Dokumen tersebut berisi kebijakan pokok perusahaan PT. SUCOFINDO yang mencakup integritas bisnis, standar akuntansi, sistem pengendalian internal, auditor eksternal, larangan praktik monopoli, rencana jangka panjang, manajemen risiko, ketenagakerjaan, pengadaan barang/jasa, pengelolaan aset, dan sektor-sektor bisnis yang mencakup mineral, migas, pertanian, industri dasar dan kimia, serta aneka industri
2. Living Live On My Own Terms
Simple | Smart | Smile
MOTTO:
Kamu adalah komputer paling luar biasa yang pernah ada di dunia ini.
Bekerjalah dengan cepat seperti perangkat keras.
Jangan pernah mendelete pengalaman yang penting dalam hidupmu.
“Teruslah Belajar, karena dunia tidak membutuhkan
orang yang bodoh”
3. 3.1.1 KEBIJAKAN POKOK PERUSAHAAN.
A. UMUM.
1. Integritas Bisnis.
PT. SUCOFINDO (PERSERO) dalam melakukan berbagai
kegiatan bisnisnya selalu berlandaskan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan etika bisnis yang baik. Dan untuk
menjaga integritasnya, PT.SUCOFINDO (PERSERO) mewajibkan
seluruh Insan PT.SUCOFINDO agar dalam melakukan aktivitas
bisnis selalu berlandaskan nilai-nilai perusahaan yaitu integritas,
fokus kepada pelanggan, inovasi, kerjasama dan peduli.
4. INTEGRITAS BISNIS DAPAT DILAKUKAN DENGAN MENGACU PADA:
a. Budaya Perusahaan sehat b. Pencapaian sasaran
mutu, waktu dan
biaya.
2. Standar Akuntansi Perusahaan.
Semua kebijakan dan peraturan-peraturan PT.SUCOFINDO
yang berkaitan dengan akuntansi, mengacu dan memenuhi ketentuan
dalam Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pemenuhan
PSAK tersebut dilakukan pada penyajian Laporan Keuangan
Perusahaan dalam neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, yang diungkapkan secara transparan dan
wajar, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. PENERAPAN SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI DAN PENGAWASAN:
Otomasi informasi rutin dan terkini untuk kajian/analisis
pengendalian biaya.
Pengendalian biaya usaha pada sektor produksi dengan
memperhatikan faktor resiko.
Optimalisasi penggunaan sumberdaya dengan menjadikan Pegawai
sebagai mitra Perusahaan yang berharga.
Sistem Pengawasan pada bidang financial audit dan operation audit
dengan cara 3E (Ekonomis, Efisien dan Efektif) dan 2K (Ketaatan
dan Keuangan).
Memperbaiki kebijakan akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai
dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
6. PT SUCOFINDO (PERSERO) menetapkan dan memelihara
sistem pengendalian internal untuk mengamankan investasi dan
aktiva dengan mengacu pada prinsip 3E (Ekonomis, Efisien dan
Efektif) dan 2K (Ketaatan dan Keuangan) meliputi: pemantauan,
pengukuran, evaluasi, tindak lanjut hasil evaluasi dan monitoring
hasil tindak lanjut.
3. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL.
Sistem pengendalian internal tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Lingkungan pengendalian internal dalam Perusahaan yang
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur yang terdiri dari:
a) Integritas, nilai etika dan kompetensi Pegawai.
b) Filosofi dan gaya manajemen.
c) Cara yang ditempuh manajemen melaksanakan kewenangan
dan tanggungjawab.
d) Pengorganisasian dan pengembangan sumberdaya manusia.
e) Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.
7. b. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu
suatu proses untuk:
a). Mengidentifikasi.
b). Menganalisis.
c). Menilai pengelolaan risiko yang relevan.
c. Aktivitas pengendalian dalam perusahaan yaitu tindakan-tindakan
yang dilakukan dalam :
a). Kewenangan.
b). Otorisasi.
c). Verifikasi.
d). Rekonsiliasi.
e). penilaian prestasi kerja.
f). pembagian tugas dan keamanan terhadap berbagai aset Perusahaan
mengenai kegiatan :
a). Operasional.
b). Finansial.
c). Ketaatan.
d). Kepatuhan.
