Dokumen tersebut membahas tentang literasi informasi dan media. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu: (1) pentingnya memahami literasi informasi dan media untuk memilah informasi yang baik di era digital, (2) unsur-unsur literasi media, dan (3) lima hukum literasi informasi dan media menurut UNESCO.
2. Pendahuluan.
Rendahnya tingkat literasi kadang membuat
masyarakat mengalami kesulitan
memilah konten-konten yang positif di antara
banjir informasi di dunia maya
(Simarmata, Iqbal, Hasibuan, Limbong, & Albra,
2019). Setiap orang bisa
dikatakan telah memahami literasi informasi jika
mampu untuk
mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi,
menyusun,
3. menciptakan,
menggunakan, dan mengkomunikasikan informasi
kepada orang lain untuk
mencari atau mengambil solusi terhadap masalah dan
hambatan yang ada.
Literasi media dan literasi informasi selalu terkait, tetapi
aksesibilitas konten
yang lebih besar melalui Internet dan platform seluler
berarti bahwa literasi tersebut semakin terjalin.
4.
5. 2. Literasi Media
• Memahami Peran dan fungsi media
• Memahami kondisi di mana media dan memenuhi
merek
• Menganalisis secara kritis dan mengevaluasi konten
media
• Penggunaan media untuk partisipasi yang
demokratis, dialog
antarbudaya dan pembelajaran
• Menghasilkan konten yang dibuat pengguna
• Teknologi Informasi Komunikasi dan keterampilan
media.
6. Dasar dari media literasi adalah aktivitas yang
menekankan aspek edukasi
dikalangan masyarakat agar mereka tahu
bagaimana mengakses, memilih
program yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan
yang ada. Oleh karena itu,
Silverblatt (1997) menyebutkan empat tujuan dari
literasi media, yakni kesadaran kritis, diskusi,
pilihan kritis, dan aksi sosial.
7. Kesadaran kritis ini memberikan manfaat bagi
khalayak, antara lain (Silverblatt,
Eliceiri, & Eliceiri, 1997):
8. 1. Mendapatkan informasi secara benar terkait
cakupan dan jangkauan
media (coverage) dengan membandingkan antara
media yang satu
dengan yang lain secara kritis,
2. Sadar akan pengaruh media dalam kehidupan
sehari-hari,
3. Mampu menginterpretasikan pesan media
4. Membangun sensitivitas terhadap program-program
sebagai cara mempelajari kebudayaan,
5. Mengetahui pola hubungan antara pemilik media
pemerintah.
9. UNESCO merumuskan 5 hukum literasi
informasi dan media (media and information
literacy/MIL) sebagai berikut
(Singh, Kerr, & Hamburger, 2016):
(1) Hukum 1: informasi, komunikasi, perpustakaan,
media, teknologi,
internet, dan penyedia informasi lainnya digunakan
untuk mendorong
partisipasi publik dan pembangunan berkelanjutan.
Semua penyedia
informasi tersebut berkedudukan setara dan tidak
ada yang lebih relevan satu dibanding yang lainnya.
10. (2) Hukum 2: setiap warga negara adalah pencipta
informasi/pengetahuan
dan memiliki pesan yang ingin disampaikan. Mereka
harus diajarkan
dan diberi jalan untuk mengakses
informasi/pengetahuan baru dan
untuk mengekspresikan diri. Literasi informasi dan
media adalah untuk laki-laki dan perempuan secara
setara dan merupakan sebuah neksus dari HAM.
11. (3) Hukum 3: informasi, pengetahuan, dan
pesan tidak selalu bebas nilai
dan bias. Setiap konseptualisasi, penggunaan,
dan aplikasi literasi
informasi dan media harus dengan transparan
menyebutkan hal tersebut dan dapat dipahami
oleh semua warga negara.
12. (4) Hukum 4: setiap warga negara pada
dasarnya memiliki keinginan
untuk mengetahui dan memahami informasi,
pengetahuan, dan pesan
yang baru, serta mengkomunikasikannya,
meskipun mereka tidak
menyadari, mengakui atau menyatakannya. Hak-
hak setiap warga negara tersebut harus tetap
dipenuhi.
13. (5) 5:literasi informasi dan media tidak dapat
dikuasai seketika,
melainkan sebuah proses dan pengalaman yang
dinamis dan terus
berjalan. Bisa dipandang lengkap jika di
dalamnya terdapat pengetahuan,skill,dan
sikap,serta mencakup
akses, evaluasi/ assesment, penggunaan,
produksi dan komunikasi informasi,dan konten
teknologi dan media."
14. 8.3 Literasi Informasi dan Pembelajaran
Sepanjang Hayat
Literasi Informasi dan Pembelajaran sepanjang
hayat memiliki hubungan
strategis dan saling menguatkan yang menjadi
penting bagi setiap individu,
organisasi, lembaga, pemerintah dan negara
dalam masyarakat informasi global.
15. Literasi Informasi adalah sekumpulan
keterampilan yang dapat dipelajari.
Keterampilan itu mencakup sikap terhadap
pembelajaran sendiri, penggunaan
peralatan seperti tutorial online, penggunaan
teknik kerja seperti kerja dalam
sebuah tim, dan menggunakan metoda tertentu.
16. Beberapa konsep literasi informasi tersebut di
atas dapat dipilih untuk menjadi
model literasi informasi untuk digunakan dalam
menilai atau mengevaluasi
tingkat kompetensi literasi informasi.