Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Viii Smpn 1 Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014
PPT Pendadaran Ujian Skripsi : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI CARD SORT DAN ...
Similar to Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Viii Smpn 1 Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014
Similar to Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Viii Smpn 1 Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014 (20)
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Penerapan Teknik Pembelajaran Spotlight Disertai Kartu Panggilan Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Viii Smpn 1 Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014
1. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN SPOTLIGHT DISERTAI
KARTU PANGGILAN UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh:
Ira Asyura*, Fazri Zuzano**, Dewi Yuliana Fitri**
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
Abstract
This research was background by the learning outcomes of student’s mathematic
in SMPN 1 Koto XI Tarusan was low. This was one of the factors may indicate
the student’s understanding of mathematics concepts was still low. The aim of this
research was to determine whether student’s understanding of mathematic
concepts by applying study with Spotlight accompanied Call Card techniques
better than understanding of mathematic concept in convensional study to the
student’s at the VIII grade in SMPN 1 Koto XI Tarusan. The type of the research
was experimental research with random sampling techniques. The population in
the research were the students of VIII grades in the school year 2013/2014. The
selected sample was VIII.2 as the experimental class and VIII.3 as the control
class. The instrument used in this study was the test of understanding concept in
the form of essays. The data obtained were analyzed by using a normality test,
homogeneity test and t-test. Based on mathematical final test value of the student
in both of sample classes is got experimental class with = 62 higher than the
control class with = 50. The results of uji-t are got t count value = 2.44 and
t table = 1.645, because of t count > t table consequently hipetesis in this research
was accepted. Thus, it can be concluded that the ability of understanding of
mathematic concept by using the study with Spotlight accompanied Call Card
techniques better than the student’s understanding of mathematic concept with
conventional study to the student’s at the VIII grade in SMPN 1 Koto XI Tarusan
at the level of 95 %.
Key word: The Understanding of mathematic Concept, Spotlight Technique, Call
Card
PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah
satu mata pelajaran yang dikaji di
dunia pendidikan sangat dominan
akan konsep-konsep yang harus
dipahami dan dimengerti.
Pemahaman konsep matematis siswa
sangat diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan-
permasalahan matematis. Oleh karena
2. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
itsu, pemahaman konsep ini sangat
penting dimiliki oleh siswa karena
merupakan hal dasar bagi siswa untuk
belajar matematika dengan benar.
Kebanyakan siswa hafal algoritma
saja, tanpa memahami dan mengerti
konsep tersebut. Pemahaman konsep
matematis yang rendah dapat
membuat siswa kesulitan belajar
matematika. Apabila pemahaman
konsep matematis siswa di tingkat
sekolah dasar atau sekolah menengah
pertama rendah, maka tidak
dipungkiri untuk tingkat pendidikan
yang lebih tinggi, siswa tersebut
merasa kesulitan hingga tidak suka
belajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi
yang dilakukan di SMPN 1 Koto XI
Tarusan pada tanggal 18 Januari 2013
didapatkan informasi penyebab
rendahnya pemahaman konsep
matematis siswa di sekolah tersebut
karena beberapa faktor diantaranya
pembelajaran masih cenderung
terpusat pada guru, dimana siswa
hanya menerima dan mencatat materi
yang dijelaskan guru, guru kurang
memvariasikan metode pembelajaran
yang dilakukan sehingga siswa
merasa bosan dan pasif.
Selain itu, siswa takut untuk
mengungkapkan pendapat dan kurang
percaya diri dalam menjawab
pertanyaan atau latihan yang
diberikan guru. Kebanyakan siswa
yang tampil yang biasa ke depan,
tetapi ketika guru bertanya siswa
dapat menjawab secara bersamaan.
Berdasarkan keterangan yang
didapatkan dari guru yang mengajar,
ketika siswa ditunjuk ke depan kelas
untuk menyelesaikan soal,
kebanyakan dari mereka kurang
berani dan takut salah.
