TUGAS SIM, MAYANG SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI, 2018.
Berikut saya lampirkan artikel yang saya sebutkan.
semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua
Terima kasih.
Mayang
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
ETIKA TEKNOLOGI
1. “IMPLEMENTASI / IMPLIKASI PERILAKU ETIS DARI
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI”
Donn Parker, (Dalam Reymond Mc.Leod Jr.:2001:121) menyatakan agar CIO
mengikuti rencana 10 langkah dalam mengelompokkan perilaku dan menetapkan
standar etika dalam perusahaan. 10 langakah tersebut adalah :
1. Formulasikan suatu kode perilaku. STIE DHARMAPUTRA SEMARANG
DHARMA EKONOMI – NO. 38/ TH. XX/ OKTOBER 2013
2. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan penggunaan jasa komputer
untuk pribadi dan hak milik atas program dan data komputer.
3. Jelaskan sangsi yang akan diambil terhadap pelanggaran etika.
4. Kenali perilaku etis.
5. Fokuskan perhatian pada etika melalui program-program, pelatihan dan
bacaan yang disyaratkan.
6. Promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasi kepada
para karyawan perusahaan.
7. Simpan catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis
informasi untuk semua tindakannya, dan kurangi pelanggaran dengan program audit
etika.
8. Dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan
pelanggar etika.
9. Dorong partisipasi dalam perkumpulan professional.
10. Berikan contoh etika
Republik Indonesia semakin gencar menindak pelaku kejahatan komputer
berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002 (penyempurnaan dari
UUHC No. 6 Tahun 1982 dan UUHC No. 12 Tahun 1997). Upaya ini dilakukan oleh
pemerintah RI untuk melindungi hasil karya orang lain dan menegakkan etika dalam
penggunaan komputer di Indonesia.
2. Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
(a) Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.
(b) Meminta input kepada karyawan.
(c) Memberikan umpan balik positif maupun negatif.
(d) Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.
(e) Membiarkan karyawan mengetahui apa yang sebenarnya mereka harapkan.
(f) Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik.
(g) Memberi kepercayaan kepada karyawan.
Len memperlakukan karyawan secara setara (fair) dan tidak membedakan
suku, agama, ras dan antar golongan dalam segala aspek. Len menyadari bahwa
karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan
tujuan Perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi
dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja
melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara
Perusahaan dan karyawan.
Dalam melaksanakan etika ini, Perusahaan:
1. Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan
karyawan, penyediaan sarana dan prasarana kerja.
2. Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten.
3. Memastikan setiap karyawan telah mendapat sosialisasi isi PKB.
4. Menempatkan Ikatan Karyawan Len (IKL) sebagai mitra Perusahaan terkait
dengan hubungan industrial.
Latar Belakang dan Tata Perilaku (Code of Conduct)
PT Len Industri (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate
Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari usaha untuk
pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Penyusunan Code of Conduct ini merupakan
salah satu wujud komitmen tersebut dan menjabarkan nilai-nilai dalam Budaya
Kerja PT Len Industri (Persero) ke dalam interpretasi perilaku yang terkait
dengan etika usaha dan tata perilaku.
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi acuan
perilaku bagi Komisaris termasuk perangkatnya,
3. Direksi dan karyawan sebagai Insan Len dalam mengelola perusahaan guna
mencapai Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan melalui peningkatan daya saing dan
memberikan nilai tambah kepada perusahaan.
B. Tujuan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk:
a. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi
perusahaan.
b. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh Insan
Len dalam melaksanakan tugas.
c. Menjadi acuan perilaku Insan Len dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.
d. Menjelaskan secara rinci standar etika agar Insan Len dapat menilai bentuk
kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui
keragu-raguan dalam bertindak.
C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi Perusahaan
PT Len Industri (Persero) adalah satu-satunya BUMN yang bergerak dalam
bisnis elektronika industri dan infrastruktur. Arah pengembangan perusahaan
dijelaskan dalam visi perusahaan, yaitu:
“Menjadi Perusahaan Elektronika Kelas Dunia”. Dengan penetapan visi tersebut,
diharapkan perusahaan dapat beroperasi dengan standar bisnis internasional serta
mampu bermain di pasar global.
