SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI
SEKOLAH/MADRASAH
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan
DosenPengampu : Nur Kholis, M.A
Disusun oleh:
Sugi Mulyani (2021113194)
Kelas: B
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pendidikan diakui sangat penting dan juga sangat strategis
karena melalui pendidikan, program mencerdaskan bangsa dapat
ditingkatkan dan dikembangkan. Peningkatan kualitas pendidikan
bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan
permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat
rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan ataupun yang
lainnya.
Peningkatan kualitas pendidikan juga menuntut manajemen
pendidikan yang lebih baik. Sekolah sebagai organisasi dalam
melaksanakan fungsinya diharapkan dapat memfungsikan seluruh sumber
daya yang ada. Secara umum sekolah terdiri dari sekolah yang dikelola
oleh pemerintah yang disebut sekolah negeri dan sekolah yang dikelola
oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang disebut
dengan sekolah swasta.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Pendidikan Islam
Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan
dari proses berjalannya suatu organisasi profit maupun nonprofit secara
keseluruhan. Alasannya adalah tanpa manajemen tidak mungkin tujuan
organisasi profit maupun nonprofit tersebut dapat diwujudkan secara
optimal, efektif, dan efisien. Sedangkan manajemen dalam pandangan
islam menekankan pada masalah tanggung jawab, pembagian kerja, dan
efisiensi yang dalam istilah manajemen (pendidikan) dikenal dengan
kaidah the right man on the right place. Hal ini tidak jauh seperti yang
digambarkan dalam Al-Quran dalam beberapa ayat seperti dalam QS
Yusuf (10):55 yaitu
َ‫ا‬َ‫ل‬‫َا‬ََ‫ن‬ََ‫اِل‬ََ‫م‬َ‫اَف‬َ‫يَاس‬َ‫م‬َ‫اَو‬َ‫اَت‬ََ‫و‬َ‫ال‬ََ‫ر‬َ‫ض‬ََ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ن‬ََ‫و‬َ‫ع‬َ‫د‬َ‫اَلل‬ََ‫ح‬َ‫ق‬ََ‫و‬َ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬َ‫ث‬َ‫ر‬َ
َ‫م‬ُ‫ه‬ََ‫ل‬ََََ‫ع‬َ‫ل‬َُ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬َ..
Artinya :
Berkata Yusuf:’’ Jadikanlah aku bendaharawan Negara (Mesir);
Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan.’’ (QS Yusuf (10):55)
Dari penjelasan tersebut ada dua criteria yang menjadi standar
penilaian dalam memilih dan mempromosikan pegawai atau karyawan,
yaitu al-quwwah (kekuatan) dan al-amanah. Bahkan, pengelolaan lembaga
4
pendidikan dalam nilai-nilai Islam memiliki kaidah atau teknik sebagai
berikut :
1. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Seorang manajer
berkewajiban untuk menegakkan hal tersebut atau memberikan
contoh bagi bawahannya. Hal ini dinyatakan dalam bentuk
organisasi diri ala semut di QS Al-Naml (27) : 17-19
2. Berkewajiban menegakkan kebenaran. Manajemen pendidikan
sebagai bentuk pengelolaan sumber daya pendidikan yang baik dan
benar dalam mencapai tujuan organisasi pendidikan.
3. Menegakkan keadilan. Artinya, pola manajemen pendidikan
merupakan suatu bentuk aktivitas yang berkaitan dengan
pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan bersifat adil dalam
berbagai hal.
4. Menyampaikan amanat untuk membangun kesuksesan dari bawah
terutama dari para komponene pendidikan seperti tenaga pengajar
atau stakeholder (wali murid).
Sulistyo mendefinisikan manajemen pendidikan Islam sebagai
suatu proses penataan / pengelolaan lembaga pendidikan Islam
yang melibatkan sumber daya Muslim dan non-Muslim dalam
menggerakkannya untuk mencapai tujian pendidikan Islam secara
efektif dan efisien1.
Manajemen pendidikan juga merupakan alternative strateis untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian Balitbangdikbud
(1991) menunjukan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemn sekolah secara
langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum,
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses
pembelajaran.dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme
pengaturan, yaitu system sentralisasi dan desentralisasi.
1 Baharuddin, Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) hlm.
109
5
Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, pendekatan
setralistik masih diperlukan, terutama untuk menentukan kurikulum
pendididkan nasional dan menetapkan anggaran agar dapat dicapai
kesamaan dan pemerataan standar pendidikan diseluruh wilayah tanah air.
Adapun implikasi desentralisasi manajemen pendidikan adalah
kewenangan yang lebih besar diberikan kepada kabupaten dan kota untuk
