SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Pertumbuhan Penduduk dan
Pembangunan Ekonomi
• Irsyad Ahmadi Hidayat
• Lailatul Khamidah
• Laily Nur Azizah
• Lucky Maharani Safitri
• M Abdul Hafizh Khoiri
Isu Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan Kualitas Hidup
Pertumbuhan Penduduk : di Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan
Transisi Demografis
Penyebab Tingginya Fertilitas di Negara Berkembang : Model Malthus
dan Rumah Tangga
Konsekuensi Fertilitas yang Tinggi : Beberapa Perbedaan Pandangan
Beberapa Pendekatan Kebijakan
Isu Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan
Kualitas Hidup
Jumlah penduduk dunia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 6.8 miliar orang. PBB
memproyeksikan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 9.2 miliar pada tahun 2050.
Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta orang tiap tahunnya. Hampir semua
pertambahan penduduk neto ini -97%- terjadi di negara-negara berkembang.
Pertanyaan yang benar-benar penting mengenai pertumbuhan penduduk adalah sebagai
berikut:
 Bagaimana situasi kependudukan kontemporer di banyak negara berkembang dapat
menunjang atau sebaliknya justru menghambat peluang mereka dalam mewujudkan
tujuan pembangunan, bukan hanya bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi
masa depan?
 Bagimana dampak pembangunan terhadap pertumbuhan penduduk?
Beberapa isu besar berkenaan dengan pertanyaan-
pertanyaan dasar itu adalah sebagai berikut :
 Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperbaiki taraf hidup
penduduknya dengan tingkat pertumbuhan penduduknya, baik sekarang maupun
proyeksinya untuk masa mendatang ? Sejauh mana peningkatan penduduk yang cepat
akan mempersulit upaya menyediakan pelayanan sosial penting yang mencakup
perumahan, transportasi, sanitasi, dan keamanan ?
 Bagaimana negara-negara berkembang mampu menanggulangi pertambahan jumlah
tenaga kerja yang sedemikian cepat dalam beberapa dasawarsa mendatang ? Apakah
akan tersedia banyak kesempatan kerja atau sebaliknya tingkat pengangguran akan
melambung tinggi ?
 Apa saja implikasi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi terhadap peluang orang-
orang miskin dunia untuk mengatasi penderitaan yang mereka alami dalam
kemiskinan absolut ? Apakah pasokan dan distribusi makanan dunia tidak hanya akan
mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang diperkirakan semakin bertambah
banyak dalam dasawarsa mendatang, tetapi juga memperbaiki tingkat asupan nutrisi
sesuai dengan kadar yang dibutuhkan manusia ?
 Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperluas cakupan dan
meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan mereka agar
setiap orang dapat memiliki akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar ?
 Adakah hubungan antara kemiskinan dan jumlah anggota keluarga ?
 Apakah upaya gigih untuk meningkatkan kemakmuran di kalangan orang kaya telah
lebih merusak lingkungan hidup global dan mencederai peningkatan taraf hidup
orang-orang miskin dibandingkan dengan peningkatan absolut jumlah orang-orang
papa ini ?
Pertumbuhan Penduduk : di Masa Lalu, Masa
Kini, dan Masa Depan
 Pertumbuhan Penduduk Dunia Sepanjang Sejarah
Selama lebih dari dua juta tahun keberadaan manusia di bumi, jumlah total
penduduk dunia pada waktu itu masih sangat terbatas. Takala manusia mulai
membudidayakan bahan pangan melalui pertanian menetap sekitar 12.000 tahun
yang lampau, jumlah total penduduk dunia diperkirakan tidak lebih dari 5 juta jiwa
dan meningkat setiap tahunnya.
Tabel 6.1 Perkiraan Pertumbuhan Penduduk Dunia
Tahun
Perkiraan jumlah
penduduk (jutaan)
Perkiraan
kenaikan per
tahun dalam
periode Antara
(%)
Masa Penggandaan
(tahun)
10.000 S.M. 5 -
1 M. 250 0,04 1.733
1650 545 0,04 1.733
1750 728 0,29 239
1800 906 0,45 154
1850 1.171 0,53 130
1900 1.608 0,65 106
1950 2.576 0,91 76
1970 3.698 2,09 33
1980 4.448 1,76 39
1990 5.292 1,73 40
2000 6.090 1,48 47
2010 6.892 1,22 57
2050 ( angka proyeksi) 9.036 0,675 103
 Laju pertumbuhan penduduk dunia sedikit mereda, namun tetap berada pada
tingkat yang relatif sangat tinggi bila dilihat dari data-data historisnya yaitu
sekitar 1,3 persen per tahun. Akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di
afrika masih sangat tinggi yaitu 2,4 persen pertahun
 Kaitan antara presentase angka kenaikan laju pertumbuhan penduduk per
tahun dan kurun waktu yang diperlukan angka itu untuk untuk tumbuh
menjadi dua kali lipa, atau doubling time
Tabel 6.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Dunia dan Masa
Penggandaan
Periode
Perkiraan Laju
Pertumbuhan (%)
Masa Penggandaan
(tahun)
Awal kemunculan manusia dalam catatan
sejarah
0,002 36.000
1650-1750 0,3 240
1850-1900 0,6 115
1930-1950 1,0 72
1960-1980 2,3 31
Sekarang 1,3 58
Struktur Penduduk Dunia
Sebaran Per Wilayah Geografis
 Lebih dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di negara-negara
berkembang dan kurang dari seperempat jumlah itu hidup di negara yang
perekonomiannya maju. Peraga 6.2 menunjukkan distribusi regional penduduk
dunia pada tahun 2010 dan angka proyeksinya pada tahun 2050.
 Berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk yang ada sekarang di berbagai
kawasan di dunia (angka pertumbuhan penduduk yang ada di negara-negara
berkembang jauh lebih tinggi), maka diperkirakan bahwa distribusi regional
(menurut wilayah geografisnya) penduduk dunia akan mengalami perubahan yang
tidak terelakkan menjelang tahun 2050 mendatang.
Peraga 6.2 distribusi penduduk menurut wilayah, 2010
dan 2050
Afrika
15% Amerika
utara
5%
Amerika
Latin
8%
Asia dan
Oseania
61%
Eropa
11%
(a) Total penduduk 2010 :
6,89 milyar
Afrika
22%
Amerika
Latin
7%
Amerika
Utara
5%
Asia dan
Pasifik
58%
Eropa
8%
(b) total penduduk 2050 :
9,5 milyar
Tren tingkat kelahiran dan kematian
 Secara kuantitatif, tingkat pertambahan penduduk dihitung atas dasar presentase
kenaikan relatif (atau presentase penurunan, yakni dalam kasus pertambahan
penduduk yang negatif) dari jumlah jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber
dari pertambahan alami dan migrasi internasional neto.
 Perbedaan laju pertumbuhan penduduk di negara-negara maju dan di negara-negara
berkembang hanya dapat dijelaskan atas dasar kenyataan bahwa tingkat kelahiran
(fertilitas) di berbagai negara berkembang umumnya jauh lebih tinggi dari pada yg
ada di negara-negara maju. Disamping itu, tingkat kematian (mortalitas) di negara-
negara Dunia ketiga ini jauh lebih tinggi.
Struktur Usia dan Beban Ketergantungan
 Pada tahun 2002, sebanyak 46 persen penduduk Ethiophia, 44 persen dari penduduk
