PENJELASAN MENGENAI IMPLEMENTASI / APLIKASI SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN,
selamat membaca, semoga bermanfaat, saya mohon maaf jika ada yang salah.
sekian & terima kasih.
Mayang Sari
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Tugas sim, mayang sari, yananto mihadi putra, sistem manajemen basis data, 2018.
1. “PENJELASAN MENGENAI IMPLEMENTASI / APLIKASI SISTEM
MANAJEMEN BASIS DATA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN”
Bagaimana cara Anda meyakinkan seluruh manajemen perusahaan agar segera
menerapkan DBMS dalam setiap aktifitas rutin perusahaan berdasarkan peranan
dan fungsi dari DBMS itu sendiri!
dengan cara menjelaskan bahwa DBMS mempunyai beberapa keuntungan seperti :
a. Mengurangi pengulangan data.
b. Mencapai independensi data.
c. Mengintegrasikan data dari beberapa file.
d. Mengambil data dan informasi secara cepat.
e. Meningkatkan keamanan.
dan memiliki manfaat seperti :
1. Mengurangi redundancy, data yang sama pada beberapa aplikasi cukup
disimpan sekali saja.
2. Integrity, data tersimpan secara akurat.
3. Menghindari inkonsisten, karena redundancy berkurang, maka update data jadi
lebih efisien.
4. Penggunaan data bersama, data yang sama dapat diakses oleh beberapa user
pada saat bersamaan.
5. Menyangkut keseragaman penyajian data.
2. 6. Menyeimbangkan kebutuhan, dapat ditentukan prioritas suatu operasi, misal
antaraupdate dengan retrieval.
Jelaskan pula bahwa kebradaan DBMS bukan merupakan sebuah ancaman yang
serius bagi sumber daya manusia yang ada, namun keberadaan DBMS sebagai
pendukung kinerja dar sumber daya manusia itu sendiri!
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, DBMS adalah singkatan dari Database
Management System yang mana merupakan sebuah sistem yang digunakan dalam
proses pengelolaan data yang ada pada database dengan metode komputerisasi.
DBMS adalah suatu sistem yang bertanggung jawab dalam melakukan pengolahan
data dalam database sehingga menjadi sebuah informasi.
Jika istilah ini diartikan berdasar kepanjangan yang ada, maka DBMS adalah
suatu sistem yang memanajemen basis data. Dengan kata lain, DBMS adalah sebuah
perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola sekumpulan data yang tersimpan
dalam database dengan cara memanggil query (kueri) atas basis data tersebut.
DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah
besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan
dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
Keberadaan DBMS memungkinkan seorang user sistem informasi untuk dapat
melakukan pengolahan data dengan mendefinisikan, memelihara, membuat, dan
menyediakan akses kontrol terhadap data-data tersebut. Sistem DBMS ini pada
dasarnya terdiri dari berbagai perintah yang terekam menggunakan sistem
komputer untuk digunakan sebagai media proses penyimpanan dan pemeliharaan data
3. operasional pada suatu organisasi, sehingga data-data tersebut dapat menjadi
informasi yang optimal guna keperluan dalam pertimbangan pengambilan keputusan.
Dengan adanya DBMS selain lebih efisien juga dapat digunakan media untuk
membangun interface atau tatap muka yang simpel oleh para user. Bentuk tatap
muka yang dibangun umumnya adalah dalam bentuk tabel atau relasi. Biasanya
diperlukan suatu Bahasa atau perintah khusus untuk mengelola database baik oleh
admin maupun pengguna umum.
Perlu untuk diketahui, sebelum adanya sistem manajemen basis data atau
DBMS data disimpan dalam bentuk file berupa text yang ada pada sistem operasi.
Penggunaan penyimpanan data seperti ini yaitu dalam bentuk file hingga saat ini
masih digunakan dalam beberapa software.
Seperti halnya DBMS, penyimpanan data dalam bentuk file memiliki kelebihan
dan kekurangan. Salah satu kelebihan penyimpanan data dalam bentuk ini dinilai
lebih optimal apabila data yang tersimpan berukuran kecil, seperti untuk menyimpan
data password pada sistem operasi Unix.
Selain dalam bentuk file, data juga biasa disimpan dalam suatu program
pembantu seperti spreadsheet. Penyimpanan data dalam spreadsheet mampu
menutupi kelemahan dari penyimpanan data dalam bentuk file, dengan menggunakan
metode penyimpanan ini proses pengolahan data menjadi sedikit lebih cepat.
Namun, kedua metode di atas masih mempunyai beberapa kelemahan, dimana
diantara kelamahan tersebut tergolong kepada permasalahan yang fatal karena
menyangkut masalah manajemen dan keamanan data. Untuk itulah lalu diperlukan
sebuah software khusus untuk melakukan pengolahan data dalam database, yaitu
software sistem manajemen basis data (SMDB) atau DBMS.
4. Untuk dapat mengakses DBMS (Database Management System) user harus
menggunakan bahasa database, bahasa database terdiri dari beberapa intruksi yang
digabungkan sehungga dapat diproses oleh DBMS. Perintah atau intruksi tersebut
umumnya ditentukan oleh user, adapaun bahasa yang digunakan dibagi kedalam 2
(dua) macam diantaranya sebagaimana di bawah ini:
· DDL (Data Definition Language)
DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk
menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL (Data Definition
Language) dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun
mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah
definisi dari DDL.
· DML (Data Manipulation Language)
DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk
memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti
penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada seuatu
basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML.
