keuangan
Individu Masyarakat
6. Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana:
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Dari pihak yang menanamkan dana:
Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat
suku bunga tertentu.
Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan
keuangan.
Spekulasi.
7. Fungsi Pasar Uang
1. Sebagai perantara dalam perdagangan
surat-surat berharga jangka pendek
2. Sebagai penghimpun dana berupa surat-
surat berharga jangka pendek
3. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan
untuk melakukan investasi
4. Sebagai perantara bagi investor luar negeri
dalam menyalurkan kredit jangka pendek
kepada perusahaan di Indonesia
8. Jenis-jenis Risiko Investasi di
Pasar Uang
1. Risiko pasar (interest-rate risk)
2. Risiko reinvestment
3. Risiko gagal bayar
4. Risiko inflasi
5. Risiko valuta (currency or exchange rate risk)
6. Risiko politik
7. Marketability atau Liquidity risk
9. Instrument Pasar Uang
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
3. Sertifikat Deposito
4. Commerecial Paper
5. Call Money
6. RepurchaseAgreement
7. Banker's Acceptence
10. Commercial Paper
Merupakan promes yang tidak disertai jaminan, yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh dana
jangka pendek dan dijual kepada investor di pasar uang
Dalam commercial paper dinyatakan penerbit berjanji akan
membayar sejumlah tertentu uang pada saat jatuh tempo
Jangka waktu commercial paper sampai 270 hari
Penjualan dilakukan dengan sistem diskonto
Commercial paper diterbitkan atas dasar dukungan aset
perseroan
Adakalanya commercial paper diterbitkan dengan back-up
fasilitas kredit yang jumlahnya hampir sama dengan
nominal commercial paper
11. Proses Penerbitan Commercial
Paper
Penerbit mencari Arranger (umumnya bank)
– Arranger tidak bertanggung jawab atas tidak
terjualnya CP
Arranger menawarkan kepada investor / nasabah
bank
Perusahaan menerbitkan commercial paper sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan
Bank disamping sebagai arranger juga bertindak
selaku paying agent dan mendapatkan fee
(arranger fee dan paying agent fee)
12. Kelebihan CP bagi Issuer
Tingkat suku bunga commercial paper lebih
rendah dari prime rate (bunga kredit)
Tidak perlu menyediakan jaminan
Proses penerbitan relatif mudah karena
hanya melibatkan penerbit dan investor
Jangka waktu jatuh tempo fleksibel / dapat
diperpanjang atas persetujuan investor
13. Kelebihan CP bagi Investor
Diskonto yang ditawarkan lebih tinggi
dibanding deposito atau sertifikat deposito
Dapat dijual kembali tanpa menunggu
tanggal jatuh tempo
Tingkat keamanan relatif tinggi karena
commercial paper hanya diterbitkan oleh
perusahaan yang memiliki rating yang
tinggi
14. Kelemahan Commercial Paper
Bagi investor, CP instrumen yang tidak
disertai jaminan (unsecured promissory
notes)
Kemungkinan issuer melakukan window
dressing / rekayasa laporan keuangan
sehingga kelihatan likuid dan rendabel
Merupakan sumber dana jangka pendek
sehingga issuer kurang leluasa dalam
melakukan investasi
15. Repo Agreement
Transaksi jual beli surat surat berharga
disertai dengan perjanjian bahwa penjual
akan membeli kembali surat surat berharga
tersebut pada tanggal dan dengan harga
yang telah ditetapkan terlebih dahulu
Surat berharga yang dapat diperjual belikan
secara diskonto a.l.: SBI, SBPU, CP, CD
danTBills
16. Pasar Uang Valuta Asing
Fungsi :
–Transfer daya beli (purchasing power)
– Penyediaan kredit
– Mengurangi risiko valuta asing
Peserta :
– Dealer valas bank dan non bank
– Perusahaan dan Individu
– Spekulator dan Arbitrase
– Bank Sentral
17. Jenis Transaksi Valas
Transaksi Spot
– value today (velue tod) = same day / cash settlement
–Value tomorrow (value tom)
–Value Spot (penyerahan 2 hari kemudian)
Transaksi Forward
–Transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah
mata uang tertentu lainnya dengan penyerahan pada
waktu yang akan datang (biasanya: 1,2,3,6 & 12 bulan)
Transaksi Swap
– Pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah
mata uang dengan 2 tanggal valuta yang berbeda.
Umumnya Spot terhadap Forward
18. Indikator Pasar Uang
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
5. JIBOR (Jakarta Interbank Offered)
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
8. NilaiTukar Rupiah (Kurs)
9. Suku bunga kredit
10. Inflasi
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)