1. MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
(Teknik-Teknik Non Tes untuk Memahami Peserta Didik)
Dosen Pengampu : SRI RATNASARI T,S.Pd.,M.Pd.
Disusun Oleh : Kelompok 3
1. MOCH KHAIRUL JAELANI (921862010007)
2. SANDIAWAN (921862010003)
3. RUSMAN (921862010011)
4. IRAWATI (921862010016)
5. FADILAH ALIFAH (921862010024)
6. WAHYUNITA (921862010020)
7. TERI (921862010029)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING KELAS III_A
STKIP ANDI MATAPPA PANGKEP
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah SAW. Berkat rahmat dan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah teknik-teknik non tes untuk memahami peserta didik sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan oleh dosen pengampu.
Terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Perkembangan
peserta didik Ibu Sri Ratnasari T,S.Pd.,M.Pd. yang telah memberikan bimbingan serta rekan-
rekan kami yang senantiasa memberikan dukungan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah
program studi Bimbingan dan Konseling yaitu teknik-teknik non tes untuk memahami peserta
didik
Pangkep, 10 November 2022
Kelompok 3
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian Non Tes…........................................................................... 3
B. Teknik – Teknik Non Tes...................................................................... 3
1. Angket........................................................................................ 3
2. Sosiometri.................................................................................. 9
BAB III PENUTUP..................................................................................... 11
A. Simpulan................................................................................................. 11
B. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Non Tes
Dilihat dari kata yang menyusunya, maka non tes dapat kita artikan sebagai teknik
penilaian yang dilakukan tanpa menggunakan tes. Sehingga teknik ini dilakukan lewat
pengamatan secara teliti dan tanpa menguji peserta didik. Non tes biasanya dilakukan untuk
mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan
dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui
atau dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang
dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati
dengan panca indra (Widiyoko : 2009).
Selain itu, instrument seperti ini memang merupakan satu kesatuan dengan instrument
lainnya, karena tes pada umumnya mengukur apa yang diketahui, dipahami atau yang dapat
dikuasai oleh peserta didik dalam tingkatan proses mental yang lebih tinggi. Akan tetapi,
belum ada jaminan bahwa mereka memiliki mental itu dalam mendemonstrasikan dalam
tingkah lakunya. Dengan demikian, instrument non-tes merupakan bagian dari alat ukur
hasil peserta didik.
Dengan tenik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat
dilakukan dengan pengamatan secara sistematis (observasi), melakukan wawancara
(interview), menyebar angket (quistionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-
dokumen (documentary analysis), studi kasus (case study),
B. Teknik Non Tes
1. Angket (Questionnare)
Pada dasarnya, angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Pada umumnya tujuan penggunaan angket
atau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data
mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis
tingkah laku dan proses belajar mereka. Hal ini juga disampaikan oleh Yusuf (dalam
5. Arniatiu, 2010) yang menyatakan kuisioner adalah suatu rangkaian pertanyaan yang
berhubungan dengan objek yang dinilai dengan maksud untuk mendapatkan data.
Selain itu, data yang dihimpun melalui angket biasanya juga berupa data yang
berkenaan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam mengikuti
pelajaran. Misalnya: cara belajar, bimbingan guru dan orang tua, sikap belajar dan
lain sebagainya. Angket pada umumnya dipergunakan untuk menilai hasil belajar
pada ranah afektif. Angket dapat disajikan dalam bentuk pilihan ganda atau skala
sikap.
2. Tujuan Angket
Adapun beberapa tujuan dari pengembangan angket adalah :
1. Mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari siswa tentang pembelajaran
matematika.
2. Membimbing siswa untuk belajar efektif sampai tingkat penguasaan tertentu.
3. Mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam belajar.
4. Membantu anak yang lemah dalam belajar.
5. Untuk mengetahui kesulitan – kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika.
3. Jenis-jenis Angket
Jenis-jenis kuesioner (menurut Yusuf , dalam Artiatiu, 2010) Kuesioner dari segi isi
dapat dibedakan atas 4 bagian yaitu:
1. Pertanyaan fakta adalah pertanyaan yang menanyakan tentang fakta antara lain
seperti jumlah sekolah, jumlah jam belajar, dll.
2. Pertanyaan perilaku adalah apabila guru menginginkan tingkah laku seseorang
siswa dalam kegiatan di sekolah atau dalam proses belajar mengajar.
3. Pertanyaan informasi adalah apabila melalui instrument itu guru ingin
mengungkapkan berbagai informasi atau menggunakan fakta.
4. Pertanyaan pendapat dan sikap adalah kuesioner yang berkaitan dengan
perasaan, kepercayaan predisposisi, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan
objek yang dinilai.
Kuesioner dari jenisnya dapat dibedakan atas 3 yaitu :
1. Tertutup, kuesioner yang alternative jawaban sudah ditentukan terlebih dahulu.
Responden hanya memilih diantara alternative yang telah disediakan.
6. 2. Terbuka, kuesioner ini memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengemukakan pendapatnya tentang sesuatu yang ditanyakan sesuai dengan
pandangan dan kemampuannya. Alternative jawaban tidak disediakan. Mereka
menciptakan sendiri jawabannya dan menyusun kalimat dalam bahasa sendiri
3. Tertutup dan terbuka, kuesioner ini merupakan gabungan dari kedua bentuk
yang telah dibicarakan. Yang berarti bahwa dalam bentuk ini, disamping
disediakan alternative, diberi juga kesempatan kepada siswa/mahasiswa untuk
mengemukakan alternative jawabannya sendiri, apabila alternative yang
disediakan tidak sesuai dengan keadaan yang bersangkutan.
Kuesioner dari segi yang menjawab dapat dibedakan atas 2, yaitu :
1. Kuesioner langsung, yaitu kuesioner yang langsung dijawab/diisi oleh individu
yang akan diminta keterangannya.
2. Kuesioner tidak langsung, yaitu kuesioner yang diisi oleh orang lain, (orang
yang tidak diminta keterangannya).
Kuesioner dari sisi bagaimana kuesioner itu diadministrasikan pada responden
dapat dibedakan atas 2, yaitu :
1. Kuesioner yang dikirimkan (Mail Questionaire)
2. Kuesioner yang dapat dibagikan langsung pada responden.
2 Sosiometri
Sosiometri adalah suatu penilaian untuk menentukan pola pertalian dan kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok. Sehingga sosiometri merupakan alat yang tepat unruk
menilai hubungan sosial dan tingkah laku sosial dari murid murid dalam suatu kelas, yang
meliputi stuktur hubungan individu, susunan antar individu dan arah ubungan sosial. Sehingga
dengan demikian seorang guru dapat mengetahui bagaimana keadaan hubungan social dari
tiap-tiapanak dalam suatu kelompok atau kelas.
Langkah yang ditempuh guru dalam sosiometri ada 3 yaitu:
1. Pemilihan teman
Disini guru menyuruh semua murid untuk memilih teman-temannya yang disenangi
secara berurutan sebanyak satu atau dua anak. Dalam memilih anak perlu disebutkan alasan
mengapaharus memilih teman itu.
7. Contoh: Nama : Tono Kelas : III A
Teman yang saya pilih:
Candra Karena aktif belajar dan pandai
Sumarsono Karena tegas dalam berbicara
Nunung Karena penurut
2. Langkah pembuatan table
Guru membuat tabel dalam materi tes sosiometri dari data yang telah diperoleh dalam
langkah pemilihan teman
A B C D E
A x x
B x x x
C x x
D x x
E x
8. DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru Algensindo
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran, Program Peningkatan Kualifikasi
Madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah. Jakarta Pusat
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara
H. Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana.
2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya