2. PENDAHULUAN
Saat ini kita diperhadapkan dengan era revolusi 4.0 yang telah
memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Kita
harus menyesuaikan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan &
teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
agar tidak tegilas atau tertindas dengan perkembangan jaman.
Informasi menjadi sangat penting karena dapat
memberdayakan dan meningkatkan kualitas kehidupan individu.
Bagi organisasi, informasi bermanfaat untuk meningkatkan daya
saing organisasi sehingga mampu brtahan di tengah persaingan
yang ketat ini.
3. PENDAHULUAN
Dengan demikian kegiatan produksi, distribusi
maupun rekayasa informasi sesuai dengan kebutuhan
menjadi kegiatan yang penting dalam masyarakat
informasi. TIK memungkinkan pengiriman- pengiriman data
bersifat real time artinya dapat berlangsung sangat cepat
dalam jarak jauh sekalipun, misalnya saja seperti yang
terjadi di dunia perbankan yakni kietika melakukan
pengiriman uang dari lokasi seperti negara yang berbeda
ternyata langsung dapat di terima seketika oleh
penerimanya.
4. Jika ditilik lebih jauh,
masyarakat informasi
memiliki ciri-ciri antara
lain
Kebutuhan yang tinggi
terhadap informasi di
semua ini kehidupan
masyarakat, organisasi
atau institusi pemerintah
maupun swasta
Masyarakat yang sadar
akan pentingnya informasi
bidang bisnis, pendidikan,
pertanian, pemerintah,
sosial, dan lain-lain.
Membuat informasi
menjadi komoditas yang
bernilai ekonomi
Akses dan distribusi
informasi dilakukan secara
elektronik daripada versi
cetak
Transformasi layanan dari
manua ke dalam bentuk
elektronik
Terjadi pergeseran sektor
ekonomi dari produksi
barang menjadi layanan jasa
yang membutuhkan keahlian
tinggi.
Persaingan yang semakin
ketat dan bersifat gobal.
5. Masyarakat yang
tidak buta huruf
Keterampilan
memanfaatkan
komputer
Infrastruktur
telekomunikasi
Minat baca yang
tinggi
Sistem perpustakaan
yang mendukung
Elemen pertama yaittu kemampuan
membaca merupakan persyaratan
utama untuk memasuki era
masyarakat informasi. Masyrakat
informasi harus bisa membaca.
Elemen kedua adalah syarat yang
terkait dengan literasi TIK di
mana penguasaan TIK mutlak
dibutuhkan untuk mendukung
pengloolan informasi.
Perkembangan internet yang
dibutuhkan dengan bantuan
teknologi khususnya TIK.
Menurut Damanik
(2012), terdapat
beberapa faktor penting
untuk mewuujudkan
masyarakat informasi
yakni sebagai berikut :
6. PENDAHULUAN
Elemen atau faktor yang tidak kalah pentingnya harus dimiliki oleh
masyarakat informasi asalah minat baca yang tinggi. Oleh karena itu,
minat baca yang tinggi mutlak diperlukan dalam masyarakat informasi
bahkan menjadi sebuah budaya yang kuat .
Terkait dengan minat baca, organisasi dunia Oraganization
For Economic Cooperation and Development telah melakukan
penelitian untuk mengetahui sejauh mana kualitas pendidikan suatu
negara dengan cara mengukur luaran pemebelajarannya.
7. PENDAHULUAN
Kemampuan membaca, menulis dan berhitung sebenarnya
termasuk dalam literasi dasar yang harus di kuasai. Di
samping literasi dasar, masih terdapat bermacam-macam
literasi lainnya seperti literasi komputer, literasi
informasi, literasi media, literasi pendidikan jarak jauh
dengan memanfaatkan teknologi dan literasi budaya.
