SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah
No.
Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Analisis eksplorasi
penyebab masalah
1 Kurangnya
Motivasi peserta
didik di dalam
pembelajaran
1. Motivasi berasal dari kata motif yakni
kondisi dalam diri individu yang
mendorong individu untuk melakukan
aktivitas tertentu baik disadari
maupun tidak untuk mencapai tujuan
tertentu (Winarni, Anjariah, & Romas,
2016).
2. Motivasi belajar dapat diartikan
sebagai daya pendorong untuk
melakukan aktivitas belajar tertentu
yang berasal dari dalam diri dan juga
dari luar individu sehingga
menumbuhkan semangat dalam
belajar (Monika & Adman, 2017)
3. Motivasi belajar merupakan syarat
mutlak untuk belajar dan memegang
peranan penting dalam memberikan
gairah atau semangat dalam belajar.
Motivasi belajar tidak hanya menjadi
pendorong untuk mencapai hasil yang
baik tetapi mengandung usaha untuk
mencapai tujuan belajar (Puspitasari,
2013)
2 Masih ada siswa
yang belum
mengerti bahasa
inggris yang sering
digunakan dalam
dunia IT
Vol. 1 No 2 Februari 2021
Linguistic Community Services Journal
| 67.
(http://download.garuda.kemdikbud.
go.id/article.php?article=2404093&va
l=22975&title=Pentingnya%20Pengua
saan%20Fungsi-
%20Fungsi%20Bahasa%20Inggris%2
0dalam%20Berbicara)
1. Pronunciation (pelafalan) sangat
penting dalam pengembangan
kosakata karena melibatkan
pembedaan antara bunyi-bunyi yang
bergabung untuk membentuk kata-
kata.
Apabila seorang siswa sudah terbiasa
salah mengucapkan sebuah kata, ada
kecenderungan baginya tidak bisa
memberi informasi yang jelas
(Sofiyanti, 2014)
2. Vocabulary (kosa kata) semakin
banyak kosa kata yang dikuasai oleh
siswa maka semakin mudah untuk
belajar bahasa Inggris. Kosakata
(vocabulary) dalam pembelajaran
bahasa, termasuk bahasa Inggris,
merupakan salah satu hal yang
penting untuk dikuasai
(Herlina, 2015)
3. Grammar (struktur bahasa) yaitu
kaidah penyususunan unsur-unsur
bahasa menjadi satu bahsa yang
berpola. Masing-masing daerah
memiliki struktur bahsa yang
berbeda, hal ini mempengaruhi siswa
dalam belajar bahasa Inggris karena
sebelumnya mereka sudah terbiasa
dari bahasa daerah mereka masing-
masing. Penguasaan struktur
kebahasaan akan mempermudah
siswa dalam belajar bahasa Inggris
terutama dalam merangkai kata
menjadi sebuah kalimat. Problematika
pembelajaran berasal dari dua faktor
yaitu faktor internal meliputi sikap
terhadap belajar, motivasi belajar,
konsentrasi belajar, kebiasaan belajar
dan eksternal meliputi Proses belajar
didorong oleh motivasi intrinsik
peserta didik. proses belajar juga
dapat terjadi, atau menjadi bertambah
kuat, bila didorong oleh lingkungan
peserta didik (Roinah, 2019).
Selanjutnya Masalah faktor internal
diantaranya: karakteristik
siswa, sikap terhadap belajar,
konsentrasi belajar, kemampuan
mengolah bahan belajar, kemampuan
menggali hasil belajar, rasa percaya
diri, serta kebiasaan belajar.
Sedangkan faktor eksternal meliputi
faktor guru, lingkungan social,
kurikulum sekolah, dan sarana
prasarana (Anzar & Mardhatillah,
2017).
3 Hubungan antara
guru dengan orang
tua siswa masih
terbatas
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/h
olistik/article/download/25481/25137#:~
:text=Lickona%20(2012%2C%20dalam%20
Triwiyanto%202017)%20menyatakan%20
bahwa%20keberhasilan%20jangka,6%20k
ebutuhan%20anak%2Danak%20dan
1. Lickona (2012, dalam Triwiyanto 2017)
menyatakan bahwa keberhasilan
jangka panjang akan Pendidikan
nilainilai yang baru tergantung pada
kekuatan di luar sekolah, pada taraf
ketika keluarga dan komunitas
bergabung dengan sekolah dalam
usaha bersama untuk memenuhi
kebutuhan anak-anak dan membantu
perkembangan kesehatan mereka.
Pandangan tersebut menunjukan
bahwa peran sekolah, orang tua, dan
masyarakat sangat penting untuk