FUNGSI DBMS
Seperti yang sudah dijelaskan, DBMS memiliki kegunaan atau fungsi sebagai sistem
yang mengatur ataupun mengelola data yang ada pada database. Sebelumnya juga
sudah dijelaskan bahwa suatu DBMS dapat berupa tampilan atau interface yang
dibuat sedemikian rupa sehingga baik admin maupun user dapat melakukan
pengelolaan database dengan lebih efektif. Diperlukan juga suatu standard atau
Bahasa khusus yang dapat digunakan, bisa berupa tools pada software atau bahkan
script manual.
5. Fungsi lain yang dapat diperoleh dari adanya DBMS adalah menjadi file
manager atau biasa disebut media pengelolaan file khusus. Dari segi keamanan juga
pastinya lebih terjamin karena data dapat disimpan secara permanen di sistem
komputer yang kita gunakan. Namun wajib diingat juga penggunaan komputer
sebagai media pengelolaan database juga membutuhkan suatu soft skill khusus dan
wajib dipahami lebih mendalam.
Mengingat betapa pentingnya penggunaan DBMS di hampir segala bidang
maka tidak mengherankan jika mulai banyak ditemui pembelajaran mengenai bidang
DBMS. Bisa di pendidikan formal maupun kursus untuk menjadi seorang admin
database. Hal ini bertujuan agar semakin mengoptimalkan peran DBMS dalam
pengelolaan database baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari – hari.
Database dan basis data merupakan salah satu master data, dimana semua
data tersimpan dalam satu harddisk yang biasanya merupakan komputer sever. Basis
data biasanya berbentuk lajur dan juga kolom tabel, yang sangat berguna. Disinilah
DBMS memegang peran dan juga fungsinya dalam mengatur dan juga
mengaplikasikan database agar bisa berguna bagi usernya. Berikut ini adalah
beberapa fungsi utama dari DBMS:
· Mengintegrasikan Data Pada Basis Data ke Komputer Client
Salah satu fungsi utama dari DMS adalah melakukan proses integrasi dari database
atau basis data ke dalam komputer client atau user. Jadi semua data yang terdapat
pada database di dalam server bisa tersaji di dalam komputer client, dan bisa
dilakukan pengaksesan informasi.
6. · Mengupdate Basis Data
DBMS juga dapat digunakan untuk melakukan proses update atau
pemutakhiran dari data. Jadi kita sebagai user tidak perlu membuka database atau
basis data kita, cukup dengan menggunakan software yang mendukung DBMS, maka
user dapat dengan mudah melakukan proses updating ataupun editing data yang
tersimpan di dalam database / basis data.
· Melakukan Retrieval Basis Data
Retrieval merupakan suatu proses pemanggilan yang bisa dilakukan untuk
memanggil data tertentu untuk kepentingan pengambilan informasi. User dapat
melihat informasi dari database dengan melakukan retrieval data dengan
menggunakan DBMS dengan mudah dan juga lebih cepat untuk dilakukan.
· Membantu User Mengakses Basis Data
User juga terkadang membutuhkan akses terhadap basis data atau database.
Karena itu, dengan menggunakan DBMS, user bisa mengakses basis data alais
database yang tersediam tanpa perlu membuka file database. Cukup dengan
menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dengan DBMS, maka data yang
dibutuhkan user akan muncul.
· Melihat Proses Transaksi yang Berjalan
Bagi kita yang mengelola sebuat toko, terutama toko online dan juga toko
offline dengan kasir yang terkomputerisasi, maka DBMS memegang fungsi yang
penting. DBMS dapat membantu kita mengecek segala macam transaksi yang sudah
dan juga sedang berjalan, yang terekam dan masuk ke dalam database toko atau
perusahaan kita.
7. · Melakukan Recover Basis Data yang Mengalami Gangguan
Ketika user memiliki kerusakan data pada database atau basis data, maka
user juga bisa menggunakan DBMS untuk melakukan recovery data. DBMS dapat
membantu memperbaiki data yang rusak, memutakhirkan data, serta melakukan
pengeditan dan perubahan data yang tersimpan dalam database.
· Melakukan Analisa Statistic
DBMS juga dapat berfungsi sebagai salah satu mesin penghitung statistic.
DBMS dapat menghitung berapa banyak user yang mengakses file dalam database
kita, melihat file atau data apa saja yang paling sering diakses, sehingga hal ini
dapat membantu kita dalam melakukan manajemen data kita. Apabila kita memiliki
toko online, maka DBMS dapat melakukan perhitungan, produk apa yang menjadi
best seller, keuntungan hari ini, kerugian, serta total pemasukan dalam satu hari.
· Memonitoring Data
DBMS juga berfungsi untuk membantu melakukan monitoring data. Segala
transaksi yang dilakukan akan terekam oleh DBMS, sehingga apabila terdapat suatu
transaksi atau akses yang mencurigakan, kita akan segera mengetahuinya berkat
DBMS, seperti seseoranga yang mungkin ingin melakukan hackin dan mencuri data–
data kita.
1. DATABASE
A. 1. Pengertian Database.
Database terdiri dari dua penggalan kata yaitu “data” dan “base” yang artinya
berbasiskan pada data. Secara konseptual database memiliki arti sebuah koleksi
atau kumpulan data yang saling berhubungan, disusun menurut urutan tertentu
secara logis sehingga menghasilkan informasi.
8. Martin (dalam Sutabri, 2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu
kumpulan data yang terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-
sama pada suatu media, tidak terulang (controlled redundancy) dan dikontrol dengan
cara tertentu sehingga mudah digunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan
oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa
ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya, dapat ditambah,
diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol. Menurut Gordon C. Everest,
database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared,
terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Menurut C.J.
Date, database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh
sistem aplikasi dari suatu organisasi.
Terdapat data input adalah data yang masuk dari luar sistem, data output
adalah data yang dihasilkan sistem, dan data operasional adalah data yang tersimpan
pada sistem.
