SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
DALAM TINJAUAN FIKIH ISLAM
KAWIN MUT’AH DAN SIRI
Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Masa’il Al Fiqhiyah
Dosen Pengampu: Usep Awalani, M.Si.
No Nama NIM
1 M. Fariz Az-Zarqi 16.01.0023
2 Nazatul Bahiyah 16.01.0085
3 Rendra Fahrurozie 16.01.0073
4 Saeful Anwar 16.01.0121
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
 Syahwat pria dewasa terhadap wanita untuk mencintai dan memiliki adalah hal yang fitrah,
yaitu hal yang alamiah yang telah ditetapkan adanya oleh Allah kepada manusia.
Sebagaimana di dalam Al Qur’an, QS Ali Imran [3] : 14.
 Tetapi manusia harus memperhatikan dan berhati-hati perihal cara dia menyalurkan nafsu
seksual itu. Sebab manusia diberi pilihan berupa dua jalan oleh Allah SWT, yaitu jalan yang
halal dan jalan yang haram. (QS Al Balad [90] : 10)
 Melalui pernikahanlah satu-satunya jalan yang sah menurut syariah Islam dan diridhai Allah
SWT bagi seorang laki-laki untuk menyalurkan nafsu seksualnya kepada seorang perempu-
an.
 Sebaliknya jalan yang haram adalah dengan berzina, yang mana termasuk di dalamnya
adalah melakukan pernikahan akan tetapi bathil dalam segi akad dan perbuatannya. Yaitu
nikah kontrak atau nikah mut’ah.
 Adapula yang melakukannya dengan siri (diam-diam), akan tetapi pernikahan siri ini diangg-
ap perbuatan ilegal, sehingga pelakunya akan dipidanakan dengan sanksi penjara atau den
da.
LATAR BELAKANG
Lantas, bagaimana pandangan Islam terhadap
nikah siri? Dan Apa dan bagaimanakah kawin
kontrak itu?
Bagaimanakah kawin kontrak itu dalam pandangan
hukum Islam? Inilah tema yang akan dibahas dalam
makalah singkat kali ini.
LATAR BELAKANG
Pengertian Kawin Mut’ah (Kontrak)
 Kawin kontrak itu mirip dengan kontrak rumah. Kalau seorang mengontrak rumah,
jelas bukan untuk selama-lamanya, tapi hanya untuk jangka waktu tertentu, misal
nya satu tahun.
 Di Indonesia akhir-akhir ini kawin kontrak seperti itu cukup marak. Beberapa daer
ah yang kawin kontraknya cukup marak adalah di daerah Cianjur (Jawa Barat),
Singkawang (Kalimantan Barat), dan Jepara (Jawa Tengah).
 Proses kawin kontrak itu mirip seperti akad nikah pada umumnya. Ada saksi dan
ada penghulu, juga ada ijab dan kabul, termasuk mahar yang disiapkan pada saat
ijab kabul. Inilah yang membedakan kawin kontrak dengan prostitusi (pelacuran).
 Jika waktu sebulan ini habis, maka otomatis pasangan kawin kontrak akan
bercerai.
 Mengapa kawin kontrak marak terjadi di Indonesia? Tentu banyak faktor penyeba
bnya. Selain faktor materi (uang) dan faktor syahwat, juga ada faktor longgarnya
sistem hukum di Indonesia.
 Kawin kontrak dalam Islam disebut dengan istilah nikah mut’ah. Hukumnya adalah
haram dan akad nikahnya tidak sah alias batal. Orang yang melakukan kawin
kontrak akad nikahnya tidak sah alias batal, dan tidak diterima Allah SWT sebagai
amal ibadah.
 Mengapa kawin kontrak tidak sah? Sebab nash-nash dalam Al Qur’an maupun
Al Hadits tentang pernikahan tidak mengkaitkan pernikahan dengan jangka waktu
tertentu. Pernikahan dalam Al Qur’an dan Al Hadits ditinjau dari segi waktu adalah
bersifat mutlak, yaitu maksudnya untuk jangka waktu selamanya, bukan untuk
jangka waktu sementara.
 Maka dari itu, melakukan kawin kontrak yang hanya berlangsung untuk jangka
waktu tertentu hukumnya tidak sah, karena bertentangan ayat Al Qur’an dan Al Ha
dits yang sama sekali tidak menyinggung batasan waktu.
 Kita bisa membuktikannya dengan membaca ayat-ayat yang membicarakan nikah,
seperti QS An Nisaa` : 3; QS An Nuur : 32; dan sebagainya. Ayat-ayat tentang
nikah seperti ini sama sekali tidak menyebutkan jangka waktu. Maka perkawinan
dalam Islam itu dari segi waktu adalah bersifat mutlak, yaitu tidak dilakukan untuk
sementara waktu tetapi untuk selamanya (abadi).
Kawin Kontrak dalam Tinjauan Fikih Islam
Kawin Kontrak dalam Tinjauan Fikih Islam
 Selain ayat-ayat Al Qur’an tersebut, keharaman kawin kontrak juga didasarkan hadits-
hadits yang mengharamkan kawin kontrak (nikah mut’ah). Memang kawin kontrak per