Literasi TIK menjadi sesuatu yang penting ketika
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah mengubah gaya
hidup dan cara orang melakukan sesuatu
9. Literasi perangkat keras mengacu pada
serangkaian operasi dasar yangperlu Anda
ketahui untuk menggunakan komputer
seperti Personal92 Pendidikan di Era
Revolusi Industri 4.0: Tuntutan, Kompetensi
& TantangannyaComputer (PC) atau Laptop,
atau mungkin kombinasi perangkatgenggam
secara efisien. Misalnya mengetahui cara
menggunakan keyboard, mouse, bisa
membedakan antara fungsi printer,
pemindai,perangkat periperal lainnya,
processor, mainframe dan monitor. Literasi
perangkat keras berkaitan dengan komponen
yang terlihat dan nyatasecara fisik serta
bagaiamana mengoperasikannya.
Literasi Perangkat
Keras
10. Literasi perangkat lunak mengacu pada serangkaian
prosedur dan instruksi untuk tujuan umum yang
“tidak terlihat” yang dibutuhkan oleh komputer
atau perangkat keras telekomunikasi untuk
menjalankan fungsinya dengan baik. Jenis utama
dari literasi perangkat lunak meliputi:sistem
operasi pereangkat lunak yang digunakan komputer
seperti Windows (salah satu dari banyak versi yang
tersedia); perangkat lunak pengolah kata (mis. MS
Word, WordPerfect atau Open Office Writter);
perangkat lunak spreadsheet untuk menangani data
numerik (mis. Excel atau Open Office Calc atau
Libre); perangkat lunak untuk membuatpresentasi
(PowerPoint atau Impress) dan perangkat lunak
penyedialayanan informasi untuk menggunakan
Internet, termasuk browser, mesin pencari dan
layanan email. Literasi perangkat lunak biasanya
berkaitan dengan hal-hal yang tidak berwujud dan
“tidak terlihat”.
Literasi
Perangkat Lunak
11. Literasi aplikasi mengacu pada
pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan menggunakan berbagai paket
perangkat lunak tujuan khusus
yang ada di pasaran secara efisien seperti
perangkat lunak yang
membantu perusahaan mengelola
keuangannya, personelnya, peralatan
dan inventaris atau gudang, kantor atau
pabrik atau ruang laboratorium,
alur kerjanya, jadwal produksinya, sistem
pemrosesan pesanannya
(purchasing), laporan penjualan dan
sebagainya.
Literasi Aplikasi
Oleh karena itu, literasi TIK
merupakan hal yang penting yang
tidak bisa dielakkan lagi dalam
domain pendidikan, apalagi dalam
memasuki era revolusi industri
4.0. Bahkan World Economic
Forum (2015) menyebutkan
literasi TIK merupakan salah satu
keterampilan dasar dari 16
keterampilan yang harus dimiliki
masyarakat di abad ke-21
12. Keterampilan yang dimakud terdiri atas
keterampilan dasar, kompetensi dan karakter di
mana literasi TIK (ICT literacy) sebagai salah satu
yang penting dan harus dikembangkan sejak dini.
Pendidik sebagai guru atau dosen adalah garda
terdepan yang mendukung perubahan dalam sistem
pendidikan di era revolusi industri 4.0. Hal ini
disebabkan sistem pendidikan konvensional dinilai
kurang relevan lagi dan mulai usang dengan
perkembangan zaman
yang begitu pesat akibat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
pendidik dituntut harus melek terhadap teknologi
sehingga mereka mampu mengaplikasikan dan
memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.
Pada gilirannya, efektifitas pembelajaran yang
dihasilkan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik dan kualitas individunya.
13. literasi TIK sebagian besar tenaga pendidik
masih berada di bawah
standar (Dhahir, 2019). Keterampilan para
pendidik dalam memanfaatkan TIK
pada proses pembelajaran menjadi ikut
terbatas. Misalnya saja penggunaan
Internet belum sepenuhnya digunakan sebagai
sistem pembelajaran yang
terintegrasi atau masih bersifat parsial.
