Syok adalah gangguan sirkulasi darah global yang menyebabkan hipoksia jaringan. Prinsip pengelolaannya adalah segera membayar hutang oksigen jaringan dan mencegah gagal organ dengan mengelola penyebabnya serta memberikan dukungan oksigen dan sirkulasi yang memadai.
2. DEFINISI SYOK
Gangguan perfusi yang menyeluruh, sehingga tidak
bisa
mencukupi kebutuhan oksigen untuk keperluan
metabolisme secara normal → global hipoksia →
asidosis
metabolik.
SYOK BISA TERJADI PADA TEKANAN DARAH YANG
NORMAL dan HIPOTENSI BISA TERJADI TANPA
DISERTAI SYOK.
4. DAMPAK HIPOPERFUSI GLOBAL
1. Hipoksia → metabolisme anaerob → laktat ↑.
2. Gangguan fungsi organ :
a. Disfungsi jantung.
b. Disfungsi paru.
c. Disfungsi ginjal.
d. Disfungsi saluran cerna.
e. Disfungsi ginjal.
f. DIC
g. ……dll
MOF
12. KLASIFIKASI SYOK HIPOVOLEMIK
Class I Class II Class III Class IV
Blood Loss (mL) Up to 750 750 - 1500 1500 - 2000 ≥ 2000
Blood Loss (% blood
vol)
Up to 15 15 – 30% 30 - 40 ≥ 40
HR <100 > 100 > 120 ≥ 140
BP Normal Normal ↓ ↓
Pulse Pressure Normal or ↑ ↓ ↓ ↓
Capillary Refill Normal ↓ ↓ ↓
RR 14 - 20 20 - 30 30 - 40 > 35
UOP (mL/h) 30 or more 20 - 30 5 - 15 Negligible
CNS Slightly Anxious Anxious Anxious-
Confused
Confused-
Lethargic
Fluid Replacement Crystalloid Crystalloid Crystalloid +
Blood
Crystalloid +
Blood
13. SYOK KARDIOGENIK
• Gangguan perfusi akibat terganggunya kontraksi otot
jantung, akibat:
• Infark miokard (8 – 20%) akibat pembuntuan di LAD.
• Cardiomyopathy
• Gangguan katup jantung
• Terjadi gejala syok bila ≥ 40% fungsi miokardium
terganggu.
• Angka kematian syok kardiogenik akibat miokard infark :
70 – 80%.
14. SYOK OBSTRUKTIF
• Terjadi pembuntuan secara mekanis yang
meyebabkan venous return turun sehingga cardiac
output turun dan perfusi ke sistemik berkurang.
• Penyebab a.l.:
• Tamponade jantung, emboli paru yang masiv, emboli
udara, tension pneumothorax.
15. SYOK DISTRIBUTIF
• Ciri khas : turunnya resistensi pembuluh darah tepi.
• Yang tergolong syok distributif:
1. Syok septik.
2. Syok neurogenik.
3. Syok anafilaktik.
18. TAHAPAN DIAGNOSA LANJUTAN
1. Tanda klinis.
2. Pemeriksaan lanjutan :
a. Foto thorak.
b. USG / CT scan abdomen /FAST.
c. Echocardiografi.
d. Laboratorium.
19. PRINSIP PENGELOLAAN SYOK
1. Secepatnya “membayar” jumlah total hutang oksigen
(oxygen debt).
a. Prinsip oksigenasi jaringan.
b. Mengelola penyebab dasar syok.
2. Mengantisipasi MODS:
a. Diagnosa dini (early detection).
b. Suport dini (early supportive)
20. PRINSIP YANG DIKERJAKAN
• ABCDE:
A. Pengelolaan jalan nafas.
B. Optimasi pernafasan.
C. Optimasi sirkulasi.
D. Cukupkan penyediaan O2 (oxygen delivery = DO2)
E. Tercapainya target akhir resusitasi yaitu resusitasi sel
Oxygen
Balance
Oxygen
Delivery
Oxygen
Consumption
21. TERAPI PENYEBAB
• SYOK OBSTRUKTIF :
• Tamponade jantung : pericardiocentese.
• Tension pneumothorak : WSD.
• Emboli paru masiv : thrombolisis.
• Emboli udara :
• Letakkan pasien dalam posisi left lateral decubitus
dengan kepala lebih rendah.
• Aspirasi udara di atrium kanan / ventrikel kanan.
26. RINGKASAN
• Syok merupakan keadaan yang emergensi yang
harus segera dideteksi dan dikelola secara cepat
dan tepat.
• Prinsip mengelolanya adalah sesegera mungkin
membayar ”hutang oksigen” sebelum sel
mengalami gangguan fungsi.
• Target akhir dari pengelolaan syok adalah
oksigenasi di tingkat sel sehingga metabolisme sel
terjamin baik.