SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
BIAYA
MODAL
By :
Lucky Maharani Safitri
Biaya
Modal
Pengertian
Biaya Modal
Biaya Modal
Individual
Biaya Modal
Utang Bank
Biaya Modal
Utang Obligasi
Biaya Modal
Saham Preferen
Biaya Modal
Saham Biasa
Biaya Modal
Laba Ditahan
Biaya Modal
Gabungan
Biaya Modal,
Biaya
Peluang, dan
Laba
Ekonomis
Manfaat
Biaya Modal
Ilustrasi Kasus
– Kasus 1
PT ADI KARYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini beroperasi
dengan total aktiva operasi senilai Rp 1 triliun. Pada tahun 20xx perusahaan mencatat perolehan laba
bersih setelah pajak sebesar Rp 100 milyar sehingga berhasil mencatat pencapaian ROI (Return on
Investment) sebesar 10%. Namun demikian, sehari setelah perusahaan mempublikasikan laporan
keuangannya yang di dalamnya terdapat laporan perolehan laba tersebut, justru direaksi negatif oleh pasar
dan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut turun.
– Kasus 2
Seorang pengusaha bernama Tuan Mukhlis dengan dana sebesar Rp 500 juta merencanakan
mendirikan usaha kecil berupa restoran khusus masakan Jawa di dekat pemukiman yang banyak dihuni
oleh mahasiswa. Berdasarkan estimasi, restoran tersebut akan mampu menghasilkan pendapatan bersih
setelah pajak kurang lebih Rp 40 juta per tahun. Dengan potensi pendapatan tersebut, Tuan Mukhlis
dihadapkan kepada persoalan apakah rencananya tersebut sebenarnya menguntungkan atau tidak.
Pengertian Biaya Modal
Secara
umum
dinotasikan
dengan
huruf k
biaya atau
beban
Perusahaan
Dana-dana
jangka
pendek
Kreditur /
Pemilik Dana
pendapatan /
pengembalian
yang diharapkan
perusahaan
Biaya Modal Dinyatakan dalam Bentuk Persentase
– Pada prinsipnya biaya modal menyatakan berapa biaya dalam rupiah yang ditanggung oleh
perusahaan atau pendapatan dalam rupiah yang diharapkan oleh pemilik dana relatif terhadap dana
bersih yang benar-benar diterima atau digunakan oleh perusahaan.
Ilustrasi Kasus
– Perusahaan memperoleh dana pinjaman dari bank sebesar Rp 10 juta dengan tingkat bunga 10% per
tahun. Atas diterimanya pinjaman tersebut bank mengenakan biaya administrasi dan biaya-biaya
lainnya yang terkait sebesar Rp 350.000. Biaya administrasi tersebut dalam praktiknya bisa dipotong
langsung dari nilai pinjaman atau bisa dibayar tersendiri di luar nilai pinjaman. Yang manapun cara
pembayaran biaya administrasi yang dilakukan, yang jelas dana bersih yang benar-benar diterima atau
digunakan oleh perusahaan adalah Rp 9.650.000 yaitu nilai nominal pinjaman dikurangi biaya
administrasi atau potongan-potongan yang dilakukan oleh bank. Sedangkan biaya yang ditanggung
perusahaan atau pendapatan dalam rupiah yang diharapkan oleh bank atas pinjaman tersebut adalah
sebesar tingkat bunga yang dikenakan yaitu 10% dari Rp 10 juta atau sama dengan Rp 1.000.000.
Dengan demikian biaya modal atas pinjaman bank tersebut adalah :
Biaya modal (k) =
Rp 1.000.000
Rp 9.650.000
x 100%
= 10,36 %
– Jika seandainya bank tidak mengenakan biaya administrasi sama sekali berarti dana bersih yang
diterima perusahaan sama dengan nilai nominal pinjaman yaitu Rp 10 juta. Dengan demikian
biaya modal atas utang bank tersebut tanpa biaya administrasi menjadi lebih kecil yaitu :
=
Rp 1.000.000
Rp 10.000.000
x 100%
= 10 %
Opportunity Cost
Pendapatan
Tidak diterima dari
peluang investasi
Pemilik dana
beralih ke alternatif
investasi lain yang
tersedia.
Ilustrasi Kasus
– Terdapat dua buah obyek investasi yang sedang dipertimbangkan oleh pemilik modal yaitu A dan B,
dimana A memberikan tingkat pendapatan 10% dan B memberikan 11%. Jika pemilik modal
tersebut memilih A sebagai pilihan investasinya maka opportunity cost dari pilihan investasi A
sebesar 11% yaitu tingkat pendapatan yang tidak jadi diterima dari B. Sebaliknya jika yang dipilih
adalah B, maka opportunity cost-nya adalah 10% yaitu tingkat pendapatan yang tidak jadi diterima
dari A. Laba ditahan merupakan jenis sumber dana yang tidak membutuhkan pengeluaran biaya
eksplisit karena itu biaya modal atas laba ditahan ditentukan berdasakan opportunity cost-nya.
Biaya Modal Individual
Perusahaan
Sumber Pendanaan
Biaya Modal
Ilustrasi
Biaya
Modal
Individual
Utang
bank
Utang
obligasi
Saham
prefferen
Saham
biasa
Laba
ditahan /
saldo laba
Biaya Modal Utang Bank
Ilustrasi Kasus
– PT INDOTEKSTIL memperoleh dana utang jangka panjang dari bank sebesar Rp 15 milyar.
Diasumsikan tingkat bunga utang bank tersebut 15% per tahun atau sebesar Rp 2,25 milyar dan
perusahaan dikenakan biaya administrasi oleh bank sebesar Rp 50 juta. Atas dasar ini biaya modal
utang bank per tahun dari PT INDOTEKSTIL adalah:
kd =
Rp 2,25 milyar
Rp 15 milyar−Rp 50 juta
x 100%
= 15,05%
– Jika perusahaan tidak dikenakan biaya administrasi atau potongan-potongan lainnya maka dana bersih
yang diterima oleh perusahaan adalah sama dengan nilai nominal utang. Oleh karena itu biaya modal
atas utang bank tanpa adanya biaya administrasi dan potongan-potongan adalah sama dengan biaya
bunganya yaitu 15% untuk contoh PT INDOTEKSTIL.
kd =
Rp 2,25 milyar
Rp 15 milyar
x 100%
= 15%
Biaya modal atas utang obligasi (cost of bond) ditentukan menggunakan konsep Yield to
Maturity (YTM). YTM pada dasarnya merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh pemegang
obligasi selaku pemilik atas dana yang diinvestasikannya ke dalam obligasi perusahaan dan sekaligus
dipandang sebagai biaya modal utang obligasi bagi perusahaan sebagai pengguna dana. YTM ditentukan
menggunakan persamaan sebagai berikut.
Biaya Modal Utang Obligasi
Ilustrasi Kasus
– Utang obligasi pada neraca PT INDOTEKSTIL sebesar Rp 25 milyar di atas terdiri dari 250 ribu lembar
dengan nilai nominal Rp 100 ribu per lembar, jangka waktu 10 tahun dan membayarkan kupon bunga
10% per tahun atau sebesar Rp 10 ribu per lembar per tahun. Obligasi tersebut terjual dengan harga di
atas nilai nominal (di atas pari) yaitu Rp 110 ribu per lembar. Di samping itu, perusahaan
mengeluarkan biaya-biaya dalam rangka penerbitan obligasi tersebut (floatation cost) dengan total Rp
300 juta atau Rp 1.200 per lembar. Dengan biaya penerbitan tersebut maka kas bersih yang diterima
perusahaan dari penjualan obligasi tersebut menjadi Rp 108.800, yaitu harga jual dikurangi biaya
penerbitan.
kd = YTM = 10.000 +
(100.000−108.800)/10
(100.000+108.800)/2
x 100%
kd = YTM =
9.120
104.400
x 100%
kd = YTM = 8,74%
– Biaya modal utang setelah pajak (after tax-cost of debt) adalah biaya modal yang telah disesuaikan
dengan pajak. Hal ini perlu dilakukan karena sumber dana dari utang mengandung beban biaya bunga
sebagai komponen biaya modal. Biaya bunga di satu sisi memang merupakan beban bagi perusahaan,
tetapi di sisi lain dengan adanya biaya bunga perusahaan diuntungkan karena besarnya laba kena
pajak menjadi lebih kecil. Dengan laba kena pajak yang menjadi lebih kecil maka beban pajak yang
ditanggung oleh perusahaan juga menjadi lebih kecil.