Nigeria, dan 41 persen dari penduduk Pakistan berusia dibawah 15 tahun.
 Di negara-negara yang memiliki struktur usia seperti itu, rasio ketergantungan pemuda
(youth dependency ratio)-yakni, perbandingan antara pemuda dibawah 15 tahun yang
tentunya belum memiliki pendapatan sendiri, dengan orang2 dewasayang aktif atau
produktif secara ekonomis berusia 15 hingga 64 tahun- sangat tinggi.
 Hal itu berarti angkatan kerja di negara2 berkembang harus menanggung beban hidup
anak2 mereka yang besarnya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan angkatan kerja
di negara maju.
Momentum Pertumbuhan Penduduk yang Tersembunyi
Dua alasan yang melatar belakangi keberadaan daya gerak tersembunyi ini :
 Pertama,tingkat kelahiran itu sendiri tidak mungkin diturunkan dalam waktu singkat.
 Kedua atas adanya momentum yang tersembunyi tersebut erat sekali kaitannya dengan
struktur usia penduduk di negara-negara berkembang.
Transisi Demografis
 Transisi demografis adalah proses penurunan bertahap tingkat pertumbuhan penduduk,
dari tahap pertumbuhan yang hampir stagnan, yang ditandai dengan tingkat kelahiran
dan kematian tinggi, kemudian melalui tahap pertumbuhan penduduk yang berlangsung
cepat dengan tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah, setelah itu memasuki
tahap pertumbuhan rendah dan stabil di mana tingkat kelahiran dan kematian rendah.
Transisi Demografis di Eropa Barat
 Grafik di atas menunjukkan pertumbuhan penduduk di negara – negara
berkembang kontemporer yang memiliki 2 pola. Tingkat kelahiran di negara berkembang
umumnya cenderung tinggi jika dibanding dengan Negara maju. Hal ini karena perempuan
di Negara berkembang cenderung menikah di usia muda. Akibatnya lebih banyak jumlah
keluarga yang memiliki usia subur yang lebih lama. Pada tahun 1950-an sampai 1960-an,
tahap kedua transisi demografis telah terjadi di hampir semua Negara berkembang.
Penerapan teknologi dan berkembangnya kesehatan masyarakat turut menyababkan
penurunan tingkat kematian. Tahap kedua ini dicirikan dengan tingkat pertumbuhan
penduduk mencapai lebih dari 2% per tahun di kebanyakan Negara berkembang. Pada
tahap ketiga, ada terdapat 2 pola transisi demografis di Negara berkembang.
Transisi Demografis di Eropa Barat
 Dalam kasus A penerapan teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat modern
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup berlangsung cepat dan terdistribusi merata
telah mengakibatkan penurunan tingkat kematian menjadi hanya 10 per 1.000
penduduk dan tingkat kelahiran juga menurun. Beberapa Negara yang ada di kasus A
ini contohnya Taiwan, Kosta Rica, Kuba, Cile dan Sri lanka.
 Akan tetapi di sebagian Negara berkembang ada yang mengalami kasus B. Setelah
mengalami periode tingkat kematian yang cepat, tingkat kematian tidak bisa turun
lebih jauh lagi. Sebagian besar erjadi karena Negara tersebut terus mengalami
kemiskinan absolut, rendahnya taraf hidup dan akibat dari AIDS. Negara – Negara
dalam kasus ini meliputi banyak Negara di Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah, masih
berada di tahap 2 transisi demografis mereka. Sekalipun fertilitas cenderung menuru,
tingkatkelahiran masih tetap sangat tinggi di negara – negara ini.
 Oleh sebab itu muncul pertanyaan. Kapan dan dalam kondisi apa negara – negara
berkembang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami penurunan tingkat
kelahiran dan pertambahan penduduk yang lebih lambat ?
 Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan merujuk pada model “perangkap
populasi “ Malthus serta model mikroekonomi neoklasik kontemporer dan sangat
berpengaruh yaitu teori fertilitas rumah tangga.
Penyebab Tingginya Fertilitas di Negara
Berkembang : Model Malthus dan Rumah Tangga
 Perangkap populasi Malthus
Tingkat amang batas populasi yang di antisipasi oleh Thomas Malthus (1766-1834) di mana
pertambahan penduduk akan berhenti dengan sendirinya ketika sumber daya penopang
hidup yang meningkat menurut deret hitung tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang jumlahnya meningkat menurut deret ukur.
Perangkap Populasi Malthus
 Secara diagramatis Teori Malthus dapat digambarkan dengan membandingkan bentuk
dan posisi kurva yang mewakili tingkat pertumbuhan penduduk dan tingkat
pertumbuhan pendapatan agregat apabila kedua kurva ini diplotkan terhadap tingkat
pendapatan.
 Pada sumbu vertikal, kita memplot perubahan persentase numerik baik positif maupun
negatif, dalam dua variabel yang dipertimbangkan (total penduduk dan pendapatan
agregat). Pada sumbu horizontal ditempatkan tingkat pendapatan per kapita.
 Kritik Terhadap Model Malthus
• Pertama, model ini mengabaikan dampak luar biasa dari kemajuan teknologi sebagai
kekuatan pengimbang yang menghambat laju pertumbuhan penduduk yang cepat.
• Kedua, perangkap populasi Malthus berfokus pada asumsi model itu sendiri bahwa
tingkat pertambahan penduduk suatu Negara berkaitan secara langsung dengan tingkat
pendapatan perkapita Negara itu.
 Alasan Teori Malthus dan neo-Malthus sangat terbatas jika diterapkan di Negara-
negara berkembang masa kini karena beberapa alasan berikut:
• Tidak cukup memperhitungkan peran dan dampak kemajuan teknologi
• Didasarkan atas hipotesis tentang hubungan makro antara pertumbuhan
penduduk dan tingkat pendapatan per kapita, yang tidak dapat dibuktikan
secara empiris dalam era modern.
• Fokus pada variable yang salah.
 Teori Mikroekonomi fertilitas Rumah Tangga
Teori yang menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki biaya dan manfaat yang
menentukan ukuran keluarga yang diinginkan. Teori ini Mengadopsi teori perilaku
konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi
keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen.
Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang) lain. Keinginan punya anak dipengaruhi oleh
income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek
substitusi dan pendapatan). Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan
pendapatan. Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga relative
(biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.
 Secara matematis, hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumus
Cd = f(Y, Pc, Px, tx), x = 1,…, n
Ket:
Cd =permintaan akan anak
Y = pendapatan RT artinya, makin tinggi pendapatan, maka permintaan akan anak
meningkat
Pc = harga neto anak artinya, makin tinggi biaya pemeliharaan anak, permintaan akan
anak menurun
Px = harga barang lain artinya, makin tinggi harga barang-barang lain, permintaan akan