mengelola pedidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerahnya2.
Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut
a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi diriya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
c. Terpenuhinya salah satu dari empat lompetensi tenaga pendidik dan
kependidikn (tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik
dan tenaga kependidikan sebagai manajer).
d. Tercapainnya tjuan pendidikan secara efektif dan efisien.
e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan
tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer
atau konsultan manajemen pendidikan).
f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.3
B. Manajemen Berbasis Sekolah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan terikat akan norma dan
budaya yang mendukungnya sebagai suatu system nilai. Reimer
mengemukakan sekolah adalah lembaga yang menghendaki kehadiran
2 Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)
hlm. 21
3 Didin Kurniawan, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan
Pendidikan,(Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2012) hlm. 125
6
penuh kelompok tertentu dalam ruang kelas yang dipimpin oleh guru
untuk mempelajari kurikulum yang bertingkat. Sekolah sebagai organisasi
dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat memfungsikan seluruh
sumber daya yang ada. Secara umum sekolah terdiri dari sekolah yang
dikelila oleh pemerintah yang disebut sekolah negeri dan sekolah yang
dikelola oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang
disebut dengan sekolah swasta.
Sekolah swasta mempunyai misi sesuai dengan ciri dari sekolah
tersebut. Misi utamanya adalah merspon berbagai perubahan
menggerakkan seluruh potensi sekolah yang ada hingga keefektifan
organisasi sekolah menjadi cirri dan misi sekolah tersebut. Secara realitas
sekolah terdiri dari sekolah yang maju, sedang, dan tertinggal. Kemudian
secara ekstrim sekolah dibagi atas sekolah negeri yang favorit dan sekolah
swasta yang favorit. Oleh karena itu, setiap sekolah memerlukan
penanganan kegiatan belajar mengajar dan manajemen sekolah yang
spesifik sesuai kondisi objeknya. Untuk mendukung manajemen yang
spesifik tersebut, ide dan gagasan “ Manajemen Berbasis Sekolah” (MBS)
merupakan konsep yang konstruktif dan menjanjikan.4
Istilah manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan terjemahan
dari “school-based management’’. Pada system MBS, sekolah dituntut
secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan perioritas,
mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber
baik kepada masyarakat maupun pemerintah. MBS merupakan salah satu
wujud dari reformas pendidikan, yang menawarkan kepada sekolah untuk
menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta
didik.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari
MBS yang dipandang memiliki tingakat efektifitas tinggi serta
memberikan beberapa keuntungan berikut:
4Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat,( Jakarta: PT Nimas
Multima, 2004) hlm. 54
7
1. Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh
langsung kepada peserta didik, orang tua dan guru.
2. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya local
3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti
kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus
sekolah, moral guru dan iklim sekolah.
4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan,
memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang
sekolah dan perubahan perencanaan.5
Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk menjamin semakin
rendahnya control pemerintah pusat dan rendahnya intervensi pemerintah
daerah ke sekolah. Hal ini dimaksudkan supaya otonomi sekolah untuk
menentukan sendiiri apa yang perlu dilakukan dalam kegiatan belajar
mengajar dan mengelola sumber daya yang ada untuk berinovasi semakin
meningkat. manajemen berbasis sekolah memberikan peluang pada guru
dan kepala sekolah mengelola sekolah menjadi lebih efektif karena rasa
memiliki semakin tinggi menimbulkan sikap pemanfaatan yang lebih baik
terhadap sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan hasil dan pengelola
sekolah mempunyai kendali akuntabilitas terhadap lingkungan sekolah.
Lebih spesifik lagi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) bertujuan
untuk:
1. Menjamin mutu pembelajarananak didik yang berpijak pada
asas pelayanan dan prestasi hasil belajar