Usaha untuk mencapai visi perusahaan tersebut, tercermin dalam Rencana Jangka
Panjang Perusahaan Tahun 2012–2016 dengan skenario pengembangan perusahaan
yang dibagi dalam 3 (tiga) periode, yaitu:
1. Periode Penguatan Basis Manufaktur dan Bisnis Kontraktor/EPC (Engineering,
Procurement dan Contractor) (2012)
2. Periode National Standard & Domestic Player (2013-2014)
3. Periode Global Standard & Regional Player (2015-2016)
2. Misi Perusahaan
Misi perusahaan ditetapkan sebagai berikut:
“Meningkatkan Kesejahteraan Stakeholder Melalui Inovasi Produk Elektronika
Industri dan Prasarana “
4. Dengan misi tersebut perusahaan mempunyai komitmen untuk selalu
meningkatkan benefit kepada seluruh stakeholder. Kepada pelanggan, perusahaan
akan senantiasa memberikan layanan produk dan jasa dengan kualitas tinggi, harga
yang kompetitif serta pelayanan yang memuaskan. Sedangkan kepada karyawan,
perusahaan akan memberikan penghasilan yang baik, jaminan kelangsungan kerja,
sistem karir yang memadai serta rasa kebanggaan kepada perusahaan. Kepada
pemegang saham, perusahaan mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan
dividen serta nilai pasar (market value) perusahaan. Demikian pula
untuk stakeholderlainnya (masyarakat, pemerintah dan lain-lain), perusahaan akan
memberikan benefit sesuai dengan porsinya.
Faktor kunci sukses Len yang dijabarkan dalam misi tersebut adalah
melakukan inovasi produk elektronika yang berorientasi pasar melalui perbaikan
yang berkelanjutan (continuous product improvement) disertai penguasaan
teknologi. Selanjutnya bidang elektronika yang menjadi garapan utama adalah
produk elektronika industri (barang-barang modal untuk industri dan vendor item)
serta elektronika prasarana (infrastruktur swasta/BUMN/Pemerintah).
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah :
“Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang
Ekonomi dan Pembangunan Nasional pada umumnya dan khususnya dalam bidang
Industri Elektronika dan Prasarana, yang mencakup bidang-bidang Broadcasting,
Multimedia, Teknologi Informasi, Elektronika Daya, Elektronika Energi, Jaringan
Telekomunikasi, Sistem Pengendalian dan Pengaturan, Navigasi, Persinyalan Kereta
Api, Elektronika Kelautan (Maritim), Elektronika Penerbangan (Avionics),
Elektronika Pertahanan baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya,
selanjutnya disebut Elektronika Industri dan Prasarana serta rekayasa di bidang
keteknikan lainnya serta optimalisasi aset-aset Perseroan, dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.”
D. Nilai Budaya
Budaya Kerja PT Len Industri (Persero) adalah 442-ICE yang terdiri dari nilai-
nilai untuk membangun :
5. Personal Character. Nilai-nilai budaya 4-I :
Integrity (Integritas).
Setiap insan memiliki pandangan dan pemikiran bahwa dirinya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan dan selalu ingin bersikap jujur
dan memberikan kontribusi positif kepada perusahaan.
Innovation (Inovasi). Setiap insan memiliki sikap kreatif dan dapat
mengembangkan ide -ide (out of the box) serta mampu menjabarkan ide-ide
tersebut secara operasional .
Independence (Independensi).
Setiap insan memiliki kemandirian dalam berpikir, bertindak, bekerja dan
berani mengambil keputusan dengan memperhitungkan risiko yang
bertanggung jawab.
Insistence (Pantang Menyerah).
Setiap insan memiliki semangat yang tinggi, gigih, pantang menyerah, dan
berusaha keras untuk kepentingan perusahaan dan memiliki motivasi yang
tinggi untuk mengembangkan perusahaan.
Working Principle. Nilai-nilai budaya 4-C :
Customer Focus (Fokus Pada Pelanggan).
Setiap insan fokus terhadap kebutuhan dan keinginan Pelanggan dan
berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut dalam
mewujudkan kepuasan Pelanggan.