anak meningkat
tx is preferensi terhadap barang lain artinya, makin tinggi preferensi untuk barang-
barang lain, permintaan akan anak menurun
 Permintaan akan Anak di Negara Berkembang
Di Negara-negara miskin, anak-anak dipandapang sebagian sebagai barang investasi ekonomi,
dalam arti bahwa anak- anak ini nantinya diharapkan memberikan hasil dalam bentuk pekerja anak dan
sebagai tempat menggantungkan kehidupan di usia tua. Sejumlah bukti empiris sejumlah studi statistik
berspektrum luas di Negara-negara berkembang telah menunjukan adanya dukungan terhadap teori
ekonomi fertilitas.
 Implikasi terhadap pembangunan dan Fertilitas
Semua yang telah diperbincangkan sejauh ini dapat diikhtisarkan dengan menyatakan bahwa efek
kemajuan sosial dan ekonomi dari menurunkan tingkat fertilitas di negara-negara berkembang akan yang
sangat besar ketika mayoritas penduduk dan khususnya orang-orang yang sangat miskin sama-sama
memperoleh manfaatnya. Secara khusus, angka kelahiran di kalangan kaum sangat miskin kemungkinan
besar akan menurun apabila perubahan sosio-ekonomi yang berikut dapat diwujudkan :
• Peningkatan pendidikan serta perubahan peran dan status perempuan.
• Peningkatan kesempatan kerja diluar sektor pertanian bagi perempuan.
• Kenaikan tingkat pendapatan keluarga
• Pengurangan tingkat kematian anak.
• Pengembangan sistem tunjangan bagi para lansia dan sistem jaminan sosial lainnya.
• Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.
Konsekuensi Fertilitas yang Tinggi : Beberapa
Perbedaan Pandangan
Ada beberapa perspektif yang saling bertentangan. Berikut ini adalah beberapa argumen
utama yang mendukung dan menentang gagasan bahwa konsekuensi dari pertumbuhan
penduduk yang cepat dapat menimbulkan berbagai masalah pembangunan yang serius.
 Bukan Masalah yang Sesungguhnya.
 Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya.
Bukan Masalah yang Sesungguhnya
• Kita bisa mengidentifikasi tiga argumen umum dari orang-orang yang menyatakan bahwa pertumbuhan
penduduk tidak menjadi masalah:
 Masalahnya bukan pertumbuhan penduduk tetapi pada sejumlah isu lainnya.
 Pertumbuhan penduduk adalah isu palsu yang sengaja diciptakan oleh badan dan lembaga internasional
yang didominasi negara-negara kaya agar negara berkembang tetap berada dalam kondisi
ketergantungan
 Bagi banyak negara berkembang dan wilayah berkembang, pertumbuhan penduduk justru merupakan
keadaan yang diinginkan.
• Isu-isu lainnya : Banyak pengamat dari negara kaya dan miskin menyatakan bahwa masalah sebenarnya
bukan pada pertumbuhan penduduk, tetapi salah satu atau keempat hal berikut :
 Keterbelakangan.
 Menipisnya Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lingkungan Hidup.
 Distribusi Penduduk.
 Penempatan Perempuan pada Kedudukan yang Lebih Rendah.
• Isu palsu yang sengaja direkayasa
• Fenomena yang diinginkan
Pertumbuhan penduduk memang masalah yang
sesungguhnya
Argumen keempat mendukung perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk karena
konsekuensi negatifnya. umumnya didasarkan pada tiga argumentasi berikut.
 Argumentasi garis keras : kependudukan dan krisis global.
 Argumentasi teoritis : siklus populasi kemiskinan dan perlunya progaram keluarga
berencana.
 Argumentasi empiris lainnya : tujuh konsekuensi negatif pertumbuhan penduduk
1.Pertumbuhan ekonomi.
2.Kemiskinan dan ketimpangan.
3.Pendidikan.
4.Kesehatan.
5.Pangan.
6.Lingkungan hidup.
7.Migrasi internasional.
Tujuan dan Sasaran: Menuju Sebuah Konsensus
 3 argumen bertentangan yang merupakan komponen penting dari konsensus:
1. Pertumbuhan penduduk bukanlah penyebab utama rendahnya taraf hidup, ketimpangan
ekstrem, atau terbatasnya kebebasan memilih yang terjadi di banyak negara berkembang.
2. Masalah kependudukan bukan sekedar persoalan angka-angka tetapi menyangkut kualitas
hidup dan kesejahteraan material.
3. Pertumbuhan penduduk yang cepat memang memberatkan masalah-masalah
keterbelakangan dan menambah suram prospek pembangunan yang berhasil.
 Berdasarkan tujuan dan sasaran berikut mungkin dapat dimasukkan dalam setiap
pendekatan realistis terhadap isu pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang.
• Sasaran utama seharusnya tidak hanya berfokus pada variabel penduduk.
• Perlu adanya motivasi yang ditimbulkan oleh pembangunan.
• Negara-negara maju seharusnya membantu negara-negara berkembang dalam upaya
mencapai sasaran menurunkan fertilitas dan mortalitas.
Beberapa pendekatan kebijakan
 Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara
berkembang untuk mempengaruhi, barangkali bahkan mengendalikan, pertumbuhan dan
distribusi penduduk mereka
 Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju di
negara mereka sendiri untuk mengurangi konsumsi berlebihan sumberdaya dunia yang
terbatas dan mendorong adanya distribusi manfaat kemajuan ekonomi global secara lebih
adil
 Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju dan
lembaga-lembaga bantuan internasional untuk membantu negara-negara berkembang
mencapai sasaran kependudukan mereka
 Apa yang dapat dilakukan negara berkembang
1. Membujuk penduduknya untuk memiliki keluarga yang lebih kecil melalui media
massa dan proses pendidikan
2. Meningkatkan program-program keluarga berencana
3. Memanipulasi insentif (penguatan) dan desintetif (pelemahan) ekonomi
4. Memaksa warga negaranya untuk memiliki keluarga lebih kecil melalui perundang-
udangan dan denda
5. Meningkatkan status sosial dan ekonomi perempuan
 Apa yang dilakukan negara maju
1. Menyederhanakan kebiasaan gaya hidup konsumtif
2. Meliberalisasi persyaratan hukum yang memungkinkan terjadinya imigrasi
internasional orang-orang miskin tidak terampil
 Bagaimana negara maju dapat membantu negara berkembang
1. Peluasan bantuan keuangan publik dan swasta
2. Peningkatan hubungan perdagangan
3. Transfer teknologi yang lebih sesuai
4. Bantuan pengembangan kemampuan penelitian ilmiah bagi warga negara berkembang
5. Kebijakan penetapan harga komoditas yang lebih baik
6. Pembagian sumberdaya yang lebih adil dan merata
7. Semua bidang penelitian mengenai teknologi pengendalian fertilitas, pil kontrasepsi,
IUD modern, prosedur sterilisasi sukarela
8. Bantuan keuangan untuk program keluarga berencana, pendidikan masyarakat, dan
aktivitas penelitian kebijakan kependudukan nasional di negara-negara berkembang
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : Brasil
Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : BrasilKemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : Brasil
Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : BrasilCut Endang Kurniasih
 