nah dibolehkan untuk sementara waktu pada masa awal Islam, tapi kebolehan ini kem
-udian di-nasakh (dihapus) oleh Rasulullah SAW pada saat Perang Khaibar sehingga
kawin kontrak hukumnya sejak itu haram sampai Hari Kiamat nanti.
 Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai manusia, dulu aku pernah mengizinkan kalian
untuk melakukan kawin kontrak (mut’ah). Dan sesungguhnya Allah telah mengharam-
kannya hingga Hari Kiamat(HR. Muslim). Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata kepada
Ibnu Abbas RA,” Pada saat perang Khaibar, Rasulullah SAW melarang kawin kontrak
(mut’ah) dan (juga melarang) memakan daging himar (keledai) jinak.” (HR. Bukhari d
an Muslim).
 Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menikah siri adalah pernikahan yang hanya disaksikan
oleh seorang modin atau pegawai masjid dan saksi, tidak melalui Kantor Urusan Agama (KUA), namun
sah menurut agama Islam. Secara etimologi, kata siri berasal dari bahasa Arab, yaitu sirrun yang berar
ti rahasia, sunyi, diam, tersembunyi sebagai lawan kata dari ’alaniyyah, yaitu terang-terangan.
 Pernikahan siri sering diartikan oleh masyarakat umum dengan;
– Pertama; pernikahan tanpa wali.
– Kedua, pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatkan dalam lembaga
pencatatan negara.
– Ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu; misal
nya karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat yang terlanjur mengangga
p tabu pernikahan siri; atau karena pertimbangan-pertimbangan rumit yang memaksa se
seorang untuk merahasiakan pernikahannya.
Definisi dan Alasan Melakukan Pernikahan Siri
 Islam telah melarang seorang wanita menikah tanpa wali. Ketentuan semacam ini didasarkan pada se
buah hadits yang dituturkan dari sahabat Abu Musa ra; bahwasanya Rasulullah SAW bersabda;
‫بولي‬ ‫إال‬ ‫نكاح‬ ‫ال‬
“Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.” [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy, lihat, Imam As
y Syaukani, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2648].
‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ‫وليها‬ ‫إذن‬ ‫بغير‬ ‫نكحت‬ ‫امرأة‬ ‫أيما‬,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬
“Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil; pernikahannya
batil; pernikahannya batil”. [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailu
l Authar VI: 230 hadits ke 2649].
 Berdasarkan hadits-hadits di atas dapatlah disimpulkan bahwa pernikahan tanpa wali adalah pernikah
an batil. Pelakunya telah melakukan maksiyat kepada Allah SWT, dan berhak mendapatkan sanksi di
dunia. Hanya saja, syariat belum menetapkan bentuk dan kadar sanksi bagi orang-orang yang terlibat
dalam pernikahan tanpa wali. Oleh karena itu, kasus pernikahan tanpa wali dimasukkan ke dalam bab
ta’zir, dan keputusan mengenai bentuk dan kadar sanksinya diserahkan sepenuhnya kepada seorang
qadliy (hakim).
1. Hukum Pernikahan Tanpa Wali
 Adapun fakta pernikahan siri kedua, yakni pernikahan yang sah menurut ketentuan syariat namun tida
k dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil; sesungguhnya ada dua hukum yang harus dikaji secara
berbeda; yakni (1) hukum pernikahannya; dan (2) hukum tidak mencatatkan pernikahan di lemba
ga pencatatan negara.
 Dari aspek pernikahannya, nikah siri tetap sah menurut ketentuan syariat, dan pelakunya tidak boleh di
anggap melakukan tindak kemaksiyatan, sehingga berhak dijatuhi sanksi hukum. Pasalnya, suatu perb
uatan baru dianggap kemaksiyatan dan berhak dijatuhi sanksi di dunia dan di akherat, ketika perbuata
n tersebut terkategori ”mengerjakan yang haram” dan ”meninggalkan yang wajib”.
 Pernikahan yang tidak dicatatkan di lembaga pencatatan negara tidak boleh dianggap sebagai tindaka
n kriminal sehingga pelakunya berhak mendapatkan dosa dan sanksi di dunia. Pasalnya, pernikahan y
ang ia lakukan telah memenuhi rukun-rukun pernikahan yang digariskan oleh Allah swt. Adapun rukun-
rukun pernikahan adalah sebagai berikut; (1) wali, (2) dua orang saksi, dan (3) ijab qabul (4) Saksi.
Jika tiga hal ini telah dipenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara syariat walaupun tida