Berdasarkan pengertian database dari beberapa tokoh di atas dapat disimpulkan
bahwa database adalah suatu kumpulan data
Contoh database yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah nomor telepon
pelanggan disimpan di banyak tempat, apakah itu di file pelanggan, di file alamat,
atau dilokasi yang lain. Anatara file yang satu dengan yang lainnya tidak saling
berhubungan, sehingga apabila salah seorang pelanggan mengganti nomor telepon
dan Anda hanya mengganti di file pelanggan saja akibatnya akan terjadi
ketidakcocokan data, karena dilokasi lain masih tersimpan nomor telepon yang lama.
Contoh lain yaitu banyak sekali sebenarnya database yang ada disekeliling kita,
seperti ATM sebagai tempat untuk mengambil dan mentransfer uang yang dapat
dilakukan dimana saja, membayar rekening telepon atau PDAM yang dapat dilakukan
di berbagai tempat dan registrasi akademik dikampus, dll.
9. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi,
karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan
database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem basis
data ( database system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya
tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Dalam database hal ini tidak boleh dan tidak dapat terjadi karena antara file yang
satu dengan file yang lain saling berhubungan. Jika satu data yang sama Anda ubah,
data tersebut di file yang lain akan berubah juga. Sehingga tingkat
keakuratan/kebenaran data sangat tinggi.
Penamaan database biasanya disesuiakan dengan isinya, misal database
perpustakaan, database perikanan, statistik dan sebagainya. JAMES,F.C at
al. Sistim database adalah sekumpulan database yang dapat dipakai secara
bersama-sama, personal-personal yang merancang dan mengelola database, teknik-
teknik untuk merancang dan mengelola database serta piranti untuk mendukungnya.
Kriteria Database.
Kriteria database meliputi :
Bersifat data oriented, bukan program oriented,
Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah
databasenya,
Dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya,
Dapat memenuhi kebutuhan sistim-sistim baru dengan mudah,
Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda
Kerangkapan data (data redundancy) minimal
10. Arsitektur Database.
Arsitek database terdiri atas tiga tingkatan, extenal, conceptual dan internal.
Tingkatan eksternal menegaskan bagaimana pengguna mengerti pengorganisasi an
dari data, data tunggal dengan berbagai bentuk merupakan tingkatan
eksternal. Tingkatan internal menegaskan bagaimana data secara fisik disimpan dan
diproses dengan sistim komputer, tingkatan internal meliputi biaya,
penampilan, scalability, dan kegiatan operasioal lainnya. Konseptual adalah
tingkatan tidak langsung antara internal dan eksternal.
Komponen Sistem Database
Database sendiri adalah sekumpulan data yang berhubungan dengan secara logika
dan memiliki beberapa arti yang saling berpautan utuh biasanya terdiri dari :
1. Hardware
Hardware merupakan sistem computer actual yang digunakan untuk menyimpan
dan mengakses databse. Dalam sebuah organisasi berskala besar, hardware
terdiri : jaringan dengan sebuah server pusat dan beberapa program client
yang berjalan di komputer desktop.
2. Software beserta utility
Software adalah DBMS yang aktual. DBMS memungkinkan para user untuk
berkomunikasi dengan database. Dengan kata lain DBMS merupakan mediator
antara database dengan user. Sebuah database harus memuat seluruh data
yang diperlukan oleh sebuah organisasi.
11. 3. Prosedur
Bagian integral dari setiap sistem adalah sekumpulan prosedur yang
mengontrol jalannya sistem, yaitu praktik-praktik nyata yang harus diikuti
user untuk mendapatkan, memasukkan, menjaga, dan mengambil data
4. Data
Data adalah jantung dari DBMS. Ada dua jenis data. Pertama, adalah kumpulan
informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi. Jenis data kedua adalah
metadata, yaitu informasi mengenai database.
5. User
Ada sejumlah user yang dapat mengakses atau mengambil data sesuai dengan
kebutuhan penggunaan aplikasi-aplikasi dan interface yang disediakan oleh
DBMS, antara lain adalah
Database administrator adalah orang atau group yang bertanggungjawab
mengimplementasikan sistem database di dalam suatu organisasi
Enduser adalah orang yang berada di depan workstation dan berinteraksi
secara langsung dengan sistem.
Programmer aplikasi, orang yang berinteraksi dengan database melalui
cara yang berbeda.
4. Elemen Sistim Database
Sistim database mempunyai beberapa elemen penting yaitu : database sebagai inti
sistim database, perangkat lunak untuk mengelola database, perangkat keras
sebagai pendukung operasi pengolahan data, serta manusia yang mempunyai peran
penting dalam sistim tersebut. Elemen sistim database dan sub elemen disajikan
pada Tabel 4.1 berikut ini.
12. Tabel 4.1 Elemen dan sub elemen sistim database
No
Elemen
Sistim Database Sub Elemen Sistim Database
1
Database
Elemen utama terdiri atas data
2
Software (perangkat
lunak)
Terdiri dua macam : Database
Management System, DBMS
dan Database Application Software,
DBAS.