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiModul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiKasmadi Rais
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifDadang Solihin
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaRandy Wrihatnolo
 
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Basuki Rahmat
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahAyu Sefryna sari
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanBazari Azhar Azizi
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomiyuniar putri
 
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Apriliaferdiani
 
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan BangladeshPerbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan BangladeshCut Endang Kurniasih
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanMiracLe Min
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasionalJuni Effendi
 

What's hot (20)

Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : Brasil
Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : BrasilKemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : Brasil
Kemajuan dalam Perjuangan Menuju Pembangunan yang Lebih Bermakna : Brasil
 
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomiModul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Modul Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaCara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia
 
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
Presentasi bab 3 ekonomi pembangunan teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pem...
 
Revolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentahRevolusi ketergantungan internasional mentah
Revolusi ketergantungan internasional mentah
 
Pengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccankPengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccank
 
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunanDistribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomisyarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
syarat-syarat umum untuk perkembangan ekonomi
 
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
Teori Produksi Jangka Pendek (Kelompok 6, Pendidikan Ekonomi A, UNJ-2014)
 
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan BangladeshPerbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
Perbandingan Pembangunan : Pakistan dan Bangladesh
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
4. kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
 

Viewers also liked

Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunan
Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunanPertumbuhan Penduduk terhadap pembangunan
Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunanShafa Fatin
 
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomikorelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomiuniversity of brawijaya
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIlatifahyunifa
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomidhikaandiansyah
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiNamirah Namirah
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTrisna Nurdiaman
 

Viewers also liked (8)

Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunan
Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunanPertumbuhan Penduduk terhadap pembangunan
Pertumbuhan Penduduk terhadap pembangunan
 
Anggaran komprehensif
Anggaran komprehensifAnggaran komprehensif
Anggaran komprehensif
 
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomikorelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi
korelasi pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi
 
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMIPERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
PERTUMBUHAN & PEMBANGUNAN EKONOMI
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomiStrategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
Strategi pembangunan & pertumbuhan ekonomi
 
Ekologi lingkungan
Ekologi lingkunganEkologi lingkungan
Ekologi lingkungan
 
Teori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukanTeori sosiologi kependudukan
Teori sosiologi kependudukan
 

Similar to PENDUDUK EKONOMI

Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiRahmatia Azzindani
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan pendudukdabol_ajah
 
Dinamika kependudukan indonesia
Dinamika kependudukan indonesiaDinamika kependudukan indonesia
Dinamika kependudukan indonesiawahyunihafnisyah
 
1 konsep kependudukan.pptx
1 konsep kependudukan.pptx1 konsep kependudukan.pptx
1 konsep kependudukan.pptxHABIBISIMA2
 
Dinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptxDinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptxssuserbad494
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptJumriani8
 
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanPertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanTaruna Wibowo
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-pendudukvena supartini
 
Lengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertilityLengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertilityRiika Sukmawaty
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiahendricksonsagala
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiahendricksonsagala
 
