SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengertian Pendidikan
Dalam arti luas, pendidikan adalah setiap
proses di mana seseorang memperoleh
pengetahuan (knowledge acquisition),
mengembangkan kemampuan/keterampilan
(skills developments) sikap atau mengubah
sikap (attitude change). Pendidikan adalah
suatu proses transformasi anak didik agar
mencapai hal -hal tertentu sebagai akibat
proses pendidikan yang diikutinya.
Pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual.
 Fungsi sosialnya adalah untuk membantu setiap individu
  menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif dengan
  memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan kini.
 Fungsi individualnya adalah untuk memungkinkan seorang
  me-nempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif
  dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan
  (penga-laman baru).
 Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti
  yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga
  berlangsung secara informal lewat berbagai kontak dengan
  media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV,
  radio dan sebagainya.
 Suatu sistem pendidikan bukan hanya terdiri dari lembaga
  pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), tetapi juga meliputi
  perpustakaan, museum, penerbit, dan berbagai agen yang
  melakukan transmisi penge-tahuan dan keterampilan
Manajemen Pendidikan
 Dalam pendidikan, seorang manajer pendidikan mempunyai tugas
  mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dipunyainya seperti guru,
  sarana dan prasarana sekolah (perpustakaan, laboratorium, dsb.) untuk
  mencapai sasaran dari lembaga pen-didikan yang menjadi tanggung
  jawabnya.
 Universalitas fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,
  kepemimpinan dan pengawasan) dan transferability kemampuan
  manajemen didukung banyak pihak.
 Seorang manajer yang sukses dalam industri tertentu, juga akan
  mempunyai peluang sukses di industri lain. Salah satu kasus kontemporer
  adalah keberhasilan CEO IBM Louis Gerstner yang direkrut dari
  perusahaan penjual biskuit Nabisco. Walaupun memproduksi dan
  memasarkan komputer amat berbeda dari biskuit, namun sukses Louis
  Gerstner membuktikan dalil transferability kemampuan manajemen. Jauh
  sebelum Louis Gerstner, Eisenhower dan McNamara juga membuktikan
  validitas kedua dalil ini. Keduanya adalah perwira tinggi angkatan
  bersenjata Amerika Serikat. Keduanya berhasil dalam pekerjaan non
  militer.
   Salah satu input strategis bagi langkah maju perusahaan
    adalah membentuk konsep yang berbasiskan sumber daya
    manusia demi suatu profitabilitas yang tinggi. Tak ada
    salahnya konsep ini dipakai di sekolah. Secara sederhana
    dapat diterjemahkan bahwa keberhasilan sekolah tergantung
    pada teknik mengelola manusia-manusia yang ada di sekolah
    untuk suatu keberhasilan yang tak terukur nilainya yaitu
    pemanusiaan manusia dalam diri peserta didik dan
    penghargaan bagi rekan-rekan pendidik sebagai insan yang
    kreatif dan peduli akan nasib generasi penerus bangsa.
   Tujuh kegiatan pokok yang harus diemban kepala
    sekolah yakni merencanakan, mengorganisasi,
    mengadakan staf, mengarahkan/orientasi sasaran,
    mengkoordinasi, memantau serta menilai/evaluasi.
   Melalui kegiatan perencanaan terjawablah beberapa
    pertanyaan: Apa yang akan, apa yang seharusnya dan apa
    yang sebaiknya? Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan
    reguler, teknis-opersional dan perencanaan strategis (jangka
    pendek, jangka menengah dan jangka panjang). Kepala
    sekolah mulai menggarap bidang sasaran yang mungkin
    sebelumnya sudah dikaji secara bersama-sama.
Manajemen Sekolah
   Pada prinsipnya manajemen sekolah itu sama dengan
    manajemen yang diterapkan di perusahaan.
   Perbedaannya terdapat pada produk akhir yang dihasilkan.
    Yang dihasilkan oleh manajemen sekolah adalah manusia
    yang berubah. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
    tidak berpengalaman menjadi berpengalaman, dari yang
    tak bisa menjadi bisa. Sedangkan sasaran manajemen
    perusahaan itu pada kualitas produksi benda-benda mati.
   Jadi, manajemen sekolah berandil kuat pada pembentukan
    kualitas manusia yang merupakan generasi penerus
    bangsa. Atensi masyarakat yang telah teralienasikan akibat
    propaganda wacana teknologi dalam pembelajaran harus
    segera diobati dengan mengedepankan wacana kualitas
    kepala sekolah. Realitas sekolah itu dimanage oleh kepala
    sekolah bukan pada kata-kata para marketer yang
    mengejar target siswa demi perolehan bonus.
Kepemimpinan Kepala Sekolah
   Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan
    unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai
    organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang
    satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan.
    Sedang bersifat unik karena sekolah memiliki karakter
    tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar,
    tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan
    manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik
    tersebut, sekolah sebagai organisasi memerlukan
    tingkat koordinasi yang tinggi
   Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala
    sekolah.”
   Kata “kepala sekolah” tersusun dari dua kata yaitu
    “kepala” yang dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam
    suatu organisasi atau sebuah lembaga, dan “sekolah”
    yaitu sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima
    dan memberi pelajaran.
   Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan
    sebagai seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas
    untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan
    proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadinya
    interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid
    yang menerima pelajaran.
   Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki
    harapan tinggi bagi para staf dan para siswa.
    “Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui
    tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama
    bagi sekolah mereka”.
   Rumusan tersebut menunjukkan pentingnya
    peranan kepala sekolah dalam menggerakkan
    kehidupan sekolah guna mecapai tujuan.
   Studi keberhasilan kepala sekolah
    menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah
    seseorang yang menentukan titik pusat dan
    irama suatu sekolah.
   Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala
    sekolah yang memahami keberadaan sekolah
    sebagai organisasi kompleks yang unik, serta
    mampu melaksanakan perannya dalam
    memimpin sekolah.
Pendekatan Studi Kepemimpinan
Salah satu pendekatan studi kepemimpinaan adalah Pendekatan pengaruh
kewibawaan (power influence approach)
 Menurut pendekatan ini, keberhasilan pemimpin dipandang dari segi sumber dan
   terjadinya sejumlah kewibawaan yang ada pada para pemimpin, dan dengan cara yang
   bagaimana para pemimpin menggunakan kewibawaan tersebut kepada bawahan.
   Pendekatan ini menekankan proses saling mempengaruhi, sifat timbal balik dan
   pentingnya pertukaran hubungan kerjasama antara para pemimpin dengan bawahan.
 French dan Raven dalam mengemukakan berdasarkan hasil penelitian terdapat
   pengelompokan sumber dari mana kewibawaan tersebut berasal, yaitu:
   (1) Legitimate power: bawahan melakukan sesuatu karena pemimpin memiliki
   kekuasaan untuk meminta bawahan dan bawahan mempunyai kewajiban untuk
   menuruti atau mematuhinya,
   (2) Coersive power: bawahan mengerjakan sesuatu agar dapat terhindar dari hukuman
          yang dimiliki oleh pemimpin,
   (3) Reward power: bawahan mengerjakan sesuatu agar memperoleh penghargaan
   yang dimiliki oleh pemimpin,
   (4) Referent power: bawahan melakukan sesuatu karena bawahan merasa kagum
   terhadap pemimpin, bawahan merasa kagum atau membutuhkan untuk            menerima
   restu pemimpin, dan mau berperilaku pula seperti pemimpin, dan
   (5) Expert power: bawahan mengerjakan sesuatu karena bawahan percaya pemimpin
          memiliki pengetahuan khusus dan keahlian serta mengetahui apa yang
   diperlukan.
   Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan atau pengaruh yang
    dimiliki oleh kepala sekolah. Kewibawaan kepala sekolah dapat
    mempengaruhi bawahan, bahkan menggerakkan, memberdayakan
    segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sekolah sesuai
    dengan keinginan kepala sekolah.
   Berdasarkan pendekatan pengaruh kewibawaan, seorang kepala
    sekolah dimungkinkan untuk menggunakan pengaruh yang
    dimilikinya dalam membina, memberdayakan, dan memberi teladan
    terhadap guru sebagai bawahan.
   Legitimate dan coersive power memungkinkan kepala sekolah
    dapat melakukan pembinaan terhadap guru, sebab dengan
    kekuasaan dalam memerintah dan memberi hukuman, pembinaan
    terhadap guru akan lebih mudah dilakukan.
   Sementara itu dengan reward power memungkinkan kepala
    sekolah memberdayakan guru secara optimal, sebab penghargaan
    yang layak dari kepala sekolah merupakan motivasi berharga bagi
    guru untuk menampilkan performan terbaiknya.
   Selanjutnya dengan referent dan expert power, keahlian dan
    perilaku kepala sekolah yang diimplementasikan dalam bentuk
    rutinitas kerja, diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja para
    guru
Syarat-syarat Keberhasilan Kepemimpinan Di Sekolah

