SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1
Siapakah Wali Hakim Dalam ‘Nikah’?
Beberapa hari ini, saya mendapatkan tiga pertanyaan dari jamaah yang
perlu segera dijawab.
Pertanyaan Pertama: “saya telah menikah dengan suami saya secara
sirri, dan yang menikahkan kami adalah wali hakim. Sah ‘kah’ pernikahan
saya dengan suami saya ustad …?
Pertanyaan Kedua: “saya dengan dia nikah sirri, tanpa kehadiran orang
tua laki-laki , walinya wali hakim dan saksi 2 orang teman saya, karena orang
tuanya tidak setuju dengan saya, bagaimana menurut pandangan pak ustadz,
apakah sah atau tidak pernikahan saya ini!”
Pertanyaan Ketiga: “Status kakak saya janda dari suami yang ke-4,
kemudian dia menikah lagi dengan mantan suami yang ke-3 secara sirri
dengan wali hakim, tanpa sepengetahuan saya sebagai walinya yang sah,
mengingat bapak dan paman saya telah meninggal dunia.”
Dari ketiga pertanyaan ini, baiklah saya mencoba untuk menjawabnya:
Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan bagaimana pemahaman
sebagian masyarakat di tempat kita tentang apa itu wali hakim? Dan siapa
yang berhak disebut wali hakim? Agar kita bisa memahami lebih baik, kami
utarakan secara bertahap sebagai berikut,
Pertama, wali nikah merupakan rukun dalam akad nikah
Keberadaan wali merupakan rukun dalam akad pernikahan. Karena itu,
tidak sah menikah tanpa wali. Terdapat banyak dalil yang menunjukkan
kesimpulan, ini, diantaranya,
Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
“Tidak sah nikah kecuali dengan adanya wali.” (Hadits Riwayat Abu Dawud,
Sunan Abî Dâwud, juz II, hal. 229, hadits no. 2085, At-Tirmidzi, Sunan at-
Tirmidzi, juz III, hal. 407, hadits no. 1101, dan Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah,
juz III, hal. 78, hadits no. 1880).
Dari ‘Aisyah radhiyallâhu anhâ, bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi
wasallam pernah bersabda:
2
“Wanita mana pun yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya adalah
batal, nikahnya adalah batal, nikahnya adalah batal.” (Hadist Riwayat Ahmad
bin hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal,, juz VI, hal. 66, hadits no. 24417 dan
At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz II, hal. 407, hadits no. 1102)
Dan keberadaan wali dalam akad nikah, merupakan salah satu
pembeda antara nikah yang sah dengan transaksi prostitusi. Dalam transaksi
zina, seorang WTS menikahkan dirinya sendiri tanpa wali, sementara harga
bercinta dengannya menjadi mahar baginya.
Kedua, tidak semua orang menjadi wali.
Allah menghargai hubungan kekeluargaan manusia. Karena itu,
kelurga lebih berhak untuk mengatur dari pada orang lain yang bukan
kerabat.
Allah berfirman,
“Orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih
berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab
Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Anfâl/8:
75)
Bagian dari hak ’mengatur’ itu adalah hak perwalian. Karena itu,
kerabat lebih berhak menjadi wali dibandingkan yang bukan kerabat. Lebih
dari itu, kerabat yang berhak menjadi wali juga ada urutannya. Sehingga
orang yang lebih dekat dengan wanita, dia lebih berhak untuk menjadi wali
bagi si wanita itu.
Urutan kerabat ayah yang berhak menjadi wali nikah, dijelaskan Al-
Buhuti berikut,
3
“Lebih didahulukan bapak si wanita (pengantin putri) untuk menikahkannya.
Karena bapak adalah orang yang paling paham dan paling menyayangi
putrinya. Setelah itu, penerima wasiat dari bapaknya (mewakili bapaknya),
karena posisinya sebagaimana bapaknya. Setelah itu, kakek dari bapak ke atas,
dengan mendahulukan yang paling dekat, karena wanita ini masih
keturunannya, dalam posisi ini (kakek) disamakan dengan bapaknya. Setelah
kakek adalah anak si wanita (jika janda), kemudian cucunya, dan seterusnya
ke bawah, dengan mendahulukan yang paling dekat.” (Ar-Raudhul Murbi’,
hal. 1/100)
Dan tidak boleh kerabat yang lebih jauh menjadi wali nikah sementara