Berdasarkan uraian di atas,
maka perlu dilakukan suatu usaha
dalam pembelajaran matematika di
sekolah terutama untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman terhadap
konsep matematis. Usaha ini
memerlukan strategi atau metode
pembelajaran yang dapat membantu
siswa mengemukakan pendapat,
terutama bagi mereka yang tidak suka
bicara dan dapat memfasilitasi siswa
untuk memperoleh ilmu secara utuh.
Oleh karena itu, salah satu alternatif
untuk mengatasi permasalahan di atas
adalah menerapkan metode
pembelajaran diskusi kelas yaitu
melalui teknik pembelajaran Spotlight
disertai Kartu Panggilan merujuk
3. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
pada pendapat yang dikemukakan
oleh Ginnis (2008).
Teknik pembelajaran
Spotlight atau lampu sorot merupakan
teknik pembelajaran yang dapat
membuat semua orang bersinar. Pada
pembelajaran dengan teknik Spotlight
disertai Kartu Panggilan ini siswa
akan termotivasi berpartisipasi selama
proses pembelajaran karena teknik ini
menekankan pada kerja individu
sehingga setiap siswa harus
memberikan jawaban dengan kartu
panggilan dan bertanggung jawab atas
jawaban yang diberikan. Spotlight
dapat mendorong semua siswa untuk
berpartisipasi dan menciptakan
harapan bahwa setiap orang akan ikut
serta secara aktif.
Penggabungan kedua teknik
pembelajaran ini merupakan salah
satu bentuk dari metode diskusi kelas
karena dalam pelaksanaan melibatkan
seluruh siswa yang ada dalam kelas
sebagai peserta diskusi. Dengan kata
lain, pembelajaran diskusi kelas
menekankan setiap orang ikut serta
aktif dan saling mengemukakan
pendapat. Siswa diberi kesempatan
untuk terlibat selama proses
pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah pemahaman
konsep matematis siswa dengan
menerapkan teknik pembelajaran
Spotlight disertai Kartu Panggilan
lebih baik dari pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan
pembelajaran konvensional pada
kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan.
Penelitian yang relevan
dengan teknik pembelajaran Spotlight
disertai Kartu Panggilan adalah
Penelitian yang dilakukan oleh Putri
Yulia (2010) dengan judul
“Penerapan Teknik Spotlight Dengan
Kartu Panggilan Pada Pembelajaran
Matematika Kelas X SMAN 2 Pulau
Punjung Kabupaten Dharmasraya”.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan
mulai tanggal 29 Agustus sampai
dengan 12 September 2013 di SMPN
1 Koto XI Tarusan adalah penelitian
eksperimen dengan rancangan
random terhadap subjek. Populasinya
adalah kelas VIII SMPN 1 Koto XI
Tarusan yang terdiri dari lima kelas.
Pengambilan sampel dilakukan secara
acak.
Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah pembelajaran matematika
yang dilaksanakan dengan teknik
4. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
pembelajaran Spotlight disertai Kartu
Panggilan. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah pemahaman
konsep matematika siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Koto XI Tarusan.
Instrumen yang digunakan adalah tes
akhir dengan reliabilitas 0,71 berarti
soal reliabel, merujuk pada Arikunto
(2010). Data tes akhir dianalisis
menggunakan uji-t satu pihak untuk
melihat apakah hipotesis diterima
atau ditolak. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah pemahaman
konsep matematika siswa dengan
menerapkan teknik pembelajaran
Spotlight disertai kartu panggilan
lebih baik dari pemahaman konsep
matematika siswa dengan
menerapkan pembelajaran
konvensional pada siswa kelas VIII
SMPN 1 Koto XI Tarusan.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil tes akhir
diperoleh gambaran pemahaman
konsep matematis kelas sampel
terdistribusi pada tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Rata-rata ( ),
Simpangan Baku ( ), Skor
Tertinggi ( ) dan Skor
Terendah ( ) pada
Kelas Sampel
Kelas
Sampel
Eksperimen 62,00 18,96 97 33
Kontrol 49,65 21,75 83 17
Berdasarkan Tabel 1 terlihat
bahwa nilai rata-rata pada kelas
eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol, kemudian simpangan baku
pada kelas eksperimen lebih rendah
daripada kelas kontrol. Hal ini berarti
nilai pada kelas kontrol lebih beragam
daripada kelas eksperimen.