3
Hardware (perangkat
keras)
Sub elemen utama : 1) Central
Processing Unit, CPU terdiri atas
: aritmetic & logic unit, ALU; Main
Memory, MU; Control Unit, CU dan
2) Storage Unit, SU
4
Brainware (manusia)
Manusia merupakan elemen penting
dalam sistim database
Sumber : Sutabri (2005), Kroencke at al (2007)
5. Tujuan Sistim Database
Keberhasilan suatu sistim informasi managemen sangat dipengaruhi oleh sistim
database yang merupakan salah satu elemen penyusun sistim tersebut, di mana
semakin lengkap/akurat/mudah menampilkan kembali data-data dalam sistim
database maka semakin meningkatkan kualitas SIM,
13. Tujuan sistim database meliputi :
Penyediaan sarana akses yang fleksibel,
Pemeliharaan integritas data,
Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang tidak legal
Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (share)
6. Manfaat Sistim Database
Penyediaan sarana penggunaan bersama database bertujuan :
Meminimalkan kerangkapan data (redudancy),
Menghilangkan ketergantungan data pada program-program aplikasi,
Menstandarkan definisi elemen data, dan
Meningkatkan produktivitas personil sistim informasi
7. Peranan Sistim Database
Sistim Database dalam suatu Sistim Informasi sangat memegang peranan yang
penting di mana database merupakan salah satu komponen (sub sistim) penyusun
sistim informasi dan keberadannya sangat mutlak, di mana nilai dan kualitas sistim
informasi sangat ditentukan oleh nilai dan kualitas sistim database yang digunakan
untuk menyusun sistim informasi tersebut.
a. Sistim Database sebagai infrastruktur Sistim Informasi.
Sistim database dan sistim pengelolaan database (DBMS) berfungsi sebagai
infrastruktur sistim informasi yang dibangun suatu organisasi.
14. b. Sistim database sebagai sarana efektifitas dan efisiensi SIM
Sistim database akan mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi sistim
informasi managemen suatu organisasi yang menggunakannya.
Keefektifannya dapat dilihat dari hal antara lain : data-data disusun dan
disimpan dalam file-file sistim database secara baik dan benar (valid), perangkat
lunak yang digunakan telah diuji kehandalannya (akurat dan benar) sehingga sistim
database mampu memberikan dukungan yang besar ke sistim informasi.
Keefisiennya dapat dilihat dari hal antara lain : sistim database dirancang
dan dibangun untuk bermacam-macam kebutuhan pengguna (user needed), mudah
digunakan (easy to use), dapat dipakai secara terpisah atau bersama-sama oleh
pemakai (ready to use), meminimalkan kerangkapan data (avoiding of redundancy ),
data mudah dimodifikasi (database can be modified), dapat dikembangkan baik
volume maupun struktur (volume or structure can be developped).
8. Pengorganisasian File Sistim Database
Ada beberapa tipe pengorganisasian file database :
Susunan berurutan (sequential ),
Indeks berurutan (indexed sequential),
Secara acak (random),
Diindeks secara acak (indexed random)
Tujuan pengorganisasian file database :
Menyediakan sarara pencari record bagi pengolah data, seleksi dan
penyaringan data,
Memudahkan penciptaan atau pemeliharaan file
15. Pengorganisasian file database harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data,
Kecepatan akses/efisiensi akses
Efisiensi penggunaan media penyimpanan
9. Penyimpanan File Database
a. Jenis Penyimpan File Sistim Database
Piranti Akses Serial (Sequential Access Storage Device, SASD),
Ciri-ciri piranti sbb : proses pembacaan rekaman harus berurutan, tidak
ada pengalamatan, data disimpan dalam blok-blok, proses write hanya bisa
dilakukan sekali saja, kecepatan akses data sangat tergantung pada : kerapatan
pita, kecepatan pita, lebar celah/ gap antar blok
Piranti Akses Langsung (Direct Access Storage Device, DASD),
Ciri-ciri piranti ini sbb : pembacaan rekaman tidak harus berurutan, mempunyai
alamat, data dapat disimpan dalam karakter atau blok, proses penulisan dapat
dilakukan beberapa kali.
b. Metoda Penyimpanan File Sistim Database.
SEQUENTIAL , ciri-ciri meliputi : rekaman disimpan berdasarkan suatu kunci,
pencarian rekaman tertentu dilakukan record demi record sesuai kuncinya,
rekaman ini dapat digunakan apabila pengolahan terhadap database bersifat
periodik dan menyeluruh,
RANDOM, ciri-ciri meliputi : kunci rekaman ditransformasikan ke alamat
penyimpan dalam media fisik secara acak, menimbulkan permaslahan yaitu
16. adanya alamat yang muncul beberapa kali dan ada alamat yang tidak pernah
muncul, dapat ditanggulangi dgn overflow location
INDEXED SEQUENTIAL ,metoda ini mempunyai ciri-ciri sbb : merupakan
gabungan antara sequentiel & random,record disimpan secara berurutan
dengan penggunaan kunci, masing-masing record diberi indeks, pengalamatan
dilakukan secara acak, perlu penyimpanan tambahan yaitu file indeks
B. Tipe Database
Ada beberapa tipe “database” yang dikelompokkan berbasarkan fungsinya dan
secara garis besarnya dibagi atas :
Flat-file Database.
Tipe flat-file database sesuai digunakan apabila jumlah data tidak terlalu
banyak. Pada tipe ininya bahwa data selalu siap apabila diperlukan dan dapat diedit
dengan tangan. Data disusun dalam satu file atau lebih, namun dapat dikatakan
bahwa kita tidak dapat menyimpan data yang lebih kompleks pada flat-file
database. Salah satu permasalahan utama dalam penggunaan flat-file for even
semi-active database adalah bahwa fakta sangat memberi peluang untuk
korupsi. Pada tipe ini tidak ada mekanisme untuk mendeteksi kapan suatu file telah
digunakan atau dimodifikasi,
Relational Database.
Relational databases seperti MySQL, Microsoft SQL Server & Oracle, memiliki
lebih banyak menggunakan struktur logikal dalam penyimpanan data. Tabel dapat
digunakan untuk menampilkan obyek ril, dengan setiap kejadian sebagai
atribut. Contoh, Tabel disebut “books” dapat mempunyai judul kolom, penulis dan
ISBN, yang menjelaskan secara terperinci setiap buku di mana setiap lajur dalam
17. tabel adalah buku baru. “Relation” , hubungan datang dari kenyataan bahwa tabel-
tabel dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, misal penulis buku dapat
dihubungkan dengan tabel “authors” untuk menyediakan lebih banyak informasi
tentang penulis. Salah satu keuntungan utama “relational model” ialah bahwa apabila
database ditujukan untuk efisiensi, tidak akan ada duplikasi berbagai data,
membantu menjaga integritas data. Relational database juga berfungsi untuk
“built-in” yang membantu to retrieve, singkat dan mengedit data dalam berbagai
cara.