8. e. Monitoring, yaitu proses penilaian atau pemantauan terhadap
kualitas sistem-sistem pengendalian internal, termasuk fungsi
internal audit pada setiap tangkat dan unit yang ada di dalam struktur
PT. SUCOFINDO, sehingga dapat dilaksanaan secara optimal.
4. Auditor Eksternal.
Kebijakan PT SUCOFINDO (PERSERO) atas Auditor Eksternal
ditetapkan sebagai berikut:
a) Auditor Eksternal harus ditunjuk oleh RUPS dari calon yang
diajukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan usulan Komite Audit.
b) Hubungan kerja dengan Auditor Eksternal dituangkan dalam
kontrak perjanjian kerja.
c) Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan Perusahaan
dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama untuk 6
(enam) tahun buku berturut -turut dan oleh seorang Akuntan Publik
paling lama untuk 3 (tiga) tahun berturut – turut.
9. B. KHUSUS.
1) Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat.
Dengan harapan terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan usaha PT SUCOFINDO (PERSERO) mendukung upaya-
upaya untuk memerangi praktik monopoli dan persaingan usaha
yang tidak sehat sesuai dengan undang-undang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha yang Tidak Sehat.
2) Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) adalah rencana
strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai oleh Perusahaan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun. Direksi wajib menyusun RJPP dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan produktivitas Perusahaan.
3) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan
penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang
wajib disusun oleh Direksi.
10. 4) Manajemen Risiko.
Peningkatan persaingan usaha jasa menjadikan Perusahaan
semakin menyadari pentingnya menerapkan manajemen risiko yang
terintegrasi. Penerapan ini dapat menjadikan Perusahaan lebih
memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai
risiko termasuk risiko yang ekstrim.
5) Ketenagakerjaan.
Kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya manusia,
seperti prosedur promosi, demosi, mutasi, pendidikan dan pelatihan,
jaminan sosial, kesehatan maupun reward and punishment
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip yang telah disepakati
dalam Perjanjian Kerja Bersama dan mengacu Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
6) Benturan Kepentingan dan Perlakuan Istimewa.
Benturan kepentingan dan perlakuan istimewa berdampak
pada pengambilan keputusan yang tidak obyektif serta adanya
pertimbangan komersial yang bukan untuk kepentingan Perusahaan
semata
11. 7) Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance).
Pengelolaan Teknologi Informasi (IT) di Perusahaan dtujukan
sebagai dasar aplikasi yang mampu mewujudkan komunikasi dan
informasi yang menunjang kebutuhan bisnis Perusahaan.
Kehandalan teknologi informasi dapat menyediakan jasa dan
layanan yang mampu bersaing dimasa yang akan datang.
8) Hukum.
Perusahaan melakukan proses hukum untuk menjamin
legalitas, kepatuhan bisnis Perusahaan atas peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan untuk menjamin kelangsungan usaha
Perusahaan yang berlaku.
9) Pengembangan Perusahaan.
Kegiatan pengembangan diarahkan pada kegiatan usaha yang
prospektif, inovatif, feasible dan memberikan nilai tambah dan daya
saing Perusahaan dengan tetap mempertimbangkan prinsip sadar
biaya dan skala prioritas.
12. 10) Pengelolaan Keuangan.
Keuangan Perusahaan harus dikelola secara profesional dengan
mempertimbangkan risiko serta menggunakan prinsip kehati-hatian,
dan mencerminkan pengelolaan aktiva dan kewajiban yang
seimbang.
11) Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bagian dari
visi Perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi kepentingan
dalam rangka terciptanya sinergi yang baik, dan tumbuh bersama.
12) Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan.
Kebijakan Perusahaan dalam melaksanakan K3L:
a) Membangun landasan kepatuhan sejalan dengan hukum dan
peraturan K3 dan perlindungan lingkungan.
b) Mengutamakan perbaikan berkelanjutan atas berbagai aspek
yang berkaitan dengan kinerja K3 dan pelestarian lingkungan.
c) Menetapkan dan pengkajian sasaran, penilaian dan pelaporan
kinerja K3 dan pelestarian lingkungan dengan menerapkan best
practices yang tepat pada situasi setempat.