169620909 1-8-model-peralihan-demografi
169620909 1-8-model-peralihan-demografi169620909 1-8-model-peralihan-demografi
169620909 1-8-model-peralihan-demografihaslinda antisan
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanEnengNs
 

Similar to PENDUDUK EKONOMI (20)

Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomi
 
Transisi Demografi
Transisi DemografiTransisi Demografi
Transisi Demografi
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 
Perkembangan penduduk
Perkembangan pendudukPerkembangan penduduk
Perkembangan penduduk
 
Dinamika kependudukan indonesia
Dinamika kependudukan indonesiaDinamika kependudukan indonesia
Dinamika kependudukan indonesia
 
1 konsep kependudukan.pptx
1 konsep kependudukan.pptx1 konsep kependudukan.pptx
1 konsep kependudukan.pptx
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Dinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptxDinamika kependudukan.pptx
Dinamika kependudukan.pptx
 
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).pptEkonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
Ekonomi Kependudukan 1 Revised 2023 (Kuliah ke 13).ppt
 
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinanPertumbuhan penduduk dan kemiskinan
Pertumbuhan penduduk dan kemiskinan
 
Pertumbuhan penduduk indonesia
Pertumbuhan penduduk indonesiaPertumbuhan penduduk indonesia
Pertumbuhan penduduk indonesia
 
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
1 kependudukan-dan-dinamika-penduduk
 
Lengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertilityLengkap makalah household economics and fertility
Lengkap makalah household economics and fertility
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
Perkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesiaPerkembangan penduduk indonesia
Perkembangan penduduk indonesia
 
169620909 1-8-model-peralihan-demografi
169620909 1-8-model-peralihan-demografi169620909 1-8-model-peralihan-demografi
169620909 1-8-model-peralihan-demografi
 
dinamika-penduduk (1).ppt
dinamika-penduduk (1).pptdinamika-penduduk (1).ppt
dinamika-penduduk (1).ppt
 
Kependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidupKependudukan dan lingkungan hidup
Kependudukan dan lingkungan hidup
 
BAB II IPS 8
BAB II IPS 8BAB II IPS 8
BAB II IPS 8
 
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatanKemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 

More from Lucky Maharani Safitri

Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestNon-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestLucky Maharani Safitri
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANLucky Maharani Safitri
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranLucky Maharani Safitri
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANALucky Maharani Safitri
 
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanUang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanLucky Maharani Safitri
 
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangBiaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangLucky Maharani Safitri
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatKhlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatLucky Maharani Safitri
 
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI Lucky Maharani Safitri
 

More from Lucky Maharani Safitri (19)

Listrik , gas , dan dana industri
Listrik , gas , dan dana industriListrik , gas , dan dana industri
Listrik , gas , dan dana industri
 
biaya modal
biaya modalbiaya modal
biaya modal
 
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestNon-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
 
konsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biayakonsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biaya
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Analisis trend II
Analisis trend IIAnalisis trend II
Analisis trend II
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanUang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modalHukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangBiaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatKhlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
 
Bahasa Indonesia Keilmuan
Bahasa Indonesia KeilmuanBahasa Indonesia Keilmuan
Bahasa Indonesia Keilmuan
 