Selanjutnya menurut Date (2003) dan Kroenke (2007)
bahwa database dapat dikelompokkan ke dalam 7 tipe yaitu : Operational
database, data warehaouse, analytical database, distributed database, end-user
database, external database, hypermedia database, sedang My Project
Management Expert (2009) menjelaskan bahwa database dapat dikelompokkan ke
dalam 12 tipe : relational database, operational database, database warehouse,
distributed database, end-user database, external database, hypermedia database,
navigational database, in-memory database, document oriented data base, real-time
database, analytical database. Sedangkan Buzzle Com (2010) membedakan tipe
database berdasar tujuan penyimpanan (purpose of storage) dan cakupan data
(scope of data). Selanjutnya dikatakan bahwa berdasarkan tujuan penyimpanan,
database dikelompokkan ke dalam 7 kelas yaitu : analytical database, operational
database, data warehouse, distributed database, end-user database, external
database, hypermedia database, dan berdasarkan cakupan
data, database dikelompokkan 3 tipe utama yaitu : general interest databases,
discipline specific databases, dan subject specific databases,
18. Uraian tentang tipe database tersebut menurut My Project Management
Expert (2009) dan Ling Liu (2009) adalah sebagai berikut :
Relational Databases, tipe ini sangat umum dari berbagai tipe database di
mana data disimpan dalam tabel yang bervariasi. Setiap tabel memiliki suatu
“key field” yang digunakan untuk melakukan hubungan dengan tabel lain, di
mana semua tabel dihubungkan dengan lainnya melalui beberapa “key fields”
; Tipe database seperti ini secara ekstensif digunakan diberbagai industri,
contoh Relational database antara lain : Oracle, Sybase and Microsoft SQL
Server.
Operational Databases, tipe ini digunakan untuk menyimpan data operasi
harian organisasi, mencakup inventory
management, purchases, transctions (transaksi)
dan financials (pembiayaan). Semua data dikumpulakan dalam database yang
biasanya diberi berbagai nama seperti database operasi/produksi, database
subyek – area (SADB) atau database transaksi. Dalam Operational
Database pada suatu organisasi /instansi juga penting dimasukkan database
pelanggan, database pegawai, inventory database i.e. data detail berapa
produk perusahaan yang memberikan informasi yang baik kepada
pembeli. Database yang disimpan dengan tipe Operational Databasedapat
diubah dan dimanipulasi tergantung apa yang diinginkan oleh perusahaan.
Database Warehouses, bahwa secara umum suatu organisasi/instansi
menginginkan penyimpanan data dalam beberapa tahun. Pada perusahaan di
Inggeris penyimpanan data lama dapat mencapai enam tahun, di Indonesia,
pada instansi pemerintah data lama disimpan 10 – 20 tahun.
19. Data lama juga dan masih merupakan sumber informasi yang penting melalui
analisis dan perbandingan data lampau dan data saat ini mempermudah
menentukan “key trend” yang berjaya. Semua data tahunan terbut disimpan
dalam “Database Warehouse”. Data yang disimpan telah diskrening,
pengeditan, dan pengintegrasian dan tidak memerlukan terlalu banyak lagi
pengeditan atau alterasi. Pada tipe penyimpanan data seperti, spesifikasi
perangkat lunak (software requirement specification (SRS) yang dibutuhkan
telah disetujui pada perencanaan kualita proyek (projet quality plan);
Distributed Databases, bahwa banyak organisasi atau perusahan yang
memiliki banyak lokasi kantor, manufacturing plants, kantor regional, kantor
cabang, dan satu kantor pusat yang secara geografis letaknya
berbeda. Setiap dari kelompokkerja tersebut kemungkinan memiliki database
tersendiri yang secara bersama membentuk database organisasi atau
perusahaan. Tipe database seperti dikenal sebagai : Distibuted Database.
End- User Databases, bahwa di sana ada perbedaan ketersedian data pada
lokasi kerja dari semua pengguna akhir pada banyak
organisasi/instansi. Setiap lokasi kerja merupakan suatu database skala kecil
tersendiri yang termasuk data in spreadsheets, presentation (penyajian), word
file, note pads dan download files. Semua yang seperti database kecil (small
databases) membentuk suatu tipe database yang disebut : End-User
Database.
External database, bahwa diluar organisasi tersedia banyak sekali
informasi yang kemungkinan dibutuhkan oleh organisasi/instansi. Semua
database di luar organisasi yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan
tetapi dengan akses terbatas (pendaftaran) disebut : External Database.
20. Hypermedia Database, bahwa umumnya website memiliki berbagai halaman
media interkoneksi yang dapat meliputi : teks, vidio clips, audio clips, fotografi
dan grafik. Semua itu disimpan dan dipanggil dari suatu tempat apabila ingin
membuat halaman web. Semua dari itu secara bersama membentuk
“ Hypermedia Database”
Navigational Database, bahwa navigational database memiliki aemua items
yang referensinya dari obyek lain. Dalam hal ini, satu refensi dapat ke lainnya
atau satu obyek ke obyek lainnya. Pada tipe database ini dapat menggunakan
sistim moderen seperti XPath, seperti yang diaplilakasikan pada pengelolaan
pengaturan lalu lintas udara.
