Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
MENGELOLA KECEMASAN UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
1. MENGELOLA KECEMASAN
UNTUK MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
(Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Negeri Makassar)
MUH. ALFIANSYAH
1211041019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2015
2. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecemasan yang terjadi pada siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional
adalah normal, namun sejauh mana siswa tersebut dapat mengatasi rasa cemasnya,
tergantung pada kemampuan siswa tersebut untuk merespon kecemasan yang
dialaminya. Apabila siswa dapat merespon baik kecemasan yang dialaminya maka
hal tersebut akan memberikan dampak positif (Agustiar dan Asmi, 2010:9).
Namun demikian, berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Maisaroh dan
Falah (2011:79) pada beberapa siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang pada
bulan November 2009, kita ketahui bahwa ada fenomena gejala kecemasan yang
dialami siswa berkaitan dengan Ujian Nasional yang bahkan dapat mengganggu
proses belajar siswa. Selain itu, Hill mengungkapkan hasil penelitian (dalam
Maisaroh dan Falah 2011:80) yang melibatkan 10.000 siswa Sekolah Dasar dan
Menengah di Amerika. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar peserta tes gagal mengeluarkan kemampuan yang sesungguhnya, karena
kecemasan yang dipicu oleh situasi dan suasana tes.
Menurut Ghofur (2014:34) doktrin yang sudah mengakar di masyarakat
bahwa Ujian Nasional menjadi penentu kelulusan. Menurut Yuliasari (dalam
Maisaroh dan Falah, 2011:80) kecemasan yang muncul karena siswa dibebani
oleh pikiran dan bayangan kemungkinan yang terjadi akibat gagal dalam Ujian
Nasional dan karena doktrin yang sudah mengakar di masyarakat menurut
Agustiar dan Asmi (2010:9) banyaknya siswa yang tidak lulus Ujian Nasional,
menjadikan Ujian Nasional sebagai “momok” yang menakutkan. Takut gagal
dalam Ujian Nasional menjadi ancaman bagi siswa. Sejumlah resiko yang harus
ditanggung siswa bila gagal dalam Ujian Nasional antara lain rasa malu, kerugian
waktu, kerugian biaya, harus mengikuti ujian ulangan dan tidak dapat melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Maisaroh dan Falah, 2011:80).
Berdasarkan uraian di atas penulis menganggap perlu dilakukan kajian
mengenai masalah di atas dengan judul, “Mengelola Kecemasan Untuk
Menghadapi Ujian Nasional”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalahnya adalah:
Bagaimanakah mengelola kecemasan untuk menghadapi Ujian Nasional?
3. 2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan karya ilmiah ini
adalah:
Untuk mengetahui cara mengelola kecemasan untuk menghadapi Ujian
Nasional.
D. Manfaat Penulisan
1. Siswa
Melalui hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
siswa bahwa kecemasan menghadapi Ujian Nasional yang berlebihan dapat
berakibat buruk. Selain itu, melalui hasil karya ilmiah ini siswa akan
memperoleh informasi cara mengelola kecemasan tersebut agar berdampak
positif terhadap persiapan siswa menghadapi Ujian Nasional.
2. Guru dan Sekolah
Melalui hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi pihak guru dan sekolah mengenai pengaruh kecemasan yang
dialami siswa saat akan menghadapi Ujian Nasional. Sedemikian sehingga ke
depannya ada upaya dari Guru dan Sekolah untuk membantu siswa merespon
baik kecemasan tersebut.
4. 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
Wiramihardja (dalam Rini, 2013:33) mendefinisikan kecemasan yaitu suatu
perasaan yang bersifat umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau
kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya. Sementara
itu Asmi dan Agustiar (2010:9) yang mengakatan bahwa kecemasan atau anxiety
merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa
terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas.
Lebih lanjut Kecemasan menurut Greist dan Jeverson dalam Dwita (dalam
Maesaroh dan Falah, 2011:80) adalah pengalaman manusiawi yang universal,
suatu respon emosional yang tidak menyenangkan dan penuh kekhawatiran, suatu
reaksi antisipatif serta rasa takut yang tidak terarah karena sumber ancaman atau
pikiran tentang sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak terdefinisikan.
Pendapat lain diungkapkan oleh Derajat (dalam Supriyantini, 2010:8) yang
mengatakan bahwa:
Kecemasan merupakan manifestasi dari berbagai emosi yang
bercampur aduk yang terjadi ketika seseorang sedang mengalami
tekanan perasaan dan tekanan batin. Keadaan ini membutuhkan
penyelesaian secara tepat dan memuaskan sehingga individu akan
merasa aman, namun pada kenyatannya tidak semua masalah dapat
diselesaikan dengan baik oleh individu bahkan ada yang cenderung
dihindari oleh individu tersebut. situasi ini menimbulkan perasaan
gelisah, takut atau merasa bersalah. Keadaan inilah yang biasanya
disebut dengan kecemasan.
Menurut Freud dalam Alwisol (dalam Rini, 2013:33) kecemasan dapat
dibedakan menjadi tiga katagori yaitu:
a. Kecemasan realitas: adalah takut kepada bahaya yang nyata ada
di dunia luar.
b. Kecemasan neorotik adalah ketakutan terhadap hukuman yang
bakal diterima dari orang tua atau figure penguasa lainnya kalau
seseorang memuaskan insting dengan cara sendiri, yang
diyakininya bakal menuai hukum.
c. Kecemasan moral: adalah rasa takut terhadap suara hati, pada
kecemasan moral dan kecemasan neurotik tampak mirip, tetapi
memiliki perbedaan prinsip yakni tingkat kontrol ego. Pada
kecemasan moral orang tetap rasional dalam memikirkan
masalahnya berkat energi super ego, sedang pada kecemasan
5. 4
neurotik orang dalam keadaan distress terkadang panik sehingga
tidak dapat berfikir jelas dan energi menghambat penderita
kecemasan neorotik membedakan antara khayalan dengan
realita.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa kecemasan merupakan perasaan
emosi yang bercampur baur meliputi keadaan khawatir, kegelisahan dan ketakutan
yang dirasakan dan dialami oleh individu sebagai suatu reaksi terhadap ancaman
dan tekanan yang mempengaruhi fisik dan psikis.
B. Ujian Nasional
1. Ujian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ulangan umum atau ujian adalah
suatu alat untuk mengetahui kemampuan siswa atas semua mata pelajaran yang
sudah diberikan (dalam Poerwadarminta dalam Kristianto: 2009:10).
Sementara itu menurut Shadily (dalam Supriyantini, 2010:14) ujian
merupakan suatu pemeriksaan mengenai pengetahuan, keahlian atau kecerdasan
seseorang (siswa) untuk diperkenankan atau tidak dalam mengikuti pendidikan
tingkat tertentu. Sedangkan Sudjana (dalam Supriyantini, 2010:14) menyatakan
bahwa ujian merupakan hasil belajar siswa yang merupakan akibat dari suatu
proses siswa selama menjalani pendidikannya.
Mahmud (dalam Supriyantini, 2010:15) menjelaskan bahwa penilaian
merupakan bagian yang penting dari suatu proses belajar mengajar, tidak ada
proses belajar mengajar yang bebas dari penilaian. Sehingga penilaian itu tidak
terelakkan kehadirannya, yang dinilai adalah siswa dengan sarana tertentu seperti
ujian.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ujian merupakan suatu
proses untuk mengetahui kemampuan siswa dari suatu proses belajarnya selama
menjalani pendidikan.
2. Ujian Nasional
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) 2015, Ujian Nasional
SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK yang
selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian
standar kompetensi lulusan SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB, SMK/MAK secara nasional meliputi mata pelajaran tertentu.
6. 5
Marantika (dalam Maisaroh dan Falah, 2011:79) menyatakan bahwa ujian
Ujian Nasional merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa
atas materi pelajaran yang telah dipelajari selama kurun waktu tertentu. Sementara
itu menurut Alawiyah (2012:10) Ujian Nasional merupakan salah satu kegiatan
evaluasi tingkat nasional yang diselenggarakan serentak di seluruh nusantara.
Ujian Nasional sebagai evaluasi tahap akhir formal harus ditempuh oleh siswa
untuk menentukan kelulusan sebelum melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Lebih lanjut Alawiyah (2012:10) mengatakan bahwa ujian Nasional
bertujuan menilai pencapaian kompentensi lulusan secara nasional pada mata
pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Tahun 2008 hasil UN
digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan/atau
program pendidikan; dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan dan
pembinaan serta pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan (dalam Maisaroh dan Falah, 2011:79).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ujian Nasional adalah
suatu proses evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa yang diselenggarakan
serentak di seluruh nusantara dengan standar kelulusan yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
C. Kecemasan Pada Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional
Menurut Soejanto (dalam Supriyantini, 2010:1), beragam reaksi emosional yang
diperlihatkan siswa dalam menghadapi ujian antara lain adalah rasa cemas. Bagi
sebagian dari mereka menggap ujian merupakan suatu hal yang sudah selayaknya
dilakukan, namun sebagian lagi mengganggap suatu hal yang dirasakan sebagai
paksaan.
Menurut Rini (2013:34) kecemasan merupakan bagian dari kehidupan
sehari-sehari dan hampir setiap individu pernah mengalaminya. Begitu juga dalam
menghadapi ujian nasional, siswa sering kali merasa cemas dalam megahadapi
ujian nasonal. Lebih lanjut Rini (2013:34) mengemukakan bahwa kecemasan
menghadapi ujian nasional adalah istilah untuk menggambarkan suatu pengalam
subjektif mengenai kekhawatiran atau ketegangan penilain selama proses
berlangsungnya ujian termanifestasikan dalam kognitif, afektif dan fisiologis.
Pada uraian sebelumnya telah disimpulkan definisi Kecemasan dan Ujian
Nasional berdasarkan kesimpulan tersebut dan pendapat beberapa tokoh di atas
Penulis mendefinisikan Kecemasan pada Siswa dalam Menghadapi Ujian
Nasional adalah perasaan emosi yang bercampur baur meliputi keadaan khawatir,
kegelisahan dan ketakutan bahwa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam
Ujian Nasional, yang dirasakan dan dialami oleh siswa saat dalam tahap
7. 6
mempersiapkan Ujian Nasional, dimana kecemasan tersebut dapat ditunjukkan
oleh gejala fisiologis dan psikologis.
D. Mengelola Kecemasan Untuk Menghadapi Ujian Nasional
Mengelola kecemasan untuk menghadapi Ujian Nasional adalah kemampuan
siswa untuk mengatur kecemasannya sehingga kecemasan tersebut dapat
mendorong semangat belajarnya dan menjaga agar dirinya tetap termotivasi
(Irawan, 2013).
Menurut (Pangastuti, 2014:33) kecemasan dalam menghadapi Ujian
nasional dapat diturunkan dengan proses berpikir positif, kemampuan siswa untuk
mengelola dengan baik proses berpikir positif tersebut dapat menjadi sebuah
solusi efektif dalam mengatasi kecemsanya untuk menghadapi Ujian Nasional.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mengelola kecemasan
untuk mengahadapi Ujian Nasional adalah kemampuan siswa untuk tetap berpikir
positif dan merespon dengan baik perasaan emosi yang bercampur baur meliputi
keadaan khawatir, kegelisahan dan ketakutan bahwa akan terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan dalam Ujian Nasional, yang dirasakan dan dialami oleh siswa
tersebut saat dalam tahap mempersiapkan Ujian Nasional, sedemikian sehingga
dapat mendorong semangat belajarnya dan menjaga agar dirinya tetap termotivasi.
8. 7
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
A. Waktu dan Tempat Penulisan
Waktu : 16 Maret 2015 s.d. 20 April 2015
Tempat : Perpustakan Jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar
B. Bahan Penulisan
Berdasarkan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui cara
mengelola kecemasan untuk menghadapi Ujian Nasional, maka bahan yang
digunakan dalam karya ilmiah ini adalah jurnal, hasil penelitian yang relevan dan
referensi lainnya yang terkait dengan permasalahan.
C. Metode Penulisan
Berdasarkan kajian literatur dari berbagai referensi yang telah dikemukakan
sebelumnya, penulis mengumpulkan informasi mengenai teori cara-cara
mengelola kecemasan yang dialami siswa untuk menghadapi Ujian Nasional.
Tahap selanjutnya penulis mengaitkan teori yang diperoleh tersebut dengan
beberapa hasil penelitian yang relevan tentang mengelola kecemasan siswa dalam
menghadapi ujian nasional.
D. Kelemahan Penulisan
Kelemahan Penulisan karya ilmiah ini adalah kajian literatur yang digunakan
terbatas. Sebagian besar literatur yang digunakan oleh penulis dalam penulisan
karya ilmiah ini adalah dari jurnal-jurnal ilmiah yang dipublikasikan di website-
website perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, keterbatasan waktu yang
dimiliki ikut serta menyebabkan hasil karya ilmiah ini kurang maksimal.