Continuous Improvement (Perbaikan Berkesinambungan).
Setiap insan berusaha melakukan perbaikan -perbaikan terhadap kualitas
produk dan jasa secara berkesinambungan.
Commitment (Komitmen).
Setiap insan memiliki ikatan yang kuat terhadap pekerjaan dan selalu
berusaha menghasilkan yang terbaik.
Competence (Kompetensi). Setiap insan memiliki kemampuan yang sesuai
dengan kebutuhan karyawanan dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan.
Performance. Nilai-nilai budaya 2-E :
Effectiveness (Efektivitas). Setiap insan menghasilkan produk atau jasa yang
sesuai dengan target atau standar ditinjau dari sudut kualitas, biaya, dan
waktu.
Efficiency (Efisiensi). Setiap insan menghasilkan produk atau jasa dengan cara
yang tepat, sehingga terjadi keseimbangan antara keluaran (output) dan
masukan (input).
6. E. Tanggung Jawab
1. Insan Len
1. Mempelajari secara detil Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct) yang terkait dengan pekerjaannya. Setiap Insan Len harus memahami
standar etika yang dituangkan dalam Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
(Code of Conduct) ini;
2. Menghubungi atasan langsung, Unit Kerja Corporate Secretary, Unit Kerja
Human Capital & General Affairs, atau pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh
Direksi, apabila Insan Len mempunyai pertanyaan mengenai pelaksanaan
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct);
3. Segera membicarakan kepada pihak-pihak yang telah ditetapkan oleh Direksi,
setiap dijumpai masalah mengenai kemungkinan pelanggaran terhadap Pedoman
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct);
4. Memahami prosedur yang dipakai untuk memberitahukan atau melaporkan
kemungkinan pelanggaran terhadap Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
(Code of Conduct);
5. Bersedia untuk bekerjasama dalam proses investigasi terhadap kemungkinan
pelanggaran terhadap Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct).
2. Pemimpin Len
1. Membangun dan menjaga budaya kepatuhan terhadap Pedoman Etika Usaha
dan Tata Perilaku (Code of Conduct) melalui:
Secara pribadi mendorong kepatuhan terhadap Pedoman Etika Usaha dan Tata
Perilaku (Code of Conduct);
Melakukan pengawasan secara teratur mengenai program-program yang
bertujuan untuk mendorong kepatuhan Insan Len terhadap Pedoman Etika
Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct);
Memberikan contoh yang baik dalam cara bersikap maupun dalam bertindak
sehari-hari.
2. Memastikan bahwa setiap Insan Len mengerti bahwa ketaatan atas Pedoman
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) sama pentingnya dengan
pencapaian unjuk kerja.
7. 3. Mendorong Insan Len untuk bertanya mengenai berbagai masalah integritas
dan etika bisnis.
4. Mempertimbangkan masalah kepatuhan terhadap Pedoman Etika Usaha dan
Tata Perilaku (Code of Conduct) dalam mengevaluasi dan memberikan penghargaan
pada Insan Len.
5. Mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap Pedoman Etika
Usaha dan Tata Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) melalui upaya :
Memastikan bahwa risiko kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Pedoman
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang berhubungan dengan
proses bisnis dapat diidentifikasi secara dini dan sistematis;
Melakukan identifikasi dan melaporkan sesuai prosedur yang ditetapkan
terhadap kegiatan anak perusahaan, afiliasi serta mitra kerja yang dapat
menimbulkan kemungkinan pelanggaran terhadap Pedoman Etika Usaha dan
Tata Perilaku (Code of Conduct);
Memastikan dilaksanakannya pendidikan dan pelatihan tentang Pedoman Etika
Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) bagi seluruh Insan Len, anak
perusahaan, afiliasi dan melakukan sosialisasi kepada mitra kerja agar pihak-
pihak tersebut mengerti dan memahami Pedoman Etika Usaha dan Tata
Perilaku (Code of Conduct) secara menyeluruh.