In – Memory Database, bahwa pada tipe ini data disimpan dimemori utama
komputer dengan menggunakan “ disk-based system”, yang cepat dan lebih
reliable dibanding piringan (disk). Tipe ini diaplikasikan pada peralatan
“ telecommunication network”
Document-Oriented Database, bahwa tipe ini berbeda dengan berbagai tipe
yang ada di mana tipe ini berorientasi kepada dokumen. Data disimpan dalam
bentuk “ teks record” dan kadang juga disimpan dalam bentuk tabel.
Real-Time Database, bahwa data ditangai secara tetap mengikuti
perubahan. Contoh, adalah stock market database di mana pengaruh
perubahan nilai (share changes) setiap menit harus diperbaharui dalam “real-
time database”. Tipe database juga dapat digunakan pada analisis bidang
kesehatan dan ilmu pengetahuan, perbankan, akunting, kontrol proses, sistim
reservasi dan sebagainya. Essentialnya bahwa data yang dibutuhkan dapat
diperoleh dengan cepat dan selalu real time.
21. Analytical Database, bahwa tipe ini digunakan untuk menyimpan informasi dari
berbagai tipe database seperti : selected operational databases dan external
databases. Nama lain dari analytical database adalah information databases,
management databases atau multi-dimension databases. Data yang disimpan
dalam suatu “ Analytical Database” digunakan oleh managemen untuk
penggunaan analisa, sehingga penamaannya seperti itu. Data di analytical
database tidak dapat diubah dan dimanipulasi. Pada tipe ini, para analis dapat
bekerja secara langsung, atau mengkreasi secara terpisah analisis database
untuk Online Analytical Processing. Contoh, perusahaan dapat mengambil data
pencatatan penjualan untuk menganalisis keefektifan dari reklame dan promosi
penjualan lainnya pada tingkat agregasi.
1. Struktur Database
Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam
dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk
kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang
menjelaskan bahwa:
1. Kumpulan tabel menyusun basis data,
2. Tabel tersusun atas sejumlah record,
3. Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
4. Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain
untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama
seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
22. b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling
terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari
seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu
tupel dan baris.
c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua
pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
1. Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang
saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang
berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data
pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh
mahasiswa.
2. Model Penyimpanan Database
Penyimpan database bentuk relational tablel/indexes dalam memori atau
disimpan pada hard disk adalah salah bentuk dari berbagai cara penyimpanan yaitu
: ordered/unordered, ISAM, heaps, hash bucklet, logically-blocked files dan B+
trees. Dari berbagai struktur penyimpanan database, B+ trees dan ISAM yang
paling banyak digunakan.
Model Database merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana
pemakai dapat mempergunakan data secara logis. Secara umum dikenal dua model
database : post relational database models dan object database models.
1. Object Databases Model, merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang
menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek
datanya.
23. a. Entity Relationship Model, merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan
antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa dunia nyata terdiri
dari obyek di mana hubungan antar obyek.
b. Semantic Model, model ini hampir sama dengan entity relationship model,
tetapi hubungan antar obyek tidak dinyatakan dengan simbol.
2. Record Database Models, model ini didasarkan pada record untuk menjelaskan
kepada pemakai tentang hubungan logis antar data dalam sistim database.
a. Relational Model, yang menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logis
antar data dalam sistim database dengan mengvisualisasikan kedalam bentuk tabel
yang terdiri baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu (Tabel 4.2).
Tabel 4.2 Contoh Relational Model
Kode Mata Kuliah Nama Matakuliah SKS
IT 051231 Psikologi Kognitif 2
IT 051201 Psikologi Anak Khusus 2
AK 051219 Psikologi Kognitif Sains 2
IT 051212 Penyusunan Skala Psikologi 2
IT 051201 Analisa Jabatan 2
Sumber : Sutabri (2003) dimodifikasi.
24. b. Hierarchycal Model, model ini juga sering disebut “ tree structure atau B+
tree yang menjelaskan kepada pengguna hubungan logis antar data dalam sistim
database dalam bentuk hubungan bertingkat (hierachy). Elemen penyusunnya
disebut “node” yamg dapat berupa data rinci, kumpulan data, atau catatan
data. Tingkatan tertinggi dalam satu hierachi hanya terdapat satu node yang
disebut “ root”. Node pada tingkatan paling hanya boleh mempunyai satu hubungan
dengan node lainnya pada tingkatan yang lebih tinggi yang disebut “ parent”.
Sebaliknya parent dapat mempunyai hubungan lebih dari satu pada node tingkatan
dibawahnya yang disebut “child” dan node yang tidak mempunyai childdisebut
“leaves” . Hubungan antar node dapat berupa balanced tree, unbalanced
tree dan binary tree
c. Network Model,
Network model sering juga disebut sebagai plex model di mana pada model ini
struktur database dapat diuraikan dalam “parent” dan “child” ,
kedudukan child harus selalu lebih rendah dari parent, sebuah child dapat
mempunyai lebih dari satu parent.
D. Keunggulan dan Kelemahan Sistem Database
1. Keunggulan Pemakaian Database
a) Mengurangi kerangkapan data
b) Mencapai independensi data
c) Mengintegrasi data dari beberapa file
d) Mengambil data dan informasi secara cepat
e) Keamanan data terjamin
25. f) Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi
secara batch maupun online pada saat bersamaan
g) Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data apabila ada perubahan data
pada aplikasi yang berbeda-beda
h) Dapat diterapkan standarisasi
2. Kelemahan Pemakaian Database
a) Perangkat lunak yang mahal
b) Dibutuhkan tenaga yang terampil dalam mengelola data
c) Storage (tempat penyimpanan data) yang digunakan besar
d) Kerusakan pada sistem database dapat mempengaruhi departemen lain yang
terkait.