– Sebagai ilustrasi
Biaya Modal Setelah Pajak
– Jika biaya modal atas utang bank PT INDOTEKSTIL sebelum pajak 15,05% maka biaya modal utang
bank setelah pajak dengan tarif pajak 25% adalah :
kd (setelah pajak) = 15,05% x (1- 0,25)
= 11,29%
– Jika biaya modal atas utang obligasi PT INDOTEKSTIL sebelum pajak 8,61%, maka biaya modal utang
obligasi setelah pajak adalah:
kd (setelah pajak) = 8,61% x (1- 0,25)
= 6,46%
Penyesuaian biaya modal utang sebelum pajak menjadi biaya modal utang setelah pajak sebagai berikut.
Saham preferen memiliki karakteristik yaitu dibayarkan menyerupai biaya bunga. Penentuan
biaya modal atas dana yang diperoleh dari saham preferen (cost of prefered stock) menggunakan
persamaan berikut.
Biaya Modal Saham Preferen
Ilustrasi Kasus
– PT INDOTEKSTIL di muka terdapat modal saham preferen sebesar Rp 20 milyar. Diasumsikan bahwa
saham preferen tersebut memiliki nilai nominal Rp 100.000 per lembar dan dividen 10% atau Rp
10.000 per lembar per tahun. Harga jual saham preferen tersebut saat diterbitkan adalah Rp 110.000
per lembar. Atas dasar data tersebut, biaya modal saham preferen PT INDOTEKSTIL adalah:
kp =
10.000
110.000
= 9,1%
– Jika pada saat penerbitan saham preferen tersebut perusahaan mengeluarkan biya penerbitan sebesar
Rp 3.000 maka kas bersih yang diterima dari penerbitan saham preferen menjadi Rp 107.000 (harga
jual dikurangi biaya penerbitan) sehingga biaya modalnya menjadi lebih besar yaitu:
kp =
10.000
107.000
= 9,4%
Biaya Modal Saham Biasa
Biaya Penerbitan
Biaya penerbitan (floatation cost) merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka
penerbitan dan penjualan saham baru. Biaya ini mencakup :
- biaya listing di pasar modal (bursa efek), - biaya penyusunan prospektus,
- biaya konsultan hukum, - biaya audit keuangan,
- biaya komisi, dl.
Biaya Modal Saham Biasa dengan Asumsi Dividen Konstan
Jika dividen saham biasa diharapkan konstan atau tetap dari periode ke periode ke depan maka penetapan biaya
modal saham biasa (ke) relatif sama dengan biaya modal saham preferen menggunakan persamaan berikut.
Ilustrasi Kasus
PT INDOTEKSTIL senilai Rp 50 milyar, pada saat penerbitannya terjual Rp 99.000 per lembar dengan biaya
penerbitan Rp 1000 per lembar, sehingga kas bersih yang diterima adalah Rp 98.000 per lembar. Di
samping itu, setiap periode ke depan PT INDOTEKSTIL diharapkan membayarkan dividen yang bersifat
konstan misalnya sebesar Rp 8.000 per lembar. Atas dasar data tersebut, biaya modal saham biasa
perusahaan tersebut adalah:
ks =
8.000
98.000
= 8,2%
Jika seandainya saham biasa PT INDOTEKSTIL pada contoh di atas tidak mengeluarkan biaya penerbitan
maka kas bersih yang diterima sama dengan harga jualnya yaitu Rp 99.000 per lembar. Dengan demikian,
besarnya biaya modal saham biasa perusahaan tersebut menjadi:
ks =
8.000
99.000
= 8,1%
– Biaya Modal Saham Biasa dengan Asumsi Pertumbuhan Dividen
Biaya modal saham biasa bisa diestimasi menggunakan model valuasi Gordon yaitu Constant
Dividend Growth ini sebenarnya merupakan model yang digunakan untuk mengestimasi nilai atau harga
wajar (fair value) saham perusahaan atau nilai perusahaan. Model valuasi menurut Gordon tersebut
menggunakan persamaan berikut.
Dengan memodifikasi persamaan valuasi menurut Gordon tersebut diperoleh persamaan untuk
menentukan biaya modal saham biasa (ke) sebagai berikut.
Ilustrasi Kasus
– Saham biasa dari PT INDOTEKSTIL yang terjual dengan harga (Po) sebesar Rp 99.000 per lembar,
membayarkan dividen tahun pertama (D1) sebesar Rp 8.000 per lembar. Dividen tersebut
diharapkan akan meningkat ke depan dengan tingkat pertumbuhan yang konstan (g) 5% per tahun.
Dengan data tersebut, biaya modal saham biasa dari PT INDOTEKSTIL adalah:
ke =
8.000
99.000
+ 0,05
= 13,1%
Biaya Modal Saham Biasa Menggunakan Model
CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM digunakan untuk
menentukan besarnya return atau tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham biasa (ke). Adapun
persamaan CAPM adalah sebagai berikut.
Ilustrasi Kasus
– Tingkat pendapatan bebas risiko yang ada pada saat ini 5%, risiko sistematis (beta) dari saham biasa
perusahaan tersebut adalah 0,6 dan return pasar saat ini 15%. Atas dasar data tersebut, biaya modal
saham biasa PT IDOTEKSTIL adalah:
ke = 0,05 + 0,6 ( 0,15 – 0,05 )
= 0,11 atau 11%
– Ada tiga variabel yang masuk ke dalam persamaan CAPM.
1. Tingkat pendapatan bebas risiko (Risk-Free Rate of Return) atau Rf adalah tingkat pendapatan yang
diharapkan dari investasi bebas risiko.
2. Return pasar (km) adalah tingkat pendapatan rata-rata dari seluruh saham biasa yang ada di pasar.
3. Beta yang merupakan risiko sistematis, yaitu jenis risiko yang tidak bisa didiversifikasi (dinetralisir),
dan disebut sebagai risiko pasar karena risiko ini dihadapi oleh semua instrumen investasi saham
biasa. Risiko sistematis (beta) biasanya diestimasi dengan menggunakan market model yaitu dengan
meregresikan return pasar aktual terhadap return aktual dari saham biasa tertentu melalui
persamaan regresi berikut.
Biaya Modal Laba Ditahan
Biaya modal atas laba ditahan (cost of retained earning) ditentukan bukan berdasarkan berapa
biaya riil yang dikeluarkan sebagaimana biaya bunga pada biaya modal utang, tetapi berapa tingkat
pendapatan yang diharapkan oleh pemilik dana (pemegang saham biasa), atas digunakannya laba ditahan
oleh perusahaan. Tingkat pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham biasa terhadap laba ditahan
adalah sama dengan opportunity cost-nya yaitu sebesar tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham
biasa yang tanpa dibebani floatation cost.
Ilustrasi Kasus
Laba ditahan dari PT INDOTEKSTIL sebagaimana disajikan di neracanya per 31 Desember 20xx di
muka adalah senilai Rp 10 milyar. Di samping itu, biaya modal saham biasa PT INDOTEKSTIL yang tanpa
dibebani biaya penerbitan adalah 8,1% (berdasarkan perhitungan biaya modal saham biasa dengan
asumsi dividen konstan). Atas dasar ini berarti biaya modal laba ditahan PT INDOTEKSTIL juga sebesar
8,1%. Dengan demikian penetapan biaya modal laba ditahan dilakukan menggunakan perhitungan biaya
modal saham biasa yang tanpa biaya penerbitan (floatation cost).
Tabel....
Biaya Modal Individual PT INDOTEKSTIL
No. Sumber Dana Jumlah Porsi
Biaya Modal
Individual Setelah
Pajak
1 Utang Bank 15.000 12,5% 11,29%
2 Utang Obligasi 25.000 20,8% 6,46%
3 Saham Preferen 20.000 16,7% 9,4%
4 Saham Biasa 50.000 41,7% 8,2%
5 Laba Ditahan 10.000 08,3% 8,1%
Total 120.000 100% --
Catatan:
Biaya modal individual yang disajikan pada tabel di atas adalah :
1) Berbasis setelah pajak khusus untuk dana utang.
2) Mengasumsikan terdapat biaya administrasi dan biaya penerbitan (floatation cost).
3) Biaya modal laba ditahan sama dengan biaya modal saham biasa tanpa biaya penerbitan
Biaya Gabungan
– Biaya modal gabungan merupakan biaya modal keseluruhan atau gabungan dari seluruh biaya modal