6. Melakukan deteksi atas kemungkinan pelanggaran terhadap Pedoman Etika
Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) melalui:
Menerapkan pengawasan melekat untuk memperkecil resiko kemungkinan
terjadinya pelanggaran atas Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct);
Menciptakan sistem pelaporan atas kemungkinan terjadinya pelanggaran atas
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang sesuai untuk
melindungi kerahasiaan dari Insan Len yang melaporkan;
Memastikan dilaksanakannya evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) oleh Satuan
Pengawasan Internal untuk menilai efektivitas pelaksanaan dan cara
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.
8. 7. Menindaklanjuti laporan kemungkinan terjadinya pelanggaran atas Pedoman
Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) melalui:
Memperbaiki secara cepat kekurangan yang dijumpai dalam penilaian kepatuhan
atas pelaksanaan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct);
Memberikan tindakan-tindakan indisipliner yang sesuai;
Melakukan konsultasi dengan Corporate Secretary cq Unit Kerja Legal dan
Satuan Pengawasan Internal, serta Unit Kerja Human Capital & General
Affairs jika pelanggaran terhadap Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (iii)
yang terjadi memerlukan campur tangan penegak hukum atau pihak yang
berwajib.
STANDAR ETIKA :
Etika Perusahaan dengan Karyawan
Len memperlakukan karyawan secara setara (fair) dan tidak membedakan
suku, agama, ras dan antar golongan dalam segala aspek. Len menyadari bahwa
karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku
dan tujuan Perusahaan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat
berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan
produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan
seimbang antara Perusahaan dan karyawan.
Dalam melaksanakan etika ini, Perusahaan:
1. Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan
karyawan, penyediaan sarana dan prasarana kerja.
2. Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten.
3. Memastikan setiap karyawan telah mendapat sosialisasi isi PKB.
4. Menempatkan Ikatan Karyawan Len (IKL) sebagai mitra Perusahaan terkait
dengan hubungan industrial.
Etika Perusahaan dengan Pelanggan
Len mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan dengan:
1. Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
2. Membuka layanan pelanggan dan menindaklanjuti keluhan pelanggan tanpa
melakukan diskriminasi terhadap pelanggan.
3. Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak
menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat.
9. Etika Perusahaan dengan Pesaing
Len menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan
cara:
1. Melakukan market research dan market intelligent untuk mengetahui posisi
pesaing.
2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk
dan layanan yang bermutu.
Etika Perusahaan dengan Pemasok
Len meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan
dengan pemasok sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara :
1. Menetapkan penyedia barang dan jasa berdasarkan kepada kemampuan dan
prestasi.
2. Melaksanakan pembayaran kepada penyedia barang dan jasa dengan tepat
waktu dan tepat jumlah.
3. Menjatuhkan sanksi yang tegas terhadap penyedia barang dan jasa yang
melakukan pelanggaran.
4. Memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan jasa termasuk
menindaklanjuti keluhan dan keberatan.
5. Menerapkan teknologi pengadaan barang dan jasa terkini (misalnya e-
procurement).
Etika Perusahaan dengan Mitra Kerja
Len meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan
dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara:
1. Membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan
mitra kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur.
2. Mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan
terbaik.
3. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari
solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
Etika Perusahaan dengan Kreditur /Investor
Len menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan
bisnis dan peningkatan nilai tambah Perusahaan dengan cara:
Menyediakan informasi yang aktual dan prospektif bagi calon
kreditur/investor.
10. Memilih kreditur/investor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Menerima pinjaman/penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah
dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran (fairness).
Berkomitmen untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur/Investor sesuai
perjanjian yang telah disepakati bersama.
Melakukan atau tidak melakukan sesuatu untuk melindungi kepentingan
kreditur/Investor sesuai perjanjian yang telah disepakati bersama.
Berkomitmen melaksanakan kegiatan bisnis dengan sebaik-baiknya dan berhasil
dalam upaya memberikan imbal balik yang wajar kepada investor.
Menghindari benturan kepentingan dengan kreditur/investor.
Mendasarkan hubungan dengan kreditur/investor pada persamaan, kesetaraan
dan saling percaya
Memberikan informasi tentang penggunaan dana untuk meningkatkan
kepercayaan kreditur/investor.