masiha ada kerabat yang lebih dekat. Karena semacam ini sama halnya dengan
merampas hak perwalian, sehingga nikahnya tidak sah.
Al-Buhuti mengatakan,
“Jika wali yang lebih jauh menikahkannya, atau orang lain menjadi walinya,
meskipun dia hakim (pejabat KUA), sementara tidak ada izin dari wali yang
lebih dekat maka nikahnya tidak sah, karena tidak perwalian ketika proses
akad, sementara orang yang lebih berhak (untuk jadi wali) masih ada.” (Ar-
Raudhul Murbi’, 1/10)
Ketiga, kapan wali hakim berperan?
Dalam hadits dari A’isyah radhiyallâhu ‘anhâ, Rasulullah shallallâhu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika terjadi sengketa antara mereka, maka penguasa menjadi wali untuk orang
yang tidak memiliki wali.” (Hadits Riwayat Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad
ibn Hanbal, juz VI, hal. 47, hadits no. 24251 dan At-Tirmidzi, Sunan at-
Tirmidzi, juz III, hal. 407, hadits no.1102)
Dr. Ahmad Rayan mengatakan,
”Penguasa punya hak untuk menikahkan, namun setelah tidak adanya wali
khusus (kerabat).” (Fiqih Usrah, hlm. 115).
4
Berdasarkan hadits dan keterangan di atas, maka penguasa, dalam hal
ini pejabat negara yang bertugas mengurusi pernikahan, berhak menjadi wali
nikah, jika wali khusus, yaitu kerabat tidak ada yang memenuhi syarat.
Sebagai contoh, anak dari hasil hubungan zina tidak memiliki bapak
nasab. Bapak biologis bukanlah bapaknya. Karena itu, tidak boleh dinasabkan
ke bapak biologisnya. Dengan demikian, dia tidak memiliki keluarga dari pihak
bapak. Siapakah wali nikahnya? Jika pengantin wanita tidak memiliki anak,
wali nikahnya adalah hakim.
Selanjutnya, Siapa Wali Hakim itu?
Dalam hadits A’isyah di atas, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam
menyebut wali hakim dengan Sulthân [arab: ], yang artinya penguasa.
Ibnu Qudamah mengatakan,
“Sulthân dalam perwalian nikah adalah pemimpin, hakim atau orang yang
dipasrahi untuk menangani masalah pernikahan.” (Al-Mughni, 7/17).
Di negara kita, pemerintah telah membentuk KUA sebagai petugas
resmi yang menangani masalah pernikahan. Sehingga dalam hal ini, pejabat
resmi KUA merupakan hakim yang berhak menjadi wali pernikahan, ketika
wali kerabat tidak ada, atau terjadi sengketa.
Dengan demikian, siapa pun yang TIDAK berstatus sebagai pejabat
resmi KUA atau yang sepadan dengannya dalam hirarki pemerintahan, dia
tidak bisa disebut sebagai wali hakim.
Kiyai, Ustad, guru ngaji, apalagi teman, tidak bisa disebut wali hakim.
Termasuk juga pejabat KUA yang datang atas nama pribadi, bukan atas nama
instansi, TIDAK bisa disebut sebagai wali hakim. Karena yang berstatus sebagai
wali hakim adalah pejabat terkait yang datang resmi atas nama LEMBAGA dan
BUKAN atas nama PRIBADI.
Jika mereka tetap nekat mengajukan diri menjadi wali, maka statusnya
wali gadungan dan tidak sah menjadi wali. Dengan demikian, pernikahan yang
dilakukan adalah pernikahan tanpa wali dan itu statusnya tidak sah.
Pertanyaan yang Unik!
Berdasarkan keterangan di atas, seseorang TIDAK mungkin bisa
menikah dengan wali hakim, kecuali pernikahan yang resmi dan tercatat.
Artinya, TIDAK mungkin ada orang yang melakukan nikah siri dengan wali
hakim.
5
Karena itu, ada bagian yang unik dari pertanyaan di atas, yaitu kalimat,
”nikah sirih dengan wali hakim”. Ini kalimat yang bertentangan, karena yang
namanya nikah siri pasti tidak tercatat, dan tidak mungkin dilakukan dengan
wali hakim.
Sehingga bisa dipastikan, wali hakim yang disebutkan dalam
pertanyaan BUKAN petugas resmi KUA, atau dengan kata lain ‘wali gadungan’.
Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua, pihak-pihak yang
berinisiatif menjadi dan menjadikan ‘wali gadungan’ itu bisa ‘dipidanakan’,
kalau pihak yang merasa dirugikan, misalnya kedua orang-tua mempelai
wanita itu, melaporkan ke pihak (yang) berwajib.
Wallâhu A’lamu bish-Shawâb.
Yogyakarta, Jumat – 25 Maret 2016
(Dikutip dan diselaraskan dari https://konsultasisyariah.com/21785-
siapakah-wali-hakim-dalam-nikah.html)