individual masing-masing sumber dana yang digunakan oleh perusahaan.
– Penentuan biaya modal gabungan menggunakan mekanisme perhitungan rata-rata tertimbang. WACC
(Weighted Average Cost of Capital) dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut.
WACC = kd.wd + kp.wp + ks.ws + kl.wl
WACC = Porsi x Biaya Modal Individual Setelah Pajak
= (12,5% x 11,29%) + (20,8% x 6,46%) + (16,7% x 9,4%) + (41,7% x 8,2%) + (8,3% x 8,1%)
= 1,41% + 1,34% + 1,57% + 3,42% + 0,67%
= 8,41%
No. Sumber Dana Jumlah
Porsi
(w)
Biaya Modal
Individual
Setelah Pajak
(k)
( k . w )
1 Utang Bank 15.000 12,5% 11,29% 1,41 %
2 Utang Obligasi 25.000 20,8% 6,46% 1,34 %
3 Saham Preferen 20.000 16,7% 9,4% 1,57 %
4 Saham Biasa 50.000 41,7% 8,2% 3,42 %
5 Laba Ditahan 10.000 08,3% 8,1% 0,67 %
Total 120.000 100% -- 8,41 %
Biaya Modal Gabungan setelah Pajak
– Penyesuaian biaya modal gabungan yang berasal dari biaya modal atas utang, karena keuntungan
pajak melekat kepada pendanaan dari utang. Besarnya penyesuaian adalah 1-T dikalikan biaya modal
atas utang (kd), sehingga persamaan WACC setelah disesuaikan dengan pajak menjadi sebagai
berikut.
Jika perusahaan dikenakan tarif pajak sebesar 30%, maka :
WACC = {12,5% x (1-30%) x 11,29%} + (20,8% x 6,46%) + (16,7% x 9,4%) + (41,7% x 8,2%) + (8,3% x 8,1%)
= 0,99% + 1,34% + 1,57% + 3,42% + 0,67%
= 7,99%
Dengan tarif pajak sebesar 30%, WACC menjadi lebih kecil dari 8,41% sebeum pajak menjadi 7,99% setelah
pajak.
Perubahan Biaya Modal Gabungan
Besarnya biaya modal gabungan (WACC) bisa berubah karena dua hal :
– Adanya perubahan pada biaya modal individual
– Perubahan pada struktur modal
Tabel....
Biaya Modal Gabungan (WACC) PT INDOTEKSTIL
Pasca Perubahan Struktur Modal
No. Sumber Dana Jumlah
Porsi
(w)
Biaya Modal
Individual
Setelah Pajak
(k)
( k . w )
1 Utang Bank 15.000 10,7 % 11,29% 1,21 %
2 Utang Obligasi 25.000 17,9 % 6,46% 1,16 %
3 Saham Preferen 20.000 14,3 % 9,4% 1,34 %
4 Saham Biasa 70.000 50,0 % 8,2% 4,10 %
5 Laba Ditahan 10.000 7,1 % 8,1% 0,58 %
Total 140.000 100% WACC 8,39 %
Hubungan antara Biaya Modal dan Risiko
high risk high return, low risk low return
• Pada persamaan tersebut beta merupakan indikator risiko sitematis dari saham tertentu. Semakin
tinggi nilai beta mencerminkan semakin tinggi risiko saham dan akan menyebabkan semakin tinggi
pula tingkat pendapatan (return) yang diharapkan (ke) atas saham yang bersangkutan, dan
sebaliknya.
Di sisi lain, risiko keuangan adalah terkait dengan peluang gagalnya perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
keuangannya kepada para pemilik modal. Risiko keuangan berupa :
• sensitifitas (volatilitas) tingkat pendapatan (return) saham perusahaan terhadap return pasar atau return
invdustri yang dalam model persamaan dinotasikan dengan beta.
Bukan Sumber Dana Melainkan Penggunaan Dana
yang Menentukan Besar Kecilnya Biaya Modal
– Besar kecilnya biaya modal bukan ditentukan oleh jenis sumber dana dari mana dana atau modal
diperoleh, tetapi ditentukan oleh besar kecilnya risiko atas bidang investasi yang dibiayai atau akan
dibiayai menggunakan dana yang bersangkutan.
– Biaya modal bukan ditentukan oleh jenis sumbernya melainkan oleh penggunaannya. Sumber dana yang
sama sangat dimungkinkan memiliki biaya modal berbeda jika penggunaan dari dana yang didapat
untuk membiayai bidang investasi yang berbeda dengan tingkat risiko yang berbeda pula.
Memilih Sasaran Investasi dan Sumber Pendanaan
yang Menguntungkan
– Jika pasar investasi bersifat sempurna maka semua proyek investasi atau sumber-sumber pendanaan
berada pada garis keseimbangan antara risiko dan tingkat pendapatan yang diharapkan atau biaya
modal. Namun demikian, dalam praktik bisa terjadi pasar investasi atau pasa sumber pendanaan
(pasar modal) tidak sempurna sehingga ada proyek-proyek investasi (bidang usaha) atau sumber-
sumber pendanaan tertentu yang berada di luar garis keseimbangan tersebut.
Perspektif Investor
Perspektif Perusahaan
Biaya Modal, Biaya Peluang, dan Laba Ekonomis
– Konsep fundamental tentang laba :
– Laba akuntansi (accounting profit)
– Laba ekonomis (economic profit).
– Biaya modal pada dasarnya mencerminkan biaya peluang (opportunity cost). Biaya peluang biasanya
digunakan sebagai tingkat pendapatan minimal yang diharapkan atau harus diperoleh (hurdle rate)
dari suatu keputusan pilihan investasi agar keputusan pilihan investasi tersebut dianggap tidak
merugikan.
Menghitung Laba Ekonomis
– Laba atau rugi ekonomis ditentukan dengan rumus :
A t a u
Ilustrasi Kasus
– perusahaan PT INDOTEKSTIL yang beroperasi dengan total modal atau total asset Rp 120 milyar
dengan biaya modal gabungan (WACC) sebesar 8,41%. Pada periode 20xx perusahaan tersebut
dimisalkan memperoleh laba bersih operasi setelah pajak sebesar Rp 12 milyar. Dalam angka absolut
biaya modal gabungan perusahaan tersebut adalah 8,41% x Rp 120 milyar sama dengan Rp 10,092
milyar. Dengan demikian laba ekonomis PT INDOTEKSTIL pada tahun 20xx adalah :
Laba Ekonomis = Rp 12 milyar – Rp 10,092 milyar
= Rp 1,908 milyar
– Dengan NOPAT sebesar Rp 12 milyar maka ROI dari PT INDOTEKSTIL sebesar 10%. Atas dasar ini laba
ekonomis perusahaan tersebut adalah:
Laba Ekonomis = 10% - 8,41%
= 1,59%
Pentingnya Laba Ekonomis Bagi Perusahaan
– Sebagai ukuran untuk menentukan apakah kinerja perusahaan mampu menciptakan nilai
perusahaan atau sebaliknya.
– Diilustrasikan pada Kasus 1 di bagian awal bab ini, di mana PT ADI KARYA dengan melaporkan
capaian labanya sebesar Rp 100 milyar justru berdampak kepada turunnya nilai saham perusahaan
dan berarti menurunnya nilai perusahaan. Mengapa demikian?
Jawabnya : karena laba yang diperoleh tersebut (laba akuntansi) ternyata belum sesuai dengan
tingkat pendapatan yang diharapkan oleh para investor sebagai pemilik dana/laba yang diperoleh
perusahaan masih di bawah biaya modalnya.
MANFAAT BIAYA MODAL
Manajemen bisa memilih sumber pendanaan dengan biaya modal yang minimal.
digunakan sebagai tingkat diskonto dalam menghitung nilai sekarang (present value) arus
kas masuk
WACC sebagai batas minimal tingkat pendapatan yang harus dicapai oleh manajemen
agar nilai perusahaan meningkat
WACC merupakan salah satu variabel masukan yang diperlukan untuk menentukan
besarnya laba ekonomis
Biaya modal berperan sebagai penghubung antara kebijakan pendanaan dengan kebijakan
investasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Eka Wahyuliana
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modalIffa Tabahati
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangDaniel SLSA CLA
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houstonanharwahyu
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxPerundanganDJKI1
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianAmrul Rizal
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualanArvant Qze
 