1. DBMS (Database Management System)
a. Pengertian DBMS
Database Management System (DBMS) adalah seperangkat program
komputer yang mengontrol pembuatan, penanganan, dan penggunaan database.
Kroncke at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa Database Management
System (DBMS) terdiri atas perangkat lunak yang mengoperasikan database,
menyediakan penyimpanan, akses, keamanan, back up dan fasiilitas lainnya. Database
Management System ( DBMS) adalah sistem pengorganisasian dan pengolahan data
base pada komputer. Sistem ini dirancang untuk mampu melakukan berbagai data
dengan beberapa referensi data yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai
aplikasi. Database Manajement System (DBMS) merupakan software yang
26. digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang berbasis komputerisasi.
DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan kumpulan data dalam jumlah
besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak menimbulkan kekacauan dan
dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan.
Sistim pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data
yang didukung, seperti “relational database” atau XML, tipe komputer yang
didukung, seperti “server cluster” atau “mobile phone”, bahasa untuk mengakses
database, seperi SQL atau Xquery, penampilan “trade-ofif” seperti “maximum scale
atau “maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup lebih dari kategori
i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan pada DBMS MySQL,
PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle, RDBMS, dBASE,
Clipper, FoxPro dan sebagainya.
b. Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh DBMS adalah:
1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan menyimpan, mengambil dan mengubah
data dalam basis data.
1. Katalog yang dapat diakses pengguna
Menyediakan sebuah katalog yang berisi deskripsi item data yang disimpan dan
diakses oleh pengguna.
1. Mendukung transaksi
Menyediakan mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan
dengan transaksi yang sudah ada atau yang akan dibuat.
27. 1. Melayani kontrol konkurensi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update
secara benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis
data yang sama secara bersamaan.
1. Melayani recovery
Menyediakan mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum
terjadinya kerusakan pada basis data tersebut.
1. Melayani autorisasi
Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya
pengguna yang berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
1. Mendukung komunikasi data
Sebuah DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.
1. Melayani integritas
Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap
terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
1. Melayani kemadirian data
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari
struktur basis data yang sesungguhnya.
1. Melayani utilitas
Sebuah DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.
28. c. Komponen DBMS
1. Query Processor
Komponen yang mengubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke basis
data manager.
1. Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan
konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan. Kemudian database manager memanggil file manager
untuk menyelesaikan permintaan.
2. File manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
1. DML preprocessor
Modul yang mengubah DML embedded ke dalam program aplikasi
Programmers user DBA
d. Komponen RDBMS
Dalam prakteknya, pengelolaan sistim database banyak menggunakan “relational
model” Komponen dari Relational Database Management System yaitu :
Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition
Language (DDL) untuk menetapkan struktur database, Data Control
Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses, dan Data
Manipulation Language (DML) untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,
29. Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang menyediakan metoda
untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan, menjemput hasil dan
sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP, Firebird/Phyton.
SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –
pernyataan DDL, DCL dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler,
optimizer, dan executor),
Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL berhasil atau
gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,
Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential
integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini,
Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali data dari
penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan pemasukan,
backup dan penemuan kembali,
d. Arsitektur DBMS Multi Pengguna
Arsitektur yang biasanya digunakan untuk mengimplementasikan sisitem basis data
yang pengguna, antara lain :
1) Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana
suatu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal komputer. Semua
pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang sama. Terminal untuk
pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing
dihubungkan ke komputer pusat. Terminal tersebut mengirimkan pesan melalui
subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang
bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang sama, pesan dikembalikan
ke terminal pengguna.
30. 2) File Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File
server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun
aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta
file dari file server jika diperlukan. Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai
hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap
workstation meminta data ke file server untuk semua data yang di inginkan oleh
DBMS.
3) Client Server
Client server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam
bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang
membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Server
diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
e. Management Data dalam DBMS
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Dalam maksud yang sama, bisa juga diartikan sebagai sekumpulan informasi
yang disusun sedemikian rupa untuk dapat diakses oleh sebuah software tertentu.
Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan dalam
sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah
database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.
.
31. f. Bahasa dalam DBMS
Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis data) menggunakan bahasa basis
data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS. Bahasa basis data biasanya
terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan sehingga perintah tersebut
akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya ditentukan oleh user. Ada 2
bahasa basis data:
1) Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis data secara keseluruhan.
DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks, ataupun mengubah tabel.
Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2) Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu
basis data seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari
suatu basis data dan pengubahan data di suatu basis data.
g. Tampilan dalam DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah memberikan tampilan kepada pengguna
dalam hal menyampaikan data. Untuk itu dalam DBMS terdapat Level Abstraksi
Data. Level ini berguna untuk menyembunyikan detail atau kompleksitasnya basis
data seperti bagaimana data disempan dan diolah. Sehingga pengguna hanya melihat
tampilan yag dibutuhkan oleh pengguna.
32. 1) Level fisik
Level fisik merupakan level yang paling bawah. Pada level ini memperlihatkan
bagaimana sesungguhnya data disimpan.
2) Level Konseptual
Level ini menggambarkan bagaimana sebenarnya basis dta disimpan dan berhubungan
dengan data lainnya
3) Level View
Level abstaraksi ini hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Pada umumnya
pengguna tidak melibatkan secara langsung sehingga pengguna hanya melihat data
sesuai dengan yang dibutuhkan.
h. Manfaat dan kelebihan Pemakaian DBMS
Manfaat dan Kelebihan DBMS penyimpanan data dalam bentuk DBMS
mempunyaibanyak manfaat dan kelebihan dibandingkan denganpenyimpanan dalam
bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1) Performance yang didapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup
besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk
flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan
efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori.
2) Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi
sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau
kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan
media penyimpanan.