More Related Content

What's hot

Anak Muda Yang Berkemenangan
Anak Muda Yang Berkemenangan Anak Muda Yang Berkemenangan
Anak Muda Yang Berkemenangan Sabam Sitinjak
 
Bandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputBandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputSelamet Hariadi
 
Silsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusSilsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusJohan Setiawan
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang KuatSabam Sitinjak
 
Presentasi model osi ( retno )
Presentasi model osi ( retno )Presentasi model osi ( retno )
Presentasi model osi ( retno )Dwi Retno Dewati
 
Makalah doa dalam ajaran kristen
Makalah   doa dalam ajaran kristenMakalah   doa dalam ajaran kristen
Makalah doa dalam ajaran kristenrestueli
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
Motivasi yang benar
Motivasi yang benarMotivasi yang benar
Motivasi yang benarMelky G
 
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)Johan Setiawan
 
Gambar allah yang terlihat
Gambar allah yang terlihatGambar allah yang terlihat
Gambar allah yang terlihatslametwiyono
 
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATDIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATYohanes Ratu Eda
 

What's hot (20)

Anak Muda Yang Berkemenangan
Anak Muda Yang Berkemenangan Anak Muda Yang Berkemenangan
Anak Muda Yang Berkemenangan
 
Bandwidth dan Throughput
Bandwidth dan ThroughputBandwidth dan Throughput
Bandwidth dan Throughput
 
Access Point
Access PointAccess Point
Access Point
 
Kedewasaan rohani
Kedewasaan rohaniKedewasaan rohani
Kedewasaan rohani
 
Pel 12 PACARAN
Pel 12 PACARANPel 12 PACARAN
Pel 12 PACARAN
 
PPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHANPPT PERNIKAHAN
PPT PERNIKAHAN
 
Silsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus KristusSilsilah Yesus Kristus
Silsilah Yesus Kristus
 
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang KuatKeluarga Yang Kuat  Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
 
Presentasi model osi ( retno )
Presentasi model osi ( retno )Presentasi model osi ( retno )
Presentasi model osi ( retno )
 
BAB 1 AIJ.pptx
BAB 1 AIJ.pptxBAB 1 AIJ.pptx
BAB 1 AIJ.pptx
 
Ppt 1 pribadi manusia
Ppt 1   pribadi manusiaPpt 1   pribadi manusia
Ppt 1 pribadi manusia
 
