SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
1
Penerapan Performance Manajemen Dalam Pemberdayaan
Guru di MAN 1 Pangkalan Balai Banyuasin
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki basis
pendidikan Islam yang kuat. Tetapi kenyataan di lapangan banyak kita jumpai masyarakat lebih
senang menyekolahkan anak di sekolah umum daripada sekolah-sekolah yang berbasis agama.
Merupakan persoalan penting untuk dipikirkan oleh pengelola lembaga pendidikan Islam agar
dapat meningkatkan citra di tengah masyarakat.
Ketika ada anak yang masuk pada sekolah umum unggulan maka orang tua akan sangat
bangga, sebaliknya jika anaknya diterima di madrasah meskipun memiliki status unggulan belum
merasa bangga. Hal ini harus disadari, masyarakat sudah terlanjur apriori dan menjadikan
madrasah sebagai pilihan kedua setelah sekolah umum.
Banyak faktor yang menyebabkan minat masyarakat terhadap sekolah umum lebih besar
daripada sekolah-sekolah umum berbasis agama, seperti sarana prasana, kualitas guru, pola pikir,
daya saing lulusan dan manajemen pengelolaan sekolah.
Kerja keras para pelaku pendidikan Islam sudah menampakan hasil dengan berdirinya
sekolah-sekolah unggul berbasis agama seperti MAN Cendikia, yang kedudukannya sudah sejajar
dengan sekolah umum unggulan. Saat ini mulai bermunculan sekolah-sekolah berbasis agama
yang diminati oleh masyarakat seperti MIN, MTs dan MAN yang ada di kota Malang. Di
Palembang juga ada beberapa seperti MTS 1, dan MAN 3 yang cukup diminati oleh masyarakat
Palembang.
Dilihat dari keberhasilan sekolah-sekolah tersebut bahwa penyebabkan majunya sekolah
tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas kepala sekolah yang memimpin sekolah yang
bersangkutan. Sekolah umumpun memiliki pola yang sama sekolah-sekolah sangat dipengaruhi
oleh individu-individi kepala sekolah memimpin sekolah tersebut. Sekolah umum di bawah
Kementrian Pendidikan Nasional memiliki lebih banyak pilihan dan potensi kepala sekolah yang
lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah di bawah manajemen Kementrian Agama.
Dunia Pendidikan perlu diberi penguatan karena pendidikan Islam seharusnya
mengutamakan nilai-nilai Islam dalam prosesnya sebagai ciri dan identitas. Menurut Fadalahil Al-
2
Jamali yang dikutip oleh Muzayyin Arifin, Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan
manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan
kemampuan dasar (fitroh) dan kemampuan ajar (2003:18). Maka dapat digeneralisir bahwa
Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia baik dari aspek
rohaniah jasmaniah dan juga harus berlangsung secara hirarkis, oleh karena itu pendidikan Islam
merupakan suatu proses kematangan perkembangan atau pertumbuhan baru dapat tercapai
bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan transformatif dan inovatif.
Pendidikan Islam sebagaimana rumusan diatas menurut Abdul Halim Subahar (1992 : 64)
memiliki beberapa prinsip yang membedakan dengan pendidikan lain Prinsip Pendidikan islam
antara lain :
a) Prinsip tauhid
b) Prinsip integrasi
c) Prinsip keseimbangan
d) Prinsip persamaan
e) Prinsip pendidikan seumur hidup dan
f) Prinsip keutamaan.
Sedangkan tujuan Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Untuk membentuk akhlakul karimah.
b) Membantu peserta didik dalam mengembangkan kognisi, afeksi dan psikomotori guna
memahami menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup sekaligus
sebagai kontrol terhadap pola fikir pola laku dan sikap mental.
c) Membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin dangan membentuk mereka
menjadi manusia beriman bertaqwa berakhlak mulia memiliki pengetahuan dan
keterampilan berkepribadian integratif mandiri dan menyadari sepenuh peranan dan
tanggung jawab diri di muka bumi ini sebagai Abdulloh dan kholifatulloh.
Engkoswara dan Aan Komariah dalam Linda setiawati (2012:3) mengemukakan administrasi
pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan
segala sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan supervise, serta penilaian untuk mewujudkan system
pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas”
3
Salah satu cara yang dapat ditempuh sekolah dalam rangka menghasilkan peserta didik yang
berkarakter Islami adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
.
Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) di MAN Pangkalan Balai telah dirintis sejak beberapa
tahun yang lalu dengan membangun organisasi sekolah yang baik. Kepala sekolah menerapkan
system dengan ketat dan disiplin tinggi sehingga pendidik dan tenaga pendidikan di MAN tersebut
beransur-ansur mengalami perubahan lebih baik. Cara ini cenderung efektif dan efisien dengan
hasil yang diperoleh sekolah baik secara fisik maupun secara non fisik (manpaba.blogspot.com,
diunduh 14/7/2015)
Dalam MBS terdapat manajemen sumber daya manusia, dimana proses pendidikan yang
ingin dicapai oleh sekolah telah dicantumkan dalam visi dan misi sekolah. Program dan Rencana
sekolah yang telah tersusun dengan baik diperlukan sumber daya manusia untuk mengelolanya.
Sumber daya yang ada harus sesuai dengan kebutuhan. Jika tenaga yang tersedia tidak tersedia
maka sekolah harus berusaha untuk memenuhi dengan berbagai teknik.
MBS merupakan aplikasi dari ilmu manajemen meliputi berbagai tingkatan, baik di
tingkatan organisasi ataupun individu, salah satu fungsi kunci dari manajemen adalah mengukur
dan mengelola kinerja. Antara gagasan, tindakan dan hasil terdapat suatu perjalanan yang harus
ditempuh. Dan barangkali istilah yang paling sering digunakan di keseharian yang
menggambarkan perkembangan dari perjalanan tersebut dan juga hasilnya adalah "kinerja"
(Brundan, 2010). Salah satu dari MBS adalah Manajemen Kinerja (MK) atau Performance
Manajemen (PF).
Manajemen kinerja (MK) adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah
dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan efisien. Manajemen kienrja bisa
berfokus pada kinerja dari suatu organisasi, departemen, karyawan, atau bahkan proses untuk
menghasilkan produk atau layanan, dan juga di area yang lain. (Wikipedia, diunduh 15/08/2015)
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada didapatkan pertanyaan:
1) Bagaimana kepala MAN Pangkalan Balai Menerapkan Sumber Daya Manusia dalam
mencapai visi dan misi sekolah?
4
2) Langkah teknis apa yang saja yang diambil sehingga Manajemen Sumber Daya
Manusia di MAN Pangkalan Balai dapat berlangsung secara efektif?
B. PEMBAHASAN
1. Sejarah MAN Pangkalan Balai
Sejarah Panjang MAN Pangkalan Balai membuktikan keutnya masyarakat Pangkalan Balai
untuk dapat memperoleh pendidikan yang bermutu. Bermula dengan didirikanya Madrasah Aliyah
Filial dari MAN di Sekayu yang beroperasi pada tahun 1983 / 1984. MA ini beroperasional dengan
menempati ruangan yang dipinjam oleh Mesjid Jumhuriyah Pangkalan Balai, + 1 tahun kemudian
mendapat pinjaman gedung bekas SD dan Kantor Marga Pangkalan Balai. Selama + 6 tahun MA
ini berstatus kelas jauh / filial dari Sekayu dengan sebutan MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai,
dibawah pimpinan Drs. Sulaiman Jailani.
Masyarakat Pangkalan Balai yang dimotori oleh Kepala Desa H. Zairin H. Zabidi bersama
beberapa tokoh masyaarakat Pangkalan Balai dan unsur internal dari pihak MA sepakat mengubah
status MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai berubah menjadi Madrasah Aliyah Miftahul Ulum (
MA – MU ) dibawah Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum dan sebagai Kepala madrasahnya adalah
Bapak Abdul Roni Ab, BA. Setelah enam tahun kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Alamuddin.
Di era kepemimpinan Drs. Alamuddin inilah, Madrasah Aliyah Miftahul Ulum berubah
menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkalan Balai dan menempati gedung baru kurang
lebih 1,5 km dari tempat belajar semula yang dibangun paga tahun 1999 mendapat bantuan
bangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) sebanyak 3 lokal yang dibangun di atas tanah wakaf dari
Pemerintah Desa Pangkalan Balai seluas + 10.000 M2.
Jumlah RKB yang baru itu tidak mencukupi sehingga proses Belajar Mengajar (KBM)
berlangsung di dua tempat yaitu, gedung MA Miftahul Ulum dan gedung MA Pangkalan Balai.
Dan Pada tahun 2001 Proses Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara penuh di gedung MAN
Pangkalan Balai yang beralamatkan di Jalan KH. Sulaiman lingkungan IV Kelurahan Panagkalan
Balai Kec. Banyuasin III Kab. Banyuasin.
Bebebarapa tokoh penting lahirnya MAN Pangkalan Balai antara lain: H. Zairin H. Zabidi,
Abdul Roni Ab, BA, M. Basirun Nasir, Hamdan H. Hasim, Drs. Winarno, Sulaiman Jailani, H.
Nukman Siregar, Drs. Zulkifli, Drs. Alamuddin, A. Faruq Bakri, BA, Sudirman M. Ani.
5
Madrasah Aliyah Negeri Pangkalan Balai, yang telah berdiri sejak berdiri tahun 1995 sampai
dengan 2015 telah mengalami lima kali pergantian kepala sekolah. Nama kepala Madrasah dari
tahun pertama s/d sekarang adalah sebagai berikut:
a) Juli 1995 s/d Oktober 2001 : Drs. ALAMUDDIN
b) Oktober 2001 s/d Desember 2003 : Drs. SYARFAWI SARPAN
c) Desember 2003 s/d Februari 2008 : Dra. RISMAWATI
d) Februari 2008 s/d April 2012 : Drs. ALI HASYMI, MM
e) April 2012 s/d Sekarang : HAZDI, S.Pd
Sumber (http://www.manpaba.sch.id, diunduh 24/7/2105)
Setiap kepala sekolah tentu memiliki keunggulan dan program kerja masing-masing. Mereka
memiliki program unggulan sessuai dengan karakter dan kemampuan kepala sekolah. MAN
Pangkalan Balai mengalami kemajuan pesat sejak dipimpin oleh Drs. Ali Hasmi, MM. Dimana
pada masa beliau program kerja berbasis mutu mulai dirintis.
Penerusnya Hazdi, S,Pd, memiliki misi yang sama, mantan guru berprestasi ini mampu
meneruskan ide kepala sekolah sebelumnya, dan menambah dengan beberapa inovasi baru
sehingga dapat melahir sekolah yang cukup dibanggakan di kawasan Pangkalan Balai.
Berbagai program intrakurikuler dan ekstrakurikuler, terus dikembangkan secara marathon
dan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dari prestasi baik dibidang akademik
maupun akademik. Secara fisik tampilan MAN Pangkalan Balai mengalami perubahan yang
signifikan sehingga pada tahun 2015 mampu sebagai sekolah adiwisata, yaitu sekolah berwawasan
lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan tertata rapinya sekolah dengan memanfaatkan berbagai
sudut dengan ruang dan luas tanah yang terbatas dengan penghijauan. Secara Akademik MAN
Pangkalan Balai juga terus berkembangan dengan menjuarai berbagai lomba baik dibidang
Akademik, ekstrakurikuler. Di Bidang Akademik MAN mampu menjadi juara olimpiade tingkat
Madrasah dan masuk ke tingkat nasional.
Guru-guru juga mengalami peningkatan kinerja ditunjukan dengan tingginya tingkat
kahadiran guru di sekolah dan di kelas. Sekolah telah menggunakan absen sidik jari untuk para
gurunya. Absen ini yang digunakan sebagai laporan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Yang
yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan disiplin, kepala sekolah memberikan contoh
secara langsung kepada guru dengan datang dan pulang tepat waktu. Dengan prinsip keteladanan
6
yang dilakukan oleh kepala sekolah terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Hal
ini sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 Tahun 2006 mengamanatkan bahwa
satuan pendidikan bahwa satuan dasar dan menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010 sudah
harus melaksanakan standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Depdiknas, 2010, hal 1).
Selanjutnya dalam Undang-undang system pendidikan nasional (Sisdiknas 2003) pasal 38 ayat (2)
dijelaskna bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah atau
madrasah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Kementrian Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan seperangkat kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 bab 1 pasal 1 butir 10. (Depdiknas, 2010, hal 3)
Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.
Standar isi adalah ruang lingkup materi, dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
memuat: kerangka dasar, dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan
(https://id.wikipedia.org, diunduh 24/7/2015).
Kurikulum merupakan dasar dan acuan bagi sekolah untuk dapat mencapai visi dan misi
yang telah ditentukan. Semua manajemen pengelolaan sekolah dapat tergambar dalam kurikulum
yang disusun bersama-sama seluruh warga sekolah ditambah dengan Komite Sekolah.
7
Kurikulum dapat berjalan dengan efektif juga disusun sesuai dengan kondisi riel yang ada
di sekolah. Dengan demikian kurikulum disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru
di tingkat satuan pendidikan tersebut. MAN juga demikian telah melakukan penyusunan dengan
melibatkan seluruh komponen sekolah mulai pendidik, tenaga pendidikan, dan masyarakat. Pola
penyusunan dimulai pada awal tahun dengan memberikan bekal kepada pendidikan mengenai
kurikulum beserta dengan perangkatnya, yang telah dimulai sejak tahun 2009. Pola penyusunan
dengan melibatkan instruktur berpengalaman baik di tingkat Kabupaten maupun ditingkat
propinsi. Pemberian bekal penyusunan kurikulum menghasilkan perangkat pembelajaran yang
disusun guru dapat selesai tepat waktu.
Disamping itu guru-guru juga diberikan bekal dalam rangka pengembangan profesi dengan
diberikan pelatihan cara menyusun bahan ajar, media pembelaran dan juga penelitian tindakan
kelas. Dengan dekimian maka kurikulum yang disusun di MAN Pangkalan Balai terjadi secara
Botton-UP, sehinnga kurikulum berdaya guna dan berfungsi guna.
3. Manajemen Berbasis Sekolah
Pola penyusunan kurikulum yang telah di lakukan di MAN Pangkalan Balai merupakan
salah satu bentuk implementasi dari Manajemen berbasis sekolah (MBS). Manajemen berbasis
sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi berupa kewenangan dan
tanggungjawab yang lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan kepada
sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah meliputi kepala sekolah,
pendidikan, dan tenaga kependidikan, siswa dan masyarakat (orangtua siswa, tokoh masyarakat,