Menjajaki peluang bisnis dengan kreditur/Investor untuk meningkatkan
pertumbuhan Perusahaan.
Etika Perusahaan dengan Pemerintah
Len berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan cara:
1. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan
Daerah.
2. Menerapkan standar terbaik (best practices) dengan memperhatikan peraturan
yangberlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan dan
pelayanan.
Etika Perusahaan dengan Masyarakat
Len melaksanakan program tanggung jawab sosial dan dapat bersinergi dengan
program-program Pemerintah terkait, dengan cara:
1. Memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-
kegiatan Perusahaan dalam batas tertentu.
2. Mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan Perusahaan kepada
masyarakat.
3. Melarang karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar
kewenangannya.
11. 4. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi
masyarakat berdasar suku, agama, ras dan antar golongan.
Etika Perusahaan dengan Media Massa
Len menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun
citra yang baik dengan:
1. Memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa.
2. Menerima dan menindaklanjuti kritik-kritikmembangun yang disampaikan
melalui media massa, namun tetap memperhatikan aspek risiko dan biaya.
3. Mengundang media massa untuk mengekspose berita tentang Perusahaan.
Etika Perusahaan mengenai keterbukaan dan kerahasiaan informasi
Perusahaan berkomitmen untuk mengungkapkan informasi bersifat material
yang penting dalam pengambilan keputusan kepada pihak berkepentingan.
Pengungkapan informasi material dan relevan tentang perusahaan kepada
stakeholders perusahaan merupakan hal penting untuk penerapan transparansi dan
pembentukan citra yang baik bagi perusahaan. Namun informasi yang berakibat
menurunkan daya saing perusahaan tidak diperkenankan untuk diungkapkan.
Etika Perusahaan dengan Organisasi Profesi
Len menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi
untuk memperoleh informasi perkembangan bisnis, mendapatkan peluang bisnis dan
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan:
1. Menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi.
2. Memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi.
STANDAR TATA PERILAKU
Persamaan dan Penghormatan pada Hak Asasi Manusia
1. Hak asasi manusia adalah suatu yang bersifat universal. Len senantiasa
mendorong usaha-usaha untuk menjamin terpenuhinya hak asasi manusia.
2. Len berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap kegiatan operasi perseroan
tidak melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia dan masyarakat sekitar.
12. Etika Kerja Sesama InsanLen
Etika kerja antar sesama InsanLen dilandasi dengan:
1. Bekerja profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal.
2. Jujur, sopan dan tertib.
3. Saling menghargai, terbuka menerima kritik dan saran serta menyelesaikan
masalah denganmusyawarah mufakat.
4. Saling membantu, memotivasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.
5. Mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling mentransfer pengetahuan dan
kemampuan.
6. Mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas.
7. Berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi
yang konstruktif secara santun.
8. Menghargai perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.
Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan
Insan Len memanfaatkan data dan informasi perusahaan untuk meningkatkan nilai
tambah perusahaan dan pengambilan keputusan dengan cara:
1. Menggunakan sistem keamanan data yang memadai.
2. Memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders
dengan tetap mempertimbangkan kepentingan perusahaan.
3. Menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak
berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja.
4. Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan perusahaan pada saat
berhenti bekerja.
5. Menjaga kerahasiaan informasi tentang pelanggan.
Menjaga Aset Perusahaan
Insan Len mengoptimalkan penggunaan Aset perusahaan dengan cara:
1. Bertanggung jawab atas pengelolaan aset perusahaan dan menghindarkan
penggunaannya diluar kepentingan perusahaan.
2. Mengamankan harta perusahaan dari kerusakan dan kehilangan.
3. Melakukan penghematan pemakaian energi.
Penghormatan atas hak kekayaan intelektual
1. Insan Len wajib menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain karena setiap
penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat
mengakibatkan Len menanggung gugatan hukum dan ganti rugi;
13. 2. Setiap insan Len harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas
kekayaan intelektual milik Len;
Menjaga Keamanan dan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Insan Len menjadikan keamanan dan K3L sebagai bagian dari budaya kerja untuk
menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan
lingkungan dengan cara:
1. Len berkomitmen untuk mencapai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Perseroan (K3LH) yang tinggi;
2. Pencapaian standar yang tinggi atas implementasi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja serta Lingkungan Perseroan tersebut merupakan tanggung jawab
bersama seluruh Insan Len.