9. 8
BAB IV
PEMBAHASAN
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengelola kecemasan
menghadapi ujian nasional akan diuraikan dibawah ini.
1. Meningkatkan rasa percaya diri
Pada dasarnya, kepercayaan diri adalah kombinasi pikiran dan perasaan
yang berarti, saya senang kepada diri sendiri dan berpikir bahwa saya orang yang
berguna. Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah membangun rasa
percaya diri akan keberhasilan dengan cara menghilangkan rasa cemas. Rasa
cemas merupakan musuh nomor satu dalam menghadapi ujian nasional yang
harus segera dihilangkan. Kunci sukses menghadapi ujian nasional adalah
memerangi rasa takut dengan keyakinan dan menghadapi kenyataan. Akibatnya
kita akan menjadi percaya diri, penuh rasa kemenangan, dan keberhasilan
(Wibowo, 2012).
Mengelola kecemasan siswa menghadapi ujian nasional pernah diteliti oleh
Selytania dan Sukarti (2007) dengan judul penelitian Hubungan Antara
Kepercayaan Diri dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa
Kelas III SMU. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan
diri maka semakin rendah kecemasan menghadapi ujian nasional. Sebaliknya
semakin rendah kepercayaan diri semakin tinggi kecemasan menghadapi ujian
nasional. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Wibowo (2012) yang mengatakan
bahwa salah satu cara mengelola kesemasan siswa untuk menghadapi ujian
nasional adalah meningkatkan rasa percaya diri.
2. Motivasi Diri Untuk Berhasil Ujian Nasional
Kunci sukses adalah keyakinan dan motivasi diri untuk berhasil dalam ujian
nasional. Seseorang akan berhasil bila ia memotivasi dirinya untuk sukses. Siswa
yang baik secara emosional akan jauh lebih mampu memotivasi dirinya
dibandingkan dengan siswa yang dipenuhi keraguan, kecemasan dan emosi yang
belum dewasa. Untuk menumbuhkan motivasi diri untuk berhasil dalam Ujian
Nasional, siswa harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: (1) Siswa
yang mempunyai motivasi diri yang baik adalah siswa yang mempunyai cita-cita,
dinamis dan tekun mencurahkan diri dan kemampuannya untuk mencapai cita-cita
dalam belajar, (2) mengembangkan dan membuat rencana yang mempunyai
jangkauan ke depan sehingga dengan demikian akan mempunyai motivasi untuk
mencapainya dan (3) menumbuhkan kegairahan belajar yang dinamis (Wibowo,
2012).
10. 9
Agustiar dan Asmi (2010) melakukan penelitian tentang Kecemasan
Menghadapi Ujian Nasional dan Motivasi Belajar pada Siswa Kelas XII SMA
Negeri ”X” Jakarta Selatan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin
rendah kecemasan menghadapi Ujian Nasional maka semakin tinggi motivasi
belajar. Namun karena hasil korelasi yang diperoleh rendah maka tidak selalu
kecemasan tinggi motivasi belajar rendah dan sebaliknya tidak selalu kecemasan
rendah motivasi belajar tinggi.
3. Bersikap Positif Terhadap Ujian Nasional
Sikap positif terhadap ujian nasional sangat diperlukan bagi siswa dalam
menghadapi ujian nasional, sehingga siswa akan dapat bertindak sesuai dengan
obyek sikap atau bersedia untuk bereaksi positif terhadap obyek sikap yaitu ujian
nasional. Kunci sukses dalam menghadapi ujian nasional adalah bersikap yang
tepat, yaitu bersikap positif. Sikap siswa menentukan sukses yang akan dicapai.
Buah sukses, keasyikan dan kesenangan dalam mengukir keberhasilan,
damai,meningkatkan keinginan dan semangat berkompetisi dan lain-lain tidak
akan bisa capai bila pandangan tentang keinginannya, tentang hasil dan
keberhasilan siswa kurang tepat. Sepatutnya ada kepuasan batin karena apa yang
siswa lakukan tepat dan benar. Sikap positif menentukan tindakan yang akan
dilakukan yaitu giat belajar, semangat tinggi, percaya diri untuk berhasil
menghadapi ujian nasional (Wibowo, 2012).
Maya Pangastuti (2014) melakukan penelitian tentang Efektifitas Pelatihan
Berpikir Positif untuk Menurunkan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian
Nasional (UN) Pada Siswa SMA. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada
pengaruh pelatihan berpikir positif untuk menurunkan kecemasan dalam
menghadapi UN pada siswa kelas XII SMA.
11. 10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cara yang dapat dilakukan dalam mengelola kecemasan siswa untuk meghadapi
ujian nasional adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri.
2. Motivasi Diri Untuk Berhasil Ujian Nasional.
3. Bersikap Positif Terhadap Ujian Nasional.
B. Saran
1. Bagi Guru
Guru harus mempersiapkan siswa secara optimal untuk memahami semua
materi yang akan diujikan pada Ujian nasional.
Sebelum memmberikan motivasi kepada siswa yang akan menghadapi
Ujian Nasional, sebaiknya guru terlebih dahulu memahami cara mengelola
kecamasan siswa untuk menghadapi Ujian Nasional.
2. Bagi siswa
Siswa harus menyadari bahwa kecemasan yang dialami merupakan hal yang wajar
dan dirasakan oleh semua siswa pada jenjang yang sama dengan dirinya tetapi
suatu hal penting yang harus diketahui siswa bahwa yang membedakan
kecemasan yang dialami oleh setiap siswa adalah cara masing-masing siswa
tersebut mengelola kecemasan yang dialaminya ke hal positif yang dapat
mengarahkannya ke suksesan dalam ujian nasional.
3. Bagi Penulis
Bagi Penulis selanjutnya yang ingin melakukan kajian literatur tentang mengelola
kecemasan untuk menghadapi ujian nasonal hendaknya menggunakan literatur
dari buku-buku yang relevan agar tulisan karya ilmiahnya lebih akurat.
12. 11
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, F. 2012. Pelaksanaan Ujian Nasional Tahun 2012. Jurnal Info Singkat
Kesejahteraan Sosial (online), Vol.4, No.9, (http://berkas.dpr.go.id, diakses
6 Maret 2015).
Agustiar, W. & Asmi, Y. Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional dan Motivasi
Belajar pada Siswa Kelas XII SMA Negeri ”X” Jakarta Selatan. Jurnal
Psikologi (online), Vol. 8, No. 1, (http://www.ejurnal.esaunggul.ac.id,
diakses 7 Maret 2015).
Ghofur, A. 2014. Mereposisi Mainstream dan Dampak Psikologi Ujian Nasional.
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora (online), Vol. 1, No.1,
(http://www.eedupedia.files.wordpress.com, diakses 6 Maret 2015).
Kristianto, Y.A.K. 2009. Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kecemsan dalam
Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 1
Magelang. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Sogijapranata.
Maisaroh, E.N. & Falah, F. 2011. Hubungan Antara Religiusitas dengan
Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (UN). Proyeksi (online), Vol. 6,
No.2, (http://www.fpsi.unissula.ac.id, diakses 7 Maret 2015).
Pangastuti, M. 2014. Efektifitas Pelatihan Berpikir Positif untuk Menurunkan
Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) Pada Siswa SMA.
Persona, Jurnal Psikoliogi Indonesia (online), Vol.3, No.1,
(http://ipi279794.pdf, diakses 7 April 2015)
Purwadi, A. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan pada Siswa
Kelas XII Otomotif Dan Mesin dalam Menghadapi Ujian Nasional SMK
Bina Patria 2 Sukoharjo. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Program Studi
DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Rini, H.P. 2013. Self Efficacy dengan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian
Nasional. Jurnal Online Psikologi (online), Vol.1, No.1,
(http://ejournal.umm.ac.id, diakses 27 Maret 2015).
Selytania, L. dan Sukarti. 2007. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan
Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional pada Siswa Kelas III SMU.
Laporan Penelitian, (online), (http://naskah-publikasi-01320053.pdf,
diakses 26 Maret 2015).
Supriyantini, S. 2010. Perbedaan Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Antara
Siswa Program Reguler dengan Siswa Program Akselerasi. Karya Ilmiah
13. 12
12
tidak diterbitkan. Medan. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara
Medan.
Wibowo, M.E. 2012. Kondisi Psikologis Siswa Dalam Menghadapi Ujian
Nasional (Cara Mengatasinya). Laporan Penelitian (online),
(http://abkin.org/index.php?option=com_content&view=article&id=80:kond
isi-psikologis-siswa-dalam-menghadapi-ujian-nasional-cara-mengatasinya&
catid=41:artikel&Itemid=66, diakses 18 April 2015).