METANOIA.pptx
METANOIA.pptxMETANOIA.pptx
METANOIA.pptx
 
Makalah doa dalam ajaran kristen
Makalah   doa dalam ajaran kristenMakalah   doa dalam ajaran kristen
Makalah doa dalam ajaran kristen
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Pergaulan muda mudi
Pergaulan muda mudiPergaulan muda mudi
Pergaulan muda mudi
 
Motivasi yang benar
Motivasi yang benarMotivasi yang benar
Motivasi yang benar
 
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
 
Bahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristenBahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristen
 
Gambar allah yang terlihat
Gambar allah yang terlihatGambar allah yang terlihat
Gambar allah yang terlihat
 
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKATDIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
 

Similar to WALI HAKIM DALAM NIKAH

PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamIAIN Tulungagung
 
Perkahwinan luar negara dan isu semasa
Perkahwinan luar negara dan isu semasaPerkahwinan luar negara dan isu semasa
Perkahwinan luar negara dan isu semasashokri226368
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahAli Murfhy
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamRendra Fahrurrozie
 
Jasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasaNikahSiri1
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukAlfin Berrtrand
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptxwindajubaidah2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanbudistaiattanwir
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahansuhendi8
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharEloknadlifah
 

Similar to WALI HAKIM DALAM NIKAH (20)

PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
 
Perkahwinan luar negara dan isu semasa
Perkahwinan luar negara dan isu semasaPerkahwinan luar negara dan isu semasa
Perkahwinan luar negara dan isu semasa
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ah
 
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih IslamKawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak (Mut'ah) dan Siri dalam Tinjauan Fikih Islam
 
Jasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa barat
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
Siiap
SiiapSiiap
Siiap
 
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujukNikah, talaq, cerai, & rujuk
Nikah, talaq, cerai, & rujuk
 
PPT AGAMA.pptx
PPT AGAMA.pptxPPT AGAMA.pptx
PPT AGAMA.pptx
 
Saksi nikah
Saksi nikahSaksi nikah
Saksi nikah
 
A
AA
A
 
5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx5. Prosesi pernikahan.pptx
5. Prosesi pernikahan.pptx
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
BAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptxBAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptx
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Fiqh nikah
Fiqh nikahFiqh nikah
Fiqh nikah
 
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinanFiqih munakahat dan teknik perkawinan
Fiqih munakahat dan teknik perkawinan
 
Bab pernikahan
Bab pernikahanBab pernikahan
Bab pernikahan
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