What's hot (20)

Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)Ppt risk n return (financial management)
Ppt risk n return (financial management)
 
Keputusan investasi modal
Keputusan investasi modalKeputusan investasi modal
Keputusan investasi modal
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
suku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uangsuku bunga dan nilai uang
suku bunga dan nilai uang
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Manajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham HoustonManajemen Keuangan Brigham Houston
Manajemen Keuangan Brigham Houston
 
Penilaian saham
Penilaian sahamPenilaian saham
Penilaian saham
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
bab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptxbab-11-biaya-modal (1).pptx
bab-11-biaya-modal (1).pptx
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 
risiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalianrisiko dan tingkat pengembalian
risiko dan tingkat pengembalian
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Forecast penjualan
Forecast penjualanForecast penjualan
Forecast penjualan
 

Viewers also liked

Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modalyy rahmat
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSoedarman Albar
 
1 cost of capital
1 cost of capital1 cost of capital
1 cost of capitalnonarunny
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1apapanya
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Megitta Ignacia
 
Akuntansi internasional.ppt bab1
Akuntansi internasional.ppt bab1Akuntansi internasional.ppt bab1
Akuntansi internasional.ppt bab112ramdanirizky
 
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governance
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governanceFm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governance
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governanceNhu Tuyet Tran
 
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotel
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotelpendapatan penerimaan kas dalam usaha hotel
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotelLivi Pungus
 
Presentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnisPresentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnistarunadicky
 

Viewers also liked (20)

Biaya modal (cost of capital)
Biaya  modal (cost of capital)Biaya  modal (cost of capital)
Biaya modal (cost of capital)
 
Biaya Modal
Biaya ModalBiaya Modal
Biaya Modal
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
Cost of capital
Cost of capitalCost of capital
Cost of capital
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Biaya modal 3
Biaya modal 3Biaya modal 3
Biaya modal 3
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 
Struktur modal
Struktur modalStruktur modal
Struktur modal
 
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnisSkb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
Skb 5-penilaian-aspek-aspek-dalam-studi-kelayakan-bisnis
 
5. biaya modal
5.  biaya modal5.  biaya modal
5. biaya modal
 
1 cost of capital
1 cost of capital1 cost of capital
1 cost of capital
 
Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1Cost of capital modal bag1
Cost of capital modal bag1
 
Bab 9 forecasting
Bab 9 forecastingBab 9 forecasting
Bab 9 forecasting
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
 
Akuntansi internasional.ppt bab1
Akuntansi internasional.ppt bab1Akuntansi internasional.ppt bab1
Akuntansi internasional.ppt bab1
 
Forecasting 1
Forecasting 1Forecasting 1
Forecasting 1
 
Forecasting education
Forecasting educationForecasting education
Forecasting education
 
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governance
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governanceFm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governance
Fm11 ch 15 corporate valuation, value based management, and corporate governance
 
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotel
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotelpendapatan penerimaan kas dalam usaha hotel
pendapatan penerimaan kas dalam usaha hotel
 
Presentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnisPresentasi pengantar bisnis
Presentasi pengantar bisnis
 