k dicatatkan dalam pencatatan sipil.
2. Nikah Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil
 Pertama, pada dasarnya, fungsi pencatatan pernikahan pada lembaga pencatatan sipil adalah agar se
seorang memiliki alat bukti (bayyinah) untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar telah melakukan
pernikahan dengan orang lain. Sebab, salah bukti yang dianggap absah sebagai bukti syar’iy (bayyina
h syar’iyyah) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh negara.
 Negara tidak boleh menetapkan bahwa satu-satunya alat bukti untuk membuktikan keabsahan pernika
han seseorang adalah dokumen tertulis. Pasalnya, syariat telah menetapkan keabsahan alat bukti lain
selain dokumen tertulis, seperti kesaksian saksi, sumpah, pengakuan (iqrar), dan lain sebagainya.
 Berdasarkan penjelasan ini dapatlah disimpulkan bahwa, orang yang menikah siri tetap memiliki hubun
gan pewarisan yang sah, dan hubungan-hubungan lain yang lahir dari pernikahan. Selain itu, kesaksia
n dari saksi-saksi yang menghadiri pernikahan siri tersebut sah dan harus diakui sebagai alat bukti sya
r’iy. Negara tidak boleh menolak kesaksian mereka hanya karena pernikahan tersebut tidak dicatatkan
pada lembaga pencatatan sipil; atau tidak mengakui hubungan pewarisan, nasab, dan hubungan-hubu
ngan lain yang lahir dari pernikahan siri tersebut.
3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga
pencatatan negara.
 Kedua, pada era keemasan Islam, di mana sistem pencatatan telah berkembang dengan pesat dan m
aju, tidak pernah kita jumpai satupun pemerintahan Islam yang mempidanakan orang-orang yang mela
kukan pernikahan yang tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan resmi negara.
 Pasalnya, para penguasa dan ulama-ulama kaum Muslim saat itu memahami bahwa hukum asal penc
atatan pernikahan bukanlah wajib, akan tetapi mubah. Mereka juga memahami bahwa pembuktian sya
r’iy bukan hanya dokumen tertulis.
 Nabi saw sendiri melakukan pernikahan, namun kita tidak pernah menemukan riwayat bahwa melakuk
an pencatatan atas pernikahan beliau, atau beliau mewajibkan para shahabat untuk mencatatkan perni
kahan mereka; walaupun perintah untuk menulis (mencatat) beberapa muamalah telah disebutkan di d
alam al-Quran, misalnya firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah Ayat 282.
3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga
pencatatan negara.
 Ketiga, dalam khazanah peradilan Islam, memang benar, negara berhak menjatuhkan sanksi mukhalafat
kepada orang yang melakukan tindakan mukhalafat. Yang berhak melakukan sangsi tersebut adalah seor
ang Khalifah dalam fikih Islam.
 Keempat, jika pernikahan siri dilakukan karena faktor biaya; maka pada kasus semacam ini negara tidak
boleh mempidanakan dan menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada pelakunya. Pasalnya, orang tersebut ti
dak mencatatkan pernikahannya dikarenakan ketidakmampuannya; sedangkan syariat tidak membebani
seseorang di luar batas kemampuannya. Oleh karena itu, Negara tidak boleh mempidanakan orang terse
but, bahkan wajib memberikan pelayanan pencatatan gratis kepada orang-orang yang tidak mampu men
catatkan pernikahannya di lembaga pencatatan Negara.
 Kelima, pada dasarnya, Nabi SAW telah mendorong umatnya untuk menyebarluaskan pernikahan denga
n menyelenggarakan walimatul ‘ursy. Anjuran untuk melakukan walimah, walaupun tidak sampai berhuku
m wajib akan tetapi nabi sangat menganjurkan (sunnah muakkadah). Nabi SAW bersabda: “Adakah wali
mah walaupun dengan seekor kambing”. [HR. Imam Bukhari dan Muslim]
 Banyak hal-hal positif yang dapat diraih seseorang dari penyiaran pernikahan; di antaranya adalah ;
(1) untuk mencegah munculnya fitnah di tengah-tengah masyarakat;
(2) memudahkan masyarakat untuk memberikan kesaksiannya, jika kelak ada persoalan-persoalan
yang menyangkut kedua mempelai; (3) memudahkan untuk mengidentifikasi apakah seseorang sudah
menikah atau belum.
3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga
pencatatan negara.
Wallahu’alam Bishowab

