Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk persiapan anestesi darurat pada pasien bedah darurat. Hal-hal penting yang perlu dipersiapkan adalah stabilisasi hemodinamik pasien, pengosongan isi lambung, menurunkan demam, dan menghilangkan nyeri sebelum tindakan bedah. Pemilihan anestesia harus mempertimbangkan kondisi pasien dengan tujuan meminimalkan risiko komplikasi.
8. 8
DO2 = CaO2 x CO
VO2 = [CaO2-CvO2] x CO
CaO2 = SaO2 x Hb x 1.34
CvO2 = SvO2 x Hb x 1.34
SHOCK, DO2 < VO2
OXYGEN TRANSPORT
Hasanul, 2004
9. 9
Pola kerja penanganan
shock perdarahan
Penderita datang
dengan perdarahan
Pasang infus jarum
kaliber besar (16G, 18G),
ambil sample darah
Ukur tekanan darah, hitung
nadi, nilai perfusi, produksi
urine
Tentukan estimasi jumlah
perdarahan, minta darah
Guyur cepat Ringer Laktat atau
NaCl 0.9% [hangat, 390C] 3x
prakiraan lost-volume [1-2 liter] evaluasi
Hasanul, 2004
11. 11
TILT-test
• Ukur tekanan darah pada posisi tidur rata
MAP
• Kemudian ukur kembali tekanan darah
pada posisi head-up 300 MAP
• Bila selisih MAP > 10 torr TILT-test
(+)
12. 12
Kehilangan Cairan Non-Perdarahan
REHIDRASI
CEPAT LAMBAT
VOLUME
INTRAVASKULAR
DEFISIT
INTERSTITIAL
RL atau NaCl 0.9%, 20
ml/kg guyur cepat (½-1 jam)
k/p ulangi dosis yang sama s/d
hemodinamik menuju normal & stabil
TILT-test (-),
urine mulai keluar
13. 13
PENGOSONGAN ISI LAMBUNG
• Nothing Per Oral (NPO)
• Pasang NGT no. besar
• Suction aktif
• Antasida ½ jam pra anestesia
(non-particulate) Mg-Trisilikat
16. 16
HILANGKAN NYERI
• NSAID
• Analgetika-Narkotik
– hati-hati pada :
• Hemodinamik yang belum stabil
• Trauma thorax
– pneumothorax
– hemathotorax
– fraktur iga
SHOCK,
HYPOVENTILASI,
HYPOXIA
17. 17
PEMILIHAN ANESTHESIA
“ The best anesthesia is minimum anesthesia “
• Tetap sadar
• Lokal anestesia
• Regional anestesia
• General anestesia dengan mempertimbangkan
sifat-sifat obat anestesia
• Pemasangan pipa orotrakheal (ETT)
18. 18
GENERAL INTUBASI
• Pra-induksi NGT suction kembali, kemudian
cabut.
• Siapkan suction-catheter dengan ukuran besar
• Oksigenasi dgn O2 8-10 L/m selama 3-5 menit
FRC berisi 100% O2
• durante op. gunakan O2 - 100%
• N2O sebaiknya hanya untuk craniotomi –
diffusion-hypoxia
19. 19
• Bila tidak ada kontra indikasi, induksi dengan
posisi head-down, demikian juga bila
dilanjutkan dengan masker nafas spontan .
• Intubasi dengan “crash intubation”, isi cuff
• Bila perlu NGT pasang kembali
• Usahakan penderita cepat sadar, ETT
diextubasi bila penderita telah sadar.
• Pasca bedah berikan O2 2-3 liter/m nasal
prong.
• Monitoring fungsi vital sampai stabil
20. 20
General - Intravena
• Ketamin intra vena dilakukan dengan cara bolus
intermitten dan tetesan [ drip-infusion]
• Dosis bolus intermiten 1-2 mg/kg diulang dengan ½
dosis awal. [const. 1%]
• Drip-infusion dengan dosis 2-4 mg/kg/jam(0.1%)
• Hentikan 15 menit sebelum tindakan bedah berakhir.
• Durante op. berikan O2 nasal prong 2-3 liter/m
• Monitoring vital sign durante dan pasca bedah.