bekerja sama. Keluarga dapat
memberikan pengaruh besar terhadap
anak-anak mengenai sudut pandang
kesehatan, kebahagiaan, rasa percaya
diri, dan kerakter.
2. Rahayu (2011, dalam Triwiyanto 2017)
Identitas pendidikan oleh orang tua
oleh kegiatan belajar anak memiliki
pengaruh secara langsung terhadap
prestasi anak. Perhatian orang tua
dalam kegiatan belajar anak di rumah
akan memberikan motivasi bagi diri
anak
4 Guru enggan
memahami
perbedaan
karakteristik siswa
http://www.jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/ej/article/v
iew/525
1. Meiriyanti (2015) mengemukakan
empat pokok hal dominan dari
karakteristik siswa yang harus
dipahami oleh guru yaitu:
a. Kemampuan dasar seperti
kemampuan kognitif atau
intelektual.
b. Latar belakang kultural lokal,
status sosial, status ekonomi,
agama dll.
c. Perbedaan-perbedaan
kepribadian seperti sikap,
perasaan, minat, dll
d. Cita-cita, pandangan ke depan,
keyakinan diri, daya tahan,dll
2. karakteristik khusus yang disebut
dengan non konvesional yang
meliputi kelompok minoritas
(suku), cacat, serta tingkat
kedewasaan. Hal ini berpengaruh
pada penggunaan bahasa,
penghargaan atau pengakuan,
perlakuan khusus, dan metode
strategi dalam proses pengajaran.
Ada dua karakteristik kemampuan
awal siswa yang perlu dipahami
oleh guru yakni latar belakang
akademik dan faktor-faktor sosial.
Latar belakang akademik meliputi
hal-hal berikut:
a. Indeks prestasi Indeks prestasi
siswa juga menjadi penting
untuk diketahui oleh guru, agar
materi yang diberikan sesuai
dengan kemampuan.
b. Tingkat intelegensi Memahami
tingkat intelegensi siswa juga
dapat mengukur dan
memprediksi tingkat
kemampuan mereka dalam
menerima materi pelajaran dan
mengukur tingkat kedalaman
dan keluasan materi. Tingkat
intelegensi siswa dapat
diperoleh melalui tes intelegensi
siswa atau tes potensi
akademik. Suryabrata, S.
(dalam Muthoharoh, 2016)
menjelaskan hakikat inteligensi
ada tiga macam, yaitu:
1) Kecenderungan untuk
menetapkan dan
mempertahankan tujuan
tertentu. Semakin cerdas
seseorang makin cakap
membuat tujuan sendiri,
punya inisiatif sendiri.
2) Kemampuan untuk
mengadakan penyesuaian
dengan maksud untuk
mencapai tujuan itu. Jadi
makin cerdas seseorang dia
dapat menyesuaikan cara-
cara menghadapi sesuatu
dengan semestinya dan
makin dapat bersikap kritis.
3) Kemampuan otokritik, yaitu
kemampuan untuk
mengkritik diri sendiri dan
kemampuan untuk belajar
dari kesalahan yang telah
dibuatnya.
c. Gaya Belajar (Learning Style)
Gaya belajar mengacu pada
cara belajar yang lebih disukai
oleh siswa. Dalam proses
pembelajaran, banyak para
siswa yang mengikuti belajar
pada mata pelajaran tertentu,
diajar dengan menggunakan
strategi yang sama, akan tetapi
mempunyai tingkat
pemahaman yang berbeda-
beda. Menurut Juliani, dkk
(2016) Kenyamanan dalam
belajar tersebut merupakan
gaya belajar yang dianggap
cocok oleh si pelajar. Gaya
belajar adalah kunci untuk
mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan
dalam studi- studi antar
pribadi. Dikutip dari laman
ruangguru.com setidaknya ada
tiga macam gaya belajar yaitu
1) gaya belajar visual
2) gaya belajar auditori
3) dan gaya belajar kinestetik.
3. Menurut Jauharoti (2014: 203)
teknik analisis karakteristik siswa
bertujuan untuk memperoleh
informasi tentang profil siswa yang
akan mengikuti program
pembelajaran di sekolah dasar.
Beberapa cara dapat dilakukan
untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik siswa, yaitu:
a) Observasi b) Wawancara c)
Kuesioner d) Pre-tes. Observasi
dilakukan dengan mengamati siswa
yang akan mengikuti program
pembelajaran. Kegiatan ini
dilakukan secara informal dengan
mengamati perilaku siswa. Perilaku
yang diamati secara umum dan
perilaku yang berkaitan dengan
cara dan kebiasaan siswa dalam
melakukan proses pembelajaran