Recently uploaded

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

PENDUDUK EKONOMI

  • 1. Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi • Irsyad Ahmadi Hidayat • Lailatul Khamidah • Laily Nur Azizah • Lucky Maharani Safitri • M Abdul Hafizh Khoiri
  • 2. Isu Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan Kualitas Hidup Pertumbuhan Penduduk : di Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan Transisi Demografis Penyebab Tingginya Fertilitas di Negara Berkembang : Model Malthus dan Rumah Tangga Konsekuensi Fertilitas yang Tinggi : Beberapa Perbedaan Pandangan Beberapa Pendekatan Kebijakan
  • 3. Isu Pokok : Pertumbuhan Penduduk dan Kualitas Hidup Jumlah penduduk dunia pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 6.8 miliar orang. PBB memproyeksikan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 9.2 miliar pada tahun 2050. Penduduk dunia bertambah lebih dari 75 juta orang tiap tahunnya. Hampir semua pertambahan penduduk neto ini -97%- terjadi di negara-negara berkembang. Pertanyaan yang benar-benar penting mengenai pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut:  Bagaimana situasi kependudukan kontemporer di banyak negara berkembang dapat menunjang atau sebaliknya justru menghambat peluang mereka dalam mewujudkan tujuan pembangunan, bukan hanya bagi generasi sekarang tetapi juga bagi generasi masa depan?  Bagimana dampak pembangunan terhadap pertumbuhan penduduk?
  • 4. Beberapa isu besar berkenaan dengan pertanyaan- pertanyaan dasar itu adalah sebagai berikut :  Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperbaiki taraf hidup penduduknya dengan tingkat pertumbuhan penduduknya, baik sekarang maupun proyeksinya untuk masa mendatang ? Sejauh mana peningkatan penduduk yang cepat akan mempersulit upaya menyediakan pelayanan sosial penting yang mencakup perumahan, transportasi, sanitasi, dan keamanan ?  Bagaimana negara-negara berkembang mampu menanggulangi pertambahan jumlah tenaga kerja yang sedemikian cepat dalam beberapa dasawarsa mendatang ? Apakah akan tersedia banyak kesempatan kerja atau sebaliknya tingkat pengangguran akan melambung tinggi ?  Apa saja implikasi tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi terhadap peluang orang- orang miskin dunia untuk mengatasi penderitaan yang mereka alami dalam kemiskinan absolut ? Apakah pasokan dan distribusi makanan dunia tidak hanya akan mencukupi kebutuhan jumlah penduduk yang diperkirakan semakin bertambah banyak dalam dasawarsa mendatang, tetapi juga memperbaiki tingkat asupan nutrisi sesuai dengan kadar yang dibutuhkan manusia ?
  • 5.  Apakah negara-negara berkembang akan mampu memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan mereka agar setiap orang dapat memiliki akses pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar ?  Adakah hubungan antara kemiskinan dan jumlah anggota keluarga ?  Apakah upaya gigih untuk meningkatkan kemakmuran di kalangan orang kaya telah lebih merusak lingkungan hidup global dan mencederai peningkatan taraf hidup orang-orang miskin dibandingkan dengan peningkatan absolut jumlah orang-orang papa ini ?
  • 6. Pertumbuhan Penduduk : di Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan  Pertumbuhan Penduduk Dunia Sepanjang Sejarah Selama lebih dari dua juta tahun keberadaan manusia di bumi, jumlah total penduduk dunia pada waktu itu masih sangat terbatas. Takala manusia mulai membudidayakan bahan pangan melalui pertanian menetap sekitar 12.000 tahun yang lampau, jumlah total penduduk dunia diperkirakan tidak lebih dari 5 juta jiwa dan meningkat setiap tahunnya.
  • 7. Tabel 6.1 Perkiraan Pertumbuhan Penduduk Dunia Tahun Perkiraan jumlah penduduk (jutaan) Perkiraan kenaikan per tahun dalam periode Antara (%) Masa Penggandaan (tahun) 10.000 S.M. 5 - 1 M. 250 0,04 1.733 1650 545 0,04 1.733 1750 728 0,29 239 1800 906 0,45 154 1850 1.171 0,53 130 1900 1.608 0,65 106 1950 2.576 0,91 76 1970 3.698 2,09 33 1980 4.448 1,76 39 1990 5.292 1,73 40 2000 6.090 1,48 47 2010 6.892 1,22 57 2050 ( angka proyeksi) 9.036 0,675 103
  • 8.  Laju pertumbuhan penduduk dunia sedikit mereda, namun tetap berada pada tingkat yang relatif sangat tinggi bila dilihat dari data-data historisnya yaitu sekitar 1,3 persen per tahun. Akan tetapi laju pertumbuhan penduduk di afrika masih sangat tinggi yaitu 2,4 persen pertahun  Kaitan antara presentase angka kenaikan laju pertumbuhan penduduk per tahun dan kurun waktu yang diperlukan angka itu untuk untuk tumbuh menjadi dua kali lipa, atau doubling time
  • 9. Tabel 6.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Dunia dan Masa Penggandaan Periode Perkiraan Laju Pertumbuhan (%) Masa Penggandaan (tahun) Awal kemunculan manusia dalam catatan sejarah 0,002 36.000 1650-1750 0,3 240 1850-1900 0,6 115 1930-1950 1,0 72 1960-1980 2,3 31 Sekarang 1,3 58
  • 10. Struktur Penduduk Dunia Sebaran Per Wilayah Geografis  Lebih dari tiga perempat penduduk dunia bertempat tinggal di negara-negara berkembang dan kurang dari seperempat jumlah itu hidup di negara yang perekonomiannya maju. Peraga 6.2 menunjukkan distribusi regional penduduk dunia pada tahun 2010 dan angka proyeksinya pada tahun 2050.  Berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk yang ada sekarang di berbagai kawasan di dunia (angka pertumbuhan penduduk yang ada di negara-negara berkembang jauh lebih tinggi), maka diperkirakan bahwa distribusi regional (menurut wilayah geografisnya) penduduk dunia akan mengalami perubahan yang tidak terelakkan menjelang tahun 2050 mendatang.
  • 11. Peraga 6.2 distribusi penduduk menurut wilayah, 2010 dan 2050 Afrika 15% Amerika utara 5% Amerika Latin 8% Asia dan Oseania 61% Eropa 11% (a) Total penduduk 2010 : 6,89 milyar Afrika 22% Amerika Latin 7% Amerika Utara 5% Asia dan Pasifik 58% Eropa 8% (b) total penduduk 2050 : 9,5 milyar
  • 12. Tren tingkat kelahiran dan kematian  Secara kuantitatif, tingkat pertambahan penduduk dihitung atas dasar presentase kenaikan relatif (atau presentase penurunan, yakni dalam kasus pertambahan penduduk yang negatif) dari jumlah jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari pertambahan alami dan migrasi internasional neto.  Perbedaan laju pertumbuhan penduduk di negara-negara maju dan di negara-negara berkembang hanya dapat dijelaskan atas dasar kenyataan bahwa tingkat kelahiran (fertilitas) di berbagai negara berkembang umumnya jauh lebih tinggi dari pada yg ada di negara-negara maju. Disamping itu, tingkat kematian (mortalitas) di negara- negara Dunia ketiga ini jauh lebih tinggi.