l   Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan
    efektivitas penampilan pemimpinnya, dalam hal ini kepala sekolah. Kepala
    sekolah dituntut memiliki persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat, sebab
    keberhasilan sekolah hanya dapat dicapai melalui kepemimpinan kepala sekolah
    yang berkualitas.
l   Kepala sekolah yang berkualitas yaitu kepala sekolah yang memiliki kemampuan
    dasar, kualifikasi pribadi, serta pengetahuan dan keterampilan profesional..
    Menurut Tracey, keahlian atau kemampuan dasar, yaitu sekelompok kemampuan
    yang harus dimiliki oleh tingkat pemimpin apapun, yang mencakup: conceptual skills,
    human skill dan technical skills.
    a) Technical skills, yaitu: kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik-
          teknik, atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus
          dan penggunaan fasilitas, peralatan, serta teknik pengetahuan yang spesifik.
    b) Human skills, yaitu: kecakapan pemimpin untuk bekerja secara efektif sebagai
          anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama di lingkungan
          kelompok yang dipimpinnya.
    c) Conceptual skills, yaitu kemampuan seorang pemimpin melihat organisasi sebagai
          satu keseluruhan.
 Kualifikasi pribadi yaitu serangkaian sifat atau watak yang harus dimiliki
  oleh setiap pemimpin termasuk kepala sekolah.
  Dengan kata lain seorang pemimpin yang diharapkan berhasil dalam
  melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan harus didukung oleh mental,
  fisik, emosi, watak sosial, sikap, etika, dan kepribadian yang baik.
 Seorang pemimpin harus pula memiliki pengetahuan dan keterampilan
  profesional. Pengetahuan profesional meliputi:
    l   pengetahuan terhadap tugas, dimana seorang pemimpin atau kepala sekolah
        harus mampu secara menyeluruh mengetahui banyak tentang lingkungan
    l   organisasi atau sekolah dimana organisasi atau sekolah tersebut berada,
    l   seorang pemimpin atau kepala sekolah harus memahami hubungan kerja
        antar berbagai unit, pendelegasian wewenang, sikap bawahan, serta bakat dan
        kekurangan dari bawahan,
    l   seorang pemimpin harus tahu wawasan organisasi dan kebijaksanaan khusus,
        perundang-undangan dan prosedur,
    l   seorang pemimpin harus memiliki satu perasaan rill untuk semangat dan
        suasana aktivitas diri orang lain dan staf yang harus dihadapi,
    l   seorang pemimpin harus mengetahui layout secara fisik bangunan, kondisi
    l   operasional, berbagai macam keganjilan dan problema yang biasa terjadi, dan
        (6) seorang pemimpin harus mengetahui pelayanan yang tersedia untuk dirinya
        dan bawahan, serta kontrol yang dipakai oleh manajemen tingkat yang lebih
        tinggi
Sedangkan keterampilan profesional, meliputi:
l  mampu berfungsi sebagai seorang pendidik,
l  mampu menampilkan analisis tinggi untuk mengumpulkan,
   mencatat dan menguraikan tugas pekerjaan,
l  mampu mengembangkan sylabus rangkaian mata pelajaran dan
   program-program pengajaran,
l  mampu menjadi mahkota dari berbagai macam teknik mengajar,
l  mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam
   pendidikan dan mempergunakan temuan riset,
l  mampu mengadakan supervisi dan evaluasi pengajaran, fasilitas,
   kelengkapan, dan materi pelajaran,
l  mengetahui kejadian di luar sekolah yang berhubungan dengan
   paket dan pelayanan pendidikan, dan
l  mampu menjadi pemimpin yang baik dan komunikator yang
   efektif.
Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru
    terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru



 Kepala sekolah dan guru merupakan komponen-komponen yang
  berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
 Dalam organisasi sekolah, hubungan kepala sekolah dan guru
  merupakan hubungan antara atasan atau pemimpin dengan
  bawahan. Untuk itu guna tercapainya mutu pendidikan yang
  optimal, diperlukan kerja sama yang sinergis antara kepala
  sekolah dan guru.
 Dalam organisasi sekolah, kepala sekolah dituntut menampilkan
  suatu kepemimpinan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif,
  sedangkan para guru dituntut memiliki sikap positif terhadap
  pekerjaan, sehingga dapat menampilkan persepsi dan kepuasan
  yang baik terhadap pekerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi,
  yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu
  bekerja secara profesional.

More Related Content

What's hot

Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikandpyulianti
 
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2dpyulianti
 
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyua...
Penerapan manajemen berbasis sekolah  di man pangkalan balai kabupaten banyua...Penerapan manajemen berbasis sekolah  di man pangkalan balai kabupaten banyua...
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyua...sadiman dimas
 
Pengawas sekolah
Pengawas sekolahPengawas sekolah
Pengawas sekolahAzwan Ma
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...Rosdi Ramli
 
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranPpt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranYgrex Thebygdanns
 
Organisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanOrganisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanNuha Jr
 
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKPM
 
6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guruEp Loh
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)NurSyaqina
 
Topik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruTopik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruShalini Kumar
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalahrinsky nisa
 
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1Azizan Amanda
 
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolah
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolahBudaya Sekolah : Kepimpinan sekolah
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolahnoorqaseh_ramadhan
 

What's hot (20)

Leadership Kepsek
Leadership KepsekLeadership Kepsek
Leadership Kepsek
 
Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikan
 
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
Ppt manajemen kepemimpinan kepsek kelompok 2
 
Tajuk 6 done
Tajuk 6 doneTajuk 6 done
Tajuk 6 done
 
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyua...
Penerapan manajemen berbasis sekolah  di man pangkalan balai kabupaten banyua...Penerapan manajemen berbasis sekolah  di man pangkalan balai kabupaten banyua...
Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyua...
 
Pengawas sekolah
Pengawas sekolahPengawas sekolah
Pengawas sekolah
 
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...
Pengurusan Pembelajaran ( Tajuk : Kepimpinanan peringkat sekolah dan kepimpin...
 
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranPpt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
 
Organisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinanOrganisasi & kepimpinan
Organisasi & kepimpinan
 
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam PendidikanKepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
Kepemimpinan Berkualiti Dalam Pendidikan
 
6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru6.0 kepemimpinan guru
6.0 kepemimpinan guru
 
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
Kepimpinan dan Organisasi (Bab 4)
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
Topik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guruTopik 6 – kepemimpinan guru
Topik 6 – kepemimpinan guru
 
Inisiasi 6
Inisiasi 6Inisiasi 6
Inisiasi 6
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
 
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1
Asas kepimpinan dan perkembangan profesional gur1
 
kepimpinan
kepimpinankepimpinan
kepimpinan
 
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolah
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolahBudaya Sekolah : Kepimpinan sekolah
Budaya Sekolah : Kepimpinan sekolah
 
Kepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
Kepimpinan Kurikulum Bilik DarjahKepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
Kepimpinan Kurikulum Bilik Darjah
 

Viewers also liked (18)

Zakat
ZakatZakat
Zakat
 
Penyusunan ktsp
Penyusunan ktspPenyusunan ktsp
Penyusunan ktsp
 
Rpp
RppRpp
Rpp
 
Shalat
ShalatShalat
Shalat
 
Kinerja guru dan hasil ujian siswa
Kinerja guru dan hasil ujian siswaKinerja guru dan hasil ujian siswa
Kinerja guru dan hasil ujian siswa
 
Peran guru pai dalam sisdiknas
Peran guru pai dalam sisdiknasPeran guru pai dalam sisdiknas
Peran guru pai dalam sisdiknas
 
Lusy akutansi
Lusy akutansiLusy akutansi
Lusy akutansi
 
Embedded Systems
Embedded SystemsEmbedded Systems
Embedded Systems
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Administrasi penilaian pembelajaran
Administrasi penilaian pembelajaranAdministrasi penilaian pembelajaran
Administrasi penilaian pembelajaran
 
Munasabat al quran
Munasabat al quranMunasabat al quran
Munasabat al quran
 
Tajwid 3
Tajwid 3Tajwid 3
Tajwid 3
 
Perkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasi
 
Embedded System - Dtmf robot
Embedded System - Dtmf robotEmbedded System - Dtmf robot
Embedded System - Dtmf robot
 
Penilaian k 13
Penilaian k 13Penilaian k 13
Penilaian k 13
 
Humanoid robots
Humanoid robotsHumanoid robots
Humanoid robots
 
SMT
SMTSMT
SMT
 
Hukum waris
Hukum warisHukum waris
Hukum waris
 

Similar to MANAJEMEN PENDIDIKAN

Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajar
Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajarKepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajar
Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajarSofyan Verink
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahRachma Wati
 
Presentasi makalah indonesia
Presentasi makalah indonesiaPresentasi makalah indonesia
Presentasi makalah indonesiaIflakhatul Ulfa
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekwahyuangkat
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahRara Gndutzz
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahfatleo
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanMohd Khoeirul Fahmi Hamid
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanmhd_riski
 
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarOtonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarAGUS SETIYONO
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasimirakomalsari
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriIsmail Bisri
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriIsmail Bisri
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahsugimulyani
 
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesanProceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesanZAMILAH EKHWAN
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text documentChandra PurNama
 

Similar to MANAJEMEN PENDIDIKAN (20)

Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajar
Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajarKepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajar
Kepemimpinan efektif untuk meningkatkan kinerja organisasi pembelajar
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Allah
AllahAllah
Allah
 
Presentasi makalah indonesia
Presentasi makalah indonesiaPresentasi makalah indonesia
Presentasi makalah indonesia
 
Kepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsekKepemimpinan kepsek
Kepemimpinan kepsek
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Uas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyahUas administrasi pendidikan dhiyah
Uas administrasi pendidikan dhiyah
 
Analisis pp 13
Analisis pp 13Analisis pp 13
Analisis pp 13
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
 
Tugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikanTugas supervisi pendidikan
Tugas supervisi pendidikan
 
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandarOtonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
Otonomi vol13no1jan2013-07. iskandar
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
Makalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasiMakalah perilaku organisasi
Makalah perilaku organisasi
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
 
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategoriKemampuan manajerial kepala sekolah kategori
Kemampuan manajerial kepala sekolah kategori
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesanProceding  -kepimpinan_pendidikan_berkesan
Proceding -kepimpinan_pendidikan_berkesan
 
[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document[slideshare id=ew text document
[slideshare id=ew text document
 