Setelah dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas,
ternyata data kedua kelas sampel
berdistribusi normal dan memeliki
variansi yang homogen. Berdasarkan
analisis uji-t satu pihak, dapat dilihat
bahwa pada taraf nyata 0,05 diperoleh
= 2,4426 dengan
= 1,645, karena
, maka tolak Ho dan
terima H1. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pemahaman konsep matematis
siswa yang menerapkan teknik
pembelajaran Spotlight disertai Kartu
Panggilan lebih baik dari pemahaman
konsep matematis siswa yang
menerapkan pembelajaran
5. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
konvensional di kelas VIII SMPN 1
Koto XI Tarusan.
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan analisis data
dan pengujian hipotesis didapat hasil
tes pemahaman konsep matematis
siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol pada taraf kepercayaan 95%
( ). Hasil yang diperoleh,
rata-rata hasil tes kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa
kelas eksperimen adalah 62,0010 dan
rata-rata hasil tes kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa
kelas kontrol adalah 49,6528.
Berdasarkan analisis data yang
dilakukan maka pemahaman konsep
matematis siswa yang diajar dengan
Tekniik Pembelajaran spotlight
disertai Kartu Panggilan lebih baik
dari pemahaman konsep matematis
siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional. Hal ini
disebabkan karena pada kelas
eksperimen siswa terlebih dahulu
memahami materi secara individu
kemudian saling mendiskusikan
jawban dengan teman yang lain.
Contoh hasil jawaban siswa kelas
eksperimen dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 1. Lembar Jawaban Tes
Akhir Siswa Kelas
Eksperimen
Dari jawaban pada Gambar 1,
terlihat bahwa siswa sudah mampu
mencapai indikator mengaplikasikan
konsep atau algoritma ke pemecahan
masalah. Berikut contoh jawaban
siswa kelas kontrol:
Gambar 2. Lembar Jawaban Tes
Akhir Siswa Kelas
Eksperimen
Dari jawaban siswa pada
Gambar 2 terlihat bahwa siswa belum
mampu mencapai indikator
mengaplikasikan konsep atau
algoritma ke pemecahan masalah.
Pada tes akhir, indikator
pemahaman konsep yang digunakan
adalah menyatakan ulang sebuah
konsep, mengklasifikasikan objek
menururt sifat-sifat tertentu dan
mengaplikasikan konsep atau
6. DOI 10.17605/OSF.IO/96JW2
algoritma ke pemecahan masalah.
Dari hasil tes yang diperoleh, terlihat
bahwa sebagian besar siswa sudah
mampu memenuhi indikator-indikator
yang terdapat dalam pemahaman
konsep matematis.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
dan pembahasan yang telah
dikemukakan dapat disimpulkan
bahwa pemahaman konsep matematis
siswa dengan menerapkan teknik
pembelajaran spotlight disertai kartu
panggilan lebih baik dari pemahaman
konsep matematis siswa dengan
menerapkan pembelajaran
konvensional siswa kelas VIII SMPN
1 Koto XI Tarusan.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta
Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik
Mengajar (Teacher’s
Toolkit. Terjemahan).
Jakarta: PT. Indeks
Irianti, Puji. 2004. Penilaian Unjuk
Kerja. Yogyakarta:
Departeman Pendidikan
Nasional
Yulia, Putri. 2010. Penerapan Teknik
Spotlight dengan Kartu
Panggil pada
Pembelajaran Matematika
Kelas X SMAN 2 Pulau
Punjung Kabupaten
Dharmasraya. Tidak
diterbitkan. Padang: STKIP
PGRI SUMBAR