Mencatat Data dan Pelaporan
Insan Len mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat dan tepat waktu
dengan cara:
1. Mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan
dapatdipertanggungjawabkan.
2. Menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, komunikatif untuk
dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna
perbaikan kinerja.
3. Tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan.
Benturan Kepentingan
1. Benturan kepentingan adalah situasi di mana Insan Len karena kedudukan dan
wewenang yang dimilikinya dalam Perseroan, mempunyai kepentingan pribadi
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diamanatkan oleh Perseroan
secara obyektif. Benturan kepentingan timbul karena adanya perbedaan antara
kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga dengan kepentingan ekonomis
Perseroan;
2. Setiap Insan Len harus menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan, seperti menerima hadiah
atau manfaat (termasuk segala bentuk penyuapan dan kick back),
menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh Len sehingga dapat
mendiskreditkan nama baik dan reputasi Len, memanfaatkan aset Persero
untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan dimana Insan Len dapat
terdorong untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jam kerja aktif Len
14. atau menggunakan peralatan atau material dari Len terlibat dalam pengelolaan
perseroan pesaing dan lain-lain;
3. Len menghormati hak dari setiap Insan Len untuk ikut ambil bagian dalam
kegiatan keuangan, usaha maupun kegiatan lain yang sah diluar pekerjaan Insan
Len dengan syarat bahwa kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari benturan
kepentingan dengan tanggung jawab mereka sebagai Insan Len;
4. Insan Len berkewajiban untuk mengungkapkan atas setiap keterlibatannya
dalam kegiatan keuangan, kegiatan usaha maupun kegiatan lain diluar
pekerjaannya di Len kepada atasan langsung dan Unit Kerja Human Capital ;
5. Direksi, komisaris dan pejabat setingkat di bawah Direksi wajib melaporkan
kepada instansi yang berwengang sesuai dengan peraturan yang berlaku
tentang kegiatan yang dilakukannya atau dilakukan keluarganya yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan dengan Perseroan;
6. Pengertian keluarga adalah hubungan keluarga yang terjadi karena keturunan
atau perkawinan sampai dengan derajat kedua baik secara horizontal maupun
vertikal. Yang dimaksud dengan hubungan karena keturunan adalah orang tua,
anak, kakek, nenek, cucu, saudara langsung dan saudara kandung dari orang tua.
Yang dimaksud dengan hubungan karena perkawinan adalah suami atau istri,
suami dan istri dari cucu dan saudara ipar beserta suami atau istrinya.
Pembayaran Tidak Wajar
1. Insan Len dilarang untuk menawarkan dan atau memberikan sesuatu yang
berharga untuk memperoleh suatu keuntungan yang tidak wajar atau perlakuan
istimewa dalam melakukan penjualan atas barang atau pemberian jasa atau
melakukan transaksi keuangan kepada pejabat Pemerintah atau pihak-pihak di
luar Len;
2. Kebijakan Pembayaran Tidak Wajar mengatur standar etika dan praktek Len
mengenai pembayaran khusus dan sumbangan politis, baik kepada pejabat
Pemerintah maupun pihak-pihak di luar Len;
3. Len tidak mentolerir praktek-praktek yang tidak memenuhi kebijakan ini. Len
akan memproses lebih lanjut pelanggaran atas kebijakan ini sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Hadiah dan Hiburan
1. Penerimaan dan pemberian hadiah, hiburan atau bantuan dalam pekerjaan, akan
dapat menyebabkan benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik
terhadap integritas Perseroan;
15. 2. Insan Len dilarang menerima atau memberikan hadiah baik bentuk uang maupun
barang atau segala bentuk hiburan dalam kondisi yang dapat menimbulkan
pandangan ketidakwajaran;
3. Len menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai
penerimaan dan pemberian hadiah atau hiburan dari pihak ketiga di luar
Perseroan.
Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman Keras
(Miras)
Insan Len bebas dari penyalahgunaan narkoba dan miras.
Aktivitas Politik
Insan Len bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara:
1. Tidak menggunakan fasilitas Perusahaan untuk kepentingan golongan/partai
politik tertentu.
2. Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/ atau anggota
legislatif.
3. Tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol,
gambar dan ornamen partai politik di lingkungan Perusahaan.
Perdagangan Internasional
Sebagai Perseroan yang mempunyai visi untuk menjadi perseroan elektronika kelas
dunia, Len selalu berusaha untuk menghormati segala ketentuan hukum dan
peraturan internasional yang berkaitan dengan perdagangan internasional,
termasuk masalah perjanjian, transaksi perdagangan dan kerjasama strategis.
karyawan diharapkan akan meningkat. Media komunikasi internal tersedia dalam
berbagaiformat:1.
Internal Portal “Tell Us About Us”. Portal internal bersifat komunikasi dua arah
yangmengandung unsur partisipatif dan involvement karyawan.2.
E-mail Blast “Corporate Information”. Broadcast message melalui e-mail
kepadaseluruh karyawan PT GI berisi informasi terkait pesan Manajemen,
pengumuman penting termasuk pada situasi krisis, peristiwa, program dan
pencapaian PT GI.3.
16. Internal Magazine “View”. Majalah khusus internal yang terbit secara
periodikmemuat artikel bersifat indepth, mengangkat ‘suara’ karyawan, destinasi
hinggaartikel lepas yang menambah mwawasan karyawan.4.
Poster. Pesan visual yang ditempatkan di area kerja karyawan dan dimuat di
mediakomunikasi internal.Selain media internal, PT GI juga memastikan bahwa
komunikasi eksternal berjalandengan efektif dan tepat sasaran guna meningkatkan
reputasi dan kepercayaan publik terhadapGaruda Indonesia. Akses informasi dan
data mengenai PT GI dapat diakses publik melaluimedium sebagai berikut:1.
Deployment Press Release. Informasi tertulis yang disampaikan kepada
media berkaitan dengan perkembangan terbaru atas kinerja, aksi dan rencana PT
GI.2.
Landing Page “Press Release” di PT GI Halaman khusus di situs Garuda
Indonesiayang memuat rencana bisnis PT GI.3.
Akun Media Sosial
• Twitter(www.twitter.com/IndonesiaGaruda)
• Facebook (www.facebook.com/ PT.GarudaIndonesia)
• YouTube4.
Inlight Magazine “Colours”. Majalah khusus yang didistribusikan di
seluruh penerbangan Garuda Indonesia, baik domestik maupun internasional.
D.Landasan Penerapan CSR dan PKBL
Dalam pelaksanaan CSR dan PKBL, Garuda Indonesia senantiasa berpedoman
padaketentuan dalam berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku berikut
ini:1.
17. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Garuda Indonesia Terbatas2.
Undang-Undang No. 8Tahun 1999mengenai Perlindungan Konsumen3.
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan4.
Permen BUMN No. PER-03/MBU/12/2016 19 Desember 20165.
Permen BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 20156.
Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77Tahun 2011 tentang Tanggung
JawabPengangkut Angkutan UdaraSelain itu landasan regulasi di atas, Perseroan
juga merumuskan dan menjalankanaktivitas CSR-nya dengan mengacu pada standar
ISO 26000 yang berisi tentang panduan
14
praktik-
praktik tanggung jawab sosial dalam aspek akuntabilitas, transparansi, perilak
u etis, penghormatan kepada kepentingan stakeholder, kepatuhan pada hukum, peng
hormatan padanorma perilaku internasional, dan penegakan hak asasi manusia.
Visi dan Misi CSR
Untuk terus mewujudkan tumbuh kembang yang berkualitas dan memenuhi
harapanseluruh pemangku kepentingan, Perseroan melandaskan implementasi
tanggung jawabsosialnya dalam visi dan misi berikut ini.Visi: Menjadi pengelola
Corporate Social Responsibility yang efektif dan tepat guna sehinggamemberikan
dampak positif terhadap masyarakat, lingkungan, dan perusahaan.Misi: Berkomitmen
dalam pemberdayaan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat diIndonesia melalui
program berkelanjutan yang inovatif.