Recently uploaded

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

MANAJEMEN PENDIDIKAN

  • 1. MANAJEMEN PENDIDIKAN Pengertian Pendidikan Dalam arti luas, pendidikan adalah setiap proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan (knowledge acquisition), mengembangkan kemampuan/keterampilan (skills developments) sikap atau mengubah sikap (attitude change). Pendidikan adalah suatu proses transformasi anak didik agar mencapai hal -hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya.
  • 2. Pendidikan mempunyai fungsi sosial dan individual.  Fungsi sosialnya adalah untuk membantu setiap individu menjadi anggota masyarakat yang lebih efektif dengan memberikan pengalaman kolektif masa lampau dan kini.  Fungsi individualnya adalah untuk memungkinkan seorang me-nempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (penga-laman baru).  Proses pendidikan dapat berlangsung secara formal seperti yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan. Ia juga berlangsung secara informal lewat berbagai kontak dengan media komunikasi seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio dan sebagainya.  Suatu sistem pendidikan bukan hanya terdiri dari lembaga pendidikan (sekolah, perguruan tinggi), tetapi juga meliputi perpustakaan, museum, penerbit, dan berbagai agen yang melakukan transmisi penge-tahuan dan keterampilan
  • 3. Manajemen Pendidikan  Dalam pendidikan, seorang manajer pendidikan mempunyai tugas mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dipunyainya seperti guru, sarana dan prasarana sekolah (perpustakaan, laboratorium, dsb.) untuk mencapai sasaran dari lembaga pen-didikan yang menjadi tanggung jawabnya.  Universalitas fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan) dan transferability kemampuan manajemen didukung banyak pihak.  Seorang manajer yang sukses dalam industri tertentu, juga akan mempunyai peluang sukses di industri lain. Salah satu kasus kontemporer adalah keberhasilan CEO IBM Louis Gerstner yang direkrut dari perusahaan penjual biskuit Nabisco. Walaupun memproduksi dan memasarkan komputer amat berbeda dari biskuit, namun sukses Louis Gerstner membuktikan dalil transferability kemampuan manajemen. Jauh sebelum Louis Gerstner, Eisenhower dan McNamara juga membuktikan validitas kedua dalil ini. Keduanya adalah perwira tinggi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Keduanya berhasil dalam pekerjaan non militer.
  • 4. Salah satu input strategis bagi langkah maju perusahaan adalah membentuk konsep yang berbasiskan sumber daya manusia demi suatu profitabilitas yang tinggi. Tak ada salahnya konsep ini dipakai di sekolah. Secara sederhana dapat diterjemahkan bahwa keberhasilan sekolah tergantung pada teknik mengelola manusia-manusia yang ada di sekolah untuk suatu keberhasilan yang tak terukur nilainya yaitu pemanusiaan manusia dalam diri peserta didik dan penghargaan bagi rekan-rekan pendidik sebagai insan yang kreatif dan peduli akan nasib generasi penerus bangsa.  Tujuh kegiatan pokok yang harus diemban kepala sekolah yakni merencanakan, mengorganisasi, mengadakan staf, mengarahkan/orientasi sasaran, mengkoordinasi, memantau serta menilai/evaluasi.  Melalui kegiatan perencanaan terjawablah beberapa pertanyaan: Apa yang akan, apa yang seharusnya dan apa yang sebaiknya? Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan reguler, teknis-opersional dan perencanaan strategis (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang). Kepala sekolah mulai menggarap bidang sasaran yang mungkin sebelumnya sudah dikaji secara bersama-sama.
  • 5. Manajemen Sekolah  Pada prinsipnya manajemen sekolah itu sama dengan manajemen yang diterapkan di perusahaan.  Perbedaannya terdapat pada produk akhir yang dihasilkan. Yang dihasilkan oleh manajemen sekolah adalah manusia yang berubah. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak berpengalaman menjadi berpengalaman, dari yang tak bisa menjadi bisa. Sedangkan sasaran manajemen perusahaan itu pada kualitas produksi benda-benda mati.  Jadi, manajemen sekolah berandil kuat pada pembentukan kualitas manusia yang merupakan generasi penerus bangsa. Atensi masyarakat yang telah teralienasikan akibat propaganda wacana teknologi dalam pembelajaran harus segera diobati dengan mengedepankan wacana kualitas kepala sekolah. Realitas sekolah itu dimanage oleh kepala sekolah bukan pada kata-kata para marketer yang mengejar target siswa demi perolehan bonus.