2. Meningkatkan kualitas transfer ilmu pengetahuan dan
membangun karakter bangsa yang berbudaya.
3. Meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan
pemberdayaan melalui kemandirian, kreativitas, inisiatif, dan
inovatif dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya
sekolah.
5 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm.
21-25
8
4. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan
keputusan dengan mengakomodir aspirasi bersama
5. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua,
masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah, dan
6. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu
pendidikan yang akan dicapai6.
C. Konsep Manajemen Sekolah / Madrasah
Sekolah/madrasah perlu membuat tujuan strategis, tujuan strategis
merupakan upaya sekolah/madrasah untuk menata berbagai prioritas yang
harus dikerjakan dalam mencapai visi yang telah dicanangkan. Dengan
ditatanya berbagai prioritas tersebut akan memudahkan seluruh komponen
organisasi sekolah/madrasah dalam mengimplementasikannya pada
pekerjaan sehari-hari. Dengan telah ditentukannya tujuan strategis
tersebut, maka sekolah/madrasah dituntut untuk memformulasikan strategi
lembaga untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan strategis berkaitan
dengan pernyataan hal-hal apa saja yang harus dikerjakan oleh
sekolah/madrasah untuk mencapai visinya termasuk prioritas yang harus
dikerjakan. Sedangkan strategi lembaga berkaitan dengan bagaimana
upaya lembaga dalam mengerjakan berbagai prioritas tersebut.
Mendasarkan pada formula strategi lembaga yang dikembangkan
oleh sekolah/madrasah, kemudian sekolah/madrasah mulai memiliki
gambaran yang lebih jelas tentang apa yang akan dikerjakan dalam upaya
mencapai visi lembaga. Namun tahapan-tahapan teknis perencanaan
manajemen disekolah/madrasah tersebut dapat berjaan ditempat atau
bahkan tidak jalan sama sekali jika berbagai kondisi penting dalam
lembaga belum terbentuk dengan baik. Kondisi tersebut meliputi:
1. Kepemimpinan sekolah/madrasah, dan
6 Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat,( Jakarta: PT Nimas
Multima, 2004) hlm. 133
9
2. Budaya sekolah/madrasah.
Dengan kepemimpinan dan budaya yang baik tersebut, maka pemimpin
dapat mengelola perubahan yang akan dialaminya dan risiko yang akan
ditanggung sebagai akibat dari perubahan tersebut. Di sisi lain, dewasa ini
pengelolaan sekolah/madrasah harus memerhatikan standar-standar yang
telah ditetapkan oleh pemerintah melali PP No. 19 Tahun 2003 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut disebutkan 8 standar
yang harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan di Indonesia yang
meliputi:
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
5. Standar sarana prasarana
6. Standar pengelolaan
7. Standar pembiayaan
8. Standar penilaian pendidikan. Karena itu, pembahasan tentang rencana
kerja sekolah/madrasah merupakan upaya untuk memenuhi dan
melampaui kedelapan standar diatas.7
7 Muhaimin, Manajemen Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 26-28
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan
menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu
mengajar, dan proses pembelajaran.dalam manajemen pendidikan dikenal
dua mekanisme pengaturan, yaitu system sentralisasi dan desentralisasi.
Sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya
diharapkan dapat memfungsikan seluruh sumber daya yang ada. Secara
umum sekolah terdiri dari sekolah yang dikelila oleh pemerintah yang
disebut sekolah negeri dan sekolah yang dikelola oleh perorangan,
organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang disebut dengan sekolah
swasta. tahapan-tahapan teknis perencanaan manajemen
disekolah/madrasah tersebut dapat berjaan ditempat atau bahkan tidak
jalan sama sekali jika berbagai kondisi penting dalam lembaga belum
terbentuk dengan baik. Kondisi tersebut meliputi: a).Kepemimpinan
sekolah/madrasah, dan b).Budaya sekolah/madrasah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin, 2012, Kepemimpinan Pendidikan Islam, Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Kurniawan, Didin, 2012, Manajemen Pendidikan Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar Ruzz
Media
Muhaimin, 2009, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana
Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sagala, Syaiful, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah dan
Masyarakat, Jakarta: PT Nimas Multima