Similar to biaya modal

EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxArdianS7
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)SEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modalSigit Sanjaya
 
kosep biaya modal.ppt
kosep biaya modal.pptkosep biaya modal.ppt
kosep biaya modal.pptAhmadAsri11
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4MahendraDicky
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Ahmad Zainal Arifin
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03SalsadilaJannati
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriKristine M H
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04DeaIvana1
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Salsabila P A
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03AuroraSiahaan
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04luluuhn
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahabenawa4
 

Similar to biaya modal (20)

EKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptxEKOTEK_Biaya Modal.pptx
EKOTEK_Biaya Modal.pptx
 
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Teori struktur modal
Teori struktur modalTeori struktur modal
Teori struktur modal
 
kosep biaya modal.ppt
kosep biaya modal.pptkosep biaya modal.ppt
kosep biaya modal.ppt
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
Cost of Capital
Cost of Capital Cost of Capital
Cost of Capital
 
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
Capital Structure Policy / Abshor Marantika / Mahendra Dicky Setyawan / 3-4
 
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2Komponen biaya modal perusahaan bag 2
Komponen biaya modal perusahaan bag 2
 
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerjaPertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
Pertemuan 12 Kebijakan manajemen modal kerja
 
Kapitalisasi
KapitalisasiKapitalisasi
Kapitalisasi
 
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
capital structure policy/absor.marantika/salsadila jannati/3-03
 
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiriBiaya+modal+k el+3 edit sendiri
Biaya+modal+k el+3 edit sendiri
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Dea Ivana Chrysti/3-04
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Salsabila Putri Arifta/3-04
 
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
Capital Structure Policy/abshor.marantika/Juniar Tifanni B. Sinurat/3-03
 
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
The cost of capital abshor.marantika lulu hulaelatun_3-04
 
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usahaBab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
Bab 11 manajemen keuangan dan pembiayaan usaha
 

More from Lucky Maharani Safitri

Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestNon-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestLucky Maharani Safitri
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANLucky Maharani Safitri
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiLucky Maharani Safitri
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranLucky Maharani Safitri
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANALucky Maharani Safitri
 
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanUang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanLucky Maharani Safitri
 
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangBiaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangLucky Maharani Safitri
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalLucky Maharani Safitri
 
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatKhlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatLucky Maharani Safitri
 
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI Lucky Maharani Safitri
 

More from Lucky Maharani Safitri (20)

Listrik , gas , dan dana industri
Listrik , gas , dan dana industriListrik , gas , dan dana industri
Listrik , gas , dan dana industri
 
Anggaran komprehensif
Anggaran komprehensifAnggaran komprehensif
Anggaran komprehensif
 
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign TestNon-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
Non-Parametric Inference : Chi-Square and The Sign Test
 
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIANSIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN,  PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN, PROSEDUR PEMBAYARAN DAN PROSES PENGGAJIAN
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
Perusahaan asuransi
Perusahaan asuransiPerusahaan asuransi
Perusahaan asuransi
 
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaranKonsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
Konsep anggaran dan pendekatan penyusunan anggaran
 
konsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biayakonsep biaya dan aliran biaya
konsep biaya dan aliran biaya
 
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANAANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
 
Analisis trend II
Analisis trend IIAnalisis trend II
Analisis trend II
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakanUang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
Uang, tingkat suku bunga, dan keluaran analisis dan kebijakan
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modalHukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjangBiaya dan keputusan keluaran jangka panjang
Biaya dan keputusan keluaran jangka panjang
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasionalPancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
Pancasila sebagai sistem filsafat dan ideologi nasional
 
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan MasyarakatKhlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
Khlak Islam dan Peranannya dalam Pembinaan Masyarakat
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
PENGARUH KONTEKS PROFESIONAL PADA PIKIRAN MORAL SISWA AKUNTANSI
 
Bahasa Indonesia Keilmuan
Bahasa Indonesia KeilmuanBahasa Indonesia Keilmuan
Bahasa Indonesia Keilmuan
 

Recently uploaded

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxRIMA685626
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