More Related Content

What's hot

Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)uliecha
 
ISA haram di sisi Islam
ISA haram di sisi IslamISA haram di sisi Islam
ISA haram di sisi Islamrindukan Allah
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahAli Murfhy
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahatpawzonfire
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Micing
 
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamIAIN Tulungagung
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaYulia Fauzi
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharikafia maulidia
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahAZA Zulfi
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahanlailaaprina1
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanAhmad Haris Miftah
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Marhamah Saleh
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryikafia maulidia
 
Pai smk kelas 10 smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zina
Pai smk kelas 10   smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zinaPai smk kelas 10   smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zina
Pai smk kelas 10 smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zinaLili Rohily
 

What's hot (19)

Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)Munakahat Dalam Islam (Slide)
Munakahat Dalam Islam (Slide)
 
10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan10. hukum pernikahan
10. hukum pernikahan
 
ISA haram di sisi Islam
ISA haram di sisi IslamISA haram di sisi Islam
ISA haram di sisi Islam
 
Pernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ahPernikahan Siri dan Mut'ah
Pernikahan Siri dan Mut'ah
 
PAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab MunakahatPAI XII Bab Munakahat
PAI XII Bab Munakahat
 
Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)Munakahat (pernikahan)
Munakahat (pernikahan)
 
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum IslamPERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
PERNIKAHAN BERWALIKAN HAKIM Analisis Fikih Munakakhat dan Kompilasi Hukum Islam
 
Jabatan agama islam
Jabatan agama islamJabatan agama islam
Jabatan agama islam
 
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluargaKetentuan islam tentang hukum keluarga
Ketentuan islam tentang hukum keluarga
 
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, maharKonsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
Konsep kafa’ah, syarat dan rukun nikah, mahar
 
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyahNikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
Nikah Mut'ah dan Nikah dibawah Tangan dalam perspektif masail fiqhiyah
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
Bab munakahat 12
Bab munakahat 12Bab munakahat 12
Bab munakahat 12
 
121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan121347698 power-point-pernikahan
121347698 power-point-pernikahan
 
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahanFIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
FIQH MUNAKAHAT Materi 7 : Larangan dalam pernikahan
 
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
Presentasi Fiqh 11 (Nikah)
 
PPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 MazhabPPT Nikah 4 Mazhab
PPT Nikah 4 Mazhab
 
Makalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usryMakalah pernikahan dan walimatul usry
Makalah pernikahan dan walimatul usry
 
Pai smk kelas 10 smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zina
Pai smk kelas 10   smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zinaPai smk kelas 10   smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zina
Pai smk kelas 10 smt 2 - p4 larangan pergaulan bebas dan zina
 

Similar to NIKAHSIRI

Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahAli Murfi
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...AZA Zulfi
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2Arya D Ningrat
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islamaamridwan
 
Jasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasaNikahSiri1
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasaNikahSiri1
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxnuradam15
 
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxindahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxalanakbar3
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2tyasputri9
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakRizki Amalia
 

Similar to NIKAHSIRI (20)

Nikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ahNikah Siri dan Mut'ah
Nikah Siri dan Mut'ah
 
A
AA
A
 
Pernikahan
PernikahanPernikahan
Pernikahan
 
PPT AGAMA.pptx
PPT AGAMA.pptxPPT AGAMA.pptx
PPT AGAMA.pptx
 
15550638.ppt
15550638.ppt15550638.ppt
15550638.ppt
 
pai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.pptpai-12mnkht.ppt
pai-12mnkht.ppt
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
Makalah Hukum Perdata Islam di Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan, Perja...
 