Internet hanya digunakan untuk
mencari sumber informasi seputar materi
pembelajaran saja. Oleh karena itu
literasi TIK harus dibangun dari kesadaran
akan pentingnya TIK khususnya
dalam konteks pendidikan. Hal ini sejalan
penelitian Pernia (2008) bahwa
literasi TIK seseorang bergeser dari fase
kesadaran (awareness state) ke fase
kritis (critical state) yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
• Fase kesadaran (awareness state), merupakan
kondisi di mana orang
menjadi sadar akan pentingnya teknologi,
menganalisis signifikansinya, merefleksikan nilainya
dan kemudian memutuskan untuk mendapatkan
teknologi tersebut.
• Fase interpretasi (interpretive state).
merupakan kondisi di mana orang
telah memperoleh, menggunakan,
menginterpretasikan dan
mengembangkan keterampilan dengan TIK sehingga
mereka dapat meningkatkan literasi TIK.
• Fase kritis (critical state), merupakan
kondisi di mana orang telah memiliki
pandangan atau pemahaman menyeluruh tentang
suatu teknologi termasuk asal-usulnya, penggunaan
dan efeknya pada pengguna dari sudut pandang
mereka. Pada fase ini, mereka telah dapat menilai
esensi dari teknologi yang ditawarkan, memahami
konsekuensi ketika mendapatkan teknologi
tersebut, lebih bijaksana menggunakan teknologi
dan menilai secara kritis terkait dampak teknologi
pada tataran nilai yang mereka milik
14. Berdasarkan tiga fase tersebut
di atas (awareness-
interpretive-critical), literasi
TIK membedakan tiga (3)
dimensi yang terkandung di
dalamnya yaitu dimensi
yang berkaitan dengan
pengetahuan (knowledge) dari
TIK, dimensi keterampilan
(skill) dalam menggunakan
teknologi dan dimensi sikap
yang timbul dari refleksi kritis
penggunaan teknologi seperti
yang dapat ditunjukkan
pada Tabel 7.1 sebagai berikut:
N
o
Dimensi Deskripsi
1
.
Pengetahuan
Kesadaran dan penghargaan
terhadap TIK
dan relevansinya
2
.
Keterampilan
Keterampilan teknis dalam
menggunakan
TIK yang mencakup keterampilan
atau
kemampuan untuk mengakses,
mengambil,
menyimpan, mengelola,
mengintegrasikan,
mengevaluasi, membuat dan
mengkomunikasikan informasi dan
pengetahuan, serta berpartisipasi
dalam
jaringan melalui internet.
3
.
Sikap
Memahami bahwa akuisisi dan
penggunaan
TIK berdampak pada personal dan
kehidupan sosial, termasuk persepsi
nilai
nilai dan tanggung jawab, praktik
komunikasi, dan perilaku lainnya.
Tabel 7.1: Dimensi Literasi TIK (Pernia, 2008)
15. PENUTUP
Era revolusi industri 4.0 telah mendorong berbagai perubahan
di berbagai sektor kehidupan termasuk sektor pendidikan.
Kehadiran teknologi digital menawarkan peluang dan tantangan
untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran yang diselenggarakan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
Harapannya proses pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan pula hasil
belajar dan mutu individu peserta didiknya. Oleh karena itu untuk menghadapi
industri 4.0, literasi TIK merupakan hal yang tidak bisa dihindari lagi, mau tidak
mau, baik individu maupun organisasi agar tidak terlindas dengan
perubahan jaman. Pendidik dan peserta didik tidak cukup hanya memiliki
literasi dasar seperti membaca, menulis dan berhitung untuk dapat bertahan di
era digital ini. Literasi TIK yang terdiri dari dimensi pengetahuan,
keterampilan dan sikap harus dimiliki dan dibangun dari fase kesadaran hingga
refleksi kritis terhadap penggunaan TIK.