biaya modal

  • 2. Biaya Modal Pengertian Biaya Modal Biaya Modal Individual Biaya Modal Utang Bank Biaya Modal Utang Obligasi Biaya Modal Saham Preferen Biaya Modal Saham Biasa Biaya Modal Laba Ditahan Biaya Modal Gabungan Biaya Modal, Biaya Peluang, dan Laba Ekonomis Manfaat Biaya Modal
  • 3. Ilustrasi Kasus – Kasus 1 PT ADI KARYA adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Perusahaan ini beroperasi dengan total aktiva operasi senilai Rp 1 triliun. Pada tahun 20xx perusahaan mencatat perolehan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 100 milyar sehingga berhasil mencatat pencapaian ROI (Return on Investment) sebesar 10%. Namun demikian, sehari setelah perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya yang di dalamnya terdapat laporan perolehan laba tersebut, justru direaksi negatif oleh pasar dan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut turun. – Kasus 2 Seorang pengusaha bernama Tuan Mukhlis dengan dana sebesar Rp 500 juta merencanakan mendirikan usaha kecil berupa restoran khusus masakan Jawa di dekat pemukiman yang banyak dihuni oleh mahasiswa. Berdasarkan estimasi, restoran tersebut akan mampu menghasilkan pendapatan bersih setelah pajak kurang lebih Rp 40 juta per tahun. Dengan potensi pendapatan tersebut, Tuan Mukhlis dihadapkan kepada persoalan apakah rencananya tersebut sebenarnya menguntungkan atau tidak.
  • 4. Pengertian Biaya Modal Secara umum dinotasikan dengan huruf k biaya atau beban Perusahaan Dana-dana jangka pendek Kreditur / Pemilik Dana pendapatan / pengembalian yang diharapkan perusahaan
  • 5. Biaya Modal Dinyatakan dalam Bentuk Persentase – Pada prinsipnya biaya modal menyatakan berapa biaya dalam rupiah yang ditanggung oleh perusahaan atau pendapatan dalam rupiah yang diharapkan oleh pemilik dana relatif terhadap dana bersih yang benar-benar diterima atau digunakan oleh perusahaan.
  • 6. Ilustrasi Kasus – Perusahaan memperoleh dana pinjaman dari bank sebesar Rp 10 juta dengan tingkat bunga 10% per tahun. Atas diterimanya pinjaman tersebut bank mengenakan biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya yang terkait sebesar Rp 350.000. Biaya administrasi tersebut dalam praktiknya bisa dipotong langsung dari nilai pinjaman atau bisa dibayar tersendiri di luar nilai pinjaman. Yang manapun cara pembayaran biaya administrasi yang dilakukan, yang jelas dana bersih yang benar-benar diterima atau digunakan oleh perusahaan adalah Rp 9.650.000 yaitu nilai nominal pinjaman dikurangi biaya administrasi atau potongan-potongan yang dilakukan oleh bank. Sedangkan biaya yang ditanggung perusahaan atau pendapatan dalam rupiah yang diharapkan oleh bank atas pinjaman tersebut adalah sebesar tingkat bunga yang dikenakan yaitu 10% dari Rp 10 juta atau sama dengan Rp 1.000.000. Dengan demikian biaya modal atas pinjaman bank tersebut adalah : Biaya modal (k) = Rp 1.000.000 Rp 9.650.000 x 100% = 10,36 %
  • 7. – Jika seandainya bank tidak mengenakan biaya administrasi sama sekali berarti dana bersih yang diterima perusahaan sama dengan nilai nominal pinjaman yaitu Rp 10 juta. Dengan demikian biaya modal atas utang bank tersebut tanpa biaya administrasi menjadi lebih kecil yaitu : = Rp 1.000.000 Rp 10.000.000 x 100% = 10 %
  • 8. Opportunity Cost Pendapatan Tidak diterima dari peluang investasi Pemilik dana beralih ke alternatif investasi lain yang tersedia.
  • 9. Ilustrasi Kasus – Terdapat dua buah obyek investasi yang sedang dipertimbangkan oleh pemilik modal yaitu A dan B, dimana A memberikan tingkat pendapatan 10% dan B memberikan 11%. Jika pemilik modal tersebut memilih A sebagai pilihan investasinya maka opportunity cost dari pilihan investasi A sebesar 11% yaitu tingkat pendapatan yang tidak jadi diterima dari B. Sebaliknya jika yang dipilih adalah B, maka opportunity cost-nya adalah 10% yaitu tingkat pendapatan yang tidak jadi diterima dari A. Laba ditahan merupakan jenis sumber dana yang tidak membutuhkan pengeluaran biaya eksplisit karena itu biaya modal atas laba ditahan ditentukan berdasakan opportunity cost-nya.
  • 14. Ilustrasi Kasus – PT INDOTEKSTIL memperoleh dana utang jangka panjang dari bank sebesar Rp 15 milyar. Diasumsikan tingkat bunga utang bank tersebut 15% per tahun atau sebesar Rp 2,25 milyar dan perusahaan dikenakan biaya administrasi oleh bank sebesar Rp 50 juta. Atas dasar ini biaya modal utang bank per tahun dari PT INDOTEKSTIL adalah: kd = Rp 2,25 milyar Rp 15 milyar−Rp 50 juta x 100% = 15,05% – Jika perusahaan tidak dikenakan biaya administrasi atau potongan-potongan lainnya maka dana bersih yang diterima oleh perusahaan adalah sama dengan nilai nominal utang. Oleh karena itu biaya modal atas utang bank tanpa adanya biaya administrasi dan potongan-potongan adalah sama dengan biaya bunganya yaitu 15% untuk contoh PT INDOTEKSTIL. kd = Rp 2,25 milyar Rp 15 milyar x 100% = 15%
  • 15. Biaya modal atas utang obligasi (cost of bond) ditentukan menggunakan konsep Yield to Maturity (YTM). YTM pada dasarnya merupakan tingkat pendapatan yang diperoleh oleh pemegang obligasi selaku pemilik atas dana yang diinvestasikannya ke dalam obligasi perusahaan dan sekaligus dipandang sebagai biaya modal utang obligasi bagi perusahaan sebagai pengguna dana. YTM ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut. Biaya Modal Utang Obligasi
  • 16. Ilustrasi Kasus – Utang obligasi pada neraca PT INDOTEKSTIL sebesar Rp 25 milyar di atas terdiri dari 250 ribu lembar dengan nilai nominal Rp 100 ribu per lembar, jangka waktu 10 tahun dan membayarkan kupon bunga 10% per tahun atau sebesar Rp 10 ribu per lembar per tahun. Obligasi tersebut terjual dengan harga di atas nilai nominal (di atas pari) yaitu Rp 110 ribu per lembar. Di samping itu, perusahaan mengeluarkan biaya-biaya dalam rangka penerbitan obligasi tersebut (floatation cost) dengan total Rp 300 juta atau Rp 1.200 per lembar. Dengan biaya penerbitan tersebut maka kas bersih yang diterima perusahaan dari penjualan obligasi tersebut menjadi Rp 108.800, yaitu harga jual dikurangi biaya penerbitan. kd = YTM = 10.000 + (100.000−108.800)/10 (100.000+108.800)/2 x 100% kd = YTM = 9.120 104.400 x 100% kd = YTM = 8,74%
  • 17. – Biaya modal utang setelah pajak (after tax-cost of debt) adalah biaya modal yang telah disesuaikan dengan pajak. Hal ini perlu dilakukan karena sumber dana dari utang mengandung beban biaya bunga sebagai komponen biaya modal. Biaya bunga di satu sisi memang merupakan beban bagi perusahaan, tetapi di sisi lain dengan adanya biaya bunga perusahaan diuntungkan karena besarnya laba kena pajak menjadi lebih kecil. Dengan laba kena pajak yang menjadi lebih kecil maka beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan juga menjadi lebih kecil. – Sebagai ilustrasi Biaya Modal Setelah Pajak