5 Siswa kesulitan
mengaplikasikan
materi yang sudah
dipelajari
sebelumnya
kepada materi
selanjutnya yang
masih
berkesinambungan
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/
article/viewFile/12840/9005
1. Samuel Krik (dalam Hallahan,
Kaufman & Pullen, 2012)
menyatakan learning disability
memiliki banyak jenis yang
digunakan untuk mendeskripsikan
siswa dengan inteligensi normal,
namun memiliki masalah dalam
belajar. Seperti minimally brain
injured, slow leaner, dyslexic, atau
perceptually disabled.
2. Menurut Mulyadi (2010: 6),
kesulitan belajar mempunyai
pengertian yang luas, meliputi :
a) Learning Disorder adalah
keadaan dimana proses belajar
seseorang terganggu karena
timbulnya respon yang
bertentangan. Dengan
demikian, hasil belajar yang
dicapai akan lebih rendah dari
potensi yang dimiliki.
b) Learning Disabilities
(ketidakmampuan belajar)
adalah ketidakmampuan
seseorang yang mengacu
kepada gejala dimana
seseorang tidak mampu belajar
(menghindari belajar) sehingga
hasil belajarnya dibawah
potensi intelektualnya.
c) Learning disfunction
(ketidakfungsian belajar)
adalah menunjukkan gejala
dimana proses belajar tidak
berfungsi dengan baik
meskipun pada dasarnya tidak
ada tanda-tanda subnormalitas
mental, gangguan alat indera
atau gangguan psikologis
lainnya.
d) Under Achiever adalah
mengacu pada seseorang yang
memiliki tingkat potensi
intelektual diatas normal, tetapi
prestasi belajarnya tergolong
rendah.
e) Slow Learner adalah seseorang
yang lambat dalam proses
belajarnya sehingga
membutuhkan waktu
dibandingkan seseorang yang
lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama
3. Menurut Syah (2008 : 173)” faktor
faktor kesulitan belajar peserta
didik meliputi gangguan intern
atau ketidak mampuan psiko-fisik
peserta didik” yaitu :
a) Yang bersifat kognitif (ranah
cipta) yaitu antara lain seperti
rendahnya kapasitas
intelektual atau intelegensi
peserta didik.
b) Yang bersifat afektif (ranah
rasa) yaitu meliputi labilnya
emosi, minat dan sikap peserta
didik.
c) Yang bersifat psikomotorik
(ranah karsa) yaitu meliputi
terganggunya alat-alat indera
penglihatan dan pendengaran
(mata dan telinga).
Kemudiain faktor ekstern
peserta didik meliputi
semuasituasi dan kondisi
lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktifitas belajar
peserta didik. Faktor ini dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
a) Lingkungan sekolah,
contohnya kondisi dan letak
gedung sekolah yang buruk
seperti dekat pasar, kondisi
guru serta alat- alat belajar
yang berkualitas rendah.
b) Lingkungan keluarga,
contohnya ketidak
harmonisan hubungan
antara ayah dan ibu, dan
rendahnya kehidupan
ekonomi keluarga.
c) Lingkungan masyarakat,
contohnya wilayah kumuh
dan teman sepermainan.
6 Guru belum
memaksimalkan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media digital
http://etheses.iainkediri.ac.id/1233/3/93
2100314_Bab%20II.pdf
1. Wina Sanjaya, Kurikulum dan
Pembelajaran: Teori dan Praktik
Pengembangan KurikulumTingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta:
Kencana, 2010), 317-318.
mendefinisikan Inovasi
pembelajaran sebagai suatu ide,
gagasan atau tindakan-tindakan
tertentu dalam bidang kurikulum
dan pembelajaran yang dianggap
baru untuk memecahkan masalah
pendidikan
2. ( Sadiman, 2008, hlm. 7)Media
pembelajaran digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pendidik
kepada peserta didik sebagai
penerima pesan. Hal ini memproses
rangsangan pikiran , perasaan,
perhatian, dan minat peserta didik
terjalin
3. (Flew, 2008, hlm. 2-3) Media digital
adalah media yang kontennya
berbentuk gabungan data, teks,
suara, dan berbagai jenis gambar
yang disimpan dalam format digital
dan disebarluaskan melalui
jaringan berbasis kabel optic
broadband, satelit dan sistem
gelombang mikro