33. 3) Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa
harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke
dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS
4) Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database.
kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan
data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data
disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5) Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada
pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan
keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
Peranan database dan DBMS dalam bidang psikologi
DBMS merupakan software yang digunakan untuk membangun suatu sistem
basis data yang “sempurna”. DBMS harus dapat mengatur basis data tersebut
sehingga dapat tersimpan dengan baik tanpa menimbulkan kekacauan, dapat dipakai
oleh banyak user sesuai dengan kepentingan masing-masing, melindungi dari
gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Banyak program basis data yang sudah sering kita gunakan, misalnya : FoxPro,
Clipper, Access, dan dBASE. Itu merupakan contoh dari DBMS yang digunakan pada
PC dalam skala yang relatif kecil. Dalam skala yang lebih besar, dikenal beberapa
DBMS yang sering digunkan, antara lain : Sybase, DB2, Informix, Oracle, dan lain-
lain.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse
terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user,
34. dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Contohnya :
1. Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki
permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula.
Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat
dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode
etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan
dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut.
Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem
DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
2. Tes kepribadian yang terdapat di jejaring sosial seperti facebook. Misalnya
seorang psikolog yang membuat tes kepribadian
melalui facebook. Dia membuat pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu
sebelum tes tersebut di publish ke facebook. Dia membbuat data tersebut
dalam sistem database, contohnya sebuah pertanyaan mengenai pilhan warna.
Setiap warna memiliki arti yang berbeda yang menggambarkan kepribadian. Dia
memasukkan data mengenai berbagai macam warna beserta gamabran
kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah semua data dimasukkan
dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke jejaring sosial. Jika
seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dantelah memilih jawaban dari
salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan terpanggil dan akan
muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna ynag telah dipilih oleh
orang tersebut.
35. Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan
modal sendiri. Modal asing dalam hal ini adalah utang jangka panjang maupun jangka
pendek. Sedangkan modal sendiri terbagi atas laba ditahan dan penyertaan
kepemilikan perusahaan.
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan
keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga
saham. Untuk itu, dalam penetapan struktur modal suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai variabel yang memengaruhinya.
Struktur modal merupakan masalah yang penting bagi perusahaan karena baik
buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi finansial
perusahaan, terutama dengan adanya utang yang sangat besar akan memberikan
beban kepada perusahaan.
Tujuan Struktur Modal
36. Tujuan manajemen struktur modal adalah memadukan sumber-sumber dana
permanen yang digunakan perusahaan untuk operasionalnya yang akan
memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Pencarian struktur modal yang optimal
merupakan pekerjaan yang sangat sulit, karena adanya konflik yang mengarah
kepada biaya agensi. Konflik lama terjadi antara pemegang saham dan pemegang
obligasi dalam penetapan struktur modal optimal suatu perusahaan. Maka untuk
mengurangi kemungkinan manajemen menanggung risiko berlebihan atas nama
pemegang saham, perlu memasukkan beberapa batasan protektif.
Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal
37. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi Struktur Modal antara lain.
1. Struktur Aktiva (Tangibility)
Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam
aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal permanen yaitu
modal sendiri, sedangkan utang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar
aktivanya dan terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan
kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva
terhadap struktur modal suatu perusahaan.
2. Growth Opportunity
Kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang
menguntungkan. Teori agensi menggambarkan hubungan yang negatif antara growth
opportunity dan leverage. Di mana, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi
38. cenderung akan melewatkan kesempatan dalam berinvestasi pada kesempatan
investasi yang menguntungkan.
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari
pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan
usaha atau kebangkrutan akan lebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan
indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, di mana
perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis
dalam menjalankan usahanya.
4. Profitabilitas
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih
banyak daripada perusahaan dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi akan berinvestasi menggunakan utang yang relatif
kecil (Bringham & Houston, 2001). Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan
untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan
secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap
struktur modal perusahaan.
5. Risiko Bisnis
Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan
eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negatif terhadap leverage
perusahaan.
39. Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai struktur modal. Dalam sebuah usaha,
modal adalah hal penting yang perlu diperhatikan untuk membangun dan
mengembangkan usaha. Selain itu, perencanaan keuangan yang matang juga perlu
diperhatikan. Anda bisa melakukan perencanaan keuangan dengan membuat laporan
keuangan yang sangat berguna untuk memonitor masuk dan keluarnya keuangan
perusahaan.
Kini Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk membuatnya dengan mudah.
Jurnal adalah salah satu software akuntansi online yang dapat membantu Anda
mengelola keuangan hingga membuat laporan keuangan secara instan di mana pun dan
kapan pun. Dengan memiliki laporan keuangan, Anda dapat lebih mudah melihat
kondisi sekaligus menganalisa keuangan perusahaan. Temukan info dan fitur lain dari
Jurnal di sini.
Jakarta, 10 September 2018
Mayang Sari
40. DAFTAR PUSTAKA
Putra. Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen FEB – Universitas Mercubuana: Jakarta.
Bertalya, dkk. (2007). Sistem Basis Data. Depok : Universitas Gunadarma.
Conolly, Thomas and Carolyn B. (2002). Database Systems. New York.Harlow.
Kroenke, D.M and David, A.J. (2007). Database Concepts. 3rd ed. New York Precentice.
Ling Liu and Tamer, M.O. (2009). Encyclopedia of Database Systems.
http:/w.w.w.springer.com/computer/database+management+&+
information+retrieval/book/978-0-387-49616-0 in http:/en.wikipedia.
org/wiki/Database.
Sutanta, E., 1996. Sistim Database, Konsep dan Peranannya dalam Sistim Informasi
Managemen. Andi Offset. Yogyakarta.
Sutabri, T.,2003. Sistim Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.