  • 18. – Jika biaya modal atas utang bank PT INDOTEKSTIL sebelum pajak 15,05% maka biaya modal utang bank setelah pajak dengan tarif pajak 25% adalah : kd (setelah pajak) = 15,05% x (1- 0,25) = 11,29% – Jika biaya modal atas utang obligasi PT INDOTEKSTIL sebelum pajak 8,61%, maka biaya modal utang obligasi setelah pajak adalah: kd (setelah pajak) = 8,61% x (1- 0,25) = 6,46% Penyesuaian biaya modal utang sebelum pajak menjadi biaya modal utang setelah pajak sebagai berikut.
  • 19. Saham preferen memiliki karakteristik yaitu dibayarkan menyerupai biaya bunga. Penentuan biaya modal atas dana yang diperoleh dari saham preferen (cost of prefered stock) menggunakan persamaan berikut. Biaya Modal Saham Preferen
  • 20. Ilustrasi Kasus – PT INDOTEKSTIL di muka terdapat modal saham preferen sebesar Rp 20 milyar. Diasumsikan bahwa saham preferen tersebut memiliki nilai nominal Rp 100.000 per lembar dan dividen 10% atau Rp 10.000 per lembar per tahun. Harga jual saham preferen tersebut saat diterbitkan adalah Rp 110.000 per lembar. Atas dasar data tersebut, biaya modal saham preferen PT INDOTEKSTIL adalah: kp = 10.000 110.000 = 9,1% – Jika pada saat penerbitan saham preferen tersebut perusahaan mengeluarkan biya penerbitan sebesar Rp 3.000 maka kas bersih yang diterima dari penerbitan saham preferen menjadi Rp 107.000 (harga jual dikurangi biaya penerbitan) sehingga biaya modalnya menjadi lebih besar yaitu: kp = 10.000 107.000 = 9,4%
  • 21. Biaya Modal Saham Biasa Biaya Penerbitan Biaya penerbitan (floatation cost) merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam rangka penerbitan dan penjualan saham baru. Biaya ini mencakup : - biaya listing di pasar modal (bursa efek), - biaya penyusunan prospektus, - biaya konsultan hukum, - biaya audit keuangan, - biaya komisi, dl. Biaya Modal Saham Biasa dengan Asumsi Dividen Konstan Jika dividen saham biasa diharapkan konstan atau tetap dari periode ke periode ke depan maka penetapan biaya modal saham biasa (ke) relatif sama dengan biaya modal saham preferen menggunakan persamaan berikut.
  • 22. Ilustrasi Kasus PT INDOTEKSTIL senilai Rp 50 milyar, pada saat penerbitannya terjual Rp 99.000 per lembar dengan biaya penerbitan Rp 1000 per lembar, sehingga kas bersih yang diterima adalah Rp 98.000 per lembar. Di samping itu, setiap periode ke depan PT INDOTEKSTIL diharapkan membayarkan dividen yang bersifat konstan misalnya sebesar Rp 8.000 per lembar. Atas dasar data tersebut, biaya modal saham biasa perusahaan tersebut adalah: ks = 8.000 98.000 = 8,2% Jika seandainya saham biasa PT INDOTEKSTIL pada contoh di atas tidak mengeluarkan biaya penerbitan maka kas bersih yang diterima sama dengan harga jualnya yaitu Rp 99.000 per lembar. Dengan demikian, besarnya biaya modal saham biasa perusahaan tersebut menjadi: ks = 8.000 99.000 = 8,1%
  • 23. – Biaya Modal Saham Biasa dengan Asumsi Pertumbuhan Dividen Biaya modal saham biasa bisa diestimasi menggunakan model valuasi Gordon yaitu Constant Dividend Growth ini sebenarnya merupakan model yang digunakan untuk mengestimasi nilai atau harga wajar (fair value) saham perusahaan atau nilai perusahaan. Model valuasi menurut Gordon tersebut menggunakan persamaan berikut. Dengan memodifikasi persamaan valuasi menurut Gordon tersebut diperoleh persamaan untuk menentukan biaya modal saham biasa (ke) sebagai berikut.
  • 24. Ilustrasi Kasus – Saham biasa dari PT INDOTEKSTIL yang terjual dengan harga (Po) sebesar Rp 99.000 per lembar, membayarkan dividen tahun pertama (D1) sebesar Rp 8.000 per lembar. Dividen tersebut diharapkan akan meningkat ke depan dengan tingkat pertumbuhan yang konstan (g) 5% per tahun. Dengan data tersebut, biaya modal saham biasa dari PT INDOTEKSTIL adalah: ke = 8.000 99.000 + 0,05 = 13,1%
  • 25. Biaya Modal Saham Biasa Menggunakan Model CAPM (Capital Asset Pricing Model) Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM digunakan untuk menentukan besarnya return atau tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham biasa (ke). Adapun persamaan CAPM adalah sebagai berikut.
  • 26. Ilustrasi Kasus – Tingkat pendapatan bebas risiko yang ada pada saat ini 5%, risiko sistematis (beta) dari saham biasa perusahaan tersebut adalah 0,6 dan return pasar saat ini 15%. Atas dasar data tersebut, biaya modal saham biasa PT IDOTEKSTIL adalah: ke = 0,05 + 0,6 ( 0,15 – 0,05 ) = 0,11 atau 11%
  • 27. – Ada tiga variabel yang masuk ke dalam persamaan CAPM. 1. Tingkat pendapatan bebas risiko (Risk-Free Rate of Return) atau Rf adalah tingkat pendapatan yang diharapkan dari investasi bebas risiko. 2. Return pasar (km) adalah tingkat pendapatan rata-rata dari seluruh saham biasa yang ada di pasar. 3. Beta yang merupakan risiko sistematis, yaitu jenis risiko yang tidak bisa didiversifikasi (dinetralisir), dan disebut sebagai risiko pasar karena risiko ini dihadapi oleh semua instrumen investasi saham biasa. Risiko sistematis (beta) biasanya diestimasi dengan menggunakan market model yaitu dengan meregresikan return pasar aktual terhadap return aktual dari saham biasa tertentu melalui persamaan regresi berikut.
  • 28. Biaya Modal Laba Ditahan Biaya modal atas laba ditahan (cost of retained earning) ditentukan bukan berdasarkan berapa biaya riil yang dikeluarkan sebagaimana biaya bunga pada biaya modal utang, tetapi berapa tingkat pendapatan yang diharapkan oleh pemilik dana (pemegang saham biasa), atas digunakannya laba ditahan oleh perusahaan. Tingkat pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham biasa terhadap laba ditahan adalah sama dengan opportunity cost-nya yaitu sebesar tingkat pendapatan yang diharapkan dari saham biasa yang tanpa dibebani floatation cost.
  • 29. Ilustrasi Kasus Laba ditahan dari PT INDOTEKSTIL sebagaimana disajikan di neracanya per 31 Desember 20xx di muka adalah senilai Rp 10 milyar. Di samping itu, biaya modal saham biasa PT INDOTEKSTIL yang tanpa dibebani biaya penerbitan adalah 8,1% (berdasarkan perhitungan biaya modal saham biasa dengan asumsi dividen konstan). Atas dasar ini berarti biaya modal laba ditahan PT INDOTEKSTIL juga sebesar 8,1%. Dengan demikian penetapan biaya modal laba ditahan dilakukan menggunakan perhitungan biaya modal saham biasa yang tanpa biaya penerbitan (floatation cost).
  • 30. Tabel.... Biaya Modal Individual PT INDOTEKSTIL No. Sumber Dana Jumlah Porsi Biaya Modal Individual Setelah Pajak 1 Utang Bank 15.000 12,5% 11,29% 2 Utang Obligasi 25.000 20,8% 6,46% 3 Saham Preferen 20.000 16,7% 9,4% 4 Saham Biasa 50.000 41,7% 8,2% 5 Laba Ditahan 10.000 08,3% 8,1% Total 120.000 100% -- Catatan: Biaya modal individual yang disajikan pada tabel di atas adalah : 1) Berbasis setelah pajak khusus untuk dana utang. 2) Mengasumsikan terdapat biaya administrasi dan biaya penerbitan (floatation cost). 3) Biaya modal laba ditahan sama dengan biaya modal saham biasa tanpa biaya penerbitan