V. HASIL PENELITIAN
Dari pembahasan mengenai niali etika bisnis dan budaya yang tumbuh dalam
manajemenPT GI, dapat kita lihat bahwa PT GI sudah sesuai aturan dan prinsip nilai
etika bisnis
yang baik. Berbagai macam bentuk pengelolaan PT GI telag ditempuh demi dapat me
mberikansemua pihak yang bersangkutan, baik itu internal maupun
eksternal.Manajemen kelayakan udara dilakukan untuk dapat melayani masyarakat
18. dalam maupunluar negeri dengan cara yang professional dan berkualitas. Keandalan
keberangkatan armadadilakukan guna mengurangi tingkat dispatch reliability.
Selain itu, dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan praktik GCG,
PT GI telah merumuskan kebijakan terkaitkode etik berupa Pedoman Etika Bisnis
dan Etika Kerja yang berperan sebagai pedomanstandar sikap dan perilaku dalam
pelaksanaan segenap aktivitas bisnis sekaligus pencapaianvisi dan misi PT GI.Salah
satu budaya perusahan yang telah melekat adalah budaya ”SINCERITY”
dimana budaya tersebut diharapkan menjadi panduan bagi seluruh insan
PT GI dalam melaksanakantugas dan tanggung jawabnya dalam usaha mencapai
tujuan strategis yang telah ditetapkan.Terdapat juga beberapa program untuk
mengendalikan gratifikasi, program
pencegahan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), dan telah melekatnya bua
daya keterbukaanguna memudahkan komunikasi dan akses untuk para pemangku
kepentingan. Selain itu, PTGI juga menjalankan program CSR guna dapat
memberikan dampak positif terhadapmasyarakat, lingkungan, dan perusahaan.
19. Kesimpulan
Etika bisnis sangatlah diperlukan oleh perusahaan dan setiap individu di dalam
perusahaan,guna dapat mencapai visi dan misi perusahaan. Perusahaan yang ingin
pencapai kestabilan bisnis dan dapat berkompetisi adalah perusahaan yang
menjunjung tinggi etika bisnis. KarenaPerusahaan yang memiliki komitmen yang
tinggi dalam menjaga etika bisnisnya akanmemiliki konsumen yang cenderung loyal
sehingga visi dan misi perusahaan akan lebihmudah dicapai.
Saran
Lebih diperketatnya aturan dan kontrol serta evaluasi dari pemerintah dalam
proses penerapanetika bisnis yang baik dalam setiap perusahaan di Indonesia, baik
itu perusahaan milik dalamatau luar negeri. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa
masih terdapat banyak perusahaanyang menurut masyarakat luas, telah memberikan
dampak buruk bagi masyarakat,lingkungan, dan negara. Tentunya hal tersebut
sangan bertolak belakang dengan etika bisnisdan norma-norma yang ada. Oleh
karena itu, peran pemerintah, serta didukung olehmasyarakat, sangat penting bagi
kelancaran penarapan etika bisnis di Indonesia.
Jakarta, 03 Desember 2018
Mayang Sari
20. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen :
Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta.
http://www.academia.edu/23350002/KEAMANAN_SISTEM_INFORMASI_PADA
_PERUSAHAAN_PERTAMINA_EP_REGION_JAWA
https://garudacyber.co.id/artikel/900-kelebihan-dan-kekurangan-manajemen-
sistem-informasi-terhadap-organisasi-maupun-perusahaan
https://blingjamong.wordpress.com/2013/11/18/1-1dampak-positif-dan-negatif-
teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-bidang-pendidikan-pemerintah-dan-
ekonomi/
https://www.len.co.id/tata-kelola-perusahaan/standar-etika-usaha-dan-tata-
perilaku/
http://www.academia.edu/34861008/PENERAPAN_NILAI_ETIKA_BISNIS_Studi
_Pada_PT_Garuda_Indonesia_Tbk_Periode_2016_Makalah_ini_dibuat_untuk_mem
enuhi_salah_satu_tugas_mata_kuliah_Business_Ethics_and_Good_Governance