  • 6. Kepemimpinan Kepala Sekolah  Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang bersifat unik karena sekolah memiliki karakter tersendiri, dimana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebut, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi  Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah.”
  • 7. Kata “kepala sekolah” tersusun dari dua kata yaitu “kepala” yang dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga, dan “sekolah” yaitu sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.  Secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seseorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.  Kepala sekolah dilukiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf dan para siswa. “Kepala sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas mereka dan mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka”.
  • 8. Rumusan tersebut menunjukkan pentingnya peranan kepala sekolah dalam menggerakkan kehidupan sekolah guna mecapai tujuan.  Studi keberhasilan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat dan irama suatu sekolah.  Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi kompleks yang unik, serta mampu melaksanakan perannya dalam memimpin sekolah.
  • 9. Pendekatan Studi Kepemimpinan Salah satu pendekatan studi kepemimpinaan adalah Pendekatan pengaruh kewibawaan (power influence approach)  Menurut pendekatan ini, keberhasilan pemimpin dipandang dari segi sumber dan terjadinya sejumlah kewibawaan yang ada pada para pemimpin, dan dengan cara yang bagaimana para pemimpin menggunakan kewibawaan tersebut kepada bawahan. Pendekatan ini menekankan proses saling mempengaruhi, sifat timbal balik dan pentingnya pertukaran hubungan kerjasama antara para pemimpin dengan bawahan.  French dan Raven dalam mengemukakan berdasarkan hasil penelitian terdapat pengelompokan sumber dari mana kewibawaan tersebut berasal, yaitu: (1) Legitimate power: bawahan melakukan sesuatu karena pemimpin memiliki kekuasaan untuk meminta bawahan dan bawahan mempunyai kewajiban untuk menuruti atau mematuhinya, (2) Coersive power: bawahan mengerjakan sesuatu agar dapat terhindar dari hukuman yang dimiliki oleh pemimpin, (3) Reward power: bawahan mengerjakan sesuatu agar memperoleh penghargaan yang dimiliki oleh pemimpin, (4) Referent power: bawahan melakukan sesuatu karena bawahan merasa kagum terhadap pemimpin, bawahan merasa kagum atau membutuhkan untuk menerima restu pemimpin, dan mau berperilaku pula seperti pemimpin, dan (5) Expert power: bawahan mengerjakan sesuatu karena bawahan percaya pemimpin memiliki pengetahuan khusus dan keahlian serta mengetahui apa yang diperlukan.
  • 10. Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebihan atau pengaruh yang dimiliki oleh kepala sekolah. Kewibawaan kepala sekolah dapat mempengaruhi bawahan, bahkan menggerakkan, memberdayakan segala sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan keinginan kepala sekolah.  Berdasarkan pendekatan pengaruh kewibawaan, seorang kepala sekolah dimungkinkan untuk menggunakan pengaruh yang dimilikinya dalam membina, memberdayakan, dan memberi teladan terhadap guru sebagai bawahan.  Legitimate dan coersive power memungkinkan kepala sekolah dapat melakukan pembinaan terhadap guru, sebab dengan kekuasaan dalam memerintah dan memberi hukuman, pembinaan terhadap guru akan lebih mudah dilakukan.  Sementara itu dengan reward power memungkinkan kepala sekolah memberdayakan guru secara optimal, sebab penghargaan yang layak dari kepala sekolah merupakan motivasi berharga bagi guru untuk menampilkan performan terbaiknya.  Selanjutnya dengan referent dan expert power, keahlian dan perilaku kepala sekolah yang diimplementasikan dalam bentuk rutinitas kerja, diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja para guru