ilmuwan, pengusaha, dan sebagainya.), untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan
pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(http://ainamulyana.blogspot.com, diakses 13/7/2015)
Di era otonomi sekolah MBS mempunyai peranan yang penting. Penguatan sekolah perlu
dilakukan guna memberikan kebebasan kepada sekolah untuk berkembang sesuia dengan potensi
sumber daya yang dimiliki. Kurikulum yang baik, jika tidak disertai dengan MBS yang baik maka
belum dan tidak akan membuahlan hasil yang optimal. Ada tujuh komponen dalam MBS dan jika
seluruhnya dilaksanakan dengan baik maka sekolah akan berkembang, dan menjadi sekolah yang
dicari oleh orang tuan siswa. Adapun ketujuh komponen MBS adalah: kurikulum dan program
8
pengajaran, tenaga kependidikan, kepeserta didikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan
pengelolaan hubungan sekolah dan orang tua/wali peserta didik (Mulyasa, 2002:40).
a. Kurikulum dan Program Pengajaran. Kurikulum dan program pengajaran merupakan
pijakan dalam proses pendidikan yang diselenggarakan pada sebuah lembaga
pendidikan, Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan
Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Akan tetapi sekolah juga bertugas
dan berwenang mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan masyarakat setempat dan sosial budaya yang mendukung pembangunan lokal
sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya lingkungan (Mulyasa,
2002:40).
Dalam manajemen berbasis sekolah di Indonesia untuk muatan lokal mengharuskan
setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan memunculkan
keunggulan program pendidikan tertentu sesuai dengan latar belakang tuntutan
lingkungansosial masyarakat. Dengan otonomi sekolah dalam arti luas mempunyai
fungsi untuk menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan
peserta didik dan kebutuhan lingkungan sehingga setelah siswa menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan mereka siap pakai sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Munculnya kegiatan-kegiatan yang mengakar pada budaya local Banyuasin terlihat
secara nyata di MAN Pangkalan Balai dengan dilaksanakan Program Sendratarik
sehingga mampu menampilkan berbagai seni tradional khas Banyuasin di efen-efen
sekolah, Kabupaten maupun Propinsi. Masyarakat juga terlibat secara aktif dalam
kegiatan tersebut karena tenaga-tenaga yang digunakan sebagai pelatih merupakan
tenaga potensial yang berasal dari masyarakat di sekitar Pangkalan Balai.
b. Manajemen Tenaga Kependidikan. Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat
dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan
Karyawan dengan cara mengikut sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada
kinerja seluruh unsur sekolah. Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil)
mencakup beberapa hal yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3)
pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian
pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai (Mulyasa, 2002:42). Hal ini
9
menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah sekolah apabila
Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang melibatkan pada
semua unsur pengelola sekolah.
Tanpa manajemen tenaga kependidikan yang baik, maka proses pembelajaran tidak
dapat berlangsung secara efektif. Dengan adanya tunjangan sertifikasi yang diberikan
kepada guru-guru MAN maka dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk dapat
mengaktifkan proses pembelajaran yang terjadi. Dimana hanya guru-guru yang mengajar
professional dengan jumlah jam 24 jam perminggu dan hadir sesuai dengan peraturan
yang dapat memperoleh tungjangan profeisonal. Kehadiran diperoleh dari absen sidik
jari yang ada dan dapat memantau kehadiran dan kepulangan setiap guru sepanjang
waktu.
Pembinaan, dan rapat rutin diadakan setiap bulan dan hasil dari rapat dijadikan sebagai
rujukan untuk evaluasi kinerja pada minggu berikutnya. Evaluasi dijadikan bahan
sebagai alat menilai keberhasilan dalam mengatasi masalah yang telah ditemukan pada
bulan sebelumnya. Rapat dan Laporan secara rutin menghasilkan guru-guru yang biasa
berpendapat, mengkritik dan saran sesama guru sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai pendapat orang lain dan rasa tanggung jawab.
c. Manajemen Kesiswaan. Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah
menata siswa. Manajemen kepeserta didikan adalah penataan dan pengaturan kegiatan
yang berhubungan dengan peserta didik (peserta didik), awal pendaftaran sampai mereka
lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek lebih
luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan peserta didik melalui
proses pendidikan di sekolah (Mulyasa, 2002:46). Meskipun Pencatatan sangat
diperlukan untuk menunjang keberhasilan manajemen kepeserta didikan, buku presensi
peserta didik, buku raport, daftar kenaikan kelas, buku mutasi peserta didik, dan
sebagainya. Manajemen kepeserta didikan dimaksudkan bertujuan mengatur berbagai
kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan.dengan kondusif. Menurut Sutisna dalam
Mulyasa (2002) ada tiga yaitu:(1) penerimaan peserta didik baru, (2) kegiatan pelaporan
kemajuan belajar peserta didik, dan (3) bimbingan dan pembinaan disiplin peserta didik.
Sedangkan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaaan adalah:
10
1) Kehadiran peserta didik di sekolah dan masalah-masalah bidang kesiswaan yang
berhubungan dengan hal studi.
2) Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pembgian kelas peserta didik dan
pembagian program studi.
3) Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar peserta didik
4) Program supervisi bagi peserta didik yang mempunyai kelainan, seperti mengulang
pengajaran (remidial), perbaikan, dan pengajaran luar biasa
5) Pengendalian kedisiplinan peserta didik belajar di sekolah
6) Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh peserta didik.
7) Program kesehatan dan keamanan peserta didik belajar, terutama ketenangan
belajar peserta didik di kelas.
8) Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional peserta didik (Mulyasa, 2002:46).
Pengolaan manajemen kesiswaan di MAN Pangkalan Balai dilakukan dan
dikendalikan di bawah wakil bidang kesiswaan. Kehadiran, kedisiplinan dan afektif
siswa sangat penting dalam rangkat menghasilkan peserta didik yang mempunyai nilai
lebih. Kehadiran dan sikap merupakan syarat mutlak dalam kenaikan kelas, sehingga
kenakalan-kenalan siswa dapat ditekan sedemikian rupa sampai kenakalan siswa nihil,
meskipun hal ini sangat sulit dilakukan. Untuk menghidari kejenuhan dalam proses
pembelajaran, lingkungan sekolah dibuat sedemikian rupa sehingga tertata rapi dan
asri. Halaman sekolah terlihat seperti taman-taman yang nyaman digunakan untuk
bersantai. Peserta didik dapat leluasa untuk belajar baik di dalam kelas maupun di
keluar kelas. Disetiap sudut terdapat tulisan-tulisan yang memberi semangat kepada
peserta didik untuk dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.
d. Manajemen Keuangan. Keuangan merupakan sumber daya yang secara langsung
dapat berpengaruh pada keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang
diselaggarakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Manajerial kepala sekolah pada
keuangan sangat dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Beerbasis Sekolah.
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuntut kemampuan sekolah dalam
merencanakan melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan
peggunaan anggaran dan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan
pemerintah (Mulyasa, 2002:47). Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberi
11
kewenangan pada sekolah untuk menggali dan menggunakan sumber dana sesuai
keperluan sekolah. Sumber dana dalam proses pendidikan dapat dikelompokkan menjadi
tiga macam yaitu: (1) pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah, (2) orang tua/wali
atau peserta didik, dan (3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat. Berkaitan
dengan penerimaan keuangan dari orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional atau UU No. 2 tahun
1989 yaitu kemampuan pemerintah terbatas dalam pemenuhan kebutuhan dana
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan
orang tua/wali peserta didik.
Dalam penerapan manajemen keuatan maka sekolah membuka system keterbukaan,
dimana orang tua siswa terlibat secara aktif dalam komite sekolah. Dan Komite
mendukung sepenuhnya apa yang menjadi program sekolah. Akibatnya semua program
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Hubungan yang harmonis dibangun
oleh sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah. Dalam Komite MAN
Pangkalan Balai terdapat unsur sekolah, masyarakat dan pengusaha yang memiliki
komitmen kuat terhadap kemajuan bidang pendidikan.
e. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Setiap satuan pendidikan tidak dapat
melepaskan faktor sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, proses belajar dan mengajar. Manajemen sarana dan prasarana bertujuan
dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik guru maupun peserta didik untuk
berada di sekolah. Demikian pula tersedianya media pembelajaran yang relevan dengan
kebutuhan materi pelajaran sangat diperlukan manjerian pengelolala pendidikan di
satuan pendidikan.
Agar efektivitas pengelolaan manajemen sarana prasanra di bawah kendali wakil sarana
prasarana yang bekerja dan bertanggung jawab secara langsung kepada kepala sekolah.
f. Manajemen Pengelolaan Hubungan Masyarakat. Hubungan antara sekolah dengan
orang tua/wali peserta didik serta masyarakat pada hakekatnya merupakan suatu sarana
sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta
didik di sekolah. Sekolah dan orang tua/wali peserta didik memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien.
Gaffar dalam Mulyasa menyatakan, bahwa hubungan sekolah dengan orang tua/wali
12
peserta didik bertujuan antara lain: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan
pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup
dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin
hubungan dengan sekolah (Mulyasa, 2002:50).
Pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), manajemen hubungan sekolah dengan
orang tua wali peserta didik diharapkan berjalan dengan baik. Hubungan yang harmonis membuat
masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah. Penciptaan hubungan dan kerja
sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang
sekolah. Gambaran yang jelas dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada
orang tua wali peserta didik, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah peserta didik, penjelasan
dari staf sekolah, dan laporan tahunan sekolah.
Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat, yaitu proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan efisien sehingga
menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. Lulusan yang berkualitas akan terlihat dari
penguasaan/kompetensi peserta didik tentang ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dapat dijadikan bekal ketika terjun di tengah-tengah masyarakat (out come).
4. Kesenjangan Sekolah
a) Standar Pendidik
Undang-undang (UU) No 20/2003 tentang sistem pendidikan menyaratkan lima syarat
yang harus dimiliki guru. Syarat tersebut diantaranya memiliki kualifikasi akademik, mempunyai
kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sementara itu berdasarkan UU tahun 14 tahun 2005 ada limasyarat yang harus dimiliki
guru. Syarat tersebut diantaranya memiliki kualifikasi akademik, mempunyai kompetensi,
mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Salah satu persyaratan spesifik yang termaktub dalam UU tahun 14 tahun 2005 adalah
pendidikan minimal empat tahun (D-IV atau S-1)untuk para guru. Undang-undang baru ini
mengharuskan semua guru memiliki gelar sarjana (S1) atau diploma D-IV sebelum 2015.
(https://www.selasar.com, diunduh 20/7/2015)
13
b) Standar Tenaga Kependidikan
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen
pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi:
1) Kompetensi pedagogik;
2) Kompetensi kepribadian;
3) Kompetensi profesional; dan
4) Kompetensi sosial. (http://bsnp-indonesia.org/id, diunduh 30/07/2015)
c) Standar Pelayanan Minimum
Standar Pelayanan Minimum (SPM) adalah pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh
sekolah terhadap masyarakat yang menempuh pendidikan di termpat tersebut. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota ada beberapa standar minimum
yang harus dipenuhi antara lain:
1) menyediakan buku teks bagi seluruh peserta didik;
2) menyediakan 100 buku pengayaan dan 10 buku referensi bagi Sekolah Dasar, serta 200
buku pengayaan dan 20 buku referensi bagi Sekolah Menengah Pertama dan;
3) mengakomodir tidak lebih dari 32 peserta didik per-kelas untuk tingkat sekolah
dasar/madrasah, dan 36 peserta didik per-kelas untuk tingkat sekolah menengah
pertama/madrasah.
5. Manajemen Sumber Daya Manusia
a) Pengelolanan Sumber Daya Sekolah
14
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal
(https://id.wikipedia.org, diunduh 30/7/2015)
b) Manejemen Mutu
Menurut Achmad (1993), Mutu Pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai
kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap
komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai
tambah terhadap komponen tersebut menurut norma atau standar yang berlaku.
Engkoswara (1986) melihat mutu atau keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu:
prestasi, suasana, dan ekonomi. Dalam hubungan dengan mutu sekolah, Selamet (1998)
berpendapat bahwa banyak masyarakat yang mengatakan sekolah itu bermutu atau unggul
dengan hanya melihat fisik sekolah, dan banyaknya ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
Ada empat yang berkaitan dengan Mutu dibidang pendidikan yaitu mutu input, proses,
output, dan outcome, yaitu :
1) Input pendidikan dinyatakan bermutu apabila telah berproses.