WALI HAKIM DALAM NIKAH

  • 1. 1 Siapakah Wali Hakim Dalam ‘Nikah’? Beberapa hari ini, saya mendapatkan tiga pertanyaan dari jamaah yang perlu segera dijawab. Pertanyaan Pertama: “saya telah menikah dengan suami saya secara sirri, dan yang menikahkan kami adalah wali hakim. Sah ‘kah’ pernikahan saya dengan suami saya ustad …? Pertanyaan Kedua: “saya dengan dia nikah sirri, tanpa kehadiran orang tua laki-laki , walinya wali hakim dan saksi 2 orang teman saya, karena orang tuanya tidak setuju dengan saya, bagaimana menurut pandangan pak ustadz, apakah sah atau tidak pernikahan saya ini!” Pertanyaan Ketiga: “Status kakak saya janda dari suami yang ke-4, kemudian dia menikah lagi dengan mantan suami yang ke-3 secara sirri dengan wali hakim, tanpa sepengetahuan saya sebagai walinya yang sah, mengingat bapak dan paman saya telah meninggal dunia.” Dari ketiga pertanyaan ini, baiklah saya mencoba untuk menjawabnya: Pertanyaan-pertanyaan ini menggambarkan bagaimana pemahaman sebagian masyarakat di tempat kita tentang apa itu wali hakim? Dan siapa yang berhak disebut wali hakim? Agar kita bisa memahami lebih baik, kami utarakan secara bertahap sebagai berikut, Pertama, wali nikah merupakan rukun dalam akad nikah Keberadaan wali merupakan rukun dalam akad pernikahan. Karena itu, tidak sah menikah tanpa wali. Terdapat banyak dalil yang menunjukkan kesimpulan, ini, diantaranya, Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: “Tidak sah nikah kecuali dengan adanya wali.” (Hadits Riwayat Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, juz II, hal. 229, hadits no. 2085, At-Tirmidzi, Sunan at- Tirmidzi, juz III, hal. 407, hadits no. 1101, dan Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, juz III, hal. 78, hadits no. 1880). Dari ‘Aisyah radhiyallâhu anhâ, bahwa Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:
  • 2. 2 “Wanita mana pun yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya adalah batal, nikahnya adalah batal, nikahnya adalah batal.” (Hadist Riwayat Ahmad bin hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal,, juz VI, hal. 66, hadits no. 24417 dan At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz II, hal. 407, hadits no. 1102) Dan keberadaan wali dalam akad nikah, merupakan salah satu pembeda antara nikah yang sah dengan transaksi prostitusi. Dalam transaksi zina, seorang WTS menikahkan dirinya sendiri tanpa wali, sementara harga bercinta dengannya menjadi mahar baginya. Kedua, tidak semua orang menjadi wali. Allah menghargai hubungan kekeluargaan manusia. Karena itu, kelurga lebih berhak untuk mengatur dari pada orang lain yang bukan kerabat. Allah berfirman, “Orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Anfâl/8: 75) Bagian dari hak ’mengatur’ itu adalah hak perwalian. Karena itu, kerabat lebih berhak menjadi wali dibandingkan yang bukan kerabat. Lebih dari itu, kerabat yang berhak menjadi wali juga ada urutannya. Sehingga orang yang lebih dekat dengan wanita, dia lebih berhak untuk menjadi wali bagi si wanita itu. Urutan kerabat ayah yang berhak menjadi wali nikah, dijelaskan Al- Buhuti berikut,
  • 3. 3 “Lebih didahulukan bapak si wanita (pengantin putri) untuk menikahkannya. Karena bapak adalah orang yang paling paham dan paling menyayangi putrinya. Setelah itu, penerima wasiat dari bapaknya (mewakili bapaknya), karena posisinya sebagaimana bapaknya. Setelah itu, kakek dari bapak ke atas, dengan mendahulukan yang paling dekat, karena wanita ini masih keturunannya, dalam posisi ini (kakek) disamakan dengan bapaknya. Setelah kakek adalah anak si wanita (jika janda), kemudian cucunya, dan seterusnya ke bawah, dengan mendahulukan yang paling dekat.” (Ar-Raudhul Murbi’, hal. 1/100) Dan tidak boleh kerabat yang lebih jauh menjadi wali nikah sementara masiha ada kerabat yang lebih dekat. Karena semacam ini sama halnya dengan