More Related Content

What's hot

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
Andiqbal
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
RoruzhAlFaruq
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
YANUARIZAI
 

What's hot (20)

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (2).pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docxLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Kusniati.docx
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah_Abdul Jamil.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.docx
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf
 
PPT LK 1.1 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023.pptx
PPT LK 1.1 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023.pptxPPT LK 1.1 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023.pptx
PPT LK 1.1 SIKLUS 1 PPG DALJAB 2023.pptx
 

Similar to LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx

Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Winda010293
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan posting
lindaayuw
 
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJARMOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
 
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.docREVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
LisiyanaIci
 

Similar to LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx (20)

Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
Jon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptkJon hendri tugas ptk
Jon hendri tugas ptk
 
Diagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarDiagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajar
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptxIDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
IDENTIFIKASI MASALAH KESULITAN BELAJAR SISWA.pptx
 
Makalah plpg korina
Makalah plpg korinaMakalah plpg korina
Makalah plpg korina
 
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari keduaIkarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
Ikarihayati 21112251058 psikologi belajar hari kedua
 
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
Makalah faktor faktor yang mempengaruhi belajar (kelompok 10)
 
Teknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan postingTeknologi pendidikan posting
Teknologi pendidikan posting
 
1. bab 1
1. bab 11. bab 1
1. bab 1
 
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJARMOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
MOTIVASI BELAJAR DAN BIMBINGAN AKADEMIK MENENTUKAN PRESTASI BELAJAR
 
kesulitan belajar.docx
kesulitan belajar.docxkesulitan belajar.docx
kesulitan belajar.docx
 
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.docREVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
REVIEW_JOURNAL_MOTIVATION.doc
 
Makalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
 
Proposal usulan
Proposal usulanProposal usulan
Proposal usulan
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Bab i
Bab  iBab  i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx

  • 1. LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah No. Masalah yang telah diidentifikasi Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Kurangnya Motivasi peserta didik di dalam pembelajaran 1. Motivasi berasal dari kata motif yakni kondisi dalam diri individu yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu baik disadari maupun tidak untuk mencapai tujuan tertentu (Winarni, Anjariah, & Romas, 2016). 2. Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya pendorong untuk melakukan aktivitas belajar tertentu yang berasal dari dalam diri dan juga dari luar individu sehingga menumbuhkan semangat dalam belajar (Monika & Adman, 2017) 3. Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar (Puspitasari, 2013) 2 Masih ada siswa yang belum mengerti bahasa inggris yang sering digunakan dalam dunia IT Vol. 1 No 2 Februari 2021 Linguistic Community Services Journal | 67. (http://download.garuda.kemdikbud. go.id/article.php?article=2404093&va l=22975&title=Pentingnya%20Pengua saan%20Fungsi- %20Fungsi%20Bahasa%20Inggris%2 0dalam%20Berbicara) 1. Pronunciation (pelafalan) sangat penting dalam pengembangan kosakata karena melibatkan pembedaan antara bunyi-bunyi yang bergabung untuk membentuk kata- kata. Apabila seorang siswa sudah terbiasa salah mengucapkan sebuah kata, ada kecenderungan baginya tidak bisa memberi informasi yang jelas (Sofiyanti, 2014) 2. Vocabulary (kosa kata) semakin banyak kosa kata yang dikuasai oleh
  • 2. siswa maka semakin mudah untuk belajar bahasa Inggris. Kosakata (vocabulary) dalam pembelajaran bahasa, termasuk bahasa Inggris, merupakan salah satu hal yang penting untuk dikuasai (Herlina, 2015) 3. Grammar (struktur bahasa) yaitu kaidah penyususunan unsur-unsur bahasa menjadi satu bahsa yang berpola. Masing-masing daerah memiliki struktur bahsa yang berbeda, hal ini mempengaruhi siswa dalam belajar bahasa Inggris karena sebelumnya mereka sudah terbiasa dari bahasa daerah mereka masing- masing. Penguasaan struktur kebahasaan akan mempermudah siswa dalam belajar bahasa Inggris terutama dalam merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Problematika pembelajaran berasal dari dua faktor yaitu faktor internal meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kebiasaan belajar dan eksternal meliputi Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik peserta didik. proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila didorong oleh lingkungan peserta didik (Roinah, 2019). Selanjutnya Masalah faktor internal diantaranya: karakteristik siswa, sikap terhadap belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengolah bahan belajar, kemampuan menggali hasil belajar, rasa percaya diri, serta kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor guru, lingkungan social, kurikulum sekolah, dan sarana prasarana (Anzar & Mardhatillah, 2017). 3 Hubungan antara guru dengan orang tua siswa masih terbatas https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/h olistik/article/download/25481/25137#:~ :text=Lickona%20(2012%2C%20dalam%20 Triwiyanto%202017)%20menyatakan%20 bahwa%20keberhasilan%20jangka,6%20k ebutuhan%20anak%2Danak%20dan
  • 3. 1. Lickona (2012, dalam Triwiyanto 2017) menyatakan bahwa keberhasilan jangka panjang akan Pendidikan nilainilai yang baru tergantung pada kekuatan di luar sekolah, pada taraf ketika keluarga dan komunitas bergabung dengan sekolah dalam usaha bersama untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan membantu perkembangan kesehatan mereka. Pandangan tersebut menunjukan bahwa peran sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk bekerja sama. Keluarga dapat memberikan pengaruh besar terhadap anak-anak mengenai sudut pandang kesehatan, kebahagiaan, rasa percaya diri, dan kerakter. 2. Rahayu (2011, dalam Triwiyanto 2017) Identitas pendidikan oleh orang tua oleh kegiatan belajar anak memiliki pengaruh secara langsung terhadap prestasi anak. Perhatian orang tua dalam kegiatan belajar anak di rumah akan memberikan motivasi bagi diri anak 4 Guru enggan memahami perbedaan karakteristik siswa http://www.jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/ej/article/v iew/525 1. Meiriyanti (2015) mengemukakan empat pokok hal dominan dari karakteristik siswa yang harus dipahami oleh guru yaitu: a. Kemampuan dasar seperti kemampuan kognitif atau intelektual. b. Latar belakang kultural lokal, status sosial, status ekonomi, agama dll. c. Perbedaan-perbedaan kepribadian seperti sikap, perasaan, minat, dll d. Cita-cita, pandangan ke depan, keyakinan diri, daya tahan,dll 2. karakteristik khusus yang disebut dengan non konvesional yang meliputi kelompok minoritas (suku), cacat, serta tingkat kedewasaan. Hal ini berpengaruh pada penggunaan bahasa, penghargaan atau pengakuan, perlakuan khusus, dan metode