13. 13) Pengadaan Barang/Jasa.
Kegiatan usahanya senantiasa menjaga terciptanya persaingan
yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dengan menjunjung prinsip-prinsip efektif dan efisien.
14) Pengelolaan Aset.
Kebijakan Perusahaan dalam pengelolaan aset:
a) Memiliki rencana kerja dan mekanisme pemeliharaan aset
secara terjadwal untuk menjaga keamanan, kehandalan dan
ketertiban administrasi aset.
b) Mengusahakan agar setiap aset yang dimiliki memiliki
dokumen legal yang menunjukkan kepemilikan yang sah atas
aset tersebut.
14. 15) Pengelolaan Dokumen atau Arsip Perusahaan.
Kebijakan Perusahaan dalam pengelolaan dokumen/arsip
Perusahaan:
a) Meliputi seluruh dokumen/arsip Perusahaan terutama
pengamanan terhadap dokumen/arsip yang sifatnya umum,
biasa, penting dan rahasia.
b) Membuat kebijakan mengenai dokumen/arsip Perusahaan yang
dapat disusutkan atau dimusnahkan berdasarkan ketentuan yang
berlaku dan secara berkala.
16) Keterbukaan Informasi Perusahaan.
Mengungkapkan informasi sesuai relevansi dan peraturan yang
berlaku secara tepat waktu dan akurat.
17) Pemasaran.
Untuk mendukung sistem pemasaran, Perusahaan
mengembangkan sistem informasi pasar yang terintegrasi antara
Kantor Pusat, SBU, Divisi, SPI, Unit PKBL, Unit Risiko, Cabang,
dan Unit Pelayanan sehingga memungkinkan pengambilan keputusan
secara cepat dan tepat.
15. 3.2.1 Proses Kegiatan Pengolahan Arsip PT. SUCOFINDO.
Pengelolaan arsip menyangkut teknik dan tahap-tahap yang
harus dilaksanakan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan arsip.
Prosedur pengelolaan arsip inaktif meliputi kegiatan pemindahan
arsip inaktif, menentukan kapan arsip inaktif dapat dipindah,
menentukan arsip yang akan dipindah, menyiapkan arsip yang
akan dipindah serta menyiapkan ruang simpan arsip.
16. Penataan dan penyimpanan
arsip inkatif dilakukan
melalui prosedur sebagai
berikut:
Arsip Tekstual / Arsip Kertas.
a) Identifikasi Arsip.
b) Pendeskripsian.
c) Pembungkusan Arsip.
d) Manuver Fisches.
e) Penomoran Difinitif.
f) Daftar Pertelaan Arsip.
g) Penataan Fisik Arsip.
h) Pelabelan Boks.
i) Penetapan Boks dalam
Rak.
Arsip Non Tekstual.
a) Arsip Sound Recording.
b) Arsip Kearsitekturan
c) Arsip Video
18. 2. SEKTOR MINERAL.
PT. SUCOFINDO mendukung industri pertambangan
dan penggalian melalui jangkauan yang luas dengan layanan
lengkap, meliputi kegiatan Inspeksi, Supervisi, Pengujian dan
Konsultasi di tambang Mineral, Produk Batuan, Beton dan
Tanah. Seiring perkembangan zaman PT. SUCOFINDO
(Persero) melakukan langkah inovatif dan kreatif serta
menawarkan jasa-jasa berbasis kompetensi yang berkaitan
dengan industri pertambangan Mineral, Produk Batuan, Beton
dan Tanah.
19.
20. 3. SEKTOR MIGAS.
Investasi di sektor minyak dan gas meliputi kegiatan
eksplorasi, eksploitasi, pengilangan, pengangkutan dan
pemasaran produk-produknya. Selain peranannya sebagai salah
satu sumber energi utama, minyak dan gas juga merupakan
bahan baku untuk produk kimia, obat-obatan, pelarut, pupuk,
pestisida dan plastik. PT. SUCOFINDO memfasilitasi industri
minyak dan gas dengan jasa-jasa yang terkait dengan kegiatan
dari hulu ke hilir.
21.
22.