merampas hak perwalian, sehingga nikahnya tidak sah. Al-Buhuti mengatakan, “Jika wali yang lebih jauh menikahkannya, atau orang lain menjadi walinya, meskipun dia hakim (pejabat KUA), sementara tidak ada izin dari wali yang lebih dekat maka nikahnya tidak sah, karena tidak perwalian ketika proses akad, sementara orang yang lebih berhak (untuk jadi wali) masih ada.” (Ar- Raudhul Murbi’, 1/10) Ketiga, kapan wali hakim berperan? Dalam hadits dari A’isyah radhiyallâhu ‘anhâ, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika terjadi sengketa antara mereka, maka penguasa menjadi wali untuk orang yang tidak memiliki wali.” (Hadits Riwayat Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz VI, hal. 47, hadits no. 24251 dan At-Tirmidzi, Sunan at- Tirmidzi, juz III, hal. 407, hadits no.1102) Dr. Ahmad Rayan mengatakan, ”Penguasa punya hak untuk menikahkan, namun setelah tidak adanya wali khusus (kerabat).” (Fiqih Usrah, hlm. 115).
  • 4. 4 Berdasarkan hadits dan keterangan di atas, maka penguasa, dalam hal ini pejabat negara yang bertugas mengurusi pernikahan, berhak menjadi wali nikah, jika wali khusus, yaitu kerabat tidak ada yang memenuhi syarat. Sebagai contoh, anak dari hasil hubungan zina tidak memiliki bapak nasab. Bapak biologis bukanlah bapaknya. Karena itu, tidak boleh dinasabkan ke bapak biologisnya. Dengan demikian, dia tidak memiliki keluarga dari pihak bapak. Siapakah wali nikahnya? Jika pengantin wanita tidak memiliki anak, wali nikahnya adalah hakim. Selanjutnya, Siapa Wali Hakim itu? Dalam hadits A’isyah di atas, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam menyebut wali hakim dengan Sulthân [arab: ], yang artinya penguasa. Ibnu Qudamah mengatakan, “Sulthân dalam perwalian nikah adalah pemimpin, hakim atau orang yang dipasrahi untuk menangani masalah pernikahan.” (Al-Mughni, 7/17). Di negara kita, pemerintah telah membentuk KUA sebagai petugas resmi yang menangani masalah pernikahan. Sehingga dalam hal ini, pejabat resmi KUA merupakan hakim yang berhak menjadi wali pernikahan, ketika wali kerabat tidak ada, atau terjadi sengketa. Dengan demikian, siapa pun yang TIDAK berstatus sebagai pejabat resmi KUA atau yang sepadan dengannya dalam hirarki pemerintahan, dia tidak bisa disebut sebagai wali hakim. Kiyai, Ustad, guru ngaji, apalagi teman, tidak bisa disebut wali hakim. Termasuk juga pejabat KUA yang datang atas nama pribadi, bukan atas nama instansi, TIDAK bisa disebut sebagai wali hakim. Karena yang berstatus sebagai wali hakim adalah pejabat terkait yang datang resmi atas nama LEMBAGA dan BUKAN atas nama PRIBADI. Jika mereka tetap nekat mengajukan diri menjadi wali, maka statusnya wali gadungan dan tidak sah menjadi wali. Dengan demikian, pernikahan yang dilakukan adalah pernikahan tanpa wali dan itu statusnya tidak sah. Pertanyaan yang Unik! Berdasarkan keterangan di atas, seseorang TIDAK mungkin bisa menikah dengan wali hakim, kecuali pernikahan yang resmi dan tercatat. Artinya, TIDAK mungkin ada orang yang melakukan nikah siri dengan wali hakim.
  • 5. 5 Karena itu, ada bagian yang unik dari pertanyaan di atas, yaitu kalimat, ”nikah sirih dengan wali hakim”. Ini kalimat yang bertentangan, karena yang namanya nikah siri pasti tidak tercatat, dan tidak mungkin dilakukan dengan wali hakim. Sehingga bisa dipastikan, wali hakim yang disebutkan dalam pertanyaan BUKAN petugas resmi KUA, atau dengan kata lain ‘wali gadungan’. Dan, yang tidak kalah penting dari itu semua, pihak-pihak yang berinisiatif menjadi dan menjadikan ‘wali gadungan’ itu bisa ‘dipidanakan’, kalau pihak yang merasa dirugikan, misalnya kedua orang-tua mempelai wanita itu, melaporkan ke pihak (yang) berwajib. Wallâhu A’lamu bish-Shawâb. Yogyakarta, Jumat – 25 Maret 2016 (Dikutip dan diselaraskan dari https://konsultasisyariah.com/21785- siapakah-wali-hakim-dalam-nikah.html)