  • 13. Struktur Usia dan Beban Ketergantungan  Pada tahun 2002, sebanyak 46 persen penduduk Ethiophia, 44 persen dari penduduk Nigeria, dan 41 persen dari penduduk Pakistan berusia dibawah 15 tahun.  Di negara-negara yang memiliki struktur usia seperti itu, rasio ketergantungan pemuda (youth dependency ratio)-yakni, perbandingan antara pemuda dibawah 15 tahun yang tentunya belum memiliki pendapatan sendiri, dengan orang2 dewasayang aktif atau produktif secara ekonomis berusia 15 hingga 64 tahun- sangat tinggi.  Hal itu berarti angkatan kerja di negara2 berkembang harus menanggung beban hidup anak2 mereka yang besarnya hampir dua kali lipat dibandingkan dengan angkatan kerja di negara maju.
  • 14. Momentum Pertumbuhan Penduduk yang Tersembunyi Dua alasan yang melatar belakangi keberadaan daya gerak tersembunyi ini :  Pertama,tingkat kelahiran itu sendiri tidak mungkin diturunkan dalam waktu singkat.  Kedua atas adanya momentum yang tersembunyi tersebut erat sekali kaitannya dengan struktur usia penduduk di negara-negara berkembang.
  • 15. Transisi Demografis  Transisi demografis adalah proses penurunan bertahap tingkat pertumbuhan penduduk, dari tahap pertumbuhan yang hampir stagnan, yang ditandai dengan tingkat kelahiran dan kematian tinggi, kemudian melalui tahap pertumbuhan penduduk yang berlangsung cepat dengan tingkat kelahiran tinggi dan tingkat kematian rendah, setelah itu memasuki tahap pertumbuhan rendah dan stabil di mana tingkat kelahiran dan kematian rendah.
  • 16. Transisi Demografis di Eropa Barat
  • 17.  Grafik di atas menunjukkan pertumbuhan penduduk di negara – negara berkembang kontemporer yang memiliki 2 pola. Tingkat kelahiran di negara berkembang umumnya cenderung tinggi jika dibanding dengan Negara maju. Hal ini karena perempuan di Negara berkembang cenderung menikah di usia muda. Akibatnya lebih banyak jumlah keluarga yang memiliki usia subur yang lebih lama. Pada tahun 1950-an sampai 1960-an, tahap kedua transisi demografis telah terjadi di hampir semua Negara berkembang. Penerapan teknologi dan berkembangnya kesehatan masyarakat turut menyababkan penurunan tingkat kematian. Tahap kedua ini dicirikan dengan tingkat pertumbuhan penduduk mencapai lebih dari 2% per tahun di kebanyakan Negara berkembang. Pada tahap ketiga, ada terdapat 2 pola transisi demografis di Negara berkembang.
  • 18. Transisi Demografis di Eropa Barat
  • 19.  Dalam kasus A penerapan teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat modern bersamaan dengan peningkatan taraf hidup berlangsung cepat dan terdistribusi merata telah mengakibatkan penurunan tingkat kematian menjadi hanya 10 per 1.000 penduduk dan tingkat kelahiran juga menurun. Beberapa Negara yang ada di kasus A ini contohnya Taiwan, Kosta Rica, Kuba, Cile dan Sri lanka.  Akan tetapi di sebagian Negara berkembang ada yang mengalami kasus B. Setelah mengalami periode tingkat kematian yang cepat, tingkat kematian tidak bisa turun lebih jauh lagi. Sebagian besar erjadi karena Negara tersebut terus mengalami kemiskinan absolut, rendahnya taraf hidup dan akibat dari AIDS. Negara – Negara dalam kasus ini meliputi banyak Negara di Afrika sub-Sahara dan Timur Tengah, masih berada di tahap 2 transisi demografis mereka. Sekalipun fertilitas cenderung menuru, tingkatkelahiran masih tetap sangat tinggi di negara – negara ini.  Oleh sebab itu muncul pertanyaan. Kapan dan dalam kondisi apa negara – negara berkembang memiliki kemungkinan besar untuk mengalami penurunan tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk yang lebih lambat ?  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan merujuk pada model “perangkap populasi “ Malthus serta model mikroekonomi neoklasik kontemporer dan sangat berpengaruh yaitu teori fertilitas rumah tangga.
  • 20. Penyebab Tingginya Fertilitas di Negara Berkembang : Model Malthus dan Rumah Tangga  Perangkap populasi Malthus Tingkat amang batas populasi yang di antisipasi oleh Thomas Malthus (1766-1834) di mana pertambahan penduduk akan berhenti dengan sendirinya ketika sumber daya penopang hidup yang meningkat menurut deret hitung tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia yang jumlahnya meningkat menurut deret ukur.
  • 22.  Secara diagramatis Teori Malthus dapat digambarkan dengan membandingkan bentuk dan posisi kurva yang mewakili tingkat pertumbuhan penduduk dan tingkat pertumbuhan pendapatan agregat apabila kedua kurva ini diplotkan terhadap tingkat pendapatan.  Pada sumbu vertikal, kita memplot perubahan persentase numerik baik positif maupun negatif, dalam dua variabel yang dipertimbangkan (total penduduk dan pendapatan agregat). Pada sumbu horizontal ditempatkan tingkat pendapatan per kapita.
  • 23.  Kritik Terhadap Model Malthus • Pertama, model ini mengabaikan dampak luar biasa dari kemajuan teknologi sebagai kekuatan pengimbang yang menghambat laju pertumbuhan penduduk yang cepat. • Kedua, perangkap populasi Malthus berfokus pada asumsi model itu sendiri bahwa tingkat pertambahan penduduk suatu Negara berkaitan secara langsung dengan tingkat pendapatan perkapita Negara itu.  Alasan Teori Malthus dan neo-Malthus sangat terbatas jika diterapkan di Negara- negara berkembang masa kini karena beberapa alasan berikut: • Tidak cukup memperhitungkan peran dan dampak kemajuan teknologi • Didasarkan atas hipotesis tentang hubungan makro antara pertumbuhan penduduk dan tingkat pendapatan per kapita, yang tidak dapat dibuktikan secara empiris dalam era modern. • Fokus pada variable yang salah.
  • 24.  Teori Mikroekonomi fertilitas Rumah Tangga Teori yang menjelaskan bahwa setiap keluarga memiliki biaya dan manfaat yang menentukan ukuran keluarga yang diinginkan. Teori ini Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang) lain. Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan). Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan pendapatan. Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga relative (biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.
  • 25.  Secara matematis, hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumus Cd = f(Y, Pc, Px, tx), x = 1,…, n Ket: Cd =permintaan akan anak Y = pendapatan RT artinya, makin tinggi pendapatan, maka permintaan akan anak meningkat Pc = harga neto anak artinya, makin tinggi biaya pemeliharaan anak, permintaan akan anak menurun Px = harga barang lain artinya, makin tinggi harga barang-barang lain, permintaan akan anak meningkat tx is preferensi terhadap barang lain artinya, makin tinggi preferensi untuk barang- barang lain, permintaan akan anak menurun