2) Proses pendidikan bermutu jika mampu menciptakan suasana yang aktrif, kreatif
dan juga menyenangkan.
3) Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar dalam bidang akademik dan
nonakademik siswa tinggi.
4) Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji
yang wajar, dan semua pihak mengakui kehebatannya lulusannya dan merasa puas.
(http://seputarpendidikan003.blogspot.com, diunduh 30/7/2015)
2) Meningkatkan Disiplin Pendidian dan Tenaga Kependidikan
Disiplin bida diartikan sebagai suatu rasa patuh dan taat yang muncul yang disebabkan
adanya kesadaran serta dorongan yang terjadi dari dalam diri orang tersebut. Bagi guru,
disiplin waktu dalam mengajar adalah hal yang sangat berpengaruh pada prestasi siswa.
Guru harus menjadi panutan dan tauladan bagi setiap peserta didiknya, jadi dengan
demikian setiap peserta didik akan mempunyai motivasi untuk bisa belajar lebih giat.
15
Disiplin mempunyai tiga macam sifat, yaitu disiplin preventif, disiplin korektif dan
disiplin progresif. Disiplin guru diharapkan bisa menerapkan ketiga macam sifat tersebut.
Disiplin preventif merupakan tindakan dari sumber daya manusia yang mempunyai
dorongan untuk mentaati standar serta peraturan yang ada. Tujuan dari disiplin preventif
ini adalah untuk mendorong SDM supaya mempunyai disiplin pribadi yang tinggi agar
tugas kepemimpinan tidak terlalu berat.
Sedangkan disiplin korektif merupakan tindakan yang dilaksanakan sesudah terjadi
pelanggaran. Tindakan ini untuk mencegah munculnya pelanggaran lebih lanjut dengan
cara memberi hukuman atau tindakan disipliner. Disiplin progresif merupakan tindakan
disipliner berulang-ulang yang berupa hukuman makin berat. (http://www.informasi-
pendidikan.com, diunduh 30/7/2015)
Menurut Peraturan Dirjen Pendidikan Islam tahun 2013 dijelaskan bahwa yang dimaksud
dengan disiplin guru adalah kesanggupan guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil
di lingkungan madrasah untuk mentaati kewajiban datang, melaksanakan tugas, dan pulang
sesuai dengan ketentuan jam kerja.
Dalam rangka penegakan disiplin MAN Pangkalan Balai melakukan beberapa cara antara
lain dengan menggunakan abesensi elektronik. Dengan menggunakan absen sidik jari maka
setiap guru harus hadis sesuai aturan yang berlakukan sesuai dengan edaran
6. Tahapan Pelaksanaan MBS Sumber Daya Manusia
Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan oleh MAN Pangkalan balai
yaitu: Terwujudnya Lulusan Yang Berprestasi Akademik Dan Berakhlaqul Karimah Serta
Berwawasan Lingkungan". Sedangkan visinya adalah:
a. Meningkatkan prestasi akademik siswa dalam mencapai target nilai Ujian Nasional
b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
c. Meningkatkan kwalitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama
d. Menata Lingkungan fisik.
MAN Pangkalan Balai melakukan beberapa langkah untuk dapat mencapai visi dan
misinya tersebut antara lain:
a) Rekrutmen
16
Guru adalah jabatan professional, pernyataan ini tidak akan terbantahkan ketika melihat
defenisi guru yang tertuang pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) dan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Seluruh ahli
sepakat memberikan inti utama dari sebuah jabatan profesional, entah jabatan apapun itu,
selalu mempersyaratkan kepemilikan kompetensi (keahlian dan kewenangan). Tentu ini
juga berlaku untuk profesi guru.
Oleh karena itu, untuk menjamin tersedianya guru profesional, harus diawali dari sistem
rekrutmen calon guru yang profesional pula. Saatnya Indonesia melakukan upaya serius
dan nyata, berupa terobosan baru signifikan untuk merubah sistem rekrutmen mahasiswa
calon guru yang diterapkan selama ini di LPTK Indonesia, yang secara kasat mata
tampaknya bermasalah, sehingga tidak mampu mendapatkan ‘input’ guru yang berkualitas.
Rekrumen pegawai yang dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai di lakukan dalam rangka
menenuhi standar pelayanan minimum dan memenuhi tenaga pengajar dan tenaga
pendidikan yang belum tersedia.
Kebutuhan akan guru professional diperlukan orang-orang yang memang dari awal sudah
bercita-cita menjadi guru. Sehingga orang-orang yang berpendidikan gurulah yang berhak
untuk menjadi tulang punggung dalam proses pembelajaran di sekolah. Problem rekrutmen
guru yang berasal dari non pendidikan akan sangat dirasakan oleh sekolah beberapa tahun,
karena guru ini tidak mempunyai dasar-dasar pendidikan, psikologi pendidikan dan cara-
cara untuk mengatasi keadaan. Pendidikan berkaitan dengan pembangunan manusia yang
hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi tanda-tanda keberhasilkan proses
pembelajaran dapat dilihat dari indicator penilaian yang tergambar dalam penilaian
kogntifi, afektif dan psikomotorik. Hal lain tentu dapat dilihat secara langsung peserta didik
yang kita ajar dan didik, apakah terlihat secara nyata terjadi penyimpangan ataukah sesuai
dengan indicator yang kita susun.
Pola rekrutemen guru yang saat ini dilakukan oleh pemerintah perlu diperbaiki dengan
mengedapankan proses perekrutan dengan mengutamakan alumni dari jalur kependidikan.
Pola pendidikan di perguruan tinggi juga harus diperbaiki, karena sebagian besar calon
guru yang diturunkan merupakan tenaga yang belum siap pakai, sehingga memerlukan
adaptasi beberapa tahun. Dalam menyiapkan calon guru, harus menggunakan standar
17
bukan karena kebutuhannya. Standar pendidik akan berpengaruh pada kualitas guru yang
bersangkutan sehingga orang-orang yang menjadi guru merupakan orang-orang terbaik.
b) Pembinaan dan Pembimbingan
Di sekolah-sekolah selama ini yang berperan utama adalah guru. Seorang guru
melaksanakan berbagai fungsi baik fungsi mengajar, konselor, teknisi, maupun
pustakawan. Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu terdapat guru mengajar bukan
berdasarkan keahliannya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi terselenggaranya
proses pendidikan yang baik diperlukan fungsi-fungsi kependidikan yang saling
mendukung, sehingga dapat dicapai suatu hasil yang maksimal.
Pembinaan terhadap kemampuan guru yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai
dilaksanakan pada setiap awal tahun pembelajaran dapat ditingkatkan intesitasnya
sehingga kemampuan guru dapat lebih meningkat. Pembentukan kelompok-kelompok
kerja mata pelajaran dengan koordinasi juga perlu dilakukan dalam rangka peningkatan
kemampuan guru dalam proses dan pengelolaan pembelajaran
c) Optimalisasi IT
MAN Pangkalan Balai juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam
rangka mencapai kualitas sumber daya manusia. Diantaranya dengan mewajibkan setiap
guru mempunyai sarana prasana berupa laptop sekaligus dapat mengoperasiokan dengan
baik. Pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis IT telah dirintis sejak tahun 2011, sampai
dengan sekarang.
Dengan penggunaan IT, maka proses pembelajaran di kelas juga berlangsung efektif dan
menyenangkan siswa. Dengan tersedianya sarana dan prasana berupa LCD yang siap
digunakan di setiap kelas maka optimalisasi penggunaan IT di MAN Pangkalan Balai
dapat berlangsung dengan baik. Dengan proses pembelajaran yang menarik maka secara
langsung dapat meningkat prestasi dan hasil belajar peserta didik.
MAN Pangkalan Balai juga menjadi salah satu percontohan dalam menggunakan softan
open source sehingga dapat mengurangi pembajakan softare. Dengan demikian sedikit
demi sedikit penghargaan terhadap HAKI mulai di tegakan di MAN Pangkalan Balai.
7. Evaluasi terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia Di MAN Pangkalan Balai
18
Dari pembahasan dan inovasi yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai didapatkan
beberapa keunggulan dimana sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya manusia yang sangat
terbatas sehingga proses pembelajaran dalam rangka mencapai misi dan visi sekolah dapat berjalan
dengan baik. Hal ini telah dilakukan oleh Kepala MAN Pangkalan Balai yang telah menerapkan
prinsip-prinsip MBS sejak tahun 2012. Keberhasilan ini dapat dilihat dari berbagai efen lomba
yang dapat dijuari oleh MAN Pangkalan Balai, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupunt ingkat
Nasional.
Akan tetapi ada beberapa hal yang belum tergarap secara maksimal di mana Pangkalan
Balai. Salah satunya adalah belum terlibatnya secara langsung dunia usaha dan orang tua secara
langsung di sekolah atau diruang kelas. Dalam rangka memberikan pengalaman belajar yang
otentik dan memberikan motivasi kepada peserta didik seharusnya MAN Pangkalan Balai dapat
menghadirkan secara langsung orang tua, tokoh masyarakat dan unsur pemerintah untuk
memberikan materi dalam proses pembelajaran.
Pengajaran secara langsung yang dilakukan oleh praktisi meskipun hanya 1 kali dalam satu
bulan akan memberikan kesan yang mendalam bagi peserta didik sehingga dapat memberikan
inspirasi tentang cita-cita yang ingin dicapainya. Sebagai contoh jika ada salah seorang dari orang
tua merupakan penguasa tempe yang terkenal, maka dapat menghadirkan mereka ke sekolah dan
memberikan beberapa kita tentang keberhasilan usaha yang telah diberikan, sehingga dapat
memcapai sukses seperti saat ini.
Demikian juga jika ada orang tua, alumni yang menjadi pilot maka perlu dihadirkan ke
sekolah dan memberikan pembelajaran bagaimana cara untuk menjadi pilot, kiat-kiatnya agar
berhasil atau syarat-syarat untuk mencapainya.
Demikian juga dengan alumni yang dapat masuk ke Perguruan Tinggi ternama baik di
dalam maupun diluar negeri maka pelu dihadirkan dalam kelas untuk memberikan kiat-kiat untuk
dapat mencapai perguruan tinggi tersebut, dengan demikian maka ilmu yang dimiliki akan segera
tersebar dan dapat dinikmati oleh siswa di MAN Pangkalan Balai sehingga tentu meningkatkan
kemampuan dan kemauan siswa.
Hal lain yang perlu didorong oleh Kepala sekolah di MAN Pangkalan Balai adalah
kewirausahaan. Sekolah merupakan salah satu jalan untuk dapat mencapai sasaran cita-cita masa
depan. Dengan sekolah mana peserta didik diajarkan cara berfikir yang teratur dalam matematika.
Diajarkan cara bertutur kata, menyusun proposal, dan berbicara kepada orang lain dalam bahasa
19
Indonesia. Demikian juga dalam pelajaran yang lain, memberikan manfaatka dalam rangka
menunjang karir dan cita-citanya.
Kewirausahaan juga perlu dimunculkan di tengah-tengah atau sepanjang proses
pembelajaran dengan menerapkan secara langsung. Misalkan dengan melakukan bazar, pameran,
efen music, lomba sendratik yang dikenal sedemikian rupa dengan melibatkan seluruh unsur
sekolah sehingga siswa dapat belajar cara mengelola sebuah kegiatan, mulai dari menyusun
proposal, mengatur acara, mengatur keuangan dan sebagainya. Semua keberhasilan siswa dapat
ditampilkan pada efen ini sehingga kewirausahaan dengan tidak sengaja terbangun pada diri setiap
peserta didik.
Hal lain yang perlu ditingkatkan oleh MAN Pangkalan Balai adalah meningkatkan
kemampuan guru dalam menghasilkan karya tulis ilmiah untuk memenuhi kenaikan pangkat
sehingga melampau golongan IV A. Pembimbingan penulisan karya tulis di MAN ini belum dapat
berjalan dengan baik karena keterbasan sumber daya manusia yang ada di sekolah ini. Tetapi hal
ini dapat dilakukan dengan melibat guru-guru di SMA dan SMK yang mempunyai kemampuan,
untuk dijadikan sebagai narasumber. MGMP mata pelajaran di kalangan MA termasuk MAN
Pangkalan Balai juga belum dapat berjalan dengan baik sehingga, terjadi gap yang cukup tajam
antara satu guru satu dengan guru lain dalam beberapa hal seperti, kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran dan penilaian di kelas.
C. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1. MAN Pangkalan Balai dalam menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan
mengoptimalkan tenaga yang ada sesuai dengan kemampuannya, dengan penyusunan
kurikulum yang baik, melibatkan seluruh warga sekolah, dan komite sekolah serta
masyarakat.
2. Langkah yang ditempuh oleh MAN Pangkalan Balai dalam Manajemen Sumber Daya
Manusia adalah, menyusun Kurikulum sebagai acuan, pembinaan, dan evaluasi.
Pembinaan dilakukan secara berjenjang pembinaan awal tahun pelajaran, semester dan
evaluasi dilakukan setiap bulan.
D. Saran
20
Dari inovasi yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai disarankan:
1. Pembinaan terhadap kewirausahaan dengan meterlibatan orang tua, alumni yang berhasil
secara langsung sehingga dapat memberikan pengalaman secara langsung.
2. Perlunya peningkatan pelatihan dalam penulisan karya tulis sehingga guru-guru tidak
mengalami kendala untuk naik golongan dari IVA.
E. DAFTAR PUSTAKA
Abu-Duhou Abtisam, 2003, School-Based Management (Manajemen Berbasis Sekolah),
UNESCO, Penerjemah : Noryamin Aini, Suparto, Penyunting ; Achmad Syahid, Abas Al-
Jauhari, Jakarta : Logos.
Brudan, A (2010). "Rediscovering performance management: systems, learning and
integration". Measuring Business Excellence 14 (1).
Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Konsep Dasar, Jakarta : Ditjend Pendidikan Dasar dan Menengah, Ditjen SLTP.
___________, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Hasbullah, 2014, Kebijakan Pendidikan, dalam Prespektif dan Kondisi Obyektif Pendidikan di
Indonesia, Jakarta: Rajawali Press.
Mulyasa E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
_________, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta : PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Setiawati. Linda, Efektivitas Pengembangan Manajemen Pendidikan Tinggi, dalam Jurnal
Penelitian Pendidikan Upi, Vol. 13 No. 2, 2012.
Sumber Online
http://ainamulyana.blogspot.com/2015/03/manajemen-berbasis-sekolah-mbs.html
https://www.selasar.com/budaya/kualitas-guru-berdasarkan-tingkat-pendidikan-di-indonesia-
masih-rendah
http://www.manpaba.sch.id/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat
https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan
21
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-mutu-pendidikan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
http://www.informasi-pendidikan.com/2013/07/disiplin-guru.html