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
Tujuan dan hikmah pernikahan  2Tujuan dan hikmah pernikahan  2
Tujuan dan hikmah pernikahan 2
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islam
 
Nikah
Nikah Nikah
Nikah
 
Jasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa baratJasa nikah siri jawa barat
Jasa nikah siri jawa barat
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengah
 
Saksi nikah
Saksi nikahSaksi nikah
Saksi nikah
 
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptxHUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
HUKUM PERKAWINAN ISLAM DAN HUKUM KEWARISAN ISLAM.pptx
 
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptxindahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
indahnyamembangunmahligairumahtangga-181120022349 [Autosaved].pptx
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2Makalah pendidikan agama islam 2
Makalah pendidikan agama islam 2
 
BAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptxBAB Pernikahan.pptx
BAB Pernikahan.pptx
 
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin KontrakHukum Perdata : Kawin Kontrak
Hukum Perdata : Kawin Kontrak
 

More from Rendra Fahrurrozie

PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan NilaiPENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan NilaiRendra Fahrurrozie
 
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...Rendra Fahrurrozie
 
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Rendra Fahrurrozie
 
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Rendra Fahrurrozie
 
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorFiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorRendra Fahrurrozie
 
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164Rendra Fahrurrozie
 
Hadist mengenai kewajiban zakat
Hadist mengenai kewajiban zakat Hadist mengenai kewajiban zakat
Hadist mengenai kewajiban zakat Rendra Fahrurrozie
 
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man QoblanaUshul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man QoblanaRendra Fahrurrozie
 
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHSUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHRendra Fahrurrozie
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamRendra Fahrurrozie
 

More from Rendra Fahrurrozie (14)

PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan NilaiPENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
PENDIDIKAN NILAI: Batang Tubuh Pengetahuan Nilai
 
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
FIQH ZAKAT: Definisi, Makna, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, Mustahiq, Zakat Fitr...
 
Fikih Mahar
Fikih  MaharFikih  Mahar
Fikih Mahar
 
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
Konsep Keluarga dalam Islam - (Secara Ringkas)
 
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
Belajar dan pembelajaran meninjau faktor penentu hasil belajar peserta didik ...
 
FIQH MUAMALAH - IJARAH
FIQH MUAMALAH -  IJARAHFIQH MUAMALAH -  IJARAH
FIQH MUAMALAH - IJARAH
 
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah BogorFiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
Fiqh AKAD - Rendra Fr-STIT Sirojul Falah Bogor
 
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164
Tafsir ayat tentang Allah SWT: QS Al Baqarah ayat 164
 
Hadist mengenai kewajiban zakat
Hadist mengenai kewajiban zakat Hadist mengenai kewajiban zakat
Hadist mengenai kewajiban zakat
 
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man QoblanaUshul Fiqh - Syara man Qoblana
Ushul Fiqh - Syara man Qoblana
 
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAHSUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
SUMBER HUKUM ISLAM YANG UTAMA:AL-QUR’AN DAN AS SUNNAH
 
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi IslamBerbagai Pendekatan dalam Studi Islam
Berbagai Pendekatan dalam Studi Islam
 
Pengantar Internet - Lengkap
Pengantar Internet - LengkapPengantar Internet - Lengkap
Pengantar Internet - Lengkap
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