  • 26.  Permintaan akan Anak di Negara Berkembang Di Negara-negara miskin, anak-anak dipandapang sebagian sebagai barang investasi ekonomi, dalam arti bahwa anak- anak ini nantinya diharapkan memberikan hasil dalam bentuk pekerja anak dan sebagai tempat menggantungkan kehidupan di usia tua. Sejumlah bukti empiris sejumlah studi statistik berspektrum luas di Negara-negara berkembang telah menunjukan adanya dukungan terhadap teori ekonomi fertilitas.  Implikasi terhadap pembangunan dan Fertilitas Semua yang telah diperbincangkan sejauh ini dapat diikhtisarkan dengan menyatakan bahwa efek kemajuan sosial dan ekonomi dari menurunkan tingkat fertilitas di negara-negara berkembang akan yang sangat besar ketika mayoritas penduduk dan khususnya orang-orang yang sangat miskin sama-sama memperoleh manfaatnya. Secara khusus, angka kelahiran di kalangan kaum sangat miskin kemungkinan besar akan menurun apabila perubahan sosio-ekonomi yang berikut dapat diwujudkan : • Peningkatan pendidikan serta perubahan peran dan status perempuan. • Peningkatan kesempatan kerja diluar sektor pertanian bagi perempuan. • Kenaikan tingkat pendapatan keluarga • Pengurangan tingkat kematian anak. • Pengembangan sistem tunjangan bagi para lansia dan sistem jaminan sosial lainnya. • Perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.
  • 27. Konsekuensi Fertilitas yang Tinggi : Beberapa Perbedaan Pandangan Ada beberapa perspektif yang saling bertentangan. Berikut ini adalah beberapa argumen utama yang mendukung dan menentang gagasan bahwa konsekuensi dari pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menimbulkan berbagai masalah pembangunan yang serius.  Bukan Masalah yang Sesungguhnya.  Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya.
  • 28. Bukan Masalah yang Sesungguhnya • Kita bisa mengidentifikasi tiga argumen umum dari orang-orang yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk tidak menjadi masalah:  Masalahnya bukan pertumbuhan penduduk tetapi pada sejumlah isu lainnya.  Pertumbuhan penduduk adalah isu palsu yang sengaja diciptakan oleh badan dan lembaga internasional yang didominasi negara-negara kaya agar negara berkembang tetap berada dalam kondisi ketergantungan  Bagi banyak negara berkembang dan wilayah berkembang, pertumbuhan penduduk justru merupakan keadaan yang diinginkan. • Isu-isu lainnya : Banyak pengamat dari negara kaya dan miskin menyatakan bahwa masalah sebenarnya bukan pada pertumbuhan penduduk, tetapi salah satu atau keempat hal berikut :  Keterbelakangan.  Menipisnya Sumber Daya Alam dan Kerusakan Lingkungan Hidup.  Distribusi Penduduk.  Penempatan Perempuan pada Kedudukan yang Lebih Rendah. • Isu palsu yang sengaja direkayasa • Fenomena yang diinginkan
  • 29. Pertumbuhan penduduk memang masalah yang sesungguhnya Argumen keempat mendukung perlunya mengendalikan pertumbuhan penduduk karena konsekuensi negatifnya. umumnya didasarkan pada tiga argumentasi berikut.  Argumentasi garis keras : kependudukan dan krisis global.  Argumentasi teoritis : siklus populasi kemiskinan dan perlunya progaram keluarga berencana.  Argumentasi empiris lainnya : tujuh konsekuensi negatif pertumbuhan penduduk 1.Pertumbuhan ekonomi. 2.Kemiskinan dan ketimpangan. 3.Pendidikan. 4.Kesehatan. 5.Pangan. 6.Lingkungan hidup. 7.Migrasi internasional.
  • 30. Tujuan dan Sasaran: Menuju Sebuah Konsensus  3 argumen bertentangan yang merupakan komponen penting dari konsensus: 1. Pertumbuhan penduduk bukanlah penyebab utama rendahnya taraf hidup, ketimpangan ekstrem, atau terbatasnya kebebasan memilih yang terjadi di banyak negara berkembang. 2. Masalah kependudukan bukan sekedar persoalan angka-angka tetapi menyangkut kualitas hidup dan kesejahteraan material. 3. Pertumbuhan penduduk yang cepat memang memberatkan masalah-masalah keterbelakangan dan menambah suram prospek pembangunan yang berhasil.  Berdasarkan tujuan dan sasaran berikut mungkin dapat dimasukkan dalam setiap pendekatan realistis terhadap isu pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang. • Sasaran utama seharusnya tidak hanya berfokus pada variabel penduduk. • Perlu adanya motivasi yang ditimbulkan oleh pembangunan. • Negara-negara maju seharusnya membantu negara-negara berkembang dalam upaya mencapai sasaran menurunkan fertilitas dan mortalitas.
  • 31. Beberapa pendekatan kebijakan  Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara berkembang untuk mempengaruhi, barangkali bahkan mengendalikan, pertumbuhan dan distribusi penduduk mereka  Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju di negara mereka sendiri untuk mengurangi konsumsi berlebihan sumberdaya dunia yang terbatas dan mendorong adanya distribusi manfaat kemajuan ekonomi global secara lebih adil  Kebijakan umum dan khusus yang dapat diprakarsai pemerintah negara-negara maju dan lembaga-lembaga bantuan internasional untuk membantu negara-negara berkembang mencapai sasaran kependudukan mereka
  • 32.  Apa yang dapat dilakukan negara berkembang 1. Membujuk penduduknya untuk memiliki keluarga yang lebih kecil melalui media massa dan proses pendidikan 2. Meningkatkan program-program keluarga berencana 3. Memanipulasi insentif (penguatan) dan desintetif (pelemahan) ekonomi 4. Memaksa warga negaranya untuk memiliki keluarga lebih kecil melalui perundang- udangan dan denda 5. Meningkatkan status sosial dan ekonomi perempuan  Apa yang dilakukan negara maju 1. Menyederhanakan kebiasaan gaya hidup konsumtif 2. Meliberalisasi persyaratan hukum yang memungkinkan terjadinya imigrasi internasional orang-orang miskin tidak terampil
  • 33.  Bagaimana negara maju dapat membantu negara berkembang 1. Peluasan bantuan keuangan publik dan swasta 2. Peningkatan hubungan perdagangan 3. Transfer teknologi yang lebih sesuai 4. Bantuan pengembangan kemampuan penelitian ilmiah bagi warga negara berkembang 5. Kebijakan penetapan harga komoditas yang lebih baik 6. Pembagian sumberdaya yang lebih adil dan merata 7. Semua bidang penelitian mengenai teknologi pengendalian fertilitas, pil kontrasepsi, IUD modern, prosedur sterilisasi sukarela 8. Bantuan keuangan untuk program keluarga berencana, pendidikan masyarakat, dan aktivitas penelitian kebijakan kependudukan nasional di negara-negara berkembang