More Related Content

What's hot

Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab i
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab iContoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab i
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab iKahar Muzakkir
 
Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikandpyulianti
 
Organisasi dan manajemen Pendidikan
Organisasi dan manajemen PendidikanOrganisasi dan manajemen Pendidikan
Organisasi dan manajemen PendidikanDahlia Aditya
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanUlfah Nur Azizah
 
PPt Manajemen Pendidikan
PPt Manajemen PendidikanPPt Manajemen Pendidikan
PPt Manajemen PendidikanYahrif Yahrif
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2dpyulianti
 
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]Bidang garapan personalia_pendidikan[1]
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]okta nurulhida
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenirfanurohmah
 
Ekonomi Manajemen Kelas X
Ekonomi Manajemen Kelas X Ekonomi Manajemen Kelas X
Ekonomi Manajemen Kelas X Luthfi Fadhilah
 
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranPpt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranYgrex Thebygdanns
 
Administrasi Bidang Garapan Personalia Sekolah
Administrasi Bidang Garapan Personalia SekolahAdministrasi Bidang Garapan Personalia Sekolah
Administrasi Bidang Garapan Personalia Sekolahokta nurulhida
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarAn Rachma
 
Fungsi fungsi administrasi pendidikan
Fungsi fungsi administrasi pendidikanFungsi fungsi administrasi pendidikan
Fungsi fungsi administrasi pendidikanckembar1
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikanazistia
 
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Musbahaeri Saleh
 

What's hot (20)

Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab i
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab iContoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab i
Contoh Laporan OJL Diklat Cakep Bab i
 
Manajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikanManajemen supervisi pendidikan
Manajemen supervisi pendidikan
 
Organisasi dan manajemen Pendidikan
Organisasi dan manajemen PendidikanOrganisasi dan manajemen Pendidikan
Organisasi dan manajemen Pendidikan
 
Fungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikanFungsi administrasi pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan
 
PPt Manajemen Pendidikan
PPt Manajemen PendidikanPPt Manajemen Pendidikan
PPt Manajemen Pendidikan
 
Kepsek tangguh
Kepsek tangguhKepsek tangguh
Kepsek tangguh
 
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
Makalah kepemimpinan kepala sekolah kelompok 2
 
Definisi Manajemen Pendidikan
Definisi Manajemen Pendidikan Definisi Manajemen Pendidikan
Definisi Manajemen Pendidikan
 
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]Bidang garapan personalia_pendidikan[1]
Bidang garapan personalia_pendidikan[1]
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN PENDIDIKANMANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN PENDIDIKAN
 
Slide dd ad mp
Slide dd ad mpSlide dd ad mp
Slide dd ad mp
 
Ekonomi Manajemen Kelas X
Ekonomi Manajemen Kelas X Ekonomi Manajemen Kelas X
Ekonomi Manajemen Kelas X
 
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaranPpt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
Ppt.b1.3 kepemimpinan pembelajaran
 
Administrasi Bidang Garapan Personalia Sekolah
Administrasi Bidang Garapan Personalia SekolahAdministrasi Bidang Garapan Personalia Sekolah
Administrasi Bidang Garapan Personalia Sekolah
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
 
Fungsi fungsi administrasi pendidikan
Fungsi fungsi administrasi pendidikanFungsi fungsi administrasi pendidikan
Fungsi fungsi administrasi pendidikan
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen PendidikanUnsur-unsur Manajemen Pendidikan
Unsur-unsur Manajemen Pendidikan
 
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
Kepemimpinankepalasekolah 090909212813-phpapp02
 

Viewers also liked

Manajemen berbasis sekolah dan ktsp
Manajemen berbasis sekolah dan ktspManajemen berbasis sekolah dan ktsp
Manajemen berbasis sekolah dan ktspsuprapto
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahWARGA SALAPAN
 
Pengembangan Perpustakaan
Pengembangan PerpustakaanPengembangan Perpustakaan
Pengembangan PerpustakaanWARGA SALAPAN
 
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifPengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifFAI Unmuh Ponorogo
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsrinanj
 
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHMAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHAYANAH SEPTIANITA
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsOwner Fashion
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahdpyulianti
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranrizka_pratiwi
 

Viewers also liked (11)

Manajemen berbasis sekolah dan ktsp
Manajemen berbasis sekolah dan ktspManajemen berbasis sekolah dan ktsp
Manajemen berbasis sekolah dan ktsp
 
Contoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen SekolahContoh Manajemen Sekolah
Contoh Manajemen Sekolah
 
Pengembangan Perpustakaan
Pengembangan PerpustakaanPengembangan Perpustakaan
Pengembangan Perpustakaan
 
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektifPengelolaan madrasah dalam perspektif
Pengelolaan madrasah dalam perspektif
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAHMAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
MAKALAH SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
 
Mbs
MbsMbs
Mbs
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
 
Manajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolahManajemen berbasis sekolah
Manajemen berbasis sekolah
 
Ppt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaranPpt evaluasi pembelajaran
Ppt evaluasi pembelajaran
 

Similar to Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyuasin sebagai implementasi dari ktsp

Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsihManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsihmahmudi moedy
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahsugimulyani
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahibwahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahibwahib
 
Latihan (rkm ma mm 2010)
Latihan (rkm ma mm 2010)Latihan (rkm ma mm 2010)
Latihan (rkm ma mm 2010)baiti200561
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...zarkonitanjung
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
KepemimpinanRozi Aza
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahKhanifah Inabah
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolahFeni Prasetiya
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahmahmudi moedy
 
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdf
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdfKonsep Manajemen Kesiswaan.pdf
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdfZukét Printing
 
Konsep Manajemen Kesiswaan.docx
Konsep Manajemen Kesiswaan.docxKonsep Manajemen Kesiswaan.docx
Konsep Manajemen Kesiswaan.docxZukét Printing
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Achmad Susmiyanto
 

Similar to Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyuasin sebagai implementasi dari ktsp (20)

Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
Resensi 1
Resensi 1Resensi 1
Resensi 1
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarjiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-sarji
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsihManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- erita tri yustinianigsih
 
Konsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolahKonsep manajemen sekolah
Konsep manajemen sekolah
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_WahibManajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
Manajemen-Pendidikan-Islam_Deden-Makbuloh_Wahib
 
Latihan (rkm ma mm 2010)
Latihan (rkm ma mm 2010)Latihan (rkm ma mm 2010)
Latihan (rkm ma mm 2010)
 
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
Prof. maisah, m.pd.i suhairi edi wardani riview jurnal managemen pesanteren d...
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis SekolahMBS “Manajemen Berbasis Sekolah
MBS “Manajemen Berbasis Sekolah
 
Selesai manajemen berbasis sekolah
Selesai manajemen  berbasis  sekolahSelesai manajemen  berbasis  sekolah
Selesai manajemen berbasis sekolah
 
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniahMamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
Mamajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-suniah
 
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdf
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdfKonsep Manajemen Kesiswaan.pdf
Konsep Manajemen Kesiswaan.pdf
 
Konsep Manajemen Kesiswaan.docx
Konsep Manajemen Kesiswaan.docxKonsep Manajemen Kesiswaan.docx
Konsep Manajemen Kesiswaan.docx
 
Karya ilmiah4
Karya ilmiah4Karya ilmiah4
Karya ilmiah4
 
Resume manajemen ayu
Resume manajemen ayuResume manajemen ayu
Resume manajemen ayu
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
Sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, analisis swot ma annajah, unive...
 

More from sadiman dimas

4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachisadiman dimas
 
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video revsadiman dimas
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp revsadiman dimas
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik revsadiman dimas
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel revsadiman dimas
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil revsadiman dimas
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningsadiman dimas
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learningsadiman dimas
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learningsadiman dimas
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev finalsadiman dimas
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum revsadiman dimas
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 revsadiman dimas
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindsetsadiman dimas
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum revsadiman dimas
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiasadiman dimas
 
Guru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orangGuru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orangsadiman dimas
 
Program Ekstrakurikuler
Program EkstrakurikulerProgram Ekstrakurikuler
Program Ekstrakurikulersadiman dimas
 
Right or left (motivation)
Right or left (motivation)Right or left (motivation)
Right or left (motivation)sadiman dimas
 

More from sadiman dimas (19)

4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi
4.2.1 panduan tugas praktik pembelajaran melalui peer teachi
 
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
4.1 strategi pengamatan tayangan video rev
 
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev3.1.1 rambu rambu penyusunan  rpp rev
3.1.1 rambu rambu penyusunan rpp rev
 
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
2.4 analisis buku guru dan siswa tematik rev
 
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
2.4 analisis buku guru dan siswa mapel rev
 
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
2.3 konsep penilaian autentik pada proses dan hasil rev
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning2.2.1 project based learning
2.2.1 project based learning
 
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final2.1 konsep pendekatan scientific rev final
2.1 konsep pendekatan scientific rev final
 
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev1.2 elemen perubahan kurikulum rev
1.2 elemen perubahan kurikulum rev
 
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev1.1 rasional kurikulum 2013 rev
1.1 rasional kurikulum 2013 rev
 
0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset0.1 perubahan mindset
0.1 perubahan mindset
 
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev1.4 strategi implementasi kurikulum rev
1.4 strategi implementasi kurikulum rev
 
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesiaInstitusi institusi pendidikan islam di indonesia
Institusi institusi pendidikan islam di indonesia
 
Guru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orangGuru super impian setiap orang
Guru super impian setiap orang
 
Gaya belajar
Gaya belajarGaya belajar
Gaya belajar
 
Program Ekstrakurikuler
Program EkstrakurikulerProgram Ekstrakurikuler
Program Ekstrakurikuler
 
Right or left (motivation)
Right or left (motivation)Right or left (motivation)
Right or left (motivation)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Penerapan manajemen berbasis sekolah di man pangkalan balai kabupaten banyuasin sebagai implementasi dari ktsp