NIKAHSIRI

  • 1. DALAM TINJAUAN FIKIH ISLAM KAWIN MUT’AH DAN SIRI Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Masa’il Al Fiqhiyah Dosen Pengampu: Usep Awalani, M.Si. No Nama NIM 1 M. Fariz Az-Zarqi 16.01.0023 2 Nazatul Bahiyah 16.01.0085 3 Rendra Fahrurozie 16.01.0073 4 Saeful Anwar 16.01.0121 DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2:
  • 2.  Syahwat pria dewasa terhadap wanita untuk mencintai dan memiliki adalah hal yang fitrah, yaitu hal yang alamiah yang telah ditetapkan adanya oleh Allah kepada manusia. Sebagaimana di dalam Al Qur’an, QS Ali Imran [3] : 14.  Tetapi manusia harus memperhatikan dan berhati-hati perihal cara dia menyalurkan nafsu seksual itu. Sebab manusia diberi pilihan berupa dua jalan oleh Allah SWT, yaitu jalan yang halal dan jalan yang haram. (QS Al Balad [90] : 10)  Melalui pernikahanlah satu-satunya jalan yang sah menurut syariah Islam dan diridhai Allah SWT bagi seorang laki-laki untuk menyalurkan nafsu seksualnya kepada seorang perempu- an.  Sebaliknya jalan yang haram adalah dengan berzina, yang mana termasuk di dalamnya adalah melakukan pernikahan akan tetapi bathil dalam segi akad dan perbuatannya. Yaitu nikah kontrak atau nikah mut’ah.  Adapula yang melakukannya dengan siri (diam-diam), akan tetapi pernikahan siri ini diangg- ap perbuatan ilegal, sehingga pelakunya akan dipidanakan dengan sanksi penjara atau den da. LATAR BELAKANG
  • 3. Lantas, bagaimana pandangan Islam terhadap nikah siri? Dan Apa dan bagaimanakah kawin kontrak itu? Bagaimanakah kawin kontrak itu dalam pandangan hukum Islam? Inilah tema yang akan dibahas dalam makalah singkat kali ini. LATAR BELAKANG
  • 4. Pengertian Kawin Mut’ah (Kontrak)  Kawin kontrak itu mirip dengan kontrak rumah. Kalau seorang mengontrak rumah, jelas bukan untuk selama-lamanya, tapi hanya untuk jangka waktu tertentu, misal nya satu tahun.  Di Indonesia akhir-akhir ini kawin kontrak seperti itu cukup marak. Beberapa daer ah yang kawin kontraknya cukup marak adalah di daerah Cianjur (Jawa Barat), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Jepara (Jawa Tengah).  Proses kawin kontrak itu mirip seperti akad nikah pada umumnya. Ada saksi dan ada penghulu, juga ada ijab dan kabul, termasuk mahar yang disiapkan pada saat ijab kabul. Inilah yang membedakan kawin kontrak dengan prostitusi (pelacuran).  Jika waktu sebulan ini habis, maka otomatis pasangan kawin kontrak akan bercerai.  Mengapa kawin kontrak marak terjadi di Indonesia? Tentu banyak faktor penyeba bnya. Selain faktor materi (uang) dan faktor syahwat, juga ada faktor longgarnya sistem hukum di Indonesia.
  • 5.  Kawin kontrak dalam Islam disebut dengan istilah nikah mut’ah. Hukumnya adalah haram dan akad nikahnya tidak sah alias batal. Orang yang melakukan kawin kontrak akad nikahnya tidak sah alias batal, dan tidak diterima Allah SWT sebagai amal ibadah.  Mengapa kawin kontrak tidak sah? Sebab nash-nash dalam Al Qur’an maupun Al Hadits tentang pernikahan tidak mengkaitkan pernikahan dengan jangka waktu tertentu. Pernikahan dalam Al Qur’an dan Al Hadits ditinjau dari segi waktu adalah bersifat mutlak, yaitu maksudnya untuk jangka waktu selamanya, bukan untuk jangka waktu sementara.  Maka dari itu, melakukan kawin kontrak yang hanya berlangsung untuk jangka waktu tertentu hukumnya tidak sah, karena bertentangan ayat Al Qur’an dan Al Ha dits yang sama sekali tidak menyinggung batasan waktu.  Kita bisa membuktikannya dengan membaca ayat-ayat yang membicarakan nikah, seperti QS An Nisaa` : 3; QS An Nuur : 32; dan sebagainya. Ayat-ayat tentang nikah seperti ini sama sekali tidak menyebutkan jangka waktu. Maka perkawinan dalam Islam itu dari segi waktu adalah bersifat mutlak, yaitu tidak dilakukan untuk sementara waktu tetapi untuk selamanya (abadi). Kawin Kontrak dalam Tinjauan Fikih Islam