  • 31. Biaya Gabungan – Biaya modal gabungan merupakan biaya modal keseluruhan atau gabungan dari seluruh biaya modal individual masing-masing sumber dana yang digunakan oleh perusahaan. – Penentuan biaya modal gabungan menggunakan mekanisme perhitungan rata-rata tertimbang. WACC (Weighted Average Cost of Capital) dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut. WACC = kd.wd + kp.wp + ks.ws + kl.wl
  • 32. WACC = Porsi x Biaya Modal Individual Setelah Pajak = (12,5% x 11,29%) + (20,8% x 6,46%) + (16,7% x 9,4%) + (41,7% x 8,2%) + (8,3% x 8,1%) = 1,41% + 1,34% + 1,57% + 3,42% + 0,67% = 8,41% No. Sumber Dana Jumlah Porsi (w) Biaya Modal Individual Setelah Pajak (k) ( k . w ) 1 Utang Bank 15.000 12,5% 11,29% 1,41 % 2 Utang Obligasi 25.000 20,8% 6,46% 1,34 % 3 Saham Preferen 20.000 16,7% 9,4% 1,57 % 4 Saham Biasa 50.000 41,7% 8,2% 3,42 % 5 Laba Ditahan 10.000 08,3% 8,1% 0,67 % Total 120.000 100% -- 8,41 %
  • 33. Biaya Modal Gabungan setelah Pajak – Penyesuaian biaya modal gabungan yang berasal dari biaya modal atas utang, karena keuntungan pajak melekat kepada pendanaan dari utang. Besarnya penyesuaian adalah 1-T dikalikan biaya modal atas utang (kd), sehingga persamaan WACC setelah disesuaikan dengan pajak menjadi sebagai berikut. Jika perusahaan dikenakan tarif pajak sebesar 30%, maka : WACC = {12,5% x (1-30%) x 11,29%} + (20,8% x 6,46%) + (16,7% x 9,4%) + (41,7% x 8,2%) + (8,3% x 8,1%) = 0,99% + 1,34% + 1,57% + 3,42% + 0,67% = 7,99% Dengan tarif pajak sebesar 30%, WACC menjadi lebih kecil dari 8,41% sebeum pajak menjadi 7,99% setelah pajak.
  • 34. Perubahan Biaya Modal Gabungan Besarnya biaya modal gabungan (WACC) bisa berubah karena dua hal : – Adanya perubahan pada biaya modal individual – Perubahan pada struktur modal
  • 35. Tabel.... Biaya Modal Gabungan (WACC) PT INDOTEKSTIL Pasca Perubahan Struktur Modal No. Sumber Dana Jumlah Porsi (w) Biaya Modal Individual Setelah Pajak (k) ( k . w ) 1 Utang Bank 15.000 10,7 % 11,29% 1,21 % 2 Utang Obligasi 25.000 17,9 % 6,46% 1,16 % 3 Saham Preferen 20.000 14,3 % 9,4% 1,34 % 4 Saham Biasa 70.000 50,0 % 8,2% 4,10 % 5 Laba Ditahan 10.000 7,1 % 8,1% 0,58 % Total 140.000 100% WACC 8,39 %
  • 36. Hubungan antara Biaya Modal dan Risiko high risk high return, low risk low return
  • 37. • Pada persamaan tersebut beta merupakan indikator risiko sitematis dari saham tertentu. Semakin tinggi nilai beta mencerminkan semakin tinggi risiko saham dan akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat pendapatan (return) yang diharapkan (ke) atas saham yang bersangkutan, dan sebaliknya. Di sisi lain, risiko keuangan adalah terkait dengan peluang gagalnya perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya kepada para pemilik modal. Risiko keuangan berupa : • sensitifitas (volatilitas) tingkat pendapatan (return) saham perusahaan terhadap return pasar atau return invdustri yang dalam model persamaan dinotasikan dengan beta.
  • 38. Bukan Sumber Dana Melainkan Penggunaan Dana yang Menentukan Besar Kecilnya Biaya Modal – Besar kecilnya biaya modal bukan ditentukan oleh jenis sumber dana dari mana dana atau modal diperoleh, tetapi ditentukan oleh besar kecilnya risiko atas bidang investasi yang dibiayai atau akan dibiayai menggunakan dana yang bersangkutan. – Biaya modal bukan ditentukan oleh jenis sumbernya melainkan oleh penggunaannya. Sumber dana yang sama sangat dimungkinkan memiliki biaya modal berbeda jika penggunaan dari dana yang didapat untuk membiayai bidang investasi yang berbeda dengan tingkat risiko yang berbeda pula.
  • 39. Memilih Sasaran Investasi dan Sumber Pendanaan yang Menguntungkan – Jika pasar investasi bersifat sempurna maka semua proyek investasi atau sumber-sumber pendanaan berada pada garis keseimbangan antara risiko dan tingkat pendapatan yang diharapkan atau biaya modal. Namun demikian, dalam praktik bisa terjadi pasar investasi atau pasa sumber pendanaan (pasar modal) tidak sempurna sehingga ada proyek-proyek investasi (bidang usaha) atau sumber- sumber pendanaan tertentu yang berada di luar garis keseimbangan tersebut.
  • 42. Biaya Modal, Biaya Peluang, dan Laba Ekonomis – Konsep fundamental tentang laba : – Laba akuntansi (accounting profit) – Laba ekonomis (economic profit). – Biaya modal pada dasarnya mencerminkan biaya peluang (opportunity cost). Biaya peluang biasanya digunakan sebagai tingkat pendapatan minimal yang diharapkan atau harus diperoleh (hurdle rate) dari suatu keputusan pilihan investasi agar keputusan pilihan investasi tersebut dianggap tidak merugikan.
  • 43. Menghitung Laba Ekonomis – Laba atau rugi ekonomis ditentukan dengan rumus : A t a u
  • 44. Ilustrasi Kasus – perusahaan PT INDOTEKSTIL yang beroperasi dengan total modal atau total asset Rp 120 milyar dengan biaya modal gabungan (WACC) sebesar 8,41%. Pada periode 20xx perusahaan tersebut dimisalkan memperoleh laba bersih operasi setelah pajak sebesar Rp 12 milyar. Dalam angka absolut biaya modal gabungan perusahaan tersebut adalah 8,41% x Rp 120 milyar sama dengan Rp 10,092 milyar. Dengan demikian laba ekonomis PT INDOTEKSTIL pada tahun 20xx adalah : Laba Ekonomis = Rp 12 milyar – Rp 10,092 milyar = Rp 1,908 milyar – Dengan NOPAT sebesar Rp 12 milyar maka ROI dari PT INDOTEKSTIL sebesar 10%. Atas dasar ini laba ekonomis perusahaan tersebut adalah: Laba Ekonomis = 10% - 8,41% = 1,59%
  • 45. Pentingnya Laba Ekonomis Bagi Perusahaan – Sebagai ukuran untuk menentukan apakah kinerja perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan atau sebaliknya. – Diilustrasikan pada Kasus 1 di bagian awal bab ini, di mana PT ADI KARYA dengan melaporkan capaian labanya sebesar Rp 100 milyar justru berdampak kepada turunnya nilai saham perusahaan dan berarti menurunnya nilai perusahaan. Mengapa demikian? Jawabnya : karena laba yang diperoleh tersebut (laba akuntansi) ternyata belum sesuai dengan tingkat pendapatan yang diharapkan oleh para investor sebagai pemilik dana/laba yang diperoleh perusahaan masih di bawah biaya modalnya.
  • 46. MANFAAT BIAYA MODAL Manajemen bisa memilih sumber pendanaan dengan biaya modal yang minimal. digunakan sebagai tingkat diskonto dalam menghitung nilai sekarang (present value) arus kas masuk WACC sebagai batas minimal tingkat pendapatan yang harus dicapai oleh manajemen agar nilai perusahaan meningkat WACC merupakan salah satu variabel masukan yang diperlukan untuk menentukan besarnya laba ekonomis Biaya modal berperan sebagai penghubung antara kebijakan pendanaan dengan kebijakan investasi.

Editor's Notes

  1. Laba akuntansi (accounting profit) merupakan laba yang dicapai jika pendapatan yang diperoleh lebih besar dari semua biaya yang dikeluarkan menurut catatan akuntansi Laba ekonomis (economic profit) merupakan laba yang dicapai jika laba akuntansi yang diperoleh dari seluruh modal atau asset yang digunakan oleh perusahaan lebih besar dari biaya modal (cost of capital) dari seluruh dana yang digunakan untuk membiayai asset tersebut.