  • 1. 1 Penerapan Performance Manajemen Dalam Pemberdayaan Guru di MAN 1 Pangkalan Balai Banyuasin A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, Indonesia seharusnya memiliki basis pendidikan Islam yang kuat. Tetapi kenyataan di lapangan banyak kita jumpai masyarakat lebih senang menyekolahkan anak di sekolah umum daripada sekolah-sekolah yang berbasis agama. Merupakan persoalan penting untuk dipikirkan oleh pengelola lembaga pendidikan Islam agar dapat meningkatkan citra di tengah masyarakat. Ketika ada anak yang masuk pada sekolah umum unggulan maka orang tua akan sangat bangga, sebaliknya jika anaknya diterima di madrasah meskipun memiliki status unggulan belum merasa bangga. Hal ini harus disadari, masyarakat sudah terlanjur apriori dan menjadikan madrasah sebagai pilihan kedua setelah sekolah umum. Banyak faktor yang menyebabkan minat masyarakat terhadap sekolah umum lebih besar daripada sekolah-sekolah umum berbasis agama, seperti sarana prasana, kualitas guru, pola pikir, daya saing lulusan dan manajemen pengelolaan sekolah. Kerja keras para pelaku pendidikan Islam sudah menampakan hasil dengan berdirinya sekolah-sekolah unggul berbasis agama seperti MAN Cendikia, yang kedudukannya sudah sejajar dengan sekolah umum unggulan. Saat ini mulai bermunculan sekolah-sekolah berbasis agama yang diminati oleh masyarakat seperti MIN, MTs dan MAN yang ada di kota Malang. Di Palembang juga ada beberapa seperti MTS 1, dan MAN 3 yang cukup diminati oleh masyarakat Palembang. Dilihat dari keberhasilan sekolah-sekolah tersebut bahwa penyebabkan majunya sekolah tersebut sangat dipengaruhi oleh kualitas kepala sekolah yang memimpin sekolah yang bersangkutan. Sekolah umumpun memiliki pola yang sama sekolah-sekolah sangat dipengaruhi oleh individu-individi kepala sekolah memimpin sekolah tersebut. Sekolah umum di bawah Kementrian Pendidikan Nasional memiliki lebih banyak pilihan dan potensi kepala sekolah yang lebih baik di bandingkan dengan sekolah-sekolah di bawah manajemen Kementrian Agama. Dunia Pendidikan perlu diberi penguatan karena pendidikan Islam seharusnya mengutamakan nilai-nilai Islam dalam prosesnya sebagai ciri dan identitas. Menurut Fadalahil Al-
  • 2. 2 Jamali yang dikutip oleh Muzayyin Arifin, Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat kemanusiaan sesuai dengan kemampuan dasar (fitroh) dan kemampuan ajar (2003:18). Maka dapat digeneralisir bahwa Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia baik dari aspek rohaniah jasmaniah dan juga harus berlangsung secara hirarkis, oleh karena itu pendidikan Islam merupakan suatu proses kematangan perkembangan atau pertumbuhan baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan transformatif dan inovatif. Pendidikan Islam sebagaimana rumusan diatas menurut Abdul Halim Subahar (1992 : 64) memiliki beberapa prinsip yang membedakan dengan pendidikan lain Prinsip Pendidikan islam antara lain : a) Prinsip tauhid b) Prinsip integrasi c) Prinsip keseimbangan d) Prinsip persamaan e) Prinsip pendidikan seumur hidup dan f) Prinsip keutamaan. Sedangkan tujuan Pendidikan Islam dapat dirumuskan sebagai berikut: a) Untuk membentuk akhlakul karimah. b) Membantu peserta didik dalam mengembangkan kognisi, afeksi dan psikomotori guna memahami menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pedoman hidup sekaligus sebagai kontrol terhadap pola fikir pola laku dan sikap mental. c) Membantu peserta didik mencapai kesejahteraan lahir batin dangan membentuk mereka menjadi manusia beriman bertaqwa berakhlak mulia memiliki pengetahuan dan keterampilan berkepribadian integratif mandiri dan menyadari sepenuh peranan dan tanggung jawab diri di muka bumi ini sebagai Abdulloh dan kholifatulloh. Engkoswara dan Aan Komariah dalam Linda setiawati (2012:3) mengemukakan administrasi pendidikan merupakan “keseluruhan proses kerjasama dengan memanfaatkan dan memberdayakan segala sumber yang tersedia melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemotivasian, pengendalian, pengawasan dan supervise, serta penilaian untuk mewujudkan system pendidikan yang efektif, efisien dan berkualitas”
  • 3. 3 Salah satu cara yang dapat ditempuh sekolah dalam rangka menghasilkan peserta didik yang berkarakter Islami adalah Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). . Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) di MAN Pangkalan Balai telah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu dengan membangun organisasi sekolah yang baik. Kepala sekolah menerapkan system dengan ketat dan disiplin tinggi sehingga pendidik dan tenaga pendidikan di MAN tersebut beransur-ansur mengalami perubahan lebih baik. Cara ini cenderung efektif dan efisien dengan hasil yang diperoleh sekolah baik secara fisik maupun secara non fisik (manpaba.blogspot.com, diunduh 14/7/2015) Dalam MBS terdapat manajemen sumber daya manusia, dimana proses pendidikan yang ingin dicapai oleh sekolah telah dicantumkan dalam visi dan misi sekolah. Program dan Rencana sekolah yang telah tersusun dengan baik diperlukan sumber daya manusia untuk mengelolanya. Sumber daya yang ada harus sesuai dengan kebutuhan. Jika tenaga yang tersedia tidak tersedia maka sekolah harus berusaha untuk memenuhi dengan berbagai teknik. MBS merupakan aplikasi dari ilmu manajemen meliputi berbagai tingkatan, baik di tingkatan organisasi ataupun individu, salah satu fungsi kunci dari manajemen adalah mengukur dan mengelola kinerja. Antara gagasan, tindakan dan hasil terdapat suatu perjalanan yang harus ditempuh. Dan barangkali istilah yang paling sering digunakan di keseharian yang menggambarkan perkembangan dari perjalanan tersebut dan juga hasilnya adalah "kinerja" (Brundan, 2010). Salah satu dari MBS adalah Manajemen Kinerja (MK) atau Performance Manajemen (PF). Manajemen kinerja (MK) adalah aktivitas untuk memastikan bahwa sasaran organisasi telah dicapai secara konsisten dalam cara-cara yang efektif dan efisien. Manajemen kienrja bisa berfokus pada kinerja dari suatu organisasi, departemen, karyawan, atau bahkan proses untuk menghasilkan produk atau layanan, dan juga di area yang lain. (Wikipedia, diunduh 15/08/2015) 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang ada didapatkan pertanyaan: 1) Bagaimana kepala MAN Pangkalan Balai Menerapkan Sumber Daya Manusia dalam mencapai visi dan misi sekolah?
  • 4. 4 2) Langkah teknis apa yang saja yang diambil sehingga Manajemen Sumber Daya Manusia di MAN Pangkalan Balai dapat berlangsung secara efektif? B. PEMBAHASAN 1. Sejarah MAN Pangkalan Balai Sejarah Panjang MAN Pangkalan Balai membuktikan keutnya masyarakat Pangkalan Balai untuk dapat memperoleh pendidikan yang bermutu. Bermula dengan didirikanya Madrasah Aliyah Filial dari MAN di Sekayu yang beroperasi pada tahun 1983 / 1984. MA ini beroperasional dengan menempati ruangan yang dipinjam oleh Mesjid Jumhuriyah Pangkalan Balai, + 1 tahun kemudian mendapat pinjaman gedung bekas SD dan Kantor Marga Pangkalan Balai. Selama + 6 tahun MA ini berstatus kelas jauh / filial dari Sekayu dengan sebutan MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai, dibawah pimpinan Drs. Sulaiman Jailani. Masyarakat Pangkalan Balai yang dimotori oleh Kepala Desa H. Zairin H. Zabidi bersama beberapa tokoh masyaarakat Pangkalan Balai dan unsur internal dari pihak MA sepakat mengubah status MAN Sekayu Filial Pangkalan Balai berubah menjadi Madrasah Aliyah Miftahul Ulum ( MA – MU ) dibawah Yayasan Pendidikan Miftahul Ulum dan sebagai Kepala madrasahnya adalah Bapak Abdul Roni Ab, BA. Setelah enam tahun kemudian digantikan oleh Bapak Drs. Alamuddin. Di era kepemimpinan Drs. Alamuddin inilah, Madrasah Aliyah Miftahul Ulum berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pangkalan Balai dan menempati gedung baru kurang lebih 1,5 km dari tempat belajar semula yang dibangun paga tahun 1999 mendapat bantuan bangunan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) sebanyak 3 lokal yang dibangun di atas tanah wakaf dari Pemerintah Desa Pangkalan Balai seluas + 10.000 M2. Jumlah RKB yang baru itu tidak mencukupi sehingga proses Belajar Mengajar (KBM) berlangsung di dua tempat yaitu, gedung MA Miftahul Ulum dan gedung MA Pangkalan Balai. Dan Pada tahun 2001 Proses Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan secara penuh di gedung MAN Pangkalan Balai yang beralamatkan di Jalan KH. Sulaiman lingkungan IV Kelurahan Panagkalan Balai Kec. Banyuasin III Kab. Banyuasin. Bebebarapa tokoh penting lahirnya MAN Pangkalan Balai antara lain: H. Zairin H. Zabidi, Abdul Roni Ab, BA, M. Basirun Nasir, Hamdan H. Hasim, Drs. Winarno, Sulaiman Jailani, H. Nukman Siregar, Drs. Zulkifli, Drs. Alamuddin, A. Faruq Bakri, BA, Sudirman M. Ani.
  • 5. 5 Madrasah Aliyah Negeri Pangkalan Balai, yang telah berdiri sejak berdiri tahun 1995 sampai dengan 2015 telah mengalami lima kali pergantian kepala sekolah. Nama kepala Madrasah dari tahun pertama s/d sekarang adalah sebagai berikut: a) Juli 1995 s/d Oktober 2001 : Drs. ALAMUDDIN b) Oktober 2001 s/d Desember 2003 : Drs. SYARFAWI SARPAN c) Desember 2003 s/d Februari 2008 : Dra. RISMAWATI d) Februari 2008 s/d April 2012 : Drs. ALI HASYMI, MM e) April 2012 s/d Sekarang : HAZDI, S.Pd Sumber (http://www.manpaba.sch.id, diunduh 24/7/2105) Setiap kepala sekolah tentu memiliki keunggulan dan program kerja masing-masing. Mereka memiliki program unggulan sessuai dengan karakter dan kemampuan kepala sekolah. MAN Pangkalan Balai mengalami kemajuan pesat sejak dipimpin oleh Drs. Ali Hasmi, MM. Dimana pada masa beliau program kerja berbasis mutu mulai dirintis. Penerusnya Hazdi, S,Pd, memiliki misi yang sama, mantan guru berprestasi ini mampu meneruskan ide kepala sekolah sebelumnya, dan menambah dengan beberapa inovasi baru sehingga dapat melahir sekolah yang cukup dibanggakan di kawasan Pangkalan Balai. Berbagai program intrakurikuler dan ekstrakurikuler, terus dikembangkan secara marathon dan berkesinambungan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dari prestasi baik dibidang akademik maupun akademik. Secara fisik tampilan MAN Pangkalan Balai mengalami perubahan yang signifikan sehingga pada tahun 2015 mampu sebagai sekolah adiwisata, yaitu sekolah berwawasan lingkungan. Hal ini dapat dilihat dengan tertata rapinya sekolah dengan memanfaatkan berbagai sudut dengan ruang dan luas tanah yang terbatas dengan penghijauan. Secara Akademik MAN Pangkalan Balai juga terus berkembangan dengan menjuarai berbagai lomba baik dibidang Akademik, ekstrakurikuler. Di Bidang Akademik MAN mampu menjadi juara olimpiade tingkat Madrasah dan masuk ke tingkat nasional. Guru-guru juga mengalami peningkatan kinerja ditunjukan dengan tingginya tingkat kahadiran guru di sekolah dan di kelas. Sekolah telah menggunakan absen sidik jari untuk para gurunya. Absen ini yang digunakan sebagai laporan untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Yang yang tidak kalah pentingnya dalam pembentukan disiplin, kepala sekolah memberikan contoh secara langsung kepada guru dengan datang dan pulang tepat waktu. Dengan prinsip keteladanan
  • 6. 6 yang dilakukan oleh kepala sekolah terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan guru. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa. 2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 24 Tahun 2006 mengamanatkan bahwa satuan pendidikan bahwa satuan dasar dan menengah paling lambat tahun ajaran 2009/2010 sudah harus melaksanakan standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Depdiknas, 2010, hal 1). Selanjutnya dalam Undang-undang system pendidikan nasional (Sisdiknas 2003) pasal 38 ayat (2) dijelaskna bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah atau madrasah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan seperangkat kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 bab 1 pasal 1 butir 10. (Depdiknas, 2010, hal 3) Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. Standar isi adalah ruang lingkup materi, dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat: kerangka dasar, dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan (https://id.wikipedia.org, diunduh 24/7/2015). Kurikulum merupakan dasar dan acuan bagi sekolah untuk dapat mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Semua manajemen pengelolaan sekolah dapat tergambar dalam kurikulum yang disusun bersama-sama seluruh warga sekolah ditambah dengan Komite Sekolah.
  • 7. 7 Kurikulum dapat berjalan dengan efektif juga disusun sesuai dengan kondisi riel yang ada di sekolah. Dengan demikian kurikulum disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan guru di tingkat satuan pendidikan tersebut. MAN juga demikian telah melakukan penyusunan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah mulai pendidik, tenaga pendidikan, dan masyarakat. Pola penyusunan dimulai pada awal tahun dengan memberikan bekal kepada pendidikan mengenai kurikulum beserta dengan perangkatnya, yang telah dimulai sejak tahun 2009. Pola penyusunan dengan melibatkan instruktur berpengalaman baik di tingkat Kabupaten maupun ditingkat propinsi. Pemberian bekal penyusunan kurikulum menghasilkan perangkat pembelajaran yang disusun guru dapat selesai tepat waktu. Disamping itu guru-guru juga diberikan bekal dalam rangka pengembangan profesi dengan diberikan pelatihan cara menyusun bahan ajar, media pembelaran dan juga penelitian tindakan kelas. Dengan dekimian maka kurikulum yang disusun di MAN Pangkalan Balai terjadi secara Botton-UP, sehinnga kurikulum berdaya guna dan berfungsi guna. 3. Manajemen Berbasis Sekolah Pola penyusunan kurikulum yang telah di lakukan di MAN Pangkalan Balai merupakan salah satu bentuk implementasi dari Manajemen berbasis sekolah (MBS). Manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi berupa kewenangan dan tanggungjawab yang lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan kepada sekolah, dan mendorong partisipasi secara langsung warga sekolah meliputi kepala sekolah, pendidikan, dan tenaga kependidikan, siswa dan masyarakat (orangtua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, dan sebagainya.), untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. (http://ainamulyana.blogspot.com, diakses 13/7/2015) Di era otonomi sekolah MBS mempunyai peranan yang penting. Penguatan sekolah perlu dilakukan guna memberikan kebebasan kepada sekolah untuk berkembang sesuia dengan potensi sumber daya yang dimiliki. Kurikulum yang baik, jika tidak disertai dengan MBS yang baik maka belum dan tidak akan membuahlan hasil yang optimal. Ada tujuh komponen dalam MBS dan jika seluruhnya dilaksanakan dengan baik maka sekolah akan berkembang, dan menjadi sekolah yang dicari oleh orang tuan siswa. Adapun ketujuh komponen MBS adalah: kurikulum dan program