  • 6. Kawin Kontrak dalam Tinjauan Fikih Islam  Selain ayat-ayat Al Qur’an tersebut, keharaman kawin kontrak juga didasarkan hadits- hadits yang mengharamkan kawin kontrak (nikah mut’ah). Memang kawin kontrak per nah dibolehkan untuk sementara waktu pada masa awal Islam, tapi kebolehan ini kem -udian di-nasakh (dihapus) oleh Rasulullah SAW pada saat Perang Khaibar sehingga kawin kontrak hukumnya sejak itu haram sampai Hari Kiamat nanti.  Rasulullah SAW bersabda, ”Wahai manusia, dulu aku pernah mengizinkan kalian untuk melakukan kawin kontrak (mut’ah). Dan sesungguhnya Allah telah mengharam- kannya hingga Hari Kiamat(HR. Muslim). Ali bin Abi Thalib RA pernah berkata kepada Ibnu Abbas RA,” Pada saat perang Khaibar, Rasulullah SAW melarang kawin kontrak (mut’ah) dan (juga melarang) memakan daging himar (keledai) jinak.” (HR. Bukhari d an Muslim).
  • 7.  Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menikah siri adalah pernikahan yang hanya disaksikan oleh seorang modin atau pegawai masjid dan saksi, tidak melalui Kantor Urusan Agama (KUA), namun sah menurut agama Islam. Secara etimologi, kata siri berasal dari bahasa Arab, yaitu sirrun yang berar ti rahasia, sunyi, diam, tersembunyi sebagai lawan kata dari ’alaniyyah, yaitu terang-terangan.  Pernikahan siri sering diartikan oleh masyarakat umum dengan; – Pertama; pernikahan tanpa wali. – Kedua, pernikahan yang sah secara agama namun tidak dicatatkan dalam lembaga pencatatan negara. – Ketiga, pernikahan yang dirahasiakan karena pertimbangan-pertimbangan tertentu; misal nya karena takut mendapatkan stigma negatif dari masyarakat yang terlanjur mengangga p tabu pernikahan siri; atau karena pertimbangan-pertimbangan rumit yang memaksa se seorang untuk merahasiakan pernikahannya. Definisi dan Alasan Melakukan Pernikahan Siri
  • 8.  Islam telah melarang seorang wanita menikah tanpa wali. Ketentuan semacam ini didasarkan pada se buah hadits yang dituturkan dari sahabat Abu Musa ra; bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; ‫بولي‬ ‫إال‬ ‫نكاح‬ ‫ال‬ “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali.” [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy, lihat, Imam As y Syaukani, Nailul Authar VI: 230 hadits ke 2648]. ‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ ‫وليها‬ ‫إذن‬ ‫بغير‬ ‫نكحت‬ ‫امرأة‬ ‫أيما‬,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬,‫باطل‬ ‫فنكاحها‬ “Wanita mana pun yang menikah tanpa mendapat izin walinya, maka pernikahannya batil; pernikahannya batil; pernikahannya batil”. [HR yang lima kecuali Imam An Nasaaiy. Lihat, Imam Asy Syaukaniy, Nailu l Authar VI: 230 hadits ke 2649].  Berdasarkan hadits-hadits di atas dapatlah disimpulkan bahwa pernikahan tanpa wali adalah pernikah an batil. Pelakunya telah melakukan maksiyat kepada Allah SWT, dan berhak mendapatkan sanksi di dunia. Hanya saja, syariat belum menetapkan bentuk dan kadar sanksi bagi orang-orang yang terlibat dalam pernikahan tanpa wali. Oleh karena itu, kasus pernikahan tanpa wali dimasukkan ke dalam bab ta’zir, dan keputusan mengenai bentuk dan kadar sanksinya diserahkan sepenuhnya kepada seorang qadliy (hakim). 1. Hukum Pernikahan Tanpa Wali
  • 9.  Adapun fakta pernikahan siri kedua, yakni pernikahan yang sah menurut ketentuan syariat namun tida k dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil; sesungguhnya ada dua hukum yang harus dikaji secara berbeda; yakni (1) hukum pernikahannya; dan (2) hukum tidak mencatatkan pernikahan di lemba ga pencatatan negara.  Dari aspek pernikahannya, nikah siri tetap sah menurut ketentuan syariat, dan pelakunya tidak boleh di anggap melakukan tindak kemaksiyatan, sehingga berhak dijatuhi sanksi hukum. Pasalnya, suatu perb uatan baru dianggap kemaksiyatan dan berhak dijatuhi sanksi di dunia dan di akherat, ketika perbuata n tersebut terkategori ”mengerjakan yang haram” dan ”meninggalkan yang wajib”.  Pernikahan yang tidak dicatatkan di lembaga pencatatan negara tidak boleh dianggap sebagai tindaka n kriminal sehingga pelakunya berhak mendapatkan dosa dan sanksi di dunia. Pasalnya, pernikahan y ang ia lakukan telah memenuhi rukun-rukun pernikahan yang digariskan oleh Allah swt. Adapun rukun- rukun pernikahan adalah sebagai berikut; (1) wali, (2) dua orang saksi, dan (3) ijab qabul (4) Saksi. Jika tiga hal ini telah dipenuhi, maka pernikahan seseorang dianggap sah secara syariat walaupun tida k dicatatkan dalam pencatatan sipil. 2. Nikah Tanpa Dicatatkan Pada Lembaga Pencatatan Sipil