More Related Content

What's hot

Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanHasmul Tafit
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanZulfikar Ahsan
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMara Sutan Siregar
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanAsrori Asrori
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanEko Nur Wibowo
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Rika Nurhidayah
 
Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1widyaandri
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanAfif Kurniawan
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanNadya Mastrin
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiJe Riyanz
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welinfirdian87
 
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikanPpt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikansri qomariah
 

What's hot (20)

Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
Pengelolahan pendidikan
Pengelolahan pendidikanPengelolahan pendidikan
Pengelolahan pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruanMakalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
Makalah administrasi-pendidikan-dalam-profesi-keguruan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikanPelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Perencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikanPerencanaan administrasi pendidikan
Perencanaan administrasi pendidikan
 
Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan Pelaksanaan administrasi pendidikan
Pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan KurikulumPengelolaan Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum
 
Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1Administrasi pendidikkan bab1
Administrasi pendidikkan bab1
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruanadministrasi pendidikan dalam profesi keguruan
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Pengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikanPengelolaan satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan
 
Makalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan iiMakalah administrasi pendidikan ii
Makalah administrasi pendidikan ii
 
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia WelinTugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
Tugas administrasi pendidikan Vinsensia Welin
 
manajemen peserta didik
manajemen peserta didikmanajemen peserta didik
manajemen peserta didik
 
Tugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikanTugas administrasi pendidikan
Tugas administrasi pendidikan
 
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikanPpt pelaksanaan administrasi pendidikan
Ppt pelaksanaan administrasi pendidikan
 
Administrasi pendidikan
Administrasi pendidikanAdministrasi pendidikan
Administrasi pendidikan
 

Viewers also liked

contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahraga
contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahragacontoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahraga
contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahragaAqilah Liony Lucas
 
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan OlahragaPengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan OlahragaPramudito Hutomo
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Rencana kerja pelaksanaan copy
Rencana kerja pelaksanaan   copyRencana kerja pelaksanaan   copy
Rencana kerja pelaksanaan copydanpoetra
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarAn Rachma
 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Terminal Purba
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTGhian Velina
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanEdwarn Abazel
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduFKIP UHO
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenElsa Agustina
 

Viewers also liked (19)

Cognitive neuroscinece
Cognitive neuroscineceCognitive neuroscinece
Cognitive neuroscinece
 
contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahraga
contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahragacontoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahraga
contoh aplikasi manajemen dalam penjas dan olahraga
 
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan OlahragaPengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
Pengelolaan Organisasi Untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Jasmani dan Olahraga
 
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah manajemen pendidikan sekolah SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Kultur sekolah
Kultur sekolahKultur sekolah
Kultur sekolah
 
Rencana kerja pelaksanaan copy
Rencana kerja pelaksanaan   copyRencana kerja pelaksanaan   copy
Rencana kerja pelaksanaan copy
 
Manajemen Olahraga
Manajemen OlahragaManajemen Olahraga
Manajemen Olahraga
 
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah DasarFungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
Fungsi dan Proses Manajemen Sekolah Dasar
 
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
Sosialisasi implementasi kurikulum 2013
 
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis IlmiahKarya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
 
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
Manajemenpendidikan 110510225231-phpapp02
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPTManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah PPT
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMPManajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD TerpaduPedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
Pedoman Pengelolaan PAUD Terpadu
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemen
 

Similar to OPTIMALKAN PENDIDIKAN ISLAM

Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahJoko Prasetiyo
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahGhian Velina
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptxilysugli2
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahRachma Wati
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanMohd Khoeirul Fahmi Hamid
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismesoeh20
 
Makalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolahMakalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolahWarnet Raha
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsOwner Fashion
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsrinanj
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)firdian87
 

Similar to OPTIMALKAN PENDIDIKAN ISLAM (20)

Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis SekolahManajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis SekolahManajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolahKepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
Kepemimpinan dalam manajemen berbasis sekolah
 
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaanKertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
Kertas kerja kajian sistem pendidikan kebangsaan
 
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalismePentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
Pentingnya supervisi pendidikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme
 
Makalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolahMakalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolah
 
Makalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolahMakalah pengembangan sekolah
Makalah pengembangan sekolah
 
Program supervisi
Program supervisiProgram supervisi
Program supervisi
 
Ringkasan materi mbs
Ringkasan materi mbsRingkasan materi mbs
Ringkasan materi mbs
 
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bungaTugas administrasi pendidikan umi bunga
Tugas administrasi pendidikan umi bunga
 
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbsMakalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
Makalah pelaksanaan dan kunci keberhasilan mbs
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 
Mkalah menejemen ok
Mkalah menejemen okMkalah menejemen ok
Mkalah menejemen ok
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
Tugas administrasi pendidikan vinsensia welin (2012620169)
 

OPTIMALKAN PENDIDIKAN ISLAM

  • 1. 1 KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH/MADRASAH Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan DosenPengampu : Nur Kholis, M.A Disusun oleh: Sugi Mulyani (2021113194) Kelas: B JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan diakui sangat penting dan juga sangat strategis karena melalui pendidikan, program mencerdaskan bangsa dapat ditingkatkan dan dikembangkan. Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan ataupun yang lainnya. Peningkatan kualitas pendidikan juga menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat memfungsikan seluruh sumber daya yang ada. Secara umum sekolah terdiri dari sekolah yang dikelola oleh pemerintah yang disebut sekolah negeri dan sekolah yang dikelola oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang disebut dengan sekolah swasta.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Pendidikan Islam Manajemen merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses berjalannya suatu organisasi profit maupun nonprofit secara keseluruhan. Alasannya adalah tanpa manajemen tidak mungkin tujuan organisasi profit maupun nonprofit tersebut dapat diwujudkan secara optimal, efektif, dan efisien. Sedangkan manajemen dalam pandangan islam menekankan pada masalah tanggung jawab, pembagian kerja, dan efisiensi yang dalam istilah manajemen (pendidikan) dikenal dengan kaidah the right man on the right place. Hal ini tidak jauh seperti yang digambarkan dalam Al-Quran dalam beberapa ayat seperti dalam QS Yusuf (10):55 yaitu َ‫ا‬َ‫ل‬‫َا‬ََ‫ن‬ََ‫اِل‬ََ‫م‬َ‫اَف‬َ‫يَاس‬َ‫م‬َ‫اَو‬َ‫اَت‬ََ‫و‬َ‫ال‬ََ‫ر‬َ‫ض‬ََ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ن‬ََ‫و‬َ‫ع‬َ‫د‬َ‫اَلل‬ََ‫ح‬َ‫ق‬ََ‫و‬َ‫ل‬َ‫ك‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫ك‬َ‫ث‬َ‫ر‬َ َ‫م‬ُ‫ه‬ََ‫ل‬ََََ‫ع‬َ‫ل‬َُ‫م‬َ‫و‬َ‫ن‬َ.. Artinya : Berkata Yusuf:’’ Jadikanlah aku bendaharawan Negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.’’ (QS Yusuf (10):55) Dari penjelasan tersebut ada dua criteria yang menjadi standar penilaian dalam memilih dan mempromosikan pegawai atau karyawan, yaitu al-quwwah (kekuatan) dan al-amanah. Bahkan, pengelolaan lembaga
  • 4. 4 pendidikan dalam nilai-nilai Islam memiliki kaidah atau teknik sebagai berikut : 1. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Seorang manajer berkewajiban untuk menegakkan hal tersebut atau memberikan contoh bagi bawahannya. Hal ini dinyatakan dalam bentuk organisasi diri ala semut di QS Al-Naml (27) : 17-19 2. Berkewajiban menegakkan kebenaran. Manajemen pendidikan sebagai bentuk pengelolaan sumber daya pendidikan yang baik dan benar dalam mencapai tujuan organisasi pendidikan. 3. Menegakkan keadilan. Artinya, pola manajemen pendidikan merupakan suatu bentuk aktivitas yang berkaitan dengan pengelolaan lembaga pendidikan dilakukan bersifat adil dalam berbagai hal. 4. Menyampaikan amanat untuk membangun kesuksesan dari bawah terutama dari para komponene pendidikan seperti tenaga pengajar atau stakeholder (wali murid). Sulistyo mendefinisikan manajemen pendidikan Islam sebagai suatu proses penataan / pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya Muslim dan non-Muslim dalam menggerakkannya untuk mencapai tujian pendidikan Islam secara efektif dan efisien1. Manajemen pendidikan juga merupakan alternative strateis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian Balitbangdikbud (1991) menunjukan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemn sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran.dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu system sentralisasi dan desentralisasi. 1 Baharuddin, Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) hlm. 109