  • 8. 8 pengajaran, tenaga kependidikan, kepeserta didikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan pengelolaan hubungan sekolah dan orang tua/wali peserta didik (Mulyasa, 2002:40). a. Kurikulum dan Program Pengajaran. Kurikulum dan program pengajaran merupakan pijakan dalam proses pendidikan yang diselenggarakan pada sebuah lembaga pendidikan, Perencanaan dan pengembangan kurikulum nasional telah dilakukan Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat pusat. Akan tetapi sekolah juga bertugas dan berwenang mengembangkan kurikulum muatan lokal sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat setempat dan sosial budaya yang mendukung pembangunan lokal sehingga peserta didik tidak terlepas dari akar sosial budaya lingkungan (Mulyasa, 2002:40). Dalam manajemen berbasis sekolah di Indonesia untuk muatan lokal mengharuskan setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan dan memunculkan keunggulan program pendidikan tertentu sesuai dengan latar belakang tuntutan lingkungansosial masyarakat. Dengan otonomi sekolah dalam arti luas mempunyai fungsi untuk menghubungkan program-program sekolah dengan seluruh kehidupan peserta didik dan kebutuhan lingkungan sehingga setelah siswa menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan mereka siap pakai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Munculnya kegiatan-kegiatan yang mengakar pada budaya local Banyuasin terlihat secara nyata di MAN Pangkalan Balai dengan dilaksanakan Program Sendratarik sehingga mampu menampilkan berbagai seni tradional khas Banyuasin di efen-efen sekolah, Kabupaten maupun Propinsi. Masyarakat juga terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut karena tenaga-tenaga yang digunakan sebagai pelatih merupakan tenaga potensial yang berasal dari masyarakat di sekitar Pangkalan Balai. b. Manajemen Tenaga Kependidikan. Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan sumber daya manusia, Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan dengan cara mengikut sertakan pada kegiatan-kegiatan yang menunjang pada kinerja seluruh unsur sekolah. Manajemen tenaga kependidikan (guru dan personil) mencakup beberapa hal yaitu: (1) perencanaan pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai (Mulyasa, 2002:42). Hal ini
  • 9. 9 menunjukkan, bahwa keberhasilan pengelolaan pendidikan pada sebuah sekolah apabila Kepala Sekolah memiliki kemampuan untuk menciptakan kondisi yang melibatkan pada semua unsur pengelola sekolah. Tanpa manajemen tenaga kependidikan yang baik, maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif. Dengan adanya tunjangan sertifikasi yang diberikan kepada guru-guru MAN maka dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk dapat mengaktifkan proses pembelajaran yang terjadi. Dimana hanya guru-guru yang mengajar professional dengan jumlah jam 24 jam perminggu dan hadir sesuai dengan peraturan yang dapat memperoleh tungjangan profeisonal. Kehadiran diperoleh dari absen sidik jari yang ada dan dapat memantau kehadiran dan kepulangan setiap guru sepanjang waktu. Pembinaan, dan rapat rutin diadakan setiap bulan dan hasil dari rapat dijadikan sebagai rujukan untuk evaluasi kinerja pada minggu berikutnya. Evaluasi dijadikan bahan sebagai alat menilai keberhasilan dalam mengatasi masalah yang telah ditemukan pada bulan sebelumnya. Rapat dan Laporan secara rutin menghasilkan guru-guru yang biasa berpendapat, mengkritik dan saran sesama guru sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai pendapat orang lain dan rasa tanggung jawab. c. Manajemen Kesiswaan. Salah satu tugas sekolah diawal tahun pelajaran baru adalah menata siswa. Manajemen kepeserta didikan adalah penataan dan pengaturan kegiatan yang berhubungan dengan peserta didik (peserta didik), awal pendaftaran sampai mereka lulus, tetapi bukan sekedar pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah (Mulyasa, 2002:46). Meskipun Pencatatan sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan manajemen kepeserta didikan, buku presensi peserta didik, buku raport, daftar kenaikan kelas, buku mutasi peserta didik, dan sebagainya. Manajemen kepeserta didikan dimaksudkan bertujuan mengatur berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah berjalan.dengan kondusif. Menurut Sutisna dalam Mulyasa (2002) ada tiga yaitu:(1) penerimaan peserta didik baru, (2) kegiatan pelaporan kemajuan belajar peserta didik, dan (3) bimbingan dan pembinaan disiplin peserta didik. Sedangkan tanggung jawab kepala sekolah dalam mengelola bidang kesiswaaan adalah:
  • 10. 10 1) Kehadiran peserta didik di sekolah dan masalah-masalah bidang kesiswaan yang berhubungan dengan hal studi. 2) Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan pembgian kelas peserta didik dan pembagian program studi. 3) Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar peserta didik 4) Program supervisi bagi peserta didik yang mempunyai kelainan, seperti mengulang pengajaran (remidial), perbaikan, dan pengajaran luar biasa 5) Pengendalian kedisiplinan peserta didik belajar di sekolah 6) Program bimbingan dan penyuluhan bagi seluruh peserta didik. 7) Program kesehatan dan keamanan peserta didik belajar, terutama ketenangan belajar peserta didik di kelas. 8) Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional peserta didik (Mulyasa, 2002:46). Pengolaan manajemen kesiswaan di MAN Pangkalan Balai dilakukan dan dikendalikan di bawah wakil bidang kesiswaan. Kehadiran, kedisiplinan dan afektif siswa sangat penting dalam rangkat menghasilkan peserta didik yang mempunyai nilai lebih. Kehadiran dan sikap merupakan syarat mutlak dalam kenaikan kelas, sehingga kenakalan-kenalan siswa dapat ditekan sedemikian rupa sampai kenakalan siswa nihil, meskipun hal ini sangat sulit dilakukan. Untuk menghidari kejenuhan dalam proses pembelajaran, lingkungan sekolah dibuat sedemikian rupa sehingga tertata rapi dan asri. Halaman sekolah terlihat seperti taman-taman yang nyaman digunakan untuk bersantai. Peserta didik dapat leluasa untuk belajar baik di dalam kelas maupun di keluar kelas. Disetiap sudut terdapat tulisan-tulisan yang memberi semangat kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. d. Manajemen Keuangan. Keuangan merupakan sumber daya yang secara langsung dapat berpengaruh pada keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang diselaggarakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Manajerial kepala sekolah pada keuangan sangat dibutuhkan dalam penerapan Manajemen Beerbasis Sekolah. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) menuntut kemampuan sekolah dalam merencanakan melaksanakan, dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan peggunaan anggaran dan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2002:47). Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memberi
  • 11. 11 kewenangan pada sekolah untuk menggali dan menggunakan sumber dana sesuai keperluan sekolah. Sumber dana dalam proses pendidikan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: (1) pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah, (2) orang tua/wali atau peserta didik, dan (3) masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat. Berkaitan dengan penerimaan keuangan dari orang tua/wali peserta didik dan masyarakat ditegaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional atau UU No. 2 tahun 1989 yaitu kemampuan pemerintah terbatas dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua/wali peserta didik. Dalam penerapan manajemen keuatan maka sekolah membuka system keterbukaan, dimana orang tua siswa terlibat secara aktif dalam komite sekolah. Dan Komite mendukung sepenuhnya apa yang menjadi program sekolah. Akibatnya semua program dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana. Hubungan yang harmonis dibangun oleh sekolah dengan masyarakat melalui komite sekolah. Dalam Komite MAN Pangkalan Balai terdapat unsur sekolah, masyarakat dan pengusaha yang memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan bidang pendidikan. e. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Setiap satuan pendidikan tidak dapat melepaskan faktor sarana dan prasarana yang dapat dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, proses belajar dan mengajar. Manajemen sarana dan prasarana bertujuan dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan baik guru maupun peserta didik untuk berada di sekolah. Demikian pula tersedianya media pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan materi pelajaran sangat diperlukan manjerian pengelolala pendidikan di satuan pendidikan. Agar efektivitas pengelolaan manajemen sarana prasanra di bawah kendali wakil sarana prasarana yang bekerja dan bertanggung jawab secara langsung kepada kepala sekolah. f. Manajemen Pengelolaan Hubungan Masyarakat. Hubungan antara sekolah dengan orang tua/wali peserta didik serta masyarakat pada hakekatnya merupakan suatu sarana sangat berperan dalam membina dan mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Sekolah dan orang tua/wali peserta didik memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. Gaffar dalam Mulyasa menyatakan, bahwa hubungan sekolah dengan orang tua/wali
  • 12. 12 peserta didik bertujuan antara lain: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah (Mulyasa, 2002:50). Pada konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), manajemen hubungan sekolah dengan orang tua wali peserta didik diharapkan berjalan dengan baik. Hubungan yang harmonis membuat masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memajukan sekolah. Penciptaan hubungan dan kerja sama yang harmonis, apabila masyarakat mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah. Gambaran yang jelas dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui laporan kepada orang tua wali peserta didik, kunjungan ke sekolah, kunjungan ke rumah peserta didik, penjelasan dari staf sekolah, dan laporan tahunan sekolah. Melalui hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu proses pendidikan terlaksana secara produktif, efektif, dan efisien sehingga menghasilkan lulusan yang produktif dan berkulitas. Lulusan yang berkualitas akan terlihat dari penguasaan/kompetensi peserta didik tentang ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat dijadikan bekal ketika terjun di tengah-tengah masyarakat (out come). 4. Kesenjangan Sekolah a) Standar Pendidik Undang-undang (UU) No 20/2003 tentang sistem pendidikan menyaratkan lima syarat yang harus dimiliki guru. Syarat tersebut diantaranya memiliki kualifikasi akademik, mempunyai kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sementara itu berdasarkan UU tahun 14 tahun 2005 ada limasyarat yang harus dimiliki guru. Syarat tersebut diantaranya memiliki kualifikasi akademik, mempunyai kompetensi, mempunyai sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu persyaratan spesifik yang termaktub dalam UU tahun 14 tahun 2005 adalah pendidikan minimal empat tahun (D-IV atau S-1)untuk para guru. Undang-undang baru ini mengharuskan semua guru memiliki gelar sarjana (S1) atau diploma D-IV sebelum 2015. (https://www.selasar.com, diunduh 20/7/2015)
  • 13. 13 b) Standar Tenaga Kependidikan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: 1) Kompetensi pedagogik; 2) Kompetensi kepribadian; 3) Kompetensi profesional; dan 4) Kompetensi sosial. (http://bsnp-indonesia.org/id, diunduh 30/07/2015) c) Standar Pelayanan Minimum Standar Pelayanan Minimum (SPM) adalah pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah terhadap masyarakat yang menempuh pendidikan di termpat tersebut. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota ada beberapa standar minimum yang harus dipenuhi antara lain: 1) menyediakan buku teks bagi seluruh peserta didik; 2) menyediakan 100 buku pengayaan dan 10 buku referensi bagi Sekolah Dasar, serta 200 buku pengayaan dan 20 buku referensi bagi Sekolah Menengah Pertama dan; 3) mengakomodir tidak lebih dari 32 peserta didik per-kelas untuk tingkat sekolah dasar/madrasah, dan 36 peserta didik per-kelas untuk tingkat sekolah menengah pertama/madrasah. 5. Manajemen Sumber Daya Manusia a) Pengelolanan Sumber Daya Sekolah
