Dokumen tersebut membahas tentang tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0, di mana teknologi digital dan otomatisasi mesin mengubah dunia kerja. Pendidikan harus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan keterampilan kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, dan belajar mandiri pada siswa agar tetap relevan di masa depan yang berubah dengan cepat. Literasi digital, teknologi, dan manusia diper
2. Pendahuluan
Indonesia saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0. Pertengahan abad ini
(revolusi digital) ditandai perpaduan teknologi dan mengaburkan garis ruang
fisik, digital, serta biologis.
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan munculnya revolusi
industri keempat (4 IR) di mana manusia dan mesin diselaraskan untuk
mendapatkan solusi, memecahkan masalah, dan tentu saja menemukan
kemungkinan inovasi baru.
Pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespon kebutuhan munculnya revolusi
industri keempat (4 IR) di mana manusia dan mesin diselaraskan untuk
mendapatkan solusi, memecahkan masalah, dan tentu saja menemukan kemungkinan
inovasi baru.
3. Gerakan literasi baru yang
dimaksudkan terfokus pada tiga
literasi utama yaitu:
Literasi digital diarahkan pada
tujuan peningkatan kemampuan
membaca, menganalisis,dan
menggunakan informasi didunia
digital
Literasi teknologi bertujuan untuk
memberikan pemahaman pada
cara kerja mesin dan aplikasi
teknologi
Literasi manusia diarahkan pada
peningkatan kemampuan
berkomunikasi dan penguasaan
ilmu desain
Era Digital dan Inovasi
Pembelajaran
Dalam pembelajaran klasikal, proses belajar siswa terikat
oleh
dimensi ruang dan waktu, artinya siswa harus berada dalam
ruang dan waktu
yang sama dengan teman sekelas dan guru untuk
melakukan kegiatan
pembelajaran (Widiara, 2018).
Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk
merespon era
industri 4.0. Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh
pemerintah adalah
gerakan literasi baru sebagai penguat bahkan menggeser
gerakan literasi lama.
4. Era Digital
Perkembangan teknologi digital di era Industri 4.0 saat ini telah membawa
perubahan dan memengaruhi banyak aspek kehidupan manusia, termasuk di
bidang pendidikan. Era digital harus disikapi dengan serius, menguasai, dan
mengendalikan peran teknologi dengan baik agar era digital membawa manfaat
bagi kehidupan.
Pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai
sistem pemrosesan digital yang mendorong pembelajaran aktif, konstruksi
pengetahuan, inquiri, dan eksplorasi pada pada diri peserta didik, serta
memungkinkan untuk komunikasi jarak jauh dan berbagi data yang terjadi
antara guru dan/atau peserta didikdi lokasi kelas fisik yang berbeda (Hidayat &
Khotimah, 2019).
Era Digital dan inovasi pembelajaran
5. Era Digital dan Inovasi pembelajaran
Inovasi dalam pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan pencapaian
target belajar siswa perlu terus diperbaharui dan dikembangkan dengan baik
dengan memanfaatkan fasilitas TIK yang saat ini sedang berkembang dalam
mendukung proses pembelajaran dunia pendidikan.
Ciri utama pembelajaran inovatif terlihat pada (student-centered),
pembelajaran
yang mengutamakan peluang kepada Peserta didik untuk memahami dan
mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan yang
dimediasi
oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif
mendasarkan diri proses pembelajaran yang mengiternalisasi, membentuk
kembali, atau mentransformasi informasi baru pemahaman materi oleh
peserta
didik.
Pembelajaran Inovasi
6. 1. Kebaruan (Newness) Setiap kegiatan, proses, produk, atau temuan
2. ilmiah yang sebelumnya belum ada pada suatu masyarakat dan sistem
3. sosial tertentu.
4. Temuan Ulang (Reinvention) Merupakan proses daur ulang inovasi yang di
modifikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna agar lebih
mudah diterima.
5. Manfaat relatif ( Relative Advantage) dengan inflasi dapat memberikan
keuntungan ekonomis dan menaikkan pandangan masyarakat yang
menggunakan inovasi tersebut.
6. Sesuai ( compability) inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan sistem nilai
masyarakat, masyarakat akan menerima dan mengimplementasikannya.
7. Rumit (Complexity) inovasi yang mudah diterima oleh masyarakat bila mudah
diterapkan dan digunakan.
8. Ujicoba(Trialability) setiap inovasi yang hendak diterapkan di masyarakat
hendaknya dilakukan uji coba terlebih dahulu, agar bisa diketahui nilai
manfaatnya.
9. Dapat di amati (Observanility) pengamatan akan manfaat dan kegunaan suatu
inovasi bisa dilakukan dulu dengan melakukan pengamatan secara saksama.
Aspek inovasi terdiri dari:
7. Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Era Revolusi Industri 4.0 menghadirkan lini usaha baru,
lapangan kerja, profesi baru. Siapa yang menyangka muncul pekerjaan
sebagai
buzzer politik, admin media sosial, juga brand endorser.
Ancamannya,profesi
dan lapangan kerja yang tergantikan mesin kecerdasan buatan dan robot.
Di era Revolusi Industri 4.0, pekerjaan yang membutuhkan kreativitas
cenderung bertahan. Terlepas dari disiplin, Pendidikan 4.0 harus mampu
menghasilkan lulusan yang sangat kreatif dengan kemampuan berpikir kritis.
Lulusan harus inovatif dan berwirausaha, dan memiliki fleksibilitas kognitif
untuk menghadapi kompleksitas. Banyak dari mereka akan bekerja sama
tidak
hanya dengan manusia, tetapi juga robot. Kebutuhan akan komunikasi yang
lebih baik dan keterampilan kolaboratif akan jauh lebih penting daripada
sebelumnya. Lulusan harus memperoleh keterampilan belajar mandiri agar
tetap
relevan di era perubahan yang cepat.
8. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including infographics & images by Freepik
Thanks!