  • 5. 5 Dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, pendekatan setralistik masih diperlukan, terutama untuk menentukan kurikulum pendididkan nasional dan menetapkan anggaran agar dapat dicapai kesamaan dan pemerataan standar pendidikan diseluruh wilayah tanah air. Adapun implikasi desentralisasi manajemen pendidikan adalah kewenangan yang lebih besar diberikan kepada kabupaten dan kota untuk mengelola pedidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerahnya2. Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut a. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. b. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi diriya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. c. Terpenuhinya salah satu dari empat lompetensi tenaga pendidik dan kependidikn (tertunjangnya kompetensi professional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer). d. Tercapainnya tjuan pendidikan secara efektif dan efisien. e. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan). f. Teratasinya masalah mutu pendidikan.3 B. Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah sebagai lembaga pendidikan terikat akan norma dan budaya yang mendukungnya sebagai suatu system nilai. Reimer mengemukakan sekolah adalah lembaga yang menghendaki kehadiran 2 Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm. 21 3 Didin Kurniawan, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan,(Jogjakarta: Ar Ruzz Media, 2012) hlm. 125
  • 6. 6 penuh kelompok tertentu dalam ruang kelas yang dipimpin oleh guru untuk mempelajari kurikulum yang bertingkat. Sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat memfungsikan seluruh sumber daya yang ada. Secara umum sekolah terdiri dari sekolah yang dikelila oleh pemerintah yang disebut sekolah negeri dan sekolah yang dikelola oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang disebut dengan sekolah swasta. Sekolah swasta mempunyai misi sesuai dengan ciri dari sekolah tersebut. Misi utamanya adalah merspon berbagai perubahan menggerakkan seluruh potensi sekolah yang ada hingga keefektifan organisasi sekolah menjadi cirri dan misi sekolah tersebut. Secara realitas sekolah terdiri dari sekolah yang maju, sedang, dan tertinggal. Kemudian secara ekstrim sekolah dibagi atas sekolah negeri yang favorit dan sekolah swasta yang favorit. Oleh karena itu, setiap sekolah memerlukan penanganan kegiatan belajar mengajar dan manajemen sekolah yang spesifik sesuai kondisi objeknya. Untuk mendukung manajemen yang spesifik tersebut, ide dan gagasan “ Manajemen Berbasis Sekolah” (MBS) merupakan konsep yang konstruktif dan menjanjikan.4 Istilah manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan terjemahan dari “school-based management’’. Pada system MBS, sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan perioritas, mengendalikan dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber baik kepada masyarakat maupun pemerintah. MBS merupakan salah satu wujud dari reformas pendidikan, yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik. Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingakat efektifitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut: 4Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat,( Jakarta: PT Nimas Multima, 2004) hlm. 54
  • 7. 7 1. Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang tua dan guru. 2. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya local 3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru dan iklim sekolah. 4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah dan perubahan perencanaan.5 Manajemen Berbasis Sekolah bertujuan untuk menjamin semakin rendahnya control pemerintah pusat dan rendahnya intervensi pemerintah daerah ke sekolah. Hal ini dimaksudkan supaya otonomi sekolah untuk menentukan sendiiri apa yang perlu dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar dan mengelola sumber daya yang ada untuk berinovasi semakin meningkat. manajemen berbasis sekolah memberikan peluang pada guru dan kepala sekolah mengelola sekolah menjadi lebih efektif karena rasa memiliki semakin tinggi menimbulkan sikap pemanfaatan yang lebih baik terhadap sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan hasil dan pengelola sekolah mempunyai kendali akuntabilitas terhadap lingkungan sekolah. Lebih spesifik lagi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) bertujuan untuk: 1. Menjamin mutu pembelajarananak didik yang berpijak pada asas pelayanan dan prestasi hasil belajar 2. Meningkatkan kualitas transfer ilmu pengetahuan dan membangun karakter bangsa yang berbudaya. 3. Meningkatkan mutu sekolah dengan memantapkan pemberdayaan melalui kemandirian, kreativitas, inisiatif, dan inovatif dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya sekolah. 5 Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002) hlm. 21-25