  • 14. 14 Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal (https://id.wikipedia.org, diunduh 30/7/2015) b) Manejemen Mutu Menurut Achmad (1993), Mutu Pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma atau standar yang berlaku. Engkoswara (1986) melihat mutu atau keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi. Dalam hubungan dengan mutu sekolah, Selamet (1998) berpendapat bahwa banyak masyarakat yang mengatakan sekolah itu bermutu atau unggul dengan hanya melihat fisik sekolah, dan banyaknya ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Ada empat yang berkaitan dengan Mutu dibidang pendidikan yaitu mutu input, proses, output, dan outcome, yaitu : 1) Input pendidikan dinyatakan bermutu apabila telah berproses. 2) Proses pendidikan bermutu jika mampu menciptakan suasana yang aktrif, kreatif dan juga menyenangkan. 3) Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar dalam bidang akademik dan nonakademik siswa tinggi. 4) Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji yang wajar, dan semua pihak mengakui kehebatannya lulusannya dan merasa puas. (http://seputarpendidikan003.blogspot.com, diunduh 30/7/2015) 2) Meningkatkan Disiplin Pendidian dan Tenaga Kependidikan Disiplin bida diartikan sebagai suatu rasa patuh dan taat yang muncul yang disebabkan adanya kesadaran serta dorongan yang terjadi dari dalam diri orang tersebut. Bagi guru, disiplin waktu dalam mengajar adalah hal yang sangat berpengaruh pada prestasi siswa. Guru harus menjadi panutan dan tauladan bagi setiap peserta didiknya, jadi dengan demikian setiap peserta didik akan mempunyai motivasi untuk bisa belajar lebih giat.
  • 15. 15 Disiplin mempunyai tiga macam sifat, yaitu disiplin preventif, disiplin korektif dan disiplin progresif. Disiplin guru diharapkan bisa menerapkan ketiga macam sifat tersebut. Disiplin preventif merupakan tindakan dari sumber daya manusia yang mempunyai dorongan untuk mentaati standar serta peraturan yang ada. Tujuan dari disiplin preventif ini adalah untuk mendorong SDM supaya mempunyai disiplin pribadi yang tinggi agar tugas kepemimpinan tidak terlalu berat. Sedangkan disiplin korektif merupakan tindakan yang dilaksanakan sesudah terjadi pelanggaran. Tindakan ini untuk mencegah munculnya pelanggaran lebih lanjut dengan cara memberi hukuman atau tindakan disipliner. Disiplin progresif merupakan tindakan disipliner berulang-ulang yang berupa hukuman makin berat. (http://www.informasi- pendidikan.com, diunduh 30/7/2015) Menurut Peraturan Dirjen Pendidikan Islam tahun 2013 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan disiplin guru adalah kesanggupan guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil di lingkungan madrasah untuk mentaati kewajiban datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai dengan ketentuan jam kerja. Dalam rangka penegakan disiplin MAN Pangkalan Balai melakukan beberapa cara antara lain dengan menggunakan abesensi elektronik. Dengan menggunakan absen sidik jari maka setiap guru harus hadis sesuai aturan yang berlakukan sesuai dengan edaran 6. Tahapan Pelaksanaan MBS Sumber Daya Manusia Dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah dicanangkan oleh MAN Pangkalan balai yaitu: Terwujudnya Lulusan Yang Berprestasi Akademik Dan Berakhlaqul Karimah Serta Berwawasan Lingkungan". Sedangkan visinya adalah: a. Meningkatkan prestasi akademik siswa dalam mencapai target nilai Ujian Nasional b. Meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ c. Meningkatkan kwalitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama d. Menata Lingkungan fisik. MAN Pangkalan Balai melakukan beberapa langkah untuk dapat mencapai visi dan misinya tersebut antara lain: a) Rekrutmen
  • 16. 16 Guru adalah jabatan professional, pernyataan ini tidak akan terbantahkan ketika melihat defenisi guru yang tertuang pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Seluruh ahli sepakat memberikan inti utama dari sebuah jabatan profesional, entah jabatan apapun itu, selalu mempersyaratkan kepemilikan kompetensi (keahlian dan kewenangan). Tentu ini juga berlaku untuk profesi guru. Oleh karena itu, untuk menjamin tersedianya guru profesional, harus diawali dari sistem rekrutmen calon guru yang profesional pula. Saatnya Indonesia melakukan upaya serius dan nyata, berupa terobosan baru signifikan untuk merubah sistem rekrutmen mahasiswa calon guru yang diterapkan selama ini di LPTK Indonesia, yang secara kasat mata tampaknya bermasalah, sehingga tidak mampu mendapatkan ‘input’ guru yang berkualitas. Rekrumen pegawai yang dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai di lakukan dalam rangka menenuhi standar pelayanan minimum dan memenuhi tenaga pengajar dan tenaga pendidikan yang belum tersedia. Kebutuhan akan guru professional diperlukan orang-orang yang memang dari awal sudah bercita-cita menjadi guru. Sehingga orang-orang yang berpendidikan gurulah yang berhak untuk menjadi tulang punggung dalam proses pembelajaran di sekolah. Problem rekrutmen guru yang berasal dari non pendidikan akan sangat dirasakan oleh sekolah beberapa tahun, karena guru ini tidak mempunyai dasar-dasar pendidikan, psikologi pendidikan dan cara- cara untuk mengatasi keadaan. Pendidikan berkaitan dengan pembangunan manusia yang hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung, tetapi tanda-tanda keberhasilkan proses pembelajaran dapat dilihat dari indicator penilaian yang tergambar dalam penilaian kogntifi, afektif dan psikomotorik. Hal lain tentu dapat dilihat secara langsung peserta didik yang kita ajar dan didik, apakah terlihat secara nyata terjadi penyimpangan ataukah sesuai dengan indicator yang kita susun. Pola rekrutemen guru yang saat ini dilakukan oleh pemerintah perlu diperbaiki dengan mengedapankan proses perekrutan dengan mengutamakan alumni dari jalur kependidikan. Pola pendidikan di perguruan tinggi juga harus diperbaiki, karena sebagian besar calon guru yang diturunkan merupakan tenaga yang belum siap pakai, sehingga memerlukan adaptasi beberapa tahun. Dalam menyiapkan calon guru, harus menggunakan standar
  • 17. 17 bukan karena kebutuhannya. Standar pendidik akan berpengaruh pada kualitas guru yang bersangkutan sehingga orang-orang yang menjadi guru merupakan orang-orang terbaik. b) Pembinaan dan Pembimbingan Di sekolah-sekolah selama ini yang berperan utama adalah guru. Seorang guru melaksanakan berbagai fungsi baik fungsi mengajar, konselor, teknisi, maupun pustakawan. Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu terdapat guru mengajar bukan berdasarkan keahliannya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi terselenggaranya proses pendidikan yang baik diperlukan fungsi-fungsi kependidikan yang saling mendukung, sehingga dapat dicapai suatu hasil yang maksimal. Pembinaan terhadap kemampuan guru yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai dilaksanakan pada setiap awal tahun pembelajaran dapat ditingkatkan intesitasnya sehingga kemampuan guru dapat lebih meningkat. Pembentukan kelompok-kelompok kerja mata pelajaran dengan koordinasi juga perlu dilakukan dalam rangka peningkatan kemampuan guru dalam proses dan pengelolaan pembelajaran c) Optimalisasi IT MAN Pangkalan Balai juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka mencapai kualitas sumber daya manusia. Diantaranya dengan mewajibkan setiap guru mempunyai sarana prasana berupa laptop sekaligus dapat mengoperasiokan dengan baik. Pelatihan penyusunan bahan ajar berbasis IT telah dirintis sejak tahun 2011, sampai dengan sekarang. Dengan penggunaan IT, maka proses pembelajaran di kelas juga berlangsung efektif dan menyenangkan siswa. Dengan tersedianya sarana dan prasana berupa LCD yang siap digunakan di setiap kelas maka optimalisasi penggunaan IT di MAN Pangkalan Balai dapat berlangsung dengan baik. Dengan proses pembelajaran yang menarik maka secara langsung dapat meningkat prestasi dan hasil belajar peserta didik. MAN Pangkalan Balai juga menjadi salah satu percontohan dalam menggunakan softan open source sehingga dapat mengurangi pembajakan softare. Dengan demikian sedikit demi sedikit penghargaan terhadap HAKI mulai di tegakan di MAN Pangkalan Balai. 7. Evaluasi terhadap Manajemen Sumber Daya Manusia Di MAN Pangkalan Balai
  • 18. 18 Dari pembahasan dan inovasi yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai didapatkan beberapa keunggulan dimana sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya manusia yang sangat terbatas sehingga proses pembelajaran dalam rangka mencapai misi dan visi sekolah dapat berjalan dengan baik. Hal ini telah dilakukan oleh Kepala MAN Pangkalan Balai yang telah menerapkan prinsip-prinsip MBS sejak tahun 2012. Keberhasilan ini dapat dilihat dari berbagai efen lomba yang dapat dijuari oleh MAN Pangkalan Balai, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupunt ingkat Nasional. Akan tetapi ada beberapa hal yang belum tergarap secara maksimal di mana Pangkalan Balai. Salah satunya adalah belum terlibatnya secara langsung dunia usaha dan orang tua secara langsung di sekolah atau diruang kelas. Dalam rangka memberikan pengalaman belajar yang otentik dan memberikan motivasi kepada peserta didik seharusnya MAN Pangkalan Balai dapat menghadirkan secara langsung orang tua, tokoh masyarakat dan unsur pemerintah untuk memberikan materi dalam proses pembelajaran. Pengajaran secara langsung yang dilakukan oleh praktisi meskipun hanya 1 kali dalam satu bulan akan memberikan kesan yang mendalam bagi peserta didik sehingga dapat memberikan inspirasi tentang cita-cita yang ingin dicapainya. Sebagai contoh jika ada salah seorang dari orang tua merupakan penguasa tempe yang terkenal, maka dapat menghadirkan mereka ke sekolah dan memberikan beberapa kita tentang keberhasilan usaha yang telah diberikan, sehingga dapat memcapai sukses seperti saat ini. Demikian juga jika ada orang tua, alumni yang menjadi pilot maka perlu dihadirkan ke sekolah dan memberikan pembelajaran bagaimana cara untuk menjadi pilot, kiat-kiatnya agar berhasil atau syarat-syarat untuk mencapainya. Demikian juga dengan alumni yang dapat masuk ke Perguruan Tinggi ternama baik di dalam maupun diluar negeri maka pelu dihadirkan dalam kelas untuk memberikan kiat-kiat untuk dapat mencapai perguruan tinggi tersebut, dengan demikian maka ilmu yang dimiliki akan segera tersebar dan dapat dinikmati oleh siswa di MAN Pangkalan Balai sehingga tentu meningkatkan kemampuan dan kemauan siswa. Hal lain yang perlu didorong oleh Kepala sekolah di MAN Pangkalan Balai adalah kewirausahaan. Sekolah merupakan salah satu jalan untuk dapat mencapai sasaran cita-cita masa depan. Dengan sekolah mana peserta didik diajarkan cara berfikir yang teratur dalam matematika. Diajarkan cara bertutur kata, menyusun proposal, dan berbicara kepada orang lain dalam bahasa
  • 19. 19 Indonesia. Demikian juga dalam pelajaran yang lain, memberikan manfaatka dalam rangka menunjang karir dan cita-citanya. Kewirausahaan juga perlu dimunculkan di tengah-tengah atau sepanjang proses pembelajaran dengan menerapkan secara langsung. Misalkan dengan melakukan bazar, pameran, efen music, lomba sendratik yang dikenal sedemikian rupa dengan melibatkan seluruh unsur sekolah sehingga siswa dapat belajar cara mengelola sebuah kegiatan, mulai dari menyusun proposal, mengatur acara, mengatur keuangan dan sebagainya. Semua keberhasilan siswa dapat ditampilkan pada efen ini sehingga kewirausahaan dengan tidak sengaja terbangun pada diri setiap peserta didik. Hal lain yang perlu ditingkatkan oleh MAN Pangkalan Balai adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menghasilkan karya tulis ilmiah untuk memenuhi kenaikan pangkat sehingga melampau golongan IV A. Pembimbingan penulisan karya tulis di MAN ini belum dapat berjalan dengan baik karena keterbasan sumber daya manusia yang ada di sekolah ini. Tetapi hal ini dapat dilakukan dengan melibat guru-guru di SMA dan SMK yang mempunyai kemampuan, untuk dijadikan sebagai narasumber. MGMP mata pelajaran di kalangan MA termasuk MAN Pangkalan Balai juga belum dapat berjalan dengan baik sehingga, terjadi gap yang cukup tajam antara satu guru satu dengan guru lain dalam beberapa hal seperti, kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran dan penilaian di kelas. C. KESIMPULAN Dari pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. MAN Pangkalan Balai dalam menerapkan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan mengoptimalkan tenaga yang ada sesuai dengan kemampuannya, dengan penyusunan kurikulum yang baik, melibatkan seluruh warga sekolah, dan komite sekolah serta masyarakat. 2. Langkah yang ditempuh oleh MAN Pangkalan Balai dalam Manajemen Sumber Daya Manusia adalah, menyusun Kurikulum sebagai acuan, pembinaan, dan evaluasi. Pembinaan dilakukan secara berjenjang pembinaan awal tahun pelajaran, semester dan evaluasi dilakukan setiap bulan. D. Saran
  • 20. 20 Dari inovasi yang telah dilakukan oleh MAN Pangkalan Balai disarankan: 1. Pembinaan terhadap kewirausahaan dengan meterlibatan orang tua, alumni yang berhasil secara langsung sehingga dapat memberikan pengalaman secara langsung. 2. Perlunya peningkatan pelatihan dalam penulisan karya tulis sehingga guru-guru tidak mengalami kendala untuk naik golongan dari IVA. E. DAFTAR PUSTAKA Abu-Duhou Abtisam, 2003, School-Based Management (Manajemen Berbasis Sekolah), UNESCO, Penerjemah : Noryamin Aini, Suparto, Penyunting ; Achmad Syahid, Abas Al- Jauhari, Jakarta : Logos. Brudan, A (2010). "Rediscovering performance management: systems, learning and integration". Measuring Business Excellence 14 (1). Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah Konsep Dasar, Jakarta : Ditjend Pendidikan Dasar dan Menengah, Ditjen SLTP. ___________, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Hasbullah, 2014, Kebijakan Pendidikan, dalam Prespektif dan Kondisi Obyektif Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press. Mulyasa E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _________, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurkolis, 2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Setiawati. Linda, Efektivitas Pengembangan Manajemen Pendidikan Tinggi, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Upi, Vol. 13 No. 2, 2012. Sumber Online http://ainamulyana.blogspot.com/2015/03/manajemen-berbasis-sekolah-mbs.html https://www.selasar.com/budaya/kualitas-guru-berdasarkan-tingkat-pendidikan-di-indonesia- masih-rendah http://www.manpaba.sch.id/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%20Singkat https://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_Tingkat_Satuan_Pendidikan