  • 11. Syarat-syarat Keberhasilan Kepemimpinan Di Sekolah l Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas penampilan pemimpinnya, dalam hal ini kepala sekolah. Kepala sekolah dituntut memiliki persyaratan kualitas kepemimpinan yang kuat, sebab keberhasilan sekolah hanya dapat dicapai melalui kepemimpinan kepala sekolah yang berkualitas. l Kepala sekolah yang berkualitas yaitu kepala sekolah yang memiliki kemampuan dasar, kualifikasi pribadi, serta pengetahuan dan keterampilan profesional.. Menurut Tracey, keahlian atau kemampuan dasar, yaitu sekelompok kemampuan yang harus dimiliki oleh tingkat pemimpin apapun, yang mencakup: conceptual skills, human skill dan technical skills. a) Technical skills, yaitu: kecakapan spesifik tentang proses, prosedur atau teknik- teknik, atau merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal khusus dan penggunaan fasilitas, peralatan, serta teknik pengetahuan yang spesifik. b) Human skills, yaitu: kecakapan pemimpin untuk bekerja secara efektif sebagai anggota kelompok dan untuk menciptakan usaha kerjasama di lingkungan kelompok yang dipimpinnya. c) Conceptual skills, yaitu kemampuan seorang pemimpin melihat organisasi sebagai satu keseluruhan.
  • 12.  Kualifikasi pribadi yaitu serangkaian sifat atau watak yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin termasuk kepala sekolah. Dengan kata lain seorang pemimpin yang diharapkan berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan harus didukung oleh mental, fisik, emosi, watak sosial, sikap, etika, dan kepribadian yang baik.  Seorang pemimpin harus pula memiliki pengetahuan dan keterampilan profesional. Pengetahuan profesional meliputi: l pengetahuan terhadap tugas, dimana seorang pemimpin atau kepala sekolah harus mampu secara menyeluruh mengetahui banyak tentang lingkungan l organisasi atau sekolah dimana organisasi atau sekolah tersebut berada, l seorang pemimpin atau kepala sekolah harus memahami hubungan kerja antar berbagai unit, pendelegasian wewenang, sikap bawahan, serta bakat dan kekurangan dari bawahan, l seorang pemimpin harus tahu wawasan organisasi dan kebijaksanaan khusus, perundang-undangan dan prosedur, l seorang pemimpin harus memiliki satu perasaan rill untuk semangat dan suasana aktivitas diri orang lain dan staf yang harus dihadapi, l seorang pemimpin harus mengetahui layout secara fisik bangunan, kondisi l operasional, berbagai macam keganjilan dan problema yang biasa terjadi, dan (6) seorang pemimpin harus mengetahui pelayanan yang tersedia untuk dirinya dan bawahan, serta kontrol yang dipakai oleh manajemen tingkat yang lebih tinggi
  • 13. Sedangkan keterampilan profesional, meliputi: l mampu berfungsi sebagai seorang pendidik, l mampu menampilkan analisis tinggi untuk mengumpulkan, mencatat dan menguraikan tugas pekerjaan, l mampu mengembangkan sylabus rangkaian mata pelajaran dan program-program pengajaran, l mampu menjadi mahkota dari berbagai macam teknik mengajar, l mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian dalam pendidikan dan mempergunakan temuan riset, l mampu mengadakan supervisi dan evaluasi pengajaran, fasilitas, kelengkapan, dan materi pelajaran, l mengetahui kejadian di luar sekolah yang berhubungan dengan paket dan pelayanan pendidikan, dan l mampu menjadi pemimpin yang baik dan komunikator yang efektif.
  • 14. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru  Kepala sekolah dan guru merupakan komponen-komponen yang berpengaruh dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah.  Dalam organisasi sekolah, hubungan kepala sekolah dan guru merupakan hubungan antara atasan atau pemimpin dengan bawahan. Untuk itu guna tercapainya mutu pendidikan yang optimal, diperlukan kerja sama yang sinergis antara kepala sekolah dan guru.  Dalam organisasi sekolah, kepala sekolah dituntut menampilkan suatu kepemimpinan yang mampu menciptakan iklim yang kondusif, sedangkan para guru dituntut memiliki sikap positif terhadap pekerjaan, sehingga dapat menampilkan persepsi dan kepuasan yang baik terhadap pekerjaanya maupun motivasi kerja yang tinggi, yang pada akhirnya akan mencerminkan seorang guru yang mampu bekerja secara profesional.