  • 10.  Pertama, pada dasarnya, fungsi pencatatan pernikahan pada lembaga pencatatan sipil adalah agar se seorang memiliki alat bukti (bayyinah) untuk membuktikan bahwa dirinya benar-benar telah melakukan pernikahan dengan orang lain. Sebab, salah bukti yang dianggap absah sebagai bukti syar’iy (bayyina h syar’iyyah) adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh negara.  Negara tidak boleh menetapkan bahwa satu-satunya alat bukti untuk membuktikan keabsahan pernika han seseorang adalah dokumen tertulis. Pasalnya, syariat telah menetapkan keabsahan alat bukti lain selain dokumen tertulis, seperti kesaksian saksi, sumpah, pengakuan (iqrar), dan lain sebagainya.  Berdasarkan penjelasan ini dapatlah disimpulkan bahwa, orang yang menikah siri tetap memiliki hubun gan pewarisan yang sah, dan hubungan-hubungan lain yang lahir dari pernikahan. Selain itu, kesaksia n dari saksi-saksi yang menghadiri pernikahan siri tersebut sah dan harus diakui sebagai alat bukti sya r’iy. Negara tidak boleh menolak kesaksian mereka hanya karena pernikahan tersebut tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan sipil; atau tidak mengakui hubungan pewarisan, nasab, dan hubungan-hubu ngan lain yang lahir dari pernikahan siri tersebut. 3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara.
  • 11.  Kedua, pada era keemasan Islam, di mana sistem pencatatan telah berkembang dengan pesat dan m aju, tidak pernah kita jumpai satupun pemerintahan Islam yang mempidanakan orang-orang yang mela kukan pernikahan yang tidak dicatatkan pada lembaga pencatatan resmi negara.  Pasalnya, para penguasa dan ulama-ulama kaum Muslim saat itu memahami bahwa hukum asal penc atatan pernikahan bukanlah wajib, akan tetapi mubah. Mereka juga memahami bahwa pembuktian sya r’iy bukan hanya dokumen tertulis.  Nabi saw sendiri melakukan pernikahan, namun kita tidak pernah menemukan riwayat bahwa melakuk an pencatatan atas pernikahan beliau, atau beliau mewajibkan para shahabat untuk mencatatkan perni kahan mereka; walaupun perintah untuk menulis (mencatat) beberapa muamalah telah disebutkan di d alam al-Quran, misalnya firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah Ayat 282. 3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara.
  • 12.  Ketiga, dalam khazanah peradilan Islam, memang benar, negara berhak menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada orang yang melakukan tindakan mukhalafat. Yang berhak melakukan sangsi tersebut adalah seor ang Khalifah dalam fikih Islam.  Keempat, jika pernikahan siri dilakukan karena faktor biaya; maka pada kasus semacam ini negara tidak boleh mempidanakan dan menjatuhkan sanksi mukhalafat kepada pelakunya. Pasalnya, orang tersebut ti dak mencatatkan pernikahannya dikarenakan ketidakmampuannya; sedangkan syariat tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya. Oleh karena itu, Negara tidak boleh mempidanakan orang terse but, bahkan wajib memberikan pelayanan pencatatan gratis kepada orang-orang yang tidak mampu men catatkan pernikahannya di lembaga pencatatan Negara.  Kelima, pada dasarnya, Nabi SAW telah mendorong umatnya untuk menyebarluaskan pernikahan denga n menyelenggarakan walimatul ‘ursy. Anjuran untuk melakukan walimah, walaupun tidak sampai berhuku m wajib akan tetapi nabi sangat menganjurkan (sunnah muakkadah). Nabi SAW bersabda: “Adakah wali mah walaupun dengan seekor kambing”. [HR. Imam Bukhari dan Muslim]  Banyak hal-hal positif yang dapat diraih seseorang dari penyiaran pernikahan; di antaranya adalah ; (1) untuk mencegah munculnya fitnah di tengah-tengah masyarakat; (2) memudahkan masyarakat untuk memberikan kesaksiannya, jika kelak ada persoalan-persoalan yang menyangkut kedua mempelai; (3) memudahkan untuk mengidentifikasi apakah seseorang sudah menikah atau belum. 3. Berkaitan hukum tidak mencatatkan pernikahan di lembaga pencatatan negara.