  • 8. 8 4. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan dengan mengakomodir aspirasi bersama 5. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang mutu sekolah, dan 6. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai6. C. Konsep Manajemen Sekolah / Madrasah Sekolah/madrasah perlu membuat tujuan strategis, tujuan strategis merupakan upaya sekolah/madrasah untuk menata berbagai prioritas yang harus dikerjakan dalam mencapai visi yang telah dicanangkan. Dengan ditatanya berbagai prioritas tersebut akan memudahkan seluruh komponen organisasi sekolah/madrasah dalam mengimplementasikannya pada pekerjaan sehari-hari. Dengan telah ditentukannya tujuan strategis tersebut, maka sekolah/madrasah dituntut untuk memformulasikan strategi lembaga untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan strategis berkaitan dengan pernyataan hal-hal apa saja yang harus dikerjakan oleh sekolah/madrasah untuk mencapai visinya termasuk prioritas yang harus dikerjakan. Sedangkan strategi lembaga berkaitan dengan bagaimana upaya lembaga dalam mengerjakan berbagai prioritas tersebut. Mendasarkan pada formula strategi lembaga yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah, kemudian sekolah/madrasah mulai memiliki gambaran yang lebih jelas tentang apa yang akan dikerjakan dalam upaya mencapai visi lembaga. Namun tahapan-tahapan teknis perencanaan manajemen disekolah/madrasah tersebut dapat berjaan ditempat atau bahkan tidak jalan sama sekali jika berbagai kondisi penting dalam lembaga belum terbentuk dengan baik. Kondisi tersebut meliputi: 1. Kepemimpinan sekolah/madrasah, dan 6 Syaiful Sagala, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat,( Jakarta: PT Nimas Multima, 2004) hlm. 133
  • 9. 9 2. Budaya sekolah/madrasah. Dengan kepemimpinan dan budaya yang baik tersebut, maka pemimpin dapat mengelola perubahan yang akan dialaminya dan risiko yang akan ditanggung sebagai akibat dari perubahan tersebut. Di sisi lain, dewasa ini pengelolaan sekolah/madrasah harus memerhatikan standar-standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah melali PP No. 19 Tahun 2003 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut disebutkan 8 standar yang harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan di Indonesia yang meliputi: 1. Standar isi 2. Standar proses 3. Standar kompetensi lulusan 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan 5. Standar sarana prasarana 6. Standar pengelolaan 7. Standar pembiayaan 8. Standar penilaian pendidikan. Karena itu, pembahasan tentang rencana kerja sekolah/madrasah merupakan upaya untuk memenuhi dan melampaui kedelapan standar diatas.7 7 Muhaimin, Manajemen Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 2009) hlm. 26-28
  • 10. 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran.dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu system sentralisasi dan desentralisasi. Sekolah sebagai organisasi dalam melaksanakan fungsinya diharapkan dapat memfungsikan seluruh sumber daya yang ada. Secara umum sekolah terdiri dari sekolah yang dikelila oleh pemerintah yang disebut sekolah negeri dan sekolah yang dikelola oleh perorangan, organisasi kemasyarakatan atau perusahaan yang disebut dengan sekolah swasta. tahapan-tahapan teknis perencanaan manajemen disekolah/madrasah tersebut dapat berjaan ditempat atau bahkan tidak jalan sama sekali jika berbagai kondisi penting dalam lembaga belum terbentuk dengan baik. Kondisi tersebut meliputi: a).Kepemimpinan sekolah/madrasah, dan b).Budaya sekolah/madrasah.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Baharuddin, 2012, Kepemimpinan Pendidikan Islam, Yogjakarta: Ar-Ruzz Media Kurniawan, Didin, 2012, Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar Ruzz Media Muhaimin, 2009, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sagala, Syaiful, 2004, Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat, Jakarta: PT Nimas Multima