23. 5. SEKTOR PERTANIAN
PT. SUCOFINDO menyediakan jasa-jasa dalam
upaya mitigasi risiko, pemenuhan persyaratan mutu,
lingkungan dan K3, serta jasa lain terkait dengan industri
pertanian, mulai tahap pra-investasi sampai dengan
perdagangan domestik dan internasional.
24.
25. 6. SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA.
Industri Dasar dan Kimia mencakup perubahan bahan
organik dan non organik mentah dengan proses kimia dan
pembentukan produk. Produk akhir yang dihasilkan bertujuan
untuk meningkatkan pertumbuhan perdagangan domestik
maupun internasional dalam menunjang pembangunan di
bidang manufaktur, pertanian, infrastruktur dan real estate.
Dukungan dari pihak ketiga yang independen sangat
diperlukan untuk memberikan Pemastian atas kesesuaian
barang yang diperdagangankan atau barang yang dikirim
meliputi mutu dan berat serta aspek-aspek yang lain.
26.
27. 7. SEKTOR ANEKA INDUSTRI.
Aneka industri, yaitu industri yang menghasilkan
beragam kebutuhan konsumen. Contoh: Mesin, Alat Berat,
Tekstil, Garmen, Kabel, Komponen Otomotif, Alas Kaki,
Elektronik dan lainnya.
28.
29. 8. SEKTOR INDUSTRI BARANG DAN KONSUMSI.
Sektor industri barang dan konsumsi merupakan
sektor yang memproduksikan kebutuhan sehari-hari
masyarakat umum. Contoh: makanan, minuman, produsen
tembakau, farmasi, kosmetik, peralatan rumah tangga dan
lainnya.
30.
31. 9. SEKTOR INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI.
PT. SUCOFINDO berpengalaman dalam melakukan
pengawasan pengadaan fasilitas industry. Pemenuhan 4 faktor utama
keandalan bangunan yaitu:
a) Keselamatan.
b) Kesehatan.
c) Kemudahan.
d) Kenyamanan.
Tersebar dalam beberapa bidang yaitu:
a) Bidang Struktur.
b) Sistem Mekanikal.
c) Sistem Kelistrikan.
d) Sistem Proteksi Kebakaran.
e) Kegiatan Verifikasi.
f) Kegiatan Inspeksi.
32.
33. 10. SEKTOR PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI.
Sektor yang bergerak di bidang Perdagangan, Jasa dan
Investasi, meliputi retail hingga wholeseller, Wisata, Restoran,
Hotel, Periklanan, Pencetakan, Perawatan Kesehatan, Komputer,
Perusahaan Investasi dan lainnya. Sektor ini merupakan sektor
yang kuat karena merupakan kebutuhan umum masyarakat
sehari-hari.
34.
35. 11. SEKTOR KEUANGAN.
Sektor keuangan terdiri dari berbagai macam
industri mulai dari perbankan, asuransi, pembiayaan,
perusahaan efek dan lain sebagainya. Sektor ini merupakan
darah dari ekonomi karena pusat tempat arus uang berputar.
Sektor ini berisiko besar terhadap krisis terutama sektor
perbankan. Banyak bank dan lembaga keuangan yang
bangkrut ketika terjadi krisis. Namun ketika ekonomi
menggeliat sektor ini mendapatkan keuntungan yang baik.
36.
37. 12. SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE.
Sektor ini adalah sektor yang terus bertumbuh karena
bisnisnya merupakan kebutuhan utama setiap orang, bisnis ini
mencakup kegiatan sewa menyewa, jual beli Property, real estate dan
gedung, PT. SUCOFINDO menyediakan jasa diantaranya: Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Jasa Pengendalian Hama,
Audit Bangunan.
38.
39. 13. SEKTOR BADAN INTERNASIONAL.
Sektor ini mencakup kegiatan Badan Internasional, seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa,
Badan Regional dan lain-lain, termasuk The International Monetary Fund,
The World Bank, The World Customs Organization (WHO), the
Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), the
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC), the European
Communities, the European Free Trade Association dan lain-lain.
PT. SUCOFINDO berperan selaku pihak ketiga yang independen
mampu melakukan Jasa Konsultansi, Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi terhadap barang/komoditas yang perlu disalurkan.