  • 4. strategi dalam proses pengajaran. Ada dua karakteristik kemampuan awal siswa yang perlu dipahami oleh guru yakni latar belakang akademik dan faktor-faktor sosial. Latar belakang akademik meliputi hal-hal berikut: a. Indeks prestasi Indeks prestasi siswa juga menjadi penting untuk diketahui oleh guru, agar materi yang diberikan sesuai dengan kemampuan. b. Tingkat intelegensi Memahami tingkat intelegensi siswa juga dapat mengukur dan memprediksi tingkat kemampuan mereka dalam menerima materi pelajaran dan mengukur tingkat kedalaman dan keluasan materi. Tingkat intelegensi siswa dapat diperoleh melalui tes intelegensi siswa atau tes potensi akademik. Suryabrata, S. (dalam Muthoharoh, 2016) menjelaskan hakikat inteligensi ada tiga macam, yaitu: 1) Kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan tertentu. Semakin cerdas seseorang makin cakap membuat tujuan sendiri, punya inisiatif sendiri. 2) Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dengan maksud untuk mencapai tujuan itu. Jadi makin cerdas seseorang dia dapat menyesuaikan cara- cara menghadapi sesuatu dengan semestinya dan makin dapat bersikap kritis. 3) Kemampuan otokritik, yaitu kemampuan untuk mengkritik diri sendiri dan kemampuan untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya. c. Gaya Belajar (Learning Style) Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai oleh siswa. Dalam proses
  • 5. pembelajaran, banyak para siswa yang mengikuti belajar pada mata pelajaran tertentu, diajar dengan menggunakan strategi yang sama, akan tetapi mempunyai tingkat pemahaman yang berbeda- beda. Menurut Juliani, dkk (2016) Kenyamanan dalam belajar tersebut merupakan gaya belajar yang dianggap cocok oleh si pelajar. Gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan dalam studi- studi antar pribadi. Dikutip dari laman ruangguru.com setidaknya ada tiga macam gaya belajar yaitu 1) gaya belajar visual 2) gaya belajar auditori 3) dan gaya belajar kinestetik. 3. Menurut Jauharoti (2014: 203) teknik analisis karakteristik siswa bertujuan untuk memperoleh informasi tentang profil siswa yang akan mengikuti program pembelajaran di sekolah dasar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik siswa, yaitu: a) Observasi b) Wawancara c) Kuesioner d) Pre-tes. Observasi dilakukan dengan mengamati siswa yang akan mengikuti program pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan secara informal dengan mengamati perilaku siswa. Perilaku yang diamati secara umum dan perilaku yang berkaitan dengan cara dan kebiasaan siswa dalam melakukan proses pembelajaran 5 Siswa kesulitan mengaplikasikan materi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada materi selanjutnya yang masih berkesinambungan https://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/ article/viewFile/12840/9005 1. Samuel Krik (dalam Hallahan, Kaufman & Pullen, 2012) menyatakan learning disability memiliki banyak jenis yang digunakan untuk mendeskripsikan siswa dengan inteligensi normal, namun memiliki masalah dalam belajar. Seperti minimally brain
  • 6. injured, slow leaner, dyslexic, atau perceptually disabled. 2. Menurut Mulyadi (2010: 6), kesulitan belajar mempunyai pengertian yang luas, meliputi : a) Learning Disorder adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. Dengan demikian, hasil belajar yang dicapai akan lebih rendah dari potensi yang dimiliki. b) Learning Disabilities (ketidakmampuan belajar) adalah ketidakmampuan seseorang yang mengacu kepada gejala dimana seseorang tidak mampu belajar (menghindari belajar) sehingga hasil belajarnya dibawah potensi intelektualnya. c) Learning disfunction (ketidakfungsian belajar) adalah menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indera atau gangguan psikologis lainnya. d) Under Achiever adalah mengacu pada seseorang yang memiliki tingkat potensi intelektual diatas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. e) Slow Learner adalah seseorang yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan seseorang yang lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama 3. Menurut Syah (2008 : 173)” faktor faktor kesulitan belajar peserta didik meliputi gangguan intern atau ketidak mampuan psiko-fisik peserta didik” yaitu : a) Yang bersifat kognitif (ranah cipta) yaitu antara lain seperti rendahnya kapasitas
  • 7. intelektual atau intelegensi peserta didik. b) Yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi labilnya emosi, minat dan sikap peserta didik. c) Yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu meliputi terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga). Kemudiain faktor ekstern peserta didik meliputi semuasituasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktifitas belajar peserta didik. Faktor ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a) Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat- alat belajar yang berkualitas rendah. b) Lingkungan keluarga, contohnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. c) Lingkungan masyarakat, contohnya wilayah kumuh dan teman sepermainan. 6 Guru belum memaksimalkan pembelajaran dengan menggunakan media digital http://etheses.iainkediri.ac.id/1233/3/93 2100314_Bab%20II.pdf 1. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Jakarta: Kencana, 2010), 317-318. mendefinisikan Inovasi pembelajaran sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan 2. ( Sadiman, 2008, hlm. 7)Media pembelajaran digunakan untuk menyalurkan pesan dari pendidik kepada peserta didik sebagai
  • 8. penerima pesan. Hal ini memproses rangsangan pikiran , perasaan, perhatian, dan minat peserta didik terjalin 3. (Flew, 2008, hlm. 2-3) Media digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit dan sistem gelombang mikro